Anda di halaman 1dari 26

MATERI GEOGRAFI KELAS X yang terjadi tidak sekompak batuan beku

Semester 2 dalam (struktur porfiri). Contoh : Granit,


porfiri, porfiri sienit, dan porfiri diorit
BAB 4 DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER  Batuan beku luar/effusive : Magma yang
A. Dinamika Perubahan Litosfer mencapai permukaan bumi, kemudian
 Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling membeku. Proses pembekuan cepat sekali.
luar yang terdiri dari batuan Sehingga dapat terbentuk hablur. Contoh :
 Kevariasian bentuk muka bumi disebabkan Riolit, trahit, andesit. basalt
oleh proses endogen yang berasal dari dalam bumi 2. Batuan sedimen :
dan bersifat membangun, serta proses  Batuan beku yang tersingkap di permukaan
eksogenik yang berasal dari luar dan memiliki bumi akan mengalami penghancuran
sifat merombak (pelapukan) oleh cuaca, kemudian
 Kandungan senyawa kimia yang paling banyak diangkut oleh tenaga alam seperti air,
dalam litosfer yaitu oksida silikon(SiO2) angin, atau gletser dan diendapkan di
 Penapang bumi, lapisan-lapisannya : tempat lain
 Menurut proses terjadinya :
1. Batuan klastik/mekanik : Gumpalan
batu besar yang diangkut dari lereng
gunung, melalui air hujan lalu diangkut
oleh arus sungai dan kemudian
diendapkan di daerah hilir dalam
bentuk pasir yang susunan kimiawinya
masih sama dengan batuan asal. Hanya
proses mekanik. Contoh : batu breksi,
batu konglomerat, pasir, tanah liat
2. Batuan kimiawi : Terbentuk melalui
 Kesimpulan : proses kimiawi. Contoh : Batu kapur,
1. Lapisan litosfer terluar terdiri dari SiO2 dan stalaktit, dan stalakmit
Al2O3 atau sial 3. Batuan organis : Penumpukan
2. Lapisan litosfer terdalam terdiri dari senyawa (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan
kimia SiO2 dan MgO atau sima hewan. Contoh : Batu karang
3. Batas antara lapisan sial dan sima di dalam  Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya
permukaan bumi tidak teratur (medianya) :
4. Di antara inti bumi dengan kulit bumi terdapat 1. Sedimen akuatis : Diendapkan oleh air.
lapisan batuan Contoh : Batu pasir, tanah liat
5. Inti bumi dinamakan barisfer/nife. Terdiri dari 2. Sedimen aeolis (aeris) : Diendapkan
susunan logam nikel dan logam ferum oleh angin (udara). Contoh : Tanah
 Lapisan yang menyelubungi barisfer loss, tanah pasir
disebut mantel (bersifat padat). Batas antara 3. Sedimen glasial : Diendapkan oleh
mantel dengan kerak bumi dinamakan lapisan gletser. Contoh : Batu-batu morena
moho  Berdasarkan tempat diendapkan :
1. Sedimen teritis : Darat. Contoh : Batu
 Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya : tuf, batu pasir, tanah loss
1. Batuan beku : Dari magma yang mengalami 2. Sedimen marine : Laut. Contoh : Batu
proses pendinginan, kemudian membeku. karang, batu garam
Berdasarkan tempat pembekuannya : 3. Sedimen fluvial : Sungai. Contoh :
 Batuan beku dalam : Pembekuan terjadi di Pasir, tanah liat
dalam, jauh di bawah permukaan bumi. 4. Sedimen limnis : Danau/rawa. Contoh :
Proses pendinginanya sangat lambat, Tanah rawa, tanag gambut
mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur 5. Sedimen glasial : Es. Contoh : Batu
mineral besar-besar dan sempurna serta morena
kompak (struktur plutonik). Batuan beku 3. Batuan metamorf : Batuan hasil ubahan dari
dalam disebut juga batuan abisis. Contoh : batuan asal akibat proses metamorfosis, yaitu
Granit, diorit, sienit, dan gabro suatu proses yang dialami batuan asal akibat
 Batuan beku korok/gang/hipabisis : Sisa tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat.
magma yang masih cair meresap ke lapisan Dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela  Batuan metamorf termik (kontak) : Akibat
pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi kenaikan suhu. Contoh : Batu pualam
dingin dan membeku. Proses pembekuan (marmer)
relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur
 Batuan metamorf dinamik (kinetis): Akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam
waktu yang lama. Contoh : Batu tulis
(sabak)
 Batuan metamorf kontak pneimotolotik :
Akibat adanya penambahan suhu disertai
menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat
lain). Contoh : Turmalin, topas

 Tenaga endogen bermacam-macam :


1. Tektonisme
2. Vulkanisme
3. Seisme (gempa bumi)
 Gerak vertikal : Menghasilkan bentuk muka
B. Tektonisme : bumi yang berupa patahan
 Perubahan letak lapisan kulit bumi yang
disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah
horizontal dan vertikal
 Menurut kecepatan geraknya :
1. Epirogenesa : Perubahan letak lapisan
bumi yang gerakannya lambat pada
wilayah yang luas
 Positif : Gejala turunnya daratan
sehingga seolah-olah air laut naik
 Negatif : Gejala naiknya daratan
sehingga seolah-olah air laut turun
C. Vulkanisme :
1. Peristiwa yang berhubungan dengan
pembentukan gunung berapi & pergerakan
magma dari dalam perut bumi ke permukaan
2. Terdiri dari 2 macam :
1) Intrusi magma : Aktivitas magma yang
tidak sampai ke permukaan bumi.
Akibatnya terbentuk batuan :
1. Batolit, terbentuk di dapur magma yang
luasnya lebih dari 100 km2
2. Lakolit, magma yang menyusup
diantara 2 lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya
terangkay sehingga cembung,
sedangkan alasnya rata
3. Sill, lapisan magma tipis yang
menyusup di antara batuan lapisan,
bentuknya pipih
4. Intrusi korok (gang), magma yang
menyusup menerobos lapisan batuan
2. Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang
5. Apofisis, semacam intrusi korok,
relatif cepat dan meliputi wilayah yang
namun lebih kecil, merupakan cabang
relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan
dari gang
lipatan
6. Diatrema, magma (batuan) yang
 Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan
mengisi pipa letusan (pipa kawah)
tertahan oleh lapisan lain akan membentuk
lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan
disebut antiklinal, sedangkan lembah dari
lipatan disebut sinklinal
Keterangan : Hasilnya yaitu erupsi
1) Batholit 6) Apovisa/ apolisa 2. Dilihat dari bentuknya :
2) Lakolit 7) Pipa Kawah
 Erupsi sentral : Gerakan magma yang
3) Sill 8) Kawah utama
4) Diatrema 9) GA Parasit keluar dari sebuah saluran magma.
5) Interusi korok 10) kawah samping Menghasilkan bermacam-macam bentuk
gunung api yaitu :
2) Ekstrusi magma : 1. Gunung api perisai : Erupsi bersifat
1. Aktivitas magma yang sampai ke efusif, bahan yang dikeluarkan hanya
permukaan bumi, menghasilkan gunung api. berwujud cair. Hanya cembung sedikit
halnya perisai. Contoh : G. Kilauea,  Tipe hawaii : Lavanya cairan encer,
G. Maunaloa tekanan gas dan dapur magmanya sangat
2. Gunung api maar : Erupsinya bersifat dangkal. Berbentuk perisai
eksplosif, bahan yang dikeluarkan  Tipe stromboli : Lavanya cairan encer,
relatif sedikit, karena sumber magma tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi
dangkal & sempit. Berbentuk seperti berupa semburan gas yang membawa
cekungan dengan tanggul di magma dengan disertai bom dan lapili.
sekitarnya. Contoh : Danau kelakah di Contoh : G. Stromboli
lereng gunung lamongan  Tipe merapi : Lavanya kental, sumber
3. Gunung api strato : Akibat erupsi magma sangat dangkal, tekanannya
yang bersifat campuran antara gasnya rendah
eksplosif dan efusif yang bergantian 6. Penyebab gunung api meletus : Tekanan di
secara terus-menerus bawah tanah bertambah hingga memaksa
magma naik dan keluar melalui retakan
pada permukaan bumi. Magma yang
memancar melalui permukaan bersama
batu, debu, dan gas disebut lava
7. Tanda gunung api akan meletus :
 Suhu sekitar kawah naik
 Sumber air banyak yang mengering
 Sering terjadi gempa vulkanik
 Sering terdengar suara gemuruh dari
 Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada dalam gunung
lubang yang berbentuk celah 8. Menurut wujudnya, material yang
memanjang. Contoh : Erupsi gunung api dikeluarkan oleh letusan gunung api :
laki di pulau Eslandia  Padat (eflata) :
 Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui  Bom : Eflata yang berukuran besar
lubang yang besar karena dapur magma  Lapili : Eflata dengan ukuran kecil
letaknya dekat sekali ke permukaan seperti kerikil
bumi.  Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan
3. Berdasarkan kekuatannya : pasir
1) Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api  Abu vulkanik : Eflata halus berupa
yang berupa ledakan lemah debu yang dapat terbang sampai
2). Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api ratusan km
yang berupa ledakan kuat  Batu apung : Batuan porous
4. Faktor yang dapat mempengaruhi tipe (berongga) berasal dari buih magma
letusan gunung api : yang terlontar keluar dan cepat
 Derajat kekentalan magma membeku
 Tekanan gas magnetik  Cair :
 Kedalaman dapur magma  Lava : Aliran magma yang sampai ke
5. Jenis tipe letusan gunung api : permukaan bumi dan suhunya sangat
tinggi
 Lahar : Lumpur panas yang
merupakan campuran lava dnegan air
dan bercampur dengan materi-materi
dipermukaan bumi
 Gas :
 Gas nitrogen
 Gas karbondioksida
 Gas karbonmonoksida
9. Pengaruh menguntungkan dari erupsi
gunung api :
 Menyuburkan tanah
 Daerah penangkapan hujan
 Objek wisata
 Bahan galian
10. Pengaruh merugikan erupsi gunung api :
 Berbagai material, berbahaya dapat
mengancam jiwa dan harta
 Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak
bangunan rumah, jembatan, ladang
 Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, pemandangan menjadi gelap
 Aliran lava dan lahar, merusak apa saja 4. Berdasar letak/kedalaman hiposentrumnya :
 Awan panas, membunuh penduduk, hewan,
dan tumbuhan  Gempa dalam : 300-700 km
11. Daerah gunung api :  Gempa menengah : 100-300 km
 Sirkum pasifik : Kep. Aleut -  Gempa dangkal : Kurang dari 100 km
semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang - 5. Berdasarkan jarak episentrumnya :
Taiwan - Filipina - Sangir Talaud -  Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000
Sulawesi Utara - Halmahera - Papua - km
Selandia baru - Peg. Andes  Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km
 Sirkum mediterania : Laut mediterania - 6. Istilah yang berkaitan dengan gempa :
Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya -  Seismologi : Ilmu tentang gempa
Arakan Yoma - Busur dalam dan busur  Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi
luar di Indonesia  Episentrum : Tempat di permukaan
bumi/permukaan laut tepat di atas
D. Gempa bumi : hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan
1. Gerakan/getaran di permukaan bumi yang bumi"
berasal dari lapisan-lapisan bumi  Gelombang gempa :
2. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan : 1. Gelombang longitudinal/gelombang
 Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan primer : Gelombang gempa yang
gerakan tektonik berupa retakan/patahan. dirambatkan dari hiposentrum melalui
Terkuat, areal luas lipatan litosfer secara menyebar dengan
 Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi kecepatan antara 7-14 km per detik.
karena letusan gunung api. Kurang kuat, Gelombang yang pertama kali tercatat
hanya terasa di daerah sekitar gunung pada seismograf
tersebut 2. Gelombang transversal/gelombang
 Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap sekunder : Gelombang gempa yang
gua yang terdapat dalam litosfer seperti dirambatkan dari hiposentrum ke
gua kapur, dan terowongan tambang segala arah dengan kecepatan 4-7 km
3. Berdasarkan bentuk episentrumnya : per detik
 Gempa linier : Berbentuk garis (linier), 3. Gelombang panjang : Gelombang
gempa tektonik umumnya gempa linier. gempa yang dirambatkan dengan
Sebab "patahan" sudah tentu merupakan kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan
suatu garis merupakan gelombang perusak
 Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa  Seismograf : Alat pencatat gempa
vulkanik dan gempa runtuhan  Seismogram : Hasil pencatatan gempa oleh
 Menghitung letak episentrum : seismograf
 Pleistoseista : Garis pada peta yang
membatasi daerah yang mengalami
kerusakan terhebat di sekitar episentrum
: jarak episentrum dari stasiun pencatat  Isoseista : garis yang menghubungkan titik-
gempa. titik pada permukaan bumi dimana
S : waktu yang menunjukkan pukul berapa intensitas gempanya sama
gelombang tercatat di stasiun itu.
P : waktu yang menunjukan pukul berapa  Homoseista : Garis pada peta yang
gelombang tercatat di stasiun itu. menghubungkan tempat-tempat yang
Contoh kasus: mengalami/mencatat gelombang primer
Berdasarkan stasiun pengamatan daerah A pada waktu yang sama
tercatat getaran gempa sebagai berikut:  Makroseista : daerah di permukaan bumi
Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 28.25 yang mengalami kerusakan terberat akibat
Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 30.40 gempa, dibatasi oleh pleistoseista
Hitunglah jarak episentrumnya ! 7. Alat pencatat gempa (seismograf) :
Jawab :  Seismograf horizontal
= ((2. 30’ 40’’ – 2. 28’ 25’’) – 1’) X 1.000 km  Seismograf vertikal
= (2’ 15’’ – 1’) X 1.000 km 8. Menentukan skala gempa :
= 1’ 15’’ X 1.000 km (karena 1’ = 60’’  Skala Omori : Dengan 7 tingkatan
maka kekuatan
= (1 X 1.000) + (15/60 X 1.000))  Skala Richter : Charles Francis Richter
= 1.250 km 9. Pengaruh positif gempa bagi kehidupan :
Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat  Mengetahui jenis mineral yang ada di
dari stasiun A berjarak 1.250 km. dalam bumi
 Mengetahui struktur lapisan kulit bumi
 Menentukan jenis konstruksi bangunan
10. Pengaruh negatif gempa bagi kehidupan : 1. Proses pengendapan batuan/tanah yang
 Bangunan roboh/ambruk dilakukan oleh air, angin, dan es
 Terjadinya kebakaran, karena terjadi 2. Digolongkan menjadi 3 jenis :
sambungan pendek aliran listrik  Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan
 Terjadi banjir, karena bendungan/tanggul materi yang diangkut oleh air sepanjang
yang bobol aliran sungai. Bentuk lahan hasil
 Saluran pipa air dan gas putus sedimentasi fluvial :
 Terjadinya tsunami (gempa di dasar laut) 1. Delta : Endapan pasir, lumpur, &
 Sarana & prasarana transportasi rusak kerikil yang terdapat di muara sungai
 Distribusi barang & jasa terhambat 2. Bantaran sungai : Daratan yang
terdapat di tengah-tengah badan
B. Tenaga eksogen bermacam-macam : sungai/pada kelokan dalam sungai
1. Erosi sebagai hasil endapan
2. Sedimentasi  Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah
 Erosi : gurun/pantai
1. Proses pelepasan dan pemindahan massa  Sedimen marin : Proses pengendapan yang
batuan secara alamiah dari suatu tempat ke dilakukan oleh gelombang laut yang
tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan
bergerak di permukaan bumi alam dari sedimen marin :
2. Menurut kecepatannya : 1. Beach/bisik : Bentukan deposisional
 Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana umumnya pada pantai yang landai,
proses pengahancuran tanah relatif terjadi jika swash membawa muatan
seimbang dengan proses pembentukannya. sedimen
Tidak menimbulkan kerusakan alam 2. Bar : Gosong pasir di pantai yang
 Erosi yang dipercepat : Erosi dimana arahnya memanjang sebagai hasil
proses penghancuran tanah lebih cepat pengerjaan arus laut
dibandingkan proses pembentukannya. 3. Tombolo : Gosong pasor yang
Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, menghubungkan suatu pulau karang
sehingga lahan kritis makin meluas dengan pulau utama
3. Menurut zat pelarutnya :
 Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di C. Dinamika Perubahan Pedosfer
dalam tanah, permukaan maupun sungai.  Pengertian tanah : Bagian dari lahan yang tersusun
Dibedakan menjadi : dari bahan-bahan anorganik dan organik.
1. Erosi percikan : Disebabkan percikan  Pengertian lahan : Permukaan daratan dengan
air hujan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas.
2. Erosi lembar : Terjadi pada lapisan  Komponen tanah :
tanah bagian atas, menyebabkan tanah  Udara
menjadi tidak subur  Mineral
3. Erosi alur : Terjadi pada saat air  Bahan organik
mengalir  Air
4. Erosi parit : Lereng yang terkena erosi  Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah :
membentuk parit yang cukup dalam 1. Waktu
 Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga 2. Topografi
angin, biasa terjadi di gurun 3. Bahan induk
 Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa 4. Organisme
es yang bergerak 5. Iklim
 Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh  Profil tanah :
gelombang laut (erosi morena) 1. Horizon O: lapisan bahan organik.
4. Bentuk tanah sebagai akibat erosi : 2. Horizon A: tanah mengalami pencucian.
 Cliff : Pantai terjal & berdinding curam 3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan.
sebagai akibat abrasi 4. Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah.
 Relung : Cekung yang memiliki dinding 5. Horizon R: lapisan batuan induk.
cliff
 Dataran abrasi : Hamparan wilayah
daratan akibat abrasi
 Ngarai : Lembah yang dalam
 Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi
angin
 Sedimentasi :
berwarna hitam sampai contohklat. Terdapat di
Kalimantan, Sumatra dan Papua.
 Tanah grumusol = tanah yang terbentuk dari
material halus berlempung. Terdapat di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi
Selatan dan Nusa Tenggara.
 Tanah latosol = tanah yang banyak
mengandung zat besi dan aluminium. Jens
tanah ini sering disebut tanah merah yang
banyak dijumpai di daerah pegunungan.
 Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada
Tanahnya berwarna merah sampai kuning.
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
1. pH tanah
Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat.
2. Kandungan mineral
 Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri-
3. Bahan organik
ciri lahan kritis:
4. Keremahan tanah
1. Penutup vegetasinya kurang dari 25%.
 Manfaat tanah :
2. Tingkat kemiringan lebih dari 15%.
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
3. Terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion).
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air,
4. Terjadi gejala erosi parit (gully erosion).
udara, dan unsur-unsur hara)
 Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan :
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat
1. Akibat proses erosi yang merupakan penyebab
pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-
lahan tanah menjadi tidak subur, karena
asam organik; antibiotik dan toksin anti hama;
lapisan top soil hilang.
enzim yang dapat meningkatkan kesediaan
2. Produktivitas pertanian menurun sehingga
hara)
pendapatan petani berkurang.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang
3. Terjadi banjir.
berdampak positif karena terlibat langsung
4. Menurunnya kemampuan lahan untuk
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan
menyerap air tanah.
primer dan sekunder tanaman tersebut,
5. Terganggunya ekosistem makhluk hidup.
maupun yang berdampak negatif karena
merupakan hama & penyakit tanaman.  Lahan Potensial dan Lahan Kritis
 Jenis tanah :  Lahan potensial adalah lahan yang secara fisis
kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan,
 Tanah aluvial = tanah yang terbentuk dari
tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
material halus hasil pengendapan aliran sungai.
Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat  Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak
di berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air
1. pantai Timur Sumatra dan unsur pertanian yang baik.
2. pantai Utara Jawa  Faktor Penyebab Terjadinya Lahan Kritis :
3. sepanjang Sungai Barito Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi
4. sepanjang Sungai Mahakam lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam
5. sepanjang Sungai Musi dan perilaku manusia dalam memanfaatkan
6. sepanjang Bengawan Solo. lingkungan.
 Tanah andosol = tanah yang berasal dari abu  Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat
gunung api. Persebarannya terdapat di: proses alam yaitu:
Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan 1. erosi,
Minahasa. 2. tanah longsor,
 Tanah regosol = tanah berbutir kasar dan 3. pencucian tanah.
berasal dari material gunung api. Terdapat di  Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat
Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali perilaku manusia misalnya:
dan NTB. 1. perusakan hutan,
 Tanah kapur = tanah yang terjadi karena hasil 2. pertanian sistem ladang berpindah,
pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak 3. kegiatan pertambangan terbuka,
subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan 4. sistem pertanian di pegunungan yang tidak
Sulawesi Selatan. menggunakan terassering (sengkedan).
 Tanah litosol = tanah yang terbentuk dari  Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan
batuan keras yang belum mengalami karitis :
pelapukan secara sempurna. 1. Reboisasi atau penghijauan adalah
penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang
 Tanah argosol (tanah gambut) = tanah yang
gundul dengan ditanami tanaman keras.
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah
Tujuan reboisasi yaitu memulihkan kembali
mengalami pembusukan. Jenis tanah ini
daya serap tanah terhadap air, sehingga proses aerosi dapat diperlambat.
2. Penghijauan adalah penanaman kembali tanah 2. drainase kurang baik,
yang gundul. Jenis tanaman yang digunakan 3. peka terhadap erosi,
dalam progam penghijauan misalnya: turi, 4. kapasitas menahan air rendah.
cengkeh, jambu monyet, petai, kayu manis,  Kelas IV
nangka , kluwih, karet dan durian. 1. lereng miring/berbukit,
3. Sistem penanaman searah garis kontur 2. kapasitas menahan air rendah,
(contohuntur ploughing) adalah penanaman 3. peka terhadap erosi,
tanaman yang searah atau sejajar dengan garis 4. sering banjir.
kontur. Menurut R.L. Contohok (1962) 5. solum dangkal,
menyatakan bahwa penanaman secara kontur  Kelas V
sangat sesuai bagi tanah-tanah yang memiliki 1. topografi relatif datar,
kemiringan 3–8% akan tetapi kurang efektif 2. tergenang air,
pada tanah yang memiliki kemiringan kurang 3. biasanya tanah berbatu,
dari 3% atau lebih dari 8% sampai 25%. 4. tidak sesuai untuk lahan pertanian.
4. Sistem terassering atau sengkedan. Cara ini
 Kelas VI
digunakan untuk mengurangi laju air yang
1. lereng agak curam,
mengalir di permukaan bumi.
2. ancaman erosi berat,
5. Lahan yang kemiringannya lebih dari 45o
3. tanah berbatu-batu.
harus dijadikan areal hutan lindung.
 Kelas VII
6. Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang
1. terletak pada lereng curam,
pada akhir guludan tanah agar air mengalir
2. erosi sangat kuat,
tertampung pada lubang itu dan meresap ke
3. solum dangkal,
dalam tanah, sehingga proses erosi dapat
4. untuk padang rumput/hutan produksi
dihindari
terbatas.
7. Pergiliran tanaman (croprotation) adalah suatu
sistem bercontohcontohk tanam pada sebidang  Kelas VIII
tanah yang terdiri dari beberapa macam 1. lereng sangat curam,
tanaman yang ditanam secara berturut-turut 2. kepasitas menahan air rendah,
pada waktu tertentu. 3. berbatu-batu,
8. Pemulsaan (mulching) adalah menutupi 4. harus dihutankan.
permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman.
Sisa-sisa tanaman yang biasa digunakan untuk
pemulsaan yaitu jerami. Menurut Dj.
Greenland dan R. Lal dalam Soil
Contohnservation and Managment in the
Humid Tropic, New York 1977. dengan
dilakukan pemulsaan konservasi air dalam
tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang
dapat menginfiltrasi air meningkat dan
evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi.

 Klasifikasi Kemampuan Lahan :


 Kelas I
1. topografi hampir datar,
2. tingkat erosi kecil,
3. mempunyai kedalaman efektif (solum)
yang dalam,
4. drainase baik,
5. mudah diolah,
6. kapasitas menahan air baik,
7. tidak terancam banjir.
 Kelas II
1. lereng landai,
2. struktur tanah kurang baik,
3. ancaman erosi lebih besar,
4. terancam banjir.
 Kelas III
1. lereng miring dan bergelombang,
BAB 5 DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER yaitu atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi). Jadi,
A. Struktur Lapisan Atmosfer dan atmosfer mempunyai pengertian selubung berwujud
Pemanfaatannya gas yang mengelilingi bumi
1. Pengertian atmosfer : Berasal dari bahasa Yunani, 2. Komposisi atmosfer : Atmosfer terdiri dari berbagai
macam gas. Ketebalan atmosfer mencapai 10.000  Faktor yang mempengaruhi banyak-sedikitnya
km dari permukaan laut. Makin tinggi, lapisan panas yang diterima bumi antara lain:
udara makin tipis. Dalam keadaan kering susunan 1) Sudut datang matahari
udara adalah sebagai berikut : 2) Lamanya penyinaran
1) Nitrogen = 78,08% 3) Awan
2) Oksigen = 21% 4) Keadaan tanah
3) Karbondioksida = 0,03% 5) Angin dan arus laut
3. Manfaat Atmosfer Bagi Kehidupan : 6) Relief bumi.
 Pemanasan udara dibedakan atas:
1) Langsung
 Absorbsi: penyerapan radiasi matahari.
 Refleksi: pemantulan sinar matahari.
 Difusi: penghamburan sinar matahari.
2) Tidak langsung
 Konduksi: penerusan energi.
 Konveksi: pemanasan udara secara
vertikal.
 Adveksi: pemanasan udara secara
horizontal.
 Turbulensi: pemanasan udara yang tidak
teratur.
1) Untuk melindungi bumi dari jatuhnya batuan
meteor 2. Kelembapan
2) Memantulkan gelombang radio/TV  Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang
3) Filter sinar ultrviolet matahari terkandung dalam udara. Alat pengukur
4) Tempat terjadinya gejala cuaca seperti hujan, kelembapan disebut higrometer.
angin, awan  Jenis kelembapan :
4. Cuaca dan Iklim : 1) Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan
a. Cuaca adalah rata-rata keadaan udara pada jumlah uap air yang dikandung dengan
suatu saat di suatu tempat. Ilmu yang jumlah maksimal uap air yang dapat
mempelajari cuaca dinamakan meteorologi. dikandung pada suhu dan tekanan yang
b. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada sama.
tempat yang luas dan dalam waktu yang 2) Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air
lama (10–30 tahun). Ilmu yang mempelajari setiap 1 m3udara (gram/m3).
iklim disebut klimatologi.
3. Curah hujan
B. Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim  Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
1. Suhu
 Faktor yang mempengaruhi curah hujan di
2. Kelembapan
Indonesia
3. Curah hujan
1) Terletak di daerah tropis.
4. Angin
2) Banyak terdapat pegunungan tinggi.
5. Tekanan udara
3) Terletak di antara dua samudera.
6. Penyinaran matahari
4) Dihembus angin muson barat.
KETERANGAN  Jenis-jenis Hujan :
1. Suhu 1) Hujan Zenithal (Hujan Konveksi). Hujan
 panas dinginnya udara. yang disebabkan karena uap air naik secara
 Alat pengukur suhu disebut termometer. vertikal. Hal ini disebabkan karena adanya
 Pada umumnya suhu di permukaan bumi pemanasan matahari dalam jumlah besar
dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya panas sehingga udara renggang kemudian uap air
matahari. naik biasanya terjadinya di daerah tropis
(equator).
2) Hujan Orografis (Hujan Gunung). Hujan
yang terjadi di lereng gunung.
3) Hujan Frontal (Hujan Depresi). Hujan yang
terjadi pada bidang front, yang mana masa
udaranya panas naik ke atas massa udara
dingin. Hujan frontal sering terjadi di daerah
lintang sedang.
4) Hujan Sinklonal. Hujan yang terjadi karena 5) Hujan Musim. Hujan yang terjadi karena angin
udara panas naik dan disertai angin siklon. muson yang lembab naik ke darat atau
Hujan siklonal terjadi di daerah sedang. pegunungan.
3) Angin darat, laut, gunung, lembah :
 Angin darat, bertiup malam hari.
4. Angin  Angin laut, bertiup siang hari.
 Angin: udara yang bergerak dari daerah
bertekanan tinggi → rendah. Alat pengukur
kecepatan angin: anemometer.
 Hukum Buys Ballot: Angin bergerak dari
daerah bertekanan udara maksimum ke daerah
bertekanan udara minimum. di belahan bumi
utara angin dibelokkan ke kanan dan di belahan
bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri.
Penyimpangan ini disebabkan oleh perputaran
bumi pada porosnya (rotasi bumi) yang disebut
gaya contohriolis.
 Gerakan udara, ada 3 (tiga), yaitu (1) konveksi
adalah perpidahan udara secara vertikal, (2)
adveksi, adalah gerakan udara secara
horizontal dan (3) turbulensi, adalah gerakan  Angin gunung, bertiup malam hari.
udara yang tidak teratur.  Angin lembah bertiup siang hari.
 Jenis-jenis angin : 4) Angin fohn : angin yang tidak
1) Angin Pasat : Angin yang berhembus menganduang uap air, sehingga panas dan
terus-menerus dari maksimum subtropik kering,
utara dan selatan menuju khatulistiwa dan
berbias menurut hukum Buys Ballot.
2) Angin Muson : Angin yang berganti arah
setiap enam bulan sekali.

contoh: Angin gending di Probolinggo dan


Pasuruan, Angin bohorok di Deli Serdang,
Angin brubu di Sulawesi Selatan, Angin
kumbang di Cirebon, dan Angin Wambrau
di Pulau Biak dan Papua.

5. Tekanan udara
 Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan
oleh udara (karena beratnya) kepada setiap
luas 1 cm2 bidang datar di permukaan bumi
sampai batas atmosfer. Alat pengukur tekanan
udara disebut barometer. Semakin tinggi
tempat semakin kecil tekanan udaranya.

6. Penyinaran matahari
 Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari
yang jatuh ke bumi. Alat pengukur besarnya 7. Awan
penyinaran matahari disebut solarimeter.  Udara di sekeliling kita banyak mengandung
uap air. Tidak terhitung banyaknya  Iklim B = iklim kering: tidak ada surplus air dan
gelembung udara yang terbentuk oleh busa tidak dijumpai sungai permanen. Terbagi atas:
laut secara terus-menerus dan menyebabkan 1) Iklim Bs = iklim stepa
partikel-partikel air terangkat ke langit. 2) Iklim Bw= iklim gurun
Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol  Iklim C = iklim hujan sedang: Bulan terdingin
inilah yang berfungsi sebagai perangkap air suhu rata-rata di bawah 10oC, tetapi di atas (–
dan selanjutnya akan membentuk titik-titik 3oC) dan Sekurang-kurangnya satu bulan suhu
air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, rata-rata di atas 10oC. Terbagi atas:
dan bila sejumlah besar udara terangkat ke 1) Iklim Cw = iklim hujan sedang (musim
lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan dingin yang kering).
mengalami pendinginan dan selanjutnya 2) Iklim Cf =iklim hujan sedang, basah
mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil sepanjang tahun.
dari uap air dalam udara yang mengembun 3) Iklim Cs =iklim hujan sedang, panas yang
inilah yang terlihat sebagai awan. Makin kering.
banyak udara yang mengembun, makin besar
 Iklim D = iklim hujan bersalju dingin: Suhu rata-
awan yang terbentuk.
rata pada bulan terdingin di bawah –3oC dan
 Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya Suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10oC.
dapat dilihat pada gambar berikut. Terbagi atas:
1) Iklim Df = iklim hujan bersalju, basah
sepanjang tahun.
2) Iklim Dw= iklim hujan bersalju, musim
kering dingin.
 Iklim E = iklim kutub (es): Suhu rata-rata pada
bulan terpanas di atas 10oC. Terbagi atas:
1) Iklim ET = iklim tundra (lumut).
2) Iklim EF = iklim es abadi.
3) Iklim EH = iklim daerah tinggi (lebih dari
300 m).
 Penyebaran tipe iklim Koppen
1) Iklim Af =Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
Kepulauan Maluku dan Irian Jaya.
2) Iklim Am = Jawa Tengah, Jawa Barat,
C. Klasifikasi Iklim Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan
1. Iklim Menurut Garis Lintang (Iklim Matahari) Arum, Kepulauan Kai dan Irian Jaya bagian
selatan.
3) Iklim Aw = sebagian Jawa Tengah bagian
timur Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
4) Iklim Cf = Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
dan Irian Jaya.
5) Iklim Cw = di pegunungan-pegunungan
Jawa Timur dan Irian Jaya.
6) Iklim D = di pegunungan salju Iran Jaya.
7) Iklim E = di Irian Jaya dan puncak-puncak
gunung tinggi.

2. Iklim Koppen
 Iklim A = iklim hujan tropis: Suhu rata-rata 3. Iklim Menurut Junghuhn
bulan di atas 18oC dan Hujan tahunan tinggi.  Junghuhn membagi daerah pegunungan di Jawa
Terbagi atas: menjadi 4 daerah:
1) Iklim Af = iklim hujan hutan tropis. 1) Zona panas = 0–650 m. Jenis vegetasi :
2) Iklim Am = iklim muson. jagung, padi, kelapa dan tebu.
3) Iklim Aw = iklim sabana.
2) Zona sedang = 650–1500 m. Jenis vegetasi: tembakau, contohklat.
sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh 3) Zona sejuk= 1500–2500 m. Jenis vegetasi :
pinus dan cemara. 1) Permukaan bumi.
2) Angin panas dan dingin.
3) Arus panas dan dingin.
4) Relief bumi.
4) Zona dingin = lebih dari 2500. Jenis vegetasi D. Pola Curah Hujan di Indonesia
: lumut. Pola curah hujan di setiap wilayah di Indonesia
 Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan sangat bervariasi dikarenakan berbagai faktor
pada ketinggian tempat dan vegetasi. seperti letak geografis, topografi, dan lainnya.
Jadi di Indonesia tidak ada batas yang jelas antara
musim penghujan dan musim kemarau, ini
dikarenakan Indonesia terletak di Daerah
Konvergensi Antar Tropik. Jadi kalau kalian
lihat di berita kadangkala pada bulan yang sama
di Jakarta banjir akan tetapi di Kupang dilanda
kekeringan. Jadi jangan beranggapan bahwa
ketika sudah masuk musim hujan, maka semua
daerah di Indonesia akan hujan. Berikut adalah
pola pergerakan curah hujan yang ada di
4. Klasifikasi Menurut Schmidt-Ferguson Indonesia.
 Tahun 1951 Schmidt-Ferguson membagian 1. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh
iklim di Indonesia berdasarkan sifat basah dan curah hujan lebih besar dibandingkan pantai
keringnya bulan (curah hujan). Digunakan bagian timur.
simbol huruf A-H. 2. Jumlah curah hujan di Indonesia bagian barat
 Untuk menentukan perbandingan bulan kering lebih besar dibandingkan wilayah timur.
dan bulan basah digunakan rumus: 3. Curah hujan bertambah sesuai dengan
ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak
terdapat pada ketinggian 600 - 900 mdpl.
Keterangan: 4. Di daerah pedalaman pulau, musim hujan
1) Bulan kering = bulan yang rata-rata curah jatuh pada musim pancaroba.
hujannya kurang dari 60 mm. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak
2) Bulan lembab= bulan yang rata-rata curah DKAT.
hujannya antara 60–100 mm. 6. Pola curah hujan bergeser dari barat ke timur
3) Bulan basah = bulan yang rata-rata curah  Pantai barat Sumatera sampai Bengkulu
hujannya lebih dari 100 mm. mendapat curah hujan terbanyak pada bulan
November
 Lampung dan Bangka yang berada di timur
Sumatera mendapat hujan terbanyak pada
bulan Desember
 Jawa bagian utara, Bali, Nusa Tenggara
mendapat curah hujan pada bulan Januari -
Februari.
7. Di daerah Sulawesi Selatan bagian timur,
Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah musim
hujan berlangsung sekitar bulan Mei - Juni.
Pada saat itu daerah lain sedang mengalami
musim kemarau. Batas daerah musim kemarau
dan musim hujan kira-kira terletak di sekitar
120 BT.
Terdapat 3 jenis pola hujan di Indoensia yaitu
1. Pola Monsoon: memiliki perbedaan yang jelas
antara musim hujan dan musim kemarau.
2. Pola Equatorial: memiliki 2 puncak musim
hujan (bimodial) yang biasanya terjadi pada
bulan Maret dan Oktober.
3. Pola Hujan Lokal: hanya memiliki satu puncak
musim hujan (unimodial)

5. Iklim Fisis
 Iklim fisis ialah iklim suatu daerah yang
dipengaruhi oleh:
Gurun merupakan daerah tandus yang
berbatasan dengan padang rumput dan semakin
menjauh dari padang rumput maka akan
semakin gersang. Fitur gurun adalah:
a) Curah hujan rendah (<25 cm per tahun)
b) Hujan turun tidak teratur dn tidk pernah
lebat
c) Matahari sng terik (pada musim panas suhu
bisa mncapai 40 o C)
d) Amplitudo harian sangat besar

Berikut adalah tabel curah hujan tahunan rata-rata


di Indonesia :

3. Tundra
Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan
fitur-fitur:
a) Terletak di daerah kutub utara
b) Memiliki iklim kutub
c) Pohon rendah atau amat pendek (semak)
dan lumut
d) Masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek

4. Hutan Basah
Hutan basah di daerah tropis dan subtropis
E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim .Hutan ini sepanjang tahun selalu mendapatkan
Ada beberapa jenis vegetasi alam berasarkan iklim, air dan memiliki spesies pepohonan yang
yaitu: beragam. Fitur adalah:
1. Padang Rumput a) Waktu pertumbuhannya lama
Padang rumput adalah suatu wilayah yang b) Jenis tumbhannya banyak
tumbuhannya di dominasi oleh rerumputan c) Ketinggian 20 m sampai 40 m
dengan karakteristik wilayah sebagai berikut: d) Berdaun lebar
a) Terletak di daerah tropis sampai subtropis e) Hutan basah
b) Curah hujan antara 25-50 cm pertahun f) Jenis pohon sulur sampai kayu keras
c) Ada di derah bsah, seperti Amerika Utara
dan India.

5. Hutan gugur/ hutan musim


Gambar Padang rumput Hutan ini selalu didominasi padang rumput,
2. Gurun juga memiliki tanaman yang daunnya gugur
pada musim gugur. adapu karakteristiknya yaitu:
a) Curah hujan merata sepanjang tahun (sisa-sisa tumbuh-tumbuhan, di samping CO 2,
b) Curah hujan antara 75 cm sampai 100 cm unsur kimia yang dapat menyebabkan
pertahun terjadinya green house effect (efek rumah
c) Ada di daerah yang memiliki 4 musim kaca) yaitu: chloroflorocarbons (CFC),
d) Pohon tidak terlalu rapat methane (CH4), nitrous oksida (N2O), ledakan
e) Ketinggian tumbuhan 10 m - 20 m nuklir dan ledakan gunung api.
f) spesiesnya sedikit  Dampak perubahan iklim global:
1. Menaikkan suhu permukaan bumi.
2. Permukaan air laut naik.
3. Kutub utara dan kutub selatan mencair.
4. Banjir di daerah pantai.
5. Adanya penyusupan air asin ke dalam air
tanah dan sungai.

6. Taiga
Hutan yang didominasi oleh tanaman pinus
berdaun seperti jarum.Persebarannya di Indnesia
sangat merata dan beraneka. Banyak tanaman
yang hanya tumbuh di Indonesia
(endemic). Dari 300.000 jenis tumbuhan di
bumi ini, kurang lebih 37.000 jenis (12,3%) ada
di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia
terletak di antara dua wilayah biogeografi, yaitu
Oriental dan Australia.
Ada beberapa jenis tanaman langka yang
tumbuh di Indonesia, misalnya bunga Raflesia
di Begkulu, Nangroe Aceh Drussalam, Sumatra
Barat, Kalimantan Timur, Jambi dan Jawa
Barat. Jenis tanaman yang mencirikan Taiga:
a) Salacca salcca kultivar pondoh (salak
pondoh) dari Yogyakarta (SleSman)
b) Salacca zalaccurtivar contohndet (salak
contohndet) dari DKI Jakarta
c) Santalum album (Cendana) dari daerah Nusa
Tenggara Timur (Pulau Timur)
d) Mextroxylon sagu (Sagu) dari daerah
Maluku dan Papua.

gambar Taiga

F. Perubahan Iklim Global dan Dampaknya


Terhadap Kehidupan
 Adanya perubahan kondisi iklim dunia
terutama meningkatnya temperatur di bumi
salah satunya disebabkan oleh aktivitas
manusia yang berupa meningkatnya kadar CO2
/karbondioksida sebagai hasil pembakaran fosil
BAB 6 DINAMIKA PERUBAHAN
HIDROSFER

1. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi
permukaan bumi.
A. Siklus Air (Siklus Hidrologi)

Penguapan  Kondensasi  Hujan salju


 salju mencair masuk kesungai/ laut
Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :
Jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar
Unsur-unsur Penjelasan
matahari terjadi siklus (daur) air.
Evaporasi penguapan dari badan air secara
Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari langsung
melalui uraian berikut: Transpirasi penguapan air yang terkandung
a. Siklus air pendek dalam tumbuhan
Respirasi penguapan air dari tubuh hewan
dan manusia
Penguapan di laut  uap air nai ke atas  Evapotranspirasi perpaduan evaporasi dan
Kondensasi  Hujan di laut/ pesisir transpirasi
Di udara uap air mengalami penurunan suhu Kondensasi proses perubahan wujud uap air
karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter menjadi titik-titik air sebagai
suhu udara turun 0,65oC). Dengan demikian semakin hasil pendinginan
ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi Presipitasi segala bentuk curahan atau hujan
proses kondensasi (pengembunan). dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es,
b. Siklus air sedang hujan salju
Infiltrasi air yang jatuh ke permukaan
tanah dan meresap ke dalam
tanah
Perkolasi air yang meresap terus sampai ke
kedalaman tertentu hingga
mencapai air
tanah ataugroundwater
Run off air yang mengalir di atas
permukaan tanah melalui parit,
sungai, hingga menuju ke laut.

B. Perairan Darat
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam
lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
Penguapan  awan terbawa angi ke daratan 
tanah.
Kondensasi  Hujan di daratan  air hujan
mengalir masuk kesungai/ laut Penyebab perbedaan kedalaman air tanah
1. Perbedaan topografi.
c. Siklus air panjang
2. Perbedaan jenis tanah
3. Curah hujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan danau.
menjadi dua, yaitu air tanah danau yang terdapat di daerah berbatu kap
permukaan (Freatik) dan air tanah dalam. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi a
Contohntoh
Jenis air tanah Penjelasan Karst pelarutan batu kapur. Bekas erosi memben
Air tanah permukaan (Freatik)
tanah yang terdapat di atas lapisan Air yang ada di
tidak tembus sumur-sumur, sungai,
air (impermeable).
air tanah yang terdapat di b tanah/batuan yang tida air (impermeable).
Air tanah dalam Glasial
cekungan dan cekungan terisi air sehin
terbentuklah danau.
danau yang terjadi karena adanya erosiglet
Waduk atau Bendungan
awah lapisan Pencairan es akibat erosi mengisi cekung
k tembus cekungan yang dilewati sehingga terben
danau.

2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan danau yang sengaja dibuat oleh manu
menjadi air tanah yang berasal Pembuatan waduk biasanya berkaitan den
dari atmosfer(angkasa) dan air tanah yang berasal kepentingan pengadaan listrik tenaga
dari dalam perut bumi. perikanan, pertanian dan rekreasi.

Jenis air tanah Penjelasan 3. Rawa


Air Vadose air tanah berasal dari hujan Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang
(meteoric) dan pencairan salju. selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa
air tanah yang tersimpan di bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari
air tanah turbir
dalam batuan sedimen sumber mata air tanah.
air tanah yang naik dari
magma bila gas-gasnya Ada dua jenis rawa yaitu:
air tanah juvenil
dibebaskan melalui mata air 1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian,
panas. memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya
selalu tergenang.
2. Danau 2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian. 
memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya
Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) berganti.
yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang
menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan. 1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang
bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH)
menjadi 6 macam yaitu danau: mencapai 4,5.
Jenis 2) Karena airnya asam, maka tidak banyak
Penjelasan Contohntoh
Danau organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan)
danau yang terjadi akibat adanya p yang hidup.
eristiwa
tektonik seperti gempa. Akibat gempa 3) Pada bagian
terjadi danau dasar
Poso, danaurawa umumnya tertutup
Tempe,
proses patahan (fault) pada permukaan tanah.gambut yangTondano,
danau tebal dan danau
Tektonik Permukaan tanah yang patah mengalami Towuti di Sulawesi. Danau
pemerosotan atau ambles (subsiden Sedangkan
ce) rawa yang airnya mengalami
dan Singkarak, danau pergantian
menjadi cekung. Selanjutnya bagianmemiliki yang ciri-ciri
Maninjau,yang sebaliknya
dan danauyaitu:
cekung karena ambles tersebut terisi 1) Airnya tidak terlalu
air dan Takengon di Sumatera.asam.
terbentuklah danau. 2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing
danau yang terdapat pada kawah lubang tanah,Danau
ikan serta tumbuh-tumbuhan
Kelimutu di Flores, rawa seperti
kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika ecengKawah
gondok, pohon
Bromo, rumbia dan lain-lain.
danau
gunung meletus batuan yang menutup k 3) Dapat diolah
awasan gunungmenjadi
Lamonganlahandipertanian.
Jawa
Vulkanik kepunden rontok dan meninggalkan bekas Timur, danau Batur di Bali
lubang di sana. Ketika terjadi hujan Manfaat rawa danau
lubang bagi manusia,
Kerinci diantara lain :
Sumatera
tersebut terisi air dan membentuk 1) Tumbuhan rawa seperti
sebuah Barat serta Kawah gunung eceng gondok dapat
danau. dijadikan
Kelud.bahan baku pembuatan biogas dan
danau yang terjadi akibat proses ga barang-barang
bungan kerajinan anyaman seperti tas,
dompet,
antara proses vulkanik dengan proses t ektonik. hiasan dinding dan lain-lain,
Tektono Ketika gunung berapi meletus, sebagian 2) Dapat dijadikan
danau Toba didaerah pertanian pasang surut,
Sumatera
tanah/batuan yang menutupi gunung patah 3) danSebagai
Utaralahan untuk usaha perikanan darat, dan
-
Vulkani anjutnya
k
merosot membentuk cekungan. Sel 4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
cekungan tersebut terisi air dan terbe ntuklah
4. Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya Jenis Sungai Penjelasan
lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi Sungai sungai yang airnya mengalir
tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, Konsekuen mengikuti arah lereng awal
rawa atau ke sungai yang lain. Sungai
Subsekuen sungai yang aliran airnya mengikuti
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi atau strike batuan
tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan
sungai campuran. strike valley sungai yang aliran airnya
berlawanan arah dengansungai
Sungai konsekuen atau berlawanan arah
Jenis Obsekuen dengan kemiringan lapisan batuan
Penjelasan Contohntoh
Sungai serta bermuara di sungai subsekuen
Sungai yang sungai yang airnya mengalir
airnya berasal Sebagian besar mengikuti arah kemiringan lapisan
Sunga
dari air hujan sungai-sungai yang Sungai batuan dan bermuara di sungai
i
atau sumber ada di Indonesia Resekue subsekuen.
Hujan
mata air. n sungai yang mengalir tanpa
Sungai Gangga di dikontrol oleh litologi maupun
India (yang berhulu struktur geologi.
sungai yang Sungai
di Peg.Himalaya)
Sungai airnya berasal Insekue
dan hulu sungai
Gletser dari pencairan n
Phein di Jerman
, es.
(yang berhulu di
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan
Pegunungan Alpen)
menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai
sungai yang
sungai superposed.
airnya berasal sungai Digul dan
Sungai dari pencairan sungai Mamberamo
Campura es(gletser), dari di Papua (Irian Jenis
Penjelasan
n hujan, dan dari Jaya). Sungai
sumber mata air. sungai yang tetap mempertahankan
arah aliran airnya walaupun ada
struktur geologi (batuan) yang
Sungai
melintang. Hal ini terjadi karena
Antesede
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai kekuatan arusnya, sehingga mampu
n
dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, menembus batuan yang
sungai periodik, sungai episodik, dan sungai merintanginya.
ephemeral. sungai yang melintang, struktur dan
Sungai
prosesnya dibimbing oleh lapisan
Superpose
Jenis Sungai Penjelasan batuan yang menutupinya.
Contohntoh
d
sungai Kapuas, Kahayan, Barito
Sungai ahun dan Mahakam di Kalimantan.
Berdasarkan pola alirannya
Sungai Musi, Batangharisungai
dan dibedakan menjadi
Permane sungai yang debit airnya sepanjang t
6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler
n relatif tetap
dan pinate).
Indragiri di Sumatera.
sungai Bengawan Solo, dan
Jenis
sungai yang pada waktu musim hujan Sungai sungai Opak di Jawa Tengah. Penjelasan
Sungai Sungai P rogo dan sungai Code
airnya banyak, sedangkan pada musim di Daera pola aliran yang mengumpul menuju
Periodi Radial h Istimewa Yogyakarta
kemarau airnya kecil. ke Brantas
pusat. Pola ini terdapat
k serta sun gai
Sentripeta di Jawa
Timur. di daerah basin (cekungan)
l
sungai yang pada musim kemarau air pola aliran yang menyebar
kering dan pada musim hujan airnya meninggalkan
alada pusatnya. Pola aliran
di pulau Sumba
Sungai Radial ini terdapat di daerah gunung yang
banyak. nya Sungai
Episodi
sungai yang ada airnya hanya pada s Ksentrifuga berbentuk kerucut
k l pola aliran yang tidak teratur. Pola
musim hujan. pada musim hujan su
jenis ini airnya belum tentu banyak. ngai alirannya seperti pohon, di mana
Sungai sungai induk memperoleh aliran dari
Ephemera
l Dendritik
Berdasarkan arah alirannya, sungai dibedakan subse sungai obsekuen, sungai resekuen dan
menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai kuen, sungai insekuen.
a rah dataran pantai.
n pola aliran yang menyirip seperti
a
Trellis k

s
u
n
g
a
i
n
y
a
.
J
e
n
i
s
i
n
i
b
i
a
s
a
n
y
a

t
e
r
d
a
p
a
t
d
i
d
a
e
r
a
h

d
a
t
a
r
a
t
a
u

d
a
e
daun. Aliran di daerah lipatan DAS yang relatif tidak luas sehingga
. Aliran di daerah patahanpola aliran daya tampung airnya kecil. Sungai
DAS
Rektangular yang membentuk sudut siku-siku atau dengan DAS semacam ini luapan airnya
kurus
hampir siku-siku 90 tidak begitu hebat ketika bagian hulunya
pola aliran di mana muara-muara terjadi hujan lebat.
Pinate anak sungainya membentuk sudut
lancip Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak
pola aliran sungai yang membentuk menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS.
Anular lingkaran. Mengalir melalui daerah Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal
berstruktur dome (kubah). DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan
lainnya.
Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi Kerusakan DAS Dampak dari Kerusakan
tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan DAS
bagian hilir. Lingkungan DAS air sungai meluap,
semakin bertambah sering terjadi banjir,
Bagian gundul, akan terbentuk delta
Ciri-ciri Di sekitar DAS sungai,
Sungai
arusnya deras, menjadi tempat dataran pantai (tempat
daya erosinya besar, pemukiman bermuaranya sungai)
arah erosinya (terutama bagian dasar penduduk yang bertambah luas.
sungai) vertikal. padat.
Hulu Palung sungai berbentuk V dan
lerengnya cembung (contohnvecs), C. Perairan Laut
kadang-kadang terdapat air terjun atau
jeram Jenis Laut
tidak terjadi pengendapan. Menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut
arusnya tidak begitu deras, Transgresi, laut Ingresi dan laut Regresi.
daya erosinya mulai berkurang, Jenis Laut Penjelasan
arah erosi ke bagian dasar dan samping terjadi karena adanya perubah
(vertikal dan horizontal),
Tengah Laut permukaan laut secara positif (seca
palung sungai berbentuk U (konkaf),
mulai terjadi pengendapan Transgres meluas). Perubahan permukaan ini terja
(sedimentasi) mulai terjadi meander i
(laut yang karena naiknya permukaan air laut ata
atau lebih. yaitu meluas),
kelokan sungai yang mencapai 180 daratannya yang turun, sehingga bagia
arusnya tenang, bagian daratan yang rendah tergenang a
daya erosi kecil dengan arah ke samping laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es.
(horizontal), laut yang terjadi karena adanya penuruna
Hilir banyak terjadi pengendapan, tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut i
sering terjadi meander juga sering disebut laut tanah turu
di bagian muara kadang-kadang terjadi Laut Ingresi Penurunan tanah di dasar laut ak
delta serta palungnya lebar membentuk lubuk laut dan palung lau
Lubuk laut atau basin adalah penurunan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dasar laut yang berbentuk bulat
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage
Area, atau Rivers basin atau Watershed. laut yang menyempit. Penyempitan terja
karena adanya pengendapan oleh batu
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, Laut Regresi (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibaw
apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut, airnya oleh sungai-sungai yang bermuara di la
mengalir ke sungai yang bersangkutan. tersebut
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan
DAS kurus. Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu
laut tepi, laut pertengahan dan laut pedalaman.
Jenis Penjelasan
DAS
Jenis Laut Penjelasan
suatu DAS yang luas sehingga memiliki
daya tampung air yang besar. Sungai laut yang terletak di tepi ben
DAS
dengan DAS seperti ini, airnya Laut tepi (kontinen) dan seolah-olah terpisah da
gemuk (laut pinggir) samudera luas oleh daratan pulau-pul
cenderung meluap bila di bagian hulu
terjadi hujan deras. atau jazirah.
d =Tengah
½ ( V di
x t)anta ra benua Afrika-
laut yang terletak di antara ben ua- Asia dan Eropa, laut Es Utara
Laut benua. Lautnya dalam dan mempuberikut:
dinyai
manadid antara
= kedalaman laut, V
benua Asia = kecepatan suara
dengan
pertengahan gugusan pulau-pulau. Amerika dan laut-laut di
dalam laut dan t = waktu
kepulauan
Misalnya Indonesia.
diketahui waktu yang diperlukan untuk
laut-laut yang hampir seluruhnya Laut Kaspia,
perambatan bolak-baliklaut Hitam
(t) dan
ada 4 detik dan
Laut pedalaman dikelilingi oleh daratan laut Mati.
kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik,
maka kedalaman laut dapat dihitung sebagai
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 berikut:
wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, Maka :
zona Bathyal dan zonaAbysal. d = ½ ( V x t)
d = ½ (1.600 x 4)
Jenis Laut d= ½ x 6.400 m
Penjelasan
wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di3.200
d= m ini pada saat air pasang
wilayah
Zone tergenang air dan pada saat air laut s jadiurut
kedalaman
berubah laut adalah
menjadi 3.200Oleh
daratan. m
karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
Lithoral Laut-laut yang memiliki kedalaman Morfologi Dasar Laut
antara 0 – 50 meter. Banyak terumbu

Zone
Epineritik karang, padang lamun. Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang
beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga
Laut yang memiliki kedalaman ant ara 50 – 200 m. Merupakan zone laut
tempat hidup banyak organism la beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak
ut karena sinar matahari masih tembus
Zone Neritik seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini
sampai ke dasar laut, sehingga m emudahkan tumbuhan laut melakukan
fotosintesis. akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Zone Bathial Laut yang memiliki kedalaman ant
ara 200 – 2.000muka
Bentuk-bentuk m. Sudah
bumi mulai jarang
di lautan adalah sebagai
organism laut
Laut yang memiliki kedalaman an berikut :
tara 2.000
1. Landas – 5.000 (contohntinental
kontinen m. sangat jarang shelf), yaitu
Zone organism laut. Tempat hidup predatorwilayah pemakan bangkau
laut yang yang dapat
dangkal di sepanjang pantai
memancarkan cahaya sendiri. Contohntohdenganikan angler.
kedalaman kurang dari 200 meter, dengan
Abbysal Laut yang memiliki kedalaman lebih dari kemiringan
5.000 m. kira-kira 8,4 %. Landas kontinen
merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang
Zone Hadal pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contoh
Cara Mengukur Kedalaman Laut Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur Benua Asia yang terletak antara Pulau
kedalaman laut yaitu : Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2. Lereng benua (contohntinental
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) slope), merupakan kelanjutan dari
Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali contohntinental shelf dengan kemiringan antara 4
panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih
sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali dari 200 meter.
diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. 3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah 1. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam
kedalaman laut. dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
2. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang
b. Gema duga atau Echo Sounder atau berbentuk palung laut (trog).
Echoloading Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum lain:
fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi
dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari
Relief Penjelasan
sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal
memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter gunung yang kakinya di dasar laut s
Gunung
per detik sampai membentur dasar laut. Setelah badan puncaknya muncul ke atas permu
laut
membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam dan merupakan sebuah pulau.
bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah gunung di dasar laut dengan lereng ya
peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak dan berpuncak runcing serta kem
Seamount
waktu yang diperlukan untuk perambatan dan mempunya tinggi sampai 1 km atau le
pemantulan dapat diterjemahkan sebagai tidak sampai ke permukaan laut.
kedalaman laut. gunung di dasar laut yang bentukny
Guyot
Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui dengan seamount tetapi bagian puncakn
teknik gema duga adalah sebagai Punggung
punggung pegunungan yang ada di
laut (ridge)
Ambang Laut pegunungan di dasar laut yang terl etak diantara ambang la utdan sulu,
arus dingin.
Lubuk laut dua laut dalam. ambang laut ulawesi.arus dingin yang
(basin) dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang s didorong oleh angin
Palung laut terjadi karena ingresi. timur dan mengalir
(trog) a,dari
Palungselat Bering
lembah yang dalam dan memanjan g di dasar laut
Palung Sund menuju Palungke selatan dan
terjadi karena ingresi
Mindanao, berakhir di sebelah
Gerak Air Laut Mariana. timur Kepulauan
Jepang bertemu
Gerakan air laut yaitu: arus laut, gelombang laut, dan dengan arus Kuroshio
pasang surut air laut. (terhambat oleh
kuroshio). Di tempat
Arus
Arus laut pertemuaan arus
Oyashi
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa dingin Oyashio
o
air laut dari satu tempat ketempat lain baik secara dengan arus panas
vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal Kuroshio terdapat
(gerakan ke samping). daerah perikanan yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi arus laut, antara kaya, sebab plankton-
lain : plankton yang terbawa
1. Gaya contohriolis, yaitu gaya yang membelok oleh arus Oyashio
arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu berhenti pada daerah
akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara pertemuaan arus panas
dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Kuroshio yang hangat
2. Angin yang bertiup dan tumbuh subur.
3. Perbedaan kadar garam. arus panas yang
mengalir menuju ke
Nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra barat sejajar dengan
: Arus garis khatulistiwa.
a. Di Samudera Pasifik Khatulistiw Arus ini ditimbulkan
Letak Nama Arus Penjelasan a Selatan atau didorong oleh
angin pasat tenggara.
arus panas yang
lanjutan dari sebagian
mengalir menuju ke
arah barat sejajar arus angin barat yang
Arus
Arus Humboldt “arus kompensasi
dengan garis
Khatulistiw atau
khatulistiwa dan
a Utara Arus
disebabkan oleh
Peru
dorong angin pasat
timur laut. Selatan
Arus ini merupakan Khatulistiw
arus panas yang a
mengalir dari utara Arus
Kepulauan Filipina, Australi
menyusur sebelah a Timur
Arus
Utara timur Kepulauan
Kuroshi
Khatulistiw Jepang dan terus ke
o
a pesisir Amerika Utara
(terutama Kanada).
Arus ini didorong oleh
angin barat.
mengalir di sepanjang Arus
pesisir barat Amerika Angin
Utara ke arah selatan Barat
menuju ke
khatulistiwa. Arus ini
Arus merupakan lanjutan
Di
Kaliforni arus kuroshio,
sepanjang Arus
a termasuk arus
garis pengisi/arus
menyimpang
khatulistiwa perata
(pengaruh daratan)
disebut
mengalir di ju ke
sepanjang timur
barat (pada
Amer lintang
ika 30°-
Selat 40°LS
an ) dan
meny sejajar
usur denga
ke n garis
arah ekuato
utara. r. Arus
meru ini
paka didoro
n ng
lanjut oleh
an angin
arus barat.
Arus
khatu Khatulistiwa
listiw Utara dan
a Arus
selata Khatul
n istiwa
yang Selatan
meng setelah
alir berger
di ak,me
sepan ningga
jang lka n
pesisi tempat
r yang
Austr tinggi
alia
Timu
r dari
arah
utara
ke
selata
n
(sebe
lah
timur
Great
Barri
er
Reef)
.
lanjut
an
dari
sebag
ian
arus
Austr
alia
timur
yang
meng
alir
menu
” airnya lebih rendah arus menyimpang
dari sekitarnya, dan termasuk arus
sehingga segera dingin. Arus ini
tempat ini diisi oleh merupakan lanjutan
aliran air laut baru sebagian arus teluk
yang membentuk arus. yang mengubah
Arus Canari
Contoh adalah Arus arahnya setelah
Sungsang pengaruh daratan
Khatulistiwa, yang Spanyol dan mengalir
mengalir sepanjang ke arah selatan
garis khatulistiwa ke menyusur pantai
timur dan merupakan barat Afrika Utara.
arus panas. arus panas yang
mengalir menuju ke
b. Di Samudera Atlantik Arus barat sejajar dengan
Khatulistiw garis khatulistiwa.
Letak Nama Arus Penjelasan a Selatan Arus ini ditimbulkan
arus panas yang atau didorong oleh
mengalir menuju ke angin pasat tenggara.
arah barat sejajar lanjutan dari sebagian
Arus arus angin barat yang
dengan garis
Khatulistiw mengalir ke arah
khatulistiwa dan
a Utara selatan menyusuri
ditimbulkan serta
didorong oleh angin pantai timur Amerika
pasat timur laut. Arus Brazilia Selatan (khususnya
Brazilia). Arus ini
arus menyimpang
termasuk arus
yang segera diperkuat
menyimpang dan
oleh dorongan angin
merupakan arus
besar dan merupakan
panas.
arus panas. Arus
khatulistiwa utara lanjutan dari sebagian
Selatan
(ditambah dengan arus angin barat,
Khatulistiwa
Arus Teluk sebagian arus yang mengalir ke
Gulfstrea khatulistiwa selatan) arah utara menyusuri
m semula masuk ke pantai barat Afrika
Arus
Laut Karibia terus ke Selatan. Arus ini
Benguel
Teluk Mexiko dan merupakan arus
a
Utara keluar dari teluk ini dingin, yang akhirnya
Khatulistiwa melalui Selat kembali menjadi
Florida(sebagai Arus Arus Khatulistiwa
Selatan.
Florida).
lanjutan dari sebagian
arus dingin yang
arus Brazilia yang
mengalir dari laut
Arus Tanah mengalir menuju ke
Kutub Utara ke
Hijau timur (pada lintang
selatan menyusur
Timur atau Arus 30°- 40°LS) dan
pantai timur Tanah
Arus Angin sejajar dengan garis
Hijau. Arus ini
Greenland Barat ekuator. Arus ini
didorong oleh angin
Timur, didorong oleh angin
timur (yang berasal
dari daerah kutub). barat dan merupakan
arus dingin.
berasal dari laut
Kutub Utara yang
mengalir ke selatan c. Di Samudera Hindia
menyusuri pantai
Arus Letak Nama Arus Penjelasan
timur Labrador. Arus
Labrado
ini didorong oleh arus panas yang
r
angin timur dan Utara Arus mengalir menuju ke
merupakan arus Khatulistiwa Musim timur menyusuri
dingin. Barat Daya Laut Arab dan Teluk
Benguela. Arus ini
ditimbulkan dan Peta Arus Laut Dunia
didorong oleh angin
musim barat daya.
Arus ini berjalan
kurang kuat sebab
mendapa hambatan
dari gerakan angin
pasat timur laut.
arus panas yang
mengalir menuju ke
barat menyusuri
Arus Teluk Benguela dan
Musim Laut Arab. Arus ini
Timur Laut ditimbulkan dan
didorong oleh angin
musim timur laut.
arus panas yang
mengalir menuju ke
barat sejajar dengan
garis khatulistiwa Gelombang laut
yang nantinya pecah Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
Arus menjadi dua (Arus a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya
Khatulistiw Maskarena dan Arus gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah
a Selatan Agulhas setelah gelombang sesuai dengan arah angin.
sampai di timur b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang
Madagaskar). Arus sampai ke pantai akan terjadib hempasan dan
ini ditimbulkan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik
didorong oleh angin dan membentuk gelombang, oleh karena itu
pasat tenggara. arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya
arus menyimpang gelombang
dan merupakan arus c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi
panas. Arus ini juga karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi
merupakan lanjutan karena adanya gunung laut yang meletus atau
dari pecahan Arus adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.
Khatulistiwa Selatan.
Arus Arus Maskarena Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan
Maskaren mengalir menuju ke sebagai berikut:
Selatan a dan Arus selatan, menyusuri
Khatulistiwa Agulhas, Gerakan
pantai Pulau Penjelasan
Madagaskar Timur. permukaan
Arus Agulhas juga gerak gelombang akibat molekul air
mengalir menuju ke bergerak melingkar. Gerak osilasi
selatan menyusuri biasanya terjadi di laut lepas, yaitu
pantai Pulau pada bagian laut dalam. Adanya
Madagaskar Barat. gelombang dibangkitkan oleh
lanjutan dari Gerak kecepatan angin, lamanya angin
sebagian arus angin osilasi bertiup, luas daerah yang ditiup angin
barat, yang mengalir (fetch), dan kedalaman laut.
ke arah utara Gelombang ini memiliki tinggi dan
menyusur pantai lembah gelombang. Puncak
barat Benua gelombang akan pecah di dekat pantai
Arus Australia. Arus ini yang disebut breaker atau gelora.
Angin termasuk arus gelombang osilasi yang telah pecah
Barat menyimpang dan lalu seperti memburu garis pantai,
merupakan arus bergerak searah dengan gerak
Gerak
dingin yang akhirnya gelombang tanpa diimbangi gerakan
translasi
kembali menjadi mundur. Gelombang ini tidak
Arus Khatulistiwa memiliki puncak dan lembah yang
Selatan. kemucian dikenal dengan istilah surf.
Gelombang ini dimanfaatkan untuk sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban
olah raga surfing. udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik,
berbentuk gelombang telah insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban
Gerak swash
menyentuh garis pantai. Kedatangan dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.
dan back
gelombang disebut swash, sedangkan Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak
swash diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman
Pasang Surut (Ocean Tide) disebut back swash
ketika kembali
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan
gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang
tarik bulan dan matahari terhadap bumi. dari 2°C.
Ada dua macam pasang surut.
Pola suhu di perairan laut pada umumnya:
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya
pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). a. Makin ke kutub makin dingin.
Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan Pada permukaan samudera, umumnya dari
kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-
purnama). laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut
2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya kutub antara 0° sampai 2° C.
pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). b. Makin ke bawah makin dingin
Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas
kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut saja. Di dasar samudera rata-rata 2° C (juga di dasar
posisi Matahari - bulan - B u m i membentuk samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah
sudut 900. Gaya tarik Bulan dan Matahari karena air dingin yang berasal dari daerah kutub
terhadap Bumi berlawanan arah sehingga mengalir kearah khatulistiwa.
kekuatannya menjadi berkurang (saling
melemahkan) dan terjadilah pasang terendah 2. Kecerahan/ warna Air Laut
(rendah). Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan
air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang
Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh,
air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses
antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan
pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk dengan air laut jernih. Air laut juga menampakan
mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi warna yang berbeda-beda tergantung pada zatzat
listrik, usaha pertanian lahan pasang surut. organik maupun anorganik yang ada.

B. Kualitas Air Laut Warna


air Penyebab
Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan laut
antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut sinar matahari yang bergelombang pendek
yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, Biru (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari
kecerahan, dan salinitas. pada sinar lain.
dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya
Kuning
1. Suhu air laut sungai kuning di Cina.
adanya lumpur yang diendapkan dekat
Karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis pantai yang memantulkan warna hijau dan
sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di Hijau juga karena adanya planton-planton dalam
daerah kutub umumnya menerima sinar matahari jumlah besar.
dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong banyaknya binatang-binatang kecil
bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh Merah berwarna merah atau ganggang
tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah merah yang terapung-apung.
kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer adanya organisme kecil yang
sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di Ungu mengeluarkan sinar fosfor seperti di laut
daerah kutub. ambon.
Walaupun di daerah tropis lebih panas dari di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti
kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah Hitam di laut hitam
dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini permukaannya selalu tertutup es seperti di
karena faktor keawanan yang menutupi di daerah Putih laut kutub utara dan selatan.
tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan
dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap 3. Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya perseribu.
garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa
Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah
dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan di dasar laut baik yang menempel pada pasirmaupunlumpu
banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan Bentos vagile adalah organisme dasar laut yang bergerak, c
drastis jika turun hujan.

Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat


tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air
laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi.
b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di
suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan
rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah
hujan yang turun salinitas akan tinggi. Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di
laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah
ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas kontinen
rendah. dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).
Tentang batas perairan suatu negara telah
Organisme Laut disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan
hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah
disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut
yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen
dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Wilayah
Organisme Penjelasan
Penjelasan Laut
Laut Batas Laut Teritorial merupakan
Plankton terdiri dari dua jenis batas kedaulatan penuh negara
yaitu fitoplankton (golongan tumbuh- Indonesia artinya negara-negara lain
tumbuhan) dan zooplankton (golongan tidak diperbolehkan memasuki
hewan). wilayah ini tanpa izin negara kita.
Fitoplankton, adalah tumbuh- Namun demikian Indonesia juga
tumbuhan air yang berukuran kecil, ia menyediakan jalur pelayaran sebagai
melayanglayang di air merupakan Batas Laut prasarana lalu lintas damai. Di jalur
organisme laut yang menjadi makanan Teritorial ini Indonesia mempunyai hak penuh
utama bagi ikan-ikan laut berukuran untuk memanfaatkan sumberdaya
sedang dan kecil. Ia mampu yang terkandung di dalamnya.
memproduksi makanannya sendiri Batas Laut Teritorial ini ditarik
melalui proses fotosintesis. Contoh sejauh 12 mil laut dari garis pantai
Alga merah di Laut Merah, Alga biru yang terjauh menjorok ke laut (1 mil
di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula laut = 1,852 km).
Plankton
dan lain-lain. Untuk menentukan apakah dasar laut
Zooplankton, adalah sebuah koloni merupakan kelanjutan dari suatu
(kelompok) yang terdiri dari berbagai- benua, biasanya dilihat dari struktur
jenis hewan kecil yang sangat banyak batuan pembentuknya (kondisi
jumlahnya. Contoh : Copepoda, geologi). Yang paling mudah
Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish diamati, landas kontinen memiliki
(ubur-ubur) dan Crustace. kedalaman tidak boleh lebih dari
Tumpukan bangkai plankton di laut 150 meter.
dangkal juga merupakan bahan dasar Batas Sedangkan Batas Landas Kontinen
bagi terbentuknya mineral laut seperti Landas merupakan batas dasar laut yang
gas dan minyak bumi setelah Kontinen sumberdaya alamnya dapat dikelola
mengalami proses panjang dalam oleh negara yang bersangkutan.
jangka waktu ribuan bahkan jutaan Batas Landas Kontinen diukur dari
tahun. garis dasar ke arah luar paling jauh
Nekton adalah hewan-hewan laut yang 200 mil laut.
dapat bergerak sendiri ke sana ke mari Jika terdapat 2 negara yang
Nekton
seperti ikan-ikan laut, reptil laut, berdampingan dalam satu landas
mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. kontinen dengan jarak yang kurang
Bentos Bentos adalah organisme yang hidup dari 200 mil, maka untuk
menentukan batas landas kontinen
bagi kedua negara tersebut
dilakukan dengan cara membagi dua
wilayah tersebut yang sama jauhnya
dari garis pantai masing-masing.
Negara kita terletak pada 2 landas
kontinen (landas kontinen Asia di
bagian barat dan landas kontinen
Australia di bagian timur), maka
baik batas Indonesia dengan
Malaysia dan Thailand (di bagian
barat) serta Indonesia dengan
Australia (di bagian timur)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
adalah daerah-daerah yang diukur
sejauh 200 mil laut dari garis pantai
yang paling jauh menjorok ke laut
(garis dasar). Di wilayah ini
Zona Indonesia memiliki hak dan
Ekonomi kesempatan yang pertama untuk
Eksklusif mengelola sumber daya alam yang
(ZEE) terdapat di dalamnya dengan tanpa
mengganggu jalur lalu lintas damai
yang terdapat di wilayah tersebut.
Di luar ZEE adalah laut bebas yang
siapapun boleh memanfaatkannya
sepanjang ia mampu.

Anda mungkin juga menyukai