0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan8 halaman
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan litosfer dan pedosfer, termasuk proses tektonisme, vulkanisme, dan pembentukan berbagai jenis batuan akibat proses endogen dan eksogen.
2. Ada tiga jenis batuan utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang terbentuk dari proses magma, pelapukan dan pengendapan, serta tekanan dan pemanasan.
3. Tektonisme dapat meng
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan litosfer dan pedosfer, termasuk proses tektonisme, vulkanisme, dan pembentukan berbagai jenis batuan akibat proses endogen dan eksogen.
2. Ada tiga jenis batuan utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang terbentuk dari proses magma, pelapukan dan pengendapan, serta tekanan dan pemanasan.
3. Tektonisme dapat meng
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan litosfer dan pedosfer, termasuk proses tektonisme, vulkanisme, dan pembentukan berbagai jenis batuan akibat proses endogen dan eksogen.
2. Ada tiga jenis batuan utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang terbentuk dari proses magma, pelapukan dan pengendapan, serta tekanan dan pemanasan.
3. Tektonisme dapat meng
MATERI GEOGRAFI KELAS X yang terjadi tidak sekompak batuan beku
Semester 2 dalam (struktur porfiri). Contoh : Granit,
porfiri, porfiri sienit, dan porfiri diorit BAB 4 DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER Batuan beku luar/effusive : Magma yang A. Dinamika Perubahan Litosfer mencapai permukaan bumi, kemudian Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling membeku. Proses pembekuan cepat sekali. luar yang terdiri dari batuan Sehingga dapat terbentuk hablur. Contoh : Kevariasian bentuk muka bumi disebabkan Riolit, trahit, andesit. basalt oleh proses endogen yang berasal dari dalam bumi 2. Batuan sedimen : dan bersifat membangun, serta proses Batuan beku yang tersingkap di permukaan eksogenik yang berasal dari luar dan memiliki bumi akan mengalami penghancuran sifat merombak (pelapukan) oleh cuaca, kemudian Kandungan senyawa kimia yang paling banyak diangkut oleh tenaga alam seperti air, dalam litosfer yaitu oksida silikon(SiO2) angin, atau gletser dan diendapkan di Penapang bumi, lapisan-lapisannya : tempat lain Menurut proses terjadinya : 1. Batuan klastik/mekanik : Gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai dan kemudian diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Hanya proses mekanik. Contoh : batu breksi, batu konglomerat, pasir, tanah liat 2. Batuan kimiawi : Terbentuk melalui Kesimpulan : proses kimiawi. Contoh : Batu kapur, 1. Lapisan litosfer terluar terdiri dari SiO2 dan stalaktit, dan stalakmit Al2O3 atau sial 3. Batuan organis : Penumpukan 2. Lapisan litosfer terdalam terdiri dari senyawa (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan kimia SiO2 dan MgO atau sima hewan. Contoh : Batu karang 3. Batas antara lapisan sial dan sima di dalam Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya permukaan bumi tidak teratur (medianya) : 4. Di antara inti bumi dengan kulit bumi terdapat 1. Sedimen akuatis : Diendapkan oleh air. lapisan batuan Contoh : Batu pasir, tanah liat 5. Inti bumi dinamakan barisfer/nife. Terdiri dari 2. Sedimen aeolis (aeris) : Diendapkan susunan logam nikel dan logam ferum oleh angin (udara). Contoh : Tanah Lapisan yang menyelubungi barisfer loss, tanah pasir disebut mantel (bersifat padat). Batas antara 3. Sedimen glasial : Diendapkan oleh mantel dengan kerak bumi dinamakan lapisan gletser. Contoh : Batu-batu morena moho Berdasarkan tempat diendapkan : 1. Sedimen teritis : Darat. Contoh : Batu Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya : tuf, batu pasir, tanah loss 1. Batuan beku : Dari magma yang mengalami 2. Sedimen marine : Laut. Contoh : Batu proses pendinginan, kemudian membeku. karang, batu garam Berdasarkan tempat pembekuannya : 3. Sedimen fluvial : Sungai. Contoh : Batuan beku dalam : Pembekuan terjadi di Pasir, tanah liat dalam, jauh di bawah permukaan bumi. 4. Sedimen limnis : Danau/rawa. Contoh : Proses pendinginanya sangat lambat, Tanah rawa, tanag gambut mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur 5. Sedimen glasial : Es. Contoh : Batu mineral besar-besar dan sempurna serta morena kompak (struktur plutonik). Batuan beku 3. Batuan metamorf : Batuan hasil ubahan dari dalam disebut juga batuan abisis. Contoh : batuan asal akibat proses metamorfosis, yaitu Granit, diorit, sienit, dan gabro suatu proses yang dialami batuan asal akibat Batuan beku korok/gang/hipabisis : Sisa tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat. magma yang masih cair meresap ke lapisan Dapat diklasifikasikan sebagai berikut : yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela Batuan metamorf termik (kontak) : Akibat pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi kenaikan suhu. Contoh : Batu pualam dingin dan membeku. Proses pembekuan (marmer) relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur Batuan metamorf dinamik (kinetis): Akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Contoh : Batu tulis (sabak) Batuan metamorf kontak pneimotolotik : Akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain). Contoh : Turmalin, topas
Tenaga endogen bermacam-macam :
1. Tektonisme 2. Vulkanisme Gerak vertikal : Menghasilkan bentuk muka 3. Seisme (gempa bumi) bumi yang berupa patahan B. Tektonisme : Perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal Menurut kecepatan geraknya : 1. Epirogenesa : Perubahan letak lapisan bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas Positif : Gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik Negatif : Gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun C. Vulkanisme : 1. Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan 2. Terdiri dari 2 macam : 1) Intrusi magma : Aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya terbentuk batuan : 1. Batolit, terbentuk di dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km2 2. Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata 3. Sill, lapisan magma tipis yang menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih 4. Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan 5. Apofisis, semacam intrusi korok, 2. Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang namun lebih kecil, merupakan cabang relatif cepat dan meliputi wilayah yang dari gang relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan 6. Diatrema, magma (batuan) yang lipatan mengisi pipa letusan (pipa kawah) Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan tertahan oleh lapisan lain akan membentuk lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan lembah dari lipatan disebut sinklinal Keterangan : Tipe hawaii : Lavanya cairan encer, 1) Batholit 6) Apovisa/ apolisa 2) Lakolit 7) Pipa Kawah tekanan gas dan dapur magmanya sangat 3) Sill 8) Kawah utama dangkal. Berbentuk perisai 4) Diatrema 9) GA Parasit Tipe stromboli : Lavanya cairan encer, 5) Interusi korok 10) kawah samping tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi 2) Ekstrusi magma : berupa semburan gas yang membawa 1. Aktivitas magma yang sampai ke magma dengan disertai bom dan lapili. permukaan bumi, menghasilkan gunung api. Contoh : G. Stromboli Tipe merapi : Lavanya kental, sumber Hasilnya yaitu erupsi 2. Dilihat dari bentuknya : magma sangat dangkal, tekanannya Erupsi sentral : Gerakan magma yang gasnya rendah keluar dari sebuah saluran magma. 6. Penyebab gunung api meletus : Tekanan di Menghasilkan bermacam-macam bentuk bawah tanah bertambah hingga memaksa gunung api yaitu : magma naik dan keluar melalui retakan 1. Gunung api perisai : Erupsi bersifat pada permukaan bumi. Magma yang efusif, bahan yang dikeluarkan hanya memancar melalui permukaan bersama berwujud cair. Hanya cembung batu, debu, dan gas disebut lava sedikit halnya perisai. Contoh : G. 7. Tanda gunung api akan meletus : Suhu sekitar kawah naik Kilauea, G. Maunaloa Sumber air banyak yang mengering 2. Gunung api maar : Erupsinya bersifat Sering terjadi gempa vulkanik eksplosif, bahan yang dikeluarkan Sering terdengar suara gemuruh dari relatif sedikit, karena sumber magma dangkal & sempit. Berbentuk seperti dalam gunung cekungan dengan tanggul di 8. Menurut wujudnya, material yang sekitarnya. Contoh : Danau kelakah di dikeluarkan oleh letusan gunung api : Padat (eflata) : lereng gunung lamongan Bom : Eflata yang berukuran besar 3. Gunung api strato : Akibat erupsi Lapili : Eflata dengan ukuran kecil yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian seperti kerikil Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan secara terus-menerus pasir Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang sampai ratusan km Batu apung : Batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku Cair : Lava : Aliran magma yang sampai ke Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada permukaan bumi dan suhunya sangat lubang yang berbentuk celah tinggi memanjang. Contoh : Erupsi gunung api Lahar : Lumpur panas yang laki di pulau Eslandia merupakan campuran lava dnegan air Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui dan bercampur dengan materi-materi lubang yang besar karena dapur magma dipermukaan bumi letaknya dekat sekali ke permukaan Gas : bumi. Gas nitrogen 3. Berdasarkan kekuatannya : Gas karbondioksida 1) Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api Gas karbonmonoksida yang berupa ledakan lemah 9. Pengaruh menguntungkan dari erupsi 2). Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api gunung api : yang berupa ledakan kuat Menyuburkan tanah 4. Faktor yang dapat mempengaruhi tipe Daerah penangkapan hujan letusan gunung api : Objek wisata Derajat kekentalan magma Bahan galian Tekanan gas magnetik 10. Pengaruh merugikan erupsi gunung api : Kedalaman dapur magma Berbagai material, berbahaya dapat 5. Jenis tipe letusan gunung api : mengancam jiwa dan harta Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak bangunan rumah, jembatan, ladang Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, 4. Berdasar letak/kedalaman hiposentrumnya : pemandangan menjadi gelap Gempa dalam : 300-700 km Aliran lava dan lahar, merusak apa saja Awan panas, membunuh penduduk, hewan, Gempa menengah : 100-300 km dan tumbuhan Gempa dangkal : Kurang dari 100 km 11. Daerah gunung api : 5. Berdasarkan jarak episentrumnya : Sirkum pasifik : Kep. Aleut - Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang - km Taiwan - Filipina - Sangir Talaud - Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km Sulawesi Utara - Halmahera - Papua - 6. Istilah yang berkaitan dengan gempa : Selandia baru - Peg. Andes Seismologi : Ilmu tentang gempa Sirkum mediterania : Laut mediterania - Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya - Episentrum : Tempat di permukaan Arakan Yoma - Busur dalam dan busur bumi/permukaan laut tepat di atas luar di Indonesia hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan bumi" D. Gempa bumi : Gelombang gempa : 1. Gerakan/getaran di permukaan bumi yang 1. Gelombang longitudinal/gelombang berasal dari lapisan-lapisan bumi primer : Gelombang gempa yang 2. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan : dirambatkan dari hiposentrum melalui Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan lipatan litosfer secara menyebar dengan gerakan tektonik berupa retakan/patahan. kecepatan antara 7-14 km per detik. Terkuat, areal luas Gelombang yang pertama kali tercatat Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi pada seismograf karena letusan gunung api. Kurang kuat, 2. Gelombang transversal/gelombang hanya terasa di daerah sekitar gunung sekunder : Gelombang gempa yang tersebut dirambatkan dari hiposentrum ke Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap segala arah dengan kecepatan 4-7 km gua yang terdapat dalam litosfer seperti per detik gua kapur, dan terowongan tambang 3. Gelombang panjang : Gelombang 3. Berdasarkan bentuk episentrumnya : gempa yang dirambatkan dengan Gempa linier : Berbentuk garis (linier), kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan gempa tektonik umumnya gempa linier. merupakan gelombang perusak Sebab "patahan" sudah tentu merupakan Seismograf : Alat pencatat gempa suatu garis Seismogram : Hasil pencatatan gempa oleh Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa seismograf vulkanik dan gempa runtuhan Pleistoseista : Garis pada peta yang Menghitung letak episentrum : membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum Isoseista : garis yang menghubungkan titik- titik pada permukaan bumi dimana : jarak episentrum dari stasiun pencatat intensitas gempanya sama gempa. Homoseista : Garis pada peta yang S : waktu yang menunjukkan pukul berapa menghubungkan tempat-tempat yang gelombang tercatat di stasiun itu. mengalami/mencatat gelombang primer P : waktu yang menunjukan pukul berapa gelombang tercatat di stasiun itu. pada waktu yang sama Makroseista : daerah di permukaan bumi Contoh kasus: Berdasarkan stasiun pengamatan daerah A yang mengalami kerusakan terberat akibat tercatat getaran gempa sebagai berikut: gempa, dibatasi oleh pleistoseista Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 28.25 7. Alat pencatat gempa (seismograf) : Seismograf horizontal Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 30.40 Seismograf vertikal Hitunglah jarak episentrumnya ! Jawab : 8. Menentukan skala gempa : Skala Omori : Dengan 7 tingkatan = ((2. 30’ 40’’ – 2. 28’ 25’’) – 1’) X 1.000 km = (2’ 15’’ – 1’) X 1.000 km kekuatan Skala Richter : Charles Francis Richter = 1’ 15’’ X 1.000 km (karena 1’ = 60’’ maka 9. Pengaruh positif gempa bagi kehidupan : Mengetahui jenis mineral yang ada di = (1 X 1.000) + (15/60 X 1.000)) = 1.250 km dalam bumi Mengetahui struktur lapisan kulit bumi Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat Menentukan jenis konstruksi bangunan dari stasiun A berjarak 1.250 km. 10. Pengaruh negatif gempa bagi kehidupan : 1. Proses pengendapan batuan/tanah yang Bangunan roboh/ambruk dilakukan oleh air, angin, dan es Terjadinya kebakaran, karena terjadi 2. Digolongkan menjadi 3 jenis : sambungan pendek aliran listrik Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan Terjadi banjir, karena bendungan/tanggul materi yang diangkut oleh air sepanjang yang bobol aliran sungai. Bentuk lahan hasil Saluran pipa air dan gas putus sedimentasi fluvial : Terjadinya tsunami (gempa di dasar laut) 1. Delta : Endapan pasir, lumpur, & Sarana & prasarana transportasi rusak kerikil yang terdapat di muara sungai Distribusi barang & jasa terhambat 2. Bantaran sungai : Daratan yang terdapat di tengah-tengah badan B. Tenaga eksogen bermacam-macam : sungai/pada kelokan dalam sungai 1. Erosi sebagai hasil endapan 2. Sedimentasi Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah Erosi : gurun/pantai 1. Proses pelepasan dan pemindahan massa Sedimen marin : Proses pengendapan yang batuan secara alamiah dari suatu tempat ke dilakukan oleh gelombang laut yang tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan bergerak di permukaan bumi alam dari sedimen marin : 2. Menurut kecepatannya : 1. Beach/bisik : Bentukan deposisional Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana umumnya pada pantai yang landai, proses pengahancuran tanah relatif terjadi jika swash membawa muatan seimbang dengan proses pembentukannya. sedimen Tidak menimbulkan kerusakan alam 2. Bar : Gosong pasir di pantai yang Erosi yang dipercepat : Erosi dimana arahnya memanjang sebagai hasil proses penghancuran tanah lebih cepat pengerjaan arus laut dibandingkan proses pembentukannya. 3. Tombolo : Gosong pasor yang Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, menghubungkan suatu pulau karang sehingga lahan kritis makin meluas dengan pulau utama 3. Menurut zat pelarutnya : Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di C. Dinamika Perubahan Pedosfer dalam tanah, permukaan maupun sungai. Pengertian tanah : Bagian dari lahan yang tersusun Dibedakan menjadi : dari bahan-bahan anorganik dan organik. 1. Erosi percikan : Disebabkan percikan Pengertian lahan : Permukaan daratan dengan air hujan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas. 2. Erosi lembar : Terjadi pada lapisan Komponen tanah : tanah bagian atas, menyebabkan tanah Udara menjadi tidak subur Mineral 3. Erosi alur : Terjadi pada saat air Bahan organik mengalir Air 4. Erosi parit : Lereng yang terkena erosi Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah : membentuk parit yang cukup dalam 1. Waktu Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga 2. Topografi angin, biasa terjadi di gurun 3. Bahan induk Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa 4. Organisme es yang bergerak 5. Iklim Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh Profil tanah : gelombang laut (erosi morena) 1. Horizon O: lapisan bahan organik. 4. Bentuk tanah sebagai akibat erosi : 2. Horizon A: tanah mengalami pencucian. Cliff : Pantai terjal & berdinding curam 3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan. sebagai akibat abrasi 4. Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah. Relung : Cekung yang memiliki dinding 5. Horizon R: lapisan batuan induk. cliff Dataran abrasi : Hamparan wilayah daratan akibat abrasi Ngarai : Lembah yang dalam Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi angin Sedimentasi : berwarna hitam sampai contohklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua. Tanah grumusol = tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Tanah latosol = tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Jens tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak dijumpai di daerah pegunungan. Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada Tanahnya berwarna merah sampai kuning. beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, 1. pH tanah Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat. 2. Kandungan mineral Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri- 3. Bahan organik ciri lahan kritis: 4. Keremahan tanah 1. Penutup vegetasinya kurang dari 25%. Manfaat tanah : 2. Tingkat kemiringan lebih dari 15%. 1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran 3. Terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion). 2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, 4. Terjadi gejala erosi parit (gully erosion). udara, dan unsur-unsur hara) Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan : 3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat 1. Akibat proses erosi yang merupakan penyebab pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam- lahan tanah menjadi tidak subur, karena asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; lapisan top soil hilang. enzim yang dapat meningkatkan kesediaan 2. Produktivitas pertanian menurun sehingga hara) pendapatan petani berkurang. 4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang 3. Terjadi banjir. berdampak positif karena terlibat langsung 4. Menurunnya kemampuan lahan untuk atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan menyerap air tanah. primer dan sekunder tanaman tersebut, 5. Terganggunya ekosistem makhluk hidup. maupun yang berdampak negatif karena Lahan Potensial dan Lahan Kritis merupakan hama & penyakit tanaman. Lahan potensial adalah lahan yang secara fisis Jenis tanah : kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan, Tanah aluvial = tanah yang terbentuk dari tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. material halus hasil pengendapan aliran sungai. Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air di dan unsur pertanian yang baik. 1. pantai Timur Sumatra Faktor Penyebab Terjadinya Lahan Kritis : 2. pantai Utara Jawa Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi 3. sepanjang Sungai Barito lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam 4. sepanjang Sungai Mahakam dan perilaku manusia dalam memanfaatkan 5. sepanjang Sungai Musi lingkungan. 6. sepanjang Bengawan Solo. Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat Tanah andosol = tanah yang berasal dari abu proses alam yaitu: gunung api. Persebarannya terdapat di: 1. erosi, Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan 2. tanah longsor, Minahasa. 3. pencucian tanah. Tanah regosol = tanah berbutir kasar dan Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat berasal dari material gunung api. Terdapat di perilaku manusia misalnya: Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali 1. perusakan hutan, dan NTB. 2. pertanian sistem ladang berpindah, Tanah kapur = tanah yang terjadi karena hasil 3. kegiatan pertambangan terbuka, pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak 4. sistem pertanian di pegunungan yang tidak subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan menggunakan terassering (sengkedan). Sulawesi Selatan. Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan Tanah litosol = tanah yang terbentuk dari karitis : batuan keras yang belum mengalami 1. Reboisasi atau penghijauan adalah pelapukan secara sempurna. penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang Tanah argosol (tanah gambut) = tanah yang gundul dengan ditanami tanaman keras. terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah Tujuan reboisasi yaitu memulihkan kembali mengalami pembusukan. Jenis tanah ini daya serap tanah terhadap air, sehingga proses 2. drainase kurang baik, aerosi dapat diperlambat. 3. peka terhadap erosi, 2. Penghijauan adalah penanaman kembali tanah 4. kapasitas menahan air rendah. yang gundul. Jenis tanaman yang digunakan Kelas IV dalam progam penghijauan misalnya: turi, 1. lereng miring/berbukit, cengkeh, jambu monyet, petai, kayu manis, 2. kapasitas menahan air rendah, nangka , kluwih, karet dan durian. 3. peka terhadap erosi, 3. Sistem penanaman searah garis kontur 4. sering banjir. (contohuntur ploughing) adalah penanaman 5. solum dangkal, tanaman yang searah atau sejajar dengan garis Kelas V kontur. Menurut R.L. Contohok (1962) 1. topografi relatif datar, menyatakan bahwa penanaman secara kontur 2. tergenang air, sangat sesuai bagi tanah-tanah yang memiliki 3. biasanya tanah berbatu, kemiringan 3–8% akan tetapi kurang efektif 4. tidak sesuai untuk lahan pertanian. pada tanah yang memiliki kemiringan kurang Kelas VI dari 3% atau lebih dari 8% sampai 25%. 1. lereng agak curam, 4. Sistem terassering atau sengkedan. Cara ini 2. ancaman erosi berat, digunakan untuk mengurangi laju air yang 3. tanah berbatu-batu. mengalir di permukaan bumi. Kelas VII 5. Lahan yang kemiringannya lebih dari 45o 1. terletak pada lereng curam, harus dijadikan areal hutan lindung. 2. erosi sangat kuat, 6. Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang 3. solum dangkal, pada akhir guludan tanah agar air mengalir 4. untuk padang rumput/hutan produksi tertampung pada lubang itu dan meresap ke terbatas. dalam tanah, sehingga proses erosi dapat Kelas VIII dihindari 1. lereng sangat curam, 7. Pergiliran tanaman (croprotation) adalah suatu 2. kepasitas menahan air rendah, sistem bercontohcontohk tanam pada sebidang 3. berbatu-batu, tanah yang terdiri dari beberapa macam 4. harus dihutankan. tanaman yang ditanam secara berturut-turut pada waktu tertentu. 8. Pemulsaan (mulching) adalah menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman. Sisa-sisa tanaman yang biasa digunakan untuk pemulsaan yaitu jerami. Menurut Dj. Greenland dan R. Lal dalam Soil Contohnservation and Managment in the Humid Tropic, New York 1977. dengan dilakukan pemulsaan konservasi air dalam tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang dapat menginfiltrasi air meningkat dan evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi.
Klasifikasi Kemampuan Lahan :
Kelas I 1. topografi hampir datar, 2. tingkat erosi kecil, 3. mempunyai kedalaman efektif (solum) yang dalam, 4. drainase baik, 5. mudah diolah, 6. kapasitas menahan air baik, 7. tidak terancam banjir. Kelas II 1. lereng landai, 2. struktur tanah kurang baik, 3. ancaman erosi lebih besar, 4. terancam banjir. Kelas III 1. lereng miring dan bergelombang,