Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS CORDOVA

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

PERALATAN TAMBANG DAN PENANGANAN MATERIAL

GUSTI DINATA
TPT201010

TALIWANG
2022
Alat Angkut Pada Pertambangan
1. Dump Truk

Alat angkut yang umum digunakan dalam tambang terbuka, dirancang


khusus mengangkut tanah, endapan bijih, batuan bangunan, kecepatan dan
produksinya tinggi serta fleksibel. Hal ini dapat dipakai mengangkut bermacam-
macam material yang bentuk dan jumlah beraneka ragam dan tidak tergantung
pada jalur jalan.
Alat angkut dump truk dapat dibagi dalam beberapa cara, antara lain:
a) Roda penggerak (wheel drive), dibagi menjadi:
b) Roda depan (front wheel drive), lebih lambat dan cepat aus bagian ban
depan.
c) Roda belakang (rear wheel drive or standart), keausan ban depan lebih
rendah.
d) Roda depan dan belakang (four wheel drive), daya dorong lebih besar
sehingga dipakai pada jalur jalan becek dan lembek.
e) Semua roda belakang (double rear wheel drive), truk berkapasitas besar
dan dipakai untuk jalur jalan yang daya dukung rendah.
f) Cara pengosongan muatan, dibagi menjadi:
g) End dump or rear dump, pengosongan muatan ke belakang.
h) Side dump, pengosongan muatan ke samping.
i) Bottom dump, pengosongan muatan ke arah bawah, tergantung dari
keadaan dan letak tempat pembuangan material (dump site).

Komponen – komponen Dump Truk


1. Cabin Operator
Suatu kompenen yang berfungsi untuk ruang kendali/pengorepasian
operator guna mengendalikan dump truk. Di cabin ini dirancang secara
ergonomis guna kenyamanaan pengendalian. Didalam cabin ini dilengkapi
dengan Air counditioner,gps navigation information,dll.
2. Vessel atau Dump Body
Merupakan komponen yang berfungsi untuk memuat hasil tambang/sisa
tambang yang kapasitasnya bias hingga 400 ton sesuai seri pada Dump
truk HD.
3. Tire/Ban
4. Tangki hidrolik berfungsi untuk menyimpan sejumlah oli. Pada saat
system hidrolik tidak beroperasi, oli dalam tanki levelnya lebih tinggi
dibandingkan pada saat beroperasi. Pada saat pengisian oli pada tanki, bisa
saja walaupun sudah terlihat sudah penuh namun setelah dioperasikan
levelnya akan turun.
Selain untuk menyimpan, karena tanki memiliki luas yang besar, tanki bisa
menjadi alat pembuang panas yang berasal dari oli yang dibawa dari
system. Pada bagian luar tanki terdapat penunjuk (sight gage) untuk
melihat level oli di dalam tanki. Level tersebut bertuliskan ADD (tambah)
dan FULL (penuh). Ban adalah komponen terpenting pada dump truk.
Tangki Hidrolik bertekanan bagian-bagiannya terdiri dari return screen
yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang dibawa oli dari
system. Baffles berfungsi untuk mengarahkan aliran oli dan memutar oli
sehingga apabila ada kotoran-kotoran pada oli, ada banyak waktu untuk
kotoran-kotoran itu mengendap dan tidak masuk pompa. Baffles juga
berfungsi untuk mengurangi terjadinya gelembung-gelembung udara yang
dapat merusak pompa. Ecology drain adalah lubang tempat pembuangan
oli dan juga untuk membuang air yang sudah terpisah dengan oli. Filler
screen berfungsi untuk menyaring kotoran dari luar pada saat pengisian
oli.

Gambar potongan tangki hidrolik

KETERANGAN:
 to lift cylinder rod side: untuk mengangkat sisi batang silinder(outstroke
kedua).
 to lift cylinder bottom side: untuk mengangkat sisi bawah silinder
(outstroke pertama).
 to dump cylinder rod side: untuk membuang ke sisi batang silinder atau
actuator (instroke pertama).
 to dump cylinder bottom side: untuk membuang sisi bawah silinder
(instroke kedua).
FUNGSI TANGKI HIDROLIK:
1. Tempat penampungan atau penyediaan oli
2. Pendinginan oli yang kembali dari sistem
3. Tempat dudukan control valve
2. Belt Conveyor

Rangkaian ban berjalan yang dapat dipergunakan mengangkut material


unit load atau bulk material secara mendatar maupun miring, dibuat dari karet
maupun logam. Unit load merupakan benda yang biasa dapat dihitung jumlahnya
satu per satu, seperti kotak, kantong, balok dan lain sebagainya. Bulk material
yaitu material berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, seperti pasir, semen dan lain
sebagainya.
Bagian terpenting dari belt conveyor yaitu belt, idler, centering device, unit
penggerak (drive units), pemberat (take ups or counter weight), bending the belt,
pengumpan (feeder), trippers, pembersih belt (belt cleaner), skirts, hodback,
kerangka (frame) dan motor penggerak.
 Keuntungan penggunaan belt conveyor yaitu:
 Penurunan biaya produksi dalam memindahkan material.
 Pemindahan terus-menerus dalam jumlah tetap sesuai keinginan.
 Membutuhkan sedikit ruang.
 Penurunan tingkat kecelakaan pekerja memindahkan material.
 Penurunan polusi udara.
 Komponen- komponen Belt Conveyor :
Masing-masing spesifikasi belt conveyor memiliki beberapa opsi untuk dipilih.
Jenis-jenis tiap komponen tersebut memiliki sifat dan fungsinya sendiri. Ada
beberapa komponen yang wajib dipakai seperti motor pada belt conveyor, dan ada
beberapa komponen yang opsional untuk dipakai seperti pembatas samping (side
guide). Berikut komponen-komponen yang terdapat pada belt conveyor Indonesia:
 Belt artinya sabuk atau lembaran yang dipakai sebagai media untuk
memindahkan barang dari 1 ujung ke ujung lain dari belt conveyor
tersebut. Belt memiliki banyak jenis dan fungsi yang dapat dipilih sesuai
kebutuhan tiap industri.
 Roller berbentuk silinder yang biasanya terdapat di kedua ujung belt
conveyor. Kedua roller ini dibungkus rapat oleh belt sehingga ketika roller
berputar, belt akan bergerak searah perputaran roller.
 Ladder atau rangka utama belt conveyor ini diletakkan di antara kedua
roller (dan maka dari itu akan terletak di antara belt). Ladder berfungsi
untuk menahan beban barang dan juga untuk mempertahankan jarak antara
kedua roller agar belt tidak kehilangan ketegangannya.
 Motor digunakan belt conveyor untuk menggerakkan belt dan biasanya
diletakkan di salah satu ujung belt conveyor. Motor dapat dirakit di 3 area
belt conveyor.
 Kaki belt conveyor merupakan rangka vertikal yang membuat belt
conveyor berdiri. Beberapa jenis kaki belt conveyor memiliki karet di
bawahnya yang dapat meredam beban dinamis seperti getaran.
 Cleat atau sirip pada belt merupakan sebuah pembatas yang ditempel di
sepanjang belt. Cleat biasanya dipakai untuk belt conveyor yang naik atau
turun (incline atau decline) agar barang tidak terjatuh atau untuk
memberikan jarak yang konsisten antar barang.
 Side wall atau dinding belt merupakan dinding yang ditempel di sepanjang
sisi belt dan berfungsi sebagai pembatas agar barang tidak keluar dari area
belt dan jatuh. Biasanya dipakai untuk belt conveyor naik atau turun
(incline atau decline).
 Penutup slot atau slot cover merupakan aksesoris yang dapat digunakan
pada belt conveyor aluminium. Slot cover ini akan berfungsi untuk
menutup semua slot pada aluminium profile yang tidak terpakai, agar belt
conveyor tidak mengumpulkan debu atau kotoran di dalam slot nya.
 Pengarah samping atau side guide berfungsi untuk mengarahkan barang
untuk tetap berada di atas belt conveyor. Side guide berbentuk lurus searah
dengan belt conveyor sedangkan side wall biasanya berbentuk
bergelombang sehingga tidak dapat digunakan untuk mengarahkan barang.
Side guide dipasang di samping rangka utama sedangkan side wall
dipasang di belt langsung.

3. Power Scraper

 Komponen Scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya. Bagian-
bagian tersebut adalah bowl, apron, dan tail gate. Berikut dibawah ini merupakan
penjelasan bagian dari alat berat scraper dan fungsinya:
1) Bowl
Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak di antara ban belakang.
Bowl mempunyai sisi yang kaku dengan bagian depan dan belakang yang dapat
digerakan (ejector dan apron). Bagian depan bowl dapat digerakan kebawah untuk
operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan bowl yang
bergerak ke bawah terdapat cutting edge. Kapasitas penuh bowl berkisar antara 3
sampai 38 m3.
2) Apron
Apron adalah dinding lengkung bowl di bagian depan yang dapat diangkat
pada saat pengerukan dan pembongkaran. Pengangkatan apron dilakukan secara
hidrolis. Apron dapat menutup kembali pada saat pengangkutan material.
Fungsi dari apron adalah mengatur aliran material masuk dan keluar bowl. Dalam
keadan tertutup, apron berada di atas cutting edge. Beberapa model scraper
memilki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl.
3) Tail Gate
Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan
dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak, namun pada saat
pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar
dari bowl. Alat ini pun digerakan secara hidrolis.
4) Cutting Edge
Cutting edge adalah blade dari baja yang terdapat di bagian depan dasar bowl.
Fungsi dari blade ini adalah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Karena
fungsinya maka cutting edge dapat mengalami kerusakan jika mengenai benda
keras dalam tanah. Cutting edge yang rusak sebaiknya diganti agar tidak merusak
bowl.

Alat Gali Pertambangan

1. Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan
alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan
menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam
truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan
bahan persediaan (stock pilling ). Pada umumnya power shovel ini dipasang di
atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain
stabilitas dan kemapuan floating nya. Power shovel di lapangan digunakan
terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat
kedudukan alat. Gambar Power shovel berikut :
Macam shovel dibedakan dalam dua hal, yaitu shovel dengan kendali kabel (cable
controlled ) dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled ). Bagian-
bagian yang terpenting dari shovel adalah sebagai berikut :
- Bucket
- Tangkai bucket
- Sling bucket
- Rol ujung
- Boom
- Sling boom
- Penahan boom
- Mesin penggerak
- Counter welight (penyeimbang)
- Kabin operator
- Under carriage

Cara Kerja Power Shovel


Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing
yang akan digali, dengan menggerakkan dipper / bucket ke depan kemudian ke
atas sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
dapat masuk dalam bucket, jika bucket sudah penuh, maka bucket ditarik ke
luar.Operator yang telah berpengalaman dapat mengatur gerakan ini sedemikian
rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas
tebing. Setelah terisi penuh, maka shovel dapat diputar (swing ) ke kanan atau
kekiri menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat
mencapai tebing dengan sempurna, maka shovel digerakan/berjalan menuju posisi
baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama
bekerja dengan shovel ialah :
 Maju untuk menggerakan dipper menusuk tebing,
 Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
 Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
 Swing (memutar) untuk membuang (dump),
 Berpindah jika sudah jauh dari tebing galian, dan
 Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan.

Ukuran Shovel
Ukuran shovel didasarkan pada besarnya bucket yang dinyatakan dalam
atau cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan isi peres (struck ) atau munjung (heaped
), juga dalam kondisi tanah alam atau lepas. Dalam perdagangan terdapat shovel
dengan kapasitas bucket 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; dan 2,50 cu-yd,sesuai
ketentuan-ketentuan dari Power Crane & Shovel Association (PCSA).Untuk
ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan permintaan.
Untuk memilih ukuran shovel ada beberapa faktor, antara lain : banyaknya
volume pekerjaan, bila harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-
tempat yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck
mounted merupakan keuntungan yang tidak kecil artinya. Sebaliknya jika
pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu
pentin, dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Pemilihan shovel
dengan ukuran yang lebih besar dipertimbangkan atas dasar sebagai berikut :

 Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, jadi harus


dipertimbangkan jalan angkut yang ada.
 Pengausan bagian-bagian (spare parts) ukuran besar relative besar pula,
karena pekerjaan yang dilakukan juga besar.
 Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu terlebih dahulu
menghancurkan batu-batu.
 Biaya untuk operator shovel besar relatif kecil, karena produksinya besar.
 Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras
karenatenaganya lebih besar.
 Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.

2. Backhoe

Backhoe sering juga disebut pull shovel, yakni shovel yang khusus dibuat
untuk menggali material di bawah permukaan tanah maupun di bawah tempat
kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan misalnya parit, lubang untuk
pondasi bangunan, lubang galian pipa, dan sebagainya. Beckhoe dapat melakukan
pekerjaan penggalian, sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena
jangkauan konstruksinya, beckhoe lebih menguntungkan untuk penggalian jarak
dekat dan memuat hasil galian ke truk.
Berikut ini cara kerja backhoe:
 Awalnya, bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian.
 Jika sudah berada pada posisi yang diinginkan, bucket diayun ke bawah
seperti dicangkulkan. Lengan bucket diputar ke arah alatnya.
 Setelah terisi penuh, bucket diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan
gerakan swing.
 Material hasil galian bisa dibuang ke dalam bak truk atau tempat lainnya.
3. Clamshell
Sebagaimana dragline, clamshell juga merupakan alat penggalian yang bekerja
dengan sistem kabel. Alat ini digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti
pasir, kerikil, lumpur, dan sejenisnya. Batuan pecah dan batubara juga dapat
diangkut secara massa oleh clamshell. Clamshell bekerja dengan mengandalkan
bucket, untuk mengangkat material secara vertikal ke atas, melakukan gerakan
swing, dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki. Misalnya ditumpahkan
ke bak truk atau alat angkut lainnya, atau sekadar ditimbun di lokasi tertentu saja.
Ukuran bucket pada clamshell bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat.
Bucket ukuran berat biasanya digunakan untuk menggali. Bucket ukuran ringan
digunakan untuk memindahkan material.
Berikut ini cara kerja clamshell saat pengisian bucket:
 Bucket digantungkan pada kepala clamshell melalui hoist cable.
 Selanjutnya, tag cable dilepas.
 Bucket turun karena beratnya sendiri, dan rahangnya membuka.
 Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable.
Karena cara mengangkat dan membuang materialnya bersifat vertikal,
maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang lebih
tinggi letaknya.

Alat Muat Pada Pertambangan


1. Wheel Loader

Wheel loader merupakan alat berat untuk memuat material dalam jumlah
besar. Bentuknya seperti dozer atau traktor, namun memiliki bucket berukuran
besar di bagian depan. Bucket ini memiliki fungsi untuk memuat material
tambang ke belt conveyor. Namun wheel loader fokus melakukan pemuatan
material yang tidak terlalu keras.
Selain memuat material hasil tambang, alat ini juga dapat digunakan untuk
memuat tanah penutup ke dalam dump truk. Ini biasa dijumpai dalam proses
back-filling (penutupan lubang) setelah proses penambangan selesai.
Wheel loader bukan hanya mampu memuat atau memindahkan material, tetapi
juga dirancang bisa dioperasikan di berbagai medan, dan bisa bergerak maju
hingga kecepatan 32 – 36 km / jam maupun bergerak mundur hingga kecepatan
33 – 37 km / jam.

Anda mungkin juga menyukai