Anda di halaman 1dari 10

Mitigasi Dan Adaptasi Bencana

Hezekiel E.H. XI IPS 5

Wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Oleh karena itu, pengetahuan
mengenai bencana atau upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi mutlak diperlukan.
1. Pengertian Bencana Bencana atau disaster, menurut Perserikatan Bangsa-
Bangsa (UN, 2000), dapat diartikan sebagai gangguan serius pada fungsi komunitas atau
masyarakat akibat kehilangan jiwa, lingkungan, ekonomi atau material yang melebihi
kemampuan nya untuk memulihkan diri dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Pengertian Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana dapat dikategorikan berdasarkan seberapa cepat bencana itu terjadi, yaitu sebagai
berikut:
a. Cataclysmic disaster Bencana dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda-
tanda akan terjadinya bencana. Pada bencana jenis ini, dampak dapat terlihat dalam waktu
yang singkat, misalnya hitungan jam atau hari dalam skala yang besar. Contoh bencana ini
adalah gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan angin tornado.
b. Continuing disaster Bencana yang terjadi secara perlahan dan dalam jangka
waktu yang lama. Bencana ini terjadi dalam waktu bulanan atau tahunan, seperti
kekeringan, kelangkaan pangan dan erosi. Area yang terkena bencana ini biasanya relatif
luas.
1
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
mengklasifikasikan jenis bencana Pandangan ilmu pengetahuan alam
berdasarkan penyebab utama nya, terhadap bencana adalah
yaitu sebagai berikut. a. Unsur Lingkungan fisik yang
a. Bencana alam Merupakan membahayakan kehidupan manusia
Bencana yang diakibatkan peristiwa b. proses geofisik, geologi, dan
atau serangkaian peristiwa yang geohidrometeorlogi, dan
disebabkan alam, antara gempa c. Kekuatan alam yang luar biasa.
bumi, tsunami, gunung meletus, Pandangan Ilmu Terapan
banjir, kekeringan, angin topan, dan a. Besaran bencana didasarkan pada
tanah longsor. besarnya ketahanan atau tingkat
b. Bencana nonalam Adalah kerusakan akibat bencana
Bencana yang diakibatkan peristiwa b. Pengkajian bencana lebih ditujukan
atau rangkaian peristiwa nonalam, pada upaya untuk meningkatkan
antara lain gagal teknologi, gagal kekuatan fisik struktur bangunan untuk
modernisasi, epidemi, dan wabah memperkecil kerusakan.
penyakit. Pandangan progresif
c. Bencana Sosial adalah bencana a. Menganggap bencana sebagai bagian
yang diakibatkan oleh peristiwa atau yang biasa dalam pembangunan
serangkaian peristiwa yang masyarakat.
diakibatkan oleh manusia yang b. Bencana sebagai masalah yang tidak
meliputi konflik sosial antarkelompok pernah berhenti dalam proses
atau antarkomunitas masyarakat, pembangunan.
dan teror. Bencana sosial dipicu tiga Pandangan ilmu sosial: -
faktor utama, yaitu kemiskinan, a. Pandangan ini memfokuskan pada
kekerasan, dan ketidakadilan bagaimana tanggapan dan kesiapan
struktural. Bencana alam dibagi masyarakat menghadapi bahaya.
menjadi tiga jenis berdasarkan b. Bahaya adalah alami, akan tetapi
penyebabnya, yaitu bencana bencana bukan alami,
geologis, klimato, dan ekstra- c. Besarnya bencana bergantung pada
terestrial. perbedaan tingkat kerawanan
Bencana Geologis adalah peristiwa masyarakat.
atau rangkaian peristiwa yang Pandangan holistik: Pendekatan ini
mengancam dan mengganggu menekankan pada bahaya dan kerentanan,
kehidupan dan penghidupan yang serta kemampuan masyarakat dalam
disebabkan oleh faktor geologi. Jenis menghadapi bahaya dan risiko. Karakteristik
Bencana Geologis - Gempa bumi - bahaya bencana meliputi sebagai berikut.
Tsunami - Gerakan tanah (tanah a. Frekuensi: Suatu bahaya/ancaman
longsor) - Letusan Gunung Api seberapa sering terjadi.
Terjadinya Bencana merupakan suatu b. Intensitas: Diukur dengan
Kecelakaan (accident), tidak dapat kekuatan/kecepatan secara kuantitatif.
diprediksi, tidak menentu, tidak c. Keluasan: Luasnya daerah yang terkena
terhindarkan, dan tidak terkendali. bahaya/ancaman.
d. Komponen uluran waktu: Waktu gejala
awal dan lamanya bahaya/ancaman
berlangsung.

2
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
Kerawanan, meliputi:
1. Fisik: Bangunan dan infrastruktur dan penilaian dilakukan pada lokasi, bentuk, material,
kontruksi Dan pemeliharaan.
2. Sosial: Meliputi unsur demografi, status kesehatan, budaya, dan lainlain.
3. Ekonomi: Meliputi dampak primer dan sekunder.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB (2010), jenis-jenis bencana antara
lain sebagai berikut.
1. Gempa bumi
2. Tsunami
3. Letusan gunung berapi
4. Tanah longsor
5. Banjir
6. Kekeringan
7. Angin Topan
8. Gelombang pasang

2. Pengertian Mitigasi
Pada umumnya dilakukan dalam rangka menge kerugian akibat kemungkinan terjadinya
bencana, baik itu korban jiwa maupun kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada
kehidupan dan kegiatan manusia.

3. Tujuan Mitigasi
Tujuan utama dari mitigasi bencana adalah, sebagai berikut. –
a. Mengurangi risiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana, khususnya bagi penduduk,
seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam.
b. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi
dampak/risiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.

4. Karakteristik Bencana di Indonesia


a. Gempa Bumi dan Tsunami
Gempa bumi adalah adanya gangguan di dalam bumi yang berasal dari tektonisme
maupun vulkanisme yang menimbulkan gelombang elastis. Gelombang seismik didalam
bumi akan menghasilkan goncangan yang keras pada permukaan bumi. Gempa bumi
terjadi saat batas lempeng beradu dengan batas lempeng yang lain. Kebanyakan gempa
bumi terjadi pada kedalaman lebih dari 300 km.
Tsunami adalah serangkaian gelombang air laut besar hingga menghantam pesisir
dengan kecepatan tinggi. Ciri-ciri umum terjadinya Tsunami adalah gempa bumi, letusan
gunung api atau jatuhnya meteor didasar laut yang menimbulkan gelombang besar
menuju pesisir dengan kecepatan 500-1.000 km/jam.
b. Gunung Api
Meletusnya gunung api diakibatkan endapan magma didalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
c. Banjir
Penyebab banjir yang utama adalah meluapnya air sungai ke lingkungan sekitar karena
curah hujan yang tinggi. Dampak banjir, antara lain rusaknya areal permukiman warga,
sulit mendapatkan air bersih, rusaknya sarana dan prasarana umum, rusaknya areal
pertanian, timbul wabah penyakit, serta terganggunya transportasi darat.

3
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
d. Kekeringan
Kekeringan terjadi jika curah hujan berada di bawah rata-rata sehingga mengakibatkan
kekurangan pasokan air dalam kurun waktu yang lama. Musim kemarau yang lama
menyebabkan kekeringan pada cadangan air bawah tanah. Kekeringan menjadi bencana alam
apabila di suatu wilayah mulai kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada
pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya.
e. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Secara umum, kejadian longsor disebabkan dua faktor, yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu.
Penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam,
ada pula faktor-faktor lain yang turut berpengaruh, yaitu erosi, lereng bebatuan yang curam,
gempa bumi, gunung meletus, getaran yang berlebihan, serta berat yang terlalu berlebihan
pada tanah.

Tindakan Mitigasi yang dapat dilakukan antara lain, sebagai berikut.


a. Mitigasi bencana gunung api
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung
berapi. Tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1.) Memakai masker dan kacamata saat hujan abu vulkanik.
2.) Tidak mendekat ke sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.
3.) Mengikuti rute evakuasi yang sudah ditetapkan pemerintah.
4.) Mengungsi ke wilayah yang lebih aman.
b. Mitigasi Bencana Tsunami
1.) Berlindung di tempat yang lebih tinggi seperti perbukitan
2.) Menjauhi kawasan pantai
3.) Saat berada di kapal, arahkan kapal menuju laut lepas untuk menghindari empasan
gelombang tsunami.
c. Mitigasi bencana Gempa Bumi
1.) Berlindung di bawah meja atau tempat tidur saat berada di dalam rumah.
2.) Menjauhi bangunan tinggi, gedung, dan pohon tinggi.
3.) Mencari tempat terbuka yang cukup luas saat berada di luar gedung.
4.) Menggunakan tangga darurat saat berada di dalam gedung.
d. Mitigasi bencana Banjir
1.) Mematikan aliran listrik.
2.) Menjauhi saluran air.

5. Usaha pengurangan risiko bencana alam


Beberapa paradigma penanggulangan bencana
• Bantuan darurat
• Mitigasi
• Pembangunan
• Pengurangan risiko

Paradigma bantuan darurat:


Fokuskan pada saat kejadian bencana berupa bantuan darurat (relief): pangan,
penampungan, kesehatan

4
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
Tujuan penanggulangan adalah untuk mengurangi kerugian, korban, kerusakan ketika terjadi
bencana dan mempercepat pemulihan (Recovery).
Paradigma mitigasi
a. Difokuskan pada pengenalan daerah rawan ancaman bencana dan pola perilaku
individu/masyarakat yang rentan terhadap bencana.
b. Mitigasi terhadap ancaman bencana dilakukan dengan pembuatan struktur bangunan,
sedangkan mitigasi terhadap pola perilaku yang rentan melalui relokasi permukiman,
peraturan-peraturan bangunan, dan penataan ruang

Paradigma pengurangan risiko


• Kombinasi dari sudut pandang teknis dan ilmiah terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan
politik.
• Menganalisis risiko bencana, ancaman, kerentanan, dan kemampuan masyarakat.
• Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengurangi risiko, dan
juga terjadinya bencana
• Dibutuhkan peran serta dan pemberdayaan.

6. Paradigma Bencana dan Penanggulangannya


a.Pencegahan (Preventif): upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana
(mungkin dengan meniadakan bahaya). Misalnya melarang pembakaran hutan, melarang
penambangan di tempat curam, dan larangan illegal logging. b.Mitigasi (Mitigation): upaya
yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

Ada dua bentuk mitigasi:


1. Mitigasi struktural (membuat cekdam, bendungan, tanggul sungai, dan lain-lain), dan
2. Mitigasi nonstruktural (peraturan, tata ruang, pelatihan)
▪ Kesiapsiagaan (preparedness): Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana,
melalu pengorganisasian langkah-langkah yang tepat, efektif, dan siap singe Contoh:
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando dan penyiapan lokasi evakuasi.
▪ Peringatan dini (early warning): Upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa
bencana Kemungkinan akan segera terjadi. Pemberian peringatan dini harus memenuhi
kriteria:
a.menjangkau masyarakat (accessible);
b.Segera (immediate);
c. Tegas, tidak membingungkan (coherent)
d. Bersifat resmi (official).
▪ Tanggap darurat (Response): Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana,
untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan
harta benda, evakuasi dan pengungsian.
▪ Bantuan Darurat (Relief): Merupakan upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan
Pemenuhan kebutuhan dasar berupa: pangan, sandang, tempat tinggal sementara,
kesehatan, sanitasi, dan air bersih.
▪ Pemulihan (recovery): Proses pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana,
dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Upaya yang
dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar,
puskesmas, dan lain-lain.
▪ Rehabilitasi (rehabilitation): Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk
membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum, dan fasilitas sosial penting,
serta menghidupkan kembali roda perekonomian.

5
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
▪ Rekonstruksi (reconstruction): Program jangka menengah dan jangka panjang guna
perbaikan fisik, sosial, dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada
kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.
▪ Manajemen kedaruratan: seluruh kegiatan yang memiliki aspek perencanaan dan
penanggulangan darurat, pada sebelum, saat, dan sesudah terjadi keadaan darurat.
Manajemen kedaruratan mencakup:
a. Tanggap darurat
b. Pemulihan
c. Pencegahan dan mitigasi, serta
d .Kesiapsiagaan

7. Rencana Kontinjensi
Perencanaan kontinjensi merupakan salah satu dari berbagai rencana yang digunakan dalam
siklus manajemen risiko bencana.

Perencanaan kontinjensi dibuat berdasarkan:


a. Pengenalan terhadap tanda-tanda peringatan, batas indikasi, atau pemicu untuk setiap
kemungkinan bencana.
b. Identifikasi bencana untuk menghasilkan antisipasi kebutuhan dari masyarakat yang
tertimpa.

Penilaian besar kecilnya risiko bencana berdasarkan:


• Jenis bahaya
• Kelompok variabel
• Data, pengalaman, dan taksiran saling terkait satu sama lain
• Nilai berkisar antara 1 sampai dengan 3:
• 1 = risiko terendah
2 = risiko sedang
3 = risiko tertinggi
Penilaian dilakukan dengan cara:
A. Setiap komponen yang ada diberi nilai untuk jenis bahaya masing-masing.
B.dilakukan penjumlahan nilai terhadap komponen masing-masing:
1.) Karakteristik bahaya,
2.) Kerawanan,
3.) Manajemen
C. Kemudian setiap nilai dijumlah (nilai karakteristik bahaya + nilai kerawanan + nilai
manajemen).

Hasil analisis yang diperoleh dari penilaian besar kecilnya risiko bencana akan menghasilkan
daerah yang dinilai mempunyai risiko bencana/bahaya yang paling mungkin. Hasil ini dapat
dipergunakan untuk membuat rencana kontinjensi.
Contoh: Rencana kontinjensi pada peringatan dini gunung api.

Status aktivitas gunung api dinyatakan mulai level I sampai dengan IV dengan status level,
sebagai berikut
1. Aktif Normal (Level I)
2. Waspada (Level II)
3. Siaga (Level III)
4. Awas (Level IV)

6
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
8. Kelembagaan Penanggulangan bencana alam
Manajemen bencana:
a. Kebijakaan: Telah ada/tidaknya kebijakan, peraturan perundangan, perda, protap, dan
lain-lain tentang penanggulangan bencana.
b. Kesiapsiagaan: Meliputi peringatan dini, rencana kontinjensi termasuk anggaran
kontinjensi.
c. Peran serta masyarakat: Meliputi kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bencana.

7
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
LATIHAN SOAL MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
1.    Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat bencana alam disebut….
A. Simulasi bencana
B. Antisipasi bencana
C. Mitigasi bencana
D. Tanggap darurat
E. Lokalisasi bencana
2.   Bencana yang relatif jarang dan mungkin tidak akan terjadi di Indonesia adalah ...
A.   longosr
B.   tornado
C.   banjir bandang
D.   likuifaksi
E.    erupsi
3.  Yang termasuk kategori mitigasi non struktural bencana wilayah pesisir antara lain ...
A.  penyusunan peta resiko bencana
B.  penyediaan sarana dan prasarana kesehata
C.  membangun sistem peringatan dini
D.  pembuatan tanggul penahan abrasi
E   pengelolaan ekosistem pesisir
4.  Nama kota:
1) Kuningan
2) Banjarnegara
3) Jakarta
4) Sukabumi
5) Kudus
Kota yang memiliki kerentanan bencana longsor tinggi ditunjukkan angka ....
A.  1), 3), 5)
B.  2), 4), 5)
C.  1), 4), 5)
D.  1), 2), 4)
E.  2), 3), 4)
5.  Salah satu penyebab bencana kekeringan adalah …..
A. Tanah sulit ditembus air
B. Musim kemarau berkepanjangan
C. Kerusakan hutan
D. Kebakaran hutan
E. Perluasan permukiman
6.  Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1). Membuat bangunan dengan konstruksi antigempa
2). Mewaspadai tanda-tanda gempa
3). Memasang detektor gempa
4). Membuat bangunan berbahan kayu jati
5). Mencari posisi hiposentrum gempa
Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi ditunjukkan angka  …..
A. 1), 2),  dan 3)
B. 1), 2),  dan 4)
C. 1), 2),  dan 5)
D. 2), 4),  dan 5)
E. 3), 4),  dan 5)

8
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
7.  Hal yang tidak termasuk langkah-langkah mitigasi bencana tanah longsor adalah….
A. Menangkap pembalak hutan
B. Melakukan reboisasi
C. Membuat saluran irigasi
D. Membuat terasering
E. Melakukan penambangan di perbukitan
8. Informasi yang tidak dibutuhkan saat melakukan tanggap darurat bencana adalah…
A. Kondisi geografis wilayah terkena bencana
B. Jalur transportasi dan sistem telekomunikasi
C. Perkiraan jumlah korban meninggal
D. Lokasi penampungan korban bencana dan ketersediaan logistik
E. Angka ketergantungan penduduk
9. Jika pada waktu terjadi gempa bumi dan siswa berada di lantai tiga ruang kelas,
maka langkah yang dilakukan adalah ....
A. berlari ke halaman sekolah
B. bersembunyi di bawah meja yang kokoh
C. berlindung di balik lemari
D. menuju ke ruang terbuka di kelas
E. berdiam di dalam kelas
10.  Indonesia secara geologis berada di zona ring of fire sehingga rawan bencana erupsi.
Salah satu pulau yang relatif aman dari terjadinya erupsi adalah ...
A.   Sumatra
B.   Sumba
C.   Halmahera
D.   Bali
E.    Jawa
11.  Seorang nakoda yang sedang berlayar di tengah samudra lepas tiba-tiba mendapatkan
berita ada gempa besar dengan potensi tsunami. Langkah mitigasi yang seharusnya
dilakukan nakhoda kapal adalah ....
A. mengarahkan kapal untuk tetap di tengah laut lepas jauh dari pantai
B. mempercepat laju kapal untuk segera berlabuh di pantai yang terdekat
C. menghentikan laju kapal sambil menunggu tsunami terjadi
D. menyampaikan berita tsunami kepada seluruh penumpang
E. mengirimkan tanda bahaya kepada petugas pelabuhan
12.  Erupsi gunung api berdampak positif bagi kehidupan, salah satunya menghasilkan
tanah subur yang cocok untuk kegiatan pertanian. Salah satu contoh jenis tanah hasil dari
erupsi gunung api adalah ....
A.   terarosa dan aluvial
B.   organosol dan laterit
C.   andosol dan regosol
D.   grumosol dan mediteran
E.   inceptisol dan permafrost

9
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved
13.  Perhatikan gambar!

Gambar di atas adalah alat untuk mitigasi bencana ....


A.   gempa
B.   tsunami
C.   angin siklon
D.   tumpahan minyak
E.    abrasi
14.  Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun
waktu tertentu disebut ...
A.   capacity
B.   hazard
C.   vulnerability
D.   risk
E.   adaptation
15.  Bencana kekeringan sering melanda Indonesia saat musim kemarau tiba. Salah satu
faktor alamiah pemicu kekeringan semakin parah adalah ....
A.   La Nina
B.   Dipole Mode
C.   Moonsun
D.   El Nino
E.   Arlindo

10
Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Hezekiel Evander (C) Copyright (12/10/2022) All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai