MANAJEMEN BENCANA
A. KONSEP DASAR BENCANA (DISASTER)
1. Pengertian dan Jenis Bencana
Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu
masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada
kehidupan manusia maupun dari segi materi, ekonomi, atau lingkungan
dan melampaui batas kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk
mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. (United
Nations International Strategy for Disaster Reduction-UN ISDR, 2004).
United Nation for Development Program (UNDP) mengelompokkan
bencana atas tiga jenis, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan
bencana sosial.
a. Bencana Alam (natural disaster) adalah suatu peristiwa alam
yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia antara
lain berupa gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan,
tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor
alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar
biasa, dan kejadian antariksa atau benda-benda angkasa.
b. Bencana Non Alam antara lain kebakaran hutan/lahan yang
disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan
konstruksi atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir,
pencemaran lingkungan, dan kegiatan keantariksaan.
c. Bencana Sosial antara lain berupa kerusuhan dan konflik sosial
dalam masyarakat yang sering terjadi termasuk bencana akibat
peperangan.
Menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction
(UN/ISDR, 2002), terdapat dua jenis utama bencana yaitu bencana
alam dan bencana teknologi
1. Bencana alam terdiri atas sebagai berikut.
a) Bencana hydro-meteorological berupa banjir, topan, banjir
bandang, kekeringan dan tanah longsor.
b) Bencana geophysical berupa gempa, tsunami, dan aktifitas
vulkanik.
c) Bencana biological berupa epidemi, penyakit tanaman dan
hewan.
2. Bencana teknologi terbagi menjadi tiga grup yaitu:
a. Kecelakaan industri berupa kebocoran zat kimia, kerusakan
infrastruktur industri, kebocoran gas, keracunan dan radiasi.
b. Kecelakaan transportasi berupa kecelakaan udara, rail, jalan
dan transportasi air.
c. Kecelakaan miscellaneous berupa struktur domestik atau
struktur non-industrial, ledakan dan kebakaran.
2. Bahaya (Hazard)
Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu (bisa pada
barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi).
Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin pesawat tidak akan menimbulkan
kecelakaan jika kita tidak menyentuhnya.
Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga
mekanisme, yaitu:
a. Manusia yang menghampiri bahaya.
b. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
c. Manusia dan bahaya saling menghampiri
3. Risiko (Risk)
Keterangan:
RB = Risiko Bencana
H = Hazard (bahaya)
V = Vulnerability (kerentanan)
C = Capacity (kemampuan)
4. Kerentanan (vulnerability) dan Kapasitas
1. Bencana Geologi
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi
(gaya endogen). Bencana yang termasuk dalam bencana alam geologis
adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, longsor, dsb.
Gempa Bumi
Gambar 3.2 Proses Terjadinya Gempabumi
Gambar 3.3 Peta Persebaran Kejadian Kegempaan
Risiko atau dampak dari gempa bumi adalah:
a. Hancurnya bangunan infrastruktur karena goncangan tanah.
b. Korban jiwa yang terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan,
terkena longsor, dan kebakaran.
c. Jika sumber gempa bumi berada di dasar lautan maka bisa
membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja
menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapi juga
mencapai beberapa kilometer ke daratan.
d. Likuifaksi ( liquifaction).
Gambar 3.4 Bangunan yang Rusak Akibat Gempa Bumi
Gambar 3.5 Gempabumi Terbesar Yang Terbanyak Menelan Korban Jiwa
Gambar 3.6 Gempabumi Terbesar Di Dunia Dilihat Dengan Kekuatan
Magnitude/Skala Richter (Sejak Tahun 1700)
Gambar 3.7 Bidang Patahan Di Permukaan Bumi
•Tsunami
b. Tsunami
Tsunami umumnya terjadi akibat gempabumi, namun dapat juga
diakibatkan oleh suatu mekanisme yang menyebabkan sebagian besar
volume air tiba-tiba terganggu seketika. Gangguan tersebut bisa
diakibatkan oleh erupsi gunungapi, longsor, bahkan tabrakan asteroid.
Umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan
terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk
mendorong air laut kea rah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami.
Makin besar volume material letusan makin besar gelombang yang
terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan Gunung
Krakatau tahun 1883.
Bahaya gunungapi dapat diprediksi dengan melihat tanda-tanda dan gejala-gejala
awal sebelum meletus.
1. Gejala yang pertama
Terjadinya gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik.
2. Gejala yang kedua
Banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi
suatu getaran halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar.
Perilaku binatang yang menjadi pertanda datangnya suatu bencana dinamakan
bio-indikator.
3. Gejala ketiga
Meningkatnya suhu di sekitar daerah gunungapi. Cairan magma yang terdapat
di perut bumi sangat panas ditambah tekanan di daerah kawah gunung yang
berubah menjadi tinggi. Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung,
suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi lebih panas.
4. Gejala keempat
Mata air di sekitar gunung akan mengering.
5. Gejala kelima,
Tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunungapi akan layu dan mati
kering akibat peningkatan gas sulfur dan karbon dioksida.
Gambar 3.26 Persebaran Gunungapi Dunia
Daftar letusan gunungapi paling terdasyat di dunia dan kerusakan yang
ditimbulkannya berdasarkan TIME adalah:
1. Gunung Vesuvius
Gunung berapi aktif ini terletak di teluk Maples di Italia selatan. Sejauh yang
diketahui, Vesuvius telah meletus 30 kali. Letusan yang paling terkenal
terjadi pada tahun 78 Masehi, letusan lava dan abu selama berhari-hari,
mengubur Pompeii dan Stabiae dengan abu. Pompeii hilang selama 1.600
tahun. Seorang penulis, Plinius Muda (Pliny the Younger) menggambarkan
letusan tiba-tiba itu diikuti selubung tebal debu yang menjatuhkan orang-
orang yang berusaha lari. Korban jiwa sebenarnya dari letusan ini tidak
diketahui, namun menudur arkeolog, ada sekitar 1.000 orang.
2. Krakatau
Pada 1883, Krakatau meletus dengan suara ledakan dan gemuruh bebatuan
yang dimuntahkan bisa didengar dari jarak ribuan mil — bahkan sampai
pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur. Ratusan orang di Pulau Sumatera
tewas seketika saat debu panas menerjang rumah mereka. Letusan Krakatau
memicu mega-tsunami.
3. St Helens
Gunung ini paling terkenal akan letusannya yang terjadi pada 18 Mei 1980.
Letusan tersebut merupakan letusan gunung berapi terparah baik dari segi
kekuatan letusan maupun kerugian ekonomi sepanjang sejarah Amerika
Serikat. 57 orang tewas, dan puncak gunung berkurang dari 2.950 meter
menjadi 2.550 m. Lokasi letusan kini menjadi kawasan Monumen Nasional
Gunung Berapi Gunung St. Helens.
4) Tambora
5) Mauna Loa
6) Eyjafjallajokull
7) Mount Pelee
8) Thera