Anda di halaman 1dari 17

POSITIVE PRESSURE CONVEYOR

Disusun Oleh:

Aulia Rahmanita Kelas B 21030115120073


Herlambang Abriyanto Kelas B 21030115120074
Tri Kusumastuti Kelas B 21030115120075
Nurmy Lailati Guyana Kelas B 21030115120079
Tri Hanly Maurice Kelas B 21030115140183
Daniel Asdi B. S. Kelas B 21030115140184
Talita Maharani Kelas B 21030115140187
Amelia Naomi Kelas B 21030115140188
Jedy Prameswari Kelas B 21030115140190
Asri P.S. Kelas B 21030115140118
Ignatius Setiadi P. Kelas B 21030115140123

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
PENDAHULUAN

Di dunia industri seringkali dihadapkan dengan realitas-realitas yang terjadi


diantaranya yaitu antara sumber bahan baku dengan pabrik pengguna bahan baku atau jarak
antar pabrik yang satu dengan yang lain maupun jarak antar alat proses yang satu dengan
yang lain dalam suatu pabrik yang sama mengalami jarak yang jauh atau medan yang sulit
dijangkau. Selain itu, pengguna seringkali membutuhkan pasokan bahan baku secara continue
dengan laju tertentu seperti keinginan, keterbatasan tenaga dan kemampuan manusia serta
bahan baku baik setengah jadi maupun jadi serta produk berada dalam wujud padat, gas,
ataupun cair sehingga memerlukan perlakuan tertentu tergantung dengan sifat yang
dimilikinya. Dari permasalahan yang dihadapi oleh industri yang tampak pada realitas-
realitas tersebut, maka alat pemindahan/ transportasi padatan yang bekerja secara continue
dengan laju tertentu sangat diperlukan mekanisme yang baik dalam sistem transportasi sangat
dibutuhkan.
Mesin penunjang peralatan penanganan bahan padat merupakan mesin yang penting
bagi kelancaran jalannya proses pengolahan, terutama dalam hal pemindahan bahan, baik
bahan baku, alat-alat pembantu, maupun produk olahannya. Peralatan yang termasuk dalam
kelompok ini adalah semua peralatan yang digunakan untuk pemindahan bahan sebelum
proses, bahan baku, bahan penunjang, maupun produk sebelum proses, selama proses, setelah
proses, di dalam maupun di luar pabrik. Pemindahan yang dilakukan bisa secara vertikal
maupun horizontal. Alat transportasi yang bekerja secara continue ini diperlukan karena
sangat menguntungkan dimana kapasitas dapat dipenuhi, waktu pemindahan dapat menjadi
lebih singkat, serta keselamatan manusia dapat lebih terjamin.
(Muhammad, 2015)
Salah satu pengangkut yang sering digunakan adalah conveyor yang berfungsi
mengangkut bahan-bahan industri berbentuk padat secara continue. Conveyor merupakan alat
yang digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lainnya
(transportasi material). Aplikasi conveyor sangat berguna dalam suatu industri yang
membutuhkan transportasi material berat dan besar dan memungkinkan untuk transportasi
secara cepat dan efisien sehingga sering digunakan dalam penanganan material (material
handling) dan industri pengemasan (packaging).
(Anonim, 2010)
Ada bermacam-macam jenis conveyor yaitu belt conveyor, chain conveyor, screw
conveyor, dan pneumatic conveyor. Pneumatic conveyor terdiri dari 2 jenis yaitu positive
pressure conveyor dan negative pressure conveyor. Positive pressure conveyor merupakan
alat transportasi material yang terdiri dari drum-drum yang dihubungkan dengan saluran
pipa. Positive pressure conveyor digunakan untuk mentrasportasi bahan-bahan/material
berukuran sangat kecil seperti abu, pasir, bubuk, debu, dsb.
Cara kerja positive pressure conveyor adalah dengan memanfaatkan prinsip tekanan.
Material yang ingin ditransportasi dimasukan kedalm kolom drum dan pada kolom tersebut
diisi dengan tekanan tinggi. Apabila tekanan sudah cukup tinggi maka material mulai
ditransportasi ke kolom lainnya. Selama proses berlangsung tekanan lama-kelamaan akan
menurun dan akan habis. Apabila material sudah ditransportasi seluruhnya dapat ditandai
dengan sangat kecilnya tekanan di kolom pertama.
Conveyor jenis ini digunakan karena proses pemindahan terjadi hampir tanpa losses
karena material dipindah dalam pipa yang ditutup rapat. Selain itu, unit proses ini memiliki
kemampuan untuk memindahkan material berdebu, menghemat uang dan ruang, kemampuan
memindah barang dalam berbagai sudut dan arah, perawatan kecil, dan fleksibel.
Conveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-
kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus
diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya
pengoperasian lebih tinggi.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar
dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-
perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang
tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik. (Zufry, 2010)
ISI

PENGERTIAN

Pneumatic conveyor adalah alat yang menggunakan bantuan udara untuk


memindahkan material dari satu atau beberapa titik ke satu atau beberapa titik lainnya.
Positive pressure conveyor termasuk salah satu dari 2 jenis sistem dalam pneumatic
conveyor, dengan jenis satunya lagi adalah vacuum conveyor.

Positive pressure conveyor adalah alat yang menggunakan sifat angin yang bergerak
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah untuk memindahkan material yang diinginkan dari satu
atau beberapa titik ke satu atau beberapa titik lainnya, dengan jarak dan kapasitas lebih tinggi
dari yang dimungkinkan oleh alat dengan sistem vacuum. Biasanya digunakan untuk bulk
material dalam fase dilute yang dapat diterbangkan oleh udara. Positive pressure conveyor
biasanya memanfaatkan blower udara untuk memindahkan material.

KRITERIA BAHAN YANG DIANGKUT

Konveyor yang digunakan untuk mcngangkut bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor
ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.( Zufri, 2010)

Pada konveyor ini alat dipakai, antara lain:

Sebuah pompa atau kipas angin/blower untuk menghasilkan aliran


udara.

Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.

Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Pada tipe yang sederhana (Gambar 2.3), sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -
bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Gambar 2.3. Pneumatic Conveyer

Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan
menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.

Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan
debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah
produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara
siklon dan pompa.( Zufri, 2010)

Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya
harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain)
supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan
arsen.

Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-
kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus
diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya
pengoperasian lebih tinggi.

Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada
kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk
mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat
bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.

DASAR PEMILIHAN

Pneumatic coveyor, atau disebut juga konveyor udara, terutama berfungsi untuk
memindahkan muatan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui
pipa (duct) (Zainuri, 2008).
Prinsip umum operasional semua jenis pemindahan pneumatik adalah gerak
dipindahkan ke bahan oleh aliran udara yang bergerak sangat cepat. Pneumatic conveyor
banyak digunakan di industri, seperti industri makan dan minuman, industri obat-obatan dan
sebagainya. Berbagai macam material yang dapat dipindahkan terdiri dari material kering
(dry free-flowing) dan material bubuk (powdered material), seperti: semen, debu, batu bara,
butiran, alumina, apatie concentrate, ashes, kapas, batu bara serbuk, serbuk kayu gergajian,
bahan katalis, dan sebagainya. Kapasitas dan karateristik umum pneumatic conveyor
bervariasi.
Jenis tertentu memiliki kapasitas sampai 300 ton/ jam untuk satu pipa. Kemampuan
memindah sampai pada jarak 1,8 km, dengan ketinggian sampai 100 m tanpa pemindahan
antara (intermediate transfer).
Kelebihan pneumatic conveyor adalah :

a. Material yang dipindah dalam pipa yang ditutup rapat (hermetically sealed pipe)
dan tanpa losses.

b. Kemampuan memindahkan material berdebu.

c. Menghemat ruang dan kemampuan pemindahan dalam berbagai sudut dan arah.

d. Sedikit part yang bergerak.

e. Kemudahan dalam proses pemindahan otomatis.

Kekurangan utama pneumatic conveyor adalah


a. Konsumsi daya besar (1 sampai 4 kWh per ton material yang dipindahkan).
b. Part mudah sobek ketika memindahkan bahan abrasif.

c. Tidak sesuai untuk memidahkan bahan yang mudah mengembun (moist) dan
mudah menempel pada logam (sticky materials).

Ada beberapa macam pneumatic conveyor. Berdasarkan metode pemindahanya,


pneumatic conveyor dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a. Suction conveyor.

b. High pressure conveyor.

c. Medium pressure conveyor.

d. Kombinasi suctionpressure conveyor.

Pneumatic conveyor untuk memindahkan material curah dalam aliran udara didesain
menurut kapasitas Q ton per jam yang dibutuhkan, panjang, dan konfigurasi pipa (diagram
lintasan). Sifat-sifat fisik dan mekanis bahan yang dipindahkan perlu juga diperhatikan.
Parameter yang penting diketahui dalam 9 Laporan Proyek Akhir.
Perhitungan pneumatic conveyor adalah kebutuhan udara yang diperlukan Vair
(m3/det), tekanan udara P (kg/cm2), dan diameter dalam pipa konveyor dp (m). Parameter
lain adalah panjang lintasan konveyor (), berat konsentrasi campuran (kg),dan
kecepatan pemindahan aliran udara dalam pipa konveyor vair (m/det). Perhitungan umunya
berdasarkan data yang diperoleh dari pengalaman praktik operasional dan uji lab (test plants).

Positive pressure Conveyor banyak digunakan karena berbagai keuntungan yang


dipertimbangkan, antara lain:

1. Positive Pressure conveyor memiliki system yang sederhana. Hal ini dapat dilihat dari
desainnya yaitu digunakan pipa dengan diameter kecil untuk mentransfer material

2. Fleksibel alatnya. Pipa pengangkutnya dapat diatur lengkungannya agar cocok dan
pas dengan keadaan sekitar

3. Tidak memakan tempat yang luas. Karena systemnya sederhana, tata ruang yang
dibutuhkan juga relative kecil
4. Sistemnya tertutup. Dari system tertutup tersebut, akibatnya tidak ada debu yang
dihasilkan, sehingga relative bersih.

5. Memiliki bebrapa bagian yang dapat bergerak.

6. Material dapat diangkut melalui jarak yang relatif panjang menggunakan sistem ini,
sehingga dapat meminimalisir tenaga
7. Alat ini digunakan pada bahan yang akan dihilangkan panas dan asapnya
(Admin, 2016)

Selain itu, Positive Conveyor dapat digunakan dalam proses makanan basah, seperti
proses daging yang dibekukan, digoreng ataupun dalam produksi sosis. Seafood atau hasil
laut juga dapat di proses dengan conveyor ini beserta dengan buah-buahan, sayur mayor,
olahan kentang seperti keripik kentang dan kentang goreng. Dalam industri makanan,
Positive Conveyor juga dapat digunakan dalam industri pembuat roti, pembuatan keju dan
pembuatan sereal.

Kemudian, dari segi fisik, Positive Drive Conveyor memiliki keunggulan yaitu resiko
yang lebih kecil untuk bahan baku yang di antar terpeleset atau jatuh. Selain itu dengan
double raw teeth yang berfungsi untuk memastikan bahan baku tidak akan terjatuh dan akan
di transport dengan baik. Lalu, Positive Drive Conveyor yang di buat dengan monomaterial
yang diperkuat (HDPE) akan lebih gampang untuk dibersihkan, sehingga menurunkan biaya
operasi, dan juga lebih aman untuk digunakan dalam industri makanan, karena bahan yang
tidak beracun.
GAMBAR ALAT

Gambar 1.1 Pneumatic Conveyor

Gambar 1.2 Sistem Transport Positive Pressure Dilute Phase


Gambar 1.3 Positive Pressure Conveying System

PRINSIP KERJA ALAT

Sistem tekanan positif beroperasi di atas tekanan atmosfer dan digunakan untuk
memindahkan bahan dari sumber tunggal atau ganda untuk satu atau beberapa tujuan, jarak
yang digunakan menengah dengan kapasitas lebih besar dari yang mungkin dilakukan dengan
menggunakan sistem vakum. Sistem ini terdiri dari rotary airlock, penyaring/ pemisah,
susunan siklon, dan blower. Skema di atas menunjukkan pengaturan dari komponen sistem
tekanan positif:

Bahan memasuk pipa conveyor dengan tekanan lebih tinggi, melalui perangkat umpan
khusus, biasanya katup (rotary airlock valve). Bahan tersebut sering tersuspensi dalam aliran
udara dan bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi tergantung pada ukuran partikel
padat. Bahan yang tersuspensi dengan udara dipisahkan pada titik terminal dengan suatu
penyaring / pemisah siklon, lalu bahan langsung ke masuk ke pipa proses yang kemudian
dibuang ke perangkat berkumpulnya debu hilir.
Dalam sistem semacam ini, bahan tidak melalui fan / blower. Maka ada dua
keuntungan ini. Pertama, roda kipas tidak merusak bahan. Kedua, kipas tidak mengalami
keausan karena bahan. Sistem ini umumnya beroperasi secara terus menerus (continue) yang
artinya bahan terus dimasukan pada titik awal dan tiba di tempat tujuan tanpa gangguan. Hal
ini memungkinkan diadaptasinya sistem semacam ini untuk kapasitas dan aplikasi berat terus
menerus.
DASAR - DASAR PERHITUNGAN

Dalam mendesain sistem pneumatic conveying, diperlukan suatu tahap-tahap tertentu. Tahap tersebut
antara lain dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.4 Diagram Design Pneumatic Conveying

Tahap 1 Menspesifikasikan bahan yang akan diangkut


Pada tahap ini, harus dipahami kriteria dan sifat-sifat bahan yang ingin digunakan,
sehingga dapat dilihat mana yang terbaik dan cocok untuk proses yang akan dilakukan. SIfat-
sifat yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Nama material tersebut
2. Sifat ketikda dalam jumlah yang besar
Densitas
Besar Partikel
Kandungan Air dalam bahan
Permeabilitas
Kemampuan menyimpan udara
3. sifat ketika dalam jumlah yang kecil
Densitas
Bentuk
Kekeras
Kerapuhan
Data tentang densitas dari bahan dalam jumlah yang besar dibtuhkan untuk
menentukan ukuran dari komponenkomponen alat seperti rotary valve dan blow tank. Data
tentang kemampuan bahan meyimpan udara serta permeabilitas bahan akan berdampak pada
keefektifan kinerja alat dan besar kecepatan udara yang dibutuhkan. Kekerasan partikel juga
menentukan dalam masalah-masalah saat alat digunakan. Kerapuhan bahan juga berpengaruh
dalam degrades bahan yang bisa terjadi saat proses dalam alat berjalan

Tahap 2 - Menspesifikasikan laju massa yang dibutuhkan


Untuk sistem continuous maka laju alir harus jelas. Jika tipe sistem yang dibutuhkan
sudah diketahui dari awal, maka laju bahan bisa diketahui.

Tahap 3 Perkirakan jarak yang akan ditempuh


Panjang dari pemipaan harus dipertimbangkan termasuk ukuran masing masing pipa
secara horizontal ataupun vertical ke atas dan ke bawah. Hubungan antara pipa yang satu
dengan yang lain juga harus dipertimbangakan

Tahap 4 Tentukan spesifikasi dari pipa yang akan digunakan (diameter lubang)
Diameter lubang merupakan hal yang penting dalam mendapatkan laju bahan tertentu
di sepanjang jalur pipa. Jika mendapatkan masalah di kemudian waktu, maka harus pula
dilakukan peninjauan kembali terhadap spesifikasi pipa.
Tahap 5 Tentukan pula line pressure drop) Penurunan tekanan dalam pipa
Juga merupakan factor penting yang harus dipertimbangakn, dan dihitung, dan jika
tidak bisa digunakan, maka harus ditinjau kembali.

Tahap 6 Tentukan kecepatan udara masuk pada alat


Tidak dapat dikira-kira dan harus ditentukan secara pasti. Untuk fase larutan,
kecepatan udara minimum adalah sekitar 10 m/s. Rumus yang digunakan adalah

Tidak diperkenankan untuk menggunakan nilai minimal dari kecepatan udara dalam
perancangan karena sontakan pada bahan bisa menurunkan kecepatan. Jika kecepatan udara
kurang, maka akan sulit untuk menggerakan bahan.

Tahap 7 Hitung laju massa udara


Merupakan tahap pertama untuk mengevaluasi rasio solids loading dan memeriksa
nilai dari kecepatan udara masuk. Biasanya menggunaakanh hukum gas ideal. Rumus yang
biasa digaunakan ialah

Dimana C1 adalah laju udara masuk (m/s). ma adalah laju massa udara(kg/s); R adalah
konstanta dengan nilai 0.287kK/kg; T adalah suhsu (K); d adalah diameter pipa (m); dan p1
adalah tekanan udara masuk. (kN.m2)
Diubah, sehingga menjadi rumus laju massa udara, yakni

Tahap 8 Hitung rasio solid loading


Rasio solid loading adalah rasio dari laju bahan (pada tahap 2) terhadap laju massa
udara (tahap 7). Rumusnya ialah :
Tahap 9 Periksa kecepatan dari aju udara yang masuk dalam conveying
Setelah mendapatkan rasio dari tahap 8 maka, nilai tersebut dapat digunakan untuk
mencari kecepatan dari udara masuk dengan rumus

Jika nilainya berbededa dengan estimasi awal, maka perlu diulang dari tahap 6. Proses iterasi.
Namun jia bahan tidak memiliki fase padat, maka tahap ini bisa dilewati

Tahap 10 Periksa line pressure drop


Untuk mengevaluasi garis tekanan bisa digunkan untuk sistem dan menghasilkan nilai
penurunan tekanan yang diperiksa.

Tahap 11 Spesifikasikan kembali laju massa bahan


Jika pengecekan penurunan garis tekanan mendekati perkiraan, maka kembali ke stage 5 dan
pilih nilai baru.

Tahap 12 - Penentuan kembali spesifikasi pipa


Jika nilai penurunan garis tekanan pada stage 10 tidak memuaskan, pilih bor pipa yang lain.

Tahap 13 Hitung kebutuha listrik


Jika parameter telah di evaluasi atau dicari, maka bisa diketahui daya yang dibutuhkan.
Untuk hasil tugas yang mendekati tepat bisa membandingkan variabel berbeda. Model
sederhana berdarsarkan tekanan isothermal bisa digunakan. Model nya pada persamaan
4
berikut = 165 (3) kW

Tahap 14 Nilai peforma alat

Tahap 15 Spesifikasikan jenis pipa yang dibutuhkan


Tahap 16 Tentukan kebutuhan udara
Kebutuhan udara di ketahui dari suku laju alir volumetric dan pelepasan atau menyerapan
tekanan. Hubungan antara massa dan laju alir volumetric
Ma = x V kg/s

(Mills, 2014)
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan: Misbahudin Alhanif (21030115130158)

1. Pertimbangan apa yang membuat kalian lebih memilih pneumatic conveyor : positive
pressure dibandingkan metode vacuum?
Jawaban: Karena power yang digunakan pada positive pressure lebih kecil dibanding metode
vacuum.

Pertanyaan: Misbahudin Alhanif (210301151301580)


2. Bisakah pressure drop di minimalisasi?
Jawaban: Pressure drop dapat diatur, dengan cara mengatur spesifikasi pipanya. Karena
pressure drop dipengaruhi oleh kekasaran permukaan pipa.

Pertanyaan: Febio Dalanta (21030115120008)


3. Kapan kita memilih pneumatic conveyor?
Jawaban: Pneumatic conveyor dipilih ketika material yang ingin di pindahkan adalah material
dengan ukuran kecil, seperti debu, semen, dsb. Pneumatic conveyor juga dipilih ketika
ruangan yang tersedia terbatas, karena conveyor ini dapat beroperasi dalam ruangan kecil.

Pertanyaan: Dyah Ayu Dewi Anggraini (21030115120058)


4. Untuk mendapatkan udara, apakah hanya dari blower saja atau ada sumber lain?
Jawaban: Bisa menggunakan compressor. Udara yang digunakan berasal dari udara sekitar.

Pertanyaan: Chintya Chandra A (21030115120077)


5. Seberapa panjang pipa itu digunakan?
Jawaban: Pipa biasanya dipakai untuk ruang-ruang kecil. Tapi bisa mencapai 1000 m.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. Answers to Eight Common Questions About Pneumatic Conveying. Diakses
dari http://www.nol-tec.com/answers-to-eight-common-questions.html pada tanggal
24 November 2016.
Anonim. 2010. Konveyor Aliran Udara. Diakses dari https://laskarteknik.com/2010/10/18/
konvenyor-aliran-udara-pneumatic-conveyor/ pada tanggal 24 November 2016.
Mills, David. 2004. Pneumatic Conveying Design Guide 2nd ed. Oxford : Elsevier
Butterworth-Heinemann
Muhammad, Mahathir. 2015. Conveyor. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/308
939532/Pribjdsfgdsjgfkjgdsgfkjdgsfjgjdgsfgkjdgsfksdgfkgdskgfkdsgfkgdskfgkdsgfgd
sjgfsdfkjdsjgfksdgfkgdskgfsdnt-Isi-Makalah-Oteka pada tanggal 24 November 2016
Puspitosari, D. 2013. Pneumatic Conveyor. Diakses dari
http://www.slideshare.net/girrorigor/pneumatic-conveyor-systems-ppt
Siregar, Z. H. 2010. Konvenyor Aliran Udara Pneumatic Conveyor. Diakses dari

https://laskarteknik.com/2010/10/18/konvenyor-aliran-udara-pneumatic-conveyor/
pada tanggal 25 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai