Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik pertambangan adalah alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan
alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh
berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah
di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum
menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi,
tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya Dump Truck.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan dumptruck ?

2. Bagaimanakah fungsi dari berbagai jenis dump truck tersebut?

3. Bagaimanakah cara menghitung produktifitas dump truck dalam suatu proyek?

1.3 Tujuan

1.Menjelaskan pengertian dumptruck

2.Mengetahui fungsi dari jenis dumptruck

3.Mengetahui cara penghitungan produktifitas dumptruck

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penghertian Dump Truck

Dump truck (atau di Inggris menyebutnya Dumper truck) adalah suatu alat yang digunakan
untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih).
Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri.
Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi
bahkan sampai sampah. Sebuah dump truck memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti
pembantu hidrolik yang terpasang di bawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian
belakang berengsel, bagian depan bak yang dapat di angkat memungkinkan isi yang di bawa
dalam bak dump truck dengan mudah di turunkan di belakang truk di lokasi pengiriman. Di
Inggris dan Australia istilah tersebut berlaku hanya untuk off road dan pekerjaan konstruksi saja,
dan sementara di jalan raya kendaraan ini di kenal sebagai tipper, truck tipper (Inggris) dan tip
truck (Australia).

Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New Brunswick ketika Robert T.
Mawhinney memasang kotak dump pada sebuah truk dengan bak model rata (flatbed) di tahun
1920. Perangkat untuk mengangkat adalah sebuah winch yang dihubungkan dengan kabel dan
puli katrol yang terpasang pada tiang di belakang kabin truk. Kabel dihubungkan ke ujung depan
bawah kotak dump truck yang dilekatkan oleh pivot di bagian belakang kabin truk. Operator
menggerakkan engkol untuk menaikkan dan menurunkan kotak. Saat ini, hampir semua dump
truck dioperasikan oleh hidrolik yang di pasang dalam berbagai konfigurasi, masing-masing
dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu.

2.2 Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck

Truk diklasifikasikan berdasarkan factor dan cara kerja berikut :

 Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.


 Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
 Metode pembongkaran muatan.
 Kapasitas.
 Sistem pembongkaran.

Berdasarkan metode pembongkarannya maka terdapat tiga jenis truk yaitu Rear Dump,
Bottom Dump, dan Side Dump.

a. Rear Dump

Rear dump terdiri dari dua jenis, yaitu rear dump truck dan rear dump tractor wagon. Dari
semua jenis truk maka rear dump truck adalah alat yang paling sering dipakai. Truk mempunyai

2
kelebihan dibandingkan dengan wagon karena truk lebih kuat jika harus bergerak pada jalan
menanjak. Cara kerja pembongkaran alat tipe ini adalah material dibongkar dengan cara
menaikan bak bagian depan dengan sistem hidrolis. Rear- dump truck dipakai untuk
mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering
merupakan material yang umum diangkut oleh dump truck. Material seperti batuan dapat
merusak truk yang dipakai, oleh karena itu, pemuatan material harus dilakukan secara hati-hati
atau bak truk dilapisi bahan yang tidak mudah rusak. Ukuran bak truk jenis ini berkisar antara 25
sampai 250 ton.

b. Side Dump

Side Dump Truck dan Tractor – Wagon mengeluarkan material yang diangkutnya dengan
menaikkan salah satu sisi bak ke samping. Saat pembongkaran material harus memperhatikan
distribusi material dalam bak. Kelebihan material pada salah satu sisi dapat menyebabkan
terjadinya jungkir pada saat pembongkaran material. Pada kondisi dimana pembongkaran
muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon
jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

3
c. Bottom Dump

Umumnya Bottom Dump adalah semitrailer. Material yang diangkut oleh Bottom - Dump
Tractor - Wagon dikeluarkan melalui bagian bawah bak yang dapat dibuka di tengah-tengahnya.
Pintu bak adalah sisi bagian bawah memanjang dari depan ke belakang. Pintu-pintu tersebut
digerakkan secara hidrolis. Bottom - Dump Tractor - Wagon umumnya mengangkut material
lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dan lain- lain. Pembongkaran
material dilakukan pada saat kendaraan bergerak. Kelandaian permukaan di mana alat tersebut
digunakan sebaiknya kurang dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak memungkinkan
untuk daerah yang terjal dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan
panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:

1. On High Way Dump Truck muatannya < 20 m3


2. Off High Way Dump Truck muatannya > 20 m3

Kapasitas truk yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika
perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu
atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan
dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut: Kapasitas Truk Volume material
yang diangkut harus sesuai dengan kapasitas truk.

Jika pengangkutan material oleh truk dilaksanakan melampaui batas kapasitasnya maka hal-
hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, seperti:

a. Konsumsi bahan bakar bertambah.

b. Umur ban berkurang.

c. Kerusakan pada bak.

d. Mengurangi produktivitas.

4
Kapasitas dan ukuran truk sangat bervariasi. Oleh karena itu, pemilihan ukuran truk sangat
penting karena truk besar atau kecil akan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.

A. Truck Kecil (On High Way Dump Truck)

Kelebihan truck kecil terhadap truk besar:

1. Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya

2. Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

3. Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

4. Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

5. Jika salah satu truk dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermasalah terhadap
total produksi.

6. Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truk untuk setiap alat pemuat.

Kerugian truk kecil terhadap truk besar :

1. Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material.

2. Jumlah truk yang banyak maka waktu antrean (ST) akan besar.

3. Memerlukan lebih banyak supir.

4. Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak.

5. Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truk.

B. Truk Besar (Off High Way Dump Truck)

5
Keuntungan truk besar terhadap truk kecil :

1. Jumlah truk yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin, perbaikan, dan
perawatan).

2. Kebutuhan supir yang tidak banyak.

3. Memudahkan alat pemuat dalam memuat material.

4. Waktu antre (ST) akan berkurang.

5. Cocok untuk angkutan jarak jauh

Kerugian truk besar terhadap truk kecil:

1. Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT).

2. Beban yang besar dari truk dan muatannya akan mempercepat kerusakan jalan.

3. Jumlah truk yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat.

4. Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

5. Produksi akan sangat berkurang apabila satu truk tidak bekerja (untuk jumlah yang relative
kecil)

6. Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truk besar.

Dewasa ini, sangat banyak Jenis – jenis Dump Truck yang ada dipasaran, berikut akan
dijelaskan beberapa jenis dan tipe Dump Truck, yaitu :

1. Articulated Dump Truck

6
Articulated Dump Truck biasa disingkat ADT merupakan kombinasi dari traktor – trailer,
dimana kabin dan dump body – nya dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika melewati
lahan yang basah dan berlumpur. Jenis truk ini pun dapat digunakan untuk mengangkut beban di
medan kasar dan tak beraturan. Articulated dump truck juga dapat memuat material yang lebih
banyak dengan jarak yang lebih panjang. Apabila kondisi lahan yang dilalui bekas tanah galian
dan timbunan yang berlumpur, maka Articulated Dump Truck perlu dikombinasikan lagi dengan
motor grader yang mempercepat waktu siklus.

Articulated Dump Truck memiliki 6 karakter sebagai berikut:

a. Artikulasi pengoperasian mesin yang mudah

b.Tabung osilasi dan engsel artic, menyebabkan dump truck dapat berputar 360 derajat dan
memastikan keenam roda tetap berhubungan dengan tanah. Hal ini membuat truk lebih stabil,
keselamatan terjamin, dan pemanfaatan mesin yang lebih efisien.

c. Articulated Dump Truck terbuat dari bingkai baja yang sempurna dan tahan lama

d. Sistem dump truck yang kuat dapat mengangkut muatan lebih besar

e. Transmisi otomatis

f. Flotation tire yang tinggi, memudahkan dump truck beroperasi dalam berbagai kondisi.

Adapun keuntungan dari Articulated Dump Truck adalah dapat mengangkut di medan
kasar, licin ataupun tanjakan dapat dikatakan ADT unggul dalam daya dukung. Tetapi ADT
mempunyai kekurangan, yaitu tidak dapat mengangkut material dengan kapasitas lebih dari 50
ton metrik.

2. Rigid Dump Truck

Rigid Dump Truck merupakan jenis dump truck yang berdasarkan sistem geraknya
adalah kaku. Kegunaan jenis dump truck ini hampir sama dengan Articulated Dump Truck. Alat
ini cocok untuk digunakan untuk mengangkut material pada jarak menengah sampai jarak jauh
(500 meter atau lebih). Alat berat ini memiliki beban kerja yang besar, sehingga pemilik alat
7
berat harus menjaga availabilitas alat setinggi – tingginya. Rigid dump truck mempunyai suatu
rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump body – nya, sehingga rigid dump truck tidak
dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika dioperasikan pada lapangan keras, berat muatan
dapat menyebabkan rangka kaku tersbut memutar yang dapat memungkinkan dump truck
tersebut berguling, keadaan seperti itu apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan
kerusakan pada mesin.

Adapun kelebihan rigid dump truck adalah memiliki kapasitas yang besar dan melebihi
Articulated Dump Truck dapat mengangkut hingga 400 ton. Sedangkan kekurangan Rigid Dump
Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga alat berat ini harus mempunyai ruang gerak
yang besar dan gerak yang tidak fleksibel.

3. Minning/Quarry Dump Truck

Quarry dump truck merupakan tipe dump truck yang biasa digunakan di daerah
pertambangan yang berfungsi untuk mengangkut hasil – hasil tambang seperti batu bara. Truk ini
mempunyai kapasitas angkut yang sangat besar, sehinngga perawatannya pun relatif mahal.
Berdasarkan sistem geraknya Quarry Dump Truck termasuk kaku sehingga kinerja alat berat ini
sama dengan Rigid Dump Truck, yang membedakan adalah fungsi disaat penggunaan pada
waktu pelaksanaan.

Keunggulan jenis alat berat ini dapat mengangkut material yang baru ditambang dari
tempat penambangan dengan kapasitas besar. Sedangkan kekurangan alat berat ini adalah gerak
yang tidak fleksibel dan membutuhkan ruang gerak yang besar.

4. Standard Dump Truck

Standard Dump Truck adalah truk yang dapat dikosongkan tanpa penanganan. Dump
truck biasa digunakan untuk mengangkut material keperluan konstruksi. Standard Dump Truck
dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari
bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa turun ke tempat
yang diinginkan.

Adapun kelebihan Standard Dump Truck adalah dapat digunakan untuk mengangkut
material dan membutuhkan ruang gerak yang tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck.
Wheelbase yang lebih pendek dari Standard Dump Truck membuat dump truk menjadi lebih
lincah daripada Dump Truck semi – trailer dengan kapasitas yang tebih tinggi. Sedangkan
kekurangan StandardDump Truck adalah sulitnya bekerja pada medan yang keras seperti
berlumpur dan basah dan kapasitas jenis dump truck ini kecil tidak seperti Rigid Dump Truck.

5. Transfer Dump Truck

Transfer Dump Truck merupakan Standard Dump Truck yang dapat menarik trailer
terpisah dan dapat mengangkut material keperluan konstruksi seperti (kerikil, pasir, aspal, dll).
Biasanya jenis dump truk ini terdapat 2 bak A dan B. Material kedua yang berada di trailer (bak
B), didukung dengan listrik, pneumatic bermotor atau hydraulic line. Material yang berada di bak

8
B di transfer ke bak kosong (bak A) yang ada di depannya dengan cara diluncurkan dengan
mengandalkan roda kecil yang bergerak seperti rel. Hal tersebut yang dapat memaksimalkan
kapasitas muatan tanpa mengorbankan kemampuan manuver dari Standard Dump Truck.
Konfigurasi lain yang terlihat disebut Triple Transfer Train, yang terdiri dari bak B dan C. Hal
tersebut sangat umum di Nevada dan Utah Highways. Tergantung pada pengaturan poros Triple
Transfer Train dapat mengangkut hingga 129.000 kilogram (280.000 pound) dengan izin khusus
di negara – negara tertentu AS. Ilustrasi Transfer Dump Truck.

Adapun kelebihan Transfer Dump Truck adalah dapat mengangkut muatan dengan
kapasitas yang cukup besar dan kapasitas muatan yang diangkut dapat dimaksimalkan.
Sedangkan kekurangan Transfer Dump Truck adalah membutuhkan ruang gerak yang cukup
besar dikarenakan dimensi Transfer Dump Truck yang panjang

6. Side Dump Truck

Side Dump Truck adalah salah satu jenis dump truck yang dapat memuntahkan
muatannya ke samping yang berfungsi mengangkut material keperlua konstruksi. Side dump
truck terdiri dari 3 axle tracktor pulling dan 2 axle semi – trailer. Dump truck jenis ini
mempunyai ram hidrolik yang berfungsi untuk memiringkan dump body dan menumpahkan
material yang diangkutnya ke sebelah kanan atau kiri dari side dump truck ini. Pada kondisi
pebongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang, pemakaian truk jenis ini
merupakan pilihan yang tepat.

Adapun kelebihan Side Dump Truck adalah dapat melaju dengan cepat dalam kondisi
membawa atau tidak membawa beban. Kapasitas yang dapat diangkut oleh jenis dump truck ini
besar, sehingga Side Dump Truck dapat mengangkut muatan yang lebih berat. Side Dump Truck
tidak akan ikut terguling ketika loader memuntahkan muatannya yang mana biasanya dump truck
memungkinkan untuk ikut terguling. Truk jenis ini dapat digunakan pada kondisi pembongkaran
sempit dan panjang. Sedangkan kekurangan Side Dump Truck adalah jenis dump truck ini
mempunyai dimensi yang panjang dan panjangnya menghalangi gerak dump truck dan umumnya
kurang fleksibilitas.

7. Rear Dump Truck

Rear Dump Truck merupakan salah satu jenis dump truck yang berguna mengangkut
material keperluan konstruksi yang pengeluara n materialnya dengan pengangkatan bagian depan
bak. Rear dump truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material
lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut oleh dump truck
jenis ini. Material seperti batuan akan dapat merusak truck. Maka, dalam pemindahan harus
berhati – hati. Kapasitas bak pada truk jenis ini adalah 25 – 250 ton.

Adapun kelebihan Rear Dump Truck adalah mempermudah pekerjaan dalam


pembongkaran material khususnya seperti pasir, sehingga dapat meminimalisir jumlah tenaga
kerja manusia. Sedangkan kekurangan Rear Dump Truck adalah kapasitas yang dapat diangkut
oleh jenis dump truck ini tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck.

9
2.3 Perhitungan produktifitas alat

Dalam perhitungan produktivitas alat berat di dunia pertambangan satuan yang umum
digunakan adalahn Ton/jam atau BCM/jam, jika dihasilkan perhitungan dengan satuan yang
tidak sesuai atau tidak diinginkan maka perlu dikonversi. Hal ini berkaitan dengan jumlah
cadangan yang akan ditambanng, sehingga akan diketahui umur tambang. Dari premis tersebut
maka dapat diketahui perhitungan umur tambang adalah:

Perhitungan produktivitas alat, masing-masing alat berat memiliki perhitungan produktivitas


spesifik yang berbeda-beda. Contoh perhitungan produktivitas bulldozer :

Keterangan:

Qbd : Produktivitas bulldozer (LCM/jam)

CT : Cycle Time (menit)

Kbl : Kapasitas blade (m3)

FKbl : Faktor Koreksi blade

FK : Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)

Fk : Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)

Berbeda dengan perhitungan produktivitas excavator, yaitu :

Keterangan:

10
Qex : Produktivitas Excavator (LCM/jam)

t1 : waktu land bucket (detik)

t2 : waktu loaded swing (detik)

t3 : waktu dump bucket (detik)

t4 : waktu empty swing (detik)

Kb : Kapasitas bucket (m3)

FF : Fill Factor (%)

FK : Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)

Fk : Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)

Sedangkan perhitungan produktivitas dumptruck adalah :

Keterangan:

Qdt : Produktivitas Dumptruck (LCM/jam)

t1 : waktu berangkat isi (menit)

t2 : waktu dumping (menit)

t3 : waktu pulang kosong (menit)

t4 : waktu spotting (menit)

t5 : waktu loading (menit)

Kb : Kapasitas bak (m3)

FF : Fill Factor (%)

FK : Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)

11
Fk : Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)

Sebenarnya perhitungan produktivitas secara umum sama, yaitu periode waktu (perjam)
dibagi dengan CT (Cycle Time), lalu dikalikan dengan kapasitas (bucket, bak,atau blade). Pada
masing-masing alat berat yang berbeda-beda adalah dalam perhitungan CT.

Contoh Perhitungan Suatu proyek pembuatan jalan sepanjang 5 km dengan lebar 4 meter
membutuhkan tanah timbunan untuk digunakan sebagai Base A, jarak sumber tanah kelokasi
proyek adalah 12 Km. Digunakan truk Hino Dutro FM 260 JD dengan kapasitas 17,5 m3 dan
efisiensi 0,83. Sebagai loader digunakan alat Caterpillar 980G. Hitunglah jumlah Dumptruck
yang dibutuhkan untuk mengangkut tanah timbunan sesuai dengan volume yang dibutuhkan.

Diketahui :

a) Alat pengangkut Merk Alat : Komatsu Tipe Alat : HD405-7 Net Power Engine : 498 Hp
Kapasitas truk : 27,3 m3 Efisiensi : 0.83

b) Loader Merk Alat : Caterpillar Tipe Alat : 980G Net Power Engine : 323 Hp Produktifitas
loader : 436 m3/jam

c) Waktu isi : 0.2 menit d) Waktu bongkar : 0.1 menit

e) Load factor : 0.8

Penyelesaian :

1. Menghitung volume tanah : 𝐿𝑢𝑎𝑠 = (𝑆𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 + 𝑆𝑖𝑠𝑖 𝐵𝑎𝑤𝑎ℎ) 2 × 𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝐿𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 = (4 +
4,2) 2 × 0,05 = 0,205 𝑚2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 × 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 = 0,205 × 5000 = 1025 𝑚3
Maka tanah yang diangkut adalah = Volume tanah 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 1025 0,8 = 1281,25 kg.

2. Perhitungan waktu siklus Dari quarry ke proyek, dengan L = 12 km, dan v = 46 km/jam,
maka waktu pergi dapat ditentukan sebagai berikut : t = L v = 12 46/60 = 15,65 menit Untuk
menghitung waktu kembali, dengan L = 12 km dan v = 32 km/jam, maka waktu pergi dapat
ditentukan sebagai berikut : t = L v = 12 32/60 = 22,5 menit.

Untuk menghitung Waktu Siklus (CT) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut :
CT = Waktu Muat + Waktu Pergi + Waktu Bongkar + Waktu Kembali Maka, CT adalah :
CT = 0,2 + 15,65 + 0,1 + 22,5 = 38,45 menit.

3. Menghitung Produktifitas
Produktifitas = Kapasitas × 60 CT × Efisiensi Produktifitas = 27,3 × ( 60 38,45 ) × 0,83 =
35,36 m3 /jam
Jumlah truk yang dibutuhkan adalah : Jumlah truk = Prod. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟 Prod Sirtu = 436 35,36 =
12,33 ≈ 13 unit.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan
yaitu: 1. Truk kecil (On High Way Dump Truck) muatannya < 20 m3 2. Truk besar (Off High
Way Dump Truck) muatannya > 20 m3 b) Berdasarkan metode pembongkarannya maka terdapat
tiga jenis truk yaitu: 1. Rear Dump Material yang diangkut dibongkar kebelakang. 2. Bottom
Dump Material yang diangkut dibongkar kebawah. 3. Side Dump. Material yang diangkut
dibongkar kesamping. c) Produktifitas truk dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: 1. Berbanding
terbalik dengan Waktu siklus (CT) 2. Berbanding lurus dengan efisiensi dan kapasitas dump
truck d) Dari contoh perhitungan yang menggunakan dumptruck dengan merek Komatsu tipe
HD405-7 berkapasitas 27,3 m3 maka didapatkan produktifitas dumptruck sebesar 35,36 m3 /jam.

3.2 Saran

Pemilihan jenis truk yang akan digunakan dalam proyek hendaknya didasarkan pada
beberapa hal, yaitu: 1. Situasi medan proyek 2. Jenis material yang akan diangkut 3. Besar
volume material yang akan diangkut b) Untuk mencapai produktifitas maksimal hendaknya
pilihlah Dump Truck yang memiliki efisiensi dan kapasitas yang besar dan sesuai dengan situasi
dan kondisi proyek.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Gina Maulidawati, Makalah Alat Berat ‘Dumptruck’, 2014

https://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/download-area/dump-truck-dan-perkiraan-
produksinya/

http://blog.upnyk.ac.id/aldinardian-blog/49/artikel-produktivitas-alat-berat

14

Anda mungkin juga menyukai