Geografi
Kelompok Peminatan
Sumber : pixabay.com
jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Ada tiga jenis bencana. Ketiga jenis bencana itu adalah sebagai berikut.
A. Bencana alam
Bencana alam adalah bencana
yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan
fenomena alam, seperti gempa
bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, tanah longsor dan
abrasi.
Sumber: static.flickr.com
Ada tiga jenis bencana alam. Ketiga jenis bencana alam itu antara lain
sebagai berikut.
1. Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis terjadi sebagai
akibat dari proses tektonik bumi, yang
berpotensi:
• Merusak lingkungan alam
• Dapat menyebabkan kehilangan nyawa
• Kerusakan harta benda
• Gangguan sosial dan ekonomi
Fenomena yang termasuk bencana alam
geologis antara lain gempa bumi, tanah
longsor, tsunami, dan gunung meletus.
Sumber: commons.wikimedia.org
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
getaran bumi yang
disebabkan peristiwa
pelepasan energi karena
pecahan dan gerakan
batuan pada bagian dalam
bumi (kerak bumi) secara
tiba-tiba.
Sumber: commons.wikipedia.org
kondisi geologi, curah hujan,
dan kemiringan lereng.
Ada berapa jenis tanah
longsor, yaitu rayapan,
luncuran, jatuhan, dan aliran.
Tsunami
Sumber : commons.wikimedia.org
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah bagian
dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah erupsi.
Bahaya letusan gunung api
berkaitan dengan proses dan
material yang dikeluarkan ketika
gunung api itu meletus.
Sumber : pxhere.com
Kekeringan
Kekeringan disebabkan penurunan
curah hujan alami selama periode
waktu yang lama. Kekeringan
dapat dikelompokkan berdasarkan
karakteristik dan dampak yang
ditimbulkan.
Sumber: commons.wikimedia.org
B. SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Ada tiga tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Ketiga tahapan
itu adalah sebagai berikut.
1. Prabencana yang meliputi:
a. situasi tidak terjadi bencana;
b. situasi terdapat potensi bencana.
2. Tahap tanggap darurat yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana.
3. Pascabencana yang dilakukan setelah
terjadi bencana.
Prabencana yang meliputi:
a. situasi tidak terjadi bencana;
- Perencanaan penenggulngan bencana
- Pengurangan resiko bencana
- pencegahan
- Pemaduan dalam perencanaan pembangunan
- persyaratan analisis resiko bencana
- pelaksanaan dan penegakan rencana tata raung
- Pendidikan dan pelatihan
- persyaratan standar teknis penanggulangan bencana
b. Situasi terdapat potensi bencana:
- Kesiapsiagaan
- Peringatan dini
- Mitigasi bencana
Tahap Tanggap Darurat
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana
dan sarana.
Contoh Tahap Tanggap Darurat
1. Menyelamatkan diri dan orang terdekat.
2. Jangan panik.
3. Untuk bisa menyelamatkan orang lain, anda harus dalam kondisi
selamat.
4. Lari atau menjauh dari pusat bencana tidak perlu membawa
barang-barang apa pun.
5. Lindungi diri dari benda-benda yang mungkin melukai diri
Pascabencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
tahap pascabencana meliputi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Mekanisme penanggulangan bencana
terbagi ke dalam tiga tahapan berikut:
• Pada saat prabencana, fungsi BPBD ( Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
• Pada saat darurat, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif, komando, dan pelaksana.
• Pada saat pascabencana, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
Tahap Pasca Bencana(Rehabilitasi & Rekonstruksi)
1.Bantuan Darurat
1. Mendirikan pos komando bantuan
2. Berkoordinasi dengan Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana (SATKORLAK PBP) dan
pemberi bantuan yang lain.
3. Mendirikan tenda-tenda penampungan, dapur umum, pos kesehatan dan pos koordinasi.
4. Mendistribusikan obat-obatan, bahan makanan dan pakaian.
5. Mencari dan menempatkan para korban di tenda atau pos pengungsian.
6. Membantu petugas medis untuk pengobatan dan mengelompokan korban.
7. Mencari, mengevakuasi, dan makamkan korban meninggal.
2.Inventarisasi kerusakan
1. Pada tahapan ini dilakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan yang terjadi, baik bangunan, fasilitas
umum, lahan pertanian, dan sebagainya.
3.Evaluasi kerusakan
1. Pada tahapan ini dilakukan pembahasan mengenai kekurangan dan kelebihan dalam penanggulangan
bencana yang telah dilakukan. Perbaikan dalam penanggulangan bencana diharapkan dapat dicapai pada
tahapan ini.
4.Pemulihan (Recovery)
1. Pada tahapan ini dilakukan pemulihan atau mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak atau kacau
akibat bencana seperti pada mulanya. Pemulihan ini tidak hanya dilakukan pada lingkungan fisik saja tetapi
korban yang terkena bencana juga diberikan pemulihan baik secara fisik maupun mental.
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
1. Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan) idealnya dengan memberi kepercayaan dan melibatkan
seluruh komponen masyarakat utamanya korban bencana. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pemetaan
wilayah bencana.
2. Mulai disusun sistem pengelolaan bencana yang menjadi bagian dari sistem pengelolaan lingkungan
3. Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap
4. Relokasi korban dari tenda penampungan
5. Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan rumah korban bencana
6. Pada tahap ini mulai dilakukan perbaikan fisik fasilitas umum dalam jangka menengah
7. Mulai dilakukan pelatihan kerja praktis dan diciptakan lapangan kerja
8. Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah, perkantoran, rumah sakit dan pasar mulai dilakukan
9. Fungsi pos komando mulai dititikberatkan pada kegiatan fasilitasi atau pendampingan.
6. Rekonstruksi
Kegiatan rekonstruksi dilakukan dengan program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik,
sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya
7. Melanjutkan pemantauan
Wilayah yang pernah mengalami sebuah bencana memiliki kemungkinan besar akan mengalami kejadian yang
sama kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan terus-menerus untuk meminimalisir dampak bencana
tersebut.
memberikan perlindungan kepada
Tujuan Penanggulangan masyarakat dari ancaman bencana;
Bencana
menyelaraskan peraturan perundang-
undangan yang sudah ada;
menjamin terselenggaranya
penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;
Lembaga Usaha
Sumber: commons.wikimedia.org Sumber: commons.wikimedia.org
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Sumber: commons.wikimedia.org (BPBD)
Lembaga Internasional Sumber: commons.wikimedia.org
E. PENANGGULANGAN BENCANA ALAM MELALUI EDUKASI,
KEARIFAN LOKAL, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODERN
.
Penanggulangan Bencana Alam melalui Teknologi Modern
H
Setiap orang berhak untuk
memperoleh ganti kerugian
karena terkena bencana yang
disebabkan oleh kegagalan
konstruksi.
Sementara itu, kewajiban setiap orang adalah sebagai berikut.
Menjaga kehidupan sosial masyarakat
yang harmonis
Memelihara keseimbangan,
keserasian, keselarasan, dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup