Anda di halaman 1dari 5

INTERIOR BUMI

Geologi mengklasifikasikan gelombang seismik menjadi empat jenis gelombang yang


mampu bergerak dengan kecepatan 3 - 15 km per detik. Dua gelombang bergerak diatas
permukaan bumi dengan arah yang berguling. Dua gelombang lain yaitu Primer (kompresi)
dan Sekunder (geser) menembus interior bumi. Gelombang Primer bisa menembus lapisan
batuan maupun cairan seperti halnya gelombang suara. Gelombang sekunder merambat
melalui material padat namun tidak bisa menembus cairan. Kedua gelombang ini membiaskan
dan mencerminkan titik-titik lapisan bumi yang memiliki sifat yang berbeda. Kedua gelombang
tadi juga akan mengurangi kecepatan saat bergerak melalui material panas. Perubahan-
perubahan sifat ini lah yang digunakan geolog untuk menemukan diskontinuitas.

Diskontinuitas ini digunakan untuk membedakan susunan lapisan interior bumi dari
mulai inti, matel sampai kerak bumi. Inilah susunan interior lapisan bumi yang didapat oleh
geolog hingga saat ini:

1. Inti Bumi
a. Ilmuwan tidak dapat mendapatkan sampel material dari inti bumi karena sangat
tingginya tekanan dan suhu
b. Ilmuwan mempercayai bahwa penyusun utama inti bumi adalah elemen-elemen
berat,seperti besi dan nikel

Lapisan selanjutnya dan merupakan lapisan yang terdalam dari Bumi adalah inti Bumi.
Inti Bumi ini merupakan lapisan terdalam yang ketebalannya mencapai 3.500 km dan menjadi
pusat dari massa Bumi sehingga sangatlah padat. Di lapisan ini pula aktivitas magnetik dan
juga gravitasi Bumi ada. Inti Bumi ini dibagi menjadi dia bagian yakni bagian luar dan juga
bagian dalam. Inti bagian luar merupakan bola logam yang sangat cair dan juga sangat panas.
Di dalam bola logam ini pula terdapat besi dan juga nikel. Meski cair, tingkat kepadatan lapisan
ini sangatlah tinggi. inti luar ini mempunyai ketebalan sekitar 1.400 km dan suhunya antara
8.000 hingga 11.000ᵒ F. semnetar inti bumi bagian dalam suhunya mencapai 9.000 hingga
13.000ᵒ F. Ketebalan lapisan inti Bumi bagian dalam ini sekitar 800 mil.

inti Dalam: 1.7% massa bumi, kedalaman 5.150 - 6.370 km


Inti dalam ini bersifat padat dan tidak berkaitan dengan mantel bumi.

Inti Luar: 30% massa bumi, kedalaman 2.890 - 5.250 km


Inti luar bersifat panas, konduktor listrik dimana gerakan konvektif terjadi. Lapisan
konduktif ini menciptakan efek dinamo yang mempertahankan arus listrik yang dikenal sebagai
medan magnet bumi. Ilmuwan menduga ada sekitar 10% lapisan ini tersusun atas
sulfur/oksigen karena unsur ini melimpah di alam semesta dan larut dalam besi cair.
2. Mantel Bumi

antara inti dan mantel bumi adalah Guntenberg Discontinuity. Mantel bumi terdiri dari 2
bagian yaitu mantel atas dengan kedalaman hingga 400 kilometer dengan sifat plastis dan
semiplastis serta mantel bawah dengan kedalaman hingga 2900 kilometer dengan sifat padat.
Mantel bumi yang bagian atas memiliki sifat padat yang membentuk kesatuan dengan kerak
bumi yang disebut dengan litosfer yang berguna untuk mengalasi kerak bumi. Sedangkan
pada mantel bagian bawah memiliki sifat plastis dan semiplastis yang disebut dengan
asthenosfer.
Lapisan D: 3% dari massa bumi, kedalaman 2.700 - 2.890 km
Lapisan ini berada 200 - 300 km di bawah bumi dan mewakili 4% dari mantel bumi. Meski
sering diklasifikasikan sebagai bagian mantel rendah, diskontinuitas seisimik menunjukkan
lapisan "D" ini mungkin punya susunan kimia berbeda dari mantel bawah yang ada di atasnya.

Lapisan Mantel Bawah: 49.2% dari massa bumi, kedalaman 650 - 2.890 km
Mantel bawah ini tersusun atas 72.9% massa kerak bumi dan berisi silikon, magnesium dan
oksigen. Mantel ini juga mungkin berisi unsur besi kalsium dan alumunium. Geolog berasumsi
bahwa Bumi punya kelimpahan elemen kosmik seperti yang ada pada matahari dan meteorit
purba.
Daerah Transisi: 7.5% dari massa bumi, kedalaman 400 - 650 km
Daerah ini disebut juga mesosfer dan mengandung 11.1% masa mantel-kerak bumi dan
meruakan sumber magma basaltik. Zona ini mengandung kalsium, alumunium dan garnet yang
merupakan komponen silikat kompleks. Lapisan padat saat mendingin karena adanya garnet.
Saat panas, mineral ini akan mengapung karena mudah mencair menjadi basalat dan
naik menjadi magma.

Mantel Atas: 10.3% dari massa bumi, kedalaman 10 - 400 km


Mantel atas mengandung 15.3% dari massa mantel-kerak. Bagian mantel ini telah diteliti
dari sisa intrusi magma yang tersingkap ke atas permukaan bumi atau letusan gunung api.
Olivin dan Piroksen menjadi mineral utama yang ditemukan pada lapisan ini. Bagian mantel
atas yang disebut astenosfer lebih bersifat cair.

3. Kerak bumi
kerak bumi adalah bagian terluar dari bumi yang memiliki ketebalan 8 hingga 80
kilometer. Kerak bumi menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu kerak samudera dan kerak
benua.Dua kerak bumi ini berbeda satu sama lain tergantung dari ketebalan,usia,dan
komposisi.Kerak benua berusia tua dengan rata-rata 2000 tahun,sedangkan kerak samudra
berusia lebih muda dengan rata-rata 80 tahun.Kerak samudra lebih tipis (8-10 km) dan lebih
padat dibandingkan kerak benua (rata-rata 35 km).
Kerak samudera: 0.099% dari massa bumi, kedalaman 0 - 10 km
Kerak samudera mengandung 0.147% dari massa mantel-kerak. Mayoritas kerak bumi
dibangun dari erupsi gunung api. Sistem punggung samudera (Mid Ocean Ridge) membentang
40.000 km merupakan jaringan gunung api yang memproduksi kerak samuder baru rata-rata
17 km3 per tahun. Hawaii dan Islandia adalah contoh pulau basalt di dunia.

Kerak benua: 0.374% dari massa bumi, kedalaman 0 -50 km


Kerak benua mengandung 0.554% massa mantel-kerak. Bagian ini merupakan yang terluar
dari bumi yang tersusun dari batuan yang kristalin. Mineral penyusun kerak benua mayoritas
adalah kuarsa dan feldspar. Kerak merupakan bagian terdingin dari planet bumi. Karena batuan
mengalami deformasi lambat maka kita menyebut lapisan paling luar bumi ini dengan nama
litosfer atau lapiasan batuan.

Mohorovicic Discontinuity

 Batas antara kerak dan mantel bumi


 Dinamakan dari seismologist kroasia yang menemukan nya di tahun 1909
 Memisahkan batuan yang memiliki kecepatan gelombang P 6-7 km/s dan yang
kecepatan 8 km/s.

Pembentukan kerak bumi


Kerak bumi tersusun atas berbagai unsur- unsur kimia seperti:
 Oksigen (O) (46,6%)
 Natrium (Na)
 Silikon (Si) (27,7%)
 Kalium (K)
 Aluminium (Al) (8,1%)
 Magnesium (Mg) (2,1%)
 Besi (Fe) (5,0%)
 Kalsium (Ca) (3,6%) (2,8%) (2,6%)

Bagian kerak bumi


 Litosfer
Kerak bumi serta mantel bumi membentuk sebuah lapisan yang disebut dengan litosfer. Di
dalam lapisan ini, dapat ditemukan 2000 lebih mineral serta 20 jenis mineral yang terdapat
dalam bebatuan. Litosfer sendiri terdiri atas 2 macam bagian yaitu lapisan Sial dan Sima.
Lapisan Sial merupakan lapisan kulit bumi yang terbentuk dari logam silisium serta
alumunium. Pada lapisan ini dapat ditemukan beragam jenis bebatuan seperti granit, andesit,
batuan metamorf serta beragam jenis batuan lain di benua. Sedangkan pada lapisan Sima,
terdiri atas silisium dan magnesium yang memiliki berat yang lebih besar jika dibandingkan
dengan lapisan Sial. Hal ini terjadi karena pada lapisan Sima ini terdapat kandungan berupa
besi dan magnesium.
Litoesfer dapat terbentuk karena adanya pergerakan lempeng mulai dari lempeng besar hingga
yang kecil dengan kecepatan gerakan sapai 12 cm per tahunnya. Lempeng- lempeng tersebut
adalah:

 Lempeng Eurasia
 Lempeng Pasifik
 Lempeng Nazca
 Lempeng Amerika Utara
 Lempeng Artartika
 Lempeng Afrika

Anda mungkin juga menyukai