Anda di halaman 1dari 3

Indonesia Darurat Narkoba

Oleh, Setyoaji Fajar Negara, 1706986725

Sumber:
1. https://anaksholeh.net/narkoba-dalam-fiqih-islam (diunggah tanggal 10 Mei 2018)
2. https://muslim.or.id/9077-narkoba-dalam-pandangan-islam.html (diunggah tanggal 10 Mei
2018)
3. Syarbini, Amirulloh. 2015. Ngopi Bareng Ustadz. Jakarta: Elex Media Komputindo. (
Mengutip halaman 179-180)

Pandangan Islam Terhadap Narkoba

Pengertian Narkoba dan Hubungannya Dengan Islam

Dalam Alqur‟an tidak ada/tidak diketemukan terminologi narkoba. Begitu juga dalam
hadis-hadis Rasul tidak dijumpai istilah narkoba karena narkoba merupakan istilah baru yang
muncul sekitar abad dua puluh. Istilah "narkoba" baru muncul kira-kira sekitar tahun 1998
karena banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang yang termasuk
narkotika dan bahan bahan adiktif atau obat-oabat aditif yang terlarang. Oleh karena itu untuk
memudahkan berkornunikasi dan tidak menyebutkan istilah yang tergolong panjang maka kata
narkotika, Psikotropika dan bahab-bahan adiktif yang terlarang disingkat menjadi
NARKOBA.

Narkoba dalam istilah fiqih disebut “al mukhaddirat”. Definisinya menurut Syaikh
Wahbah Zuhaili adalah segala sesuatu yang membahayakan tubuh dan akal (kullu maa yadhurr
al jism wa al ‘aql). (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, 4/177). narkoba adalah
segala materi (zat) yang menyebabkan hilangnya kesadaran pada manusia atau hewan dengan
derajat berbeda-beda, seperti hasyisy (ganja), opium, dan lain-lain. (maaddatun tusabbibu fil
insan aw al hayawan fuqdan al wa’yi bidarajaatin mutafawitah). (Ibrahim Anis dkk, Al
Mu’jam Al Wasith, hlm. 220).

Pengharaman Narkoba Beserta Dalil-dalilnya

Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan
darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya dengan zat yang
memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat
menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa,
34: 204). Seperti dsebutkan dalam Surah Al-Araf ayat 157 yang berbunyi:

‫ت لَ ُه ُم َويُ ِحل‬ َّ ‫علَ ْي ِه ُم َويُ َح ِ ِّر ُم‬


ِ ‫الط ِيِّ َبا‬ َ ِ‫ْال َخ َبائ‬
َ ‫ث‬
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk”

Surah Al-Baqarah ayat 195 juga menyebutkan hal yang sama dengan ayat sebelumnya
yaitu dilarang untuk mendekati hal-hal yang dapat membawa keburukan, Allah Taala
berfirman:

‫الت َّ ْهلُ َك ِة ِإلَى ِبأ َ ْيدِي ُك ْم ت ُ ْلقُوا َو َل‬


“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al Baqarah:
195).

Hadits dari nabi yang satu ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang
yang menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang
bisa mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun.
Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil haramnya narkoba. Dari Abu Hurairah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka
Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama
lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap
ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada
ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).

Haramnya narkoba juga dapat didasarkan pada kaidah fiqih tentang bahaya (dharar)
yang berbunyi : Al ashlu fi al madhaar at tahrim(hukum asal benda yang berbahaya [mudharat]
adalah haram). (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyah Al Islamiyah, 3/457; Muhammad
Shidqi bin Ahmad Al Burnu, Mausu’ah Al Qawa’id Al Fiqhiyah, 1/24). Kaidah ini berarti
bahwa segala sesuatu materi (benda) yang berbahaya, hukumnya haram, sebab syariah Islam
telah mengharamkan terjadinya bahaya. Dengan demikian, narkoba diharamkan berdasarkan
kaidah fiqih ini karena terbukti menimbulkan bahaya bagi penggunanya.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah narkoba merupakan zat yang sangat berbahaya,
walaupun narkoba adalah masalah baru, yang belum ada masa imam-imam mazhab yang
empat. Namun demikian tak perbedaan di kalangan ulama mengenai haramnya narkoba dalam
berbagai jenisnya.

Anda mungkin juga menyukai