Oleh :
Siti Evaun Anisah
190342621261
Offering G
F. ANALISIS DATA
Nst termometer : 1ºC
Nst polarimeter : 0,05º
Nst neraca : 0,01 gram
Nst mistar : 0,1 cm = 0,01 dm
L. C
1) α = x Dt . > y = a + bx
100
LC
y = α , x = c , b = (α )tD
100
L. C
α = 0 + (α)
100
2) (α )tD = (α )20
D
{ 1- 0,000184(t-20)}
= 66,52 { 1- 0,000184(26-20)}
= 66,52 { 1- 0,000184(6)}
= 66,52 . 0, 998896
= 66,4465619
L
3) b = (α )tD
100
2,0
= 66,4465619.
100
= 1,32893124
No. X= Ct (%) y = αº X2 y2 xy
1 1 - 1 - -
2 2 - 4 - -
3 3 - 9 - -
4 4 3 16 9 12
5 5 5 25 25 25
Σ 15 8 55 34 37
Σ2 225 64 3025 1156 1369
1
Sy =
√ n−2
∨¿ ¿
1
=√ 5−2
∨34−55(64)❑−2 ( 15 ) ( 15 ) ( 34 ) +5(1369)∨ ¿
5.55−225
¿
1 1020+6845
=
√ 3
∨34−
275−225
∨¿
1 7865
=
√ 3
∨34−
50
∨¿
1
=
√ 3
∨34 – 157,3∨¿ ¿
1
=
√ 3
∨−123,3∨¿ ¿
= √ 41,1 = 6,41093
n 5
Sb = Sy
√ 2
n. Σ x −(Σx)2 =6,41093
√
50
=6,41093. 0,316228 = 0,41686278
Sb 0,41686278
Ralat relative = x 100% = x 100% = 31,368273
b 1,32893124
Jadi, nilai b (1,32+- 0,4) dengan ralat relative = 31,36 %
Grafik hubungan antara konsentrasi gula (%) dengan sudut putar (º)
6
4
y=konsentrasi (%)
0
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106
x=α(⁰)
Percobaan 1 gula 1%
α .100
C = =
(α )tD . L
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
(α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
= √❑
= √❑
= √❑
=
sc
Ralat relative = x 100 % =
c
Jadi, konsentrasi larutan gula 1 % adalah ( ) dengan ralat relative
Percobaan 2 gula 2%
α .100
C = =
(α )tD . L
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
= √❑
= √❑
=√ ❑
Sc
Ralat relative = x 100 %
C
Jadi, konsentrasi larutan gula 2 % adalah ( ) dengan ralat relative
Percobaan 3 gula 3 %
α .100
C = =
(α )tD . L
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
= √❑
= √❑
= √❑
Sc
=Ralat relative = x 100 %
C
Jadi, konsentrasi larutan gula 3 % adalah ( ) dengan ralat relative
Percobaan 4 gula 4%
α .100 3.100 300
C = D = = = 2,25496
(α )t . L 66,52.2,0 133.04
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
100 2 3.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿
= √ 0,000156939775+0,000014559
=√ 0,000171499
= 0,0130958
Sc 0,0130958
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0.00580755 %
C 2,25496
Jadi, konsentrasi larutan gula 4 % adalah (2,254+- 0,013) dengan ralat
relative 0,006 %
Percobaan 5 gula 5%
α .100 5.100 500
C = D = = = 3.75826819
(α )t . L 66,52.2,0 133.04
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
100 2 5.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿
= √ 0,000156939775+0,0000392349
=√ 0,000196175
=0,0140062
Sc 0,0140062
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0,00372677 %
C 3.75826819
Jadi, konsentrasi larutan gula 5 % adalah (3,758+- 0,014) dengan ralat
relative 0,004 %
G. PEMBAHASAN
Polarimeter bekerja dengan prinsip mengubaha cahaya yang awalnya tidak
terpolarisasi menjadi cahaya yang terpolarisasi. Cahaya tersebut akan melewati
larutan yang bersifat optis. Dalam percobaan kali ini digunakan larutan gula
dengan konsentrasiny sebesar 4% dan 5%. Untuk membuat larutan gula dengan
konsetrasi 4% yaitu dengan melarutkan 4 g gula dengan 100 ml air, sedangkan
untuk membuat larutan gula dengan konsentrasi 5% yaitu dengan cara
melarutkan gula sebanyak 5 g ke dalam 100 ml air. Pada larutan gula dengan
konsentrasi 4% didapatkan sudut putar polarimeter adalah(2,254 ± 0,013)
dengan ralat relative 0,006 %. Dan pada larutan gula dengan konsentrasi 5%
(3,758+- 0,014) dengan ralat relative 0,004 %. Meskipun ralat relatif nya
cenderung kecil namun tidak dapat dipastikan keakuratan dari polarimeter
tersebut, karena pada saat percobaan terdapat beberpa kendala dalam penetuan
sudut putar polarimeter, juga terdapat kesulitan dalam pembacaan sudut putar
polarimeter karena muncul tiga sudut pada polarimeter tersebut.
H. KESIMPULAN
1. Prinsip kerja dari polarimeter yaitu mengubah cahaya yang semula tidak
terpolarisasi menjadi cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang terpolarisasi
akan dilewatkan pada larutan yang bersifat optis.
2. Untuk membuat larutan gula dengan konsentrasi 1% dibutuhkan air
sebanyak 100 ml dan gula sebanyak 1 g, untuk membuat larutan gula
dengan konsentrasi 2% dibutuhkan air sbanyak 100 ml dan gula sebesar
2g. Begitupun seterusnya. Volume air tetap yang berubah hanya massa
dari gulanya.
3. Cara membaca skala pada polarimeter sama halnya dengan membaca skala
pada jangka sorong. Yaitu dengan membaca skala utama dan melihat skala
nonius yang berimpitan dengan skala utama.
4. Bahwa beberapa zat memiliki sifat optik aktif yang akan memutar cahaya
bidang getar setiap cahaya yang melewatinya.salah satu zat yang bersifat
optik aktif adalah larutan gula. Apabila terdapat cahaya yang terpolarisasi
dilewatkan larutan optik aktif maka bidang getarnya akan diputar pada
sudut tertentu.
5. Yang mempengaruhi sudut putar ialah jenis zat terlalrut, konsentrasi
larutan, panjang larutan yang dilalui cahaya , jenis zat pelarut, panjang
gelombang cahaya yang melewati larutan, dan temperatur larutan.
Hubungan antar variabel dapat dibuktikan melalui persmaan berikut:
LC
α = (α)tD
100
6. Dari hasil praktikum yang menggunakan larutan gula dengan konsentrasi
4% dan konsentrasi 5% dapat diperoleh konsentrasi gula beserta teori
ralatnya:
Percobaan 4 gula 4%
α .100 3.100 300
C = D = = = 2,25496
(α )t . L 66,52.2,0 133.04
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
(α )tD . L2 3
100 2 3.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿
= √ 0,000156939775+0,000014559
=√ 0,000171499
= 0,0130958
Sc 0,0130958
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0.00580755 %
C 2,25496
Jadi, konsentrasi larutan gula 4 % adalah (2,254+- 0,013) dengan ralat
relative 0,006 %
Percobaan 5 gula 5%
α .100 5.100 500
C = D = = = 3.75826819
(α )t . L 66,52.2,0 133.04
100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
100 2 5.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿
= √ 0,000156939775+0,0000392349
=√ 0,000196175
=0,0140062
Sc 0,0140062
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0,00372677 %
C 3.75826819
Jadi, konsentrasi larutan gula 5 % adalah (3,758+- 0,014) dengan ralat
relative 0,004 %
I. RUJUKAN
Julianto, Tatang S. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Yogyakarta.
Deepublish
Rohman, Abdul dan Sumantri. 2018. Analisis Makanan. Yogyakarta. UGM
PRESS
J. LAMPIRAN