BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana kajian tentang alam semesta?
2. Bagaimana kajian tentang bumi?
C. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan untuk :
1. Mengemukakan kajian tentang alam semesta.
2. Mengemukakan kajian tentang bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
3
surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu
kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta. Berikut teori-
teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta :
a. Teori Keadaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan
bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun tetap sama. Berdasarkan
prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu
dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-
galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh
kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati.
Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya
dan tak terhingga tuanya. Tanpa awal dan tanpa akhir.
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi
dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi
bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju ke panjang
gelombang yang lebih besar yaitu menuju merah. Dari hasil penemuan ini
menggunakan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan
menipis (kontraksi).
b. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama
kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam
semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat.
Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom
ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang
hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan
atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan
juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan
5
yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa
suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum
teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan
dan kiamat.
2. Anggapan-Anggapan tentang Alam Semesta
Sejak zaman dahulu manusia telah dibuat takjub dengan berbagai
fenomena yang ada di alam semesta. Berbagai fenomena alam tersebut
menyebabkan timbulnya keingintahuan untuk dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di benak manusia. Mengapa bintang hanya terlihat pada
malam hari dan matahari bersinar pada siang hari? Mengapa matahari terbit di
timur dan bukan di barat? Apakah Bumi dikelilingi matahari? Dan masih banyak
lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang timbul.
Berikut ini adalah anggapan-anggapan manusia tentang jagat raya dan
alam semesta sejak dahulu hingga sekarang.
a. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa
manusia primitif yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam
semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan langit, manusia menganggap
matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan
dengan dirinya sendiri.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam semesta.
Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai
sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM), saat pandangan egosentris mulai
ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris
adalah Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota
pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya
adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-
bintang.
c. Anggapan Heliosentris
6
yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar
yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet.
Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita
berinduk diberi nama Milky Way atau Bima Sakti.
Berikut macam-macam galaksi;
1) Galaksi Elips
Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-
bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak
bintang merah besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.
2) Galaksi Spiral
Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)
dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan
gas (nebulae) dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari
samping, galaksi ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer
bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang
yang disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari
galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes
Venatici.
3) Galaksi Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna
putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-
bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi
berbentuk tak beraturan ialah 3%.
4) Galaksi Bima Sakti
Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena
berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud
seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang
sangat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya
matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000
tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris
tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin
8
system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi,
perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu
tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang
kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya
kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik
matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori
ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter
maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
3) Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya
planet merupakan percikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar
akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua
matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua
bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan
di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan
planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka
besarnya planet-planet itu berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi
yang di tengah lebih besar lagi.
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam
semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14
abad lamanya dianut orang. Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas
Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan
seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari
sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil
pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat
10
1) Matahari
Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata
surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer,
chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat
celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer suhunya +
60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.
2) Planet-Planet dalam Tata Surya
Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian
yaitu :
a) Planet dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi,
dan Mars.
b) Planet luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada
akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet luar atau anggota dari
sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto adalah
bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran
kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar berukuran besar
walaupun mempunyai massa jenis yang kecil.
3) Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil nirip planet jumlahnya ribuan,
lintasannya anatara planet Mars dan planet Jupiter.Asteroid yang pertama yang
ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya Piazzi. Ternyata Seres
merupakan asteroid terbesar.
Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian
ada yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata
asteroid adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan
bukan pecahan planet.
4) Komet
Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini
menampakan ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet
bergerak lambat dan makin dekat matahari gerakannya semakin cepat.
12
Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap
menjulur pada arah yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea
rah matahari ekornya menjauh dari matahari, apabila komet bergerak menjauh
dari matahari ekornya tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin
matahari.
5) Meteor
Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”,
peristiwa itu merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi.
Benda tersebut akan bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan
naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah
habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. Benda angkasa yang
memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid, sedangkan peristiwa pemijaran
disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan sampai ke permukaan bumi
disebut meteorit.
6) Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet
(revolusi), disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit
mengintari matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit. Ruang
diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid bukanlah
ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet
B. Bumi
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian
galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat
ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini.
Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi
dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
13
Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan
mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan,
biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan
yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang
berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa
mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan
hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
b. Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri
dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan
suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat
celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun
komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu
mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman
sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan
kedalaman hingga 2.900 km.
c. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius.
Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi
memiliki material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit
logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti
bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel.
15
Benda yang jatuh ke Bumi sampai abad ke-17 cenderung dianggap sebagai
sifat hakiki dari benda itu sendiri. Isaac Newton tidak setuju dengan
pendapat tersebut. Menurut Newton berat benda harus dianggap sebagai
gaya tarik yang terjadi antara Bumi dan benda itu. Newton
membendingkan gerakan buah apel yang jatuh dari pohonnya denga Bulan
yang mengelilingi Matahari. Apel jatuh dari pohonnya karena adanya gaya
tarik Bumi atau gravitasi. Hal ini disebabkan buah apel tidak memiliki
kecepatan tangensial relatif terhadap Bumi, maka buah apel jatuh ke tanah.
Tetapi berbeda dengan Bulan, Bulan memiliki kecepatan tangensial yang
seharusnya membuat Bulan menjahui Bumi. Gaya tarik yang bekerja
antara Bulan dan Bumi mencegah hal tersebut terjadi. Jarak Bulan dan
Bumi, kecepatan tangensial relatif Bulan terhadap Bumi dan gaya tarik
Bulan dan Bumi, membuat Bulan mengelilingi Bumi pada lintasannya.
Newton menyimpulkan gaya tarik yang bekerja tersebut adalah gravitasi
(Anonnim, 2006).
3. Umur Bumi
Manusia hidup di muka Bumi ini lamanya tidak lebih dari 100 tahun dan
sudah ada berapa generasi yang hidup di Bumi ini? Mari kita mencari infornasi
sebenarnya umur Bumi ini sudah berapa tahun. Para ahli menentukan umur Bumi
melalui beberapa teori seperti Sedimen, Kadar Garam, Termal, dan Teori
Radioaltivitas.
a. Teori Sedimen
Perhitungan usia Bumi berdasarkan teori ini adalah dengan melihat
ketebalan lapisan sedimen yang membentuk batuan. Setiap tahun
ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk dapat diketahui
usianya. Dengan cara membandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat
di Bumi, yaitu diperkirakan terbentuk 500 juta tahun yang lalu (Jasin,
2008).
tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta
tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang
berumur 3,5 ribu juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau
fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan di bumi.
Interaksi cairan alkali yang mengandung hidrogen dan metana serta air
laut purba yang mengandung karbon dioksida kemungkinan menghasilkan asetat,
senyawa sejenis cuka. Asetat inilah yang kemudian berkembang menjadi basis
kehidupan.
Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti karbohidrat,
protein, dan sebagainya. Russel menguraikan bahwa katalis yang membentuk
molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk dari molekul anorganik.
Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di Biochimica Acta
menguraikan kemiripan antara enzim kehidupan purba dan mineral yang
mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel, fakta itu menunjukkan
bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya katalis terlebih
dahulu
b. Dari mana asal mula kehidupan di bumi?
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab
pertanyaan tersebut .
1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk
secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan
sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan
makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain
dipelopori oleh Aristoteles.
2. Cosmoza
20
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar
bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk
spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini
terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal
mula kehidupan itu sendiri.
3. Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan
bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya
dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh
kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau
omne vivum ex ovo.
4. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli bangsa Italia dengan
percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau
mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu
ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil
kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu.
Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk
hidup.
5. Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan
Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia
berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan
yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori
Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang
hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan
orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi
masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa
asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
6. Teori Urey
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam semesta adalah ruang angkasa dan benda-benda langit yang
didalamnya terdapat bermacam-macam galaksi. Galaksi bimasakti memiliki tata
surya yang terdiri dari bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda lain di
dalam tata surya. Matahari adalah bintang sebagai pusat dari tata surya dan
terdapat delapan planet diantaranya adalah, planet merkurius, venus, bumi, mars,
22
DAFTAR PUSTAKA
Pitoyo, Ari dan Sri Purwaningtyas. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sd/Mi
Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Drs. Abdullah Ally & Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta,
1992.
Raafsyamjani, 2013. Makalah Tentang Alam Semesta dan Tata Surya.
https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-
semesta-dan-tata-surya-iad/. Diakses 08 Oktober 2017 pada 12.34
23