Anda di halaman 1dari 13

POLARIMETER

untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Praktikum Fisika untuk Biologi
Yang dibimbing oleh Bapak Joko Utomo S.Si., M.Sc.

Oleh :
Siti Evaun Anisah
190342621261
Offering G

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Oktober 2019
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mempelajari prinsip kerja dari set kalorimeter
2. Mahasiswa dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Mahasiswa dapat melakukan pembacaan skala derajat pada set polarimeter
4. Mahasiswa dapat mempelajari aktivitastas optik dari beberapa zat
(khususnya larutan) dan air murni (aquades)
5. Mahasiswa dapat membuktikan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi besarnya sudut putar cahaya yang melalui zat/larutan optis
aktif
6. Mahasiswa dapat menghitung konsentrasi larutan gula dan
membandingkan antara hasil ukur (C1 dengan menggunakan neraca) dan
hasil hitungnya (Ch dengan menggunakan polarimeter) dan persamaan 1
B. DASAR TEORI
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
putaran optik yang dihasilkan oleh suatu benda yang bersifat optis aktif yang
terapat dalam larutan. Benda yang bersifat optis memiliki kemampuan untuk
memutar bidang cahaya yang terpolarisasi, artinya apabila ada cahaya yang
terpolarisasi dan dilewatkan pada benda (sudah dalam bentuk larutan) optis
aktif, bidang getarnya akan diputar dengan sudut tertentu. Prinsip kerja dari
polarimeter sendiri yaitu mempolarisasikan cahaya yang semula tak
terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi. Cahaya yang terpolarisasi akan
dilewatkan pada larutan yang bersifat optis dan selanjutnya akan dianalisa
menggunakan analisator. Salah satu benda apabila sudah dilarutkan bersifat
optis adalah larutan gula.
Zat optis aktif memiliki dua isomer yaitu:
a) Isomer dekstro, yaitu isomer yang arah pemutarannya searah jarum jam dan
harga sudut putarnya positif.
b) Isomer levo, yaitu isomer yang arah pemutarannya tidak searah jarum jam
dan harga sudut putarnya negatif.
Besarnya sudut putar tersebut dapat kita ketahui besarnya melalui
persamaan berikut:
LC
α = (α)tD
100
α = sudut putar cahaya setelah melewati larutan
L = panjang larutan gula (dm)
C = konsentrasi larutan gula (%) = gram solute per 100 ml solution.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Set polarimeter (dengan tabung larutan)
2. Sumber cahaya (lampu natrium)
3. Neraca teknis
4. Termometer batang
5. Gelas ukur 100 ml (5 buah)
6. Beaker glass
7. Magnetik stirer (beserta tabung erlenmeyer dan batang magnetnya)
8. Refaktrometer
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengisi air pada gelas ukur masing-masing 100 ml.
3. Membuat larutan gula dengan konsentrasi 1%, 2 %, 3%, 4%, dan 5%.
Larutan gula 1% dibuat dari 100 ml air dan gula sebesar 1 g, larutan gula
2% dibuat dari 100 ml air dan gula sebesar 2 g, dan seterusnya.
4. Melarutkan gula dengan mengggunakan magnetik stirer. Caranya dengan
meletakkan gelas ukur yang sudah berisi gula diatas hot plate magnetik
stirer, letakkan magnetik stirer didalam gelas ukur tersebut. Kemudian
hidupkanalat tersebut dan biarkan gula yang terdapat dalam gelas ukur
tersebut larut dengan sempurna.setelah itu mengukur suhu larutan gula.
5. Melakukan langkah 4 sebanyak 1 kali lagi.
6. Membersihkan alat yang sudah digunakan apabila praktikum telah selesai.
7. Meletakkan alat-alat tersebut pada tempat semula.
E. DATA
Konsentrasi (%) Suhu larutan gula (oC) Sudut putar (α dalam derajat)
1 26
2 26
3 26
4 26 3
5 26 5

F. ANALISIS DATA
Nst termometer : 1ºC
Nst polarimeter : 0,05º
Nst neraca : 0,01 gram
Nst mistar : 0,1 cm = 0,01 dm
L. C
1) α = x Dt . > y = a + bx
100
LC
y = α , x = c , b = (α )tD
100
L. C
α = 0 + (α)
100
2) (α )tD = (α )20
D
{ 1- 0,000184(t-20)}
= 66,52 { 1- 0,000184(26-20)}
= 66,52 { 1- 0,000184(6)}
= 66,52 . 0, 998896
= 66,4465619
L
3) b = (α )tD
100
2,0
= 66,4465619.
100
= 1,32893124
No. X= Ct (%) y = αº X2 y2 xy
1 1 - 1 - -
2 2 - 4 - -
3 3 - 9 - -
4 4 3 16 9 12
5 5 5 25 25 25
Σ 15 8 55 34 37
Σ2 225 64 3025 1156 1369

1
 Sy =
√ n−2
∨¿ ¿

1
=√ 5−2
∨34−55(64)❑−2 ( 15 ) ( 15 ) ( 34 ) +5(1369)∨ ¿
5.55−225
¿

1 1020+6845
=
√ 3
∨34−
275−225
∨¿

1 7865
=
√ 3
∨34−
50
∨¿

1
=
√ 3
∨34 – 157,3∨¿ ¿

1
=
√ 3
∨−123,3∨¿ ¿

= √ 41,1 = 6,41093
n 5
 Sb = Sy
√ 2
n. Σ x −(Σx)2 =6,41093

50
=6,41093. 0,316228 = 0,41686278

Sb 0,41686278
Ralat relative = x 100% = x 100% = 31,368273
b 1,32893124
Jadi, nilai b (1,32+- 0,4) dengan ralat relative = 31,36 %

 Grafik hubungan antara konsentrasi gula (%) dengan sudut putar (º)
6

4
y=konsentrasi (%)

0
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

x=α(⁰)

Sbx = Sudut putar, α, dalam derajat (⁰) 1 kotak kecil = 1cm


Sby = Konsentrasi gula, C, dalam persen (%) 1 kotak kecil = 1cm

 Percobaan 1 gula 1%
α .100
C = =
(α )tD . L

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
(α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿

= √❑
= √❑
= √❑
=
sc
Ralat relative = x 100 % =
c
Jadi, konsentrasi larutan gula 1 % adalah ( ) dengan ralat relative
 Percobaan 2 gula 2%
α .100
C = =
(α )tD . L

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
= √❑
= √❑
=√ ❑
Sc
Ralat relative = x 100 %
C
Jadi, konsentrasi larutan gula 2 % adalah ( ) dengan ralat relative
 Percobaan 3 gula 3 %
α .100
C = =
(α )tD . L

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿

= √❑
= √❑
= √❑
Sc
=Ralat relative = x 100 %
C
Jadi, konsentrasi larutan gula 3 % adalah ( ) dengan ralat relative

 Percobaan 4 gula 4%
α .100 3.100 300
C = D = = = 2,25496
(α )t . L 66,52.2,0 133.04

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿

100 2 3.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿

= √ 0,000156939775+0,000014559
=√ 0,000171499
= 0,0130958
Sc 0,0130958
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0.00580755 %
C 2,25496
Jadi, konsentrasi larutan gula 4 % adalah (2,254+- 0,013) dengan ralat
relative 0,006 %
 Percobaan 5 gula 5%
α .100 5.100 500
C = D = = = 3.75826819
(α )t . L 66,52.2,0 133.04

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿

100 2 5.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿

= √ 0,000156939775+0,0000392349
=√ 0,000196175
=0,0140062
Sc 0,0140062
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0,00372677 %
C 3.75826819
Jadi, konsentrasi larutan gula 5 % adalah (3,758+- 0,014) dengan ralat
relative 0,004 %
G. PEMBAHASAN
Polarimeter bekerja dengan prinsip mengubaha cahaya yang awalnya tidak
terpolarisasi menjadi cahaya yang terpolarisasi. Cahaya tersebut akan melewati
larutan yang bersifat optis. Dalam percobaan kali ini digunakan larutan gula
dengan konsentrasiny sebesar 4% dan 5%. Untuk membuat larutan gula dengan
konsetrasi 4% yaitu dengan melarutkan 4 g gula dengan 100 ml air, sedangkan
untuk membuat larutan gula dengan konsentrasi 5% yaitu dengan cara
melarutkan gula sebanyak 5 g ke dalam 100 ml air. Pada larutan gula dengan
konsentrasi 4% didapatkan sudut putar polarimeter adalah(2,254 ± 0,013)
dengan ralat relative 0,006 %. Dan pada larutan gula dengan konsentrasi 5%
(3,758+- 0,014) dengan ralat relative 0,004 %. Meskipun ralat relatif nya
cenderung kecil namun tidak dapat dipastikan keakuratan dari polarimeter
tersebut, karena pada saat percobaan terdapat beberpa kendala dalam penetuan
sudut putar polarimeter, juga terdapat kesulitan dalam pembacaan sudut putar
polarimeter karena muncul tiga sudut pada polarimeter tersebut.
H. KESIMPULAN
1. Prinsip kerja dari polarimeter yaitu mengubah cahaya yang semula tidak
terpolarisasi menjadi cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang terpolarisasi
akan dilewatkan pada larutan yang bersifat optis.
2. Untuk membuat larutan gula dengan konsentrasi 1% dibutuhkan air
sebanyak 100 ml dan gula sebanyak 1 g, untuk membuat larutan gula
dengan konsentrasi 2% dibutuhkan air sbanyak 100 ml dan gula sebesar
2g. Begitupun seterusnya. Volume air tetap yang berubah hanya massa
dari gulanya.
3. Cara membaca skala pada polarimeter sama halnya dengan membaca skala
pada jangka sorong. Yaitu dengan membaca skala utama dan melihat skala
nonius yang berimpitan dengan skala utama.
4. Bahwa beberapa zat memiliki sifat optik aktif yang akan memutar cahaya
bidang getar setiap cahaya yang melewatinya.salah satu zat yang bersifat
optik aktif adalah larutan gula. Apabila terdapat cahaya yang terpolarisasi
dilewatkan larutan optik aktif maka bidang getarnya akan diputar pada
sudut tertentu.
5. Yang mempengaruhi sudut putar ialah jenis zat terlalrut, konsentrasi
larutan, panjang larutan yang dilalui cahaya , jenis zat pelarut, panjang
gelombang cahaya yang melewati larutan, dan temperatur larutan.
Hubungan antar variabel dapat dibuktikan melalui persmaan berikut:
LC
α = (α)tD
100
6. Dari hasil praktikum yang menggunakan larutan gula dengan konsentrasi
4% dan konsentrasi 5% dapat diperoleh konsentrasi gula beserta teori
ralatnya:
Percobaan 4 gula 4%
α .100 3.100 300
C = D = = = 2,25496
(α )t . L 66,52.2,0 133.04

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿
(α )tD . L2 3
100 2 3.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿

= √ 0,000156939775+0,000014559
=√ 0,000171499
= 0,0130958
Sc 0,0130958
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0.00580755 %
C 2,25496
Jadi, konsentrasi larutan gula 4 % adalah (2,254+- 0,013) dengan ralat
relative 0,006 %
Percobaan 5 gula 5%
α .100 5.100 500
C = D = = = 3.75826819
(α )t . L 66,52.2,0 133.04

100 2 α .100 2
Sc = ¿
√ D
. . ∆ α ∨¿2 +¿
( α )t . L 3 D 2
(α )t . L 3
. . ∆ L∨¿2 ¿ ¿

100 2 5.100 2
= ¿
√ . . 0,025∨¿ 2+¿
66 ,52. 2,0 3 2
65 , 52.(2,0) 3
. . 0,005∨¿2 ¿ ¿

= √ 0,000156939775+0,0000392349
=√ 0,000196175
=0,0140062
Sc 0,0140062
Ralat relative : = x 100 % = x 100% = 0,00372677 %
C 3.75826819
Jadi, konsentrasi larutan gula 5 % adalah (3,758+- 0,014) dengan ralat
relative 0,004 %
I. RUJUKAN
Julianto, Tatang S. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Yogyakarta.
Deepublish
Rohman, Abdul dan Sumantri. 2018. Analisis Makanan. Yogyakarta. UGM
PRESS
J. LAMPIRAN

Plagiarism Checker X Originality


Report
Similarity Found: 6%
K.
Date: Friday, October 11, 2019
Statistics: 116 words Plagiarized / 1815 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
---------------------------------------------------------------------------
----------------

POLARIMETER untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika


untuk Biologi Yang dibimbing oleh Bapak Joko Utomo S.Si., M.Sc.

Oleh : Siti Evaun Anisah 190342621261 Offering G / UNIVERSITAS


NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI Oktober 2019
TUJUAN Mahasiswa dapat mempelajari prinsip kerja dari set
kalorimeter Mahasiswa dapat membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu Mahasiswa dapat melakukan pembacaan skala derajat
pada set polarimeter Mahasiswa dapat mempelajari aktivitastas
optik dari beberapa zat (khususnya larutan) dan air murni (aquades)
Mahasiswa dapat membuktikan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi besarnya sudut putar cahaya yang melalui
zat/larutan optis aktif Mahasiswa dapat menghitung konsentrasi
larutan gula dan membandingkan antara hasil ukur (C1 dengan
menggunakan neraca) dan hasil hitungnya (Ch dengan
menggunakan polarimeter) dan persamaan 1 DASAR TEORI
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu benda yang
bersifat optis aktif yang terapat dalam larutan.

Anda mungkin juga menyukai