Indikator Pencapaian KD :
3.5.1 Menjelaskan lapisan litosfer dan karakteristiknya
3.5.2 Menjelaskan jenis-jenis batuan
3.5.3 Menganalisis siklus batuan
Tebal lapisan kulit bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal
kerak bumi di bawah benua adalah 20 – 50 km, sedangkan di bawah samudera
tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya berbeda-beda, kerak bumi
masingmasing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial (silsium dan
alumunium) serta lapisan sima (silsium dan magnesium). Lapisan sial berada di
bagian atas dari kerak bumi, sedangkan lapisan sima berada di bagian bawah
kerak bumi. Lapisan yang berada paling luar kerak bumi bersifat granatis
sehingga disebut lapisan granitis. Hal ini karena materi penyusun lapisan yang
dominan berupa batuan granit. Lapisan granitis sekitar 10 km. Namun, lapisan
granitis tidak terdapat di semua tempat.
Lapisan ini pada umumnya terdiri atas senyawa kimia yang kaya akan
SiO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira kira 35% atau 1/ bagian) dan litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer terdiri dari
berbagai macam unsur seperti besi, belerang, mangan, kalium, phosfat, natrium,
tembaga, seng serta unsur unsur lain. Menurut Klade dan Washington batuan atau
litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri atas silikon oksida (SiO2) dan
aluminium oksida (AI2O3). (Irfan Yulianto. 2014. Pengertian Litosfer dan
Lapisannya)
1. Kerak Samudra
Kerak samudera kaya Si dan Magnesium alias basa. Berat jenisnya tinggi
(3,0 g/cm3). Umurnya muda. Tipis (7-10 km). Sesuai namanya, kerak samudera
biasanya membentuk lautan.
2. Kerak Benua
Kerak benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar
tahun terakhir. Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan
atmosfer, ia mendukung kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida
melalui cuaca dan erosi.
b) Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses
pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai
macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air.
Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut mengendap secara
berlapis yang makin lama makin tebal dan padat. Padatnya lapisan itu disebabkan
adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama
membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah
endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.
PERTEMUAN II
Indikator Pencapaian KD :
3.5.4 Menjelaskan tenaga eksogen dan endogen
3.5.5 Mengklarifikasikan tenaga tektonisme
3.5.6 Menganalisis pengaruh tektonisme terhadap kehidupan
1. Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat
membangun (konstruktif). Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Tektonisme
Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit
bumi. Tenaga tektonik merupakan tenaga pembentuknya. Tenaga tektonik terbagi
menjadi 2 jenis gerak yakni gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
b. Vulkasnisme
Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi
yakni berupa naiknya magma dari dalam perut bumi.
c. Gempa bumi(seisme)
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh
kekuatan- kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.
Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan sebab terjadinya yakni gempa
tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.
2. Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar
yakni berupa tenaga air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup.
Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 4 yaitu :