Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN SOAL-SOAL TEKNIK ANALISA DATA

1. Dari suatu populasi diambil 32 orang sebagai sampel. Yang nilainya disajikan dalam
tabel berikut
Nilai Frekuensi
31 – 35 3
36 – 40 5
41 – 45 8
46 – 50 10
51 – 55 5
56 – 60 1
Apakah populasi nilai-nilai tersebut berdistribusi normal? (∝= 5%)
(soal Uji Normalitas)
Jawab :
1) Formula hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji
𝑘
2
(𝜎𝑖 − 𝑒𝑖 )2
𝑋 =∑ ~𝑋 2 (𝑘 − 3)
𝑒𝑖
𝑖=1
4) Komputasi
Menghitung rerata dan deviasi baku
X F fX 𝑿𝟐 𝒇𝑿𝟐
33 3 99 1089 3267
38 5 190 1444 7220
43 8 344 1849 14792
48 10 480 2304 23040
53 5 265 2809 14045
58 1 58 3364 3364
32 1436 65728
∑ 𝑓𝑋 1436
𝑋̅ = = = 44.875
∑𝑓 32
(∑ 𝑓)(∑(𝑓𝑋)2 ) − ((∑ 𝑓𝑋)2 ) (32)(65728) − (6745)2 41200
𝑠2 = = = = 41.53226
(∑ 𝑓)(∑ 𝑓 − 1) (32)(31) 992
𝑠 = √41.53226 = 6.444
Tabel menghitung frekuensi harapan
Tepi kelas Z untuk tepi Luas kelas Frekuensi Frek.
kelas harapan Amatan
30.5 – 35.5 (-2.23) – (- 3
1.45) 0,0606 1,9392
35.5 – 40.5 (-1.45) – (- 5
0.68) 0,1748 5,5936
40.5 – 45.5 (-0.68) – (0.10) 0,2915 9,328 8
45.5 – 50.5 (0.10) – (0.87) 0,268 8,576 10
50.5 – 55.5 (0.87) – (1.65) 0,1427 4,5664 5
55.5 – 60.5 (1.65) – (2.42) 0,0417 1,3344 1
(3 − 1.9392)2 (5 − 5.5936)2 (8 − 9.328)2 (10 − 8.576)2
𝑋𝑜𝑏𝑠 2 = + + +
1.9392 5.5936 9.328 8.576
(5 − 4.5644)2 (1 − 1.3344)2
+ +
4.5664 1.3344

= 0.0583 + 0.0630 + 0.1891 + 0.2364 + 0.0412 + 0.0838 = 1.194

5) Daerah Kritis
𝑣 =𝑘−3=6−3=3
2
𝑋0.05:3 = 7.815
𝐷𝑘 = {(𝑋 2 |𝑋 2 > 7.815)}
2
𝑋𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘

6) Keputusan Uji
𝐻0 diterima
7) Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Nilai-nilai pada sampel yang berukuran 18 yang diambil secara random dari populasinya
adalah sebagai berikut
68 73 77 77 77 79 79 85 89
31 41 51 55 57 58 59 61 67
Apakah populasi nilai-nilai tersebut berdistribusi normal? (∝= 5%)
(soal Uji Normalitas)
Jawab :
1) Formula hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji
𝐿 = 𝑚𝑎𝑘𝑠|𝐹(𝑧𝑖 ) − 𝑆(𝑧𝑖 )|
4) Komputasi
Dari data diperoleh 𝑋̅ = 65.78 dan 𝑠 = 15.452
Tabel mencari 𝑳𝒎𝒂𝒌𝒔
𝑋𝑖 𝑋𝑖 − 𝑋̅ 𝐹(𝑍𝑖 ) 𝑆(𝑍𝑖 ) |𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )|
𝑍𝑖 =
𝑠
31 -2,25 0,0122 0,06 0,04
41 -1,60 0,0548 0,11 0,06
51 -0,96 0,1685 0,17 0,00
55 -0,70 0,242 0,22 0,02
57 -0,57 0,2843 0,28 0,01
58 -0,50 0,3085 0,33 0,02
59 -0,44 0,33 0,39 0,06
61 -0,31 0,3783 0,44 0,07
67 0,08 0,5319 0,50 0,03
68 0,14 0,5557 0,56 0,00
73 0,47 0,6808 0,61 0,07
77 0,73 0,7673 0,78 0,01
77 0,73 0,7673 0,78 0,01
77 0,73 0,7673 0,78 0,01
79 0,86 0,8051 0,89 0,08
79 0,86 0,8051 0,89 0,08
85 1,24 0,8925 0,94 0,05
89 1,50 0,9332 1,00 0,07

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 = |𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )| = 0.08

5) Daerah Kritis
𝐿0.05,18 = 0.20 ; 𝐷𝑘 = {𝐿|𝐿 > 0.20}
𝐿𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘
6) Keputusan Uji : 𝐻0 diterima
7) Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

3. Seorang peneliti ingin membandingkan secara bersamaan efektivitas tiga metode


pembelajaran yaitu metode A, metode B, dan metode C. Teknik analisis yang akan
digunakan adalah analisis variansi. Berikut ini adalah data sampel yang diambil secara
random dari populasinya.
Metode Nilai
Metode A 8 9 9 7 7 6 8
Metode B 7 6 6 8 7 5 7 6
Metode C 4 5 6 6 7 5
Dengan mengambil tingkat signifikansi 5%, ujilah bahwa:
a. Populasi darimana sampel diambil berdistribusi normal
b. Populasi-populasi mempunyai variansi yang sama

Jawab :

Metode A

1) Formula hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji
𝐿 = 𝑚𝑎𝑘𝑠|𝐹(𝑧𝑖 ) − 𝑆(𝑧𝑖 )|
4) Komputasi
Dari data diperoleh ∑ 𝑋 = 54 dan ∑ 𝑋 2 = 424
54
𝑋̅ = = 7.71
7
(7)(424) − (54)2
𝑠=√ = 1.11
(7)(6)
𝑿𝒊 ̅
𝑿𝒊 − 𝑿 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 )
𝒁𝒊 = − 𝑺(𝒁𝒊 )|
𝒔
6 -0,084 0,0618 0,1429 0,0811
7 -0,035 0,2611 0,4286 0,1675
7 -0,035 0,2611 0,4286 0,1675
8 0,014 0,6026 0,7143 0,1117
8 0,014 0,6026 0,7143 0,1117
9 0,063 0,877 1,0000 0,1230
9 0,063 0,877 1,0000 0,1230

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 = |𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )| = 0.1675

5) Daerah kritis

𝐿0.05,7 = 0.300 ; 𝐷𝑘 = {𝐿|𝐿 > 0.300}

𝐿𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘
6) Keputusan Uji
𝐻0 diterima
7) Kesimpulan : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Metode B

1) Formula hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji

𝐿 = 𝑚𝑎𝑘𝑠|𝐹(𝑧𝑖 ) − 𝑆(𝑧𝑖 )|

4) Komputasi
Dari data diperoleh ∑ 𝑋 = 52 dan ∑ 𝑋 2 = 344

52
𝑋̅ = = 6.5
8

(8)(344) − (52)2
𝑠=√ = 0.926
(8)(7)
𝑿𝒊 ̅
𝑿𝒊 − 𝑿 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 )
𝒁𝒊 = − 𝑺(𝒁𝒊 )|
𝒔
5 -0,36 0,3594 0,1250 0,2344
6 0,05 0,5199 0,5000 0,0199
6 0,05 0,5199 0,5000 0,0199
6 0,05 0,5199 0,5000 0,0199
7 0,45 0,6736 0,8750 0,2014
7 0,45 0,6736 0,8750 0,2014
7 0,45 0,6736 0,8750 0,2014
8 0,86 0,8051 1,0000 0,1949

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 = |𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )| = 0.2344


5) Daerah Kritis
𝐿0.05,8 = 0.285 ; 𝐷𝑘 = {𝐿|𝐿 > 0.285}
𝐿𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘
6) Keputusan Uji
𝐻0 diterima
7) Kesimpulan
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Metode C

1) Formula hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji

𝐿 = 𝑚𝑎𝑘𝑠|𝐹(𝑧𝑖 ) − 𝑆(𝑧𝑖 )|

4) Komputasi
Dari data diperoleh ∑ 𝑋 = 33 dan ∑ 𝑋 2 = 187

33
𝑋̅ = = 5.50
6

(6)(187) − (33)2
𝑠=√ = 1.05
(6)(5)
𝑿𝒊 ̅
𝑿𝒊 − 𝑿 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 )
𝒁𝒊 = − 𝑺(𝒁𝒊 )|
𝒔
4 -1,43 0,0764 0,1667 0,0903
5 -0,48 0,3156 0,5000 0,1844
5 -0,48 0,3156 0,5000 0,1844
6 0,48 0,6844 0,8333 0,1489
6 0,48 0,6844 0,8333 0,1489
7 1,43 0,9236 1,0000 0,0764

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 = |𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )| = 0.1844


5) Daerah Kritis
𝐿0.05,6 = 0.319; 𝐷𝑘 = {𝐿|𝐿 > 0.319}
𝐿𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘
6) Keputusan Uji
𝐻0 diterima
7) Kesimpulan
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Uji Homogenitas Variansi Populasi

1) Formula Hipotesis
𝐻0 ∶ 𝜎12 = 𝜎22 = 𝜎32
𝐻1 : tidak semua variansi sama
2) 𝛼 = 5% = 0.05
3) Statistik Uji
1
𝑛 −1 𝑛 −1 𝑛 −1 𝑁−𝑘
[(𝑠12 ) 1 (𝑠22 ) 2 ….(𝑠𝑘2 ) 𝑘 ] (𝑛1 −1)(𝑠12 )+(𝑛2 −1)(𝑠22 )+(𝑛3 −1)(𝑠32 )
𝑏= 𝑠𝑝2
dengan 𝑠𝑝2 = 𝑁−𝑘

4) Komputasi
Dari perhitungan di atas
𝑠12 = 1.238 ; 𝑠22 = 0.857 ; 𝑠32 = 1.100
(6)(1.238) + (7)(0.857) + (5)(1.100)
𝑠𝑝2 = = 1.052
18
1
[(1.238)6 (0.857)7 (1.100)5 ]18 1.0383
𝑏= = = 0.987
1.052 1.052
5) Daerah Kritis
(7)(0.7000) + (8)(0.7387) + (6)(0.6483) 14.6994
𝑏3(0.05;7;8;6) = = = 0.7000
21 21
𝐷𝑘 = {𝑏|𝑏 < 0.7000}
𝑏𝑜𝑏𝑠 ∉ 𝐷𝑘
6) Keputusan Uji
𝐻0 diterima
7) Kesimpulan
𝜎12 = 𝜎22 = 𝜎32
Variansi-variansi dari ketiga populasi sama (homogen)

4. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara tiga metode pembelajaran A, B dan C
ketiga metode pembelajaran tersebut diberikan kepada tiga kelas yang kondisi
awalnya sama. Metode pembelajaran A dikenakan kepada kelas 1A, metode
pembelajaran B dikenakan kepada kelas 1B, dan metode pembelajaran C dikenakan
kepada kelas 1C. Untuk kepentingan analisis data, diambil secara random sejumlah
siswa, dan datanya adalah sebagai berikut:
Kelas 1A : 2, 4, 3, 5, 4
Kelas 1B : 8, 7, 8, 9, 8
Kelas 1C : 5, 6, 5, 6, 7

Diasumsikan semua persyaratan analisis variansi dipenuhi dan uji analisis variansi
dilakukan pada tingkat signifikansi 5%.

a. Apakah ada perbedaan kinerja dari ketiga metode tersebut?


b. Apakah diperlukan uji lanjut untuk menentukan metode mana yang paling baik
kinerjanya? Kalau ya, lakukanlah uji lanjut itu dan kalau tidak, jelaskan mengapa?
c. Bagaimana kesimpulan penelitiannya?

Jawab :

Metode Pembelajaran/kelas
A B C
2 8 5
4 7 6
3 8 5
5 9 6
4 8 7
Total 𝑇1 = 18 𝑇2 = 40 𝑇3 = 29 𝐺 = 87
rerata 𝑋̅1 = 3.6 𝑋̅2 = 8.0 𝑋̅3 = 5.8 𝑋̅… = 5.8
∑ 𝑿𝟐𝒋 70 322 171 563

Solusi

1) Hipotesis

𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3

𝐻1 : paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama

2) Tingkat signifikansi 𝛼 = 5%
3) Statistik Uji
𝑅𝐾𝐴
𝐹=
𝑅𝐾𝐺
4) Komputasi
𝑘 𝑛
2 𝐺2 872
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑋𝑖𝑗 − = 22 + 42 + ⋯ + 72 − = 563 − 504.6 = 58.4
𝑛𝑘 15
𝑗=1 𝑖=1

∑𝑘𝑗=1 𝑇𝑗2 𝐺 2 182 + 402 + 292 872


𝐽𝐾𝐴 = − = − = 553 − 504.6 = 48.4
𝑛 𝑛𝑘 3 15

𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐴 = 58.4 − 48.4 = 10.0


𝐽𝐾𝐴 48.4
𝑅𝐾𝐴 = = = 24.2
𝑘−1 2
𝐽𝐾𝐺 10.0 10.0
𝑅𝐾𝐺 = = = = 0.83
𝑛𝑘 − 𝑘 15 − 3 12
𝑅𝐾𝐴 24.2
𝐹𝑜𝑏𝑠 = = = 29.157
𝑅𝐾𝐺 0.83
Rangkuman ANAVA
Sumber variasi Jumlah Derajat Rerata Nilai F amatan
kuadrat (JK) kebebasan (dk) kuadrat (RK)
Metode 48.4 2 24.2 29.157
Galat 10.0 12 0.83
Total 58.4 14

5) Daerah Kritis
𝐹0.05;2;12 = 3.89
𝐷𝐾 = {(𝐹|𝐹 > 3.89)}
𝐹𝑜𝑏𝑠 = 29.157 ∈ 𝐷𝐾
6) Keputusan uji : 𝐻0 ditolak
7) Kesimpulan : tidak benar bahwa ketiga metode pembelajaran memberikan kinerja
yang sama

Uji lanjut (uji komparasi ganda dengan metode Sheffe’s)


1) Komparasi rerata 𝐻0 dan 𝐻1
Komparasi 𝑯𝟎 𝑯𝟏
𝜇1 𝑣𝑠 𝜇2 𝜇1 = 𝜇2 𝜇1 ≠ 𝜇2
𝜇2 𝑣𝑠 𝜇3 𝜇2 = 𝜇3 𝜇2 ≠ 𝜇3
𝜇1 𝑣𝑠 𝜇3 𝜇1 = 𝜇3 𝜇1 ≠ 𝜇3

2) Tingkat signifikansi 𝛼 = 5%
3) Komputasi
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 )2 (3.6 − 8)2 19.36
𝐹1−2 = = = = 58.31
1 1 1 1 0.332
𝑅𝐾𝐺 (𝑛 + 𝑛 ) 0.83 ( + )
1 2 5 5
̅ ̅
(𝑋2 − 𝑋3 ) 2 (8 − 5.8)2 4.84
𝐹2−3 = = = = 14.58
1 1 1 1
𝑅𝐾𝐺 (𝑛 + 3) 0.83 ( + ) 0.332
2 5 5
̅ ̅
(𝑋1 − 𝑋3 ) 2 (3.6 − 5.8)2 4.84
𝐹1−3 = = = = 14.58
1 1 1 1
𝑅𝐾𝐺 (𝑛 + 𝑛 ) 0.83 ( + ) 0.332
1 3 5 5
4) Daerah kritis
𝐷𝐾 = {𝐹|𝐹 > (2)(3.89)} = {𝐹|𝐹 > 7.78}
𝐹1−2 = 58.31 ∈ 𝐷𝐾
𝐹2−3 = 14.58 ∈ 𝐷𝐾
𝐹1−3 = 14.58 ∈ 𝐷𝐾
5) Keputusan uji
𝐻0 untuk ketiga komparasi ditolak
6) Kesimpulan
a. Metode A tidak sama kinerjanya dengan metode B karena rerata untuk
metode A lebih rendah dari metode B maka disimpulkan metode B lebih baik
dari metode A.
b. Metode B tidak sama kinerjanya dengan metode C karena rerata untuk
metode B lebih tinggi dari metode C maka disimpulkan metode B lebih baik
dari metode C.
c. Metode A tidak sama kinerjanya dengan metode C karena rerata untuk
metode A lebih rendah dari metode C maka disimpulkan metode C lebih baik
dari metode A.
(𝑨 < 𝑩, 𝑩 > 𝑪, 𝑨 < 𝑪)

Anda mungkin juga menyukai