Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lintongnihuta


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester :X/I
Materi Pokok : PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
- Ruang Lingkup Pengetahuan Geografi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 TM)
Pertemuan :1

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah
dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
2.1. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1. Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK):
3.1.1 Mengemukakan pendapat tentang fenomena georafi di bumi
3.1.2 Menjelaskan pengertian geografi dari para ahli
3.1.3 Menganalisis ruang lingkup geografi
3.1.4 Menganalisis konsep esensial geografi
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-
hari dalam bentuk tulisan
Indikator pencapaian kompetensi :
4.1.1 Melaporkan hasil pengamatan gejala alam berkaitan terhadap Ruang lingkup
pengetahuan geografi.
4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan berkaitan terhadap konsep esensial geografi
dan contoh terapannya

C. Tujuan pembelajaran:
1) Melalui gambar fenomena geosfer siswa kelas X dapat mengemukakan pendapat
mereka tentang fenomena georafi di bumi dengan benar
2) Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menjelaskan pengertian geografi dari
para ahli di dalam kelompok dengan benar
3) Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menganalisis ruang lingkup geografi
secara kelompok dengan benar
4) Melalui membaca modul konsep geografi siswa kelas X dapat mengerti konsep
esensial geografi secara kelompok dengan benar

D. Materi Ajar:
1. Fakta : Contoh fenomena georafi di bumi
2. Konsep : Pengertian geografi, Ruang lingkup geografi, Konsep esensial
geografi.

E. Media/alat bantu yang digunakan :


1. Gambar tentang fenomena di bumi
2. Gambar tentang konsep geografi
3. LKS

F. Sumber Belajar
1. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
2. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara.
(Halaman 2-8)
3. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 1-12)
4. Iskandar,L. 2009. Geografi 2 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 2-7)
5. www.wikipedia.com

G. Metode Pembelajaran:
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Discofery
Model Pembelajaran : examples non examples

H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi Waktu
Pedahuluan Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin dan
kebersihan kelas,
 Berdoa untuk memulai pembelajaran.
Apersepsi :
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya, yaitu
tentang pelajaran geografidi SMP dengan materi yang akan
dipelajari yaitu Pengetahuan Dasar Geografi.
Motivasi :
 Menujukkan gambar tentang fenomena-fenomena alam yang ada
hubungannya dengan Geografi. Misalnya pola permukiman,
bentuk lahan dan lain-lain. 15’
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
sedang berlangsung,
 Menyemangati siswa untuk belajar sungguh-sungguh supaya
bisa memperoleh nilai yang bagus.
Acuan :
 Pembagian kelompok belajar, menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran examples non examples
Kegiatan Mengamati:
Inti KEGIATAN LITERASI

Meminta siwa untuk memperhatikan gambar fenomena


geosfer dan menstimulus siswa untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang fenomena geosfer.
Menanya:
 Memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang
kurang dipahami tentang fenomena geosfer.
Mengeksplorasi:
 Guru membagikan LKS kepada siswa.
 Meminta siswa untuk membaca modul yang dibagikan
guru, untuk dapat memahami tentang defenisi geografi dan
objek kajian geografi. 105’
 Meminta siswa mencari informasi mengenai konsep
esensial dari internet (www.wikipedia.com)
Mengasosiasi:
 Siswa menyimpulakan defenisi geografi dari pendapat
beberapa ahli.
 Siswa mengidentifikasi objek-obejek kajian geografi.
 Siswa menyesuiakan teori konsep esensial yang di dapat dari
internet deagan gambar fenomena geosfer yang terdapat
pada LKS.
Mengkomunikasikan:
 kelompok untuk menyajikan hasil diskusi mereka.
 Melalui hasil diskusi kelompok guru mulai menjelaskan
materi sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi


sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

 Mengajukan pertanyaan tentang materi :


 Defenisi geografi
 Fenomena geosfer yang terjadi di muka bumi
 Teori konsep esensial geografi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan


yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Objek material geografi dan fenomena
geosfer yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi objek material geografi dan fenomena geosfer
yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Jenis karakteristik atau dimensi objek material geografi dan
fenomena geosfer yang sedang dipelajari.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:


 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai objek material geografi dan fenomena geosfer
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi objek material geografi dan
fenomena geosfer yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri objek material geografi dan fenomena
geosfer sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Objek material geografi dan fenomena geosfer
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING


(BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan


dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari Materi :


 Objek material geografi dan fenomena Geosfer
 Mengolah informasi dari materi objek material geografi dan fenomena
geosfer yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi objek material
geografi dan fenomena geosfer
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil


pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi


yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
 Objek material geografi

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

 Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengembangan kewirausahaan


dan Ciri-ciri seorang wirausahawan berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
 Objek material geografi dan fenomena geosfer
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
objek material geografi dan fenomena geosfer dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi objek material geografi dan
fenomena geosfer
 yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan


pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Objek material geografi dan fenomena geosfer
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengembangan objek material geografi
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pengembangan objek
material geografi dan fenomena geosfer yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi objek materil geografi dan fenomena
geosfer yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.

Penutup  Siswa mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru.


 Meminta siswa membaca materi untuk pertemuan 15’
berikutnya yaitu mengenai objek studi geografi dan
pendekatan geografi pada modul halaman di rumah
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan Salam dan
berdoa

I. Penilaian
a. Jenis/teknik penilaian
 Tes tertulis (terlampir)
 LKS (terlampir)
 Observasikap siswa (terlampir)
b. Bentuk instrument (terlampir)
c. Pedoman penskoran (terlampir

Mengetahui, Lintongnihuta , Juli 2021


Kepala Sekolah

(Drs.Nelson Tambuna,MM) Rikardo Saragih,S.Pd


NIP.19640304199002041006 197311202006041001
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lintongnihuta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
- Ruang lingkup pengetahuan geografi
Pertemuan :1

KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, 3.1 Memahami pengetahuan dasar
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, geografi dan terapannya dalam
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan kehidupan sehari-hari.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

Indikator Tujuan Pembelajaran


3.1.1 Mengemukakan pendapat 1. Melalui gambar fenomena geosfer siswa kelas X
tentang fenomena georafi di dapat mengemukakan pendapat mereka tentang
bumi fenomena georafi di bumi dengan benar
3.1.2 Menjelaskan pengertian
2. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat
geografi dari para ahli
3.1.3 Menganalisis ruang lingkup menjelaskan pengertian geografi dari para ahli di
geografi dalam kelompok dengan benar
3.1.4 Menganalisis konsep esensial 3. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat
geografi menganalisis ruang lingkup geografi secara
kelompok dengan benar
4. Melalui membaca modul konsep geografi siswa
kelas X dapat mengerti konsep esensial geografi
secara kelompok dengan benar

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak
lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam
lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsure yang ada di bumi, mulai dari air yang
diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat
berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh
manusia dari alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat tinggalnya.
Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di permukaan bumi, telah
mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam dan
lingkungannya lebih jauh lagi. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia
untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungannya tersebut, mereka dapat
mengenal kondisi alam, penduduk, dan hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut,
kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk
mengunjunginya. Inilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah
perjalanan umat manusia di permukaan bumi. Pada bab ini akan dipelajari tentang hakikat
geografi sebagai disiplin ilmu dan manfaatnya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi.
Dengan mempelajarinya, diharapkan kalian memahami berbagai konsep, pendekatan, dan
prinsip yang digunakan dalam ilmu geografi, serta ruang lingkup yang menjadi kajiannya.
Melihat analisa gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What)
yang terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa
(Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who)
yang terlibat dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan
definisi geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.

1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan
geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein
= penulisan atau uraian).

2. Strabo
Bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat
dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi
sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih
dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirri
khas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).

3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different
areal) dalam keragamannya.

4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala- gejala fisik
biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut
ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.

5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia

6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
B. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10
konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:

1. Konsep lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan
harga.
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan
kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.

2. Konsep jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung
akan memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga
tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan
ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan
apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota
.
3. Konsep keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan meng- gunakan
sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana
transportasi.

4. Konsep pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya
dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.

5. Konsep morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia.
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.

6. Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang
atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.

7. Konsep nilai kegunaan


Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang
menggunakannya.
Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau
karyawan/pegawai kantor.

8. Konsep interaksi dan interdependensi


Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan
hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam
bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain.
Misalnya: gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap
pembaca atau pemirsa.

9. Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)


Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki
perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1) jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2) pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai;
dan padi di daerah yang relatif datar.

10. Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)


Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau
adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah)
antara wilayah A, B, C, dan D. Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk
penyatubahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari memahami geografi.
Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi
harus mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya

C. RUANG LINGKUP ILMU GEOGRAFI


Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut.
a. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-
aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi.
b. Hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi
perbedaan area.
c. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.

Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi
ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup
bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang
meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan
dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses
fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup
manusia.
2. Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi
dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun
budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia)
mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan
terhadap manusia. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala
lainnya
3. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.

Ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk melihat apa dan bagaimana
ruang lingkup geografi, Daldjoeni mengemukakan pokok-pokok telaah geografi sebagai
berikut:

a. Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.


b. Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan.
c. Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi.
d. Air yang ada di berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya.
e. Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.
f. Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di
permukaan bumi.
g. Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan.
h. Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian.
i. Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
j. Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia
k. Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmereka.
Dari beberapa hal tersebut, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari
aspek fisik dan aspek manusia yang menjadi obyek studinya. Kajian Geografi bertujuan untuk
memahami hal-hal sebagai berikut:
a. Penyebaran fenomena di atas permukaan bumi.
b. Hubungan antarfenomena di suatu tempat.
c. Hubungan suatu fenomena dengan fenomena di tempat lain.
d. Efek suatu fenomena terhadap fenomena lain.
e. Variasi suatu fenomena dari satu tempat ke tempat lain.
f. Mengapa suatu fenomena terdapat di suatu tempat sedangkan di tempat lain tidak terdapat
keberadaanya.
g. Difusi keruangan dan fenomena.
h. Lokasi dan lokalisasi dari suatu fenomena.
i. Akibat dari suatu tindakan pada suatu tempat terhadap fenomena di tempat lain.

Referensi :
1. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
2. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara.
(Halaman 2-8)
3. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. (Halaman 1-12)
4. Iskandar,L. 2009. Geografi 2 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. (Halaman 2-7)
5. www.wikipedia.com

Hanya keranjang sampah


semakin diisi semakin penuh,
tetapi keranjang ilmu semakin
diisi semakin minta ditambah.....
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan 1

Judul : Pengetahuan Geografi


Mata Pelajaran : GEOGRAFI
Kelas/Semester :X/I
Waktu : 40 menit

Nama Kelompok :
Kelas :

KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, 3.1. Memahami pengetahuan
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, dasar geografi dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan terapannya dalam kehidupan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban sehari-hari.
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

Indikator Tujuan Pembelajaran


3.1.1. Mengemukakan pendapat 1. Melalui gambar fenomena geosfer siswa kelas X
tentang fenomena georafi di dapat mengemukakan pendapat mereka tentang
bumi fenomena georafi di bumi dengan benar
3.1.2. Menjelaskan pengertian
2. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat
geografi dari para ahli
3.1.3. Menganalisis ruang lingkup menjelaskan pengertian geografi dari para ahli di
geografi dalam kelompok dengan benar
3.1.4. Menganalisis konsep esensial 3. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat
geografi menganalisis ruang lingkup geografi secara
kelompok dengan benar
4. Melalui membaca modul konsep geografi siswa
kelas X dapat mengerti konsep esensial geografi
secara kelompok dengan benar

RINGKASAN MATERI
Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak
lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam
lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsure yang ada di bumi, mulai dari air yang
diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat
berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh
manusia dari alam atau bumi ini.
Melihat analisa gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What)
yang terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa
(Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who)
yang terlibat dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?

A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan
definisi geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.

1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan
geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein
= penulisan atau uraian).

2. Strabo
bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat
dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi
sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih
dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirri
khas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).

3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different
areal) dalam keragamannya.

4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala- gejala fisik
biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut
ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia

6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut.


d. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-
aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi.
e. Hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi
perbedaan area.
f. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.

B. RUANG LINGKUP ILMU GEOGRAFI


Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut.
g. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-
aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi.
h. Hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi
perbedaan area.
i. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.

Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi
ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup
bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
4. Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang
meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan
dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses
fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup
manusia.
5. Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi
dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun
budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia)
mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan
terhadap manusia. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala
lainnya.

C. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10
konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan
kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan
pencemaran.
2. Konsep jarak
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan
harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan
ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan,
dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep keterjangkauan
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak
akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana
transportasi.
4. Konsep pola
Misalnya
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep morfologi
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep aglomerasi
Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang
barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep nilai kegunaan
Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan
atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Misalnya : gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain
seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain,
terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
5. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
6. pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di
pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau
adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah)
antara wilayah A, B, C, dan D.

Petunjuk:
1. Perhatikanlah langkah-langkah kerja di bawah
2. Amatilah gambar yang terdapat pada lembar kerja siswa
3. Bacalah dengan cermat ringkasan materi.
4. Jawablah pertanyaan pada kertas yang sudah disediakan
5. Ikuti langakah-langkah kerja yang tertera pada LKS.
6. Berilah komentar mu pada ruang komentar tentang bagian mana yang mana pada LKS
yang sudah dipahami dan yang belum di pahami.

Langkah Kerja
1. bacalah defenisi geografi dari beberapa ahli, maka deskripsikanlah 2 persamaan yang
terdapat pada defenisi tersebut.
2. Baca ringkasan materi di atas mengenai ruang lingkup geografi, dan isilah tabel
berikut ini!
No Ruang Lingkup Contoh Alasan
Geografi
1 Fisik

2 Sosial

3 Region/interaksi

3. Amatilah gambar-gambar yang terdapat di bawah ini dan sesuaikanlah 10 konep


geografi yang terdapat pada ringkasan materi terhadap gambar 1-10 fenomena geosfer
yang terdapat pada LKS serta berikan alasan kamu…

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10

a. Konsep JARAK terdapat pada nomor?.........


Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....

b. Konsep KETERJANGKAUAN terdapat pada nomor?.........


Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....

c. Konsep MORFOLOGI terdapat pada nomor?.........


Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
d. Konsep POLA terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
e. Konsep LOKASI terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
f. Konsep AGLOMERASI terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
g. Konsep DIVERENSIASI AREA terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
h. Konsep NILAI GUNA terdapat pada nomor?.........
Alasan:…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……....
i. Konsep KETERKAITAN RUANG terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....
j. Konsep INTERAKSI DAN INTERPEDENSI terdapat pada nomor?.........
Alasan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………....

Komentar….

SELAMAT BEKERJA...!!!
PENILAIAN

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lintongnihuta


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester :X/I
Materi Pokok : PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
- Ruang lingkup pengetahuan geografi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x TM)

KI Kompetensi Dasar
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menghayati keberadaan dirinya
dianutnya. sebagai makhluk Tuhan yang
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, dapat berfikir ilmiah dan mampu
tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, meneliti tentang lingkungannya.
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan 2.1 Menunjukkan perilaku proaktif
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari dalam mempelajari hakekat ilmu
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam dan peran geografi untuk
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan diterapkan dalam kehidupan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan sehari-hari.
bangsa dalam pergaulan dunia. 3.1 Memahami pengetahuan dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, geografi dan terapannya dalam
konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, kehidupan sehari-hari.
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan 4.1 Menyajikan contoh penerapan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban pengetahuan dasar geografi pada
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan kehidupan sehari-hari dalam
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang bentuk tulisan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk .
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Indikator Tujuan Pembelajaran


3.1.1 Mengemukakan 1. Melalui gambar fenomena geosfer siswa kelas X dapat
pendapat tentang mengemukakan pendapat mereka tentang fenomena georafi
fenomena georafi di di bumi dengan benar
bumi 2. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menjelaskan
3.1.2 Menjelaskan pengertian pengertian geografi dari para ahli di dalam kelompok
geografi dari para ahli dengan benar
3.1.3 Menganalisis ruang 3. Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menganalisis
lingkup geografi ruang lingkup geografi secara kelompok dengan benar
3.1.4 Menganalisis konsep 4. Melalui membaca modul konsep geografi siswa kelas X
esensial geografi dapat mengerti konsep esensial geografi secara kelompok
dengan benar.
PENILAIAN SIKAP

Petunjuk:
 Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
 Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian.
 Alokasi waktu 3x45 menit ( 1 Pertemuan )

Lembar Penilaian Sikap


Keterampilan Siswa
kualit kuantit predi
No Nama Disipli Mengayo Mengha Berkerja skor
atif atif kat
n mi gai sama
1
2
3
4
5
Dst

Rubrik Penilaian Sikap


Aspek yang
No. Indikator penilaian Skor
diamati
1. Disiplin a. Dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu 3
b. Kurang dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat 2
waktu
c. Tidak dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu 1
2. Mengayomi a. Dapat menjadi tutor sebaya 3
b. Kurang dapat menjadi tutor sebaya 2
c. Tidak dapat menjadi tutor sebaya 1
3. Menghargai a. Dapat menghargai pendapat orang lain 3
b. Kurang dapat menghargai pendapat orang lain 2
c. Tidak dapat menghargai pendapat orang laiin 1
4. Bekerja Sama a. Dapat Bekerja sama dengan baik 3
b. Kurang dapat Bekerja sama dengan baik 2
c. Tidak dapat Bekerja sama dengan baik 1
Pedoman Penilaian Sikap
Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Predikat 1-4 = 𝑥4
100
Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat
1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D

Mengetahui, Lintongnihuta , Juli 2021


Kepala Sekolah

(Drs.Nelson Tambuna,MM) Rikardo Saragih,S.Pd


NIP.19640304199002041006 197311202006041001
PENILAIAN PENGETAHUAN

1) Lembar Kerja Siswa


Petunjuk:
 Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
 Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian
 Alokasi waktu 40 menit

Lembar Penilaian LKS

Nama Nilai Noal


Skor Kuantitatif Kualitatif predikat
Kelompok No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
Kelompok
1
Kelompok
2
Kelompok
3
Kelompok
4

Rubrik Penilaian

Nomor
Indikator penilaian Skor
soal
Jawaban sesuai dengan indikator 20
1 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 10
Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.1Jawaban sesuai dengan indikator 10
2.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.2Jawaban sesuai dengan indikator 10
2 2.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.3Jawaban sesuai dengan indikator 10
2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.1 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.1 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.1 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.2 Jawaban sesuai dengan indikator 5
3 5.2 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.2 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.3 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.3 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.3 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.4 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.4 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.4 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.5 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.5 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.6 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.6 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.6 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.7 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.7 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.7 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.8 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.8 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.8 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.9 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.9 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.9 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.10 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.10Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.10 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

Pedoman Penilaian LKS


Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Predikat 1-4 = 𝑥4
100

Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat


1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D

2) Evaluasi/Post tes
Petunjuk:
 Berilah skor 1 pada jawaban yang benar
 Beri nilai 0 pada jawaban yang salah
 Jumlahkan skor yang diperoleh siswa
 Alokasi waktu 10 menit
Lembar Penilaian Post Test
Nomor Nama Siswa Skor Nilai Nilai
Predikat
kualitatif Kuantitatif
1
2
3
4
5
6
DST

Pedoman penilaian post tes


Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Predikat 1-4 = 100
𝑥4

Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat


1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D

PENILAIAN KETRAMPILAN
Petunjuk:
 Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
 Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian
 Alokasi waktu 25 menit

Lembar Penilaian Ketrampilan


Keterampilan Siswa
kualit Kuanti Predi
No Nama Bertany Menangga Menjelaska Diskusi skor
atif tatif kat
a pi n
1
2
3
4
5
Dst

Rubrik Penilaian Keterampilan


Aspek yang
No. Indikator penilaian Skor
diamati
1. Bertanya a. Bertanya sesuai dengan materi 3
b. Bertanya hal yang tidak sesuai materi 2
c. Tidak bertanya 1
2. Menjelaskan a. Menjelaskan materi dengan lengkap 3
b. Menjelaskan tetapi kurang lengkap 2
c. Tidak dapat menjelaskan 1
3. Menanggapi a. Meberi tanggapan yang sesuai dengan materi 3
b. Menanggapi tetapi tidak berkaitan dengan
materi 2
c. Tidak pernah menanggapi 1
4. Berdiskusi a. Aktif dalam berdiskusi 3
b. Kurang aktif dalam berdiskusi 2
c. Tidak aktif dalam berdiskusi 1
Pedoman Penilaian Tugas Rumah
Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Predikat 1-4 = 𝑥4
100
Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat
1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D

Mengetahui, Lintongnihuta , Juli 2021


Kepala Sekolah

(Drs.Nelson Tambuna,MM) Rikardo Saragih,S.Pd


NIP.19640304199002041006 197311202006041001

Anda mungkin juga menyukai