Anda di halaman 1dari 47

Geokimia

Pendahuluan
(Geokimia)
TM
01
geokim
02/23
• Pendahuluan geokimia 
• Ruang lingkup geokimia 
• Pengantar metode analisis geokimia 
• Elemen geokimia 
• Struktur bumi dan geokimia 
• Geokimia adalah sains yang
menggunakan prinsip dan teknologi
bidang kimia untuk menganalisis
dan menjelaskan mekanisme di
balik sistem geologi seperti 
kerak bumi dan lautan yang berada
di atasnya.[1] 
• Cakupan geokimia melebar hingga ke
luar geo (bumi), melingkupi seluruh
sistem pergerakan bebatuan di tata surya
[2]
 dan memiliki kontribusi penting dalam
memahami proses di balik 
konveksi mantel, pembentukan planet,
hingga asal muasal bebatuan seperti 
granit dan basal.
• Struktur Lapisan Bumi – Bumi
merupakan salah satu planet yang
beredar dalam sistem tata surya. Di
dalam tata surya, bumi terletak pada
urutan tiga setelah matahari dan
menjadi planet terbesar kelima dari
delapan planet yang mangitari
matahari.
• Bumi juga biasanya disebut sebagai dunia atau
planet biru. Para ilmuwan memperkirakan
bahwa bumi mulai terbentuk 4,54 miliar tahun
yang lalu, sedangkan mulai muncul kehidupan
pada 1 milliar tahun pertama.
• Biosfer bumi kemudian secara bertahap mulai
mengubah lapisan atmosfer dan kondisi fisik
bumi lainnya sehingga memungkinkan
terjadinya kehidupan+
• Planet bumi berbentuk bulat oval, seperti
sebuah bola yang ditekan bagian atas dan
bawahnya (kutub), sehingga menyebabkan
tonjolan pada bagian sampingnya
(khatulistiwa). Bentuk bulat oval disebabkan
karena rotasi bumi yang membuat ukuran
diameter lingkaran khatulistiwa 43 km lebih
besar dibandingkan dengan diameter dari
kutub utara ke selatan. Dimana diameter rata-
rata bumi sekitar 12.742 km, atau kira-kira
sama dengan 40.000 km/π
• Bentuk permukaan bumi juga tidak
rata secara keseluruhan atau tidak
bulat sempurna, tetapi terdapat
berbagai variasi bentuk.
• Namun jika dilihat secara keseluruhan
ketidakrataan permukaan hanya
memiliki nilai yang sangat kecil  yaitu
0,17% dibanding bentuk bulat
sempurna.
• Bumi adalah planet terestial yaitu planet yang
memiliki jarak terdekat dengan matahari,
seperti planet Merkurius, Venus, dan Mars.
Bumi juga termasuk planet karang yang berarti
struktur lapisan bumi sebagian besar terdiri
dari bebatuan, bukan seperti planet Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-
planet tersebut sebagian besar permukaannya
planetnya tidak seperti struktur lapisan bumi,
melainkan dari gas yang terkompresi.
• Menurut pendapat ahli geologi bahwa
unsur kimia terbesar yang ada pada
struktur lapisan bumi adalah zat besi.
• Kira-kira sekitar 35% unsur penyusun
bumi adalah zat besi yang banyak
ditemukan di dalam inti bumi.
• Pada lapisan mantel penyusun utamanya
adalah senyawa magnesium silikat yang
mengandung magnesium, silikon, dan
oksigen
• unsur kimia terbanyak kedua adalah oksigen
yang menyebabkan planet bumi dihuni oleh
banyak makhluk hidup dan adanya proses
fotosintesis oleh tumbuhan yang
memproduksi oksigen.
• Komposisi kimia lainnya adalah magnesium
17%, silikon 13%, nikel 2,7%, belerang 2,7%,
kalsium 0,6% alumunium 0,4%, dan unsur-
unsur kimia lainnya
• Ahli geokimia berpendapat sekitar 47%
struktur lapisan bumi pada bagian kerak
terdiri dari oksigen. Jenis bebatuan yang
paling umum dijumpai di dalam kerak
bumi hampir semuanya terdiri dari unsur
kimia oksida dan kurang dari 1%
mengandung klorin, sulfur dan florin.
Unsur oksida seperti silika, aluminium,
oksida besi, kapur, magnesium, potas
dan soda
• Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang
membentuk batu silikat.
• Unsur ini biasanya menjadi dasar dari berbagai
bentuk batuan mineral beku.
• Hal ini berdasarkan hasil perhitungan dari
1,672 pengamtan berbagai jenis batu-batuan,
sehingga disimpulkan bahwa 99,22% batuan
terdiri dari 11 jenis oksida. Sedangkan unsur-
unsur kimia lainnya hanya ada dalam jumlah
yang sediki
• Bumi merupakan planet yang
menjadi tempat tinggal bagi berbagai
bentuk kehidupan mulai dari
manusia, binatang dan tumbuhan.
• Mulai dari makhluk berukuran mikro
hingga berukuran raksasa. Juga
menjadi satu-satunya planet yang
dapat dihuni oleh makhluk hidup.
• Struktur lapisan bumi terdiri dari
berbagai bentuk yang secara umum
berupa lautan dan daratan.
Berdasarkan struktur lapisan bumi,
lapisan bumi bisa dibagi menjadi 3
bagian mulai dari dalam hingga
bagian terluar. Lapisan-lapisan bumi
tersebut ialah inti bumi, mantel
bumi, dan kerak bumi.
• Pada bumi bagian paling dalam atau
lebih tepatnya pada pusat bumi
terdapat inti bumi atau core yang
berada pada kedalaman yang
berkisar antara 2900-6371 km.
• Inti bumi dapat dibagi menjadi dua
bagian berdasarkan zat
penyusunnya, yaitu inti dalam dan
inti luar.
• Inti dalam tersusun dari logam padat
yang berada pada kedalaman 2900-
5100 km. Sedangkan inti luarnya
tersusun dari logam cair yang berada
dalam kedalaman 2900-5100 km.
Kedua inti ini dipisahkan oleh sebuah
lapisan yang disebut lehman
discontinuity
• Berdasarkan data yang didapatkan
oleh ahli geofisika, didapati bahwa
material inti bumi memiliki berat jenis
yang sama dengan meteroit logam
yang mengandung besi dan nikel.
Atas dasar inilah para ahli percaya
bahwa inti bumi tersusun dari
senyawa besi dan nikel, dengan
komposisi besi sebesar 88%
• Diatas lapisan inti bumi terdapat
lapisan yang disebut mantel bumi
atau mantle. 
• Antara dua lapisan tersebut dibatasi
oleh lapisan yang disebut gutenberg
discontinuity. Pada lapisan mantel
bumi komposisinya didominasi oleh
senyawa magnesium
• Lapisan mantel bumi dibagi menjadi
dua yaitu mantel atas dan mantel
bawah. Mantel atas berada pada
kedalaman 400 km dengan lapisan
yang bersifat plastis dan semiplastis.
Hal tersebut dikarenakan suhu dan
tekanan pada mantel atas berada
pada kondisi setimbang.
• Lapisan mantel bumi dibagi
menjadi dua yaitu mantel atas dan
mantel bawah. Mantel atas berada
pada kedalaman 400 km dengan
lapisan yang bersifat plastis dan
semiplastis. Hal tersebut
dikarenakan suhu dan tekanan
pada mantel atas berada pada
kondisi setimbang.
• Kerak bumi merupakan struktur
lapisan bumi yang paling luar dan
memiliki ketebalan berkisar antara 5-
80 km dan merupakan lapisan yang
terdiri dari tanah dan bebatuan.
Lapisan ini juga berfungsi sebagai
tempat tinggal semua makhluk
hidup.
• Pada kerak bagian bawah yang
berbatasan dengan lapisan mantel
suhunya bisa mencapai 1.100 ºC.
Antara kedua lapisan tersebut
terdapat sebuah lapisan yang disebut
mohorovivic Discontinuity. unsur
kimia yang menyusun kerak bumi
didominasi oleh oksigen sebesar
46,6%.
• Unsur-unsur kimia pembentuk kerak bumi
lainnya adalah silikon sebesar 27,7%;
alumunium sebesar 8,1%; besi sebesar 5,0%;
kalsium sebesar 3,6%; natrium sebesar 2,8%;
kalium sebesar 2,6%; dan magnesium sebesar
2,1%. Semua unsur-unsur tersebut
membentuk satu senyawa yang biasa disebut
batuan. Struktur lapisan kerak bumi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu kerak samudra dan
kerak benua.
• Kerak samudra, tersusun oleh
mineral yang kaya akan silikon, besi,
magnesium yang disebut SIMA.
Ketebalan kerak samudra berkisar
antara 5-15 km dengan massa jenis
rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra
biasanya disebut lapisan basaltis
karena batuan penyusunnya banyak
mengandung basalt.
• Kerak benua, tersusun oleh mineral yang
kaya akan silikon dan alumunium, yang
biasa disebut SIAL. Ketebalan kerak benua
berkisar antara 30-80 km, dengan rata-rata
35 km. Berat jenis rata-rata nilainya sekitar
2,85 gm/cc. Kerak benua biasanya disebut
sebagai lapisan granitis karena penyusun
utama batuannya terdiri dari batuan yang
banyak mengandung granit.
• Berdasarkan sifat-sifat gelombang
seismik, struktur lapisan bumi
terbagi menjadi 3 bagian
yaitu litosfer, astenosfer,
dan mesosfer. Lapisan litosfer
tersusun dari lapisan mantel
bagian atas dan kerak bumi yang
bersifat kaku dan keras
• Lapisan astenosfer (mantel bawah)
berada di bawah lapisan litosfer dan
bersifat kurang kaku dan lebih lemah jika
dibandingkan dengan litosfer. Walaupun
bukan berwujud cair, astenosfer bersifat
plastis sehingga memungkinkan litosfer
yang berada di atasnya dapat bergerak.
Di bawah astenosfer terdapat lapisan
mesosfer.
eksplorasi geokimia
• Pengertian eksplorasi geokimia dapat
diartikan sebagai penerapan
praktisprinsip-prinsip geokimia
teoritis pada eksplorasi mineral
dengan tujuan agar mendapatkan
endapan mineral baru dari logam-
logam yang dicari dengan
metodakimia.
• Metoda tersebut meliputi
pengukuran sistematik satu atau
lebih unsur kimiapada batuan,
stream sediment , tanah, air, vegetasi
dan udara. Metoda ini dilakukanagar
mendapatkan beberapa dispersi
unsur di atas (di bawah) normal yang
disebutanomali, dengan harapan
menunjukkan mineralisasi yang
ekonomis
• Eksplorasi geokimia mempunyai
pengertian sebagai metode
yangdigunakan untuk mencari
endapan mineral dengandidasarkan
pada pengukuransecara sistematik
pada satu atau lebih pada aspek
kimiawi material-material di alam
(Rose Et Al  , 1979).
• Prospeksi geokimia didefinisikan sebagai
pengukuran sistematis terhadap satu atau
lebih
• trace elements
• (unsur-unsur jejak)dalambatuan, soil, sedimen
sungai, vegetasi, air atau gas dengan tujuan
untukmenentukan anomali-anomali geokimia
(
• Levinson, 1974; RoseEtAl, 1979; Joyce,1984;
Chaussier, 1987 
• ).Pengukuran dari aspek kimiawi tersebut
biasanya diwakilioleh unsur atau
kelompok unsur yang terdapat dalam
material-material yang ada dibumi. Jenis-
jenis material tersebut antara lain berupa
batuan, tanah,
• gossan, glacial debris
• , tumbuh-tumbuhan, endapan sungai
atau danau dan air
• anomali geokimia adalah konsentrasi abnormal
dariunsur-unsur tertentu yang sangat kontras
dengan lingkungannya, yang
dipercayamengindikasikan hadirnya endapan
mineral atau bijih.
• Pembentukan anomali inidihasilkan oleh mobilitas
dan dispersi unsur-unsur yang terkonsentrasi
dalam zona-zona mineralisasi (
• Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce, 1984;
Chaussier, 1987 
• ).
• Dari definisi di atas diketahui bahwa salah
satu bagian dari eksplorasiatauprospeksi
geokimia adalah metoda sedimen sungai
(stream
• sediment survey ), dimana
pengukuran,analisis, dan interpretasi
dilakukan berdasarkan sampel-
sampelsedimen sungai yang diambil
secara sistematis (Levinson, 1974; Joyce,
1984;Evans, 1995 ).
• Konsentrasi-konsentrasi anomali
dari unsur-unsur yang dideteksi
dalamsurvei sedimen biasanya
telah terpindahkan ke arah
bawah (hilir), sehinggadiperlukan
metoda-metoda survei lain
sebagai alternatif atau pelengkap
• , seperti metoda geokimia lainnya,
geofisika, atau geologi tindak-lanjut.
Sehubungan dengan hal tersebut,
geokimia eksplorasi tidaklah
secaralangsung bertujuan untuk
mencari mineralisasi, tetapi hanya
mencari indikasi-indikasi (anomali) yang
bisa dipakaisebagai acuan untuk
menentukan daerah prospek
mineralisasi.
• Olehnya itu bantuan dari
data-data metoda survei
lainnya sangat dibutuhkan,
terutama data geologi
( Levinson, 1974; Joyce,
1984; Peter, 1987 )

Anda mungkin juga menyukai