Kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat karena kurangnya gesekan yang
timbul
dari dinding lubang bor terhadap batang bor
Pada ketinggian jenjang yang sama, maka kedalaman lubang bor vertical lebih pendek
dari pada lubang bor miring, sehingga waktu pemboran yang diperoleh lebih cepat
Mudah terjadi kelongsoran pada
jenjang
Kemungkinan adanya
bongkahan yang besar
Kecepatan pemboran untuk berbagai kedalaman lubang tembak dapat dihitung dengan
persamaan (supervisory teknik
peledakan) sebagai berikut:
60
VM = H x
𝐶𝑡
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan-pembahasan diatas, dapat kami simpulkan sebagai berikut :
• PT. Indominco Mandiri (PT. IMM) Bontang Kalimantan Timur merupakan suatu badan usaha
swasta yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara yang mana termasuk salah
satu perusahaan batubara yang menggunakan aktifitas pemboran dan peledakan.
• Kegiatan drilling untuk membongkar lapisan overburden di pit 3 BS Area 2 East Block yaitu
dengan membuat pola pemboran zig-zag dengan arah pemboran tegak lurus.
• Dalam pelaksanaan pemboran ini alat bor yang digunakan adalah Terex Reedrill SKF-11 yang
memiliki diameter bor 152 - 270 mm.
• jarak burden 7,8 meter, spacing 8,7 meter, kedalaman rata-rata 8 meter dan diameter lubang
7.875 inch.
• Pada kegiatan peledakan yang dilakukan pada lapisan overburden pit 3BS Area 2 East Block ini,
tidak menghasilkan fly rock dikarenakan material yang diledakkan tergolong lunak, yaitu clay
stone.
"Barangsiapa yang memberi
kemudharatan kepada seorang muslim,
maka Allah akan memberi kemudharatan
kepadanya, barangsiapa yang
merepotkan (menyusahkan) seorang
muslim maka Allah akan menyusahkan
dia."
Terima Kasih
And Question