Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : STATISTIKA

MAKALAH
“BENTUK DISTRIBUSI FREKUENSI”

OLEH: KELOMPOK VI
INTAN AYU ARIYATI (4193151025)
MANIAR OCTAVIALIS SINAGA (4193351003)
NANDA RIKA PUTRI (4193351005)
NUR IKHWANINA NASUTION( 4193351008)
ELA GRAFIKA BR KARO (4193351009)
CHRISTINE SINAGA (4193351011)

PENDIDIKAN IPA A 2019


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
UKURAN KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN
Ukuran Kemiringan Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan sebuah model distribusi
yang mempunyai kemiringan tertentu. (Nar Herrhyanto, 2007:6.2). Dalam model distribusi,
median, modus dan rata-rata merupakan nilai ukur yang digunakan dan berperan penting dalam
menentukan tipe model distribusi.
Model distribusi terdiri dari 3 macam yaitu:
a. Model distribusi positif Model distribusi positif ialah model yang kemiringannya positif atau
ke arah kanan. Nilai ukurannya yaitu 𝑀𝑜<𝑀𝑒<𝑥̅. Kemiringanya >0.

b. Model distribusi simetrik Model distribusi simetrik adalah


model yang kemiringannya sama dengan nol. Nilai ukurannya
yaitu 𝑀𝑜 = 𝑀𝑒 = 𝑥̅.

c. Model distribusi negatif Model distribusi negatif adalah model yang kemiringannya negatif
atau ke arah kiri. Nilai ukurannya yaitu 𝑥̅ <𝑀𝑒<𝑀𝑂. Kemiringanya < 0
Pada model distribusi simetrik dimana nilai ukurannya yaitu 𝑀𝑜 = 𝑀𝑒 = 𝑥̅ sudah jelas bahwa
kemiringannya sama dengan nol sehingga tidak perlu dihitung tingkat kemiringannya.
Sedangkan, model distribusi positif dan negatif memiliki tingkat kemirngan yang bervariasi
sesuai dengan nilai ukur modus, median dan rata-rata. Untuk menghitung tingkat kemiringan,
digunakan rumus:
x̅ −M o 3(x̅ −M e)
KK = atau K𝐾 =
σ σ
Keterangan:
KK = Koefisien Kemencengan
𝑥̅ = Rata-Rata
𝑀𝑜 = Modus
𝑀𝑒= Median
σ = Simpangan Baku
Ukuran kemencengan yang banyak dipakai ialah α3 (alpha 3) yang didefenisikan sebagai rerata
dari pangkat tiga simpangan terhadap rerata dibagi deviasi baku pangkat tiga.
3 k 3 k 2 k k 3
p Ui fi Ui fi Uifi Uifi
σ3= 3
σ (( ∑ n −3
i=1
) ( ∑ n
i=1
)( ∑ n +2
i=1
) ( ∑ n
i=1
)) ..........(6.7)

Rumus 6.7 disebut rumus singkat menghitung α3, sebab dengan rumus alpha 3 dapat
dihitung lebih cepat dan perhitungannya lebih sederhana. Kita hitung α3 dengan mrnggunakan
rumus 6.7.
Xi fi Ui Uifi Ui 2fi Ui 3fi
34,5 2 -3 -6 18 -54
44,5 10 -2 -20 40 -80
54,5 41 -1 -41 41 -41
64,5 5 0 0 0 0
74,5 19 1 19 19 19
84,5 21 2 42 84 168
94,5 2 3 6 18 54
100 0 220 66

k k 2
σ=p ∑
i=1 √
Ui2 fi
n
−¿

2
( ∑ Uifi
i=1 n
¿ )
220 0
¿ 10
√ −
100 100 ( )
¿ √ 22

3 k 3 k 2 k k 3
p Ui fi Ui fi Uifi Uifi
σ3=
σ3 (( ∑ n −3
i=1
) ( ∑ n
i=1
)( ∑ n +2
i=1
) ( ∑ n
i=1
))
103 66 3
220 0 0
¿ 3
√22 100
−3 [
100 100
+2
100 ( ) ( )]
1000 66
¿ x
22 √ 22 100
330
¿
√22
¿ 6,39 ~ 6,0
Kurva yang menceng positif α3 biasanya positif, sedangkan yang menceng negatif, α3 biasanya
negatif. Berdasarkan kepada α3= 0,20, maka distribusi data pada diagram 6.2 itu menceng positif.

Bowley juga telah mengembangkan rumus yang cukup sederhana untuk menghitung
derajat kemiringan distribusi data, dengan menggunakan nilai kuartil bawah, kuartil tengah, dan
kuartil atas. Dengan kata lain perhitungan koefisien kemiringan Bowley didasarkan pada
hubungan kuartil-kuartil dari sebuah distribusi. Koefisien kemiringan Bowley dirumuskan:

( K 3−K 2 ) −( K 2 −K 1) K 3−2 K 2+ K 1
=
( K 3−K 1 ) K 3−K 1

koefisien kemencengan Bowley kuartil Koefisien kemencengan Bowley sering juga


disebut Kuartil Koefisien Kemencengan.
CONTOH
Nilai Frekuensi
30-39 2
40-49 10
50-59 41
60-69 5
70-79 19
80-89 21
90-99 2

Terlebih dahulu hitung kuartilnya dengan rumus:


ixn
−Fx
4
K i=Bbi + p( )
fi
K 1=49,5+10 ¿)
13
=49,5+10x
41
=52,6707 52,67
K 2=49,5+10 ¿)
38
=49,5+10x
41
=58,7683 58,77
K 3=69,5+ 10 ¿)
17
=69,5+10x
19

=78,4474 78,45
Maka koefisien kemencengan kuartil sama dengan
K 3−2 K 2+ K 1
K 3−K 1
78,45−2 x 58,77+52,67
¿
78,45−52,67
13,58
=
25,78
=0,5268 0,53

Berikut ini cara menghitung koefisien kemencengan persentilnya. Terlebih dulu hitung peringkat
persennya dengan rumus 4.17.

i ×n
Si=Bb + P
i { }
4
fs
−f i

i
10 ×100
S10=39,5+10
100
{
10
−2
}
8
S10=39,5+10
9
≡ 47,5

50 × 100
S50=49,5+10
100
{
41
−12
}
38
S50=49,5+10 ×
41
≡58,7683 58,77

90 ×100
S90=79,5+10
100
{
21
−77
}
13
S90=79,5+10 ×
21
≡ 85,6904 85,69

Maka koefisien kemencengan persentilnya sama dengan

S 90+ 2 S50 + S10


S90−S 10
85,69+2 ×58,77+ 47,5

85,69−47,5
15,65

38,19
¿ 0,4098 0,41
Berdasarkan kepada Rumus 6.8 & 6.9 pun distribusi itu menceng posisi sebab, nilai kedua
koefiesien kemencengannya positif
KURTOSIS
Kurtosis adalah tingkat menggunungnya suatu distribusi yang umumnya dibandingkan
dengan distribusi normal.Suatu distribusi yang berpuncak tinggi dan ekor nya relatif panjang
disebut Leptokurtis. Distribusi yang puncaknya agak mendatar dan ekor ekor nya relatif pendek
disebut Platikurtis. Distribusi normal yang puncaknya tidak begitu tinggi dan tidak begitu
mendatar disebut Mesokurtis

Untuk kurtosis yang biasa dipergunakan adalah α 4(Alpha 4) yang didefinisikan sebagai rerata
dari pangkat empat simpangan terhadap rerata dibagi deviasi baku pangkat empat.
Dengan rumus sebagai berikut:


Bila di substitusikan x i = pU 1+M dalam rumus diatas maka α 4menjadi:

U i4 f i U i3 f i U i2 f i Ui f i 2
k k k k k k 4

α 4=
p4
σ
4 [ ∑ n −4
i=1
( ∑ n
i=1
)( i=1
U f
) (
∑ ni i +6 ∑ n
i=1
)( ∑ n −3
i=1
) ( i=1
U f
∑ ni i )]
Untuk distribusi normalα 4 ¿sama dengan atau mendekati sekali 3,sehingga untuk distribusi
¿
α
leptokurtis 4lebih besar daripada 3.
Untuk distribusi platikurtisα 4 lebih kecil daripada 3
CONTOH SOAL:
Hitugnglah kurtosis nya dengan menggunakan rumus diatas!
Xi f1 U1 Ui f i Ui 2 f i Ui 3 f i Ui 4 f i
34,5 2 -3 -6 18 -54 162
44,5 10 -2 -20 40 -80 160
54,5 41 -1 -41 41 -41 41
64,5 5 0 0 0 0 0
74,5 19 1 19 19 19 19
84,5 21 2 84 84 168 336
94,5 2 3 18 18 54 162
Jlh 100 220 20 66 880

U i4 f i U i3 f i U i2 f i Ui f i 2
k k k k k k 4
p4
α 4= 4
σ [ ∑ n −4
i=1
( ∑ n
i=1
)( i=1
U f
) (
∑ ni i +6 ∑ n
i=1
)( ∑ n −3
i=1
) ( i=1
U f
∑ ni i )]
10 4 0 2 4
880 66 0 220 0
¿
( √220 )
4
×
100 (
−4
100 ( )( ) ( )( ) ( ) )
100
+6
100 100
−3
100

10 4 880 880
¿ × =
2202 100 222
¿ 1,8181 1,82
SOAL SOAL(*)
1.Andaikankitamempunyaisekumpulan data yang bermodusgandaukurankemencenganmana
yang akandipakai,Rumus 6.1 atauRumus 6.2?
Jawab: Yang dipergunakanadalahrumus 6.2
sebab,bilamodusnyagandanilaikemencengannyaadaduabuah (Intan Ayu Ariati)
3.Diketahui distribusi frekuensi nilai tes masuk 100 orang calon ke perguruan tinggi Y sebagai
berikut.Dinyatakan
a)Periksalah apakah distribusi itu menceng kekanan atau kekiri
b)Periksalah apakah distribusi itu leptokurtis,mesokurtis,atau platikurtis
c)Berdasarkan nilai dari a)dan b) buatlah kurva nya
Nilai Frekuensi
30-34 1
35-39 1
40-44 1
45-49 2
50-54 3
55-59 10
60-64 18
65-69 36
70-74 24
75-79 4
100

Jawab:

a).
Nilai Frekuensi X f.x Fk
30-34 1 32 32 1
35-39 1 37 37 2
40-44 1 42 42 3
45-49 2 47 94 5
50-54 3 52 156 8
55-59 10 57 570 18
60-64 18 62 1116 36
65-69 36 67 2412 72
70-74 24 72 1728 94
75-79 4 77 308 100
100 6495

∑ f .x
6495
1) x́= ❑
= =64,95

100
∑ f

d1
2) Mo=tb+ .i
d 1+d 2
18
¿ 64,5+ .5
18+12
18
¿ 64,5+ .5
30
¿ 64,5+3=67,5
1
n−f 1 1
3) 2 n= .100=50
Me=tb + .i 2 2
Fk
50−36
¿ 64,5+ .5
36
14
¿ 64,5+ .5
36
¿ 64,5+1,9=66,4
Maka Mo>Me>x́
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data ini menceng ke kanan
b)
Nilai Frekuensi x f.x |x́−x| |x́−x|2 f.|x́−x|2 f.|x́−x|4

30-34 1 32 32 32,95 1085,70 1085,70 1178744,49


35-39 1 37 37 27,95 781,20 781,20 610273,44
40-44 1 42 42 22,95 526,70 526,70 277412,89
45-49 2 47 94 17,95 322,20 644,4 415251,36
50-54 3 52 156 12,95 167,70 503,1 253109.61
55-59 10 57 570 7,95 63,20 632 399424
60-64 18 62 1116 2,95 8,70 156,6 245523,56
65-69 36 67 2412 -2,05 4,20 151,2 22861,44
70-74 24 72 1728 -7,05 49,70 1192,8 1422771,84
75-79 4 77 308 -12,05 145,20 580,8 337328,64
100 6495 3154,5 6254,5 4941701,27

4

α=
1
n ( ∑

|xi−x́|
s4
)
n
s= √ ∑| x−x́|2
i=1

3154,5
¿
√ 10
= √ 315,45=17,76

1 4941701,27
¿ (
100 99483,46 )
4941701,27
¿
9948,346
¿ 497,3
Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut leptukurtis karena nilai nya melebihi 3
c)
a) b)

(Nanda Rika Putri)

5.Perhatikan soal nomor 1 di Bab IV.Apakah distribusi itu


a.Berat kesebelah kiri atau berat ke sebelah kanan?
b.Platikurtis,Mesokurtis,atau Leptokurtis?
Jawab:a.Sebaran = 100 - 25
= 75
Kelas = 1 + 3,3 log n
= 7,6
P.Kelas
= 10,7
NILAI Frrekuensi

25 - 35 7

36 - 46 13

47 - 57 16

58 - 68 14

69 - 79 19

80 - 90 19

91 - 100 12

Kemencengannya ke Sesebelah Kanan

b.Mesokurtis
Karena,Distribusi normal yang puncaknya tidak begitu tinggi dan tidak begitu rendah(Ela
Grafika br Karo)

K 3−K 1
7.Telahdiketahuibahwa K dalam K = ½ untukdistribusi normal samadengan
S 90−S 10
0,263.Bagaimanakah nilaiK untukdistribusiplatikurtisdanleptokurtismasingmasing ? mengapa?
Jawab: Untukdistribusiplatikurtis K>0,263 sedangkanuntukdistribusileptokurtis
K>0,263,karenapadadistribusiplatikurtisperbandingan K3-K1 terhadap s90-s10
relatiflebihbesardaripadauntukdistribusileptokurtis(Christine Sinaga)

Anda mungkin juga menyukai