Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS KUALITATIF ANION

Dosen Pengampu:
Dra. Endang Budiasih, M.S
Dra. Hayuni Retno Widarti, M.Si

Oleh:
Kelompok 3 Offering C

1. Millata Azka Hanifa (190331622833)


2. M. Ilham Elian Galih (190331622864)
3. Nur Aisyah Fajariyah (190331622820)
4. Nuril Izza Mu'min (190331622882)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kimia analisis dibagi menjadi dua (2) bidang ilmu yaitu analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang
digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia
(anion atau kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia
dan fisikanya. Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa
reaksi dimana hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke
arah mana reaksi berjalan. Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks,
dan reaksi pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat
diamati langsung secara organoleptis, seperti bau, warna, terbentuknya
gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna
untuk analisis selanjutnya.
Pada analisis anion ini menggunakan analisis kualitatif. Suatu ion dapat
digolongkan menjadi anion dan kation. Anion merupakan atom non logam yang
bermuatan negatif, sedangkan kation merupakan atom non logam yang bermuatan
positif. Dalam percobaan ini akan dibahas tentang Anion. Adanya anion dalam
suatu larutan dapat didentifikasikan dengan adanya perubahan kimia. Cara
mengidentifikasi anion tidak begitu sistematik. Analisis anion cenderung lebih
mudah dan berlangsung secara singkat sehingga dengan sangat mudah untuk
mendapatkan hasil percobaan. Analisa anion bertujuan untuk mengidentifikasikan
adanya ion dalam suatu sampel.
Penggolongan anion berdasarkan identifikasi anion berdasarkan
pembentukan gas, endapan, warna, dan kelarutan. Reaksi yang terjadi pada saat
pengidentifikasian singkat akan terbentuk zat-zat baru yang berbeda dari zat
semula dan juga berbeda sifat-sifat fisiknya.
1.2. Rumusan masalah
a) Apakah yang dimaksud dengan Analisis Kualitatif ?
b) Bagaimana mengidentifikasi Analisis dan Klasifikasi Anion ?
c) Sebutkan klasifikasi kelas dalam anion !

1.3. Tujuan penulisan makalah


Untuk mengetahui analisis kualitatif anion serta uji yang digunakan dalam analisis
kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemeriksaan (Analisis) Kualitatif Anion

Analisis kualitatif ialah metode analisiis kimia yang digunakan untuk mengenali atau
mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion/kation) yang terdapat pada suatu sampel
berdasarkan sifat kimia dan sifat fisikanya. Analisis kualitatif anion berarti suatu proses unstuk
mengidentifikasi adanya anion pada suatu unsur atau senyawa berdasarkan pengamatan sifat
kimia dan fisikanya. Tahapan awal analisis ialah kualitatif yakni analisis pendahuluan yang
meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis
(warna dan fasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam
larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi
atau penyaringan, dan pencucian endapan.

2. Sifat-sifat anion

Analisis kualitatif sebagian besar berdasarkan kesetimbangan untuk mengidentifikasi dan


mengidentifikasi ion yang sejenis. Kesetimbangan asam-basa, kesetimbangan heterogen,
kesetimbangan redoks, dan kesetimbangan ion kompleks merupakan jenis-jenis kesetimbangan
yang sering digunakan dalam analisis kualitatif anion. Kajian yang lebih rinci tentang
kesetimbangan biasanya dipelajari dalam kiimia fisika, tetapi perlu kiranya dibahas singkat
tentang beberapa jenis kesetimbangan yang aplikatif untuk analisis anion.

a. Sifat-sifat asam-basa
Garam garam larut dalam udara yang mengandung kation basa kuat bila berkombinasi
(bergabung) dengan anion dari asam lemah menghasilkan ean vang sifat basa. Misalnya
anion S PO, dan CO adalah basa sted-Lowry yang kuat. Garam yang berasal dari anion ini
dengan kation seperti K bereaksi dengan udara dan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
b. Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator sebagian reduktor sebagian lain sifat
oksidator reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO3- dan CrO42- merupakan
oksidator kuat dalam suasana oksidator asam. Anion I-, S2-, SO32- merupakan reduktor dalam
suasana asam.
c. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa
reaksi arion dengan ion barium, Ba yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu
berdasarkan rilai kelarutannya. Demikian pula dengan reaksi pengendapan arion dengan
menggunakan ion Ag merupakan bagian penting dari uji pendahuluan dari analisis anion.
lon sulfit, karbonat, kromat, fosfat, dan sulfat, bila direaksikan dengan Ba2+ akan
menghasilkan garam barium yang hanya sedikit larut dalam udara, yang ditunjukkan dengan
kecilnya nilai Ksp.

3. Identifikasi Anion

Identifikasi anion dilakukan dengan mengujikan ion: Cl-, Br-,I-, CO3 2-, SO3 2-, SO42-, dan
NO3- dalam bentuk senyawanya dan menambahkan reagen yang sesuai pada sampel. Sampel
dari ion-ion halogen menggunakan senyawa halida (HCl, HBr, dan HI) untuk diujikan dengan
larutan AgNO3. Ion CO3 2- diujikan dengan larutan asam (H3O+). Ion SO3 2- diujikan dengan suatu
oksidator kuat seperti K2Cr2O7. Ion SO42- diujikan dengan senyawa HCl dan Ba(NO3)2. Dan ion
NO3- diujikan dengan larutan NaOH dan suatu reduktor kuat (Aluminium).

4. Golongan Anion

Dalam suatu reaksi , terdapat ion positif dan ion negatif , ion positif disebut kation dan ion
positif  disebut negatif , dan anion biasanya dari golongan 7 A .Anion yang sering dilakukan
meliputi 11 anion yang paling umum, yaitu anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida,
klorida, fosfat, kromat, nitrat, dan sulfat

Anion itu sendiri digolongkan menjadi dua,penggolongan anion ini berdasarkan reaksi dengan
zat tertentu, yaitu

 Golongan A

 Golongan B
Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi dengan asam ,
yaitu

 Golongan anion yang menghasilakn gas bila bereaksi dengan asam klorida encer dan
asam sulfat encer seperti : karbonat, sulfit, tiosulfat, nitrit, Hypoklorit, sianida dan sianat

 Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat seperti
semua anion A(1) dan Fluorida, Klorida, Bromida, Iodida, Nitrat, Borat, Format, Asetat,
dan Oksalat, Perklorat, Permanganat: Bromate, Heksacyanoferrat(II) dan (III), Tiosianat,
Tartrat, dan Sitrat.

Anion golongan B  adalah kelompok anion yang bereaksi di dalam larutan,

 Anion yang menghailkan reaksi pengendapan (endapan) bila bereaksi di dalam


larutannya misalnya sulfa, Fosfat, Sussinat, Arsenat, Kromat, Silikat, Salisilat, Fosfit,
Hipofosfit, Arsenit, Dikromat, dan Benzoat.

 Anion yang menghasilkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi bila bereaksi di dalam
larutan seperti Manganat, Permanganat, Kromat, Dikromat.

5. Analisis Anion

Uji pendahuluan awal pada analisis anion berdasarkan pada sifat fisika seperti warna,
bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Anion Pengamatan Reaksi


Cl- Terbentuk cairan tidak larut dalam air berwarna HCl(Aq) + AgNO3(Aq) →
putih keruh AgCl(Aq) + HNO3(Aq)

Terbentuk cairan tidak berwarna dan terbentuk AgCl(Aq) + 2NH3(Aq) →


endapan putih saat ditambahkan larutan NH3 [Ag(NH3)2](Aq) + Cl-(Aq)
Br- Terbentuk cairan tidak larut dalam air berwarna HBr(Aq) + AgNO3(Aq) →
putih pucat AgBr(Aq) + HNO3(Aq)
Terbentuk cairan tidak berwarna dan terbentuk AgBr(Aq) + NH3(Aq) →
endapan berwarna kuning pucat saat ditambahkan [Aq(NH3)2](Aq) + Br-(Aq)
larutan NH3
I- Tebentuk cairan tidak larut dalam air berwarna HI(Aq) + AgNO3(Aq) → AgI(Aq)
putih kekuningan. + HNO3(Aq)

Terbentuk cairan berwarna putih yang tidak larut


saat ditambahkan dengan larutan NH3 (tidak
terjadi reaksi)
CO3 2- Terbentuk gelembung gas dan cairan tidak CO3 2- (Aq) + 2H3O+ (Aq) →
berwarna CO2(g) + 3H2O(l)

Terbentuk cairan berwarna putih keruh ketika gas CO2(g) + Ca(OH)2(Aq) →


dialirkan pada larutan kalsium hidroksida CaCO3 (s) + H2O(l)
(Ca(OH)2)
SO3 2- Terbentuk cairan berwarna hijau SO3 2-(Aq) + K2Cr2O7(Aq) + 8H+
(Aq) → 3SO4 2- (Aq) + 2Cr3+(Aq) +
4H2O(l)
SO4 2- Perubahan warna dari kuning SO4 2-(Aq) + 2HCl(Aq) +
2Ba(NO3)2 (Aq) → BaSO4(Aq) +
menjadi jingga
BaCl2(Aq) + H2SO4(Aq) + 2NO3-
(Aq)

Pada percobaan dengan senyawa halogen, cairan yang dihasilkan dari reaksi antara
AgNO3 bersifat tidak larut dalam pelarut air dan harus direaksikan dengan NH3 terlebih dahulu,
mengubahnya menjadi cairan tidak berwarna dan terbentuk endapan, kecuali pada AgI yang
tidak dapat larut.

Pada percobaan dengan ion karbonat (CO3 2-) terbentuk gas yang dibuktikan dengan
timbulnya gelembung saat gas dialirkan pada larutan kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Pada larutan
Ca(OH)2 juga larutan menjadi keruh yang menandakan bahwa terdapat ion Ca2+ dan CO32-

Uji spesifik beberapa anion:


1. Sulfat

Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih maka anion sulfat
ada.

2. Kromat

Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan pada
filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.

3. Nitrat

Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji sehingga
membentuk sudut 30oC, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui dinding tabung

perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat maka nitrat ada.

4. Cl-

Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan anion Cl- dan Br-,
sedangkan I- tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut dapat membentuk endapan putih jika
Cl- ada.

Proses-proses yang dipakai dalam menganalisa anion adalah :

1.  Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh
pada pegolahan asam-asam

2.  Proses yang tergantung pada reaksi dalam larutan. Proses ini juga dibagi menjadi subklas-
subklas yaitu :

a. Reaksi pengendapan

Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,        dikromat,


silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.

b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
BAB III
KESIMPULAN

Analisis kualitatif ialah metode analisiis kimia yang digunakan untuk mengenali atau
mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion/kation) yang terdapat pada suatu
sampel berdasarkan sifat kimia dan sifat fisikanya. Analisa anion adalah analisa yang
bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif
dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi,
analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya
anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.
Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa
dengan melarutkan zat-zat dalam larutan.

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu
cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak,
garam-garam kalsium, barium dan seng.
Analisis anion memiliki klasifikasi yang terbagi atas : Kelas A Ialah proses yang melibatkan
identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan
asam-asam dan Kelas B Ialah proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan
DAFTAR PUSTAKA

Day, JR dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga. Jakarta.

Barsasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Trans Info Media. Jakarta
Drs. M. Sodiq Ibnu, M.Si, dkk. Kimia Analitik I. 2005. Penerbit Universitas Negeri Malang
https://www.youtube.com/watch?v=fhIyeLqTHqo&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=CwHjlgDqXNA&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai