Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SEJARAH INDONESIA

PETA KONSEP KOLONISASI MASA DAENDELS, RAFFLES, DAN HINDA BELANDA DI


INDONESIA

Disusun Oleh :
Muhammad Rizqon Thoyyiba

KELAS XI MIPA 3
SMA NEGERI 7 BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kolonialisme masa Daendels, Raffles,
dan Hindia Belanda di Indonesia
Masa Pemerintahan Daendels Masa Pemerintahan Raffles Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada 1795, Prancis berhasil menguasai Belanda dan Pada tahun 1811, Batavia dan sekitarnya jatuh ke Pada tahun 1814, Konvensi London disepakati yang
membentuk Republik Bataaf di bawah pemerintahan tangan Inggris. Lalu, di bawah pimpinan Thomas berisi pengembalian Indonesia kepada Belanda,
Louis Napoleon. Pemerintah Prancis mengirim Stamford Raffles, Inggris berhasil merebut kekuasaan karena dianggap tidak ada untungnya bagi Inggris.
Williem Daendels (1808-1811) untuk menjalankan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan
pemerintahan di Hindia Belanda dengan tugas utama Perjanjian Tuntang. Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Faktor utama munculnya sistem ekonomi liberal
Kebijakan-Kebijakan Raffles adalah kemenangan kelompok liberal dalam
Kebijakan-Kebijakan Daendels Kebijakan di bidang pemerintahan: parlemen Belanda. Pengaruhnya antara lain:
Kebijakan di bidang pemerintahan:  Membagi Jawa menjadi 16 keresidenan.  Meningkatnya jumlah pengusahan asing yang ingin
 Memberi gaji tetap dan melarang pegawai kolonial  Menghapus peran bupati sebagai pemungut pajak menanamkan modalnya di Hindia Belanda.
hindia belanda melakukan perdagangan sendiri. dan menjadikannya sebagai pegawai pemerintah  Banyak bermunculan perkebunan-perkebunan
 Membagi Jawa menjadi 9 Prefektur dan 31 kolonial. swasta asing di Hindia Belanda.
kabupaten.  Menetapkan sistem sewa tanah (landrent)  Berkembangnya kegiatan pertambangan
 Membentuk sekretariat negara  Memberi kebebasan kepada petani untuk  Terjadinya pengerahan tenaga kerja secara besar-
Kebijakan di bidang pertahanan dan keamanan: menanam tanaman yang laku di pasaran dunia. besaran.
 Membangun Jalan Pos Besar. Kebijakan di bidang ekonomi: Dampak sistem ekonomi liberal:
 Membangun Benteng Meester Cornelis.  Melakukan penghapusan terhadap kebijakan pajak  Eksploitasi sumber daya alam telah melampaui
 Membangun Benteng Lodewijk. hasil bumi dan sistem pungutan wajib. batas.
 Membangun Arsenal(pabrik senjata) di Surabaya  Petani diberi dalam penanaman tanaman ekspor  Penduduk pribumi kehilangan tanah miliknya
dan pabrik meriam di Semarang  Melakukan monopoli komoditi garam dan  Penduduk pribumi terpaksa menjadi kuli di tanah
Kebijakan di bidang ekonomi dan keuangan: minuman keras. mereka sendiri.
 Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara  Menerapkan sistem pajak secara perorangan.
dan melakukan pemberantasan korupsi dengan  Melakukan pembagian pajak berdasarkan sistem Pada tahun 1830, Tanam paksa diberlakukan di
keras. sewa tanah. Hindia Belanda. Tanam Paksa adalah kebijakan yang
 Mengeluarkan uang kertas. mewajibkan setiap desa untuk menyisihkan sebagian
 Memperbaiki gaji pegawai. tanahnya(20%) untuk ditanami komoditi ekspor.
 Menerapkan pajak in natura dan sistem Dampaknya antara lain:
penyerahan wajib  Banyaknya penanaman tanaman komoditas
 Mengadakan monopoli perdagangan beras. pendatang di Indonesia.
 Mengadakan Prianger Stelsel, yaitu kewajiban bagi  Terjadinya homogenitas sosial dan ekonomi yang
rakyat priangan dan sekitarnya untuk menanam berprinsip pada pemerataan dalam pembagian
tanaman. tanah
Pelaksanaan Sistem Ekonomi Etis
Latar belakang munculnya politik etis:
 Adanya kritikan dari kaum Humanis
 Munculnya artikel “Een Ereschuld”(utang
kehormatan) pada tahun 1899.
Pelaksanaan politik etis dilakukan atas dasar trias van
Deventer yang terdiri atas:
1.Migrasi, atau perpindahan penduduk
2.Irigasi, yaitu upaya perbaikan sarana pengairan
untuk keperluan pertanian
3.Edukasi, yaitu memberikan pendidikan untuk
penduduk pribumi

Anda mungkin juga menyukai