Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“ BANDUL SEDERHANA ”

Disusun Oleh:
Nama : Chronica Preziosa Yohanna Sianturi
NPM : E1J020032
Prodi : Agroekoteknologi
Hari/Tanggal : Jumat/ 11 Desember 2020
Dosen : 1. Drs. Bosman Sidebang, MP
2. Dr. Ir. Bilman Wilman S., MP
3. Prof. Dr. Ir. Masdar, M.Sc
Ko-Ass : 1. Marini Yupita/ E1G016035
2. Agnesia Frisca D., S.T.P/ E1G016035

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1. Nama Percobaan
Bandul Sederhana
2. Tujuan Percobaan
1) Memahami gerak harmonis sederhana
2) Mengukur secara langsung perioda bandul sederhana
3) Menentukan percepatan gravitasi ( g ), dengan menggunakan bandul
sederhana
3. TEORI DISERTAI TINJAUAN PUSTAKA
Dalam prakteknya penerapan ilmu fisika tidak jauh dalam kehidupan
seseorang setiap hari gerak yang dilakukan, energi yang digunakan, atau
mungkin permainan yang sering dimainkan.
Contohnya adalah pemainan ayunan. Secara tidak sadar ayunan dibahas
dalam ilmu fisika dalam pokok bahasan getaran. Dimana dari ayunan tersebut
dapat menghitung periode ( selang waktu yang diperlukan beban untuk
melakukan suatu gerak bolak balik ) dan melalui ayunan juga dapat
menentukan berapa besar nilai gravitasi di suatu tempat. Bandul matematis
adalah alat yang paling sederhana untuk digunakan dalam praktikum
menentukan nilai gravitasi bumi. Bandul adalah benda yang sangat sederhana
tetapi sangat menarik untuk digunakan dalam percobaan.
Gerakan ayunan secara bolak balik, gerak maju mundur piston-piston pada
mesin mobil, dan gerak ayunan pendulum pada jam kuno merupakan contoh
gerak periodik, dimana gerakan tersebut bergerak secara berulang dan kembali
diam pada posisi kesetimbangannya yang stabil [ CITATION INo14 \l 1033 ].
Gerak periodik juga disebut osilasi, benda akan berosilasi jika diberikan
gaya atau torsi untuk menjauhi titik setimbangnya, STRING (Satuan Tulisan
Riset dan Inovasi Teknologi) ketika berosilasi benda tersebut akan bergerak
bolak balik melewati titik kesetimbangannya dan gaya pemulih yang bekerja
akan cenderung mengembalikan sistem pada keadaan kesetimbangannya
[ CITATION ENo13 \l 1033 ].
Gerak harmonik sederhana (GHS) merupakan salah satu contoh gerak
periodik apabila osilasi dalam sistemnya mempunyai amplitudo yang cukup
kecil yaitu dengan simpangan kurang dari 15˚ .
Eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan dalam mengapliksikan
gerak harmonik sederhana salah satunya yaitu pembuatan bandul matematis
atau pendulum sederhana [ CITATION HWi19 \l 1033 ] . Pendulum sederhana
(simple pendulum) merupakan model yang disempurnakan yang terdiri dari
sebuah massa titik yang ditahan oleh benang kaku tak bermasa (massa
diabaikan) [ CITATION AHS16 \l 1033 ].
Apabila bandul dilepaskan diberi simpangan dari posisi setimbangnya
maka bandul tersebut akan berosilasi bergerak secara bolak balik melewati
posisi setimbangnya[ CITATION HCh13 \l 1033 ]. Selama berosilasi, sebuah
bandul akan mempunyai periode, frekuensi, dan frekuensi sudut.
Periode menyatakan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
satu kali getaran penuh, frekuensi menyatakan banyaknya getaran yang terjadi
tiap satuan detik, dan frekuensi sudut menyatakan besarnya kecepatan
rotasi[ CITATION KKh11 \l 1033 ].
4. A. DATA PERCOBAAN
Panjang Tali, l Waktu untuk 20 kali ayunan, t Periode, T Periode T2 g
(m) (s) (s) Rata-rata (m/s 2)
38,64 s 1,932 3,732624 6,33
0,6 40,92 s 2,046 1,965 4,186116 5,65
38,34 s 1,917 3,674889 6,43
30,15 s 1,5075 2,273 12,15
0,7 29,63 s 1,4815 1,5007 2,195 12,58
30,26 s 1,513 2,289 12,06
30,24 s 1,512 2,286 13,80
0,8 30,52 s 1,526 1,523 2,329 13,55
30,62 s 1,531 2,344 13,46
2
Panjang Tali, l Waktu untuk 40 kali ayunan, t Periode, T Peride T g
(m) (s) (s) Rata-rata (m/s 2)
31,79 s 0,79475 0,632 37,44
0,6 31,76 s 0,794 0,795 0,6304 37,54
31,80 s 0,795 0,6320205 37,44
34,03 s 0,85075 0,724 38,13
0,7 32,80 s 0,82 0,843 0,6724 41,06
34,31 s 0,85775 0,736 37,51

31,94 s 0,7985 0,638 49,45


0,8 34,99 s 0,87475 0,824 0,765 41,24
31,92 s 0,798 0,637 49,53

B. ANALISA DATA MENGGUNAKAN TEORI RALAT


1) Percobaan Pertama 20 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2


1 6,33 0,19 0,04
2 5,65 −0,49 0,24
3 6,43 0,29 0,08
X rata−rata=6,14 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 0,36
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
0,36 0,25
ΔX =
√ 3(3−1)
Δ I=
6,14
x 100 %

0,36
ΔX =
√ 6
Δ I =4,07 %

ΔX =√ 0,06
ΔX =0,25
Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX
K = 100 % - 4,07 % = 6,14 + 0,25 = 6,14 – 0,25
K = 95,93 % = 6,39 = 5,89
Jadi, hasil dari percobaan pertama pengukuran gravitasi dengan 20 kali ayunan
yaitu berkisar antara 5,89 m/s 2 sampai 6,39 m/s 2.

2) Percobaan Kedua 20 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2


1 12,15 −0,11 0,012
2 12,58 0,32 0,102
3 12,06 −0,2 0,04
X rata−rata=12,26 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 0,15
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
0,15
ΔX =
√ 3(3−1)

0,16
Δ I= x 100 %
12,26
0,15
ΔX =
√ 6
Δ I =1,31 %

ΔX =√ 0,025
ΔX =0,16
Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX
K = 100 % - 1,31 % = 12,26 + 0,16 = 12,26 – 0,16
K = 98,69 % = 12,42 = 12,1
Jadi, hasil dari percobaan kedua pengukuran gravitasi dengan 20 kali
ayunan yaitu berkisar antara 12,1 m/s 2 sampai 12,42 m/s 2.
3) Percobaan Ketiga 20 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2

1 13,80 0,2 0,04


2 13,55 −0,05 0,0025
3 13,46 −0,14 0,02
X rata−rata=13,60 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 0,06
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
0,06
ΔX =
√ 3(3−1)

0,1
Δ I= x 100 %
13,60
0,06
ΔX =
√ 6
Δ I =0,74 %

ΔX =√ 0,01
ΔX =0,1
Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX
K = 100 % - 0,74 % = 13,60 + 0,1 = 13,60 – 0,1
K = 99,26 % = 13,7 = 13,5
Jadi, hasil dari percobaan ketiga pengukuran gravitasi dengan 20 kali
ayunan yaitu berkisar antara 13,5 m/s 2 sampai 13,7 m/s 2.
4) Percobaan Pertama 40 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2

1 37,44 −0,03 0,0009


2 37,54 0,07 0,0049
3 37,44 −0,03 0,0009
X rata−rata=37,47 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 0,0067
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
0,0067
ΔX =
√ 3(3−1)

0,05
Δ I= x 100 %
37,47
0,0067
ΔX =
√ 6
Δ I =0,13 %

ΔX =√ 0,002
ΔX =0,05

Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX


K = 100 % - 0,13 % = 37,47 + 0,05 = 37,47 – 0,05
K = 99,87 % = 37,52 = 37,42
Jadi, hasil dari percobaan pertama pengukuran gravitasi dengan 40 kali
ayunan yaitu berkisar antara 37,42 m/s 2 sampai 37,52 m/s 2.
5) Percobaan Kedua 40 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2

1 38,13 −0,77 0,59


2 41,06 2,16 4,67
3 37,51 −1,39 1,93
X rata−rata=38,9 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 7,19
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
7,19 1,05
ΔX =
√ 3(3−1)
Δ I=
38,9
x 100 %

7,19
ΔX =
√ 6
Δ I =2,60 %

ΔX =√ 1,10
ΔX =1,05
Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX
K = 100 % - 2,60 % = 38,9 + 1,05 = 38,9 – 1,05
K = 97,4 % = 39,95 = 37,85
Jadi, hasil dari percobaan kedua pengukuran gravitasi dengan 40 kali
ayunan yaitu berkisar antara 37,85 m/s 2 sampai 39,95 m/s 2.

6) Percobaan Ketiga 40 Kali Ayunan

No Data (m/s 2) X – Xrata-rata ( X – Xrata-rata )2

1 49,45 2,71 7,34


2 41,24 −5.5 30,25
3 49,53 2,79 7.78
X rata−rata=46,74 ∑ ( X – X rata-rata)2
¿ 45,37
∑(X −X rata−rata)2
Ralat Mutlak : ΔX =
√ n(n−1)
Ralat Nisbi :

ΔX
Δ I= x 100 %
Xrata−rata
45,37
ΔX =
√ 3(3−1)

2,75
Δ I= x 100 %
46,74
45,37
ΔX =
√ 6
Δ I =5,88 %

ΔX =√ 7,56
ΔX =2,75
Keseksamaan : K = 100 % - ΔI Hasil Pengukuran : Xrata-rata ± ΔX
K = 100 % - 5,88 % = 46,74 + 2,75 = 46,74 – 2,75
K = 94,12 % = 49,49 = 43,99
Jadi, hasil dari percobaan ketiga pengukuran gravitasi dengan 40 kali
ayunan yaitu berkisar antara 43,99 m/s 2 sampai 49,49 m/s 2.

C. PEMBAHASAN
Tinjau sebuah benda bermassa m digantung pada titik tetap dengan seutas
tali yang panjangnya l ( massa tali diabaikan ). Bila massa m diberi simpangan
sejauh x dengan cara menarik ke samping dari posisi kesetimbangannya ( lihat
Gambar 3.2 ) dan dilepaskan, benda akan berayun di sekitar posisi kesetimbangan
benda yaitu x= 0. Sistem ini disebut bandul sederhana di mana geraknya
merupakan gerak osilasi dan periodic ( gerak harmonis sederhana ).

l θ
m

mg
Gambar 3.2
Misalkan massa m ( gambar 3.2), berada sejauh x dari posisi
kesetimbangannya atau tali membentuk sudut θ terhadap garis vertical. Diagram
gaya untuk massa m ditunjukkan pada Gambar 3.3, dimana w = mg adalah berat
benda dan T adalah tegangan tali.

mg sin θ
mg cos θ
w = mg
Gambar 3.3 Diagram gaya untuk massa m

Dengan menggunakan Hukum II Newton, diperoleh


T ¿ 2 π ( l / g )1/2
Atau g = 4 π2 l / T2
dimana g dapat dihitung dengan mengukur l dan T.

Nilai periode bandul dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya


panjang tali yang digunakan dan sudut simpangan awal, sedangkan faktor yang
tidak mempengaruhi periode adalah massa dan diameter bandul.
Panjang tali mempengaruhi periode karena hubungan panjang tali dengan
periode bandul berbanding lurus, semakin panjang tali maka periode bandul akan
semakin besar, dan semakin pendek tali yang digunakan maka nilai periode akan
semakil kecil.
Sudut simpangan awal mempengaruhi besar nilai periode apabila sudut
tersebut tidak relatif kecil, karena hanya sudut simpangan yang relatif kecillah
yang tergolong ke dalam getaran harmonik sederhana, apabila sudut simpangan
relatif STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) besar maka
perumusan periode memakai persamaan deret tak hingga untuk sembarang derajat
kepresisian.

5. KESIMPULAN
1) Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu
titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu konstan. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak
diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika
beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B,
C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak
harmonik sederhana.
2) Mengukur secara langsung perioda bandul sederhana

Panjang Tali, l Waktu untuk 20 kali ayunan, t Periode, T


(m) (s) (s)
38,64 s 1,932
0,6 40,92 s 2,046
38,34 s 1,917
30,15 s 1,5075
0,7 29,63 s 1,4815
30,26 s 1,513
30,24 s 1,512
0,8 30,52 s 1,526
30,62 s 1,531

Panjang Tali, l Waktu untuk 40 kali ayunan, t Periode, T


(m) (s) (s)
31,79 s 0,79475
0,6 31,76 s 0,794
31,80 s 0,795
34,03 s 0,85075
0,7 32,80 s 0,82
34,31 s 0,85775

31,94 s 0,7985
0,8 34,99 s 0,87475
31,92 s 0,798
Rumus untuk pencari periode adalah
t( waktu)
T=
n( jumlah ayunan)
3) Menentukan percepatan gravitasi ( g ), dengan menggunakan bandul
sederhana

Panjang Tali, l Waktu untuk 20 kali ayunan, t Periode, T Periode T2 g


(m) (s) (s) Rata-rata (m/s 2)
38,64 s 1,932 3,732624 6,33
0,6 40,92 s 2,046 1,965 4,186116 5,65
38,34 s 1,917 3,674889 6,43
30,15 s 1,5075 2,273 12,15
0,7 29,63 s 1,4815 1,5007 2,195 12,58
30,26 s 1,513 2,289 12,06
30,24 s 1,512 2,286 13,80
0,8 30,52 s 1,526 1,523 2,329 13,55
30,62 s 1,531 2,344 13,46
2
Panjang Tali, l Waktu untuk 40 kali ayunan, t Periode, T Peride T g
(m) (s) (s) Rata-rata (m/s 2)
31,79 s 0,79475 0,632 37,44
0,6 31,76 s 0,794 0,795 0,6304 37,54
31,80 s 0,795 0,6320205 37,44
34,03 s 0,85075 0,724 38,13
0,7 32,80 s 0,82 0,843 0,6724 41,06
34,31 s 0,85775 0,736 37,51

31,94 s 0,7985 0,638 49,45


0,8 34,99 s 0,87475 0,824 0,765 41,24
31,92 s 0,798 0,637 49,53
Rumus untuk mencari grafitasi adalah

4 π 2 ×l
g=
T2
DAFTAR PUSTAKA
A. H. Setyadin et al. (2016). Optimalisasi Bandul Matematis Menggunakan
Tracker dalam Penentuan Perubahan Percepatan Gravitasi Permukaan
Bumi (g) Akibat Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 9 M. vol v. February.

E. Novianarenti, Y. Susatio, and R. (2013). Penentuan Parameter Bandul


Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang
dalam Tangki. vol. 2, no. 1.

H. Chen, J. Li, and Z. He. (2013). The existence of subharmonic solutions with
prescribed minimal period for forced pendulum equations with impulses q.
Appl. Math. Model., vol. 37, no. 6, 4189–4198.

I. Noor and A. Dewi. (2014). Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis


untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi Gerak
Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban. vol.03, no. 02, 189–
194.

K. Khotimah, S. Viridi, and N. (2011). Ayunan Sederhana : Pengaruh Panjang


Tali , Sudut Awal , dan Massa Bandul terhadap Periode serta Menentukan
Konstanta Redaman. vol. 2011, no. SNIPS, 22-23.

Widya, H. (2019). Variasi Bentuk Bandul untuk Meningkatkan Pemahaman


Peserta Didik Dalam Penentuan Nilai Gravitasi Bumi pada Ayunan
Sederhana. vol. 3, no. 1, 42-46.
LAMPIRAN
 Percobaan 20 kali ayunan
1. 0,6 m
 38,64 s 4(3,14)2 ×0,6
g=
t( waktu) 4,18116
T=
n( jumlah ayunan) g=5,65
38,64  38,34 s
T=
20
t( waktu)
T=
T =1,932 s n( jumlah ayunan)
T 2=3,732624 38,34
T=
20
4 π 2 ×l
g=
T2 T =1,917
2
4(3,14) ×0,6
2
T =3,674889
g=
3,732624 4 π 2 ×l
g=
g=6,33 m/ s2 T2
 40,92 s 4(3,14)2 ×0,6
g=
t( waktu) 3,674889
T=
n( jumlah ayunan) g=6,43
40,92  T rata-rata
T=
20 1,932+2,046+ 1,917
¿
T =2,046 3
T 2=4,18116 ¿ 1,965

4 π 2 ×l
g=
T2
2. 0,7 m
 30,15 s 4(3,14)2 ×0,7
g=
t( waktu) 2,273
T=
n( jumlah ayunan) g=12,15m/ s2
30,15  29,63 s
T=
20
t( waktu)
T =1,5075 s T=
n( jumlah ayunan)
T 2=2,273 29,63
T=
4 π 2 ×l 20
g=
T2 T =1,4815
T 2=2,195 4(3,14)2 ×0,7
g=
2,289
4 π 2 ×l
g=
T2 g=12,06 m/ s2
4(3,14)2 ×0,7  T rata-rata
g=
2,195 1,5075+ 1,4815+ 1, 513
¿
g=12,58m/ s2 3

 30,26 s ¿ 1,5007

t( waktu)
T=
n( jumlah ayunan)
30,26
T=
20
T =1,513
T 2=2,289
4 π 2 ×l
g=
T2
3. 0,8 m
 30,24 s T 2=2,329
t( waktu) 4 π 2 ×l
T= g=
n( jumlah ayunan) T2
30,2 4 4(3,14)2 ×0,8
T= g=
20 2,329
T =1,512 s
g=13,55m/ s2
T 2=2,286  30,62 s
2
4 π ×l t( waktu)
g= T=
T2 n( jumlah ayunan)
4(3,14)2 ×0,8 30,62
g= T=
2,286 20
g=13,80m/ s2 T =1,531
 30,52 s T 2=2,344
t( waktu) 4 π 2 ×l
T= g=
n( jumlah ayunan) T2
30,52 4(3,14)2 ×0,8
T= g=
20 2,344
T =1,526
g=13,46 m/ s2
 T rata-rata ¿ 1,523
1,512+1,526+ 1,531
¿
3

 Percobaan 40 kali ayunan


1. 0,6 m
 31,79 s 4(3,14)2 ×0,6
g=
t( waktu) 0,6304
T=
n( jumlah ayunan) g=37,54 m/s 2
31,79  31,80 s
T=
40
t( waktu)
T =0,79475 s T=
n( jumlah ayunan)
T 2=0,632 31,80
T=
2
4 π ×l 40
g=
T2 T =0,795
4(3,14)2 ×0,6 T 2=0,632025
g=
0,632 4 π 2 ×l
g=
g=37,44 m/s 2 T2
 31,76 s 4(3,14)2 ×0,6
g=
t( waktu) 0,632025
T=
n( jumlah ayunan) g=37,44 m/s 2
31,76  T rata-rata
T=
40
0,79475+0,794+ 0,795
¿
T =0,794 3
T 2=0,6304 ¿ 0,795
4 π 2 ×l
g=
T2

2. 0,7 m
 34,03 s 4(3,14)2 ×0,7
g=
t( waktu) 0,6724
T=
n( jumlah ayunan) g=41,06 m/s 2
34,03  34,31 s
T=
40
t( waktu)
T =0,85075 s T=
n( jumlah ayunan)
T 2=0,724 34,31
T=
2
4 π ×l 40
g=
T2 T =0 , 85775
4(3,14)2 ×0,7 T 2=0,6736
g=
0,724 4 π 2 ×l
g=
g=38,13m/ s2 T2
 32,80 s 4(3,14)2 ×0,7
g=
t( waktu) 0,6736
T=
n( jumlah ayunan) g=37,51m/s 2
32,80  T rata-rata
T=
40
0,85075+0,82+0,85775
¿
T =0,82 3
T 2=0,6724 ¿ 0,843
4 π 2 ×l
g=
T2

3. 0,8 m
 31,94 s g=49,45 m/s 2
t( waktu)  34,99 s
T=
n( jumlah ayunan)
t( waktu)
T=
31,94 n( jumlah ayunan)
T=
40
34,99
T=
T =0,7985 s 40
T 2=0,638 T =0,87475
4 π 2 ×l T 2=0,765
g=
T2 4 π 2 ×l
g=
4(3,14)2 ×0,8 T2
g=
0,638
4(3,14)2 ×0,8 4 π 2 ×l
g= g=
0,765 T2
g=41,24 m/s 2 4(3,14)2 ×0,8
g=
 31,92 s 0,637

t( waktu) g=49,53 m/s 2


T=
n( jumlah ayunan)  T rata-rata
31,92 0,7985+0,87475+0,798
T= ¿
40 3
T =0,798 ¿ 0,824
T 2=0,637

Anda mungkin juga menyukai