DOSEN PENGAJAR:
Farida Hanum ST., MT.
MATA KULIAH:
MEKANIKA FLUIDA DAN PARTIKEL
DISUSUN OLEH:
Wahyuni Rizqih Nan Jaya Tarihoran 220405021
Abel Pratama Immanuel Bangun 220405022
Anju Romeo Sinurat 220405024
Adelia Jewi Maulida 220405025
Dian Thirda Uli 220405030
Anatasya Audri Utami 220405064
Salma Luthfiyyah Gucie 220405065
Shandhy Alfath Ginting 220405069
Romida Maura Zefanya Nababan 220405070
Rival Ricardo Turnip 220405074
Ester Catherine Sara 220405076
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makalah Alat Transportasi Gas dan
Klasifikasinya" dengan tepat waktu.
Makalah ini sendiri disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi
Analitik. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan penulis tentang alat
transportasi fluida beserta klasifikasinya, yang segala definisi, prinsip kerja, dan jenis-
jenisnya penulis bahas dalam makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Farida Hanum ST., MT. selaku dosen
pengajar mata kuliah Mekanika Fluida dan Partikel atas ilmunya hingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih ini juga penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
2.2 Kompresor...................................................................................................................2
2.3 Fan.............................................................................................................................12
2.4 Blower.......................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................26
3.2 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain transportasi gas yang tepat sangat penting bagi banyak industri
pada era ini. Karena gas semakin banyak terdapat dalam sejumlah proses,
pencapaian efisiensi dalam pengangkutan gas telah menjadi prioritas yang
menghasilkan keuntungan ekonomis dan peningkatan keselamatan. Transportasi
gas merupakan proses penting dalam penggunaan dan eksploitasi gas teknis, yang
merupakan bagian penting dari berbagai industri, mulai dari sektor kesehatan
hingga industri makanan atau konstruksi, dan masih banyak lagi.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Alat Transportasi Gas
Transportasi fluida merupakan perpindahan fluida dari suatu tempat ke tempat
lain. Energi fluida harus dinaikan atau ditambah dari luar. Perpipaan merupakan alat
transportasi fluida yang banyak digunakan di industri. Sistem perpipaan lebih
efisien dan efektif digunakan karena fluida memiliki sifat yang tidak tetap
sehingga selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempati atau lalui Pada prinsipnya
transportasi bahan gas mirip dengan transportasi bahan cair. Perbedaan yang
mendasar adalah :
- Gas memiliki densitas yg jauh lebih kecil dibandingkan cairan
- Gas memiliki volume spesifik yang jauh lebih besar
- Gas memiliki viskositas yang jauh lebih kecil dibandingkan cairan
Sebagai akibatnya untuk aliran massa dan beda tekanan yang
samadibandingkan transportasi bahan cair, alat transportasi gas akan memiliki
dimensi yang lebih besar dan membutuhkan alat penggerak dengan kecepatan dan
power yang lebih besar,Jauh lebih mahal serta membutuhkan perawatan.
Peralatan pengendalian gas digunakan untuk mentransfer material melalui
pipa, di mana tekanan atau head yang cukup dihasilkan mengatasi gesekan dinding
pipa, atau untuk menaikkan/menurunkan tekanan ke beberapa tingkat operasi yang
diperlukan dalam peralatan proses yang terhubung. Adapun Peralatan-peralatan pada
pengendalian gas adalah :
1. Kipas Angin/Fans: untuk transportasi udara/gas, p tetap, in-
compressible
2. Pompa: untuk transportasi cairan, p tetap, in-compressible
3. Blower: untuk transportasi gas / udara, p tidak tetap, compressible
4. Compressor: untuk transportasi gas/ udara, p tidak tetap, compressible
5. Transportasi Pneumatik
2.2 Kompresor
Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara atau
gas. Sebagaimana halnya dengan pompa, kompresor memiliki cara kerja yag identik
dengan pompa. Udara atau gas yang dimampatkan oleh kompresor diambil dari suatu
tempat tertentu, dialirkan, danm kemudian dimampatkan dalam suatu tempat
2
penampungan. Pada saat kompresor memampatkan udara atau gas, ia bekerja sebagai
penguat (meningkatkan tekanan), dan sebaliknya kompresor juga dapat berfungsi
sebagai pompa vakum. Dengan kata lain, kompresor dapat melakukan kerja ganda
yaitu sebagai penguat (booster) atau sebagai pompa vakum.
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir dengan
baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling mendukung,
sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah
kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama, yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor
tersebut. Sistem ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression.
Jumlah tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring
dengan peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri. Kompresor
mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara dan
meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan oleh
kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan
proses berikutnya.
2. Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan
salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler
mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat
dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk keperluan
lainnya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor ini
biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan
3
perbedaan suhu berkisar antara 10°F (sekitar -12°C) sampai dengan 15°F
(sekitar -9°C).
3. Compressor Displacement
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan
udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan
kapasitas. Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada
intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran,
dan ekspansi volume udara.
4. Specific Energy Consumption
Specific energy consumption pada kompresor adalah tenaga yang
digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara dalam setiap
unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption pada
kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
4
1. Cylinder Support
2. Connectiing Rod
3. Distance Piece
4. Pulsation
5. Frame
6. Crosshead
7. Piston Rod
8. Packing
9. Valves
10. Water Jackets
5
pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder
kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar,
temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin.
Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara
atau dengan sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis
kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat
tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga
15 bar (Widodo, 2022).
6
persenjataan kompleks mesin bertenaga udara, unit dua tahap
berkapasitas lebih tinggi merupakan pilihan yang lebih disukai.
7
Bagian
utama dari kompresor diafragma diberikan di bawah ini:
- Periksa Katup
- Katup Pompa Berlebih
- Piston
- Batang penghubung
- Pompa Injeksi Hidraulik
- Poros engkol
4. Kompresor Sekrup (screw)
8
rotor. Bearing-bearing ini memiliki usia kelelahan yang terbatas dan
kadang-kadang gagal secara tak terduga seperti kendur dari posisinya
akibat dari faktor kelainan (Sangian.2020)
9
1) Ketika kompresor hidup, solenoid valve tidak dihidupkan. Intake
regulator akan tertutup. Dengan cara ini mesin mulai dalam keadaan
siage ( membantu motor beralih dari star ke delta); depresi yang
diciptakan oleh rotor akan diseimbangkan oleh shutter spring dan
tekanan dari hose A, yang mengakibatkan shutter tertutup.
2) Ketika urutan start delta sudah lengkap, tenaga central unit
menghidupkan solenoid valve; tidak ada lagi tekanan yang menentang
depresi yang diciptakan oleh rotor, jadi rana terbuka: mesin sekarang
bekerja dalam mode pemuatan
3) Setelah compresor mencapai tekanan yang ditetapkan CU melepaskan
katup solenoid, sehingga tekanan melalui selang A menutu rana:
kompresor kembali bekerja dalam mode siaga.
4) Udara dari tangki pemisah mengalir melalui selang A menutup rana:
Kompresor kembali bekerja dalam mode siaga. Udara dari tangki
pemisah mengalir melalui selang A dan keluar dari filter udara: ini
memungkinkan untuk melepaskan tekanan didalam tanki pemisah. Ini
keduanya diperlukan baik untuk menghindari dan mencegah mesin
mengeluarkan udara bertekanan tinggi keluar dan mengakibatkan
kerusakan pada motor pada saat penghidupan kembali. Hose b adalah
pengeluaran dari solenoid valve: udara akan mengalir ke intake filter
ketika valve dibuka
5. Kompressor root blower (Sayap Kupu-kupu)
10
Root blower pada bagian kompresor yang bersinggungan, maka udara
yang sudah terkompresi akan langsung mengalir ke ruangan lagi. Biasanya
pergerakan aliran udara tersebut bisa terjadi pada suatu situasi, yang mana ada
dua tekanan udara berbeda pada ruangan yang telah tersedia.
Sampai pada akhirnya proses pengompresan udara ini bisa terjadi saat
volume udara semakin berkurang seiring dengan waktu. Lebih rincinya lagi,
saat proses pengompresan udara masih berlanjut dengan menggunakan model
rotasi yang juga berkesinambungan. Mesin ini juga sudah terinstalasi secara
standar dan mempunyai rotor silinder yang lebih identik dari segi ukuran
maupun bentuk. Selain itu juga akan diletakkan pada posisi yang simetris dan
mampu bekerja dalam sinkronisasi untuk menggerakan motor alat tersebut.
11
2.3 Fan
Fan adalah perangkat yang mengeluarkan aliran gas dengan menciptakan
perbedaan tekanan dengan mengonversi momentum dari impeller fan ke partikel
udara / gas. Impeler fan mengubah energi mekanik rotasi menjadi energi statis dan
kinetik dalam fluida gas. Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower
untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara
luas digunakan di industri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material
handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada
industri, fan pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara
pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk
mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat.
Kipas banyak digunakan dalam industri dan komersial. Dari ventilasi toko
hingga pengaplikasian boiler, kipas sangat penting untuk mendukung proses dalam
industri dan kehidupan manusia. Dalam sektor manufaktur, fan menggunakan sekitar
78,7 miliar kwh energi setiap tahun. Konsumsi ini mewakili 15 persen dari listrik
digunakan oleh motor. Begitu pula di komersial sektor, listrik yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan motor fan menggunakan sebagian besar biaya energi untuk
pengkondisian ruang.
Kipas atau fan berfungsi sebagai output guna menstabilkan sirkulasi udara
didalam wadah. Prinsip kerja kipas pada dasarnya sama seperti motor yakni
mengubah eneri listrik menjadi energi gerak yakni putaran rotor. Kondisi tersebut
yang pada akhirnya digunakan untuk mengalirkan udara dari satu sisi ke sisi lain
sebagai proses sirkulasi udara. Implementasi tersebut dapat dilihat pada ventilasi
udara yang memanfaatkan kipas pembuangan. “Kipas pembuangan (Exhaust Fan)
merupakan kipas yang berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruangan untuk
dibuang ke luar. Alat ini membantu mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan.
Kipas menghasilkan aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan
rendah. Berdasarkan prinsip kerjanya, kipas dibagi menjadi dua macam yaitu :
12
- Kipas Sentrifugal
Udara
masuk
melalui
sisi inlet
yang
berada di
pusat
putaran kipas sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros kipas
akibat gaya sentrifugal dari sudu-sudu kipas yang berputar. Pada debit
aliran yang sama, kipas sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet
yang lebih besar dibandingkan dengan kipas aksial. Pada dunia industri
kipas ini sering diberi istilah blower.
Sisi inlet kipas sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu
inlet saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang
ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan didapatkan
debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single inlet.
Secara umum bentuk sudu kipas sentrifugal ada tiga jenis yakni:
- Backward Curved Blades. Dengan bentuk sudu ini, kipas
sentrifugal akan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Efisiensi yang tinggi, di atas 90%.
2. Beroperasi dengan sangat stabil.
3. Tidak berisik.
4. Ideal untuk digunakan pada kecepatan tinggi.
5. Tidak memiliki karakter daya overload.
13
- Sudu Lurus (Straight Blade). Tipe sudu ini memiliki kelebihan
sebagai berikut:
1. Tahan terhadap abrasi.
2. Perawatan yang simpel.Kapasitas yang luas.
Namun di sisi lain kipas sentrifugal jenis ini memiliki kelemahan
yakni nilai efisiensi yang rendah, serta karakternya yang tidak
bebas overload power.
14
- Radial Tip Blades. Tipe ini sangat dianjurkan digunakan pada
fluida-fluida gas yang sifatnya abrasif. Selain itu kipas sentrifugal
tipe ini memiliki keuntungan
lain seperti berikut:
1. Tidak memiliki
karakter daya overload.
2. Menghasilkan kapasitas
besar.
3. Beroperasi dengan
sangat stabil.
4. Kemampuan untuk
dapat membersihkan
permukaan sudu
dengan sendirinya.
Salah satu aplikasi kipas sentrifugal pada dunia industri adalah
Primary Air Fan (PA Fan) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap. PA
Fan berfungsi men-supply udara ke pulverizer dan digunakan untuk
mendorong pulverizer fuel ke furnace boiler untuk proses pembakaran.
PA Fan ini menggunakan sistem dua inlet dengan sudu tipe Backward
Curve.
- Kipas Aksial
Kipas aksial menghasilkan aliran fluida gas dengan arah yang
searah dengan poros kerja kipas tersebut. Kipas tipe ini adalah yang paling
banyak penggunaannya di kehidupan sekitar kita. Hal tersebut tidak
terlepas dari kemudahan desain serta harga yang lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan kipas sentrifugal. Karena desainnya yang tidak
terlalu rumit serta dapat menghasilkan flow yang besar, kipas ini banyak
digunakan sebagai alat pendingin pada berbagai keperluan. Dari pendingin
CPU hingga komponen pendingin mesin kendaraan bermotor
menggunakan kipas tipe aksial.
15
Kipas tipe aksial sangat banyak digunakan di dunia industri.
Salah satunya digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap sebagai
Secondary Air Fan. Kipas ini berfungsi untuk men-supply udara dalam
jumlah banyak yang dibutuhkan untuk proses pembakaran pada
furnace boiler. Kipas ini memiliki dua tingkat (stage) impeller, yang
kedua-duanya dapat diatur besar bukaan pitch-nya. Hal tersebut
berfungsi untuk mengatur jumlah (debit) udara yang akan dikirim
untuk proses pembakaran.
2.4 Blower
Blower merupakan suatu peralatan proses yang sering dijumpai pada di
industri dan dan kehidupan sehari-hari. Hampir kebanyakan pabrik menggunakan
blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara.
Blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan
udara, dan oleh tekanan sistem operasinya.
Prinsip kerja centrifugal blower dengan fan sentrifugal serupa untuk udara
kompresi adalah biasanya setelah beberapa impeler (atau tingkat) di bawah tindakan
16
gaya sentrifugal. Blower memiliki tinggi kecepatan rotor berputar dan rotor pisau
udara didorong kecepatan tinggi, gaya sentrifugal ekspor udara dalam casing dari
bentuk involute sepanjang turbin angin ekspor udara dalam casing dari bentuk
involute sepanjang turbin angin involute aliran, aliran udara kecepatan tinggi
memiliki tekanan tertentu.involute aliran, aliran udara kecepatan tinggi memiliki
tekanan tertentu. Baru udara dari pusat perumahan ke suplemen.
17
Prinsip dan karakteristik frekuensi konversi kontrol dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kecepatan kontrol AC perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, digunakan secara luas. Generasi dikontrol penuh
komponen elektronik, mengubah kecepatan motor AC dengan Konverterkomponen
elektronik, mengubah kecepatan motor AC dengan Konverter frekuensi untuk
penggemar flow control dapat sangat mengurangi energifrekuensi untuk penggemar
flow control dapat sangat mengurangi energi konsumsi arus mekanis diatur di masa
lalu. Hemat energi prinsip frekuensi konversi mengatur :
Sebagai alat yang digunakan untuk mengalirkan udara atau gas dalam jumlah besar
dengan tekanan tinggi, beberapa jenis blower yang umum, antara lain:
18
kerjanya mirip dengan kipas, namun blower sentrifugal cenderung mampu
menciptakan tekanan yang lebih tinggi daripada kipas biasa.
19
udara melalui kondensor dan evaporator, membantu dalam proses
pendinginan ruangan.
- Roots Blower (Twin-Lobe Blower)
Roots
blower, juga
dikenal sebagai
blower lob,
adalah jenis
blower positif
displacement
yang menggunakan dua rotor berbentuk lob atau putaran dalam satu
ruang untuk memampatkan udara atau gas. Berikut adalah cara kerja
roots blower:
1. Dua Rotor: Roots blower memiliki dua rotor yang berputar berlawanan
arah satu sama lain di dalam casing. Setiap rotor memiliki lob atau putaran
yang memisahkan ruang antara rotor.
2. Siklus Suction dan Discharge: Ketika rotor berputar, ruang di antara rotor
memperbesar (suction) dan menyusut (discharge). Pada tahap suction,
udara atau gas dihisap ke dalam ruang antara rotor. Pada tahap discharge,
udara atau gas dipindahkan dari ruang antara rotor ke dalam sistem.
3. Tidak Ada Kontak Langsung: Penting untuk dicatat bahwa tidak ada
kontak fisik antara rotor dan tidak ada pergeseran atau kontak yang
menyebabkan kompresi. Oleh karena itu, mereka dikategorikan sebagai
blower positif displacement.
4. Roots blower digunakan dalam berbagai aplikasi di mana diperlukan aliran
udara dengan tekanan yang relatif tinggi. Contoh aplikasinya termasuk
sistem ventilasi industri, pengolahan limbah, sistem pemindahan bahan,
dan aplikasi di industri makanan dan minuman.
20
Blower piston adalah
istilah yang sering digunakan
dalam konteks mesin
pembakaran dalam (internal
combustion engine) atau mesin
piston, khususnya pada mesin
dengan teknologi supercharger.
Supercharger adalah perangkat
yang digunakan untuk meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam
mesin, yang pada gilirannya dapat meningkatkan performa mesin dengan
menyuplai lebih banyak udara dan oksigen ke ruang bakar.
Blower piston adalah bagian dari supercharger yang bertanggung
jawab untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dalam manifold
udara mesin. Blower piston ini biasanya memiliki dua atau lebih sudu yang
berputar dalam ruang silinder tertentu. Ketika blower piston berputar, ia
menghisap udara dari lingkungan sekitarnya dan mengkompresnya
sebelum disalurkan ke dalam mesin. Ini meningkatkan tekanan udara di
dalam manifold udara, sehingga mesin dapat menghasilkan lebih banyak
tenaga.
Blower piston biasanya digunakan dalam mesin high-performance
atau dalam motorsport untuk meningkatkan daya mesin tanpa harus
meningkatkan ukuran mesin itu sendiri. Ini dapat menghasilkan
peningkatan performa yang signifikan dan sering digunakan dalam mobil
balap, drag racing, dan aplikasi performa lainnya.
- Blower Regenerative (Regenerative Blower)
21
Blower regeneratif juga dikenal sebagai blower sirkulasi, adalah
jenis blower atau pompa yang menggunakan prinsip regeneratif untuk
memindahkan gas atau udara. Mereka menggunakan sebuah rotor berputar
dengan sudu-sudu di sekitarnya untuk menghasilkan aliran. Cara kerja
blower regeneratif melibatkan penggunaan sudu untuk menciptakan
perbedaan tekanan dan memindahkan gas. Ketika rotor berputar, udara
atau gas disedot ke dalam ruang antara sudu dan dinding perumahannya.
Tekanan udara ini meningkat saat rotor terus berputar. Kemudian, udara
ini dikeluarkan melalui sudu lainnya, menciptakan aliran yang stabil.
Blower regeneratif sering digunakan dalam aplikasi di mana
diperlukan aliran udara dengan tekanan sedang hingga tinggi, seperti
dalam sistem pembersihan debu, sistem vakum, atau sistem transportasi
bahan. Mereka juga dapat digunakan dalam proses-proses industri yang
membutuhkan pemompaan gas atau udara.
Penting untuk diingat bahwa blower regeneratif berbeda dari
blower sentrifugal dan blower aksial, karena prinsip operasi dan desainnya
yang unik. Karena itu, blower regeneratif memiliki karakteristik performa
yang khas yang bisa sangat berguna dalam aplikasi tertentu.
- Blower Kompresor (Blower Compressor)
Blower kompresor adalah jenis kompresor yang digunakan untuk
memampatkan udara atau gas. Mereka bekerja dengan cara menghisap
udara atau gas melalui sudu atau kincir yang berputar, dan kemudian
22
menggunakan sudu berbentuk spiral atau heliks yang menghisap udara dan
kemudian
memampatkannya. Hal
ini memungkinkan
mereka untuk mencapai
tekanan yang lebih tinggi
daripada blower
sentrifugal, tetapi
tekanan yang lebih
rendah dibandingkan dengan kompresor piston.
Blower kompresor umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi
industri di mana diperlukan aliran udara atau gas dengan tekanan yang
relatif tinggi, seperti dalam sistem penyaringan udara, sistem
pengangkutan bahan, dan aplikasi pemindahan gas. Mereka juga dapat
ditemui dalam sistem pengkondisian udara dan pemanas.
Keuntungan dari blower kompresor meliputi kemampuannya untuk
menghasilkan aliran udara dengan tekanan yang cukup tinggi, serta
kemampuannya untuk menangani berbagai jenis gas. Namun, efisiensi
blower kompresor dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebocoran
udara atau gesekan, sehingga perawatan yang baik sangat penting untuk
mempertahankan kinerja optimal.
- Blower Sentrifugal Multistage (Multistage Centrifugal Blower)
Sebuah blower sentrifugal multistage, atau blower sentrifugal
multistage, adalah jenis blower sentrifugal yang terdiri dari beberapa tahap
atau "stage" untuk meningkatkan tekanan secara bertahap. Setiap tahap
tambahan menambah tekanan dan memungkinkan blower untuk
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan blower
sentrifugal satu tahap.
Cara kerja blower sentrifugal multistage melibatkan melewati gas
atau udara melalui serangkaian tahap berturut-turut. Setiap tahap terdiri
dari sudu-sudu yang diputar oleh rotor, menciptakan perbedaan tekanan
dan meningkatkan tekanan gas. Udara atau gas kemudian dipindahkan dari
satu tahap ke tahap berikutnya, dan seterusnya, hingga tekanan yang
diinginkan tercapai.
23
Blower
sentrifugal
multistage biasanya
digunakan dalam
aplikasi di mana
diperlukan tekanan
udara yang tinggi.
Contoh aplikasinya
termasuk sistem
pengkondisian udara komersial atau industri, proses kimia, dan aplikasi di
industri semikonduktor atau petrokimia.
Keuntungan dari blower sentrifugal multistage adalah
kemampuannya untuk menghasilkan tekanan yang tinggi dengan efisiensi
yang relatif tinggi. Namun, mereka juga cenderung lebih kompleks dan
memerlukan pemeliharaan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan
blower sentrifugal satu tahap.
- Blower Sirkulasi (Recirculating Blower)
Blower sirkulasi, juga dikenal sebagai blower regeneratif atau
blower side channel, adalah jenis blower yang menggunakan prinsip
regeneratif untuk memindahkan udara atau gas. Mereka bekerja dengan
cara menciptakan perbedaan tekanan antara sudu dan dinding casing
blower. Berikut adalah cara kerja blower sirkulasi:
1. Sudu dan Dinding Casing: Blower sirkulasi memiliki rotor berputar
dengan sudu. Ketika rotor berputar, sudu memindahkan udara atau gas
dari satu sudut ke sudut lain di dalam ruang casing blower.
2. Siklus Regeneratif: Ketika udara atau gas dipindahkan, tekanan
meningkat secara bertahap. Proses ini terjadi dalam siklus yang
berulang karena rotor berputar.
3. Udara Dipompa: Udara atau gas yang dipindahkan ini dikeluarkan
melalui sudu dan casing, menciptakan aliran udara atau gas yang stabil.
24
tidak terlalu besar. Contoh aplikasi termasuk sistem pembersihan debu,
sistem vakum, atau sistem pengangkutan bahan dalam industri.
Prinsip kerja steam Jet Ejector adalah mengubah energi tekanan dari uap
penggerak menjadi energi kecepatan yang dikonversikan oleh nozzle. Proses
perubahan energi terjadi ketika uap penggerak dialirkan masuk inlet nozzle,
selanjutnya uap penggerak diekspansikan oleh nozzle sehingga terjadi penurunan
tekanan dan peningkatan kecepatan. Tekanan di sekitar mulut outlet nozzle menjadi
lebih rendah daripada tekanan gas yang ingin dihisap sehingga menyebabkan gas
tersebut terhisap oleh steam jet ejector.
Kinerja steam jet ejector adalah kemampuan steam jet ejector dalam
mengekstrasi gas-gas yang tidak dibutuhkan dari kondensor, untuk menjaga
kevakuman kondensor. Perhitungan kinerja difokuskan pada tekanan difusser. Kinerja
25
dari steam jet ejector dipengaruhi oleh nilai entrainment ratio, karena semakin tinggi
nilai entertainment ratio menandakan bahwa non-condensable (CNG) yang terhisap
dari dalam kondensor semakin banyak. Semakin banyak non-condensable (CNG)
yang dihisap dari steam jet ejector maka akan semakin terjaga tekanan vakum dalam
kondensor.
Pada dasarnya ada dua jenis ejector uap: single stage dan multi-stage.
- Ejector single stage biasanya debit di atau dekat tekanan atmosfer dan
digunakan untuk tekanan hisap mulai dari tekanan atmosfer sekitar 100
Mbara.
- Ejector multi-stage yang biasanya digunakan ketika tekanan hisap rendah
dan diperlukan konsumsi uap ejector uap multistage relatif tinggi karena
setiap tahap harus menangani beban dan setiap tahap harus menangani
beban dan motif uap pan motif uap panggung depan itu.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat-alat transportasi gas merupakan suatu peralatan proses yang sering dijumpai
pada di industri dan kehidupan sehari-hari, terutama kompresor, fan, dan blower. Hampir
kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses
industri yang memerlukan aliran udara. Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh
metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya.
Pemilihan kompresor, fan dan blower ini didasarkan pada kebutuhan dan kondisi
lingkungan seperti suhu aliran udara, kecepatan udara dan tekanan. Dalam pengoperasian
peralatan-peralatan ini harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu untuk menentukan
efisiensi alat.
Ada pula alat transportasi gas lain, layaknya jet ejector yang merupakan alat
transportasi fluida yang berfungsi untuk menghisap non-condensable gas (CNG) dari
dalam kondensor menuju intercondenser dan after-condenser untuk dikondensasikan
kembali agar gas berubah fasa menjadi air.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat dilakukan penulis untuk memperoleh hasil
pembahasan yang lebih baik, antara lain:
27
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Muttaqin. 2017. Kompresor Dynamic Ejector. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Amirudin, A. (2018). Rancang Bangun Alat Uji Kompresor Torak sebagai Media
Pembelajaran. JTT (Jurnal Teknologi Terpadu). 6(2), 168-174.
Aeroengineering. Transportasi Gas (Fan dan Kompressor) Pada Proses Industri Kimia.
https://www.aeroengineering.co.id/2021/06/transportasi-gas-fan-dan-kompresor-pada-
proses-industri-kimia/.
Fikran S., C. S. Abadi, dan E. Ridwan. 2018. Analisa Pengaruh Kinerja Steam Jet Ejector
Terhadap Kevakuman Kondensor. Seminar Nasional Teknik Mesin. Politeknik
Negeri Jakarta: 579-585.
Pranata, A., S. Pramana., dan I. Faisal. Rancang Bangun Penjemur Emping Melinjo Otomatis
Sangian, H., Rahman, D. A., Rudiwanto, R., Subekti, S., & Hamid, A. (2020). Analisis
getaran pada screw compressor akibat pengaruh putaran rotor. Jurnal Rekayasa
Mesin, 11(2), 267-275.
Syawaluddin, S., & Yusuf, M. 2011. Perencanaan kompresor piston pada tekanan kerja
max 2 N/mm2. Sintek Jurnal: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(1).
Widodo, A., G. Jatikusumo .,R. L. Endes., & S. Ruhianto.2018. Blower. Makalah Operasi
Teknik Kimia. Program Studi Teknik Kimia, Universitas Jayabaya.Jakarta Timur.
Widodo, I. G., Khoryanton, A., Pramono, A., Gutomo, G., & Safriana, E. 2022.
Pengujian unjuk kerja (performance) kompresor torak multi stage dengan tabung
28
tambahan pada saluran keluaran pada silinder pertama. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 4(1).
29