Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

POLARIMETER

Laporan Hasil Praktikum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika untuk Biologi


Yang dibina oleh Yoyok Adosetio Laksono
Disusun Oleh :

Hanindya Dwi Kartika


NIM 190341621626

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
September 201
A. TUJUAN
1. Praktikan mampu mempelajari prinsip kerja dari set polarimeter
2. Praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Praktikan dapat melakukan pembacaan skala derajat pada set
polarimeter
4. Praktikan dapat mempelajari aktivitas optik dari beberapa zat terutama
larutan dan air murni (akuades)
5. Praktikan dapat membuktikan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi besarnya sudut putar cahaya yang melalui zat
6. Praktikan dapat menghitung konsentrasi larutan gula dan
membandingkan antara hasil ukur (C 1 dengan menggunakan neraca)
dan hasil hitungnya (C h dengan menggunakan polarimeter) dan
persamaan 1
B. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari banyak fenomena yang berhubungan
dengan gelombang elektromagnetik, salah satunya adalah cahaya. Cahaya
merupakan gelombang elektro yang bersifat dapat dipantulkan, dibiaskan,
berinterferensi, dan dapat terpolarisasi. Adapun yang dimaksud cahaya
terpolarisasi adalah cahaya yang mempunyai satu arah getar dan arah getar
itu berada tegak lurus terhadap arah rambatnya. Sedangkan selama ini
yang diketahui adalah cahaya bergerak kesegala arah. Oleh sebab itu untuk
mengetahui proses polarisasi dilakukan percobaan polarimeter.
Polarimeter adalah perangkat untuk analisa yang didasari oleh
pengukuran sudut putaran sinar monokromatis karena cahaya itu
terpolarisasi linier oleh bahan bening yang bersifat optis aktif. Sinar
monokromatis tersebut mempunyai sejumlah bidang getar yang banyak.
Bahan optis aktif merupakan bahan yang bila dijatuhi cahaya maka bidang
polarisasi dapat terputar. Zat yang memiliki sifat optis aktif ditandai
dengan adanya atom karbon simetris atau susunan atom C berupa kristal
dan berada di dalam senyawa organik. Contoh bahan optis aktif yang biasa
digunakan dalam eksperimen adalah gula (C 6 H 22 O11 ), dan terjadi pada
beragam variasi konsentrasi.
Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya, besarnya suatu
sudut putar (α)bergantung pada beberapa faktor yaitu :
1. Jenis zat yang dilarutkan
2. Konsentrasi larutan
3. Panjang larutan yang dilalui cahaya
4. Jenis zat cair sebagai pelarut
5. Panjang gelombang yang melewati larutan
6. Temperatur larutan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Air
2. Gula
3. Timbangan digital
4. Beaker glass
5. Gelas ukur
6. Set polarimeter
7. Magnetic stirer dan magnet pengaduk

D. PROSEDUR KERJA
TP-01. Menyiapkan larutan gula 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% dengan
menimbang gula dengan neraca teknis dan melarutkannya dengan
akuades yang telah diukur dengan gelas ukur sebanyak 100ml.
TP.02. Menuangkan gula dan akuades yang telah diukur ke dalam beaker
glass, lalu memasukkan maget pengaduk ke dalam dalamnya,
kemudian melakukan pengadukan dengan magnetic stirer.
TP-03. Mengisi tabung gelas polarimeter dengan larutan gula dan
menempatkannya diantara polarisator dan analisator (tempat
tabung larutan). Usahakan tidak ada gelembung udara di dalam
tabung.
TP-04. Mengamati melalui okuler, dan memutar sekrup polarisator hingga
muncul medan pandang yang paling terang.
TP-05. Mencatat kedudukan analisator dengan cara membaca skala yang
ada (seperti membaca skala pada jangka sorong).
TP-06. Mencuci tabung gelas polarisator dengan air hingga benar-benar
bersih.
TP-07. Mengulangi TP-02 hingga TP-06 untuk masing masing konsentrasi
larutan gula 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%.

E. DATA
Tabel 1. Sudut P utar (α) dengan konsentrasi tertentu
Konsentrasi Larutan Suhu Larutan gula ( Sudut Putar
℃) (α dalam derajat (°))
1% 26 65,5
2% 26 70,4
3% 26 87,2
4% 26 96,3
5% 26 113,1

F. ANALISIS DATA

Derajat Putar
113.1
Derajat Putar
96.3
87.2
70.4
65.5

Konsentrasi 1% Konsentrasi 2% Konsentrasi 3% Konsentrasi 4% Konsentrasi 5%

Hubungan antara sudut putar pada tabel 1 menunjukkan bahwa


semakin besar konsentrasi larutan maka sudut putar polaritas semakin
besar pula.

G. PEMBAHASAN
Percobaan polarimeter dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari
prinsip kerja polarimeter, mengukur sudut putar, membuat larutan, serta
menentukan konsentrasi larutan gula berdasarkan hasil ukur dan
perhitungan.
Tabel 2. Perbandingan konsentrasi percobaan dan hitungan
Sudut Putar (°) Konsentrasi Sesuai Konsentrasi Sesuai
Percobaan gr/ml Hitungan gr/ml
65,5 1 6.06
70,4 2 6,41
87,2 3 7,9
96,3 4 8,7
113,1 5 10,3

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi gula pada
larutan maka semakin besar sudut putarnya. Karena semakin banyak zat aktif
optis didalamnya. Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa terjadi penyimpangan
konsentrasi yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
kesahalahan pada saat percobaan.
Kesalahan dalam percobaan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi
hasil percobaan antara lain :
a. Kurang memahami prosedur kerja percobaan polarimeter
b. Kurang memahami cara kerja polarimeter
c. Kesalahan dalam pembacaan skala polarimeter
d. Tidak membersihkan tabung polarimeter hingga benar-benar bersih

H. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari set polarimeter adalah sinar datang dari sumber
cahaya (lampu natrium) akan dilewatkan melaui prisma terpolarisasi
(polarizer) kemudian diteruskan melewati larutan dan akhirnya menuju
prisma polarisasi (analizer).
Pembuatan larutan dengan konsentrasi X% dapat dilakukan dengan
melarutkan X gram zat terlarut kedalam 100 ml pelarut
Cara membaca skala polarimeter sama halnya dengan membaca
jangka sororng
Gula merupakan bahan optis aktif karena memiliki kandungan
atom karbon yang simetris

I. LAMPIRAN
1. Analisis hitungan
A. Konsentrasi larutan gula
L. C
1. a = ( α )Dt x v kkl
100
65,5 = 66,52 x 1,65 x C/100
65,5 x 100 = 109,76 x C
6650/109,76 =C
60,6 gr/100 ml =C
6,06 ± 0,04 gr/ml =C

2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05

2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,041 + 0,00012 + 0,00012
−65,5 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 65,5
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2

∆ C = 0,04 gr/ml

L. C
2. a = ( α )Dt x v kkl
100
70,4 = 66,52 x 1,65 x C/100
70,4 x 100 = 109,76 x C
7040/109,76 =C
64,1gr/100 ml =C
6,41 ± 0,04 gr/ml =C

2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−70,4 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 70,4
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2

L. C
3. a = ( α )Dt x v kkl
100
87,2 = 66,52 x 1,65 x C/100
87,2 x 100 = 109,76 x C
8720/109,76 =C
79,4 gr/100 ml =C
7,9 ± 0,041 gr/ml =C

2 2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( aDt ) x L x 100 3
a 2
x x 0,05 +
( aDt ) x L x 100 3 || a 2
x x 0,05
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,041 gr/ml
−87,2 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 87,2
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2

L. C
4. a = ( α )Dt x v kkl
100
96,3 = 66,52 x 1,65 x C/100
96,3 x 100 = 109,76 x C
9630/109,76 =C
87,7 gr/100 ml =C
8,77 ± 0,04 gr/ml =C

2 2 2
∆C
√| 1
( aDt ) x L x 100
2
||
x x 0,025 +
3
a
( aDt ) x L x 100
2
x x 0,05 +
3 || a 2
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3 |
x x 0,05

2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−96,3 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 96,3
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
L. C
5. a = ( α )Dt x v kkl
100
113,1 = 66,52 x 1,65 x C/100
113,1 x 100 = 109,76 x C
11310/109,76 =C
103,04 gr/100 ml =C
10,3 ± 0,04 gr/ml =C

2 2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( aDt ) x L x 100 3
a 2
x x 0,05 +
( aDt ) x L x 100 3 || a 2
|
x x 0,05
( aDt ¿¿¿ 2 ) x L x 100 3

2 2
∆C
√| 1 2
||
x x 0,025 +
( 66,52 ) x 1,65 x 100 3
∆ C = 0,04 gr/ml
−113,1 2
x x 0,05 +
66,52 x 1,65 x 100 3
2 || 113,1
x
( 66,52 ¿¿¿ 2 ) x 1,65 x 100 3
2
Daftar Pustaka
Tim Praktikum Fisika Dasar, 2017, Modul Praktikum Fisika untuk Biologi
Universitas Negeri Malang
Dewi, K.S, dkk. 2017. Polarimeter. Jurnal Praktikum Gelombang, 2017,
1__5.Darhttps://www.academia.edu/35247815/Laporan_Praktikum_Polari
meter_-_01111540000007.
Wibowo, dkk, 2016, Jurnal Teknik ITS Vol 5

Anda mungkin juga menyukai