Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya
bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi.
Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk
Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.
Bumi yang kita huni ini pada umumnya sudah tua, pertama kali bumi ini
terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan mengalami perubahan dari masa ke masa. Ada
berbagai teori yang menyebutkan sejarah terbentuknya bumi juga perkembangan bentuk
permukaan bumi. Selain itu bumi memiliki beberapa lapisan dan berbagai karakteristik.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi,
pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi.
Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja lapisan-lapisan dalam susunan kulit bumi?
2. Bagaimana karakteristik dari masing-masing lapisan bumi?
3. Apa saja macam-macam dan kegunaan dari batuan?
4. Bagaimana pembentukan setiap macam-macam batuan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui lapisan dan karakteristik lapisan bumi
2. Memahami macam-macam batuan
3. Menerapkan kegunaan dari macam batuan
4. Mengetahui pembentukan setiap macam batuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR LAPISAN DAN KARAKTERISTIK BUMI


Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat
dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat
dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal
lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk
hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan
bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Kerak bumi ini dapat dibagi 2 yaitu:
 Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5km atau bersamaan dengan air
diatasnya sekitar 6-12 km. Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak
bumi yang menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun sekitar 65% dari
luas kerak bumi. Kedalaman dai kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari
permukaan air laut, meskipun pada beberapa palung laut kedalamannya ada yang
mencapai lebih dari 10 km. Batuan yang menyusun kerak samudera adalh batuan
yang bersifat basa atau mafik. Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan
sekitar 1,5 kn disusun oleh batuan yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan
bagian bawahnya disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku gabbro.
Permukaan kerak samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-
rata sekitar 500 meter.
 Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km. Batuan penyusun kerak benua
yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau kerak
kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak benua
mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata sekitar 35
km. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian
permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut,
meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter. Batuan
yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik atau yang
bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan

2
metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara keseluruhan batuan beku dan
batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang 5% merupakan batuan
endapan.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan
total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 ◦C. Unsur-
unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si)
(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan menjadi
beberapa lapisan yaitu :
1. Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup
berkembangbiak. Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk
hidup yang sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
2. Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas
air serta pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
3. Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum
sempurna pembentukannya.
4. Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai
penyusunnya.

2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan
padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC, tetapi tekanannya
belum mempengaruhi kepadatan batuan.
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.
 Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi
padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama
dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
 Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini
tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).
Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu
normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius. Yang
sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu, mencair. Hal

3
ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan
bahwa dari barysphere atau inti. Pada daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu
inti lebih tinggi, masalah membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.
astenosfer memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng tektonik dari kerak bumi.
Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang mengapung di atas astenosfer
semipadat bawah. Hal ini lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan
geologis besar seperti pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran tinggi dan
juga gempa bumi dan letusan gunung berapi.

 Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan astenosfer.


Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.

3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 oC.
Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian
udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang
ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut
berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari
berbagai unsur kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi
padat.

1. ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena
adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran
bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin.

4
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya,
jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2)
sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta
karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga
terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,
misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon
(O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer
tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi
dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air.
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima
lapisan, yaitu :
a. Troposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
e. Ekosfer atau atmosfer luar

2. HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen
menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan
air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air ke
bagian atmosfer, kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan
selanjutnya akan jatuh sebagai hujan.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap
air di atmosfer.

3. LITOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi
paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu
kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar

5
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat.
Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang
bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami
beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya
bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup
yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud
aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan
bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk
hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
- Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Batuan
yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan
juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi
ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan
benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
- Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65
km.

6
B. JENIS – JENIS BATUAN, CIRI – CIRI DAN PROSES TERBENTUKNYA
BATUAN PEMBENTUK LITOSFER
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu :
1. Batuan beku
2. Batuan sedimen
3. Batuan metamorf

Awal Mula Batuan


- Semua batuan pada mulanya dari magma
- Magma adalah benda cair, panas, pijar yang bersuhu diatas 1000˚C
- Lava adalah magma yang sudah muncul ke permukaan
- Lahar adalah lava yang bercampur dengan gas, meterial piroklastik, air, tanah
tumbuhan

Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung
berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan

7
bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan
beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena
panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut
tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran
batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan
sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya
perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.

MACAM-MACAM BATUAN
1. BATUAN BEKU
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila
membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku
dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan
beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian
membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.

Batuan Beku Dalam


Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat
(dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar
dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku
dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma
dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau
menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.

Batuan Beku Luar


Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan
gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan
ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure
eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di
sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi
yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma
dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama
gas-gas sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung
apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.Apabila magma membeku di

8
bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian
karena pembentukannya di bawah tekanan air.Dalam klasifikasi batuan beku batuan
beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.

 STRUKTUR BATUAN BEKU


1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan beku luar
yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda pada saat
pembekuan.
3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan.Struktur
ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar.Namun pada batuan beku intrusi dekat
permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai. Bentuk lubang sangat
beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip, dan meruncing atau
menyudut, demikian pula ukuran lubang tersebut.Vesikuler berbentuk melingkar
umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari lava relatif encer dan tidak
mengalir cepat.Vesikuler bentuk elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Sumbu
terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran.Vesikuler meruncing umumnya terdapat
pada lava yang kental.
4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berbentuk membulat
atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana di dalam
lubang terdapat serat-serat kaca.
6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler yang telah
terisi oleh mineral-mineral asing atau sekunder.
7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbentuk prismatik
panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran.
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand
specimen) di laboratorium.Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup lebih besar,
yang dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya,seperti dike
(retas),sill,volcanic neck, kubah lava,aliran lava dan lain-lain hanya dapat diamati di
lapangan.

Macam-macam batuan beku :


1) Batu Apung

9
Batu Apung
o Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air
o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas
o Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai
bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

2) Obsidian

Obsidian
o Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
o Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
o Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan
kerajinan

3) Granit

10
o Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga,
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun
di dasar sungai.
o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan
bumi
o Kegunaan : sbg bahan bangunan

4) Basalt

Basalt
o Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-
lubang
o Cara terbentuk : dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya telah menguap
o Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan
(gedung, jalan, jembatan, dll)

5) Diorit

Diorit
o Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
o Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction
zone, biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung
didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan)

11
o Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan
bangunan (hiasan).
6) Andesit

Andesit
o Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga
o Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku)
ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
o Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi

7) Gabro

Gabro
o Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak
terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik
karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar
menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat
sehingga bentuk mineralnya besar-besar
o Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung
o Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )

8) Liparit

12
Liparit
o Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa,
biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.

2. BATUAN SEDIMEN
Batuan Sedimen Non Klastik ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk oleh
organisme atau dari suatu proses kimiawi. Dalam pengertian lain,Batuan Sedimen Non
Klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kegiatan atau aktifitas organik dan
kimiawi.
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

Kelompok Tekstur Komposisi Nama Batuan

An-organik Klastik atau Non- Calcite, CaCO3 Batugamping Klastik


klastik

Klastik atau Non- Dolomite, CaMg(CO3)2 Dolomite


klastik

Non-klastik Mikrokristalin quartz, SiO2 Rijang (Chert)

Non-klastik Halite, NaCl Batu Garam

Non-klastik Gypsum, CaSO4-2H2O Batu Gypsum

Biokimia Klastik atau Non- Calcite, CaCO3 Batugamping Terumbu


klastik

Non-klastik Mikrokristalin Quartz Rijang (Chert)

Non-klastik Sisa Tumbuhan yang terubah Batubara

Dan batuan sedimen non klastik ini tidak tertransportasi seperti halnya :
Batuan Sedimen Klastik. Bicara tentang Batuan non klastik, kita harus tahu strukturnya
bagaimana sehingga dapat membedakannya dengan batuan sedimen klastik. Mengutip

13
dari bukunya bpk Suhartono>>(Suhartono,1996:56-57) terdapat bermacam-macam
struktur Batuan Sedimen Non Klastik :
a.Fossilliferous
b.Oolitik
c.Pisolitik
d.Konkresi
e.Bioherm
f.Coneincone
g.Biostrom
h.Septaria
i.Geode
j.Styolit

 CIRI BATUAN SEDIMEN


Pada umumnya batuan sedimen dapat dikenali dengan mudah dilapangan dengan
adanya perlapisan. Perlapisan pada batuan sedimen disebabkan oleh (1) perbedaan besar
butir, seperti misalnya antara batupasir dan batulempung; (2) Perbedaan warna batuan,
antara batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan batulempung yang berwarna
abu-abu kehitaman. Disamping itu, struktur sedimen juga menjadi penciri dari batuan
sedimen, seperti struktur silang siur atau struktur gelembur gelombang. Ciri lainnya
adalah sifat klastik, yaitu yang tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan
batuan yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. Disamping itu
kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen, mengingat fosil terbentuk
sebagai akibat dari organisme yang terperangkap ketika batuan tersebut diendapkan

Macam-macam batuan sedimen:


1) Konglomerat

Konglomerat
o Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya

14
o Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan
dan terikat
o Kegunaan : untuk bahan bangunan

2) Batu Pasir

Batu Pasir
o Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
o Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan
dan terikat
o Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan

3) Batu Serpih

Batu Serpih

o Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning,
merah, abu-abu
o Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
o Kegunaan : sbg bahan bangunan

4) Batu Gamping (kapur)

15
Batu Gamping (kapur)
o Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi
asam
o Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang
telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk
batu kapur
o Kegunaan : sbg bahan baku semen

5) Breksi

Breksi
o Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi
o Cara terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke udara dan
mengendap di suatu tempat
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan

6) Stalaktit dan Stalagmit

16
Stalaktit dan Stalagmit
o Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
o Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang (doline)
kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit
lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing.
o Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua), dapat di jadikan

7) Batu Lempung

Batu Lempung
o Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
o Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material
lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

3. BATUAN MALIHAN/METAMORF
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan
hasiltransformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada
sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti
"perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius)

17
dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar.
Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang
lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer,
dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya
serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur,
disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara
magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan
tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

 STRUKTUR BATUAN MALIHAN


Struktur batuan ini terbagi menjadi dua yaitu :
a. Struktur Foliasi
Struktur foliasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya suatu penjajaran
mineral-mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :
- Struktur Slatycleavage
- Struktur Gneissic
- Struktur Phylitic
- Struktur Schistosity
b. Struktur Non Foliasi
Struktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran
mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :
- Struktur Hornfelsik
- Struktur Milonitik
- Struktur Kataklastik
- Struktur Flaser
- Struktur Pilonitik
- Struktur Augen
- Struktur Granulosa
- Struktur Liniasi
Definisi

18
Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur
(P dan T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan
metamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic
pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress
(differential stress). Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat
mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat
menyebabkan pembentukan mineral baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi
tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerahkovergensi lempeng.
Jenis-jenis metamorfosa adalah:
- Metamorfosa kontak : dominan pengaruh suhu
- Metamorfosa dinamik : dominan pengaruh tekanan

- Metamorfosa Regional : kedua-duanya (P dan T) berpengaruh

Macam-macam batuan malihan/metamorf :


1) Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Batuan Pualam
o Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang
sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika
dipoles
o Cara terbentuk : terbemtuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi
o Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin

2) Batuan Sabak

19
Batu Sabak
o Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng
tipis
o Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk membuat
atap rumah (semacam genting)

3) Gneiss (ganes)

Batu Gneiss (ganes)


o Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapatgoresan-goresan yang tersusun dari minera-
mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan
terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut
o Cara terbentuk : terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada
tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

4) Sekis

20
Batu Sekis
o Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi
berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilapdan terkadang
ditemukan kristal garnet
o Cara terbentuk : batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat
menengah.
o Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam pembuatan
kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)

5) Kuarsit

Kuarsit
o Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat
mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang
o Cara terbentuk : metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan
dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga
menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

6) Milonit

21
Milonit

o Ciri : butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat,
biru
o Cara terbentuk : Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang
mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan
o Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan.

4. BIOSFER
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang
ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan
lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang
berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup. Termasuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh
mahluk hidup.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bumi memiliki beberapa lapisan dan berbagai karakteristik. Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan
ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi tersusun oleh
batuan. Batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
Secara struktur, lapisan bumi terdiri dari Kerak bumi (crush), Selimut atau
selubung (mantle), dan Inti bumi (core). Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat
dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan
batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan
seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

22
Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu
Batuan beku, Batuan sedimen, Batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku. Batuan Sedimen
adalah batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan
batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan
ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian
endapan tersebut. Batuan malihan/metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan
sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan.

B. SARAN
Menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan makalah yang perlu
penulis perbaiki, dikarenakan masih minimnya atau ada keterbatasan yang
penulis miliki serta pengetahuan,sumber literature yang diambil. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

23

Anda mungkin juga menyukai