NIM : 5190811040
MATKUL : ALAT BERAT (B)
TUGAS : RINGKASAN ALAT BERAT
A. Alat Berat
Alat-alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek,
terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya
dengan skala yang besar. Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat
( Rochmanhadi, 1985 ).
Setiap perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitas / usahanya, pasti
dihadapkan pada teknologi yang akan mencerminkan kekuatan perusahaan dalam
mencapai tujuan. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba dalam hal
teknologi salah satunya penggunaan alat berat guna mencapai sasaran.
Menurut Ir. Susy Fatena Rostyanti Msc dalam bukunya Alat Berat Untuk Proyek
konstruksi (2008) menyebutkan bahwa bonafiditas suatu perusahaan konstruksi
tergantung dari aset-aset teknologi yang dimiliknya, salah satunya adalah alat berat.
Alat berat yang dimiliki sendiri oleh perusahaan konstruksi akan sangat
menguntungkan dalam memenangkan tender proyek konstruksi secara otomatis hal
tersebut akan mencerminkan kekuatan perusahaan tsb.
Menurut ( Rohman, 2003 ) melaksanakan suatu proyek konstruksi berarti
menggabungkan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir yang
diinginkan, pada proyek konstruksi kebutuhan untuk peralatan antara 7 – 15 % dari
biaya proyek, Peralatan konstruksi yang dimagsud adalah alat/perlalatan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan konstruksi secara mekanis. Artinya
pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi dapat memberikan insentif pada
efisiensi dan efektifitas pada tahap pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.
B. Fungsi Alat Berat
Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya :
- Alat Pengolah Lahan
- Alat Penggali
- Alat pengangkut material
- Alat pemindahan material
- Alat pemadat
- Alat pemroses material
Dari ke Tujuh fungsi dasar alat berat tersebut yakni akan menganalisa pada
jenis fungsi alat untuk penggali, pemindah dan pengangkut, pada jenis alat penggali
jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah , Front Shovel, Dragline, dan Clamshell. Secara umum alat excavator terdiri
atas struktur bawah, struktur atas, sistem dan bucket
.Struktur bawah alat adalah berupa penggerak yang dapat berupa roda ban atau
Crawler, alat gali mempunyai as ( Slewing ring ) diantara alat penggerak dan badan
mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak
ada gerakan pada alat penggerak atau mobilisasi. Kemudian sistem pada alat gali ada
dua macam yaitu sistem hidrolis dan sistem kabel.Backhoe dan Power Shovel disebut
alat penggali dengan sistem hidrolis karena bucket digerakan dengan sistem pompa
minyak hidrolis. Sistem hidrolis ini selain menggerakan bucket juga menggerakan
boom dan arm. Pada backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang
dapat berputar, boom , lengan ( arm ),bucket, Slewing ring, dan struktur bawah boom,
lengan dan bucket digerakan olehsistem hidrolis.
a) Excavator
Excavator atau sering disebut dengan Backhoe termasuk dalam alat penggali
hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor
dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan caramenggerakkan bucket ke
arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front shovel
bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di
bawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali
material di permukaan dimana alat tersebutberada. Pengoperasian backhoe umumnya
untuk penggalian saluran, terowongan, atau basement.
Backhoe digunakan pada pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk
penggalian material keras. Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil
galian yang rata. Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan
pekerjaan yangakan dilakukan.
Gambar Backhoe
Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat
berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom, lengan
dan bucket digerakkan oleh sistem hidrolis. Struktur bawah adalah penggerak utama
yang dapat berupa roda ban atau roda crawler. Ada enam gerakan dasar yang
mencakup gerakan 24 gerakan pada masing-masing bagian, yaitu :
a) Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan
bucket menuju tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat
menggali material.
c) Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang
arahnya berlawanan dengan saat menggali.
d) Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan
radius sampai 100°.
e) Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar
bagian atas backhoe dapat berputar 360°.
f) Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika
area telah selesai digali.
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
a) Boom dan bucket bergerak maju.
b) Bucket digerakkan menuju alat.
c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
d) Bucket yang telah penuh diangkat.
e) Struktur atas berputar.
f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
b) Dump Truck
Seperti yang telah diketahui bahwa truk sangat efisien untuk pengangkutan
jarak jauh. Kelebihan truk dibanding alat lain :
a) Kecepatan lebih tinggi.
b) Kapasitas besar.
c) Biaya operasional kecil.
d) Kebutuhannya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali.
Namun, alat ini juga memiliki kekurangan dibanding alat lain karena truk
memerlukan alat lain untuk pemuatan. Dalam pemilihan ukuran dan konfigurasi truk
ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu material yang akan diangkut dan
excavator atau loader pemuat. Truk tidak hanya digunakan untuk pengangkutan tanah
tetapi 40 juga material-material lain. Untuk pengangkutan material tertentu, ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Untuk batuan, dasar bak dialasi papan kayu agar tidak mudah rusak.
b) Untuk aspal, bak dilapisi oleh solar agar aspal tidak menempel pada
permukaan bak.
c) Untuk material lengket seperti lempung basah, pilih bak bersudut bulat.
Dalam pengisian baknya, truk memerlukan alat lain seperti excavator dan loader.
Karena truk sangat tergantung pada alat lain, untuk pengisian material tanah perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Excavator merupakan penentu utama jumlah truk, sehingga tentukanjumlah
truk agar excavator tidak idle.
b) Jumlah truk yang menunggu jangan sampai lebih dari 2 unit.
c) lsi truk sampai kapasitas maksimumnya.
d) Untuk mengangkutan material beragam, material paling berat diletakkan di
bagian belakang (menghindari terjadinya kerusakan pada kendali hidrolis).
e) Ganjal ban saat pengisian.
Volume material yang diangkut harus sesuai dengan kapasitas truck. Jika
pengangkutan material oleh truk dilaksanakan melampaui batas kapasitasnya maka
hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, seperti :
a) Konsumsi bahan bakar bertambah.
b) Umur ban berkurang.
c) Kerusakan pada bak.
d) Mengurangi produktivitas.
Kapasitas dan ukuran truk sangat bervariasi. Oleh karena itu, pemilihan ukuran truk
sangat penting karena truk besar atau kecil akan memberikan beberapa keuntungan
dan kerugian.
1. Kelebihan truck kecil terhadap truk besar :
a) Bergerak lebih leluasa dan kecepatan lebih tinggi.
b) Kerugian dalam produktivitas akan lebih kecil jika salah satu truk tidak
dapat beroperasi.
c) Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truck untuk setiap alat
pemuat.
2. Kerugian truck kecil terhadap truck besar :
a) Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material.
b) Jumlah truck yang banyak maka waktu antrean (ST) akan besar.
c) Memerlukan lebih banyak supir.
d) Meningkatkan investasi karena jumlah truck yang banyak.
3. Keuntungan truk besar terhadap truk kecil :
a) Jumlah truck yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin,
perbaikan, dan perawatan).
b) Kebutuhan supir yang tidak banyak.
c) Memudahkan alat pemuat dalam memuat material.
d) Waktu antre (ST) akan berkurang.
4. Kerugian truck besar terhadap truck kecil :
a) Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT).
b) Beban yang besar dari truk dan muatannya akan mempercepat
kerusakan jalan.
c) Jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat.
d) Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada
truck besar.
c) Bulldozer
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan pada blade dibagian depannya.
Blade berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah :
Ada dua macam alat penggerak dozer, yaitu roda crawler dan roda ban. Jenis
dozer beroda crawler terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Jenis ini digunakan
untuk menarik dan mendorong beban berat serta mampu bekerja pada permukaan
kasar dan berair. Sedangkan dozer beroda ban daoat bergerak lebih cepat sehingga
lebih ekonomis. Pemakaian alat ini pada umumnya pada permukaan seperti aspal dan
beton. (Susy Fatena Rostiyanti, 2008).
Pisau atau blade berfungsi untuk mendorong material ke depan dan
mendorong material ke samping. Ada beberapa macam jenis pisau yang dipasangkan
pada dozer, pemilihan jenisnya tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Jenis-jenis pisau yang ada adalah:
Klasifikasi Kriteria
C. Faktor Manajemen
Manaejemen merupakan seni untuk mendapatkan seluruh kegiatan dalam
suatu sistem agar dapat berjalan lancar, sesuai arah / tujuan, efektif, ekonomis, aman,
dan terkoordinir. Manajemen yang baik tergantung dari sistem yang dilakukan dengan
kebijakan dari seorang manajer. Sejak tahap awal atau tahap kegiatan belum dimulai
sudah ada kepercayaan bahwa seluruh kegiatan akanterlaksana dengan tepat waktu,
tepat mutu, dan tepat biaya.
Tabel Faktor manajemen (EM)
F. Faktor Cuaca
Cuaca merupakan suatu dampak yang tidak dapat diprediksi, secara tidak
langsung cuaca akan berpengaruh terhadap kondisi operator itu sendiri, seperti waktu
untuk istirahat sementara makin banyak untuk keperluan pemulihan stamina dari
operator itu sendiri. Untuk setiap 1 Jam kerja yang tersedia akan terdapat waktu yang
hilang sebagai akibat dari cuaca. Prestasi operator akibat dari pengaruh cuaca dapat
diukur dalam satuan menit/jam atau % yakni perbandingan antara waktu efektif kerja
dari tiap jam kerja dengan tiap jam waktu yang tersedia.Untuk keperluan perhitungan,
faktor pengaruh cuaca terhadap prestasi operator perlu ditetapkan seperti matrik
sebagai berikut :
dimana :
R= Kedalaman galian
Kemampuan alat
Cta = Ct x R ( Menit )
1. Waktu muat sangat mempengaruhi jenis material lunak atau keras dan
kondisi galian
2. Waktu putar sangat dipengaruhi oleh beban dan jarak buang ( 90 -
180)
3. Waktu buang sangat dipengaruhi oleh cara pembuangan
Jadi dapat disimpulkan waktu siklus cukup rumit dan besarnya nilai waktu
siklus berbeda untuk alat yang berbeda merek walaupun kapasitas bucket sama. Oleh
karena itu diperlukan tabel waktu siklus dan tabel faktor R sebagai pegangan untuk
keperluan perhitungan dalam perancanaan yakni sebagai berikut :
0,25 0,40 0,45 0,50 0,55 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,20 1,50 1,70
90 0,20 0,20 0,23 0,23 0,23 0,26 0,26 0,26 0,26 0,28 0,30 0,31 0,33
180 0,25 0,25 0,28 0,28 0,28 0,31 0,31 0,31 0,31 0,33 0,35 0,36 0,38
- Galian dangkal
b. Sedang - Pembuangan bebas
- Tanah Biasa
- Kedalaman sedang
- Waktu muat
- Waktu berangkat
- Waktu kembali ( kosong )
- Waktu pembongkaran
- Waktu antri
(Sjachdirin M.et al,1998)
𝐶𝑙
n =
𝑞𝑙
𝑥𝐾
Dimana :
t1 = Waktu buang
Tb ( menit ) tt ( menit )
- Pembuangan bebas
- Tidak perlu manuver
- Antrian tidak terjadi
Kondisi Sedang :
- Pembuangan bebas
- Perlu manuver
- Antrean tidak lebih dari satu unit
Kondisi kurang :
Cm 𝐹= 𝐷 +
𝑅
𝐷 + 𝑍 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Dimana :
q = L x H2 x a
Dimana :
= faktor sudu/blade
Agak sulit Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir bercampur 0.7-0.6
kerikil, tanah liat yang sangat kering dan tanah asli.
a) Produksi Excavator
Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
q X 60 X E
Q =
Cm
(m3/jam)
q = ql x K
Dimana :
E = Job faktor
ql = kapasitas bucket
K = faktor bucket
(Rochmanhadi, 1985)
1 Ringan Menggali dan memuat dari stock pile atau 1,0 - 0,8
material yang telah dikeruk oleh excavator lain,
yang tidak membutuhkan gaya gali dan dapat
dibuat munjung dalam bucket.
Tanah berpasir, pasir, tanah koloidal,dengan
kadar air sedang.
2 Sedang Menggali dan memuat dari stockpile lepas dari 0,8 –
tanah yang lebih sulit untuk digali dan dikeruk 0,6
tetapi dapat dimuat hamper munjung.
Pasir kering,tanah berpasir, tanah campuran
tanah, tanah liat, gravel yang belum disaring,
pasir yang telah memadat dan sebagainya, atau
menggali dan membuat gravel langsung dari
gravel asli.
3 Agak sulit Menggali dan memuat batu-batu pecah, tanah 0,6-0,5
yang keras, pasir campur kerikil, tanah berpasir,
tanah koloidal liat, tanah liat dengan kadar air
tinggi, yang telah di stockpile oleh excavator
lain.
Suli untuk mengisi bucket dengan material
tersebut.
4 Sulit Bongkahan, batuan besar dengan tak teratur 0,5-0,4
dengan ruangan diantaranya batuan hasil
ledakan, batu bundar, pasir campur batu-batu
bundar, tanah berpasir tanah campur tanah liat,
tanah liat yang sulit dikeruk dengan bucket.
Sumber: Rochmanhadi (1985)
C = n x ql x K
Dimana :
c) Produksi Bulldozer
Produksi perjam dari bulldozer dapat dihitung dengan rumus berikut :
q X 60 X E
Q= (m3/jam)
Cm
Dimana :
n1 = R x n (unit)
n2 = R x n1 (unit) dst
dimana:
R = perbandingan produksi peralatan pada kegiatan seri 1 dengan
produksi peralatan pada kegiatan seri 2.
𝑄
R =
𝑄1
𝑄1
R2 =
𝑄2
n, n1, n2, dst, adalah jumlah unitperjenis alat yang sesuai dengan jenis kegiatan.
(Ir. Susy Fatena Rostiyanti, 2002)
2.6.2 Bulldozer
Untuk menghitung kebutuhan peralatan bulldozer dapat dirumuskansebagai
berikut ( Rochmanhadi, 1985 ) :
n = V/ (We.S.Q)
dimana :
n = jumlah unit peralatan perjenis (unit)V
= volume perjenis pekerjaan (m3)
We = waktu efektif hari kerja (hari)
S = standar jam kerja perhari sesuai peraturan ( jam/hari)Q
= produksi peralatan persatuan-satuan waktu (m3/jam)
G. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan
agar alat dapat bekerja, berikut adalah biaya yang harus dikeluarkan :
Dimana :
N = Tenaga alat
S = kebutuhan spesifik bahan bakar
S = 0,22 Liter /HP .jam Untuk mesin Bensin
S= 0.55 Liter /Hp. Jam Untuk mesin solar
Hbbm = Harga BBM non subsidi, harga industry
E = job faktor alat yang dipengaruhi pengoperasian alat, nilainyasama
dengan job faktor yang ditetapkan pada perhitungan produksi.
Dimana :
C = 0,13 liter / HP
T = Pergantian minyak pelumas = 250 jam operasi
S = kehilangan karena penguapan dan rembesan melalui seal dengan
besaran 0,0005 liter / Hp jam
Untuk Transmisi, meliputi Tarque Converter, main cluth, stering cases,
differential, final drive.
BBOt = [(C/T) + ( S / E)] x N.Hbop ( Rp / jam )
Dimana :
1 Excavator 2,875
Untuk jenis alat Dump truck pada kondisi sedang dalam satuan T ( jam )
adalah 2500 jam.
g. Biaya operator
Untuk biaya operator mengikuti hasil survey.
h. Biaya pemeliharaan
perbaikan yang dimagsud disini adalah untuk pemeliharaan, biaya
pemeliharaan / perbaikan ditentukan sebagai berikut :
BPP = f x [(Hp – Hbbp) / UE ] ( Rp / jam )
Dimana :
HP = Harga pokok peralatan ( Rp )
Hbbp = Harga ban ( Rp )
UE = Umur ekonomis alat
HSP .A = B / Q ( Rp / jam )
Dimana :
B = Biaya penggunaan alat ( Rp / jam)