A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah
dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
2.1. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1. Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK):
3.1.1 Mengemukakan pendapat tentang fenomena georafi di bumi
3.1.2 Menjelaskan pengertian geografi dari para ahli
3.1.3 Menganalisis ruang lingkup geografi
3.1.4 Menganalisis konsep esensial geografi
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-
hari dalam bentuk tulisan
Indikator pencapaian kompetensi :
4.1.1 Melaporkan hasil pengamatan gejala alam berkaitan terhadap Ruang lingkup
pengetahuan geografi.
4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan berkaitan terhadap konsep esensial geografi
dan contoh terapannya
C. Tujuan pembelajaran:
1) Melalui gambar fenomena geosfer siswa kelas X dapat mengemukakan pendapat
mereka tentang fenomena georafi di bumi dengan benar
2) Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menjelaskan pengertian geografi dari
para ahli di dalam kelompok dengan benar
3) Melalui membaca modul siswa kelas X dapat menganalisis ruang lingkup geografi
secara kelompok dengan benar
4) Melalui membaca modul konsep geografi siswa kelas X dapat mengerti konsep
esensial geografi secara kelompok dengan benar
D. Materi Ajar:
1. Fakta : Contoh fenomena georafi di bumi
2. Konsep : Pengertian geografi, Ruang lingkup geografi, Konsep esensial
geografi.
F. Sumber Belajar
1. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
2. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara.
(Halaman 2-8)
3. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 1-12)
4. Iskandar,L. 2009. Geografi 2 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 2-7)
5. www.wikipedia.com
G. Metode Pembelajaran:
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Discofery
Model Pembelajaran : examples non examples
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi Waktu
Pedahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin dan
kebersihan kelas,
Berdoa untuk memulai pembelajaran.
Apersepsi :
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya, yaitu
tentang pelajaran geografidi SMP dengan materi yang akan
dipelajari yaitu Pengetahuan Dasar Geografi.
Motivasi :
Menujukkan gambar tentang fenomena-fenomena alam yang ada
hubungannya dengan Geografi. Misalnya pola permukiman,
bentuk lahan dan lain-lain. 15’
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
sedang berlangsung,
Menyemangati siswa untuk belajar sungguh-sungguh supaya
bisa memperoleh nilai yang bagus.
Acuan :
Pembagian kelompok belajar, menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran examples non examples
Kegiatan Mengamati:
Inti KEGIATAN LITERASI
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Objek material geografi dan fenomena
geosfer yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi objek material geografi dan fenomena geosfer
yang sedang dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Jenis karakteristik atau dimensi objek material geografi dan
fenomena geosfer yang sedang dipelajari.
COLLABORATION (KERJASAMA)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
CREATIVITY (KREATIVITAS)
I. Penilaian
a. Jenis/teknik penilaian
Tes tertulis (terlampir)
LKS (terlampir)
Observasikap siswa (terlampir)
b. Bentuk instrument (terlampir)
c. Pedoman penskoran (terlampir
KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, 3.1 Memahami pengetahuan dasar
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, geografi dan terapannya dalam
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan kehidupan sehari-hari.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak
lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam
lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsure yang ada di bumi, mulai dari air yang
diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat
berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh
manusia dari alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat tinggalnya.
Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di permukaan bumi, telah
mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam dan
lingkungannya lebih jauh lagi. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia
untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungannya tersebut, mereka dapat
mengenal kondisi alam, penduduk, dan hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut,
kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk
mengunjunginya. Inilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah
perjalanan umat manusia di permukaan bumi. Pada bab ini akan dipelajari tentang hakikat
geografi sebagai disiplin ilmu dan manfaatnya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi.
Dengan mempelajarinya, diharapkan kalian memahami berbagai konsep, pendekatan, dan
prinsip yang digunakan dalam ilmu geografi, serta ruang lingkup yang menjadi kajiannya.
Melihat analisa gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What)
yang terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa
(Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who)
yang terlibat dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan
definisi geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.
1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan
geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein
= penulisan atau uraian).
2. Strabo
Bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat
dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi
sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih
dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirri
khas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different
areal) dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala- gejala fisik
biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut
ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia
6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
B. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10
konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan
harga.
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan
kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung
akan memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga
tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan
ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan
apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota
.
3. Konsep keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan meng- gunakan
sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana
transportasi.
4. Konsep pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya
dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia.
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang
atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi
ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup
bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang
meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan
dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses
fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup
manusia.
2. Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi
dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun
budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia)
mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan
terhadap manusia. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala
lainnya
3. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.
Ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk melihat apa dan bagaimana
ruang lingkup geografi, Daldjoeni mengemukakan pokok-pokok telaah geografi sebagai
berikut:
Referensi :
1. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
2. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara.
(Halaman 2-8)
3. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. (Halaman 1-12)
4. Iskandar,L. 2009. Geografi 2 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. (Halaman 2-7)
5. www.wikipedia.com
Nama Kelompok :
Kelas :
KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, 3.1. Memahami pengetahuan
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, dasar geografi dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan terapannya dalam kehidupan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban sehari-hari.
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
RINGKASAN MATERI
Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak
lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam
lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsure yang ada di bumi, mulai dari air yang
diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat
berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh
manusia dari alam atau bumi ini.
Melihat analisa gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What)
yang terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa
(Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who)
yang terlibat dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan
definisi geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.
1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan
geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein
= penulisan atau uraian).
2. Strabo
bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat
dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi
sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih
dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirri
khas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different
areal) dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala- gejala fisik
biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut
ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia
6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi
ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup
bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
4. Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang
meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan
dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses
fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup
manusia.
5. Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi
dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun
budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia)
mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan
terhadap manusia. Interaksi atau interelasi: hubungan antara satu gejala dengan gejala
lainnya.
C. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu
dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10
konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan
kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan
pencemaran.
2. Konsep jarak
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan
harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan
ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan,
dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep keterjangkauan
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak
akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana
transportasi.
4. Konsep pola
Misalnya
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep morfologi
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep aglomerasi
Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang
barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep nilai kegunaan
Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan
atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Misalnya : gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain
seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain,
terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
5. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
6. pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di
pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau
adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah)
antara wilayah A, B, C, dan D.
Petunjuk:
1. Perhatikanlah langkah-langkah kerja di bawah
2. Amatilah gambar yang terdapat pada lembar kerja siswa
3. Bacalah dengan cermat ringkasan materi.
4. Jawablah pertanyaan pada kertas yang sudah disediakan
5. Ikuti langakah-langkah kerja yang tertera pada LKS.
6. Berilah komentar mu pada ruang komentar tentang bagian mana yang mana pada LKS
yang sudah dipahami dan yang belum di pahami.
Langkah Kerja
1. bacalah defenisi geografi dari beberapa ahli, maka deskripsikanlah 2 persamaan yang
terdapat pada defenisi tersebut.
2. Baca ringkasan materi di atas mengenai ruang lingkup geografi, dan isilah tabel
berikut ini!
No Ruang Lingkup Contoh Alasan
Geografi
1 Fisik
2 Sosial
3 Region/interaksi
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10
Komentar….
SELAMAT BEKERJA...!!!
PENILAIAN
KI Kompetensi Dasar
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menghayati keberadaan dirinya
dianutnya. sebagai makhluk Tuhan yang
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, dapat berfikir ilmiah dan mampu
tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, meneliti tentang lingkungannya.
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan 2.1 Menunjukkan perilaku proaktif
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari dalam mempelajari hakekat ilmu
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam dan peran geografi untuk
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan diterapkan dalam kehidupan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan sehari-hari.
bangsa dalam pergaulan dunia. 3.1 Memahami pengetahuan dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, geografi dan terapannya dalam
konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, kehidupan sehari-hari.
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan 4.1 Menyajikan contoh penerapan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban pengetahuan dasar geografi pada
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan kehidupan sehari-hari dalam
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang bentuk tulisan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk .
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Petunjuk:
Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian.
Alokasi waktu 3x45 menit ( 1 Pertemuan )
Rubrik Penilaian
Nomor
Indikator penilaian Skor
soal
Jawaban sesuai dengan indikator 20
1 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 10
Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.1Jawaban sesuai dengan indikator 10
2.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.2Jawaban sesuai dengan indikator 10
2 2.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2.3Jawaban sesuai dengan indikator 10
2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5
2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.1 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.1 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.1 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.2 Jawaban sesuai dengan indikator 5
3 5.2 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.2 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.3 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.3 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.3 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.4 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.4 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.4 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.5 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.5 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.6 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.6 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.6 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.7 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.7 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.7 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.8 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.8 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.8 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.9 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.9 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.9 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5.10 Jawaban sesuai dengan indikator 5
5.10Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5
5.10 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2) Evaluasi/Post tes
Petunjuk:
Berilah skor 1 pada jawaban yang benar
Beri nilai 0 pada jawaban yang salah
Jumlahkan skor yang diperoleh siswa
Alokasi waktu 10 menit
Lembar Penilaian Post Test
Nomor Nama Siswa Skor Nilai Nilai
Predikat
kualitatif Kuantitatif
1
2
3
4
5
6
DST
PENILAIAN KETRAMPILAN
Petunjuk:
Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian
Alokasi waktu 25 menit