Anda di halaman 1dari 5

DINAMIKA LITOSFER

DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A.  Hakikat Lithosfer

1. Definisi Lithosfer

Lithosfer berasal bahasa Yunani, kata Lithos yang artinya tanah dan Sphere yang artinya
Lapisan. Jadi secara istilah, Lithosfer berarti Lapisan Tanah. Selain itu, Lithosfer merupakan
percabangan dari Objek Kajian Fisik Geografi yang mempelajari atau  membahas tentang
tanah, batu, dan unsur-unsur padar bumi lainnya. Adapula yang mengartikan Lithosfer
sebagai lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat (tepatnya lapisan bumi yang
kita pijak dibawah kaki, jalan atau bangunan kita). Karena Geografi adalah termasuk
kedalam irisan antara Ilmu Sosial dan Ilmu Alam, maka definisi tentang lithosfer dapat
berubah-ubah sesuai tafsiran para peneliti atau Geograf.

2. Lapisan-Lapisan Lithosfer

Lithosfer adalah lapisan tanah (bumi) oleh karena itu kita perlu mengenal tentang lapisan-
lapisan yang menyusun Bumi agar dapat memahami karakteristik kandungan tanah dan
batuan yang akan kita bahas selanjutnya.

1. Lapisan paling luar disebut Lithosfer, terdiri dari Lempeng Benua dan Lempeng
Samudra. Sifat Lempeng Benua adalah lebih ringan ketimbang Lempeng Samudra,
sehingga apabila terjadi tumbukan, tabrakan, gesekan atau pergerakan tektonik,
Lempeng Samudra akan menunjam kebawah dan Lempeng Benua akan mencuat keatas.
Hasil dari peristiwa tersebut disebut dengan Zona Subduksi (Subduction Zone).

2. Lapisan dibawahnya disebut dengan Selimut Bumi atau disebut dengan Astenosfer.
Lapisan ini terdiri dari magma, lahar, lava, mineral cair yang bersuhu luar biasa panas,
yang merupakan cikal bakal dari segala jenis tanah dan batu yang ada di dalam dan atas
permukaan bumi.

3. Lapisan Ketiga dan yang merupakan intinya disebut dengan Barisfer. Lapisan ini
terdiri dari dua bagian, Luar dan Dalam. Bagian Inti Luar, telah terdeteksi sebagai bagian
dalam bumi yang berisi lahar, lava, atau magma yang jauh lebih panas dari lapisan
Astenosfer. Inti Dalam masih belum dijelajahi sepenuhnya, sebab belum ada teknologi
yang mampu mendetksi atau menjangkaunya.

4. Batuan Penyusun Lithosfer


a.  Batuan Beku               

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Ciri-cirinya adalah
bersifat homogeny, kompak, tidak ada pelapisan, serta tidak mengandung fosil.
Berdasarkan letak dibentuknya terbagi menjadi 3;

 Batuan Beku Dalam (plutonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi.


 Batuan Beku korok / gang (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung
berapi.
 Batuan Beku Luar (efusif), terbentuk di dekat permukaan bumi.

b.  Batuan Sedimen

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk melalui proses pengendapan (sedimentasi). 
Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan yang mengalami
pelapukan. Berdasarkan tenaga pembentuknya terbagi menjadi 3;

 Batuan Sedimen Klasik / Klastik / Fisik

Batuan Sedimen Klasik merupakan batuan sedimen yang berasal dari campuran hancuran
batuan beku. Contohnya Breksi dan Konglomerat.

 Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi merupakan batuan sedimen yang berasal dari endapan hasil
pelarutan. Contohnya batu kapur.

 Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organic merupakan batuan sedimen yang berasal dari endapan sisa hewan
dan tumbuhan laut. Contohnya batu koral.

c.  Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan malihan (metamorf) merupakan batuan yang mengalami perubahan fisik maupun
kimiawi. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh suhu yang tinggi, tekanan yang kuat,
dan waktu yang lama. Berdasarkan proses pembentukannya terbagi menjadi 3;

1) Metamorfisma Thermal (kotak)

    Terjadi karena perubahan suhu yang tinggi karena adanya aktivitas magma.

2) Metamorfisma Dinamo

     Terjadi akibat pengaruh tekanan kuat dalam waktu yang lama.

3) Metamorfisma Dinamo Thermal (Regional)

     Terjadi akibat penambahan tekanan dan kenaikan temperatur.


DAMPAK DINAMIKA LITOSFER

Bumi tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya terdiri dari berbagai lapisan yang
berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup organisme, salah satunya adalah litosfer.
Litosfer atau kulit bumi terdiri dari zat padat, seperti batuan. Makhluk hidup, termasuk
manusia, umumnya tinggal di kulit bumi. Di artikel kali ini, kita akan membahas dinamika
litosfer beserta dampaknya.

Litosfer meliputi lapisan kerak bumi dan bagian paling atas dari mantel bumi. Lapisan
bumi yang satu ini memiliki karakteristik yang rapuh, kaku, serta memiliki temperatur
yang jauh lebih dingin dibandingkan lapisan-lapisan di bawahnya. Litosfer terdiri dari
mineral dan batu-batuan.

Dinamika litosfer memberikan rupa pada bentuk kulit bumi yang juga berdampak bagi
kehidupan. Pergerakan yang terdapat pada litosfer termasuk tektonisme, vulkanisme, dan
seisme.

Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga dari dalam Bumi yang mengakibatkan perubahan letak dan
bentuk pada kulit bumi. Ketebalan kulit bumi yang relatif tipis mengakibatkannya mudah
terpecah menjadi potongan-potongan tidak beraturan yang disebut dengan lempeng
tektonik. Lempeng tersebut bergerak secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh
arus konveksi dari lapisan astenosfer di bawahnya. Gerak tektonik dibagi menjadi gerak
epirogenetik dan gerak orogenetik.

Gerak epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat, berlangsung
dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Gerak ini mengakibatkan
permukaan bumi bergerak secara vertikal, baik naik maupun turun. Gerak epirogenetik
dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

Sementara itu, gerak orogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang terjadi dalam waktu
yang relatif singkat dan meliputi luas areal yang sempit. Gerak orogenetik terjadi karena
adanya tekanan horizontal dan vertikal pada kulit bumi sehingga menyebabkan
perpindahan letak lapisan kulit bumi. Gerak ini juga dapat menimbulkan lipatan dan
patahan pada kulit bumi. Gerak orogenetik disebut juga sebagai gerak pembentuk
pegunungan. Beberapa pegunungan yang terbentuk akibat gerak orogenetik termasuk
Pegunungan Andes, Sirkum Mediterania, Rocky Mountain, dan Pegunungan Alpen.

Vulkanisme
Proses dinamika litosfer selanjutnya adalah vulkanisme. Vulkanisme adalah peristiwa yang
berhubungan dengan aktivitas pergerakan magma yang menyusup ke dalam lapisan yang
lebih atas, bahkan hingga ke permukaan bumi.

Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri dari zat-zat padat (batuan), cair, dan gas.
Magma menempati suatu kantong di dalam bumi yang disebut dapur magma. Letak dapur
magma berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat dalam, tapi ada pula yang
dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan permukaan bumi berpengaruh
terhadap besar-kecilnya proses vulkanisme.

Seisme

Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi secara cepat. Gempa bumi disebabkan oleh gelombang elastis yang merambat ke
permukaan bumi akibat energi yang dilepaskan oleh sumber gempa di bawah permukaan
tanah. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin kuat pula gempa yang
ditimbulkannya.

Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu gempa
tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.

Anda mungkin juga menyukai