Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Pneumatic Conveyor

Anggota Kelompok :

MOCH VICKY CAHYA (17050524048)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Pneumatic
Conveyor dengan lancar dan sesuai harapan. Ucapan terimakasih juga kami
ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pesawat Kerja, yang telah
membimbing kami sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Kepada orang
tua kami yang selalu mendukung kami. Kepada teman-teman yang telah
membantu baik dalam segi waktu maupun motivasi apapun kami ucapkan
terimakasih. Makalah dengan judul Pneumatic Conveyor ini merupakan salah satu
makalah yang kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah Pesawat Kerja.
Makalah ini berisi tentang pneumatic conveyor meliputi definisi, konstruksi alat,
prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan serta tata cara perhitungan alat tersebut.
Makalah ini merupakan makalah yang kami kerjakan semaksimal mungkin namun
kami menyadari pasti ada kekurangan yang perlu kami perbaiki. Maka dari itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, oktober 2019

penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...………………………………………….……………………3
1. DEFINISI..............................................................................................................3
2. KONSTRUKSI ALAT..........................................................................................3
a. Sistem Komponen.............................................................................................3
b. Metode...............................................................................................................4
3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN................................................................6
4. PRINSIP KERJA..................................................................................................6
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Unit Operasi adalah suatu tahapan dasar dalam suatu


proses. Unit operasi tidak hanya mengubah suatu zat seperti reaksi di
dalam reaktor kimia namun juga terjadi perubahan fisik maupun fasa
seperti pemisahan, kristalisasi, penguapan, filtrasi dan beberapa contoh
lainnya. Secara garis besar dapat dibagi dalam lima kelas yaitu, proses
aliran fluida, proses perpindahan panas, proses perpindahan massa, proses
termodinamis, dan proses mekanis. Proses mekanik adalah proses yang
dilakukan secara mekanis untuk materi berbentuk padatan. Proses mekanik
termasuk pengecilan dan pembesaran ukuran, pemilahan ukuran,
aglomerasi, pencampuran padatan, dan transportasi zat padat. Salah satu
proses mekanik yaitu transportasi zat padat yang merupakan suatu sistem
untuk memindahkan material padat dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Salah satu contoh dari transportasi zat padat yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah pneumatic conveyor.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pneumatic conveyor?

2. Bagaimanakah gambar konstruksi alat pneumatic conveyor?

3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan alat pneumatic conveyor ini?

1
4. Bagaimana prinsip kerja dari pneumatic conveyor?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian pneumatic


conveyor.

2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan gambar konstruksi alat


pneumatic conveyor.

3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kelebihan dan


kekurangan alat pneumatic conveyor.

4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerja dari


pneumatic conveyor.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI
Pneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi untuk
memindahkan bahan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang
bergerak melalui pipa. Penggunaan pneumatic conveyor banyak diterapkan
pada industri makanan dan minuman untuk mengangkut berbagai material
kering dan material bubuk. Kapasitas pneumatic conveyor bisa mencapai
300 ton/jam untuk satu pipa, dan jarak perpindahan bisa mencapai 1,8 km
dengan ketinggian 100 m tanpa perpindahan antara. Karakteristik
conveyor untuk bahan yang berbeda dapat bervariasi secara signifikan.
Khususnya untuk bahan yang diangkut dalam fase padat. Setiap sistem
pneumatik, yang menggunakan pipa atau saluran yang disebut jalur
transportasi yang membawa campuran bahan dan aliran udara. Bahan-
bahan ini seperti bahan bubuk mengalir ditumbuk seperti semen, fly ash,
dll. Bahan-bahan ini dapat diangkut dengan mudah ke berbagai tujuan
dengan menggunakan aliran udara kecepatan tinggi melalui jalur pipa.
Produk dipindahkan melalui berbagai tabung melalui tekanan udara.

2. KONSTRUKSI ALAT
a. Sistem Komponen

Gambar 1. Sistem Komponen Pneumatic Conveyor

3
Berikut ini bagian – bagian pada pneumatic conveyor :
1. Rotary blower/centrifugal fan
Merupakan alat yang digunakan sebagai pembangkit tenaga
udara/angin untuk penghembusan dan penghisapan produk.
2. Conveyor pipe
Merupakan alat yang berbentuk pipa yang mengalirkan produk
dari bawah ke atas dengan sistem vacum.
3. Cyclone
Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan produk dari
udara yang bebentuk cones dan dilengkapi dengan air lock. Produk
dan udara yang masuk kedalam cyclone secara tragensial akan
membentuk gerakan spiral yang mengakibatkan adanya gaya
sentrifugal, sehingga terjadi pemisahan produk dengan kecepatan
konstan. Udara akan keluar melalui outlet sedangkan produk akan
keluar melalui air lock.
4. Filter
Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan udara dari
produk yang tidak berhasil dibersihkan oleh cyclone karena efisiensi
cyclonehanya antara 70% hngga 90%. Dalam sistem pneumatik,
tekanan udara diubah dengan penggerak udara (air mover), yang
menghasilkan tekanan atau vacuum. Ketika berada di awal sistem, air
mover mendorong udara melalui sistem dan sistem beroperasi di
bawah tekanan. Ketika berada di akhir sistem, penggerak udara
menarik udara melalui sistem dan sistem berjalan di bawah vakum.
Dengan mengendalikan tekanan atau vakum dan aliran udara di dalam
sistem, maka sistem dapat mentransfer material.
b. Metode
Pneumatic conveying sistem dibagi menjadi dua yaitu dilute phase
dan dense phase. Dimana keduanya dapat bekerja secara under pressure
atau vacuum.

4
1. Dilute Phase

Gambar 2. Sistem Pneumatic Conveyor Tipe Dilute Phase

Sistem ini bergantung pada kecepatan aliran udara. Di awal


system, kecepatan aliran udara (dimana material diambil, tertahan di
feedpoint), umumnya dianggap sebagai daerah kritis karena udara
pada kecepatan terendah dalam seluruh system terdapat pada titik ini.
Material turun dari keadaan statis ke dalam aliran udara. Kecepatan
udara yang dibutuhkan untuk mengambil bahan tergantung pada
masing-masing partikel ukuran dan padatan, tetapi dapat berkisar
3,000 untuk fpm (feet per menit). Dilute phase beroperasi pada
kecepatan yang relative tinggi di perbedaan tekanan yang relative
rendah. Untuk merancang pneumatic dilute phase harus menggunakan
perhitungan massa (pon bahan/ pon udara). Sedangkan untuk
mempertimbangkan suhu udara ambient lokasi, kelembaban, dan
altitude (ketinggian tempat).

2. Dense Phase

5
Gambar 3. Sistem Pneumatic Conveyor Tipe Dense Phase
Dalam sistem ini, bahan dari penyimpanan dimuat oleh
gravitasi ke transporter. Setelah transporter penuh, katup inlet bahan
dan ventilasi katup ditutup dan dikompresikan udara lalu dicampurkan
ke dalam transporter. Dikompresi udara ekstrud material transporter
ke conveyor line dank e destination. Saat transporter dan conveyor
line kosong, udara terkompresi dimatikan dan transporter reloaded.
System ini terus terjadi sampai semua material yang dibutuhkan untuk
proses tersebut telah ditransfer

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. Kelebihan
 Perawatan yang relative murah.
 Konsumsi daya yang kecil.
 Fleksibilitas pengangkutan.
 Proses pemindahan terjadi hampir tanpa losses karena material
dipindah. dalam pipa yang ditutup rapat.
 Memiliki kemampuan untuk memindahkan material berdebu.
 Menghemat uang dan ruang.
B. Kekurangan
 Pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya
untuk jumlah pengangkutan yang sama.
 Perhitungan – perhitungan pada konveyor pneumatik memuat faktor
– faktor yang tidak terdapat di luar data – data peralatan pabrik.

4. PRINSIP KERJA
A. Sistem Tekanan Positif (Positive Pressure System)
Sistem tekanan positif beroperasi di atas tekanan atmosfer dan
digunakan untuk memindahkan bahan dari sumber tunggal atau ganda
untuk satu atau beberapa tujuan, jarak yang digunakan menengah
dengan kapasitas lebih besar dari yang mungkin dilakukan dengan

6
menggunakan sistem vakum. Terdiri dari rotary airlock, penyaring/
pemisah, susunan siklon, dan blower.
Bahan memasuk pipa conveyor dengan tekanan lebih tinggi,
melalui perangkat umpan khusus, biasanya katup (rotary airlock
valve). Bahan ini sering tersuspensi dalam aliran udara dan bergerak
dengan kecepatan yang relatif tinggi tergantung pada ukuran partikel
padat. Bahan yang tersuspensi dengan udara dipisahkan pada titik
terminal dengan suatu penyaring / pemisah siklon, lalu bahan langsung
ke masuk ke pipa proses yang dibuang ke perangkat berkumpulnya
debu hilir.
Dalam sistem semacam ini, bahan tidak melalui fan / blower. Maka
ada dua keuntungan ini. Pertama, roda kipas tidak merusak bahan.
Kedua, kipas tidak mengalami keausan karena bahan. Sistem ini
umumnya beroperasi secara terus menerus (continue) bahan terus
dimasukan pada titik awal, dan tiba di tempat tujuan tanpa gangguan.
Hal ini memungkinkan sistem semacam ini mudah diadaptasi untuk
kapasitas dan aplikasi berat terus menerus.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen
sistem tekanan positif :

Gambar 4. Sistem Tekanan Positif Pneumatic Conveyor

B. Sistem Tekanan Negatif atau vakum (Negative Pressure Or


Vacuum System)
Sistem conveyor tekanan negatif beroperasi dengan tekanan di
bawah tekanan atmosfer. Tekanan negatif (vakum) umumnya
digunakan untuk memindahkan materi dari berbagai sumber seperti
tangki penyimpan, peralatan proses, truk dan mobil, ke satu atau
beberapa tujuan. Sistem vakum sangat baik untuk beberapa sisi masuk,

7
produk melalui katup pengalir sederhana, tetapi mahal jika produk
memiliki beberapa tempat tujuan karena masing-masing harus
memiliki receiver penyaring sendiri dengan kemampuan vakum
parsial.
Sistem tekanan negatif umumnya menggunakan penghisap hingga
50 % vakum untuk memindahkan materi melalui pipa ke tujuan
dimana udara dan produk dipisahkan di tempat dengan receiver
penyaringan, atau siklon. Produk memasuki conveyor secara langsung,
atau dengan metering jika diperlukan, melalui katup (rotary airlock
valve). Bahan dibuang secara terus menerus oleh airlock rotary atau
sesekali oleh katup hopper, ke tangki penyimpanan atau titik
pembuangan lainnya. Dalam sistem vakum, tidak ada yang menyentuh
bahan dan tidak ada debu dapat melarikan diri ke atmosfer. Untuk
menghindari kebocoran maka dibuat penahanan yang kuat, terutama
ketika digunakan untuk bahan berbahaya.
Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa jika tempat tinggi atau
jauh jaraknya, komponen harus dirancang untuk vakum tinggi. Hal ini
menambah biaya untuk komponen dan harus dipertimbangkan ketika
membandingkan metode transportasi.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen
sistem tekanan negatif :

Gambar 5. Sistem Tekanan Negatif Pneumatic Conveyor

C. Kombinasi Positif - Negatif Sistem (Combination Of Positive


Negatif System)
Sistem Tarik – dorong menggabungkan keuntungan dan manfaat
dari kedua sistem tekanan negatif dan positif dalam satu sistem. Sistem
ini digunakan di mana ada beberapa titik masuk materi, dan beberapa
titik pengiriman. Dapat digunakan untuk mentransfer bahan dari

8
berbagai sumber ke beberapa lokasi pembuangan dan dengan demikian
dapat memperpanjang jarak sistem vakum.
Perlindungan dibuat untuk pengisap atau blower dari kemungkinan
masuknya
material,
seperti dengan
sistem
tekanan
negatif. Daya
yang tersedia
untuk sistem tersebut harus dibagi antara dua bagian, dan jaringan pipa
untuk dua bagian harus diukur hati-hati untuk memperhitungkan
tekanan operasi yang berbeda.
Beberapa penggerak udara, seperti blower beroperasi pada rasio
tekanan tertentu ini berarti mesin tidak akan mampu beroperasi selama
rentang tekanan yang sama dengan tugas gabungan dibandingkan
dengan operasi masing-masing. Meskipun penggerak udara dibagi
antara dua sistem, masing-masing bagian dari sistem akan
membutuhkan unit filtrasi sendiri.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen
sistem kombinasi positif – negatif :

Gambar 6. Sistem Kombinasi Positif – Negatif Pneumatic Conveyor

9
D. Vakum Ganda Dan Sistem Tekanan Positif (Dual Vacuum and
Positive Pressure Systems)
Jika pengangkutan bahan membutuhkan sistem vakum lebih dari
kombinasi sistem tekanan negatif dan positif, khususnya dalam hal
jarak, maka sistem dual harus dipertimbangkan. Dalam kombinasi ini
dua elemen conveying dipisahkan dan dua penggerak udara
disediakan. Dengan ini berarti penggerak udara disesuaikan agar dapat
digunakan untuk sistem vakum dan sistem tekanan positif yang paling
tepat dapat digunakan untuk transfer material seterusnya.
Dengan kemampuan menggunakan udara bertekanan tinggi untuk
membawa bahan, conveying fase padat memungkinkan untuk beberapa
bahan yang tepat. Jika bagian off loading vakum hanya berjarak
pendek, memungkinkan bahwa bahan dapat dibawa dalam fase padat.
Sekali lagi karena ada dua sistem yang terpisah, dua perangkat
pemisahan gas-padat juga harus disediakan.
Skema di bawah ini menunjukkan pengaturan dari komponen
sistem Vakum Ganda :

Gambar 7. Sistem Dual Vakum Pneumatic Conveyor

BAB III
KESIMPULAN

Pneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi untuk memindahkan


bahan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa.
Bagian-bagian pneumatic conveyor antara lain rotary blower, conveyor pipe,
cyclone, dan filter.

10
Berdasarkan prinsip operasinya, Pneumatic conveying sistem dibagi
menjadi dua yaitu dilute phase dan dense phase. Dimana keduanya dapat bekerja
secara under pressure atau vacuum. Sedangkan pronsip kerjanya dibagi empat
sitem yaitu system tekanan positif, system tekanan negative atau vakum, system
kombinasi positif-negatif, serta vakum ganda dengan system tekanan positif.

Untuk menentukan desain conveyor jenis dilute phase harus


mempertimbangkan beberapa hal, antara lain spesifikasi material (ukuran partikel,
bentuk partikel, massa jenis, permeabilitas, kohesi, toxicity, reaktifitas, dan efek
elektrostatik) dan atribut sistem yang termasuk dalam ketahanan pipa dan
kecocokan reaktifitas dan abrasi dari senyawa kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Bhatia. Pneumatic Conveying Systems. Greyridge Farm Court Stony Point, NY:
Continuing Education and Development, Inc.

Caesar Macam-macam Conveyor. Diakses dari com/2012/11/macam-macam-


conveyor.html pada 3 Desember 2013 pukul 20:22 WIB.

11
Ikhsanudin, Anwar Proses Produksi Tepung Terigu. Program Studi DIII Teknologi
Hasil Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Mills, David Pneumatic Conveying Design GuideSecond Edition. Linacre House,


Jordan Hill, Oxford : Elsevier Butterworth-Heinemann.

Mills, David, Mark G. Jones, dan Vijay K. Agarwal Handbook of Pneumatic


Conveying Engineering. Madison Avenue, New York: Marcel Dekker, inc.

Stuart, John.2002.Pneumatic Conveying, Dilute-Phase Design Guideline.


Engineering Standar.Nova Chemical. 16

12

Anda mungkin juga menyukai