, MT
REKAYASA HIDROLOGI
Debit
HUBUNGA KURVA
DEBIT DEBIT
N
MAX MIN
Qs Vs Qw DURASI
DEBIT DEBIT
SEDIMEN ANDALAN
> 10 < 10
TAHUN TAHUN
ANALISA GENERATING
FREKUEN DATA
SI ANALISA R-R
ALIRAN
DEBIT
RENDAH
BANJIR
RENCAN
RENCANA
A
Analisis Debit berdasarkan Hasil Pengukuran Debit
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan dapat diperoleh besarnya debit pada tiap
saat pengukuran tersebut. Berdasarkan data ini, kemudian dibuat kurva durasi debit,
dimana probabilitas dari debit tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
metoda plotting (metoda yang sering dipakai adalah metoda Weibull).
Analisa Dengan Metode Gumbel:
Q rata-2 4.678
sn 0.219
Dengan Metode Log Perason III
n Tahun Qrerata p={m/(n+1)}x100% Log Q
(1) (2) .(3) (4) (5)
Skewness: Cs = -0.8088
Tahun Dasar Perencanaan:
n
1. R80 = +1
5
n/5 = kala ulang pengamatan yang diingini ( n = jumlah data)
R80 = debit yang terjadi < R80 adalah 20%, dan R80
1981 1563
1982 1632
1983 1666
1984 1465
1985 1637
1986 1510
1987 1644
1988 1531
1989 1567
1990 1480
1991 1575
1992 1648
1993 1601
1994 1673
1995 1651
1996 1617
1997 1675
1998 1654
1999 1628
2000 1630
Data hujan tahunan diurutkan dari kecil ke besar sbb.:
1 1984 1465
2 1990 1480
3 1986 1510
4 1988 1531
5 1981 1563
6 1989 1567
7 1991 1575
8 1993 1601
9 1996 1617
10 1999 1628
11 2000 1630
12 1982 1632
13 1985 1637
14 1987 1644
15 1992 1648
16 1995 1651
17 1998 1654
18 1983 1666
19 1994 1673
20 1997 1675
Sesuai dengan rumus di atas: (jumlah data: n = 20)
n 20
R80 = +1= 5 + 1=5
5
Dengan demikian data hujan dan data debit yang dipakai untuk
perencanaan irigasi adalah tahun 1981.
Metode Bulan Dasar Perencanaan
hampir sama dengan Metode Flow characteristic, yang dianalisa untuk
bulan-bulan tertentu.
Contoh Soal:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1991 4.978 5.182 5.259 5.057 5.136 5.146 4.975 4.174 3.956 4.152 4.258 4.762
4.753
1992 5.259 5.113 4.956 5.074 5.272 4.952 4.712 4.307 4.271 3.502 4.036 4.606
4.672
1993 4.166 2.929 3.484 5.306 4.833 4.959 4.668 4.215 3.385 3.421 4.371 4.870
4.217
1994 5.975 4.960 4.891 4.670 4.571 4.548 5.160 4.520 3.553 2.881 3.332 5.237
4.525
1995 5.971 6.159 6.151 4.996 4.750 4.631 4.607 4.018 4.066 3.911 3.680 5.259
4.850
1996 4.683 4.803 5.058 4.832 5.326 5.107 5.211 4.230 4.070 3.650 3.350 4.737
4.588
1997 5.411 5.566 5.457 5.462 5.413 4.575 3.896 3.649 3.289 3.055 3.827 4.804
4.534
1998 4.540 4.675 5.328 5.329 5.143 5.143 5.183 4.248 3.477 4.484 5.057 5.136
4.812
1999 5.303 5.038 5.066 4.883 4.665 4.989 4.892 4.706 4.507 4.405 5.037 5.182
4.889
2000 5.295 5.190 5.112 4.868 4.386 4.772 5.087 5.046 4.958 5.079 4.780 4.704
4.940
Sebagai contoh analisa, dilakukan perhitungan debit andalan 80%
untuk Bulan Januari, untuk bulan-bulan yang lain dapat dilakukan
dengan analisa yang sama.
Rn = (1 − )Rs − Rn1
• ET0 = evapotranspirasi potensial (mm/hari);
• c = faktor perkiraan dari kondisi musim
• W = faktor temperatur;
Rs = Ra (0,25 + 0,5 n / N ) •
•
Rn
f(u)
= radiasi netto (mm/hari);
= faktor kecepatan angin rerata (km/hari);
• ea = tekanan uap udara (mbar);
Rn1 = f (T ) . f (ed ) . f (n / N ) • ed = tekanan uap jenuh (mbar);
• α = angka pantulan untuk radiasi sinar matahari, diambil α
= 0,25;
U
f (u ) = 0,271 + • Rs = harga radiasi matahari (mm/hari);
100 • Rn1 = radiasi gelombang panjang netto (mm/hari);
• Ra = radiasi matahari yang didasarkan pada letak lintang (mm/hari);
RH • N = lamanya penyinaran matahari rerata yang mungkin terjadi
ed = ea (jam/hari);
100 • f(T) = faktor yang tergantung pada temperatur;
• f(ed) = faktor yang tergantung pada uap jenuh;
• f(n/N) = faktor yang tergantung pada jam penyinaran matahari;
• n = penyinaran matahari yang diperoleh dari data terukur
(jam/hari);
• U = kecepatan angin yang diukur pada ketinggian 2 m (km/hari);
• RH = kelembaban relatif (%).
Menghitung Evapotranspirasi Potensial
Dari data klimatologi didapat nilai temperatur udara (T), Kelembaban udara (Rh), Kecepatan
angin (U), dan penyinaran matahari (n), maka dihitung koefisien berikut;
W = (15-0)/(500-0) × (0,75-0,74) + (0,74) = 0,74
1 – W = 1 – 0,74 = 0,26
ea = 31,65 mbar (karena temperatur 25o maka nilai ea langsung diambil dari tabel)
RH 80
ed = ea = 31,65 = 25,32mbar
100 100
ea – ed = 31,65 - 25,32 = 6,33 mbar
U 2,778
f (u ) = 0,271 + = 0,271 + = 0,278
100 100
E = ETo (m / 20 ) (18 − n)
= 110,8 x (0,2/20) x (18-5)
= 14,404 mm/bulan
E = ETo − E
= 110,8 – 14,404 = 96,40 mm/bulan
Penyimpanan Kelembaban Tanah (SMS) Penyimpanan Air Tanah Pada Akhir Bulan
Q.STORM = Re PF
= 128 x 0,05 = 6,4 mm/bulan