Anda di halaman 1dari 41

SI-4151 METODE PERALATAN KONSTRUKSI

1.1 Pendahuluan

 Truk merupakan unit pengangkut dengan biaya


pengangkutan yang relatif murah karena truk
memiliki kecepatan perjalanan yang tinggi.
 Kapasitas berat dari truk dapat membatasi volume
muatan yang mampu dibawa oleh truk.
 Kapasitas produktif dari truk dipengaruhi ukuran
muatan dan jumlah trip perjalanan yang dapat
ditempuh truk dalam satu jam.
 Cycle time dari truk terdiri dari komponen-
komponen:
1. Waktu pengisian muatan.
2. Waktu pengangkutan muatan.
3. Waktu membuang muatan.
4. Waktu kembali.
Outline Materi

1.1. Pendahuluan
1.2 Truk
1.3. Dimensi Truk
1.4. Cara Kerja Truk
1.5. Klasifikasi Truk
1.6. Kapasitas Truk
1.7. Pengaruh Ukuran Truk
1.8. Contoh Soal I
1.9 .Perhitngan Produkvitas Truk
1.10. Contoh Soal II
1.2. Truk
1.2. Truk

Perhitungan Produksi Dump Truck :


Produksi per-jam dari sejumlah dump truck yang bekerja
pada pekerjaan yang secara simultan dapat dihitung
sbb :
C x 60 x Et
P = ---------------------- x M
Cmt
Dimana :
1.2. Truk

Dimana :
P = Produksi perjam [m3/jam]
C = Produksi persiklus
Et = Efisiensi kerja Dump Truck
Cmt = Waktu siklus dump truck [ min ]
M = Jumlah Dump Truck yang bekerja
n = Jumlah siklus dari loader untuk mengisi DT
q1 = Kapasitas bucket
K = Faktor Bucket
Es = Faktor Efisiensi dari loader
Cms = Waktu Siklus dari Loader
1.2. Truk

Kombinasi kerja DT dan Loader :


C x 60 x Et 60 x q1 x K x Es
P = ---------------------- x M = -------------------
Cmt Cms
Dalam hal ini, sebaiknya DT dan Loader
diguakan bersamaan dalam suatu kombinasi ,
dimana kapasitas operasinya sama.
1.2. Truk

Waktu Siklus :
Cmt = n. Cms + D/V1 + t1 + D/v2 + t2
 Wkt. muat + wkt. Angkut + wkt.bongkar muat+wkt. Kembali+ wkt.
Muat kembali
Dimana :

n = C1 / q1 x K
n = jumlah siklus yang dibutuhakn loader mengisi DT
C1 = Kapasitas rata-rata DT [ m3 cu yd]
D = Jarak angkut DT [ m, yd ]
V1 = Kec. Rata-rata truck bermuatan [ m/min.yd/min ]
V2 = Kec. Rata-rata truck kosong [ m/min.yd/min ]
t1 = Waktu buang + waktu std by sp. Pembuangan mulai [ min ]

T2 = waktu untuk posisi pengisian dan untuk loader mengisi [min]


1.3. Dimensi Truk

• Pemilihan Dump Truck  disesuaikan dengan loader /


pemuat, dengan perbandingan muatan loader dan
kapasitas Dump Truck 1 : 4-5 , dimana 1 loader melayani 4-
5 dump truck [ mempengaruhi waktu muatan ]
• Waktu siklus 
1. Waktu muat
2. Waktu Angkut
3. Waktu Bongkar Muat
4. Waktu untuk kembali
5. Waktu mengambil posisi untuk memuat kembali
1.4. Cara Kerja Truk

 Jenis – jenis Dump truck :


1.Side Dump Truck
2.Rear Dump Truck
3.Rear & Side Dump Truck
 Syarat utama Dump truck agar bekerja
efektif :
 Jalan kerja yang keras
 Jika pada jalan yang relatif tidak rata
dapat didesain khusus “ cross country
ability “
1.5 Klasifikasi Truk

Truk diklasifikasikan berdasarkan berbagai faktor


berikut ini:
1. Metode membuang muatan; rear dump, bottom dump,
atau side dump.
2. Tipe frame; rigid frame atau sambungan.
3. Ukuran dan tipe mesin; bensin, diesel, butane atau
propane.
4. SIstem roda penggerak; roda dua, roda empat atau roda
enam.
5. Jumlah roda dan gandar; pengaturan roda penggerak.
6. Kelompok material yang diangkut; tanah, batu, batubara
atau bijih tambang.
7. Kapasitas; gravimetrik (ton) atau volumetrik (cubic yard)

Penggunaan truk harus disesuaikan dengan jenis


pekerjaan.
Rigid-Frame Rear-Dump Truck
Dapat digunakan untuk mengangkut berbagai jenis material.
Bentuk badan truk (seperti sudut; contour dbagian belakang
tempat material dialirkan saat pembuangan), akan mempengaruhi
tingkat kesulitan dan kemudahan saat pengisian dan pembuangan.
Rigid-Frame Rear-Dump Truck

Truk yang akan digunakan untuk mengangkut tanah liat


basah dan material sejenis harus bebas dari sudut yang
tajam dan pojokan
Pasir kering dan kerikil dapat dialirkan dengan mudah
pada berbagai bentuk badan truk.
Untuk pengangkutan batu-batu besar, badan bak truk
harus dibuat dari baja yang kuat, karena pemuatan
batu2 akan memberikan beban impact yang besar.
Operator loader harus meletakkan muatan ini kedalam
truk secara berhati-hati.
off-highway dump truck, tidak mempunyai pintu
belakang, bentuk lantai truk biasanya memiliki
kemiringan kurang dari 15o.
Articulated Rear-Dump Truck (1)

Articulated Dump Truck (ADT) didesain untuk digunakan


pada permukaan tanah kasar atau lembut dan pada lokasi
kerja yang terbatas dimana rigid frame truck tidak dapat
digunakan.
Articulated Rear-Dump Truck (2)

Sambungan artikulasi dan cincin antara traktor dan


badan dump membuat semua roda tetap menyentuh
permukaan tanah setiap saat.
Artikulasi, all-wheel drive, ruang bebas yang tinggi,
dan tekanan rendah pada ban radial, membuat truk
dapat bergerak pada permukaan tanah lembut atau
permukaan yang lengket
Articulated truck dapat mendaki pada tingkat
kemiringan yang lebih tinggi sampai 35%,
dibandingkan rigid-frame truck yang hanya dapat
berjalan pada tanjakan 20% untuk jarak pendek.
Articulated Rear-Dump Truck (3)

Biasanya ADT menggunakan model 4x4,


sebagian ada yang model 6x6.
ADT memiliki kemampuan tekanan hydraulic
tinggi pada sistim pembuangnya, sehingga
memiliki kecepatan angkat bak yang besar.
Waktu pembuangan material lebih cepat
karena kombinasi kecepatan pengangkatan
dan sudut kemiringanyang lebih tinggi.
Untuk mengeluarkan material yang lengket,
dasar truck dilengkapi dengan ejector.
Articulated Rear-Dump Truck (4)

Rear dump; (rigid frame atau articulated)


harus dipertimbangkan saat:
1. Material yang akan diangkut dapat
mengalir dengan mudah atau berupa
komponen-komponen besar.
2. Unit pengangkut harus membuang
material ke lokasi yang terbatas atau di
tepi tanah asli atau tanah timbunan.
3. Kemampuan manuver tinggi dibutuhkan
untuk mengisi atau membongkar muatan.
Tractors With Bottom-Dump Trailers (1)

Tractor dengan gandengan bottom-dump trailers


ekonomis jika digunakan untuk memindahkan material
yang mudah dialirkan, seperti pasir, kerikil, tanah kering
dan batu bara.
Penggunaan bottom-dump trailers akan mengurangi
penggunaan waktu untuk mengeluarkan muatan.
Untuk mengurangi waktu, diperlukan area pemindahan
muatan yang luas, dimana muatan dapat dihamparkan
kedalam windrows.
Bottom-dump unit baik digunakan untuk memindahkan
muatan kedalam hopper.
Berupa large off-highway unit (gambar 10.6) dan
highway-sized unit (gambar 10.7).
Membutuhkan kondisi jalan pengangkut yang relatif datar
untuk mendapatkan kecepatan perjalanan maksimum.
1.6 Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Tiga metode untuk mengukur kapasitas truk:


1. Gravimetrik; muatan yang akan diangkut, dinyatakan
dalam satuan berat.
2. Struck volume; volume muatan yang akan diangkut, jika
volume muatan yang diangkut sejajar dengan permukaan
atas truk.
3. Heaped volume; volume muatan yang akan diangkut, jika
muatan terkumpul pada kemiringan 2:1 diatas peralatan.
Pengukuran gravimetrik biasanya dinyatakan dalam
pounds atau kg, sedangkan pengukuran struck
volume dan heaped volume dinyatakan dalam
cubic yard atau m3.
Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Struck capacity adalah volume material yang akan


diangkut mengisi truk setinggi permukaan atas truk.
Heaped capacity adalah volume material yang akan
diangkut terkumpul diatas sisi truk.
Standar perhitungan heaped capacity adalah dengan
asumsi kemiringan 2:1.
Gambar 10.8
Gambar 10.8
1.7 Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Heaped capacity aktual bervariasi sesuai dengan material


yang akan diangkut.
Tanah basah atau tanah liat berpasir dapat diangkut
dengan kemiringan sekitar 1:1.
Pasir kering atau kerikil dapat diangkut dengan
kemiringan kurang dari 3:1.
Untuk menentukan heaped capacity aktual unit
pengangkut, harus diketahui struck capacity, panjang dan
lebar badan pengangkut, dan besarnya kemiringan dimana
material akan tetap stabil saat kendaraan pengangkut
bergerak.
Jalan dengan permukaan yang halus akan memiliki heaped
capacity yang lebih besar dibandingkan jalan dengan
permukaan yang kasar.
Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Kapasitas berat unit pengangkut dapat membatasi volume


muatan jika material yang akan diangkut memiliki berat
satuan yang tinggi, seperti besi atau tanah basah.
Jika berat satuan material yang akan diangkut tidak
melampaui safe load, maka unit pengangkut dapat diisi
dengan heaped capacity.
Periksa kapasitas muatan volumetrik agar tidak
mengakibatkan terjadinya berat muatan yang melampaui
kapasitas gravimetrik dari truk atau trailer.
Kelebihan muatan dapat mengakibatkan ban kendaraan
meregang terlalu banyak, sehingga meningkatkan
temperatur dalam ban. Kondisi ini akan mengakibatkan
kerusakan permanen pada ban.
Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Sideboard dapat digunakan untuk meningkatkan


kedalaman truk sehingga dapat mengangkut muatan yang
lebih banyak.
Jika truk ditambahkan sideboard, maka volume muatan
yang baru harus diperiksa terhadap kapasitas muatan
kendaraan.
Jika muatan melebihi tingkat kapasitas gravimetrik, maka
biaya operasi per jam akan meningkat karena konsumsi
bahan bakar lebih tinggi, umur ban akan berkurang,
kerusakan pada bagian peralatan akan lebih sering terjadi
(seperti gandar, roda gigi, rem dan kopeling) dan biaya
pemeliharaan lebih tinggi.
Kapasitas Truk dan Peralatan Pengangkut

Jika nilai kelebihan material yang diangkut melebihi total


peningkatan biaya operasi kendaraan, kelebihan muatan
harus disesuaikan.
Penggunaan sideboard dengan tujuan untuk mengangkut
material dengan volume yang lebih besar, harus
memperhatikan maximum safe load dari ban untuk
mencegah kelebihan muatan yang akan mengakibatkan
kerugian waktu akibat kerusakan ban.
Biaya ban berkisar 35% dari biaya operasi truk.
The Rubber Manufacturers Association mengeluarkan
publikasi Care and Service of Off-the-Highway Tires,
mengenai kelebihan muatan dan tabel inflasi dari ban.
1.7 Pengaruh Ukuran Truk

Kapasitas produktif truk dipengaruhi oleh ukuran muatan dan


jumlah trip yang dapat ditempuh truk dalam satu jam.
Jumlah trip yang dapat ditempuh per jam merupakan fungsi
cycle time.
Cycle time truk terdiri dari empat komponen:
1. Load time (waktu pengisian muatan).
2. Haul time (waktu pengangkutan muatan).
3. Dump time (waktu pembongkarann muatan).
4. Return time (waktu kembali).
Cycle time waktu pengangkutan dan waktu kembali ditentukan
oleh berat kendaraan, tenaga mesin, jarak pengangkutan
dan jarak kembali, dan kondisi jalan yang dilalui.
Waktupembongkaran merupakan fungsi dari jenis peralatan dan
kondisi lokasi pemindahan muatan.
Jika excavator digunakan untuk mengisi material kedalam
truck, ukuran truck akan mempengaruhi tingkat
produksi dan biaya penanganan material.
Kelebihan truck ukuran kecil dibanding truck berukuran
besar:
1. Dapat melakukan manuver lebih fleksibel, akan
menguntungkan jika dalam kondisi lokasi kerja yang
terbatas.
2. Kapasitas pengangkutan muatan dan kecepatan kembali
lebih tinggi.
3. Mengurangi kehilangan produksi jika satu truck dalam
armada gandengan mengalami kerusakan.
4. Lebih mudah mengatur keseimbangan antara jumlah truck
dengan output dari excavator, sehingga dapat mengurangi
kehilangan waktu yang ditimbulkan oleh truck atau
excavator.
Kelemahan truck ukuran kecil dibanding truck
berukuran besar:
1. Excavator akan lebih sulit mengisi muatan kedalam
truck kecil.
2. Total waktu yang hilang untuk penempatan truck
menjadi lebih besar karena jumlah truck yang
dibutuhkan lebih banyak.
3. Jumlah pengendara yang diperlukan untuk
mengangkut material menjadi lebih banyak.
4. Jumlah truck yang banyak dapat meningkatkan
bahaya pada unit yang berangkai saat melintasi
lubang, di jalan, atau saat memindahkan muatan.
Kelebihan truck ukuran besar dibanding truck
berukuran kecil:
1. Jumlah truck yang dibutuhkan lebih sedikit,
sehingga mengurangi biaya investasi pada
peralatan, mengurangi biaya pemeliharaan dan
perbaikan peralatan.
2. Jumlah pengendara yang dibutuhkan lebih sedikit.
3. Jumlah truck yang lebih sedikit akan lebih
memudahkan dalam pengaturannya dan mengurangi
bahaya pada armada berangkai, terutama untuk
pengangkutan pada jarak jauh.
4. Memudahkan excavator saat pengisian material
kedalam truck karena target lebih besar.
5. Waktu penempatan truck dibawah excavator
menjadi berkurang.
6. Jumlah truck yang harus dipelihara dan diperbaiki
lebih sedikit, dan jumlah komponen yang harus
dimiliki juga lebih sedikit.
Kelemahan truck ukuran besar dibanding truck
berukuran kecil:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi truck lebih
besar, terutama pada excavator kecil.
2. muatan yang lebih banyak dapat mengakibatkan
kerusakan pada jalan, sehingga meningkatkan
biaya pemeliharaan mesin truck dan diperlukan
lebih banyak peralatan pendukung untuk
memelihara jalan.
3. Lebih sulit mengatur keseimbangan antara jumlah
truck dengan output dari excavator.
4. Truck dengan ukuran yang sangat besar tidak
diizinkan mengangkut material pada jalan raya.
Kapasitas unit pengangkut harus diseimbangkan
dengan ukuran bucket excavator.
Saat mengisi muatan dengan excavator (hydraulic
hoe atau shovel, draglines, atau loader), sebaiknya
digunakan unit pengangkut yang memiliki volume
yang seimbang dengan ukuran bucket dari
excavator.
Jika tidak dilakukan dengan cara diatas,
pengoperasian peralatan akan menjadi sulit, serta
biaya penggalian dan pengangkutan material
menjadi lebih tinggi.
Rule of thumb dalam memilih ukuran truck :
menggunakan truck dengan kapasitas minimum 4 sd
5 kali kapasitas bucket excavator.
1.8 Contoh Soal I
Misalkan shovel 3 cy digunakan untuk menggali
tanah dengan swing 90o, tanpa delay pada unit
pengangkut, dan cycle time 20 detik. Dengan asumsi
jika bucket dan truck beroperasi dengan heaped
capacity, pengaruh swell dapat membuat truck
mengangkut material dengan struck capacity,
dinyatakan dalam bcy. Asumsikan jumlah bucket
yang diperlukan untuk mengisi truck sama dengan
kapasitas truck dibagi dengan ukuran bucket
(keduanya dinyatakan dalam cy). Asumsi berikutnya
adalah waktu untuk menempuh perjalanan dan
siklus pemindahan muatan, tidak termasuk waktu
pengisian muatan, adalah sama untuk berbagai
ukuran truck yang akan digunakan. Waktu untuk
travel cycle, termasuk waktu perjalanan untuk
dump, dumping dan kembali ke shovel adalah 6
menit. Produksi shovel adalah 60 menit/jam.
Jika digunakan truck 12 cy:
Jumlah bucket yang diperlukan untuk mengisi truck
adalah 12/3 = 4 bucket.
Waktu yang diperlukan untuk mengisi truck adalah
80 detik = 1.33 menit.
Round trip cycle minimum untuk truck = 7.33 menit.
Jumlah truck minimum yang diperlukan untuk
menjaga shovel tetap aktif bekerja adalah
7.33/1.33 = 5.51
Jika digunakan 5 truck:
Waktu yang diperlukan untuk mengisi muatan pada 5 truck = 5 x 1.33 =
6.65 menit.
Waktu shovel tidak bekerja
= 7.33 – 6.65 = 0.68 menit.
Persentase kehilangan waktu
= (0.68/6.65) x 100% = 10.2 %
Jika digunakan 6 truck:
Waktu yang diperlukan untuk mengisi muatan pada 6 truck = 6 x 1.33 =
7.98 menit.
Total round trip cycle untuk masing-masing truck meningkat dari 7.33
menit menjadi 7.98 menit, sehingga kehilangan cycle time dari setiap
truck = 0.65 menit per truck.
Persentase kehilangan waktu
= (0.65/7.98) x 100% = 8.2 % untuk setiap truck
(ekuivalen dengan operating factor dari truck = 91.8%)
Jika digunakan truck 24 cy:
Diperlukan 6 bucket untuk mengisi truck.
Waktu yang diperlukan untuk mengisi truck = 160 detik = 2.66
menit.
Round trip cycle minimum dari truck = 8.66 menit.
Jumlah truck minimum yang diperlukan untuk menjaga shovel
tetap aktif bekerja = (8.66/2.66) = 3.26
Jika digunakan 4 truck:
Waktu yang diperlukan untuk mengisi muatan
= 4 x 2.66 = 10.64 menit.
Kehilangan waktu per truck cycle
= 10.64 – 8.66 = 1.98 menit per truck.
Operating factor dari truck
= (8.66/10.64) x 100% = 81.4%
1.9 Perhitungan Produksi Truck

Langkah 1; Jumlah bucket load


Menentukan jumlah bucket load dari excavator.
Jumlah bucket load yang seimbang,
= kapasitas truck (cy)/kapasitas bucket (lcy).

Langkah 2; Waktu pengisian muatan


Untuk jumlah bucket load rounded down to an integer
lebih kecil dari jumlah swing yang seimbang atau menurun
karena kondisi pekerjaan,
Waktu pengisian muatan = jumlah bucket swing x
cycle time dari bucket.
Truckload (volumetrik) = jumlah bucket swing x
volume bucket.
If the division of the truck body volume by the
bucket volume is rounded to the next higher integer
and that higher number of bucket swings is used to
load the trucks,
Waktu pengisian muatan = jumlah bucket
swing x cycle time dari bucket.
Truckload (volumetrik) = kapasitas volumetrik
dari truck.
Periksa berat muatan terhadap kapasitas
gravimetrik dari truck.
Truckload (gravimetric) = volumetrik (lcy) x
berat satuan (volume loose. Lb/lcy).
Truckload gravimetric < rated gravimetric
payload?
Langkah 3; Waktu pengangkutan
Waktu pengangkutan (menit) =

Kecepatan pengangkutan dapat ditentukan menggunakan


grafik kinerja truck pada Gambar 10.9
Gambar 10.9
Diberikan data spesifikasi truck sebagai berikut:
Engine 239 fwhp (flywheel horsepower).
Kapasitas struck = 14.7 cu yd.
Kapasitas heaped 2:1 = 18.3 cu yd.
Berat bersih kosong = 36.860 lb.
Payload = 44.000 lb.
Berat kotor kendaraan = 80.860 lb.
Tentukan kecepatan maksimum truck saat
mengangkut muatan seberat 22 ton pada jalan
dengan kemiringan 6%, rolling resistance 60 lb/ton,
ekuivalen dengan adverse grade 3%.
Karena grafik berasarkan rolling resistance = 0, maka total
resistance menjadi 6 + 3 = 9% dari berat kendaraan.
Prosedur menggunakan gambar 10.9:
1. Tentukan berat kendaraan pada bagian bawah skala
horizontal bagian kiri.
2. Baca garis untuk nilai berat kendaraan keatas hingga
berpotongan dengan garis miring total resistance.
3. Dari titik potong, tarik garis horizontal kekanan hingga
berpotongan dengan kurva performance.
4. Dari perpotongan garis dengan kurva, didapat nilai
kecepatan kendaraan.
Berdasarkan prosedur diatas, didapat bahwa truck
dioperasikan dengan roda gigi dua, dengan kecepatan
maksimum 6.5 mph.

Anda mungkin juga menyukai