Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Matakuliah : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa


Materi Perkuliahan : Lapisan-lapisan Litosfer
Nama Mahasiswa : Christine Sinaga
Dosen : Dr.Derliana,M.Si
Nomor Presensi : 11

A. Pokok Pikiran
Litosfer adalah kerak bumi terluar yang tersusun atas lempeng-lempeng tektonik yang sangat
sulit bergerak. Posisi litosfer berada di atas batuan terapung yang relatif mudah bergerak satu
sama lain. Ketebalan rata-rata listosfer adalah 100 km dengan susunan kerak bumi dan mantel.
Possi litosfer berdekatan dengan astenosfer. Litosfer termasuk lapisan kuat yang terletak di atas
astenosfer yang lemah. Posisi litosfer membuat litosfer mudah turun ke astenosfer. Penurunan
posisi litosfer ke astenosfer dipengaruhi oleh gaya regang dan gaya tekan bebatuan.

Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah
litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan
ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan
litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas
dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan
Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan
bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan
astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka
waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak
benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari
lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian
paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi
yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang
ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut
astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas
oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum
teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan
kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer :

1. Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura

2. Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua

Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman
40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan
Mohorovicic

Litosfer berada di bagian atas dari lapisan astenosfer. Ketebalan litosfer sekurangnya 60 km
sedangkan ketebalan astenosfer sekurangnya 650 km. Keberadaan litosfer di atas astenosfer
merupakan akibat dari perbedaan temperatur yang mengontrol kekuatan batuan. Lapisan
astenosfer memiliki temperatur 750 °C yang merupakan temperatur ketika batuan pada mantel
yang awalnya kuat menjadi lemah. Temperatur rata‐rata yang menjadi pembatas antara litosfer
dan atmosfer yaitu 1.300 °C. Litosfir merupakan lapisan yang tipis, jika Anda bandingkan kulit
bumi yang keras seolah-olah cangkang telur, sedangkan di
bawah litpsfir terdapat lapisan lapisan yang kental, panas dan tebal yang disebut astenosfir
seolah-olah putih telurnya. Paling bawah merupakan lapisan inti sebagai kuning telurnya yang
padat, karena tidak ada ruang gerak.Litosfir terbentuk dari beberapa mineral yang disebut silikat
(SiO2) yang merupakan gabungan antara oksigen dan silikon. Selain itu terdapat senyawa
lainnya, seperti pada berikut
1. Oksigen O 46,60
2. Silikon Si 27,72
3. Alumunium Al 8,13
4. Besi Fe 5
5. Kalsium Ca 3,63
6. Sodium Na 2,83
7. Potassium K 2,59
8. Magnesium Mg 2,09
9. Titanium Ti 0,44
10. Hydrogen H 0,14
11. Posfor P 0,12
12. Mangan Mn 0,10
13. Sulfur S 0,05
14. Carbon C 0,03
Kulit bumi yang keras dinamakan kerak bumi, terbagi atas lempeng benua (Continental Crust)
dan lempeng samudra (Oceanic Crust). Kedua lempeng ini memiliki karakteristik berbeda.
Bahan utama pembentuk kulit bumi adalah magma. Magma merupakan batuan cair pijar yang
bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Litosfir tersusun oleh sekitar 90
jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya membentuk persenyawaan yang disebut Mineral.
Litosfir juga tersusun atas lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial memiliki berat
jenis lebih ringan dari lapisan Sima karena lapisan ini tersusun dari silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Sedangkan lapisan Sima tersusun dari silisium
magnesium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Mg O.Selain litosfir, Planet Bumi juga tersusun
dari lapisan lainnya. Adapunstruktur lapisan bumi sebagai berikut :
1) Litosfir (Lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Merupakan lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari
batuan penyusun kulit bumi.
2) Astenosfer (Lapisan selubung atau mantle)
Astenosfer yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfir dengan ketebalan
sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 0C,
merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padatdan gas bersuhu tinggi.
3) Barisfer (Lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam
yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi).Lapisan ini dapat
pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.

a) Inti luar (Outer Core)


Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar
2.200 km, tersusun dari materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km,
tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.8000 C, akan
tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan
adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya. Untuk lebih jelasnya tentang
karakteristik perlapisan bumi

Batuan sekitar magma itu dingin, sehingga mempengaruhi suhu magma. Secara berangsur-
angsur magma mengalami pembekuan. Pembekuan terjadi mungkin di permukaan bumi atau di
bawah permukaan bumi yang tidak begitu dalam,,aupun dalam dapur magma bersama-sama
dengan proses pembekuan magma. Karena itu, batuan yang berasal dari magma akan berbeda-
beda. Karena pengaruh atmosfir, batuan beku di permukaan bumi akan mengalami rusak, hancur,
dan terbawa oleh aliran air, angin, gletser, hujan lebat, sehingga batuan hancur dan diangkut serta
diendapkan di tempat barum, sehingga menjadi batuan endapan tertimbun di dataran rendah,
sungai, danau atau di laut. Batuan beku maupun batuan endapan mungkin akibat tenaga endogen,
mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma, sehingga persinggungan dengan
magma, maka batuan sedimen maupun batuan beku berubah bentuk menjadi batuan metamorf.
Akibat tenaga endogen, terutama tenaga tektoni, batuan metamorf mengalami pengangkatan,
sehingga batuan muncul ke permukaan bumi. Selanjutnya, karena pengaruh tenaga eksogen,
akan terjadi pelapukan, pengangkután, dan sebagainya, sehingga berubah lagi menjadi batuan
sedimen. Dengan demikian, berdasarkan proses terjadinya, maka batuan dapat dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
B. Penerapan
Pada bagian ini saudara memaparkan pendapat saudara dalam penerapan topik perkuliahan
pada pertemuan ini nantinya jika saudara menjadi seorang guru Pendidikan IPA di Sekolah.

Ketika saya nanti seorang guru saya akan menjelaskan perangkat pembelajara mengenai
topic mengenai lapisan-lapisan litosfer antara lain kompetensi dasar, materi standar, indikator
hasil belajar, dan penilaian.
Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi
memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukan
keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur
pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi
standar belum terbentuk atau belum tercapai.

Anda mungkin juga menyukai