Anda di halaman 1dari 3

T.

AHYAR CHEHUNA (210305026)

SOSIOLOGI KEBENCANAAN

1. Proses Terjadinya Bencana

Membicarakan tentang proses terjadinya bencana,terjadinya bencana dapat dijelaskan


melalui pendekatan proses.Terjadinya bencana itu bermula dari adanya resiko yang
merupakan interaksi antara bahaya dan kerentanan, yang kemudian diintervensi oleh pemicu
sehingga terjadilah bencana.

Bahkan terjadinya sebuah proses bencana alam itu tidak lain dari perbuatan tangan
manusia.yang dimana seperti terjadinya Banjir itu karena membuang sampah sembarangan
seperti di sungai/di laut/pun didanau sehingga sampah menumpuk dan air pun menaik karena
sampah , dan hutan yang gundul pun bisa mengakibatkan banjir . Jika di satukan Keduanya
ini akan mengakibatkan bencana alam .

Ancaman alam itu sendiri tidak selalu berakhir dengan bencana. Ancaman alam
menjadi bencana ketika manusia tidak siap untuk menghadapinya dan pada akhirnya terkena
dampak. Kerentanan manusia terhadap dampak gejala alam, sebagian besar di tentukan oleh
tindakan manusia atau kegagalan manusia untuk bertindak.

Jia diamati terjadinya bencana adanya pertemuan antara bahaya dan kerentanan,
serta pemicunya, bisa kita uraikan bahwasanya mula-mula adanya unsur bahaya (gunung api
aktif,misalnya). Kedua adanya kerentanan (Masyarakat tinggal di dekat/bantaran sungai
dimana lahar biasanya mengalir). Jika masyarakat tinggal di sekitar gunung api aktif dan atau
di poin kedua maka masyarakat tersebut rentan terhadap bencana lrtusan gunung berapi.
Sedangkan resiko bencana adalah kemungkinan yang terjadi yang di timbnulkan oleh letusan
Gunung api. Besar kecilnya resiko sangat di tentukan oleh tingkat kerentanan.

Apabila masyarakat sudah mengenal bencana dan karakteristiknya, sudah memiliki


kemampuan tentang penanganan bencana, maka tingkat kerentanan masyarakat tersebut
kecil. Hal ini berarti masyarakat yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk menghadapi
bencana. Terjadinya bencana juga di pengaruhi adanya pemicu (trigger). Jika penduduk yang
tinggal di dekat perbukitan yang tanahnya labil, maka jika terjadi hujan dengan curah hujan
tinggi dan lama maka lereng/bukit tersebut akan mudah longsor. Dampaknya bisa menenlan
korban jiwa atau merusak bangunan rumah di sekitar.
Bahaya (hazard) adalah suatu fenomena alam ataupun buatan yang berpotensi
mengancam kehidupan manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan. Bumi ini secara
alami mengalami perubahan secara di namis untuk mencapai suatu keseimbangan. Akibat
darai proses tersebut dari dalam bumi dan dari luar bumi, bumi membangun dirinya yang di
tunjukkan dengan pergerakan kulit bumi, pembentukan Gunung api, pengangkatan daerah
daratan menjadi pegunungan yang merupakan bagian dari proses internal. Sedangkan
proses eksternal yang berupa hujan, angiun serta fenomena iklim lainnya cenderung
melakukan perusahaan morfologi melalui proses pelapukan batuan, erosi dan abrasi.

Kerentanan (Vulnerability) Merupakan suatu kondisi kondisi dari kelompok atau


masyarakat yang menyebabkan ketidak mampuan untuk menghadapi ancaman bahaya.
Tingkat kerentanan adalah adalah suatu hal penting untuk diketahui sebagai suatu faktor
terjadinya bencana alam, karena bencana baru akan terjadi apabila bahaya terjadi pada
kondisi yang rentan.

Wilayah permukiman di Indonesia dinyatakan berada pada kondisi yang sangat rentan
karena persentase kawasan terbangun, kepadatan bangunan dan bangunan konstruksi
darurat di perkotaan sangat tinggi. Sedangkan persentase, jaringan listrik, rasio panjang
jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan PDAM, dan jalan kereta api sangat rendah.

Resiko Bencana (Disaster Risk) Dalam Manajemen Bencana, resiko bencana dalah
interaksi anatara tingkat kerentanan daerah dengan ancaman bahaya yang ada. Khususnya
bahaya alam bersifat tetap karena bagian dari dinamika proses alami pembangunan atau
pembentukan roman muka bumi baik dari tenaqga internal maupun eksternal.

Bedasarkan potensi ancaman bencana dan tingkat kerentanan yang ada, maka dapat di
perkirakan resiko bencana yang akan terjadi di Indonesia tergolong tinggi.Yang di sebabkan
oleh potensi bencana yang dimiliki wilayah-wilayah tersebut yang memang sudah tinggi.

2. Jenis-jenis Bencana

a. Bencana geologi f. Bencana social

b. Bencana hydro-meteorologi g. Kedaruratan kompleks

c. Bencana biologi

d. Bencana kegagalan teknologi

e. Bencana lingkungan
Dalam penjenisan bencana adakalanya suatu jenis bencana dapat di kategorikan ke
dalam kelompok lain. Kebakaran hutan misalnya, dapat di akibatkan oleh faktor alam karena
terbakar dengan sendirinya akibat musim kemarau berkepanjangan yang di sertai suhu udara
tinggi. Akan tetapi kebakarn hutan juga bisa terjadi karena adanya unsur kesengajaan oleh
manusia.

Menurut W. Nick Carater, ancaman bencana meliputi ancaman bencana tradisional


berkaitan dengan masalah-masalah lama (fenomena/kejadian alam) dan jenis bencana ini
biasa dikenal dengan “natural disaster”. Contoh jenis bencana alam berskala besar di duni ini
antara lain, bencana gempa bumi di Tokyo, Jepang, pada tahun 1730, bemcana gempa bumi
di kansu, China pada tahun 1920 dan laim-lain sebagainya.

Sedangkan ancaman bencana baru berkaitan dengan peristiwa yang berkembang


sejak Perang Dunia II, berupa kerusuhan social yang menimpa banhyak Negara dan
komunitas (man-made disaster). Ancaman baru juga dapat bersumber dari bahan atau zat
berbahaya seperti tragedy Bhopal di India pada tahun 1985 yang menewaskan ribuan orang.
Ancaman ini berupa atom ataua nuklir juga merupakan masalah modern.

3. Faktor-faktor Penyebab Bencana

Terdapat tiga faktor penyebab terjadinya bencana yaitu adalah :

a. Faktor alam (natural disaster)

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam tanpa adanya campur tangan manusia antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.

b. Faktor no-alam (non-natural disaster)

Bencana non alam maksudnya bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam. Misalnya kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit. Contoh bencana non alam tu : Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan
moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara.

c. Faktor sosiala/manusia (man-made disaster)

Adalah bencana alam yang terjadi murni oleh perbuatan manusia, misalnya konflik
horinzontal , konflik vertical, dan teorisme.

Anda mungkin juga menyukai