Anda di halaman 1dari 4

Handout BAB V : Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupa

“Karakteristik Lapisan Bumi”

Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis dinamika litosfer dan


dampaknya terhadap kehidupan.
Indikator Pencapaian : 3.3.1. Siswa mampu menganalisis
karakteristik lapisan-lapisan Bumi

Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu ”lithos” yang artinya batuan dan “spere” yang artinya
lapisan. Pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar/atas yang terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan
padat. Litosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km.
Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua. Kerak
bumi adalah struktur permukaan bumi yang berfungsi sebagai pembungkus sehingga sering disebut
kulit bumi.

Tebal lapisan kulit bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal kerak bumi di bawah
benua adalah 20 – 50 km, sedangkan di bawah samudera tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya
berbeda-beda, kerak bumi masing-masing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial
(silsium dan alumunium) serta lapisan sima (silsium dan magnesium).
Lapisan sial berada di bagian atas dari kerak bumi, sedangkan lapisan
sima berada di bagian bawah kerak bumi.
1. Cara Ilmuan Mengetahui Lapisan-lapisan Bumi.

Lapisan yang dapat dilihat langsung dengan mata telanjang adalah lapisan kerak bumi. Lantas
bagaimana bisa tahu ada lapisan-lapisan yang lain di dalam bumi?

Jawabannya adalah menggunakan gelombang seismik. Perlu diketahui gelombang seismik


terjadi akibat adanya pergerakan di dalam kerak bumi, seperti patahan lempeng atau ledakan.
Kejadian itu menimbulkan gelombang energi yang merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat
ditangkap oleh seismograf. Melalui menganalisa gelombang tersebut bisa diketahui bahwa
gelombang energi itu telah melewati berbagai macam lapisan di dalam bumi, karena kecepatan
gelombang tersebut dapat dianalisa apakah ia merambat pada medium padat, cair atau gas, atau
lebih spesifiknya merambat dalam zat yang kerapatan jenisnya seberapa. Dengan demikian dapat
diprediksi lapisan-lapisan yang dilalui.

2. Jenis Dan Karakteristik Lapisan Di Dalam Bumi

Bumi ini terdiri dari lapisan kerak bumi, lapisan mantel bumi dan lapisan inti bumi. Setiap
lapisan tersebut terbagi menjadi beberapa bagian lagi, serta memiliki karakteristiknya masing-
masing. Berikut adalah Lapisan-lapisan tersebut serta penjelasannya.

a. Lapisan Kerak Bumi (Crust)

Lapisan teratas dan terluar dari bumi adalah Kerak Bumi. Di lapisan bumi ini mahluk hidup
dapat tinggal. Lapisan kerak bumi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerak samudra dan kerak
benua.

Kerak Samudra kenampakan di atas permukaannya


berupa perairan. Kedalamannya kurang lebih 5-10 km.
Penyusunnya adalah batuan basalt yang padat dan ditutupi
dengan permukaan batu sedimen setebal 800 meter. Di
bawah laut ada fenomena pematang tengah samudra,
yaitu celah-celah gunung api yang terus menerus mengeluarkan sedimen lava.

Kerak Benua kenampakannya di permukaan adalah daratan. Ketebalannya antara 20–70


km. Penyusunnya yang utamanya dari batuan granit dan dibagian bawah batuan basalt yang lebih
rapat. Semakin dalam suhunya akan semakin tinggi, setiap kilometer akan meningkat sekitar 30
°C. Bagian kerak bumi terbawah panasnya bisa mencapai 1.100 °C. Gradien peningkatan panas
semakin kebawah semakin menurun, artinya semakin kebawah semakin panas namun
peningkatan suhunya tidak semakin tajam.

Kerak bumi disusun oleh unsur-unsur kimia pembentuknya. Unsur yang paling besar
adalah Oksigen (O) sebesar 46,6%. Diikuti oleh Silikon (Si) sebanyak 27,7%. Lalu Aluminium (Al)
sebesar 8,1%. Besi (Fe) juga ada sebesar 5,0%. Selainnya adalah Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium
(K), dan Magnesium (Mg) yang masing-masing sebesar 3,6%, 2,8%, 2,6%, 2,1%.

Meskipun padat tidak berarti permukaan ini diam, justru lapisan ini bergerak akibat
pergerakan dari lapisan dibawahnya. Para peneliti telah menjelaskan bagaimana pergerakan
lapisan atas ini sampai terjadi seperti sekarang. Permukaan-permukaan benua yang dikenal
sekarang ini dahulunya menjadi satu kesatuan disebut pangea. Akibat pergerakan dari perut bumi
terjadi gerakan tektonik yang mempengaruhi posisinya sampai seperti sekarang, terpisah oleh
lautan dan samudra. Sampai saat ini lempeng-lempeng tektonik ini masih bergerak. Terkadang
terasa sebagai gempa tektonik, tetapi sering tidak terasa karena pergerakannya bisa hanya
beberapa sentimeter pertahun.

b. Lapisan Mantel Bumi (Mantle)

Lapisan bumi yang disebut Mantel Bumi ini juga sering disebut orang dengan istilah
selubung bumi. Selain itu juga lapisan ini menjadi lapisan yang paling besar sebesar 83,2%
daripada volume bumi. Apabila diperbandingkan dengan massa bumi maka lapisan mantel ini
sebesar 67,8%.

Bebeda dengan kerak bumi yang memadat, bagian mantel bumi ini tidak benar-benar
padat tetapi cair, atau lebih tepat disebut bersifat plastis. Oleh karenanya lapisan ini sering disebut
lapisan estenosfer. Lapisan ini tersusun atas komposisi kimia antara lain magnesium, besi
alumunium, kalium, silikon, dan oksigen.

Lapisan Mantel ini merupakan sebab terjadinya pergeseran alias pergerakan lempeng-
lempeng. Pergeseran tersebut disebabkan oleh energi panas bumi atau juga bisa disebut gaya
konveksi bumi. Pada bagian mantel yang mendekati kerak bumi, biasanya akan terbentuk magma
yang mengkristal. Ini diakibatkan oleh batuan yang masuk ke sela-sela pembatas antara mantel
dan lapisan kerak.

Lapisan mantel bumi ketebalannya mencapai sekitar


2.883 km. Sedangkan kepadatan zatnya akan ditemukan
sekitar 5,7 gr/cc pada bagian yang mendekati inti, semakin
dekat dengan kerak maka kepadatannya semakin rendah
hingga 3,3 gr/cc. Berdasarkan kemampuan kecepatan
gelombang seismik menembusnya lapisan mantel dibagi
menjadi 3 lapisan. Lapisan mantel atas, dimulai sekitar 7-35
km dari batas kerak yang paling bawah sampai pada sekitar 410 km. Lapisan berikutnya
lapisan transisi, sekitar 410-660 km batas kerak paling dasar. Sedangkan lapisan mantel
bawah antara 660-2891 km.

c. Lapisan Inti Bumi

Pada bagian pusat bumi ada lapisan bumi yang disebut inti bumi. Inti bumi berada pada
jarak antara 2900-6371 km ke dalam pusat bumi. Lapisan inti bumi terdapat dua bagian, yaitu Inti
Luar dan Inti Dalam. Inti Dalam Bumi berada pada kedalaman 5100 hingga ke dalam pusat bumi.
Ukuran radiusnya sebesar 1.220 km, atau sama dengan 20% radius dari Bumi itu sendiri, atau juga
setara dengan 70% radius bulan. Inti Dalam bumi diperkirakan kepadatan zatnya sekitar 13 kg/L.

Suhu didalamnya diperkirakan 5.430 °C, hampir sama dengan suhu permukaan matahari.
Inti Dalam diyakini tersusun dari logam Besi dan Nikel yang padat. Salah satu keyakinan itu adanya
medan magnet bumi. Tanpa adanya logam yang padat ilmuan beranggapan tidak mungkin ada
medan magnet bumi.

Lapisan Inti Luar bumi tersusun dari logam cair Inti Luar dimulai pada jarak sekitar 2900-
5100 km ke pusat bumi. Diyakini tersusun dari besi dan nikel yang merupakan lelehan dari Inti
Dalam Bumi. Transisi antara Inti Dalam dan Inti Luar Bumi diperkirakan ada pada jarak 5.150 km
di bawah permukaan bumi. Teori Dinamo tentang inti Luar Bumi menjelaskan bahwa Inti Luar
senantiasa berputar dan bergerak. Ini yang memiliki peran menciptakan gaya magnet bumi.
Perputaran yang sangat cepat menghasilkan panas dan panas itu merembet melalui mantel dan
menyebabkan mantel juga ikut memanas.

Diperkirakan oleh para ahli material penyusun inti bumi berat jenisnya hampir menyamai
meteroit logam yang mengandung besi dan nikel. Itulah yang mendasari keyakinan para ilmuan
bahwa senyawa besi dan nikel menjadi penyusun utama inti bumi sebesar 88%.

Ternyata lapisan bumi ini sangat mengagumkan. Setiap lapisannya memiliki karakter yang
memungkinkan bumi ini berfungsi sebagai mana mestinya sehingga bisa ditinggali dengan
nyaman. Itulah wawasan yang perlu diketahui mengenai lapisan-lapisan di bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai