Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan aktivitas penambangan dilakukan merupakan suatu pengamatan


dari tiap-tiap proses yang ada dibagian kerja penambangan PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pemboran dan Peledakan (Drilling and Blasting)
2. Pemindahan Tanah Penutup (Overburden Removal)
3. Pengambilan dan Pemuatan Batubara (Coal Getting & Coal Loading)
4. Pengangkutan dan Dumping Batubara ke Stockpile (Coal Hauling & Coal
Dumping)
Metode penambangan yang diterapkan oleh Mining Department PT
Pamapersada Nusantara Distrik Asmin yakni metode Strip Mine, untuk Batubara
yang memiliki endapan landai dimana dalam pelaksanaannya dilakukan operasi
pengupasan tanah atau batuan penutup lapisan batubara dengan pengupasan yang
sejajar. Terdapat 2 lokasi penambangan yaitu : Pit Rangkok dan Pit Punai dengan
total IUP 1.923 Ha, dimana setiap lokasi penambangan memiliki kualitas batubara
dengan kalori 5700Kcal/kg-7100 Kcal/kg. Pada laporan ini akan fokus membahas
kegiatan penambangan pada pit Rangkok yang memiliki nama-nama daerah
seperti Asenam, Jerez, Misano, Sump Timur dan Pit Tengah. Pit Rangkok
memiliki luas pit tanpa disposal sebesar 75 Ha dan 90 Ha dengan disposal.

Gambar 4.1 Lokasi Front Penambangan Pit Rangkok

25
26

4.1 Aktivitas Penambangan Batubara Oleh PT Pamapersada Nusantara


Distrik Asmin
Pada daerah PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin metode
penambangan yang digunakan yaitu open pit mining meliputi peledakan,
penggalian, pemuatan dan pengangkutan. Penggunaan metode ini dilakukan
karena kondisi dari endapan batubara memiliki kemiringan yang signifikan yaitu
20-300 dengan dip ke arah barat dan strike endapan batubara ke arah selatan-utara
790 NE. Selain itu, lebar geometri lereng yang diizinkan studi analisa geoteknik
adalah, lebar 5 m, tinggi 10 m, single slope highwall 600, single slope low wall
350, overall slope highwall 500 dan overall slope low wall 300. Aktivitas yang
dilakukan PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin terbagi atas beberapa
tahapan yaitu Pemboran dan Peledakan (Drilling and Blasting), pemindahan
Tanah Penutup (Overburden Removal), pengambilan Batubara (Coal Getting),
pengangkutan Batubara ke Stockpile, pengolahan drainase, kolam pengendapan
lumpur, kegiatan pendukung penambangan hingga kegiatan reklamasi.
4.1.1 Pemboran dan Peledakan (Drilling and Blasting)
Pemboran (Drilling) adalah aktivitas pembuatan lubang untuk meletakkan
bahan peledak sebelum dilakukannya aktivitas peledakan. PT Pamapersada
Nusatara Distrik Asmin melakukan pemboran menggunakan alat bor Sandvick
dengan kedalaman pemboran maksimal 10 meter. Selain itu, PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin juga melakukan kerja sama dalam bidang aktivitas
pemboran bersama Sub-Contractor PT Orica Mining Services Indonesia dengan
inovasi teknologi kedalaman pemboran hingga 16 meter.
Peledakan (blasting) adalah aktivitas pemecahan suatu material (batuan)
dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Tujuan dari
aktivitas peledakan ini adalah untuk memberai lapisan tanah penutup
(Overburden) yang masif agar memudahkan dalam kegiatan pemindahan lapisan
tanah penutup. PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin melakukan aktivitas
peledakan satu kali dalam 24 jam kerja dengan 2 hingga 3 lokasi peledakan.
Kegiatan pemboran dan peledakan di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin
27

ini diawali dengan rencana penentuan tempat pemboran dan peledakan oleh divisi
drill and blast di Departemen Engineering Pama Asmin. Kemudian, teknis
pemboran dan peledakan dirancangkan oleh Departemen Drill and Blast Teknikal.

Gambar 4.2 Aktivitas Pemboran


Pada lokasi yang telah ditentukan oleh PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin dimulai dengan penentuan titik-titik bor dengan menggunakan pola
staggerd dan meletakkan pita di masing-masing titik bor sebagai tanda lokasi titik-
titik pemboran. Selanjutnya, aktivitas pemboran mulai dilakukan dengan total
jumlah 200 lubang bor. Truck pembawa bahan peledak dan mobil pembawa alat-
alat peledakan akan datang kelokasi peledakan yang akan dimulai dan engineer
berserta tim peledakan (blasting) akan memasuki bahan peledak dan merangkai
peledakan sebelum dilakukannya aktivitas peledakan pada pukul 13.00 wib.

Gambar 4.3 Aktivitas Persiapan Peledakan


28

4.1.2 Pemindahan Tanah Penutup (Overburden Removal)


Lapisan Tanah Penutup (Overburden) adalah semua lapisan tanah/batuan
yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian berharga
sehingga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat menggali
bahan galian berharga tersebut. Setelah dilakukan aktivitas peledakan maka
lapisan tanah penutup menjadi terberai (loose). PT Pamapersada Distrik Asmin
selanjutnyamelakukan pemindahan tanah penutup ini.
Kegiatan Pemindahan lapisan Tanah Penutup (Overburden) di PT
Pamapersada Nusantara Distrik Asmin dilakukan dengan menggunakan alat
Excavator Komatsu PC 850 dengan kapasitas bucket 4.5 m3, Komatsu PC 1250-
SP8 dengan kapasitas bucket 5.2 m3 , dan Komatsu PC 2000-8 dengan kapasitas
bucke 13.7 m3 serta kemudian langsung dimuatkan kedalam Heavy Dump Truck
Komatsu HD 785-7 dengan kapasitas 60 m3. Setelah selesai pemuatan, tanah
penutup (overburden) dari front diangkut ke disposal area barat. Kecepatan alat
angkut dalam sekali jalan ±15-20 km/jam dengan keadaan bermuatan dan apabila
alat angkut dalam keadaan kosong kecepatan sekali jalan mencapai ±20-40
km/jam.
Overburden yang telah ditumpuk dan disimpan sekian lama akan digunakan
kembali sebagai salah satu item yang sangat penting pada tahap reklamasi lahan,
karena kapisan ini akan berada di bagian bawah top soil.

Gambar 4.4 Aktivitas Pemindahan Overburden


29

4.1.3 Pengambilan dan Pengangkutan Batubara (Coal Getting dan Hauling)


Kegiatan pengambilan batubara di PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin pada pit dilakukan menggunakan alat gali muat Excavator Komatsu PC
300-8 dengan kapasitas bucket 2.3 m3. Di PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin terdapat 2 pit yang sedang beroperasi yaitu pit Rangkok dan pit Punai.
Pada pit Rangkok yang dibahas pada laporan ini, terdapat 5 seam Batubara yaitu
seam G, H, I, J, K, L dan seam M. Perbedaan masing-masing seam ini yaitu pada
kualitas batubaranya yang dimana seam G dan H adalah produk atau kualitas
batubara paling bagus.

Gambar 4.5 Kegiatan Penggalian dan Pemuatan Batubara


Kegiatan penggalian dan pemuatan Batubara yaitu Batubara akan di lakukan
penggalian (digging) oleh alat Exavator dan dimuatkan (loading) ke dalam Dump
Truck Scania P360CB-6X4. Kegiatan penggalian dan pemuatan ini dapat memuat
30 ton Batubara dalam sekali ritase.

Gambar 4.6 Kegiatan Pengangkutan Batubara Menuju Stockpile


30

Pada kegiatan pengangkutan Batubara, Batubara akan diangkut dari front


penambangan menuju Stockpile, dengan jarak dari front penambangan menuju
Stockpile yaitu sejauh ±3km. Batubara yang di dumping pada Stockpile nantinya
akan melalui proses crushing terlebih dahulu sebelum dilakukan pengangkutan
untuk dijual.

4.2 Peralatan Penambangan


4.2.1 Alat Gali Muat
Alat gali muat yang digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin meliputi excavator jenis backhoe dan wheel loaders. Alat gali muat ini
salah satu kunci penting dari suatu produksi Batubara di PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin ini, karena jika alat gali-muat ini idle, delay hingga
breakdown maka kegiatan produksi akan terhenti untuk beberapa saat hingga alat
tersebut sudah siap untuk kembali digunakan hal ini akan dapat menurunkan
target produksi yang telah direncanakan.
4.2.1.1 Excavator
Excavator ini digunakan untuk menggali material dan kemudian memuatnya
pada dump truck. Jenis Excavator dibedakan berdasarkan fungsinya di lapangan.
Pada pengupasan Overburden (OB) digunakan Excavator jenis Komatsu PC 850-
8R dengan kapasitas bucket 4.5 m3, Komatsu PC 1250-SP8 dengan kapasitas
bucket 5.2 m3, dan Komatsu PC 2000-8 dengan kapasitas bucket 13.7 m3.
Sementara itu untuk penggalian material Batubara terdapat 6 fleet Excavator jenis
Komatsu PC 300-8 dengan kapasitas bucket 2,3 m3.
PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin menggunakan 2 jenis Excavator
yang berbeda untuk pemuatan overburden (OB) dan pemuatan coal getting. Pada
gambar 4.10 terlihat proses digging overburden (OB) dari Excavator yang di
loading kedalam Dump Truck, untuk proses pemuatan overburden digunakan
Excavator Komatsu PC 850, Excavator Komatsu PC 1250-SP8, dan Excavator
Komatsu PC 2000-8. PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin saat ini terdapat 9
fleet Excavator. Satu excavator Komatsu PC 850-8R berpasangan dengan 2 unit
31

HD Komatsu 785-7, satu excavator Komatsu PC 1250-SP8 berpasangan dengan 5


unit HD Komatsu 785-7, dan satu excavator Komatsu PC 2000-8 berpasangan
dengan 4 unit HD Komatsu 785-7.

Gambar 4.7 Excavator Komatsu PC 850

Pada gambar 4.8 terlihat proses digging Batubara dari Excavator yang di
loading kedalam Dump Truck proses ini biasanya memakan waktu 4 menit
dengan 5 kali digging dari kapasitas bucket Excavator Komatsu PC 300-8 untuk
pemuatan batubara di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin

Gambar 4.8 Excavator coal


4.2.2 Alat Angkut
4.2.2.1 Dump Truck
Dump truck berfungsi sebagai alat angkut material hasil pemuatan yang
dilakukan oleh alat Excavator. PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin pada
proses pengangkutan material Batubara, menggunakan dump truck dengan jenis
yang sama yaitu Dump Truck Scania P360CB-6X4 20 unit.
32

Pada pengangkutan Batubara atau proses coal getting PT Pamapersada


Nusantara Distrik Asmin menggunakan 20 unit Dump Truck Scania P360CB-6X4
dengan kapasitas bucket 3,2 BCM yang akan mengangkut Batubara menuju
Stockpile sebagai tempat penyimpanan dari Batubara, tempat penyimpanan
Batubara atau Stockpile di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin terletak
sejauh jarak ± 3 km dari pit penambangan.

Gambar 4.9 Dump Truck Scania P360CB-6X4

4.2.2.2 Heavy Dump Truck (HDT)


Heavy Dump Truck adalah suatu alat berat yang digunakan sebagai
transportasi material yang bisa digunakan untuk mengangkut dan untuk
memindahkan material Overburden dengan volume yang sangat besar ke
Disposal. PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin menggunakan HDT dengan
jenis Komatsu HD 785-7 dengan kapasitas sebesar 60 m3 pada Pit Rangkok.

Gambar 4.10 Alat Heavy Dump Truck Komatsu 785-7


33

4.2.3 Alat Bantu


4.2.3.1 Bulldozer
PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin ini yaitu Buldozer Komatsu
D275A-5 yang dilengkapi dengan ripper/roter yang berfungsi sebagai alat bantu
untuk melakukan pemberaian material keras, sehingga memudahkan Excavator
untuk melakukan pemuatan material kedalam dump truck. Bulldozer digerakkan
oleh roda rantai yang mirip dengan tank, hanya saja bentuknya tidak rapi, 1 unit
bulldozer bisa memindahkan tanah hingga 300 kaki. Bulldozer berfungsi untuk
menggali (digging), meratakan, menarik beban, menimbun dan mendorong
(pushing) material pada saat Dump Truck melakukan dumping dilokasi tempat
penyimpanan OB (disposal).
Bulldozer juga berfungsi dalam proses land clearing ataupun pembersihan
lahan dari kayu, tonggak-tonggak pohon dan batuan, agar mempermudah dalam
proses pembersihan tanah penutup. Kemudian bulldozer juga dapat membuka
jalan kerja pada penambangan pada daerah yang berbatu dan digunakan untuk
pemeliharan jalan kerja tambang yang terdapat kawasan tambang Batubara PT
Pamapersada Nusantara Distrik Asmin dimulai dari jalan yang ada di Pit dan
sepanjang jalan dari pit menuju stockpile. PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin juga menggunakan Bulldozer sebagai untuk mempersiapkan area yang
akan dilakukan pemboran dan peledakan.

Gambar 4.11 Bulldozer Komatsu 155A


34

4.2.3.2 Grader
PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin menggunakan grader tipe
Komatsu GD511A-1. Fungsi utama dari grader ini adalah untuk meratakan jalan.
Sehingga tidak ada jalan yang bergelombang. Terdiri dari blade yang
dihubungkan kepada suatu circle sehingga dapat digerakkan dalam arah mendatar
dan vertikal. Blade tersebut dapat di control kekanan dan kekiri dan dapat diputar
180°, jadi waktu grader mundurpun dapat meratakan tempat galian atau tempat
kerja.
Grader juga dilengkapi dengan blade yang berfungsi untuk meratakan
tanah dan scarifier yang dipasang pada bagian depan untuk memecah material
keras. Blade berfungsi juga untuk meratakan tanah yang biasanya bergelombang
dikarenakan sering dilewati alat-alat berat seperti dump truck, articulated dump
truck dan lainnya. Selain meratakan tanah blade juga bias menyapu becek diatas
jalan ketika sehabis hujan dimulai dari kawasan jalan tambang dari mulai jalan pit
dan jalan yang ada di stockpile, selain itu fungsi blade yang ada di Grader juga
dapat meratakan batubara. Grader juga terdapat ripper yang dipasang pada bagian
belakang grader, Ripper pada grader lebih berfungsi untuk menggemburkan tanah
yang ada di jalan, ripper inilah yang akan membantu menggemburkannya selama
melakukan perawatan jalan di kawasan tambang Batubara di PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin.

Gambar 4.12 Grader Komatsu GD511A-1


35

4.2.3.3 Compactor
Compactor atau Ruller yang digunakan pada PT Pamapersada Nusantara
Distrik Asmin yaitu Compactor SV 252 D. Compactor ini berfungsi untuk
memadatkan tanah isian atau batu hingga tercapai tingkat kepadatan yang
diinginkan, sering kali harus pula dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan
pemindahan tanah. Memadarkan tanah isiam perlu dikerjakan untuk menghindari
adanya ruangan yang tak terisi penuh (void).
Dari beberapa komponen yang terdapat pada compactor, salah satunya
adalah roda yang berhubungan langsung dengan tanah yang dipadatkan. Jenis roda
tersebut biasanya tebuat dari besi secara keseluruhan atau ditambahkan pemberat
berupa air atau pasir. Di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin ini compactor
biasa digunakan untuk memadatkan jalan tambang yang telah diratakan oleh
grader sebelumnya, dengan tujuan untuk membuat kondisi jalan tambang baik
sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan tambang.

Gambar 4.13 Compactor SV 252 D


4.2.3.4 Water Truck
Water Truck ini berfungsi untuk melakukan penyiraman pada jalan sehingga
akan mengurangi partikel debu dijalanan. Penyiraman jalan angkut dilakukan
pada saat polusi debu dan asap sudah mengganggu jarak pandang dan pernapasan
para pekerja. Kegiatan penyiraman di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin
dilakukan dengan menggunakan water truck yang memiliki kapasitas tanki
sebesar 50.000 liter. Selain itu fungsi lainnya yang juga penting adalah untuk
mencegah kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu kondisi gelap ditambang
36

karena intensitas debu tambang. Kondisi gelap ditambang dapat menyebabkan


kecelakaan seperti tabrakan antar unit alat-alat berat, maupun mobil operasional
(light vehicle).
Penyiraman tambang di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin biasanya
dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu di pagi hari, siang dan sore hari, water truck
akan berjalan mengelilingi bagian-bagian ataupun area yang ada ditambang
dengan rutin ataupun dalam keadaan yang penting (urgent). Penyiraman tambang
dilakukan pada jalan angkut, disposal, front loading, stockpile, tempat parkir alat-
alat berat (area change shift) dan area lain-lain yang ada ditambang.

Gambar 4.14 Water Truck

4.2.3.5 Fuel Tank


Fuel Tank atau biasa disebut Solar Truk adalah alat yang digunakan untuk
mengangkat bahan bakar untuk semua alat transportasi penambangan. PT
Pamapersada Nusantara Distrik Asmin memiliki fuel tank dengan kapasitas 5000
L. Fuel tank sendiri nantinya akan bergerak mengelilingi tambang di pagi hari dan
sore hari nuntuk mengisi bahan bakar pada alat-alat berat yang ada di kawasan
penambangan.
PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin memiliki ketetapan untuk
melakukan pengisian bahan bakar. Untuk pengisian bahan bakar di pagi hari pada
alat gali-muat dan angkut yang ada ditambang cukup untuk beroperasi dari pagi
hingga sore hari, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari gangguan
pada produksi untuk pengisian bahan bakar pada shif 1, dan akan dilakukan
37

pengisian bahan bakar lagi di sore hari nya untuk shif 2 sehingga waktu produksi
yang ada di PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin berjalan dengan efisien.

Gambar 4.15 Fuel Tank


4.2.3.6 Tower Lamp
Tower Lamp ini berfungsi sebagai alat penerangan pada proses
penambangan ketika dimalam hari, dimana setiap alat ini memiliki 4 bagian
lampu LED yang arah nya dapat diatur sesuai kebutuhan. Di PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin terdapat sebanyak ±8 tower lamp di area penambangan
dari pit hingga ke jalan tambang, di karenakan PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin memiliki 2 shift kerja dimana pada shift kedua dimulai pada pukul 17.00
WIB hingga pukul 05.00 WIB dinihari, maka peran tower lamp sangatlah penting
sebagai penerang untuk menghindari kecelakaan kerja bagi para operator yang
sedang bekerja mengoperasikan alat gali-muat dengan lampu yang bisa
menghadap kesegala arah yang mengitari setiap tower.

Gambar 4.16 Tower Lamp


38

4.3 Kegiatan Pendukung Penambangan


Aktivitas penambangan yang dilakukan PT Pamapersada Nusantara Distrik
Asmin membutuhkan kegiatan pendukung untuk menunjang berjalannya proses
penambangan yang baik dan produktif. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya :
4.3.1 Pengolahan Drainase
4.3.1.1 Sump
Pengelolaan air yang masuk kedalam front penambangan PT Pamapersada
Nusantara Distrik Asmin menerapkan sistem mine dewatering yaitu air yang
masuk kedalam tambang dikumpulkan kemudian baru dipompa keluar tambang
secara langsung menggunakan pompa menuju kolam pengendapan.
Untuk pengolahan sump menggunakan sistem mine dewatering PT
Pamapersada Nusantara Distrik Asmin menggunakan metode kolam terbuka
(open sump method) dimana semua genangan air yang berada di jenjang atau
(bench) dialirkan melalui parit-parit atau saluran menuju jenjang terbawah dan
ditampung pada sumuran. Setelah tetampung, air tersebut akan dipompa untuk
selanjutnya dibuang ke luar area tambang. Jumlah pompa yang digunakan akan
disesuaikan dengan volume air yang telah terakumulasi.

Gambar 4.17 Sump Pit PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin


4.3.1.2 Kolam Pengendapan Lumpur
Kolam pengendapan lumpur yang ada di PT Pamapersada Nusantara
Distrik Asmin memiliki sediment trap atau kolam untuk menangkap sedimen dan
safety pond atau kolam kontrol. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada
39

tambang PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin mengacu pada baku mutu


lingkungan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.
Air yang dialirkan dari saluran tambang tentu banyak mengandung
partikel-partikel atau lumpur yang nantinya akan mencemari apabila dialirkan
secara langsung ke muara sungai. PT Pamapersada Nusantara Distrik Asmin
mengelola air yang terkumpul di sump pada area penambangan yang akan
dipompa dari front penambangan menuju kolam pengendapan lumpur kemudian
dialirkan ke muara sungai.

Gambar 4.18 Kolam Pengendapan Lumpur (KPL) PT Pamapersada Nusantara


Distrik Asmin
4.3.2 Penyiraman Jalan
Penyiraman jalan angkut bertujuan supaya mengurangi debu yang
mengganggu proses pengangkutan dan menjaga kesehatan semua operator dan
engineer yang berada dalam aktivitas penambangan. Proses penyiraman jalan
tambang menggunakan mobil Washing Truck atau Water Truck.

Gambar 4.19 Penyiraman Jalan Menggunakan Water Truck


40

4.3.3 Pembuatan dan Perawatan Jalan


Pembuatan dan perawatan jalan angkut di PT Pamapersada Nusantara
Distrik Asmin dilakukan dengan menggunkan alat berat Grader yang berfungsi
untuk meratakan tanah pada jalan tambang kemudian ada Bulldozer dan Wheel
Roller hingga compactor yang akan memadatkan tanah untuk jalan tambang, hal
ini dilakukan bertujuan untuk menjaga produktivitas alat angkut pada operasi
pengangkutan sehingga target produksi tetap dapat tercapai, selain itu perawatan
jalan juga sangat dibutuhkan untuk menghindari ataupun meminimalisir terjadinya
kecelakaan tambang, dapat menjaga kondisi tanah sepanjang jalan tambang
hingga tidak terjadi struktur tanah yang terlalu lembut dan terlalu keras hingga
banyak menimbulkan debu hingga dapat mengganggu penglihatan operator alat-
alat berat yang sedang beroperasi di tambang.

Gambar 4.20 Aktivitas Perawatan Jalan Tambang

Anda mungkin juga menyukai