Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :
3.5.1 Menjelaskan lapisan litosfer dan karakteristiknya
3.5.2 Menjelaskan jenis-jenis batuan
3.5.3 Menganalisis siklus batuan

LAPISAN LITOSFER DAN KARAKTERISTIK

A. LAPISAN LITOSFER DAN KARATERISTIKNYA


1. Lapisan Litosfer

Gambar. 1. Penampang Lapisan Bumi dan Litosfer


Sumber : wikipedia.com
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu ”lithos” yang artinya batuan
dan “spere” yang artinya lapisan. Pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi
yang paling luar/atas yang terdiri atas batuan dengan ketebalan rata rata 1200 km.
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer
tersusun dalam dua palisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km.
Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan
pergeseran benua. Kerak bumi adalah struktur permukaan bumi yang berfungsi
sebagai pembungkus sehingga sering disebut kulit bumi. (Sugiyanto dan Danang
Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi Untuk Kelas X SMA. Solo : Platinum)

Tebal lapisan kulit bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal
kerak bumi di bawah benua adalah 20 – 50 km, sedangkan di bawah samudera
tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya berbeda-beda, kerak bumi
masingmasing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial (silsium dan
alumunium) serta lapisan sima (silsium dan magnesium). Lapisan sial berada di
bagian atas dari kerak bumi, sedangkan lapisan sima berada di bagian bawah
kerak bumi. Lapisan yang berada paling luar kerak bumi bersifat granatis
sehingga disebut lapisan granitis. Hal ini karena materi penyusun lapisan yang
dominan berupa batuan granit. Lapisan granitis sekitar 10 km. Namun, lapisan
granitis tidak terdapat di semua tempat.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Gambar. 2. Lapisan penyusun bumi
Sumber : akhwat1cinta.blogspot.co.id/2014
Setelah lapisan granitis terdapat lapisan yang bersifat basaltis sehingga
sidebut lapisan basaltis. Hal itu karena materi peyusun lapisan yang dominan
berupa materi basalt bersifat basa. Lapisan basaltis tebalnya mencapai 50 km.
(Antoro, Ali. 2010. Lapisan Litosfer. Ilmubumi.blogspot.com)

Lapisan ini pada umumnya terdiri atas senyawa kimia yang kaya akan
SiO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira kira 35% atau 1/ bagian) dan litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer terdiri dari
berbagai macam unsur seperti besi, belerang, mangan, kalium, phosfat, natrium,
tembaga, seng serta unsur unsur lain. Menurut Klade dan Washington batuan atau
litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri atas silikon oksida (SiO2) dan
aluminium oksida (AI2O3). (Irfan Yulianto. 2014. Pengertian Litosfer dan
Lapisannya)

1. Kerak Samudra

Gambar. Penampang Bentuk Kerak samudera dan


benua
Sumber : akhwat1cinta.blogspot.com

Kerak samudera kaya Si dan Magnesium alias basa. Berat jenisnya tinggi
(3,0 g/cm3). Umurnya muda. Tipis (7-10 km). Sesuai namanya, kerak samudera
biasanya membentuk lautan.

Lapisan kerak samudera

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 2


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
a. Material lapisan kerak samudera paling atas tersusun dari material
sedimen yang tebalnya hingga 800 meter.
b. Lapisan kerak samudera mengalami pembaruan terus menerus oleh
adanya aktivitas vulkanisme di sepanjang celah-celah dasar laut.
c. Unsur dari kerak samudera termasuk muda yaitu 200 juta tahun
dibandingkan umur kerak benua yang berumur 3,8 miliar tahun.
d. Rata-rata berada pada 3.800 meter di bawah laut.

2. Kerak Benua

Gambar. 3. Kerak samudera dan benua


Sumber : Irfan Yulianto. 2014
Kerak benua adalah kerak yang komposisinya kaya Si dan Al alias asam.
Karena itu, berat jenisnya rendah (2,7 g/cm3). Selain itu, umurnya relatif tua dan
tebal sekali (20-70 km). Kerak benua, sesuai namanya, biasanya membentuk
daratan.
Lapisan kerak benua
a. Material lapisan kerak benua pada lapisan atas berupa batuan granit
ringan.
b. Material lapisan kerak benua pada lapisan bawah berupa batuan basalt
yang lebih rapat.
c. Lapisan kerak benua tersusun pada zaman Prekambiun.
d. Rata-rata berada di 850 meter di atas permukaan laut.

Kerak benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar
tahun terakhir. Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan
atmosfer, ia mendukung kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida
melalui cuaca dan erosi.

B. JENIS-JENIS BATUAN DAN SIKLUS BATUAN


1. Siklus Batuan
Magma tidak terbentuk di semua wilayah di bumi. Melainkan magma
hanya terdapat di beberapa tempat di bawah permukaan yang disebut kamar
magma. Magma yang sifatnya yang dinamis, terus bergerak. Gerakan ini membuat
magma mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar magma.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 3


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan sebagiannya membeku menjadi
batuan beku. Jika proses pembekuannya berlangsung di bawah permukaan bumi
disebut batuan beku intrusif (misalnya batuan granit dan diorit), sedangkan jika
proses pembekuannya berlangsung di permukaan disebut batuan beku ekstrusif
(misalnya basal dan andesit) beku yang terbentuk dari proses kristalisasi magma
ini lama kelamaan akan mengalami pelapukan. Pelapukan pertama kali terjadi
pada batuan beku ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi.

Gambar. 4. Sikuls batuan


Sumber : Djauhari Noor. 2009

Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di


permukaan akan terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam
posisinya, semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku
ini akan mengalami perubahan baik dari bentuk maupun susunan kimianya
menjadi batuan metamorf (malihan).
Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan
batuan beku juga umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini
juga akan terus bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus
terbentuk lapisan sedimen baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan
menghimpit lapisan sedimen sebelumnya sehingga bergerak makin turun
mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini juga menerima tekanan
dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan malihan.
Secara sederhana hubungan antara batuan beku, batuan sedimen dan
batuan malihan dapat digambarkan dalam formula berikut :

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 4


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Gambar. 5. Skema siklus batuan
Sumber : wikipedia.co.id. 2017

2. Proses Terjadinya Siklus Batuan – Beku, Sedimen, Metamorf


Batuan merupakan salah satu komponen yang berada di alam raya ini. Batuan
adalah salah satu komponen abiotik yang berada di tengah- tengah ekosistem alam
ini.
Mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi
membentuk batuan beku (batuan beku dalam, beku gang, dan beku luar).
2) Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk
larutan atau bukan larutan, kemudian diendapkan sehingga terjadi proses
sedimentasi membentuk batuan sedimen. Namun, ada pula yang langsung
mengalami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf.
3) Batuan sedimen dapat mengalami perubahan menjadi batuan metamorf.
Selanjutnya,batuan metamorf yang mendekati astenosfer dapat berubah
lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku
lagi. Demikian seterusnya.

C. JENIS-JENIS BATUAN a) Batuan Beku


Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk dari magma
yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan
kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil. Batuan beku
di bedakan mejadi dua kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan
berdasarkan mineral penyusunanya.
a. Berdasarkan Tempat Pembentukannya
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedan menjadi tiga,
yaitu batuaan beku dalam, batuan beku korok (gang), dan batuaan beku luar.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 5


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
1) Batuan beku dalam
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuknya jauh di
permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15 – 50 km. Karena tempat
pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya sangat
lambat sehingga menghasilkan batuan yang besar-besar dengan tekstur
holokristalin, yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristak yang
sempurna. Ciri-ciri batuan beku dalam antara lain sebagai berikut.
a) Umumnya berbutir lebih kasar dibadingkan batuan beku luar.
b) Jarang menunjukkan adanya lubang-lubang gas.
2) Batuan Beku Korok (Gang)
Batuan beku korok (gang) adalah batuan beku yang terbentuk di daerah
korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan
bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk
batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna.

Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku


Sumber : Antoro, Ali. 2010
3) Batuan Beku Luar
Batuan beku luar atau disebut juga batuan lelehan adalah batuan beku
yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang ke luar dari bumi
mengalami proses pendinginan dan pembekuan sangat cepat sihingga
tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contoh batuan beku luar
adalah riolit dan basal.
b. Bedasarkan Mineral Penyusun.
Berdasarkan mineral penyusunya batuan beku dibedakan menjadi dua,
yaitu mineral ringan dan mineral berat.
1) Batuan Beku Mineral Ringan
Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral ringan biasanya
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga
termasuk batuan yang bersifat asam.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 6


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
2) Batuan Beku Mineral Berat
Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral berat biasanya
berwarna gelap, sukar pecah dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk
baatuan yang bersifat basa.

b) Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses
pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai
macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air.
Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut mengendap secara
berlapis yang makin lama makin tebal dan padat. Padatnya lapisan itu disebabkan
adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama
membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah
endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.

Gambar. 7. Berbagai jenis batuan


Sumber : wikipedia.com 2017
Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga
yang mengendapkan, tempat pengendapan, dan cara pengendapan.
a. Menurut Tenaga yang Mengendapkannya
Menurut tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi
tiga.
1) Batuan sedimen Akuatis, yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengnedapan butiran-butiran batuan oleh air sungai, danau, atau air
hujan.
2) Batuan Sedimen Aerolis (Aeris), yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengendapan butir-butir batuan olrh angin.
3) Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengendapan butiran-butiran batuan oleh gletser.
b. Menurut Tempat Pengendapan
Menurut tempat pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi lima.
1) Batuan Sedimen Terestris, yaitu batuan sedimen yang di
endapkan di darat.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 7


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
2) Batuan Sedimen Marine, yaitu batuan sedimen yang
diendapkan di laut.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 8


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
3) Batuan Sedimen Limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau.
4) Batuan Sedimen Fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di sungai
5) Batuan Sedimen Sedimen, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di daerah-
daerah yang terdapat es atau gletser.

Gambar. 8. Berbagai jenis batu sedimen


Sumber : Djauhari Noor. 2009
c. Menurut Cara Pengendapannya
Menurut cara pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi tiga.
1) Batuan Sedimen Mekanis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara
mekanis tanpa mengubah susunaan kimianya. Sebuah pengamatan
menunjukkan bahwa batuan kerikil ataun pasir merupakan potongan
sederahana dari batuan dan mineral.
2) Batuan Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara
kimiawi. Pada proses pembentukan batuan ini terjadi perubahan susunan
kimianya. Contohnya, batau kapur.
3) Batuan Sedimen Organik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan melalui
kegiatan organik. Contohnya terumbu karang.
(Antoro, Ali. 2010. Batuan Penyusun Muka Bumi.
Ilmubumi.blogspot.com)
c) Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara
fisik maupun kimiaei sehingga menjadi bebeda dari batuan induknya. Faktor-faktor
yang mempengaaruhi proses perubahana batuan adalah suhu yang tinggi, tekanan yang
kuat, dan waktu yang lama.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf
termal), metamorf dinamo (metamorf kinetik), dan metamorf pnumatolistis kontak.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 9


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
a. Metamorf Kontak (Metamorf Termal)
Batuan metamorf kontak adalah batuan yanag berubah karena pengaruh suhu
yag sangat tinggi. Suhu sangat tinggi karena letaknya dekat dengan magma, antara lain
di sekitar batuan intrusi. Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan dike. Luas zona
metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan kilometer persegi, di skitar
stock sampai ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike zona metamorfosis
ersebut tidak begitu luas.
b. Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena pengaruh
tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama, dan dihasiklkan dari proses
pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah yang
berlawanan menyebabkan butiran-butiran mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali, contohnya, batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis
(slate).
Jenis batuan metamorf dinamo banyak dijumpai di daerah-daerah patahan dan
lipatan yang tersebar di seluruh dunia.
c. Metamorf Pneumatolistis Kontak
Batuan metamorf pneomatolistis kontak adalah batuan yang berubah karena
pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium berubah menjadi
turmalin (sejenis permata) dan kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas
(permata berwarna kuning).

PERTEMUAN II

Indikator Pencapaian KD :
3.5.4 Menjelaskan tenaga eksogen dan endogen
3.5.5 Mengklarifikasikan tenaga tektonisme
3.5.6 Menganalisis pengaruh tektonisme terhadap kehidupan

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 10


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
A. TENAGA EKSOGEN DAN ENDOGEN Tenaga Geologi
Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja. Adanya
keragaman bentuk muka bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu disebabkan
oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut dengan tenaga geologi. Tenaga
geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan eksogen yang membentuk
muka bumi.

Gambar. Proses-proses geologi dan perubahan bentang lahan


Sumber : Djauhari Noor. 2009

1. Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat
membangun (konstruktif). Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Tektonisme
Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit
bumi. Tenaga tektonik merupakan tenaga pembentuknya. Tenaga tektonik terbagi
menjadi 2 jenis gerak yakni gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
b. Vulkasnisme
Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi
yakni berupa naiknya magma dari dalam perut bumi.
c. Gempa bumi(seisme)
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh
kekuatan- kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.
Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan sebab terjadinya yakni gempa
tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.
2. Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar
yakni berupa tenaga air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup.
Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 11


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
a. Pelapukan
Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi
bagian yang lebih kecil sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi
oleh faktor cuaca, misalnya suhu. Jenis jenis pelapukan diataranya yaitu pelapukan
mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis.
b. Pengikisan(erosi)
Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang
melibatkan pengangkatan partikel batuan.
c. Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang
terbawa oleh angin, air atau pun es. Ada beberapa jenis proses sedimentasi menurut tempat
mengendapnya, diantaranya yaitu sedimentasi fluvial dan marine.
d. Amblesan
Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah secara vertikal
dan perlahan ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas. Penyebab tanah ambles ini
diantaranya adalah hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat.

B. TENAGA TEKTONISME DAN PENGARUHNYA


Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal.
Pada umumnya, bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan patahan. Gerak
tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit
bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. Gerak
epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan
berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Contoh:
penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogentik dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a. Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya
permukaan air laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian
timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda).
b. Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan
air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
Gerak orogenetik, ialah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenesis
meliputi luas areal yang relatif sempit dan salam waktu yang relatif singkat,
dibandingkan epirogenesis.
Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi,
yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit
bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan. Gerak relatif lempeng-
lempeng bumi adalah divergen (saling menjauh), konvergen (saling mendekat) dan
geseran.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 12


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
1. Proses Lipatan

Gambar 1. Sinklinal dan anticlinal


Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-
daneksogen.html
Proses lipatan (Folded process), yaitu suatu bentuk kulit bumi berbentuk lipatan
(gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari
dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitarnya terlipat dan
membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin).

Gambar 2. Proses lipatan


Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-
daneksogen.html
Apabila terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan beberapa
lembah lipatan disebut sinklinorium. Ada beberapa macam jenis lipatan yang dikenal
yaitu :
a. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan
sama.
b. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh
bidang porosnya yang miring
c. Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja
sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap
dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal
d. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya
tangensial yang lebih besar dari yang lain.
e. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya
tangensial
f. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 13


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
g. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya
ditandai kemiringan landai.
h. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

Gambar 3 . Jenis- jenis lipatan


Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-
daneksogen.html
2. Proses Patahan
Bentuk atau morfologi hasil tenaga tektonisme lainnya adalah patahan atau
sesar. Bentuk alam ini terjadi karena adanya proses pematahan (fault process) pada
lapisan kulit bumi. Prosesnya terjadi sangat cepat, sehingga lapisan-lapisan yang
terkena tekanan tidak sempat lagi melipat, melainkan timbul retakan dan patah. Bentuk
patahan dapat dibedakan berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tekanan, sebagai
berikut :
a. Adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama lain,
sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan akhirnya patah
membentuk bagian yang merosot (graben atau slenk) dan bagian yang menonjol
(horst);

b. Adanya tenaga endogen yang berarah vertikal;


c. Adanya dua buah tenaga endogen mendatar yang berlawanan arah, sehingga
menimbulkan pergeseran batuan, yang disebut sesar mendatar.

Gambar 4. Proses Patahan


Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-daneksogen.html

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 14


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Gambar 5. Jenis-jenis Patahan
Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-
daneksogen.html
Alur akibat pecahnya batuan pada proses patahan disebut alur patahan. Alur
patahan yang besar bisa sampai ke batuan di bawah tanah yang dalam dan merentang
sepanjang benua. Alur patahan terbesar di dunia, sama seperti gempa bumi terkuat, bisa
ditemukan di dekat tipe lempeng. Beberapa patahan besar membelah tanah saat mereka
bergerak, mendorong naik wilayah daratan, atau membuatnya amblas. Setelah gempa
bumi, saat energi dilepaskan, kumpulan batuan di kedua sisi patahan terkunci menjadi
satu di posisinya yang baru.
Tekanan dan tegangan yang menyebabkan gempa bumi yang pertama sering
terulang dan terus bertambah hingga menyebabkan gempa bumi.
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-
retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami
pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck
patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan
dinamakan horst.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 15


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Anda mungkin juga menyukai