Dosen Pengampu:
Dra. Endang Budiasih, M.S
Dra. Hayuni Retno Widarti, M.Si
Oleh:
Kelompok 3 Offering C
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis kualitatif ialah metode analisiis kimia yang digunakan untuk mengenali atau
mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion/kation) yang terdapat pada suatu sampel
berdasarkan sifat kimia dan sifat fisikanya. Analisis kualitatif anion berarti suatu proses unstuk
mengidentifikasi adanya anion pada suatu unsur atau senyawa berdasarkan pengamatan sifat
kimia dan fisikanya. Tahapan awal analisis ialah kualitatif yakni analisis pendahuluan yang
meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis
(warna dan fasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam
larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi
atau penyaringan, dan pencucian endapan.
2. Sifat-sifat anion
a. Sifat-sifat asam-basa
Garam garam larut dalam udara yang mengandung kation basa kuat bila berkombinasi
(bergabung) dengan anion dari asam lemah menghasilkan ean vang sifat basa. Misalnya
anion S PO, dan CO adalah basa sted-Lowry yang kuat. Garam yang berasal dari anion ini
dengan kation seperti K bereaksi dengan udara dan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
b. Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator sebagian reduktor sebagian lain sifat
oksidator reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO3- dan CrO42- merupakan
oksidator kuat dalam suasana oksidator asam. Anion I-, S2-, SO32- merupakan reduktor dalam
suasana asam.
c. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa
reaksi arion dengan ion barium, Ba yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu
berdasarkan rilai kelarutannya. Demikian pula dengan reaksi pengendapan arion dengan
menggunakan ion Ag merupakan bagian penting dari uji pendahuluan dari analisis anion.
lon sulfit, karbonat, kromat, fosfat, dan sulfat, bila direaksikan dengan Ba2+ akan
menghasilkan garam barium yang hanya sedikit larut dalam udara, yang ditunjukkan dengan
kecilnya nilai Ksp.
3. Identifikasi Anion
Identifikasi anion dilakukan dengan mengujikan ion: Cl-, Br-,I-, CO3 2-, SO3 2-, SO42-, dan
NO3- dalam bentuk senyawanya dan menambahkan reagen yang sesuai pada sampel. Sampel
dari ion-ion halogen menggunakan senyawa halida (HCl, HBr, dan HI) untuk diujikan dengan
larutan AgNO3. Ion CO3 2- diujikan dengan larutan asam (H3O+). Ion SO3 2- diujikan dengan suatu
oksidator kuat seperti K2Cr2O7. Ion SO42- diujikan dengan senyawa HCl dan Ba(NO3)2. Dan ion
NO3- diujikan dengan larutan NaOH dan suatu reduktor kuat (Aluminium).
4. Golongan Anion
Dalam suatu reaksi , terdapat ion positif dan ion negatif , ion positif disebut kation dan ion
positif disebut negatif , dan anion biasanya dari golongan 7 A .Anion yang sering dilakukan
meliputi 11 anion yang paling umum, yaitu anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida,
klorida, fosfat, kromat, nitrat, dan sulfat
Anion itu sendiri digolongkan menjadi dua,penggolongan anion ini berdasarkan reaksi dengan
zat tertentu, yaitu
Golongan A
Golongan B
Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi dengan asam ,
yaitu
Golongan anion yang menghasilakn gas bila bereaksi dengan asam klorida encer dan
asam sulfat encer seperti : karbonat, sulfit, tiosulfat, nitrit, Hypoklorit, sianida dan sianat
Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat seperti
semua anion A(1) dan Fluorida, Klorida, Bromida, Iodida, Nitrat, Borat, Format, Asetat,
dan Oksalat, Perklorat, Permanganat: Bromate, Heksacyanoferrat(II) dan (III), Tiosianat,
Tartrat, dan Sitrat.
Anion yang menghasilkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi bila bereaksi di dalam
larutan seperti Manganat, Permanganat, Kromat, Dikromat.
5. Analisis Anion
Uji pendahuluan awal pada analisis anion berdasarkan pada sifat fisika seperti warna,
bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Pada percobaan dengan senyawa halogen, cairan yang dihasilkan dari reaksi antara
AgNO3 bersifat tidak larut dalam pelarut air dan harus direaksikan dengan NH3 terlebih dahulu,
mengubahnya menjadi cairan tidak berwarna dan terbentuk endapan, kecuali pada AgI yang
tidak dapat larut.
Pada percobaan dengan ion karbonat (CO3 2-) terbentuk gas yang dibuktikan dengan
timbulnya gelembung saat gas dialirkan pada larutan kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Pada larutan
Ca(OH)2 juga larutan menjadi keruh yang menandakan bahwa terdapat ion Ca2+ dan CO32-
Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih maka anion sulfat
ada.
2. Kromat
Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan pada
filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.
3. Nitrat
Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji sehingga
membentuk sudut 30oC, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui dinding tabung
4. Cl-
Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan anion Cl- dan Br-,
sedangkan I- tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut dapat membentuk endapan putih jika
Cl- ada.
1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh
pada pegolahan asam-asam
2. Proses yang tergantung pada reaksi dalam larutan. Proses ini juga dibagi menjadi subklas-
subklas yaitu :
a. Reaksi pengendapan
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
BAB III
KESIMPULAN
Analisis kualitatif ialah metode analisiis kimia yang digunakan untuk mengenali atau
mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion/kation) yang terdapat pada suatu
sampel berdasarkan sifat kimia dan sifat fisikanya. Analisa anion adalah analisa yang
bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif
dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi,
analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya
anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.
Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa
dengan melarutkan zat-zat dalam larutan.
Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu
cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak,
garam-garam kalsium, barium dan seng.
Analisis anion memiliki klasifikasi yang terbagi atas : Kelas A Ialah proses yang melibatkan
identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan
asam-asam dan Kelas B Ialah proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan
DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Trans Info Media. Jakarta
Drs. M. Sodiq Ibnu, M.Si, dkk. Kimia Analitik I. 2005. Penerbit Universitas Negeri Malang
https://www.youtube.com/watch?v=fhIyeLqTHqo&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=CwHjlgDqXNA&feature=youtu.be