Ilmuwan Aristoteles
(yang melakukan cukup
banyak pengamatan
tentang sifat bulat Bumi)
memperhatikan bahwa
selama gerhana bulan,
siluet di satelit
permukaannya bulat.
Bayangan ini tersebut
merupakan bukti besar
bahwa Bumi itu bulat.
Mengapa
Bumi
dijadikan
Tempat
Tinggal?
Keberadaan massa air yang melimpah tersebut
sangat menunjang setiap sendi kehidupan yang
ada di bumi. Bumi mempunyai atmosfer yang
terdiri atas unsur nitrogen, oksigen, argon,
karbon dioksida, dan sebagainya yang
mendukung
perkembangan kehidupan makhluk hidup.
PENGERTIAN LAPISAN PERMUKAAN BUMI
1. Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3.
Dalam lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis
batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga
lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang
lebih 35 km.
2. Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada
bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al.
Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km
sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut
juga lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi
batuan granit.
3. Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling
bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati
samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak
samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3
mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya
berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun
batuan kulit bumi adalah:
1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma
pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat
pendinginannyaada tiga macam batuan beku.
a. Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit
bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat
sekali maka kristalnya besar-besar, misalnya granit.
b. Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi
sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat
membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak
dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas
kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit.
Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
c. Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok
atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya
lebih cepat.Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil,
dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit
fosfir.
2. Batuan metamorf – Batuan ini merupakan batuan yang
mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan
beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi karena
bermacam-macam sebab sebagai berikut:
a. Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma,
sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma
sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu
bara.
b. Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari
adanya endapan-endapan yang tebal sekali di
atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
c. Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi
kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi
pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini
disebut metamorfosa dinamo.Contoh: batu asbak, schist,
dan shale
CARA MENGETAHUI STRUKTUR
INTERIOR BUMI
1. Langsung:
• Pengamatan langsung (terbatas di permukaan)
• Superdeep Borehole/ pengeboran dalam
2. Tidak Langsung (Geofisika):
• Geolistrik
• Gravimetri
• Magnetisme
• Seismik
TIDAK LANGSUNG (GEOFISIKA)