Anda di halaman 1dari 46

Media Pembelajaran

Geografi
Kelompok Peminatan

Untuk SMA/MA Kelas XI


JENIS BENCANA DAN PENANGGULANNYA
BAB 3
A. JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA ALAM
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, Bencana adalah
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat yang
disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam, maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,

Sumber : pixabay.com
dan dampak psikologis.
Ada tiga jenis bencana. Ketiga jenis bencana itu adalah sebagai berikut.

Bencana alam
Bencana alam adalah bencana
yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan
fenomena alam, seperti gempa
bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, tanah longsor dan
abrasi.
Sumber: static.flickr.com
Bencana nonalam

Bencana nonalam adalah


bencana yang diakibatkan
peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam, antara
lain seperti:
• Kegagalan teknologi
• Kegagalan modernisasi
• Epidemi
• Wabah penyakit(Covid)
Bencana sosial

Bencana sosial adalah


bencana yang diakibatkan
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan
oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas
masyarakat dan teror

Sumber: commons.wikimedia.org
Ada tiga jenis bencana alam. Ketiga jenis bencana alam itu antara lain
sebagai berikut.
Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis terjadi sebagai
akibat dari proses tektonik bumi, yang
berpotensi:
• Merusak lingkungan alam
• Dapat menyebabkan kehilangan nyawa
• Kerusakan harta benda
• Gangguan sosial dan ekonomi
Fenomena yang termasuk bencana alam
geologis antara lain gempa bumi, tanah
longsor, tsunami, dan gunung meletus.
Sumber: commons.wikimedia.org
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
getaran bumi yang
disebabkan peristiwa
pelepasan energi karena
pecahan dan gerakan
batuan pada bagian dalam
bumi (kerak bumi) secara
tiba-tiba.

Ada dua tipe gempa bumi


yang umum, yaitu gempa
tektonik dan gempa
vulkanik.
Tanah Longsor
Tanah longsor adalah
gerakan tanah atau massa
batuan yang menuruni lereng
atau tebing di bawah
pengaruh gravitasi bumi.
Gerakan ini dikendalikan oleh

Sumber: commons.wikipedia.org
kondisi geologi, curah hujan,
dan kemiringan lereng.
Ada berapa jenis tanah
longsor, yaitu rayapan,
luncuran, jatuhan, dan aliran.
Tsunami

Tsunami mengacu pada serangkaian


gelombang yang melintasi lautan
dengan panjang gelombang yang
sangat panjang dan kecepatan tinggi.

Di laut terbuka, gelombang tsunami


dapat mencapai kecepatan 800
km/jam.

Sumber : commons.wikimedia.org
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah bagian
dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah erupsi.
Bahaya letusan gunung api
berkaitan dengan proses dan
material yang dikeluarkan ketika
gunung api itu meletus.

Bahaya letusan gunung api ini


antara lain lelehan lava, awan
panas, lahar, dan abu pasir
vulkanik.
Sumber: static.flickr.com
Bencana Alam Klimatologis
Bencana alam klimatologis
merupakan bencana alam yang
disebabkan oleh fenomena cuaca
yang mempunyai potensi
menimbulkan bencana,
menghancurkan tatanan kehidupan
sosial, atau yang menimbulkan
korban jiwa manusia. Fenomena yang
termasuk bencana alam klimatologis
antara lain sebagai berikut.
Banjir
Banjir adalah luapan air dalam
jumlah besar di luar batas
normalnya, terutama di atas
tanah yang biasanya kering.
Beberapa penyebab banjir
adalah curah hujan yang tinggi
dan keruntuhan tanggul atau
struktur pelindung lainnya.

Ada tiga jenis banjir yaitu


banjir bandang, banjir sungai,
dan banjir pantai.
Sumber: commons.wikipedia.org
Badai
Badai disebabkan oleh gangguan
atmosfer yang dahsyat di darat dan
air. Badai menjadi ancaman potensial
utama bagi sebagian penduduk dunia
karena prevalensinya, ukuran daerah
yang hancur, dan skala kerusakan
yang diakibatkannya.

Ada beberapa jenis badai yaitu badai


siklon tropis dan badai tornado.

Sumber : pxhere.com
Kekeringan
Kekeringan disebabkan penurunan
curah hujan alami selama periode
waktu yang lama. Kekeringan
dapat dikelompokkan berdasarkan
karakteristik dan dampak yang
ditimbulkan.

Secara khusus, ada empat tipe


kekeringan yaitu kekeringan
meteorologi, hidrologi, pertanian,
dan sosial ekonomi. Sumber: pixabay.com
Kebakaran hutan
Kebakaran hutan
merupakan keadaan
ketika hutan dilanda
api. Akibatnya,
kerusakan hutan
atau hasil hutan
yang menimbulkan
kerugian ekonomis
dan atau nilai
lingkungan.
Sumber: publicdomainpictures.net
Bencana Alam Ekstraterestrial
Bencana alam ekstraterestrial
adalah bencana alam yang
disebabkan gaya atau energi dari
luar bumi. Bencana ini terjadi ketika
asteroid, meteoroid, dan komet
melintas di dekat bumi, memasuki
atmosfer bumi, dan/atau
menghantam bumi, dan oleh
perubahan kondisi antarplanet yang
memengaruhi magnetosfer bumi,
ionosfer, dan termosfer.
Sumber: commons.wikipedia.org
B. MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA
Menurut UU 24 Tahun 2007,
Mitigasi adalah serangkaian upaya
untuk mengurangi risiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.

Sumber: commons.wikipedia.org
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Ada tiga tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Ketiga tahapan
itu adalah sebagai berikut.
1. Prabencana yang meliputi:
a. situasi tidak terjadi bencana;
b. situasi terdapat potensi bencana.
2. Tahap tanggap darurat yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana.
3. Pascabencana yang dilakukan setelah
terjadi bencana.
Skema Rencana Penanggulangan Bencana
Perencanaan penanggulangan
bencana disusun berdasarkan
hasil analisis risiko bencana
dan upaya
penanggulangannya. Setiap
rencana dalam perencanaan
ini merupakan
program/kegiatan yang terkait
dengan pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan.
Mekanisme Kesiapan dan Penanggulangan
Dampak Bencana
Pada tahap prabencana di mana tidak terjadi bencana, penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi:
1) perencanaan penanggulangan bencana
2) pengurangan risiko bencana;
3) pencegahan;
4) pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
5) persyaratan analisis risiko bencana;
6) pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
7) pendidikan dan pelatihan;
8) persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.
Tahap Prabencana

Pada tahap prabencana di


mana ada potensi bencana,
penyelenggaraan
penanggulangan bencana
meliputi:
1) kesiapsiagaan;
2) peringatan dini;
3) mitigasi bencana.
Sumber: commons.wikipedia.org
Tahap tanggap darurat
Tanggap darurat bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan.
Tanggap darurat bencana meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana Sumber: commons.wikimedia.org

dan sarana.
Pascabencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
tahap pascabencana meliputi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Mekanisme penanggulangan bencana
terbagi ke dalam tiga tahapan berikut:
• Pada saat prabencana, fungsi BPBD ( Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
• Pada saat darurat, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif, komando, dan pelaksana.
• Pada saat pascabencana, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
memberikan perlindungan kepada
Tujuan Penanggulangan masyarakat dari ancaman bencana;

Bencana/Mitigasi
Meciptakan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.

menjamin terselenggaranya penanggulangan


bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh;

Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk


menhadapi serta mengurangi dampak dan
risiko bencana

membangun partisipasi dan kemitraan publik


serta swasta
Jenis-Jenis Mitigasi
A. Mitigasi Struktural
Upaya untuk meminimalkan bencana yang
dilakukan melalui pembangungan berbagai
prasarana fisik dan menggunakan
teknologi.
Upaya untuk mengurangi kerentanan
terhadap bencana dengan cara rekayasa
teknis bangunan tahan bencana.
Jenis-Jenis Mitigasi
B. Mitigasi Non Struktural
Upaya mengurangi dampak bencana yang lebih
menekankan kepada pembuatan kebijakan .
Mitigasi non-struktural ini berupa :
pembuatan peta potensi bencana, rekayasa
cuaca, pelatihan dan simulasi evakuasi,
serta pengembangan sistem peringatan
dini.
Upaya Mitigasi & Pengurangan Bencana
Alam
Bangunan harus dibangun dengan kontruksi
Upaya Mitigasi Gempa Bumi tahan gempa

Pembangunan fasilitas umum dengan


standar kualitas tinggi

Rencanakan penempatan permukiman


untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian
di daerah rawan bencana

Zona daerah rawan bencana dan pengaturan


penggunaan lahan.

Kenali jalur evakuasi


Pembangunan tembok penahan dan tanggul
Upaya Mitigasi Banjir disepanjang sungai

Melaksanakn program tebang pilih/reboisasi

Pengerukan sungai, pembuatan sodetan


sungai baik secara terbuka/tertutup atau
terowongan untuk membantu mengurangi
banjir

Melakukan persiapan untuk evakuasi,


termasuk memahami rute evakuasi dan
daerah yang lebih tinggi

Melibatkan diri dalam pendistribusian


bantuan
Hindari pembangunan pemukiman di daerah
Upaya Mitigasi Tanah Longsor rawan bencana tanah longsor.

Mendirikan bangunan dengan pondasi yang


kuat dan kokoh.

Terasering dengan system drainase yang


tepat.

Penghijauan dengan tanaman yang system


perakarannya dalam dan jarak tanam yang
tepat.

Pengenalan daerah rawan longsor.


C. PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM
DI INDONESIA
Kondisi geologis Indonesia yang berada
pada pertemuan Lempeng Indo-
Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik dan diikuti oleh
kerusakan lingkungan menimbulkan
potensi rawan bencana alam di wilayah
Indonesia.

Persebaran wilayah rawan bencana di


Indonesia dapat dilihat dari peta indeks
Sumber: commons.wikipedia.org rawan bencana Indonesia berikut.
Perhitungan indeks
rawan bencana
Indonesia (IRBI)
merupakan suatu
perangkat analisis
kebencanaan yang
berbentuk indeks yang
menunjukkan riwayat
nyata kebencanaan yang
telah terjadi dan
menimbulkan kerugian.
D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG BERPERAN DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

Sumber: commons.wikimedia.org Sumber: commons.wikimedia.org


Badan Nasional
Penanggulangan
Bencana (BNPB)

Lembaga Usaha
Sumber: commons.wikimedia.org Sumber: commons.wikimedia.org

Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Sumber: commons.wikimedia.org (BPBD)
Lembaga Internasional Sumber: commons.wikimedia.org
E. PENANGGULANGAN BENCANA ALAM MELALUI EDUKASI,
KEARIFAN LOKAL, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODERN

Penanggulangan Bencana Alam


melalui Edukasi
Pendidikan kebencanaan dapat
dilakukan melalui kegiatan pendidikan
formal dan informal. Terkait dengan hal
ini, dalam Rencana Nasional
Penanggulangan Bencana 2010–2014,
telah direncanakan adanya
implementasi kesiapsiagaan bencana di
sekolah/madrasah. Sumber: commons.wikipedia.org
Penanggulangan Bencana Alam melalui Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah kekayaan


budaya setempat yang
mengandung kebijakan hidup,
pandangan hidup yang
mengakomodasi kebijakan dan
kearifan hidup. Beberapa kearifan
lokal yang berperan dalam
penanggulangan bencana antara
lain Subak (Bali), Nyabuk Gunung
(Jawa), dan Semong (Aceh).
Sumber: commons.wikimedia.org
Penanggulangan Bencana Alam melalui Teknologi Modern

Contoh teknologi modern


dalam penanggulangan
bencana antara lain
• Teknologi modifikasi cuaca yang
diterapkan untuk
penanggulangan bencana asap
kebakaran lahan dan hutan.
• Sistem Indonesia Tsunami Early
Warning System untuk
mendeteksi ada atau tidaknya
gelombang tsunami.
Sumber: commons.wikimedia.org
F. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI
BENCANA ALAM DI INDONESIA
Hak setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.
A
Mendapatkan perlindungan sosial dan
rasa aman, khususnya bagi kelompok
masyarakat rentan bencana.
B
Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan
keterampilan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
C Mendapatkan informasi secara tertulis
dan/atau lisan tentang kebijakan
penanggulangan bencana.
D
Berperan serta dalam perencanaan,
pengoperasian, dan pemeliharaan
program penyediaan bantuan
pelayanan kesehatan, termasuk
dukungan psikososial.
E
Berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan terhadap kegiatan
penanggulangan bencana, khususnya
yang berkaitan dengan diri dan
komunitasnya.
F
Melakukan pengawasan sesuai dengan
mekanisme yang diatur atas
pelaksanaan penanggulangan bencana.
G
Setiap orang yang terkena
bencana berhak
mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.

H
Setiap orang berhak untuk
memperoleh ganti kerugian
karena terkena bencana yang
disebabkan oleh kegagalan
konstruksi.
Sementara itu, kewajiban setiap orang adalah sebagai berikut.
Menjaga kehidupan sosial masyarakat
yang harmonis

Memelihara keseimbangan,
keserasian, keselarasan, dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup

Melakukan kegiatan penanggulangan


bencana

Memberikan informasi yang benar


kepada publik tentang
penanggulangan bencana
Sumber: commons.wikimedia.org

Anda mungkin juga menyukai