Anda di halaman 1dari 10

INDUSTRI PAKAN TERNAK

BUCKET ELEVATOR

Oleh :
Kelompok 2

MUHAMMAD FARHAN NUGRAHA 200110170025


ALIATUL KHASANNA 200110170037
AMELIA FAUZIA 200110170049
YUGA SYAIFUL BAHRI 200110170053
M. RAMDHAN HAMIDI 200110170043
DELYA LUSIANA 200110170068

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PETERNAKAN
JATINANGOR

2020
PEMBAHASAN

1.) Pengertian Bucket Elevator


Bucket elevator adalah tipe peralatan pemindah bahan yang mampu

memindahkan material secara vetikal dan dapat secara efektif memindahkan

material antar lantai maupun antar struktur bangunan. Sistem ini biasa-nya

digerakkan oleh motor elektrik. Secara umum, untuk pemindahan material dalam

jarak pendek, penggunaan bucket elevator lebih disukai dibandingkan dengan belt

conveyor.

Untuk pemindahan material secara vertikal, bucket elevator lazim

digunakan. Material yang akan dipindahkan melalui bucket elevator masuk

melalui chute menuju timba (bucket) di dalam bucket elevator. Material kemudian

diangkat oleh timba-timba menuju bagian head dan material di tumpahkan secara

bebas menuju chute keluaran (discharge chute).

2. Komponen utama dari bucket elevator dapat dibagi menjadi

beberapa bagian, yaitu:


a) Bucket Elevator Head dan Bucket Elevator Boot.

b) Inlet dan Outlet.

c) Casing.

d) Timba (bucket).

e) Unit penggerak.

f) Take up.

g) Sistem pengaman tambahan untuk monitoring.


a) Bucket Elevator Head dan Boot

Bagian head dibuat menggunakan lembaran pelat baja tebal yang

diperkuat. Sambungan cover atas didesain mudah dibuka dan dipindahkan untuk

keperluan inpeksi dan pemeliharaan drum atau puli penggerak. Ventilasi

diletakkan di sisi atas dan panel untuk inspeksi ditempatkan pada ketinggian

tertentu dari outlet.Bagian boot juga dibuat dari pelat baja tebal serta dilengkapi

dengan pintu yang dapat dilepas menggunakan mekanisme baut untuk keperluan

inspeksi dan pembersihan.

b) Inlet dan outlet

Bukaan didesain sedemikian rupa agar dapat dikoneksikan dengan mesin

lainnya. Sisi dalam dari chute pada inlet dan outlet dapat dilapisi dengan material

yang memiliki sifat tahan keausan.

c) Bucket

Secara umum, bucket terbuat dari bahan baja karbon, baja tahan aus, baja

tahan karat, dan plastik. Bucket yang dibuat dari pelat baja dibentuk dan

dilakukan pengelasan, selanjutnya dapat diberi perkuatan tambahan maupun

bahan tahan keausan apabila hendak digunakan untuk aplikasi heavy duty. Desain

bucket dapat dibuat dengan bentuk penampang persegi, “V”, trapesoidal, atau

sirkular. Bucket tersebut dipasangkan pada belt atau rantai tersambung yang

melingkari puli atau drum sisi atas dan bawah. Bucket bergerak bersamaan

dengan pergerakan belt atau rantai.

d) Casing

Merupakan komponen tubuh atau penutup dari bucket elevator yang

dibuat dalam bentuk segmen-segmen dari pelat baja dengan sambungan baut

ataupun pengelasan. Desain casing merupakan struktur yang dapat berdiri sendiri

untuk keperluan pemuatan material secara vertikal.Pemasangan segmen casing


dilakukan dengan pembautan pada flange dan dengan menggunakan sil pada

sambungan di antara tiap segmen. Pada casing juga terdapat pintu dengan

mekanisme baut untuk keperluan inspeksi maupun pemasangan bucket.

3. Berikut gambaran umum dari bucket Elevator

Gambar 2.1 Bucket Elevator

Bagian-Bagian Bucket Elevator Pada dasarnya bucket elevator terdiri dari

beberapa elemen mesin yang memiliki peranan penting dalam operasinya. Adapun

bagian-bagian penting dalam sebuah bucket elevator antara lain:

a) Pulley/chain dan sprocket Penggerak

Pulley/chain dan sprocket penggerak merupakan sebuah system transmisi


yang digunakan pada sebuah bucket elevator. Sistem transmisi ini tempat

diletakkannya bucket dan akan berputar dari atas ke bawah dan sebaliknya.

b) Bucket

Bucket berfungsi sebagai tempat atau wadah pembawa material yang akan

dipindahkan.

4. Berdasarkan fungsinya, bucket pada alat bucket elevator terdiri

atas:

a) Deep Bucket ( Minneapolis Type )


Memiliki sudut potong 45 0, digunakan untuk bahan yang sangat kering

dan biasanya berbentuk butiran. Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia .

Bucket jenis ini biasanya dipasang pada pulley sebagai penggeraknya. Sebagai

contohnya bucket jenis ini digunakan untuk membawa material seperti jagung,

pasir dan semen Berikut Gambar deep bucket :

Gambar 2.2 Deep Bucket

b) Shallow Bucket ( Buckets for Wet or Sticky Materials )

Memiliki sudut potong 45 0, di gunakan untuk material yang mengandung

uap air dan lengket. Sebagai contohnya digunakan untuk membawa material

seperti tanah liat. Berikut Gambar Shallow Bucket :

Gambar 2.3 Shallow Bucket

c) V-Bucket Type (Stamped Steel Bucket for Crushed Rock )

Digunakan untuk material Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan

-bongkahan besar serta material yang berat berat dan abrasif. Biasanya digunakan

untuk membawa material seperti batu. Berikut gambar V-Bucket Type:


Gambar 2.4 V-Bucket Type

d) Bagian penggerak/motor

Merupakan sumber penggerak pada bucket elevator.

e) Casing

Merupakan bagian pada bucket elevator yang berfungsi untuk pelindung

dan mencegah material tidak tumpah atau keluar dari bucket pada saat proses

berlangsung.

f) Pengencang ( take-up )

g) Transmisi Gerak

Berfungsi untuk mentransmisikan gerak dari motor penggerak ke bagian

sprocket atas. Biasanya transmisi gerak yang dipakai biasanya dapat berupa

transmisi roda gigi, belt atau rantai. Berikut bagian-bagian dari bucket elevator :

Gambar 2.5 Bagian-Bagian Bucket Elevator

5. Jenis-Jenis Bucket Elevator Berdasarkan sistem transmisi yang di

gunakan bucket elevator di bedakan atas 2, yaitu :

1) Menggunakan Transmisi Sabuk ( belt )

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan transmisi sabuk antara

lain:
a) Faktor material yang di angkut. Bila material bersuhu >150 maka sabuk

mengalami pemuaian sehingga kekuatannya menurun.

b) Faktor Tranmisi yang di hantarkan. Jika material yang diangkut berupa

serbuk maka ada kemungkinan serbuk halus masuk ke sisi permukaan

pully penggerak sehingga dapat terjadi slip pada pulley dan belt.

c) Faktor Perawatan. Belt lebih banyak memerlukan perawatan akibat robek

dan suhu operasi yang tinggi.

2). Menggunakan Transmisi Rantai ( chain)

Kelebihan penggunaan sistem transmisi antara lain:

a) Kemungkinan terjadinya pemuaian sedikit

b) Kemungkinan terjadi slip sedikit karena roda penggerak menggunakan

sprocket .

c) Perawatan relatif sedikit karena kemungkinan terjadi kerusakan pada rantai

sedikit disbanding pulley.

d) Usia pakai lebih lama

6. Prinsip Kerja Bucket Elevator

a) Cara kerja dari bucket elevator

Cara kerja dari bucket elevator, yaitu memanfaatkan putaran dari sprocket

penggerak dengan menggunakan rantai atau pulley sebagai penghubungnya.

Dimana material curah ( bulk material ) masuk ke corong pengisi ( feed hopper )

pada bagian bawah elevator (boot ). Material curah ditangkap bucket yang

bergerak, kemudian oleh bucket di angkat ke atas. Setelah sampai pada sprocket

bagian atas, material akan dikeluarkan kearah corong keluar atau ( discharge spout

). Berikut gambar prinsip kerja bucket elevator :


Gambar 2.6 Prinsip Kerja bucket Elevator

b) Gerakan pada bucket Elevator

Sebelum mencapai pulley penggerak, bucket bergerak dengan serempak

(uniform) sepanjang lintasan lurus ( rectilinier patch ) dan bekerja gaya gravitasi

P= m.g yang beraksi pada muatan, jika bucket mulai berputar pada pulley (atau

sprocket ) gaya sentrifugal di tambahkan pada gaya gravitasi Berikut gambar

gerakan bucket elevator :

Gambar 2.7 Gerak bucket elevator

7. Keunggulan Bucket Elevator


Konveyor jenis bucket elevator lebih banyak digunakan jika

dibandingkan dengan alat angkut lainnya karena bucket elevator mempunyai

sifat-sifat dan keuntungan sebagai berikut:

a) Pengangkutan yang rutin.

b) Jalur pemindahan yang tetap.

c) Kebutuhan sumber tenaga kecil.

d) Tidak memerlukan banyak tempat.

e) Konstruksi yang sederhana.

f) Kapasitas angkat yang cukup besar.

g) Perawatan yang realtif mudah.


DAFTAR PUSTAKA

Amaravat, Utkarsh. 2012. Design and Model of Bucket Elevator. Gujarat: A.D.
Patel Institute of Techonology, New V.V. Nagar.
López, Vicente Díaz, dkk. 2008. Bucket Elevator. Madrid: Mechanical
Engineering Department, Carlos III University

Anda mungkin juga menyukai