PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian pneumatic
conveyor.
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan gambar konstruksi alat
pneumatic conveyor.
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan
alat pneumatic conveyor.
4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerja dari pneumatic
conveyor.
1
5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan perhitungan perancangan
pneumatic conveyor.
BAB II
ISI
II.1. DEFINISI
Pneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi untuk memindahkan
bahan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa.
Penggunaan pneumatic conveyor banyak diterapkan pada industri makanan dan
minuman untuk mengangkut berbagai material kering dan material bubuk.
Kapasitas pneumatic conveyor bisa mencapai 300 ton/jam untuk satu pipa, dan
jarak perpindahan bisa mencapai 1,8 km dengan ketinggian 100 m tanpa
perpindahan antara.
Karakteristik conveyor untuk bahan yang berbeda dapat bervariasi secara
signifikan. Khususnya untuk bahan yang diangkut dalam fase padat. Setiap
sistem pneumatik, yang menggunakan pipa atau saluran yang disebut jalur
transportasi yang membawa campuran bahan dan aliran udara. Bahan-bahan ini
seperti bahan bubuk mengalir ditumbuk seperti semen, fly ash, dll. Bahan-bahan
ini dapat diangkut dengan mudah ke berbagai tujuan dengan menggunakan aliran
udara kecepatan tinggi melalui jalur pipa. Produk dipindahkan melalui berbagai
tabung melalui tekanan udara,
2
Gambar 1. Sistem komponen pada pneumatic conveyor
B. Metode
Pneumatic conveying sistem dibagi menjadi dua yaitu dilute phase dan dense
phase. Dimana keduanya dapat bekerja secara under pressure atau vacuum.
1. Dilute Phase
3
Gambar 2. Sistem pneumatic conveying tipe dilute phase
2. Dense Phase
4
ditutup dan dikompresikan udara lalu dicampurkan ke dalam transporter.
Dikompresi udara ekstrud material transporter ke conveyor line dank e
destination. Saat transporter dan conveyor line kosong, udara terkompresi
dimatikan dan transporter reloaded. System ini terus terjadi sampai semua
material yang dibutuhkan untuk proses tersebut telah ditransfer.
B. Kekurangan
Pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya
untuk jumlah pengangkutan yang sama.
Perhitungan- perhitungan pada konveyor pneumatik memuat faktor-
faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
5
tidak mengalami keausan karena bahan. Sistem ini umumnya beroperasi
secara terus menerus (continue) bahan terus dimasukan pada titik awal, dan
tiba di tempat tujuan tanpa gangguan. Hal ini memungkinkan sistem
semacam ini mudah diadaptasi untuk kapasitas dan aplikasi berat terus
menerus.
6
yang menyentuh bahan dan tidak ada debu dapat melarikan diri ke atmosfer.
Untuk menghindari kebocoran maka dibuat penahanan yang kuat, terutama
ketika digunakan untuk bahan berbahaya.
Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa jika tempat tinggi atau jauh
jaraknya, komponen harus dirancang untuk vakum tinggi. Hal ini menambah
biaya untuk komponen dan harus dipertimbangkan ketika membandingkan
metode transportasi.
7
masing-masing. Meskipun penggerak udara dibagi antara dua sistem,
masing-masing bagian dari sistem akan membutuhkan unit filtrasi sendiri.\
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem
kombinasi positif-negatif :
D. Vakum Ganda Dan Sistem Tekanan Positif (Dual Vacuum And Positive
Pressure Systems)
Jika pengangkutan bahan membutuhkan sistem vakum lebih dari
kombinasi sistem tekanan negatif dan positif, khususnya dalam hal jarak,
maka sistem dual harus dipertimbangkan. Dalam kombinasi ini dua elemen
conveying dipisahkan dan dua penggerak udara disediakan. Dengan ini
berarti penggerak udara disesuaikan agar dapat digunakan untuk sistem
vakum dan sistem tekanan positif yang paling tepat dapat digunakan untuk
transfer material seterusnya.
Dengan kemampuan menggunakan udara bertekanan tinggi untuk
membawa bahan, conveying fase padat memungkinkan untuk beberapa
bahan yang tepat. Jika bagian off loading vakum hanya berjarak pendek,
memungkinkan bahwa bahan dapat dibawa dalam fase padat. Sekali lagi
karena ada dua sistem yang terpisah, dua perangkat pemisahan gas-padat
juga harus disediakan.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem
Vakum Ganda :
8
Gambar 7. Sistem Dual Vakum Pneumatic Conveyor
9
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
A. Bhatia. Pneumatic Conveying Systems. Greyridge Farm Court Stony Point, NY:
Continuing Education and Development, Inc.
Caesar. 2012. Macam-macam Conveyor. Diakses dari http://caesarvery.blogspot.
com/2012/11/macam-macam-conveyor.html pada 3 Desember 2013 pukul 20:22
WIB.
Ikhsanudin, Anwar. 2010. Proses Produksi Tepung Terigu. Program Studi DIII
Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mills, David. 2004. Pneumatic Conveying Design GuideSecond Edition. Linacre House,
Jordan Hill, Oxford : Elsevier Butterworth-Heinemann.
Mills, David, Mark G. Jones, dan Vijay K. Agarwal. 2004. Handbook of Pneumatic
Conveying Engineering. Madison Avenue, New York: Marcel Dekker, inc.
Stuart, John.2002.Pneumatic Conveying, Dilute-Phase Design Guideline.
Engineering Standar.Nova Chemical.
11