POLARIMETER
D. PROSEDUR KERJA
TP-01. Menyiapkan larutan gula 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% dengan
menimbang gula dengan neraca teknis dan melarutkannya dengan
akuades yang telah diukur dengan gelas ukur sebanyak 100ml.
TP.02. Menuangkan gula dan akuades yang telah diukur ke dalam beaker
glass, lalu memasukkan maget pengaduk ke dalam dalamnya,
kemudian melakukan pengadukan dengan magnetic stirer.
TP-03. Mengisi tabung gelas polarimeter dengan larutan gula dan
menempatkannya diantara polarisator dan analisator (tempat
tabung larutan). Usahakan tidak ada gelembung udara di dalam
tabung.
TP-04. Mengamati melalui okuler, dan memutar sekrup polarisator hingga
muncul medan pandang yang paling terang.
TP-05. Mencatat kedudukan analisator dengan cara membaca skala yang
ada (seperti membaca skala pada jangka sorong).
TP-06. Mencuci tabung gelas polarisator dengan air hingga benar-benar
bersih.
TP-07. Mengulangi TP-02 hingga TP-06 untuk masing masing konsentrasi
larutan gula 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%.
E. DATA
Tabel 1. Sudut P utar (α) dengan konsentrasi tertentu
Konsentrasi Larutan Suhu Larutan gula ( Sudut Putar
℃) (α dalam derajat (°))
1% 26 65,5
2% 26 70,4
3% 26 87,2
4% 26 96,3
5% 26 113,1
F. ANALISIS DATA
Derajat Putar
113.1
Derajat Putar
96.3
87.2
70.4
65.5
G. PEMBAHASAN
Percobaan polarimeter dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari
prinsip kerja polarimeter, mengukur sudut putar, membuat larutan, serta
menentukan konsentrasi larutan gula berdasarkan hasil ukur dan
perhitungan.
Tabel 2. Perbandingan konsentrasi percobaan dan hitungan
Sudut Putar (°) Konsentrasi Sesuai Konsentrasi Sesuai
Percobaan gr/ml Hitungan gr/ml
65,5 1 6.06
70,4 2 6,41
87,2 3 7,9
96,3 4 8,7
113,1 5 10,3
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi gula pada
larutan maka semakin besar sudut putarnya. Karena semakin banyak zat aktif
optis didalamnya. Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa terjadi penyimpangan
konsentrasi yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
kesahalahan pada saat percobaan.
Kesalahan dalam percobaan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi
hasil percobaan antara lain :
a. Kurang memahami prosedur kerja percobaan polarimeter
b. Kurang memahami cara kerja polarimeter
c. Kesalahan dalam pembacaan skala polarimeter
d. Tidak membersihkan tabung polarimeter hingga benar-benar bersih
H. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari set polarimeter adalah sinar datang dari sumber
cahaya (lampu natrium) akan dilewatkan melaui prisma terpolarisasi
(polarizer) kemudian diteruskan melewati larutan dan akhirnya menuju
prisma polarisasi (analizer).
Pembuatan larutan dengan konsentrasi X% dapat dilakukan dengan
melarutkan X gram zat terlarut kedalam 100 ml pelarut
Cara membaca skala polarimeter sama halnya dengan membaca
jangka sororng
Gula merupakan bahan optis aktif karena memiliki kandungan
atom karbon yang simetris
I. LAMPIRAN
1. Analisis hitungan
A. Konsentrasi larutan gula
L. C
1. a = ( α )Dt x v kkl
100
65,5 = 66,52 x 1,65 x C/100
65,5 x 100 = 109,76 x C
6650/109,76 =C
60,6 gr/100 ml =C
6,06 ± 0,04 gr/ml =C
2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,041 + 0,00012 + 0,00012
−65,5 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 65,5
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
∆ C = 0,04 gr/ml
L. C
2. a = ( α )Dt x v kkl
100
70,4 = 66,52 x 1,65 x C/100
70,4 x 100 = 109,76 x C
7040/109,76 =C
64,1gr/100 ml =C
6,41 ± 0,04 gr/ml =C
2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−70,4 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 70,4
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
L. C
3. a = ( α )Dt x v kkl
100
87,2 = 66,52 x 1,65 x C/100
87,2 x 100 = 109,76 x C
8720/109,76 =C
79,4 gr/100 ml =C
7,9 ± 0,041 gr/ml =C
2 2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( aDt ) x L x 100 3
a 2
x x 0,05 +
( aDt ) x L x 100 3 || a 2
x x 0,05
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,041 gr/ml
−87,2 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 87,2
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
L. C
4. a = ( α )Dt x v kkl
100
96,3 = 66,52 x 1,65 x C/100
96,3 x 100 = 109,76 x C
9630/109,76 =C
87,7 gr/100 ml =C
8,77 ± 0,04 gr/ml =C
2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−96,3 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 96,3
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
L. C
5. a = ( α )Dt x v kkl
100
113,1 = 66,52 x 1,65 x C/100
113,1 x 100 = 109,76 x C
11310/109,76 =C
103,04 gr/100 ml =C
10,3 ± 0,04 gr/ml =C
2 2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( aDt ) x L x 100 3
a 2
x x 0,05 +
( aDt ) x L x 100 3 || a 2
|
x x 0,05
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−113,1 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 113,1
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
Daftar Pustaka
Tim Praktikum Fisika Dasar, 2017, Modul Praktikum Fisika untuk Biologi
Universitas Negeri Malang
Dewi, K.S, dkk. 2017. Polarimeter. Jurnal Praktikum Gelombang, 2017,
1__5.Darhttps://www.academia.edu/35247815/Laporan_Praktikum_Polari
meter_-_01111540000007.
Wibowo, dkk, 2016, Jurnal Teknik ITS Vol 5