Anda di halaman 1dari 12

JENIS-JENIS ALAT ANGKUT (HAULERS) DALAM INDUSTRI

PERTAMBANGAN

Dalam bidang pertambangan alat angkut adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengangkut material-material tambang baik itu material yang bernilai ekonomis ataupun
tidak dari satu tempat ke tempat yang lain (tempat penimbunan atau pengolahan). Adapun
jenis-jenis alat angkut tersebut yaitu :

1. Dump truck
Alat angkut yang paling umum digunakan di tambang terbuka adalah dump truck.
Dump truck dirancang khusus untuk kondisi jalan tambang (bukan aspal). Dump truck
pertama kali dibuat dan diperkenalkan pada tahun 1930-an dengan kapasitas ± 15 ton.
Pada tahun 1950-an, kapasitasnya meningkat hingga ± 30 ton dan meningkat lagi
hingga ± 350 ton pada tahun 1970-an.

Alat angkut ini dapat dipakai untuk mengangkut tanah, endapan bijih, batuan untuk
bangunan, dll dengan kecepatan dan produksi yang tinggi serta bersifat fleksibel,
artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermacam-macam material yang mempunyai
bentuk dan jumlah yang beraneka ragam dan tidak terlalu tergantung pada jalur jalan.
Dump truck dapat digolongkan berdasarkan beberapa cara, antara lain:
A. Berdasarkan jenis roda penggeraknya (wheel drive).
Terdapat bermacam-macam kemungkinan roda penggerak (wheel drive),
yaitu:
1) Roda penggeraknya adalah roda-roda depan (front wheel drive). Pada
umumnya lebih lambat dan cepat aus pada ban-ban depannya.
2) Roda penggeraknya adalah roda-roda belakang (rear wheel drive or
standard). Tipe truk yang paling banyak dipergunakan pada saat ini,
karena keausan ban-ban depannya lebih rendah.
3) Roda penggeraknya adalah roda-roda depan dan belakang (four wheels
drive), sehingga daya dorongnya lebih besar. Oleh sebab itu, truk jenis ini
banyak dipakai pada jalan yang becek dan lembek.
4) Roda penggeraknya adalah semua roda-roda belakang (double rear wheel
drive). Pada umumnya, roda penggerak jenis ini dipakai untuk truk-truk
yang berkapasitas besar dan dipakai untuk jalur jalan yang daya
dukungnya rendah.
B. Berdasarkan cara mengosongkan muatan.
Terdapat tiga cara dump truck mengosongkan muatannya, yaitu:
1) End dump or rear dump, yaitu mengosongkan muatan ke belakang.
2) Side dump, yaitu mengosongkan muatan ke samping.
3) Bottom dump, yaitu mengosongkan muatan ke arah bawah.
Pemilihan cara pengosongan truk tergantung dari keadaan tempat kerja,
artinya tergantung dari keadaan dan letak tempat pembuangan material (dump
site).
C. Berdasarkan ukurannya.
Pada umumnya, ukuran dump truck dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Ukuran kecil, yaitu truk yang mempunyai kapasitas sampai 25 ton.
2) Ukuran sedang, yaitu truk yang mempunyai kapasitas antara 25-100 ton.

2. Power Scraper
Alat ini mampu melakukan tiga tugas sekaligus: memuat, mengangkut, dan
membongkar muatan. Bentuk scraper mirip dengan truk biasa. Yang
membedakan, bak bawah scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk
seperti bilah. Saat scraper bergerak maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara
kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung dalam bak. Setelah bak penuh
bilah kemudian diangkat, dan melajulah scraper ke tempat pembongkaran
muatan. Alat ini cocok digunakan di lapisan yang tidak terlalu keras. Begitu pula,
tanah dengan banyak bongkah batu juga tidak cocok untuk scraper. Scraper
efektif digunakan jika jarak angkut tidak terlalu jauh. Artinya, tempat pemuatan
dan pembongkaran mesti berdekatan. Memiliki mobilisasi cepat karena dalam
sekali putaran dapat melakukan penggalian, mengangkut, mengosongkan dan
berbalik kembali lagi ketempat penggalian dan berputar, produksinya tinggi serta
ongkos operasinya relatif rendah.

Macam-macam Power Scraper


a. Scraper yang ditarik oleh bulldozer (tractor drown scraper)
Alat ini adalah power scraper yang kuno, yaitu scraper yang belum memiliki
mesin penggerak (prime mover) sendiri, sehingga selalu ditarik oleh sebuah
bulldozer atau tractor.
b. Scraper yang memiliki mesin penggerak sendiri (self propelled scraper)
Alat ini adalah power scraper yang modern, yaitu alat yang memiliki mesin
penggerak khusus, sehingga gerakannya gesit dan lincah. Dengan sendirinya
produksi alat ini dapat tinggi.
Kemampuan Power Scraper
a. Menggali dan Mengisi
Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal harus dilakukan dengan cara
pusher loading. Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa
bantuan alat lain, tetapi memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian
muatan sebaiknya dibantu oleh Buldoser. Dalam Pusher Loading perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu :
- Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik, agar
laju Power Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang
digali.
- Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan
Buldoser yang digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit datang Power
Scrapper yang sudah siap untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak
sampai menunggu untuk didorong Buldoser.
- Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan
berpengalaman.
Down Hill Loading
Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian
yang lebih rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper
dalam mengisi muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi
lebih singkat.
Straddle Loading
Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power Scrapper
di mana tiap dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang
lebih selebar 5 ft. Bagian yang ditinggalkan itu akan dipotong/digali pada
perjalanan pengisian yang berikutnya.

b. Mengangkut
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan Power
Scrapper adalah kecepatan geraknya ; Power Scrapper yang menggunakan
roda karet, sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara untuk
memperlancar pengangkutan menggunakan Power Scrapper :
- Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan
disatukan pada jalan yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak
kecepatan rendah, sebab akan mengganggu ; kecuali jika jalan cukup lebar
sehingga Power Scrapper dapat saling menyalib.
- Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkar terlalu
jauh, diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 detik.
- Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang
maksimum maka jalan harus terpelihara baik.
- Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi
waktu untuk membelok.
c. Menyebarkan Material
Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan
menyebarkan material muatan menggunakan Power Scrapper.
- Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk
material) didorong ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan
teratur. Pisau (Cutting Edge) jangan diturunkan terlalu rendah supaya
material tak terhalang. Kalau material belum turun/ keluar karena apron
belum dibuka, fail gate jangan didorong ke depan, sebab apron bisa rusak
akibat tekanan yang terjadi.
- Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah
lempung) apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar
dari bowl, lalu pisau diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki.
- Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan
dengan kecepatan keluarnya material dari dalam bowl.
- Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan
dengan kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material
berupa lapisan-lapisan yang tipis serta merata.
Produktifitas Power Scraper
Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut,
kondisi jalan, kecepatan alat, efisiensi alat. Volume material yang akan
dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan
jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper.
Waktu siklus merupakan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu
pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan
waktu antri (ST). selain itu ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu
percepatan, perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and
braking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-
waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT), sehingga rumus yang
dipakai adalah:
FT = LT + DT + ST + TT + ADB
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi scraper
didalam operasinya antara lain :
Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl. Dengan
demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari riper harus lebih
besar dari kedalaman penetrasi cutting edge.
Dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Dilakukan debelum dimuat
kedalam bowl memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan produksi scraper.

3. Belt Conveyor

Belt conveyor merupakan rangkaian ban berjalan yang dapat digunakan untuk
mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material secara
mendatar maupun miring. Belt dapat dibuat dari beberapa macam bahan baik dari
karet, maupun logam. Yang dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang
biasanya dapat dihitung jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok
dll. Sedangkan Bulk Material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau
serbuk, misalnya pasir, semen dll.
Bagian – bagian terpenting Belt conveyor adalah:
a. Belt : Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.
b. Idler : Gunanya untuk menahan atau menyangga belt. Menurut letak dan
fungsinya maka idler dibagi menjadi:
- Idler atas yang digunakan untuk menahan belt yang bermuatan.
- Idler penahan yaitu idler yang ditempatkan ditempat pemuatan.
- Idler penengah yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar belt tidak bergeser
dari jalur yang seharusnya.
- Idler bawah Idler balik yaitu yang berguna untuk menahan belt kosong.
c. Centering Device : Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
d. Unit Penggerak (drive units) : Pada Belt conveyor tenaga gerak dipindahkan
ke belt oleh adanya gesekan antara belt dengan “plulley” penggerak (drive
pully), karena belt melekat disekeliling pully yang diputar oleh motor.
e. Pemberat (take-ups or counter weight) : Yaitu komponen untuk mengatur
tegangan belt dan untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan pully
penggerak, karena bertambah panjangnya belt.
f. Bending the belt
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah:
- Pully terakhir atau pertengahan.
- Susunan Roller-roller.
- Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
g. Pengumpan (feeder): Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan
kecepatan teratur.
h. Trippers : Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
i. Pembersih Belt (belt-cleaner): Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung
bawah belt agar material tidak melekat pada belt balik.
j. Skirts : Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam atau kayun dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran.
k. Holdback : Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt Conveyor yang
membawa muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak
tiba-tiba rusak atau dihentikan.
l. Kerangka (frame) : Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan
belt conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt
yang berada diatasnya tidak terganggu.
m. Motor Penggerak: Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan
drive pulley. Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan keperluan,
yaitu:
- Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara idler
dengan komponen lain.
- Menggerakkan muatan secara mendatar.
- Mengangkut muatan secara tegak (vertical).
- Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
- Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-waktu
diperlukan.
Keuntungan dari penggunaan Belt Conveyor :
a. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
b. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan.
c. Membutuhkan sedikit ruang.
d. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.
e. Menurunkan polusi udara.

4. Lokomotif Dan Lori

Jenis alat angkut ini digunakan pada daerah yang relatif mendatar dengan
kemiringan maksimum 5% dengan jarak angkut sedang. Alat ini terdiri dari
lokomotif yang berfungsi sebagai penggerak untuk menarik rangkaian lori yang
berisi material yang bergerak di atas rel. Umumnya alat ini digunakan pada
tambang dengan tonase besar dan umur tambang yang lama.
Pemilihan pengunaan lori+lokomotof didasarkan pada pertimbangan : jalan relatif
rendah, kemiringan maksimum 5% , jarak angkut panjang, tonase relatif besar,
umur tambang panjang. Berdasarkan tenaga lokomotif dibagi atas enam jenis
lokomotif gandeng lori, loko uap/ sting lokomotif, loko motor bakar ada
diesel/solar- ada bensin, loko baterai, loko udara bertekanan tinggi.
Keuntungan menggunakan lokomotif :
a. Diperlukan mine fower lebih sedikit
b. Fleksibel dan mudah diperpanjang
c. Pengangkutan dapat dilakukan bersama-sama
d. Mempunyai kecepatan tinggi
e. Lebih mudah menyesuaikan dengan belokan
Kekurangan menggunakan lokomotif :
a. Mempunyai kemiringan yang terbatas
b. Lantai harus kuat
c. Bahaya kebakaran, kebocoran arus gas-gas beracun menjadi meningkat.

5. Rope Haulage

Sistem angkutan kawat (Rope Haulage System) Merupakan jenis alat angkut yang
umumnya digunakan pada tambang bawah tanah, dimana berupa satu rangkaian
rel dengan menggunakan wire rope dan drum hoist yang dilengkapai dengan
motor penggerak yang dipasang ditambang atau dipermukaan tanah secara
permanen baik yang bertenaga mekanis maupun secara gravitasi untuk menarik
rangkaian lori yang berisi muatan dan biasanya digunakan pada jalan-jalan yang
relatif merata dan datar.
6. Load Haul Dump (LHD)

LHD adalah suatu alat angkut pada tambang bawah tanah yang bisa sekaligus
melakukan pemuatan,pengangkutan dan dumping. Mesinnya bergerak dengan
kecepatan sederhana dan terdiri dari komponen internal dan eksternal. Bagian
internal dari LHD terdiri dari bucket, mesin kecil, emisi knalpot, profiler panjang
dan sempit, diesel knalpot perangkat perawatan, ban dan aksesoris ban, dan sistem
ventilasi. LHD dimodelkan sesuai dengan ketinggian tertentu dan disesuaikan
dengan daerah sempit di dalam tambang. Ini terdiri dari profiler panjang, rendah
dan sempit, yang membuatnya mudah beradaptasi dengan tambang dari semua
ukuran. Karena ukurannya, manuver LHD agak lambat tetapi bermanfaat karena
dapat mengankut material dalam jumlah banyak karena memiliki bucket yang
besar. LHD Internal. Standar untuk LHD adalah mesin diesel dengan tenaga kuda
berkisar antara 78-145, tetapi LHDs lebih kecil yang dilengkapi dengan motor
listrik. Mesin dari LHD yang didinginkan baik oleh air atau udara dan terletak di
chassis bersama dengan rem darurat dan parkir, dan cairan hidrolik tahan terhadap
api. LHD juga umumnya dilengkapi dengan perangkat yang secara otomatis
menutup suplai bahan bakar ke mesin dalam situasi darurat seperti melebihi suhu
gas buang. Sebuah sistem ventilasi diperlukan untuk LHD untuk melawan asap
knalpot yang berlebihan itu menciptakan di dalam ruang tertutup. Sistem Ventilasi
juga dimasukkan ke dalam undang-undang keselamatan dan peraturan yang
ditetapkan oleh banyak negara. Untuk mencapai lingkungan kerja yang sehat,
dianjurkan bahwa kecepatan udara harus lebih dari 98,4 kaki (30 m) per menit.
7. Underground Truck

Underground Truck merupakan salah satu jenis alat angkut yang digunakan untuk
mengangkut material tambang pada tambang bawah tanah . Jenis dan mekanisme
kerjanya hampir mirip dengan truck pada tambang terbuka tapi dalam bentuk yang
lebih kecil karena disesuaikan dengan daerah operasinya.

Keuntungan :
a. Jarak angkut bisa mencapai 2 km
b. Fleksibel dalam menambah alat tanpa menganggu produksi
c. Kecepatan relatif tinggi
Kerugian :
a. Kondisi jalan harus baik dan tidak licin
b. Jumlah operator banyak
c. Ventilasi harus baik
d. Jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut.

8. Skip
Skip merupakan salah satu alat angkut pada tambang bawah tanah yang digunakan
pada pengangkutan material melalui shaft. Skip merupakan semacam lori yang di
tarik oleh kabel untuk mengangkut bijih.

Anda mungkin juga menyukai