Anda di halaman 1dari 14

DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER

A. LITOSFER
Litosfer berasal dari kata
lithos artinya batu atau sphere.
sphere artinya yang seperti bulatan
Secara harfiah litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi.

1. STRUKTUR BUMI

Litosfer/kerak Bumi Terdapat dua tipe litosfer


 Litosfer samudra, bagian dari lithosfer bumi yang permukaan nya
berada di cekungan samudra.
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Merupakan
benda padat yang terdiri dari batuan bwku granit pada atas dan
batuan beku basalt pada bagian bawah.

Astenosfer
lapisan yang berada dibawah lithosfer dan berada diatas mantel bumi.

Barisfer atau inti bumi


lapisan inti bumi yang paling dalam tersusun atas material NiFe (Nikel
dan Besi).

2. SIKLUS DAN JENIS BATUAN 1. Magma.


2. Batuan beku dalam dan luar.
3. Sendimen klastik dan Batuan
sendimen klastik.
4. a. Batuan sedimen kimiawi.
b. Batuan sedimen organik.

5. Batuan metamorf
a.
b. Pelapukan, erosi, dan
pengendapan.
c. Pencampuran dengan material
organik dan pebatuan,
Pelarutan/Pembatuan.
d. Metamorfisme.
 Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah Jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras tanpa proses kristalisasi, baik dibawah
permukaan sebagai batuan intrusif maupun diatas permukaan sebagai
batuan ekstrusif.

 Batuan beku dibagi menjadi tiga macam,


- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan yang terbentuk berada jauh didalam bumi(15-50km), proses
pendinginan akan lambat karena dekat atmosfer sehingga batuan
terseluruh2 dari kristal- kristal.

 Contoh : Batu granit, diorite,gabbro dan peridodit.

- Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal)


batuan beku yang terbentuk magma yang membeku di dalam korok –
korok atau gang – gang.
Contoh : porfiri granit dan gabro.

- Batuan Beku Luar (vulkanik)


batuan beku yang terbentuk di permukaan Bumi.
Contoh : riolit dan basalt
 Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan yang terjadi krn pengendapan
materi hasil erosi.
Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Klastik
terdiri dari fragmen mineral batuan asal atau klas. Sebuah klas
adalah fragmen dari detritus geologi, potongan-potongan dan butir-
butir yang lebih kecil dari batuan yang telah hancur akibat
pelapukan fisik.
2. Batuan Sedimen Kimiawi
yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan
secara kimia di tempat lain.
3. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen yang berbentuk/ diendapkan oleh organisme
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine

 Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan Malihan
salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi
atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya,
protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti
"perubahan bentuk".
Macam – macam Batuan Metamorf yaitu ;
 Metamorf termal (kontak) ;
jenis batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis
sebagai akibat dari adanya aktivitas magma.
Contoh: batolt,Stock,Lakolt,Sill,Dike
 Metamorf dinamo (sintektonik)
Batuan yang berubah karena pengaruh tekanan yangs angat
tinggi.dalam waktu yang sangat lama
Contoh: batu lumpur
 Metamorfik pneumatolitis kontak
batuan yang berubah karena pengaruh gas-gas dari magma.
Contoh: batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin
atau sejenis permata
3. TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN
a. TENAGA DARI DALAM (ENDOGEN) antara lain tektonik, vulkanik dan
seismik.
 Tektonisme
proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan
pada struktur tanah di suatu daerah
Orogenesa:
 Vertical : membentuk patahan

 Horizontal : membentuk lipatan

Epirogenesa:
 Positif : laut naik daratan turun

 Negative : laut turun daratan naik


 Vulkanisme
fenomena meletusnya batuan cair (magma) ke permukaan Bumi atau planet
atau bulan berpermukaan padat, di mana lava, piroklastik, dan gas vulkanik
meletus melalui celah di permukaan yang disebut ventilasi
 Intrusi magma
sebuah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma
yang meleleh di bawah permukaan Bumi.

1. Batolit
2. Lakolit
3. Sill
4. Diatrema
5. Intrusi korok
6. Apolisa
7. Pipa kawah

 Ekstrusi magma
aktivitas atau gerakan magma yang menyentuh permukaan bumi, seperti
dijelaskan dalam buku Geografi karya Sri Wiyanti dkk.

Berdasar lubang keluar magma


1. Erupsi sentral
keluarnya magma melalui lubang berbentuk gunung di permukaan
Bumi.
2. Erupsi areal
aktivitas keluarnya magma melalui lubang besar. Hal ini disebabkan
oleh letak magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi.
3. Erupsi linier
letusan yang berupa lelehan lava melalui retakan-retakan yang
terdapat pada tubuh gunung api.

Bentuk gunung api:


1) Perisai : letusan efusif (lelehan)

2) Strato: eksplosif dan efusif bergantian

3) Maar : eksplosif kuat


TIPE LETUSAN GUNUNG API:

MATERIAL GUNUNG API:


1. Padat/Eflata :
bom (batu besar), teftra (batu tidak beraturan), lapilli (kerikil),debu
vulkanik (tuf), batu apung (pumice) dan pasir
2. Cair :
material hasil letusan gunung api, yang berbentuk material cair
meliputi lava dan lahar, baik lahar dingin maupun lahar panas
3. Gas/Ekshalasi :
fumarole, berbentuk uap air (H2O), sulfatar, berbentuk gas belerang
(H2S), mofet, berbentuk gas asam arang (CO2).

 Seisme
getaran yang terjadi di permukaan bumi.
a. Berdasar faktor penyebab:
 Tektonik
Proses pergerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan,
lipatan, retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau
relatif pada permukaan bumi.
Vulkanik
gempa bumi yang terjadi karena magma di dalam gunung berapi
sedang mengalami pergerakan.
 Terban/runtuhan
gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh,
dan sejenisnya
b. Berdasar kedalaman:
 Dangkal: Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
 Menengah: Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi.
 Dalam: Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak
bumi)

Untuk menghitung jarak episentrum gempa ke stasiun penerima digunakan


rumus:
Δ = ((S - P) - 1’) x 1000 km
Δ = jarak episentrum ke stasiun penerima
S = waktu tercatatnya gelombang sekunder (kedua)
P = waktu tercatatnya gelombang primer (pertama)

Istilah – istilah dalam seisme


 Seismologi : bagian dari ilmu geofisika yang mempelajari mekanisme
terjadinya gempa bumi yang disertai dengan gelombang seismik.
 Seismograf : alat yang digunakan untuk mencatat gempabumi

 Seismogram : Rekaman rangkaian gelombang seismik

 Hiposentrum : titik pusat terjadinya gempa dan merupakan sumber


gelombang seismik berasal

 Episentrum: istilah yang sering disebut untuk menunjukkan titik pusat gempa.

 Homoseista : garis yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi


yang dilalui gempa pada waktu yang sama

 Pleistoseista : suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara
2.588.000 hingga 11.500 tahun yang lalu

 Isoseista : garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan tempat-


tempat dengan kerusakan yang sama akibat gempa
b. TENAGA PEMBENTUK DARI LUAR (EKSOGEN)
1) Pelapukan:
proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau
dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan
biologi.
a) Fisik/mekanik:
pelapukan mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh
proses fisika.
b) Biologis/organic:
pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Penyebabnya adalah
proses organisme yaitu hewan, tumbuhan dan manusia.
c) Kimiawi:
proses pelapukan massa batuan yang disertai perubahan susunan
kimiawi batuan yang lapuk.

2) Pengikisan
pengikisan merupakan sebuah proses perpindahan massa batuan dari satu
tempat ke tempat lain yang dibawa oleh tenaga.
a) Erosi : pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian- bagian
tanah dari suatu tempat lain oleh media alami.
b) Abrasi : suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh
tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang
bersifat merusak.
c) Deflasi : Deflasi atau erosi angin adalah suatu peristiwa
berpindahnya suatu material dari satu tempat ke tempat lain yang
diakibatkan oleh pergerakan angin.
d) Ekskarasi : pengikisan yang disebabkan karena adanya es yang
mencair.
3) Transportasi:
pergerakan-pergerakan baik itu manusia/barang/jasa yang terjadi dalam
suatu ruang permukaan bumi.
4) Sedimentasi:
pengendapan adalah suatu proses mengendapnya material yang diangkut
oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan.
a) Terrestrial : Terestrial berarti terkait dengan tanah, Bumi, atau
daratan.
 Aeolis : sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
 Moraine : bentukan oleh bagian depan sungai es yang bergerak
maju.
b) Aquatic : edimen yang diendapkan oleh tenaga air.
 Marine : pengendapan bahan yang tidak larut di air terutama
batu dan partikel tanah, yang terbawa dari daratan ke laut dan
terkumpul di dasar laut.
 Alluvial : sedimentasi yang terjadi pada sungai yang mengalami
perubahan kekuatan arus secara cepat.
 Limnis : batuan sedimen yang diendapkan di danau.
5) Mass Wasting:
perpindahan massa batuan atau tanah.
B. PEDOSFER
Pedosfer merupaakn
apisan tanah yang menempati bagian paling atas lapisan dari litosfer.
 Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalah
lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah
mengalami proses lanjut, karena perubahan alami di bawah pengaruh air,
udara, dan macam-macam organisme baik yang masih hidup maupun yang
telah mati.
 Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land, lahan merupakan semua
sumber daya alam yang berada di bawah dan di atas permukaan bidang
geografis.
1. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
a. Iklim
kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah
b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam
hal:
 mendorong pelapukan tanah secara fisik dan juga kimia.
 organisme membantu proses pelapukan batuan sebagai bahan induk
tanah.
 membantu dalam proses pelapukan hingga proses
pembentukan humus.
 kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman
berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.

c. Bahan Induk
bahan utama yang menghasilkan bahan tanah mineral.
d. Topografi/Relief
studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit
alami, dan asteroid.
e. Waktu
faktor kelima yang memengaruhi pembentukan tanah. Tanah terbentuk dari
pelapukan batuan, baik secara fisik dan kimia. Namun, pelapukan tersebut
tidak terjadi dalam sekejap.

2. KARAKTERISTIK TANAH
a. Horizon/Lapisan tanah
lapisan yang sejajar dengan permukaan tanah yang sifat fisik, kimia, dan
biologinya berbeda dengan lapisan di atas dan di bawahnya.

• Horizon O : jenis horizon tanah yang terdiri atas berbagai material


organik, seperti sisa dedaunan, bangkai hewan, maupun tumbuhan.
Letak horizon O biasanya di permukaan tanah paling atas.
• Horizon A : horizon tanah mineral yang terbentuk pada permukaan
tanah.
• Horizon B : horizon B berada di bawah horizon A, E, atau O yang
telah mengalami perkembangan horizon. Sebagian besar hingga
seluruh struktur batuan asli dicirikan hilang pada horizon ini.
• Horizon C : Horizon C adalah lapisan bahan induk tanah.
• Horizon R : memiliki lapisan batuan induk paling dasar yang terbentuk
dari batuan yang sangat padat serta pejal.

b. Struktur tanah
• sebuah komposisi dan campuran dari lapisan permukaan tanah yang
ada.
• Macam struktur tanah:
 Lempeng
 Prisma
 Tiang
 gumpalan
 Glanural
 remah

c. Tekstur tanah
kondisi suatu tanah berdasarkan tekstur fisiknya.
Berdasarkan ukurannya (diameter butirnya), zarah tanah dikelompokkan
menjadi tiga fraksi, yaitu fraksi pasir, debu, dan lempung

d. Permeabilitas tanah
 kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara.
e. Porositas tanah
 ruang fungsional yang menghubungkan tubuh tanah dengan
lingkungannya.
f. Lengas tanah
 air yang mengisi sebagian dan atau seluruh pori tanah.
g. Ph tanah
tingkat keasaman dan kebasaan suatu tanah pertanian yang ditunjukkan
dengan skala angka 0-14.
 Asam : ph dibawah 7 dalam kisaran 1-6 maka ph dalam tanah
tersebut asam.
 Netral : ph tanah yang netral berada pada pH 7.
 Basa : ph diatas 7 yaitu kisaran 8-14 maka tanah termasuk dalam
golongan basa.
3. JENIS TANAH DAN PERSEBARANNYA
a. Litosol
tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih
muda.
Persebarannya 13% dari jumlah daratan di bumi atau sekitar 16.500 km².

b. Aluvial
jenis tanah yang terbentuk karena endapan.
Persebarannya daerah endapan terjadi di sungai, danau yang berada di dataran
rendah, ataupun cekungan yang memungkin kan terjadinya endapan.

c. Regosol
merupakan tanah mineral yang berkembang sangat lemah dengan bahan yang
tidak terkonsolidasi.
Persebarannya tersebar luas di tanah yang mengalami erosi, khususnya di
daerah kering, semi-kering dan di daerah pegunungan.

d. Organosol/Tanah Gambut
Tanah yang terbentuk dari proses pelapukan dan pembusukan bahan-bahan
organic.
Persebarannya dapat dijumpai di daerah rawa-rawa ataupun daerah yang
banyak digenangi air.

e. Latosol
salah satu jenis tanah yang dikenal dengan sebutan tanah merah tropis.
Persebarannya itemukan di daerah tropis yang kandungan tanahnya memiliki
konsentrasi besi dan aluminium oksida yang tinggi.

f. Grumosol
tanah yang terbentuk dari batuan induk kapur dan tuffa vulkanik yang
umumnya bersifat basa sehingga tidak terdapat aktivitas didalamnya.
Persebarannya tanah ini bisa dijumpai di Sumatera Barat, Jawa dan Nusa
Tenggara Timur.

g. Podzolik
enis tanah mineral tua dengan ciri warna kekuningan atau kemerahan.
Persebarannya banyak ditemukan di Sumatra dan Jawa Barat.

h. Andosol
jenis jenis tanah berwarna hitam.
Persebarannya biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.

4. KONSERVASI TANAH
Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan bidang
tanah pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan
memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak
terjadi kerusakan tanah.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri
Kehutanan dan Menteri Pekerjaan Umum No.19/1984, No. 059/Kpts-II/84 dan
No.124/Kpts/84, Konservasi tanah adalah upaya untuk mempertahankan atau
memperbaiki daya guna lahan termasuk kesuburan tanah dengan cara
pembuatan bangunan teknik sipil disamping tanaman (vegetatif), agar tidak
terjadi kerusakan tanah dan kemunduran daya guna dan produktifitas lahan.
a. Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut:
 Bencana Alam.
 Kebakaran Hutan.
 Limbah Anorganik.
 Limbah Organik.
 Limbah Industri.
 Limbah Rumah Tangga.
 Limbah Pertambangan.

b. Tujuan Konservasi Tanah


1) mencegah erosi.
2) memperbaiki tanah yang rusak.
3) memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah.
4) menjaga dan juga melindungi kawasan budaya agar tidak punah /
rusak.

c. Metode Konservasi/Pengawetan Tanah


1) Metode vegetatif
Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman dan tumbuhan, atau
bagian-bagian tumbuhan atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya
tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan kecepatan
aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah.
pengawetan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
 Penghijauan, yaitu upaya rehabilitasi lahan kritis dan lahan lainnya
di luar kawasan hutan dengan maksud untuk memulihkan,
mempertahankan, dan meningkatkan fungsi lahan sesuai dengan
kemampuan yaitu bagi kepentingan fungsi tata air, fungsi produksi,
dan fungsi perlindungan.
 Reboisasi, yaitu melakukan penghijauan kembali agar alam
menjadi hijau dan biasanya dilakukan di hutan yang sudah menjadi
gundul.
 Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu metode
penanaman tanaman yang searah atau sejajar dengan garis kontur.
 Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu tumbuhan
atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari
ancaman kerusakan oleh erosi dan / atau untuk memperbaiki sifat
kimia dan sifat fisik tanah.
 Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu Upaya
yang dilakukan untuk mengurangi erosi tanah dengan penanaman
tumbuhan secara berbaris disebut strip cropping.
 Pergiliran tanaman (crop rotation), yaitu menanam lebih dari satu
jenis tanaman yang tidak sefamili secara bergilir pada satu lahan
yang bertujuan untuk memutuskan siklus hidup hama penyakit
tanaman.

2) Metode mekanik
Metode mekanik adalah metode konservasi tanah berupa perlakuan
fisik mekanis atau bangunan yang diberikan pada tanah untuk
memperlambat aliran permukaan serta menampung dan menyalurkan
aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara
lain:
 Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu
pengolahan tanah sejajar garis kontur. Fungsinya untuk
menghambat aliran air, dan memperbesar resapan air. Pembuatan
tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan
tanggul sejajar dengan kontur.
 Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu
pembuatan tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air
hujan dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah. Pada tanggul
dapat ditanami palawija.
 Pembuatan teras (terrassering), yaitu Pembuatan terasering
dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau
memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap dalam
tanah.
 Pembuatan saluran air (drainase). embuangan massa air baik
secara alami maupun buatan dari permukaan atau bawah
permukaan dari suatu tempat.

3) Metode kimiawi
Metode kimia dilakukan dengan metode yang dilakukan
dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah,
Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan antara lain Bitumen
dan Krilium, bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya
dengan perbandingan 1:3, kemudian dicampur dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai