Anda di halaman 1dari 5

Litosper

Pengertian Litosfer
Litosfer adalah cangkang yang kaku dan terluar dari Bumi, yang terdiri atas kerak dan
bagian dari mantel atas yang bersif elastis pada skala waktu ribuan tahun atau lebih.
Bagian paling atas litosfer yang secara kimia bereaksi terhadap atmosfer, hidrosfer dan
biosfer melalui proses pembentukan tanah disebut pedosfer.

Kerak bumi bukanlah substansi yang homogen, ia memiliki lapisan batuan yang
berbeda termasuk batuan sedimen di atas, batuan granit dan metamorf di batuan tengah
dan basaltik di bagian bawah.

Kerak bumi juga terdiri atas beberapa lempeng tektonik dinamis yang besar. Pelat
tektonik ini bergerak perlahan tetapi terus menerus dengan laju rata-rata sekitar 10 cm.
salah satu bukti pergerakan tersebut yaitu Samudra Atlantik yang terpisah dari lempeng-
lempeng Eurasia dan Amerika Utara, yang pada awalnya sekitar 180 juta tahun yang
lalu menyatu dengan kedua benua tersebut

Jenis Batuan Penyusun Litosfer

Batuan beku

Pengertian batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma pijar.
Sekitar 80 % dari material batuan yang menyusun batuan kerak bumi merupakan batuan
beku. Batuan beku memiliki banyak variasi. Varias tersebut disebabkan karena 2 faktor
yaitu:

 Pendinginan dengan laju yang berbeda


 Magma “induk” (batuan leleh asli) memiliki komposisi yang berbeda.

Variasi kedua faktor ini telah menciptakan banyak jenis batuan beku. Ketika magma
mendingin dengan cepat, maka akan memiliki mineral kecil (dengan pengecualian
obsidian, yang sebenarnya terdiri dari silika, tetapi tidak memiliki struktur kristal).
Sedangkan magma yang mendingin perlahan menciptakan batuan seperti granit yang
memiliki mineral besar yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Batuan beku dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Batuan beku dalam (plutonik/abisik), merupakan batuan beku terjadi karena


pembentukan magma yang perlahan di dalam kulit bumi. Contohnya yaitu
granit, diorit, dan gabro
2. Batuan beku gang (korok), merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma
yang membeku dilorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Ciri dari
batuan gang ini adalah campuran mineralnya memiliki ukuran yang besarnya
tidak sama.
3. Batuan beku luar, merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma yang
keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi. Contoh : basalt, diorit,
andesit, obsidian, skoria, batuan apung.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen ialah batuan yang karena adanya proses pembatuan atau lithifikasi
dari hasil pelapukan dan juga erosi yang tertransportasi (terpindahkan) dan kemudian
mengalami proses pengendapan dalam analisis sedimentasi.

Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan proses pembentukan, yaitu:

1. Batuan sedimen klastik


2. Batuan sedimen kimiawi
3. Batuan sedimen organik

Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya, yaitu:


1. Batuan sedimen aeris atau aeolis
2. Batuan sedimen glasia
3. Batuan sedimen aquatik
4. Batuan sedimen marin

Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan metamorf ialah batuan yang telah mengalami perubahan baik fisik maupun
kimiawi nya yang dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan waktu.

Batuan metamorfik adalah batuan beku, sedimen, atau batuan metamorf yang sudah ada
sebelumnya yang telah diubah oleh tekanan besar dan suhu di dalam kerak dan mantel
atas Bumi.

Jenis-jenis batuan metamorf :

1. Batuan metamorf kontak, merupakan batuan yang terbentuk karena pengaruh


intrusi magma yang suhunya sangat tinggi. contoh : batu kapur
2. Batuan metamorf dinamo, merupakan batuan yang terbentuk karena pengaruh
tekanan, waktu, dan proses pembentukan karena tenaga endogen. contoh :
gneis, sabak, dan serpih.
3. Metamorf Pneumatolitis kontak, merupakan batuan yang terbentuk karena
pengaruh gas-gas dari contoh : kuarsa, batu permata.

Struktur Litosfer
Struktur litosfer terdiri atas litosfer samudera atau kerak samudera, dan litosfer
kontinen, atau kerak benua. Kerak samudera adalah bagian dari litosfer Bumi yang
muncul di cekungan samudra, sedangkan kerak benua adalah lapisan batuan yang
membentuk benua dan daerah dasar laut yang dangkal dekat dengan pantai, yang
dikenal sebagai kontinen. Kedua jenis kerak berbeda dalam komposisi, kepadatan, dan
ketebalan. Secara keseluruhan, kerak samudera lebih tipis tetapi lebih padat daripada
kerak benua.

Berikut ini masing-masing karakteristik dari kerak samudra dan kerak benua, yaitu:

Kerak samudra atau crush


Kerak samudera merpakan bagian dari lithosfer bumi yang permukannya berada di
cekungan samudera. Kerak samudra tersusun atas mineral-mineral yang banyak
mengandung silikon, besi, magnesium yang disebut SIMA. Ketebalannya lebih tipis
dibandingkan dengan kerak benua (SIAL), yaitu 5-15 km, tapi massa jenisnya lebih
besar yaitu massa jenis rata-rata sekitar 3.3 gram per sentimeter kubik. Kerak samudra
disebut juga lapisan basaltis sebab batuan penyusunnya banyak mengandung basalt.

Beberapa hal perlu diketahui tentang lapisan kerak samudera, yaitu:

1. Material penyusun lapisan kerak samudera paling atas tersusun dari material
sedimen yang tebalnya hingga 800 meter.
2. Lapisan kerak samudera mengalami pembaruan terus menerus oleh adanya
aktivitas vulkanisme di sepanjang celah-celah dasar laut.
3. Unsur dari kerak samudera termasuk muda yaitu 200 juta tahun dibandingkan
umur kerak benua yang berumur 3,8 miliar tahun.
4. Rata-rata berada pada 3.800 meter di bawah laut.

Kerak benua
Kerak benua merupakan kerak yang komposisinya kaya Si dan Al (SIAL). Berat
jenisnya rendah yaitu 2,7 g/cm3. Ketebalannya sekitar 20-70 km. Kerak benua,
sebagiamana namanya, biasanya membentuk daratan. Kerak benua disebut juga lapisan
granitis sebab bahan penyusun utama batuannya terdiri dari batuan yang banyak
mengandung granit.

Beberapa hal perlu diketahui tentang lapisan kerak benua, yaitu:

1. Material lapisan kerak benua pada lapisan atas berupa batuan granit ringan
2. Material lapisan kerak benua pada lapisan bawah berupa batuan basalt yang
lebih rapat.
3. Lapisan kerak benua tersusun pada zaman Prekambiun.
4. Rata-rata berada di 850 meter di atas permukaan laut.

Fungsi Litosfer
Litosfer Bumi memberi kita “terra firma” atau tempat hidup. Untuk mempertahankan
hidup kita, kita membutuhkan akses ke udara, air, tanah, dan sinar matahari, dan kita
membutuhkan ekosistem yang bersal dari tumbuhan dan hewan.

Litosfer memberi kita akses ke semua hal tersebut secara bersamaan. Kita tinggal di
litosfer yang dikelilingi oleh udara, menerima panas dan cahaya Matahari, dan memiliki
akses ke air tawar dan berbagai mineral yang kita gunakan untuk kegiatan domestik,
pertanian, dan industri.
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci fungsi atau manfaat litosfer bagi
kehidupan kita, antara lain:

1.Sebagai tempat tinggal dan tempat beraktivitas bagi makhluk hidup


2.Sebagai tempat pengolahan kembali sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati
3.Sebagai penyedia sumber makanan untuk makhluk hidup
4.Sebagai tempat tumbuhnya berbagai tanaman
5.Memberi dukungan terhadap seluruh proses kehidupan di bumi baik di darat
maupun di laut
6.Sebagai penyedia berbagai jenis logam
7.Sebagai penyedia sumber energi
8.Sebagai tempat penyimpanan atau penampungan air
9.Membantu proses produksi pupuk buatan
10.Mampu melindungi makhluk hidup dari magma dan material berbahaya lainnya
yang ada di perut bumi

Anda mungkin juga menyukai