NPM : 1706986694
KELOMPOK : 6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
I. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja metode spektroskopi serapan atom (AAS)
2. Menentukan kadar Au dalam sampel uji menggunakan metode spektroskopi
serapan atom (AAS)
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi,
suatu atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ketingkat eksitasi.
Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis
resonansi yang tepat.
Atomisasi dapat dilakukan dengan baik dengan nyala maupun dengan tungku.
Untuk mengubah unsure metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan
energi panas. Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati
agar proses atomisasinya sempurna. Biasanya temperatur dinaikkan secara
bertahap, untuk menguapkan dan sekaligus mendisosiasikan senyawa yang
dianalisis. Bila ditinjau dari sumber radiasi, haruslah bersifat sumber yang
kontinyu. Di samping itu sistem dengan penguraian optis yang sempurna
diperlukan untuk memperoleh sumber sinar dengan garis absorpsi yang
semonokromator mungkin.
Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatu
unsure yang spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar hallow cathode.
Dengan pemberiaan tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar, dan
atom-atom logam katodenya akan teruapkan dengan pemercikkan. Atom akan
tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu
Teknik AAS menjadi alat yang canggih dalam anlisis. Ini disebabkan
diantaranya oleh kecepatan analisisnya, ketelitiannya sampai tingkat runut, tdak
memerlukan pemisahan pendahuluan. Kelebihan kedua adalah kemungkinannya
untuk menentukan konsentrasi semua unsure pada konsentrasi runut. Ketiga,
sebelum pengukuran tidak selalu memerlukan pemisahan unsur yang ditentukan
karena kemungkinan penentuan satu unsure dengan kehadiran unsure lain dapat
dilakukan asalkan katoda berongga yang diperlukan tersedia. AAS dapat
digunakan sampai 61 logam.
Gambar 1. Alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)
NO x y x^2 y^2 xy
1 1,00 0,0286 1,00 0 0,03
2 2,00 0,0689 4,00 0 0,14
3 3,00 0,1134 9,00 0 0,34
4 4,00 0,1395 16,00 0 0,56
∑ 10,00 0,35 30,00 0 1,06
X: konsentrasi larutan
Y: rata-rata absorban
y=a+bx
( ∑ y )( ∑ x 2 )−( ∑ x )( ∑ xy ) =
(30)(0,35)−( 10 ) ( 1,06 )
a= =−0,007
n ( ∑ x 2 )− ( ∑ x ) 2 4 ( 30 )− (100 )
∴ y=0,038 x−0,007
( ( 30 x 0,12 )−( 2 x 10 x 0,35 x 1,06 ) + ( 4 x 1,13 ) )
∆ y2 =
1
4−2
0−[ 4 ( 30 ) −( 100 ) ]
∆ y 2 = 3,7 x 10-5
∆ y =0,00616
N
∆ b=∆ y
√ N ∑ xi2−¿ ¿ ¿
¿
4
∆ b=0,00616
√ 4 ( 30 ) −( 100 )
=0,00276
0.14
0.12
0.1
ABSORBANCE
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
CONCENTRATION
VII. Kesimpulan
1. spektroskopi serapan atom (AAS) berfungsi dalam analisa kuantitatif yaitu
untuk menghitung kadar suatu unsur pada sample. AAS bekerja dengan cara
memancarkan gelombang elektromagnetik berupa UV kepada sample dalam
bentuk atomnya, sehingga akan terjadi interaksi berupa absorbansi energi yang
menghasilkan emisi atom. Emisi atomlah yang dibaca oleh sensor untuk
menentukan kadar dari unsur yang dicar
2. pada percobaan ini, data yang didapat dari AAS diolah dengan metode regresi
linear dan didapatkan persamaan grafik y=0,038x – 0,007 sehingga
didapatkan absorbance sampel adalah 0,038 atau 3,8%
Referensi