Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Unit Operasi adalah suatu tahapan dasar dalam suatu proses. Unit operasi
tidak hanya mengubah suatu zat seperti reaksi di dalam reaktor kimia namun
juga terjadi perubahan fisik maupun fasa seperti pemisahan, kristalisasi,
penguapan, filtrasi dan beberapa contoh lainnya. Secara garis besar dapat dibagi
dalam lima kelas yaitu, proses aliran fluida, proses perpindahan panas, proses
perpindahan massa, proses termodinamis, dan proses mekanis.
Proses mekanik adalah proses yang dilakukan secara mekanis untuk
materi berbentuk padatan. Proses mekanik termasuk pengecilan dan pembesaran
ukuran, pemilahan ukuran, aglomerasi, pencampuran padatan, dan transportasi
zat padat. Salah satu proses mekanik yaitu transportasi zat padat yang merupakan
suatu sistem untuk memindahkan material padat dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Salah satu contoh dari transportasi zat padat yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah pneumatic conveyor.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pneumatic conveyor?
2. Bagaimanakah gambar konstruksi alat pneumatic conveyor?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan alat pneumatic conveyor ini?
4. Bagaimana prinsip kerja dari pneumatic conveyor?
5. Bagaimana perhitungan perancangan pneumatic conveyor?

I.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian pneumatic
conveyor.
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan gambar konstruksi alat
pneumatic conveyor.
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan
alat pneumatic conveyor.
4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerja dari pneumatic
conveyor.

1
5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan perhitungan perancangan
pneumatic conveyor.

BAB II
ISI

II.1. DEFINISI
Pneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi untuk memindahkan
bahan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa.
Penggunaan pneumatic conveyor banyak diterapkan pada industri makanan dan
minuman untuk mengangkut berbagai material kering dan material bubuk.
Kapasitas pneumatic conveyor bisa mencapai 300 ton/jam untuk satu pipa, dan
jarak perpindahan bisa mencapai 1,8 km dengan ketinggian 100 m tanpa
perpindahan antara.
Karakteristik conveyor untuk bahan yang berbeda dapat bervariasi secara
signifikan. Khususnya untuk bahan yang diangkut dalam fase padat. Setiap
sistem pneumatik, yang menggunakan pipa atau saluran yang disebut jalur
transportasi yang membawa campuran bahan dan aliran udara. Bahan-bahan ini
seperti bahan bubuk mengalir ditumbuk seperti semen, fly ash, dll. Bahan-bahan
ini dapat diangkut dengan mudah ke berbagai tujuan dengan menggunakan aliran
udara kecepatan tinggi melalui jalur pipa. Produk dipindahkan melalui berbagai
tabung melalui tekanan udara,

II.2. KONSTRUKSI ALAT


A. Sistem Komponen

2
Gambar 1. Sistem komponen pada pneumatic conveyor

Berikut ini bagian-bagian pada pneumatic conveyor :


1. Rotary blower/centrifugal fan
Merupakan alat yang digunakan sebagai pembangkit tenaga udara/angin
untuk penghembusan dan penghisapan produk.
2. Conveyor pipe
Merupakan alat yang berbentuk pipa yang mengalirkan produk dari bawah
ke atas dengan sistem vacum.
3. Cyclone
Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan produk dari udara yang
bebentuk cones dan dilengkapi dengan air lock. Produk dan udara yang
masuk kedalam cyclone secara tragensial akan membentuk gerakan spiral
yang mengakibatkan adanya gaya sentrifugal, sehingga terjadi pemisahan
produk dengan kecepatan konstan. Udara akan keluar melalui outlet
sedangkan produk akan keluar melalui air lock.
4. Filter
Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan udara dari produk yang
tidak berhasil dibersihkan oleh cyclone karena efisiensi cyclonehanya antara
70% hngga 90%. Dalam sistem pneumatik, tekanan udara diubah dengan
penggerak udara (air mover), yang menghasilkan tekanan atau vacuum.
Ketika berada di awal sistem, air mover mendorong udara melalui sistem
dan sistem beroperasi di bawah tekanan. Ketika berada di akhir sistem,
penggerak udara menarik udara melalui sistem dan sistem berjalan di bawah
vakum. Dengan mengendalikan tekanan atau vakum dan aliran udara di
dalam sistem, maka sistem dapat mentransfer material.

B. Metode
Pneumatic conveying sistem dibagi menjadi dua yaitu dilute phase dan dense
phase. Dimana keduanya dapat bekerja secara under pressure atau vacuum.
1. Dilute Phase

3
Gambar 2. Sistem pneumatic conveying tipe dilute phase

System ini bergantung pada kecepatan aliran udara. Di awal system,


kecepatan aliran udara (dimana material diambil, tertahan di feedpoint),
umumnya dianggap sebagai daerah kritis karena udara pada kecepatan
terendah dalam seluruh system terdapat pada titik ini. Material turun dari
keadaan statis ke dalam aliran udara. Kecepatan udara yang dibutuhkan
untuk mengambil bahan tergantung pada masing-masing partikel ukuran dan
padatan, tetapi dapat berkisar 3,000 untuk 8.000 fpm (feet per menit). Dilute
phase beroperasi pada kecepatan yang relative tinggi di perbedaan tekanan
yang relative rendah. Untuk merancang pneumatic dilute phase harus
menggunakan perhitungan massa (pon bahan/ pon udara). Sedangkan untuk
mempertimbangkan suhu udara ambient lokasi, kelembaban, dan altitude
(ketinggian tempat).

2. Dense Phase

Gambar 3. Sistem pneumatic conveying tipe dense phase

Dalam system ini, bahan dari penyimpanan dimuat oleh gravitasi ke


transporter. Setelah transporter penuh, katup inlet bahan dan ventilasi katup

4
ditutup dan dikompresikan udara lalu dicampurkan ke dalam transporter.
Dikompresi udara ekstrud material transporter ke conveyor line dank e
destination. Saat transporter dan conveyor line kosong, udara terkompresi
dimatikan dan transporter reloaded. System ini terus terjadi sampai semua
material yang dibutuhkan untuk proses tersebut telah ditransfer.

II.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


A. Kelebihan
 Perawatan yang relative murah.
 Konsumsi daya yang kecil.
 Fleksibilitas pengangkutan.
 Proses pemindahan terjadi hampir tanpa losses karena material dipindah.
dalam pipa yang ditutup rapat.
 Memiliki kemampuan untuk memindahkan material berdebu.
 Menghemat uang dan ruang.

B. Kekurangan
 Pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya
untuk jumlah pengangkutan yang sama. 
 Perhitungan- perhitungan pada konveyor pneumatik memuat faktor-
faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

II.4. PRINSIP KERJA


A. Sistem Tekanan Positif (Positive Pressure System)
Sistem tekanan positif beroperasi di atas tekanan atmosfer dan digunakan
untuk memindahkan bahan dari sumber tunggal atau ganda untuk satu atau
beberapa tujuan, jarak yang digunakan menengah dengan kapasitas lebih
besar dari yang mungkin dilakukan dengan menggunakan sistem vakum.
Terdiri dari rotary airlock, penyaring/ pemisah, susunan siklon, dan blower.
Bahan memasuk pipa conveyor dengan tekanan lebih tinggi, melalui
perangkat umpan khusus, biasanya katup (rotary airlock valve). Bahan ini
sering tersuspensi dalam aliran udara dan bergerak dengan kecepatan yang
relatif tinggi tergantung pada ukuran partikel padat. Bahan yang tersuspensi
dengan udara dipisahkan pada titik terminal dengan suatu penyaring /
pemisah siklon, lalu bahan langsung ke masuk ke pipa proses yang dibuang
ke perangkat berkumpulnya debu hilir.
Dalam sistem semacam ini, bahan tidak melalui fan / blower. Maka ada
dua keuntungan ini. Pertama, roda kipas tidak merusak bahan. Kedua, kipas

5
tidak mengalami keausan karena bahan. Sistem ini umumnya beroperasi
secara terus menerus (continue) bahan terus dimasukan pada titik awal, dan
tiba di tempat tujuan tanpa gangguan. Hal ini memungkinkan sistem
semacam ini mudah diadaptasi untuk kapasitas dan aplikasi berat terus
menerus.

Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem


tekanan positif :

Gambar 4. Sistem Tekanan Positif Pneumatic Conveyor

B. Sistem Tekanan Negatif atau vakum (Negative Pressure Or Vacuum


System)
Sistem conveying tekanan negatif beroperasi dengan tekanan di bawah
tekanan atmosfer. Tekanan negatif (vakum) umumnya digunakan untuk
memindahkan materi dari berbagai sumber seperti tangki penyimpan,
peralatan proses, truk dan mobil, ke satu atau beberapa tujuan. Sistem vakum
sangat baik untuk beberapa sisi masuk, produk melalui katup pengalir
sederhana, tetapi mahal jika produk memiliki beberapa tempat tujuan karena
masing-masing harus memiliki receiver penyaring sendiri dengan
kemampuan vakum parsial.
Sistem tekanan negatif umumnya menggunakan penghisap hingga 50 %
vakum untuk memindahkan materi melalui pipa ke tujuan dimana udara dan
produk dipisahkan di tempat dengan receiver penyaringan , atau siklon.
Produk memasuki conveyor secara langsung, atau dengan metering jika
diperlukan, melalui katup (rotary airlock valve). Bahan dibuang secara terus
menerus oleh airlock rotary atau sesekali oleh katup hopper, ke tangki
penyimpanan atau titik pembuangan lainnya. Dalam sistem vakum, tidak ada

6
yang menyentuh bahan dan tidak ada debu dapat melarikan diri ke atmosfer.
Untuk menghindari kebocoran maka dibuat penahanan yang kuat, terutama
ketika digunakan untuk bahan berbahaya.
Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa jika tempat tinggi atau jauh
jaraknya, komponen harus dirancang untuk vakum tinggi. Hal ini menambah
biaya untuk komponen dan harus dipertimbangkan ketika membandingkan
metode transportasi.

Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem


tekanan negatif :

Gambar 5. Sistem Tekanan Negatif Pneumatic Conveyor

C. Kombinasi Positif - Negatif Sistem (Combination Of Positive – Negative


System)
Sistem tarik-dorong menggabungkan keuntungan dan manfaat dari kedua
sistem tekanan negatif dan positif dalam satu sistem. Sistem ini digunakan di
mana ada beberapa titik masuk materi, dan beberapa titik pengiriman. Dapat
digunakan untuk mentransfer bahan dari berbagai sumber ke beberapa lokasi
pembuangan dan dengan demikian dapat memperpanjang jarak sistem
vakum.
Perlindungan dibuat untuk pengisap atau blower dari kemungkinan
masuknya material, seperti dengan sistem tekanan negatif. Daya yang
tersedia untuk sistem tersebut harus dibagi antara dua bagian, dan jaringan
pipa untuk dua bagian harus diukur hati-hati untuk memperhitungkan
tekanan operasi yang berbeda.
Beberapa penggerak udara, seperti blower beroperasi pada rasio tekanan
tertentu ini berarti mesin tidak akan mampu beroperasi selama rentang
tekanan yang sama dengan tugas gabungan dibandingkan dengan operasi

7
masing-masing. Meskipun penggerak udara dibagi antara dua sistem,
masing-masing bagian dari sistem akan membutuhkan unit filtrasi sendiri.\
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem
kombinasi positif-negatif :

Gambar 6. Sistem Kombinasi Positif-Negatif Pneumatic Conveyor

D. Vakum Ganda Dan Sistem Tekanan Positif (Dual Vacuum And Positive
Pressure Systems)
Jika pengangkutan bahan membutuhkan sistem vakum lebih dari
kombinasi sistem tekanan negatif dan positif, khususnya dalam hal jarak,
maka sistem dual harus dipertimbangkan. Dalam kombinasi ini dua elemen
conveying dipisahkan dan dua penggerak udara disediakan. Dengan ini
berarti penggerak udara disesuaikan agar dapat digunakan untuk sistem
vakum dan sistem tekanan positif yang paling tepat dapat digunakan untuk
transfer material seterusnya.
Dengan kemampuan menggunakan udara bertekanan tinggi untuk
membawa bahan, conveying fase padat memungkinkan untuk beberapa
bahan yang tepat. Jika bagian off loading vakum hanya berjarak pendek,
memungkinkan bahwa bahan dapat dibawa dalam fase padat. Sekali lagi
karena ada dua sistem yang terpisah, dua perangkat pemisahan gas-padat
juga harus disediakan.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen sistem
Vakum Ganda :

8
Gambar 7. Sistem Dual Vakum Pneumatic Conveyor

9
BAB III
PENUTUP

1. Pneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi untuk memindahkan bahan


curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa. Bagian-
bagian pneumatic conveyor antara lain rotary blower, conveyor pipe, cyclone, dan
filter.
2. Berdasarkan prinsip operasinya, Pneumatic conveying sistem dibagi menjadi dua
yaitu dilute phase dan dense phase. Dimana keduanya dapat bekerja secara under
pressure atau vacuum. Sedangkan pronsip kerjanya dibagi empat sitem yaitu system
tekanan positif, system tekanan negative atau vakum, system kombinasi positif-
negatif, serta vakum ganda dengan system tekanan positif.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Bhatia. Pneumatic Conveying Systems. Greyridge Farm Court Stony Point, NY:
Continuing Education and Development, Inc.
Caesar. 2012. Macam-macam Conveyor. Diakses dari http://caesarvery.blogspot.
com/2012/11/macam-macam-conveyor.html pada 3 Desember 2013 pukul 20:22
WIB.
Ikhsanudin, Anwar. 2010. Proses Produksi Tepung Terigu. Program Studi DIII
Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mills, David. 2004. Pneumatic Conveying Design GuideSecond Edition. Linacre House,
Jordan Hill, Oxford : Elsevier Butterworth-Heinemann.
Mills, David, Mark G. Jones, dan Vijay K. Agarwal. 2004. Handbook of Pneumatic
Conveying Engineering. Madison Avenue, New York: Marcel Dekker, inc.
Stuart, John.2002.Pneumatic Conveying, Dilute-Phase Design Guideline.
Engineering Standar.Nova Chemical.

11

Anda mungkin juga menyukai