Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kajian tentang terbentuknya alam semesta ini masih mengandung


ketidakpastian tetapi ada sebuah teori yakni teori Big Bang (Dentuman Besar)
atau teori Bola Api Purba (Primeval Fireball) yang dikemukakan menunjukkan
mufakat yang masih disepakati oleh ahli-ahli astronomi, para ahli menyatakan
bahwa teori ini bisa saja berubah jikalau ada fakta, kejelasan dan bukti lebih lanjut
yang dapat menguatkan kajian terbentuknya alam semesta. Terjadinya alam
semesta hanya Tuhan Allah yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia.
Namun walaupun demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus
mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut. Apa,
mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena manusia
dengan segala kemampuannya, mempergunakan teknologi canggih terus berusaha
untuk mengungkapkan misteri alam semesta ini. Pada awalnya, manusia
menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang istimewa di alam
semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, pada tengah
hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebelah barat. Hal ini berarti matahari
mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “Geosentris” dari
Ptolomeus. Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukakan
teori “Heliosentris”, yang mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini.
Bumi adalah salah satu planet,yang bersama planet-planet lain bergerak
mengitari bumi. Meskipun sejak abad 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi
adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru
muncul dengan kuat pada para kedua abad ke-20. Pada masa ini penerbanagn
pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari
angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang
muncul menjadi makin berkembang. Kebanyakan dari kita bertanya tentang
bagaimana alam semesta berasal, kemana bergeraknya dan bagaimana hukum-
2

hukum mempertahankan keteraturan dan keseimbangan selalu menjadi topik yang


menarik. Para ilmuwan dan pakar membahas subyek ini dengan tiada henti dan
telah menghasilkan beberapa teori. Teori ini berlaku sampai awal abad ke-20 ialah
bahwa alam semesta mempunyai ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal, dan
bahwa terus ada untuk selama-lamanya. Menurut pandangan ini, yang disebut
“model alam semesta statis”, alam semesta tidak mempunyai awal ataupun akhir.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana kajian tentang alam semesta?
2. Bagaimana kajian tentang bumi?
C. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan untuk :
1. Mengemukakan kajian tentang alam semesta.
2. Mengemukakan kajian tentang bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alam Semesta
3

Menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), Alam semesta,


merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai
lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat
raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan
yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang
dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Ada juga pendapat lain yang
berpendapat bahwa, alam merupakan segala Sesuatu selain Allah yang sifatnya
baru, membutuhkan yang lain, yang dapat berubah dan bisa rusak.
Alam semesta itu terdiri atas semua materi, termasuk juga tenaga dan
radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti
ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya
hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun
galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermiliyar-miliyar bintang
di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya
seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru
untuk sebuah galaksi.
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedangkan
makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, galaksi. (Abdullah dan Eny : 34)
1. Teori terbentuknya Alam Semesta
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian
tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Konsep
pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal.
Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai
pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi
yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal
dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru
di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini
mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata
4

surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu
kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta. Berikut teori-
teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta :
a. Teori Keadaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan
bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun tetap sama. Berdasarkan
prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu
dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-
galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh
kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati.
Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya
dan tak terhingga tuanya. Tanpa awal dan tanpa akhir.
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi
dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi
bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju ke panjang
gelombang yang lebih besar yaitu menuju merah. Dari hasil penemuan ini
menggunakan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan
menipis (kontraksi).
b. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama
kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam
semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat.
Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom
ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang
hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan
atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan
juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan
5

yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa
suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum
teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan
dan kiamat.
2. Anggapan-Anggapan tentang Alam Semesta
Sejak zaman dahulu manusia telah dibuat takjub dengan berbagai
fenomena yang ada di alam semesta. Berbagai fenomena alam tersebut
menyebabkan timbulnya keingintahuan untuk dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di benak manusia. Mengapa bintang hanya terlihat pada
malam hari dan matahari bersinar pada siang hari? Mengapa matahari terbit di
timur dan bukan di barat? Apakah Bumi dikelilingi matahari? Dan masih banyak
lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang timbul.
Berikut ini adalah anggapan-anggapan manusia tentang jagat raya dan
alam semesta sejak dahulu hingga sekarang.
a. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa
manusia primitif yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam
semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan langit, manusia menganggap
matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan
dengan dirinya sendiri.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam semesta.
Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai
sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM), saat pandangan egosentris mulai
ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris
adalah Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota
pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya
adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-
bintang.
c. Anggapan Heliosentris
6

Semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin


kritis, menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan
heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang
revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas
Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De
Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang revolusi peredaran benda-
benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat
raya yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan
bersama-sama mengitari matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang
menyebabkan siang dan malam.
d. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat Tata Surya.
Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan
teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi
yang lebih banyak mengenai galaksi.
3. Galaksi dan Tata Surya
a. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron
dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan
substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya
sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu
tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih
berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasayang
bergerak perlahan melakukan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat,
karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus
berputar pada sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang
tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis
7

yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar
yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet.
Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita
berinduk diberi nama Milky Way atau Bima Sakti.
Berikut macam-macam galaksi;
1) Galaksi Elips
Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-
bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak
bintang merah besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.
2) Galaksi Spiral
Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)
dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan
gas (nebulae) dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari
samping, galaksi ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer
bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang
yang disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari
galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes
Venatici.
3) Galaksi Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna
putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-
bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi
berbentuk tak beraturan ialah 3%.
4) Galaksi Bima Sakti
Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena
berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud
seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang
sangat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya
matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000
tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris
tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin
8

merapat dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa


sehingga galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.
b. Tata Sura
Tata Surya terdiri dari matahari, delapan planet dan berbagai benda langit
seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata Surya tak lebih hanyalah gugusan kecil
dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya adalah bagian kecil dari
galaksi.
Kita kenal dengan delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua
bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat
dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar. Terdiri dari benda-
benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar
planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang
dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut
belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut
diantaranya : Hipotesis Nebuler, Hipotesis planettesimal, Teori Tidal atau Teori
pasang surut, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua, dan Teori awan
debu.
Beberapa teori terbentuknya tata surya;
1) Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini
terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang
sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi
pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang
mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu formula yang
serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini
akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang
mengelilinginya.
2) Hipotesis planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik
tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa
9

system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi,
perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu
tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang
kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya
kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik
matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori
ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter
maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
3) Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya
planet merupakan percikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar
akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua
matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua
bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan
di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan
planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka
besarnya planet-planet itu berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi
yang di tengah lebih besar lagi.
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam
semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14
abad lamanya dianut orang. Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas
Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan
seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari
sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil
pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat
10

bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika


dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa
lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar
planet.Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat
disebut Sistem Tata Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1) Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri
umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya
terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak
berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat
dengan matahari.
2) Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis
tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun
kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 –
1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari
matahari.
Kesamaan planet di dalam tata surya :
1) Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini
matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri).
Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari
kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh,
kecuali oleh beberapa satelit.
2) Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi
planet hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah
Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206
dan 0,247.
3) Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut
terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar
mengelilinginya.Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
11

1) Matahari
Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata
surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer,
chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat
celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer suhunya +
60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.
2) Planet-Planet dalam Tata Surya
Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian
yaitu :
a) Planet dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi,
dan Mars.
b) Planet luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada
akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet luar atau anggota dari
sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto adalah
bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran
kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar berukuran besar
walaupun mempunyai massa jenis yang kecil.
3) Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil nirip planet jumlahnya ribuan,
lintasannya anatara planet Mars dan planet Jupiter.Asteroid yang pertama yang
ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya Piazzi. Ternyata Seres
merupakan asteroid terbesar.
Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian
ada yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata
asteroid adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan
bukan pecahan planet.
4) Komet
Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini
menampakan ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet
bergerak lambat dan makin dekat matahari gerakannya semakin cepat.
12

Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap
menjulur pada arah yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea
rah matahari ekornya menjauh dari matahari, apabila komet bergerak menjauh
dari matahari ekornya tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin
matahari.
5) Meteor
Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”,
peristiwa itu merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi.
Benda tersebut akan bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan
naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah
habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. Benda angkasa yang
memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid, sedangkan peristiwa pemijaran
disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan sampai ke permukaan bumi
disebut meteorit.
6) Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet
(revolusi), disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit
mengintari matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit. Ruang
diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid bukanlah
ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet
B. Bumi
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian
galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat
ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini.
Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi
dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
13

Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan


komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika
dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa
unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada
akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi
sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam
satu hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa
elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu
tahun.
1. Struktur Bumi
Struktur bumiAda juga ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan
klasifikasi struktur dan unsur kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni
berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat
laun mengalami sebuah proses pendinginan. sehingga bagian terluar planet bumi
berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap dimana itu
merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan
jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat
kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan
sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi
menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada bagian
planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan komposisi
kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
a. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan
batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat
tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya
hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh
14

Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan
mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan,
biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan
yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang
berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa
mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan
hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
b. Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri
dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan
suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat
celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun
komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu
mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman
sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan
kedalaman hingga 2.900 km.
c. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius.
Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi
memiliki material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit
logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti
bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel.
15

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik


lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi
lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer
yang pejal dan keras pula. Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi
menjadi empat bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan
batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan
seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti
seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis
organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif
2. Rotasi, Revolusi dan Gravitasi Bumi
a. Rotasi Bumi
Pengertian rotasi bumi adalah gerakan planet Bumi berputar pada
sumbuhnya. Sekali putar, butuh waktu 24 jam. Dengan adanya rotasi
Bumi, maka Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah
barat, sehingga ada waktu siang dan waktu malam yang silih berganti. Ada
pembiasaan arah angin dan arus laut (hukum Buys Ballot), Bumi
bentuknya bulat, serta ada perbedaan waktu antara tempat-tempat yang
berbeda garis bujurnya.
Anehnya kita yang hidup di Bumi ini, tidak merasakan bahwa Bumi ini
berputar pada sumbunya. Malah menurut penglihatan mata kita yang
berputar itu Matahari.
b. Revolusi Bumi
Pengertian revolusi Bumi adalah gerakan planet Bumi
mengelilingi/mengitari Matahari. Waktu yang dibutuhkan dalam sekali
putar revolusi adalah 1 tahun = 365,25 hari.
Akibat adanya revolusi Bumi, maka terjadi empat musim (panas, dingin,
semi, dan gugur) pada wilayah yang terletak di sebelah uatara garis balik
Utara dan di sebelah selatan garis balik Selatan, ada perbedaan lamanya
siang dan malam, rasi bintang yang berbeda setiap bulan.
c. Gravitasi Bumi
Gravitasi Bumi adalah gaya berat Bumi. Akibat adanya gravitasi Bumi,
materi di Bumi memiliki bobot atau berat yang mana makin ke arah kutub,
bobot/berat suatu materi makin besar.
16

Benda yang jatuh ke Bumi sampai abad ke-17 cenderung dianggap sebagai
sifat hakiki dari benda itu sendiri. Isaac Newton tidak setuju dengan
pendapat tersebut. Menurut Newton berat benda harus dianggap sebagai
gaya tarik yang terjadi antara Bumi dan benda itu. Newton
membendingkan gerakan buah apel yang jatuh dari pohonnya denga Bulan
yang mengelilingi Matahari. Apel jatuh dari pohonnya karena adanya gaya
tarik Bumi atau gravitasi. Hal ini disebabkan buah apel tidak memiliki
kecepatan tangensial relatif terhadap Bumi, maka buah apel jatuh ke tanah.
Tetapi berbeda dengan Bulan, Bulan memiliki kecepatan tangensial yang
seharusnya membuat Bulan menjahui Bumi. Gaya tarik yang bekerja
antara Bulan dan Bumi mencegah hal tersebut terjadi. Jarak Bulan dan
Bumi, kecepatan tangensial relatif Bulan terhadap Bumi dan gaya tarik
Bulan dan Bumi, membuat Bulan mengelilingi Bumi pada lintasannya.
Newton menyimpulkan gaya tarik yang bekerja tersebut adalah gravitasi
(Anonnim, 2006).
3. Umur Bumi
Manusia hidup di muka Bumi ini lamanya tidak lebih dari 100 tahun dan
sudah ada berapa generasi yang hidup di Bumi ini? Mari kita mencari infornasi
sebenarnya umur Bumi ini sudah berapa tahun. Para ahli menentukan umur Bumi
melalui beberapa teori seperti Sedimen, Kadar Garam, Termal, dan Teori
Radioaltivitas.
a. Teori Sedimen
Perhitungan usia Bumi berdasarkan teori ini adalah dengan melihat
ketebalan lapisan sedimen yang membentuk batuan. Setiap tahun
ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk dapat diketahui
usianya. Dengan cara membandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat
di Bumi, yaitu diperkirakan terbentuk 500 juta tahun yang lalu (Jasin,
2008).

b. Teori Kadar Garam


Usia/umur Bumi dapat diduga berdasarkan kandungan garam di laut. Laut
semula airnya tawar. Dengan adanya air yang mengalir lewat sungai dari
darat masuk ke laut membawa garam. Keadaan ini berlangsung dengan
17

kurun waktu yang panjang (berabad-abad). Dengan mengetahui kenaikan


kadar garam pada setiap tahun, kemudian membandingkan dengan kadar
garam saat ini, yaitu kurang lebih 320, maka Bumi diduuga telah berumur
1.000 juta tahun.
c. Teori Termal
Teori ini menggunakan dasar perhitungan suhu Bumi. Mula-mula Bumi
merupakan batuan yang sangat panas, kemudian lama-kelamaan
mendingin. Dengan mengetahui masa dan suhu Bumi, maka ahli fisika
bangsa Inggris (Elfin) menduga bahwa perubahan Bumi menjadi batuan
yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pad
permulaannya membutuhkan waktu 20.000 juta tahun.
d. Teori Radioaktivitas
Usia Bumi menurut teori radioaktivitas dideteksi melalui waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini dibutuhkan pengetahuan
tentang waktu paruh unsur-unsur radioaktif. Waktu paruh adalah waktu
yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga
masanya tinggal separuh (setengahnya).
4. Bumi tempat tinggal manusia
Ada banyak fakta/fenomena yang menjadikan bumi layak sebagai tempat
tinggal makhluk hidup. Fakta/fenomena tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Dalam tata surya, ketersediaan air berwujud cair hanya dapat ditemukan di
bumi. Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan dan sisanya daratan
yang tersusun dari dataran, gunung, lembah, dan lain-lain.
2) Bumi mempunyai lapisan udara yaitu atmosfer yang melindungi bumi dari
andin, matahari,sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan
udara ini meliputi troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Atmosfer bumi terdiri dari empat gas utama yaitu nitrogen (78%), oksigen
(21%), argon kurang dari (1%), dan karbondioksida (0,03%).
3) Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan magnetik
yang menjaga kestabilan bumi.
4) Temperatur bumi yang paling tepat untuk kehidupan, meskipun ada bagian
di permukaan bumi yang mempunyai suhu terekstrem. Tetapi pada
umumnya makhluk hidup ada dalam suasana suhu normal.
18

5) Hutan yang dapat ditemui di muka bumi memungkinkan kehidupan tetap


berlangsung. Proses fotosintesis pada tumbuhan menjamin kehidupan
makhluk lainnya, seperti hewan dan manusia.
6) Bumi mempunyai satelit yang paling tepat posisinya, yaitu bulan. Dengan
keberadaan bulan terjadi fenomena datangnya air pasang dan air surut.
7) Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan yang paling
sesuai bagi makhluk hidup. Rotasi bumi terjadi pada barat ke timur.
8) Adanya pergerakan revolusi bumi.
9) Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga endogen maupun tenaga eksogen.
Proses alam endogen atau tenaga endogen adalah tenaga bumi yang
berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun
permukaan bumi. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi yang
bersifat merusak. Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam
relief di muka bumi ini. Seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi
yang kita huni ini terdiri dari berbagai bentukan, seperti gunung, lembah,
bukit, danau, sungai dan lain-lain. Adanya bentukan-bentukan tersebut
menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata
5. Asal Mula Kehidupan Dibumi
Kita tentu telah memahami bahwa bumi kita ini dahulu kala terbentuk
dalam keadaan sangat panas dan pijar. Secara perlahan-lahan bumi mengadakan
kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak
atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang
berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer.
Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup
yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu
kita sebut biosfer. Maka pertanyaan yang timbul adalah dari mana dan kapankah
makhluk-makhluk hidup itu datang atau timbul di bumi kita ini? bagaimana pula
ia dapat menjadi begitu banyak dan beraneka ragam? Bahkan pertanyaan sampai
kepada asal-usul manusia, benarkah manusia berasal dari monyet? Marilah kita
kaji bagaimana pandangan ilmu pengetahuan alam atas masalah tersebut di atas.
a. Kapan mulai ada kehidupan di bumi?
Seperti telah di uraikan , umur dari suatu batuan ditentukan dengan cara
analisis perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil luruhannya. Dengan metode
19

tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta
tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang
berumur 3,5 ribu juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau
fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan di bumi.
Interaksi cairan alkali yang mengandung hidrogen dan metana serta air
laut purba yang mengandung karbon dioksida kemungkinan menghasilkan asetat,
senyawa sejenis cuka. Asetat inilah yang kemudian berkembang menjadi basis
kehidupan.
Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti karbohidrat,
protein, dan sebagainya. Russel menguraikan bahwa katalis yang membentuk
molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk dari molekul anorganik.
Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di Biochimica Acta
menguraikan kemiripan antara enzim kehidupan purba dan mineral yang
mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel, fakta itu menunjukkan
bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya katalis terlebih
dahulu
b. Dari mana asal mula kehidupan di bumi?
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab
pertanyaan tersebut .

1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk
secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan
sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan
makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain
dipelopori oleh Aristoteles.
2. Cosmoza
20

Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar
bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk
spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini
terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal
mula kehidupan itu sendiri.
3. Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan
bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya
dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh
kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau
omne vivum ex ovo.
4. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli bangsa Italia dengan
percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau
mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu
ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil
kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu.
Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk
hidup.
5. Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan
Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia
berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan
yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori
Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang
hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan
orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi
masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa
asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
6. Teori Urey
21

Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat


mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas
metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu
merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos
unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat
hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita
kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis
organisme.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam semesta adalah ruang angkasa dan benda-benda langit yang
didalamnya terdapat bermacam-macam galaksi. Galaksi bimasakti memiliki tata
surya yang terdiri dari bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda lain di
dalam tata surya. Matahari adalah bintang sebagai pusat dari tata surya dan
terdapat delapan planet diantaranya adalah, planet merkurius, venus, bumi, mars,
22

yupiter saturnus, uranus dan neptunus. Kedelapan planet tersebut memiliki


lintasan yang disebut orbit dan matahari sebagai pusatnya. Selain planet terdapat
benda-benda lain diantaranya yaitu komet, meteor, asteroid dan satelit.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan,
kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Pitoyo, Ari dan Sri Purwaningtyas. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sd/Mi
Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Drs. Abdullah Ally & Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta,
1992.
Raafsyamjani, 2013. Makalah Tentang Alam Semesta dan Tata Surya.
https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-
semesta-dan-tata-surya-iad/. Diakses 08 Oktober 2017 pada 12.34
23

Anonim. 2015. Benda-benda Lain dalam Tata Surya


http://www.asikbelajar.com/2015/03/benda-benda-lain-dalam-tata-
surya.html diakses 08 Oktober 2017
Anonim. 2017. Tata Surya dan Benda-benda Langit di Dalamnya
http://kliping.co/tata-surya/
Risky. 2016. Nama-nama Planet dalam Tata Surya dan Gambarnya.
https://pastiguna.com/nama-nama-planet-dalam-tata-surya/#Nama-
nama_planet_di_dalam_tata_surya
http://uswahmasdion.blogspot.co.id/2014/05/makalah-teori-terbentuknya-galaksi-
dan.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/inilah-6-teori-asal-usul-alam-
semesta.html

Anda mungkin juga menyukai