Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN HASIL OBSERVASI

HIDROLIK DAN PNEUMATIK

Disusun Oleh:
RIDHOLLAH NASUTION
20067099

Dosen Pengampu:
Dr. Dori yuvenda, S . Pd, M.T

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah observasi yang berjudul "Laporan Hasil
Observasi Hidrolik Dan Penumatik" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hidrolik dan Penumatic.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Observasi menganai
sisem hidrolik dan penumatik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dori yuvenda, S . Pd, M.T
selaku dosen Mata Kuliah Hidrolik dan Penumatik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Padang, 22 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

A. Tujuan Observasi.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

A. Teori Singkat................................................................................................

B. Observasi.....................................................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................

REFERENSI............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN OBSERVASI
Adapun tujuan dari dilakukannya observasi ini yaitu:
1. Menambah pengetahuan tentang system hidrolik dan pneumatic
2. Mendapatkan informasi tentang system hidrolik dan pneumatic.
3. Mengetahui pengaplikasian hidrolik dan pneumatik pada dunia industri dandalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui sistem kerja dari alat yang menggunakan sistem hidrolik dan
pneumatik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI SINGKAT
Pengertian Hidrolik Dan Pneumatik
1. Hydrolik
Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan (liquid)
sebagai media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli (oli hidrolik) atau
campuran antara oli dan air.
Fluida adalah zat yang bersifat mengalir. Hal ini disebabkan karena molekul-
mo-lekulnya mempunyai daya tarik-menarik (kohesi) antar molekul sangat kecil
atau bahkan nol. Fluida terdiri atas zat cair (liquid) dan zat gas. Sistem Tenaga
Fluida (Fluid power system) adalah suatu rangkaian pemindahan tenaga dan / atau
pengaturan tenaga dengan menggunakan media (perantara) fluida .Tenaga dari
sumber tenaga atau pembangkit tenaga diteruskan oleh fluida melalui saluran
fluida, unit-unit pengatur atau control element ke unit penggerak sehingga output
dari sistem tersebut dapat kita manfaatkan.

a. Kelebihan pada sistem hidrolik:


1) Memiliki daya mekanik yang besar
2) Cylinder hidrolik lebih awet bila dibandingkan dengan cylinder pneumatik
(air cylinder).
3) Oli sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila
tidakterjadi kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal

b. Kekurangan pada sistem hidrolik:


1) Tidak ramah lingkungan (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).
2) Harga oli yang cukup mahal.
3) Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatik.

2. Pneumatik
Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekananudara
sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja denganhidrolik
yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik
menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik
menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan
udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder
kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi
tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).Adapun kelebihan dan
kekurangan pneumatik yaitu:
a. Kelebihan pada sistem pneumatik:
1) Ramah lingkungan/bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).
2) Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas
3) Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik
4) Harganya yang murah

b. Kekurangan pada sistem pneumatik:


1) Daya mekanik yang dihasilkan kecil
2) Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai
penggeraknya biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekanantara
piston cylinder dan rumah cylinder besar dan mempercepatkerusakan pada
air cylinder.

B. OBSERVASI
1. Observasi Hidrolik
Dalam observasi hidrolik yang dilakukan, kami melakukan survei pada
pengaplikasian sistem hidrolik pada alat berat yaitu Excavator.
Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda
khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat seperti penggalian tanah yang
tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.
Secara umum, excavator memiliki beberapa bagian diantaranya bucket, bucket
cylinder, arm, arm cylinder, boom, boom cylinder, sprocket track frame, idler, dan
track shoe. Sementara itu, saat beroperasi, backhoe memiliki beberapa jenis
attachment atau peralataan tambahan sesuai dengan fungsinya komponen

Berikut adalahgambar excavator Kobelco SK200 pada gambar dibawah ini

Sistem Yang Digunakan


Objek observasi menggunakan sistem hidrolik. Karena objek obsevasi bekerja
Dengan pembebanan yang sangat berat, maka secara wajar digunakanlah sistem
hidrolik pada excavator, karena tenaga yang dihasilkan oleh system hidrolik lebih
besar dari tenaga yang dihasilkan oleh sistem pneumatik.

Tujuan penerapan sistem hidrolik di industri antara lain sebagai:

1. Media kerja (working medium). Ini berbentuk penyimpanan tenaga berupa


tekanan oli, kemudian dengan tenaga yang tersimpan tersebut orang dapat
melakukan suatu pekerjaan.
2. Otomatisasi. Pekerjaan yang dilakukan dengan dengan oli yang dikontrol
(dikendalikan) dengan sensor-sensor fluida maka sistem tersebut dapat bekerja
secara otomatis.
3. Unit penggerak (working element) dari sistem hidrolik dapat menampilkan
gerakan-gerakan bertenaga sebagai berikut:
4. Gerak lurus (maju-mundur atau naik-turun)
5. Gerak radius / lengkung (swive )
6. Gerak putar (rotary)

Berikut ini adalah pembahasan tentang komponen-komponen excavator:


Bucket : digunakan untuk eksekusi pekerjaan penggalian atau pengerukan
Macam-macam bucket:
1. Large bucket, untuk operasi pekerjaan yang ringan.
2. Narrow bucket, untuk pekerjaan berat.
3. Side cutter, untuk pekerjaan pemotongan tanah.
4. Clamshell, untuk pekerjaan penggalian dengan arah tegak lurus.
5. Ejector bucket, untuk pekerjaan penggalian tanah yang lunak.
6. Ripper bucket, diaplikaskan pada medan (lapangan) bertanah keras atau area
yang berbatu.
7. Slop finishing bucket, digunakan untuk pembuatan atau penyelesaian slop.
8. Trapezoid bucket, digunakan untuk irigasi dan drainase.
9. Single-shank ripper, yaitu digunakan untuk pekerjaan penggalian dan
penghancuran batu.
10. Shank ripper, digunakan untuk pekerjaan penggalian tanah keras. Attachment
ini sangat sesuai untuk pemboran aspal.
Arm: sebagai lengan untuk Mengayunkan bucket naik turun.
Macam-macam Arm:
1. Short arm, yaitu alat tambahan yang digunakan untuk areal terbatas.
2. Long arm dan super long front, yaitu attachment yang digunakan untuk
menambah working range dan kedalaman penggalian.
3. Extention arm, adalah attachment yang dipasang pada arm standard untuk
jangkauan yang lebih panjang.

Boom: Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan arm naik turun. Boom
Cylinder: Menggerakkan Boom.
Macam-macam Boom:
1. Short boom, yaitu alat tambahan yang digunakan untuk areal terbatas.
2. Long boom dan super long front, yaitu attachment yang digunakan untuk
menambah working range dan kedalaman penggalian.
3. Extention boom, adalah attachment yang dipasang pada arm standard untuk
jangkauan yang lebih panjang.

Tracker dan shoe: Sebagai roda untuk excavator.


Macam-macam tracker dan shoe:

1. Triple grouser shoe, alat tambahan yang digunakan sesuai untuk daerah yang
lunak (shoft).
2. Flat shoe, yaitu attachment yang digunakan untuk daerah yang rata.
3. Swamp shoe, yaitu alat tambahan yang diaplikasikan pada medan yang
berlumpur.

1) Kabin: Tempat operator mengendalikan excavator


2) Swing: Untuk Memutar bagian atas excavator

Kerja Hidrolik
Berikut ini akan dijelaskan cara kerja hidrolik pada bagian excavator, gambar
sirkuitnya, dan nama-nama komponen yang dipakai.
No Nama Komponen

1 Bucket silinder

2 Line untuk aliran oli ke silinder bucket pada kepala piston

3 Line untuk aliran oli kesilinder bucket pada batang piston

4 Line untuk aliran oli pilot

5 Line untuk aliran oli pilot kembali

6 Proportional valve untuk silinder bucket pada batang piston

7 Control valve utam

8 Flow compensator valve

9 Bucket control valve

10 Lintasan untuk aliran dikirim dari pompa

11 Lintasan untuk aliran dikirim dari pompa

12 Load check valve

13 Lintasan untuk aliran oli kesilinder bucket pada kepala piston

14 Lintasan balik untuk oli

15 Line balik untuk oli

16 Proportional valve untuk aliran oli kesilinder bucket kepala piston

17 Pilot manifold

18 Line untuk supply oli pada pilot

19 Pompa depan

20 Pompa belakang

21 Pompa Pilot
a. Sistem kerja bucket tutup
Pompa pilot (21) mengirimkan oli pilot kesistem melalui line (18) ke
pilot manifold (17). Oli dari pilot kemudian mengalir melalui line (4) dan akan
melalui komponen-komponen proportional valve (untuk silinder bucket batang
piston) (6) dan proportional valve (silinder bucket kepala piston) (16).
Ketika joystick untuk bucket dioperasikan, sebuah sinyal electik dari
joystick dikirim ke modul mesin kontrol elektronik. Modul mesin kontrol
elektronik memberi energi pada katup proporsional untuk ujung kepala bucket
silinder (16).
Ketika proportional valve untuk silinder bucket ujung kepala piston (16)
diberi energi, maka spul dalam control valve bucket (9) akan pindah.
Pengiriman oli dari pompa utama mengalir dari lintasan (10) melalui bucket
control valve ( 9), load check valve (12 ) , flow compensator valve (8), lintasan
(11), dan lintasan ( 13 ). Pengiriman oli dari pompa utama pada lintasan (13)
kemudian mengalir melalui saluran (2) ke ujung kepala piston silinder bucket
(1) .
Oli dari ujung batang piston silinder bucket (1) mengalir melalui line
(3), control valvebucket (9), dan lintasan (14) untuk kembali keline(15) . Oli
kembali kemudian mengalir ke filter hidrolik lalu tangki hidrolik.

b. Sistem Kerja Bucket Open

Ketika joystick untuk bucket dioperasikan , sebuah sinyal listrik dari


joystick dikirim ke modul mesin kontrol elektronik. Modul mesin kontrol
elektronik memberi energi pada katup proporsional untuk bucket silinder ujung
batang piston (6) .

Ketika proportional valve untuk bucket silinder ujung batang piston (6)
diberi energi , spul dalam katup kontrol ember ( 9 ) berindah. Pengiriman oli
dari pompa utama mengalir dari lintasan (10) melalui control valve (9), ke load
check valve (12), ke flow compensator valve (8) , dan lintasan (11). Oli
kemudian mengalir melalui line (3) lalu ke ujung batang piston silinder bucket
(1) .

Oli dari ujung kepala piston silinder bucket (1) mengalir melalui line
(2), ke bucket control valve (9), dan lintasa (14) untuk kembali line (15). Oli
yang tak digunakan kemudian mengalir kembali ke filter hidrolik dan tangki
hidrolik.

Stick / Arm
Berikut adalah gambar sirkuit hidrolik untuk sistem kerja stick/arm,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.3 Komponen stick/arm


No Nama Komponen

1 Silinder stick

2 Line untuk aliran oli keujung batang piston silinder stick

3 Line untuk aliran oli keujung kepala piston silinder stick

4 Line untuk aliran oli pilot

5 Line untuk kembali oli pilot

6 Proportional valve untuk silinder stick ujung batang


piston

7 Control valve utama

8 Control valve stick

9 Flow compensator valve

10 Lintasan aliran oli dikirim pompa

11 Lintasan aliran oli dikirim pompa

12 Load check valve

13 Lintasan aliran oli stick untuk ke reduction valve


14 Stick drift reduction valve

15 Valve

16 Proportional valve untuk silinder pada ujung kepala


piston

17 Lintasan kembali

18 Line balik oli

19 Pilot manifold

20 Line untuk supply oli pilot

21 Pompa depan.

22 Pompa belakang

23 Pompa pilot

26 Solenoid valve untuk melepas reduction valve

a. Sistem Kerja Stick Turun


Selama operasi, control valve (8) diaktifkan. Pengiriman oli dari pompa
depan (21) dan pompa belakang (22) digabungkan dalam control valve utama
(7). Pompa pilot (23) mengirimkan oli melalui line (20) ke pilot manifold (19).
Oli kemudian mengalir melalui line (4) untuk komponen-komponen berikut:
proporsional valve (16) (silinder stick ujung kepala piston) dan proporsional
valve (6) (silinder stick ujung batang piston)
Ketika tuas stick kontrol dioperasikan, sebuah sinyal listrik dari tuas kontrol
dikirim ke modul kontrol mesin elektronik. Modul mesin kontrol elektronik
memberi energi pada proporsional valve (6).
Ketika proporsional valve diberi energi, spul dalam control valve (8)
memindahkan oli. Pengiriman oli dari pompa mengalir dari lintasan (10)
melalui control valve (8), load valve (12), flow compensator valve (9), lintasan
(11) dan lintasan (13). Pengiriman oli dari pompa utama dalam lintasan (13)
sekarang mengalir melalui stick drift reduction valve (14) dan line (2) ke ujung
batang piston (1).
Oli dari ujung kepala piston stick silinder (1) mengalir melalui line (3),
control valve (8) dan lintasan (17), lintasan (18). Oli kembali sekarang
mengalir kembali ke filter hidrolik dan tangki hidrolik.

b. Sistem Keja Stik Naik


Untuk kerja stick naik digambarkan dengan sirkuit parsial sebagaimana
yang dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.4 Komponen stick/arm kerja naik

No Nama Komponen

1 Stick silinder

2 Line untuk aliran oli keujung batang piston silinder


stick

3 Line untuk aliran oli keujung kepala piston silinder


stick

13 Lintasan aliran oli stick untuk ke reduction valve

14 Stick drift reduction valve

15 Valve

24 Spul

25 Lintasan untuk aliran oli ketangki hidrolik

26 Solenoid valve

27 Line drain / line untuk pembuangan

28 Manual purge valve


Operasi stick naik ini mirip dengan operasi stick turun. Ketika tuas tongkat
kendali dioperasikan untuk melakukan sebuah operasi stick naik, sinyal listrik
yang dikirim dari tuas tongkat kendali ke modul kontrol mesin elektronik.
Modul mesin kontrol elektronik memberi energi pada proporsional valve untuk
ujung kepala piston stick silinder (16). Mesin modul kontrol elektronik juga
memberikan energi solenoid valve (26) untuk reduction valve (14).
Solenoid valve (26) langsung bergerak kearah ke atas. Oli di rongga pegas
pada sisi kiri dari spul (15) mengalir melalui lintasan (25) dan line drain (27).
Oli dari ujung batang piston stick silinder di lintasan (2) menggerakan katup
(15) ke kiri. Oli sekarang mengalir melalui lintasan (13) ke control valve stick
dan kembali ke tangki hidrolik.
Dalam hal tongkat tidak bisa diturunkan karena masalah mesin atau masalah
sistem hidrolik, tongkat dapat diturunkan dengan membuka katup (28) secara
bertahap. Catatan: solenoid valve (26) dari reduction valve hanya menerima
sinyal listrik dari mesin modul kontrol elektronik untuk operasi stick naik.

Boom
Tabel 3.5 Komponen boom
No Nama Komponen

1 Boom silinder

2 Line untuk aliran oli keujung kepala piston boom


silinder

3 Line untuk aliran oli keujung batang piston boom


silinder

4 Line untuk aliran oli pilot

5 Line untuk kembali oli pilot

6 Proportional valve untuk boom silinder ujung batang


piston

7 Control valve utama


8 Flow compensator valve

9 Control valve boom

10 Lintasan aliran oli dikirim pompa

11 Lintasan aliran oli dikirim pompa

12 Load check valve

13 Lintasan aliran oli untuk ke reduction valve boo

14 Boom drift reduction valve

15 Valve

16 Lintasan kembali

17 Line balik oli

18 Pilot manifold

19 Line (pilot oil supply)

20 Pompa pilot

21 Pompa depan

22 Pompa belakang

23 Solenoid valve untuk melepas reduction valve

28 Proportional valve untuk boom silinder pada kepala


piston

a. Sistem Kerja Boom Naik


Selama operasi, control valve (9) diaktifkan. Pengiriman oil dari pompa
depan (21) dan pengiriman oli dari pompa belakang (22) digabungkan dalam
control valve utama (7).
Pilot pompa (20) mengirimkan oli melalui line (19) ke pilot manifold
(18). Oli minyak kemudian mengalir melalui saluran (4). Proporsional valve
untuk ujung kepala piston boom silinder (28) dan proporsional valve untuk
boom silinder ujung batang piston silinder (6) menerima supply oli dari line
(4). Ketika joystick untuk boom dioperasikan, sebuah sinyal listrik dari joystick
dikirim ke modul kontrol mesin elektronik. Modul mesin kontrol elektronik
memberi energi pada proporsional valve untuk boom silinder ujung kepala
piston (28).
Ketika proporsional valve untuk boom silinder ujung kepala piston (28)
diberi energi, spul dalam control valve boom (9) berpindah. Pengiriman oli dari
pompa mengalir dari lintasan (10) melalui control valve (9), load check valve
(12), flow compensator valve (8), lintasan (11), dan lintasan (13). Pengiriman
oli dari pompa utama dalam lintasan (13) kemudian mengalir melalui drift
reduction valve (14) dan garis (2) ke ujung kepala piston silinder boom (1).
Batang silinder memanjang dan boom naik.
Oli dari ujung batang piston silinder boom (1) mengalir melalui line (3),
control valve boom (9), dan lintasan (16) untuk kembali ke lintasan (17). Oli
kemudian mengalir kembali ke filter hidrolik dan tangki hidrolik.

b. Sistem Kerja Boom Turun


Untuk kerja boom turun digambarkan dengan sirkuit parsial sebagaimana
yang dapat dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini
Solenoid valve (23) bergerak arah ke atas. Oli dirongga pegas di sisi
kanan dari spul (15) mengalir melalui lintasan (24) dan saluran pembuangan
(26). Oli dari ujung kepala piston silinder boom melalui lintasan (2) bergerak
spol (15) ke kanan. Oli sekarang mengalir melalui lintasan (13) ke control
valve boom, dan kembali ke tangki hidrolik. Batang silinder memendek, dan
boom akan turun.
Dalam kasus jika boom tidak dapat dituurunkan karena masalah mesin
atau masalah sistem hidrolik, boom dapat diturunkan dengan membuka purge
valve manual (27) secara bertahap. Untuk solenoid valve (23) dari drift
reduction valve hanya menerima sinyal listrik dari modul mesin kontrol
elektronik untuk operasi boom turun saja.
Tabel 3.7 Komponen Swing
No Nama Komponen

1 Rem parkir swing

2 Line untuk rem parkir melepaskan tekanan

3 Rem parkir swing solenoid valve

4 Lintasan untuk rem parkir melepaskan tekanan

5 Rem parker swing

6 Motor depan

7 Motor belakang

8 Kelompok motor rotary

9 Kelompok motor rotary

10 Lintasan untuk supply oli pompa

11 Lintasan untuk oli kembali

12 Lintasan supply oli pompa

13 Lintasa untuk oli balik

14 Line untuk supply oli pompa

15 Line untuk oli kembali

16 Lintasan supply oli pompa

17 Lintasan untuk oli kembali

18 Drain line untuk kasus saluran pembuangan

19 Lintasan supply oli pompa

20 Proporsional valve untuk swing kiri

21 Control valve swing


22 Back preassur valve

23 Line untuk supply oli proporsional valve

24 Proporsional valve untuk swing kanan

25 Line untuk rem parkir melepaskan tekanan

26 Line untuk oli kembali

27 Line untuk supply oli pompa

28 Line oli kembali

29 Control valve utama

30 Back preassure valve

31 Pilot manifold

32 Line supply oli pilot

33 Line untuk oli kembali

34 Tangki hidrolik

35 Pompa pilot

36 Pompa Swing

a. Pengantar
Pompa swing (36) memasok oli ke motor belakang swing (7) dan motor
swing depan (6). Kedua motor ayunan adalah identik dalam operasi. Motor
memiliki perbedaan dalam konstruksi:

1) Hanya motor ayun belakang dilengkapi dengan rem parkir swing solenoid
valve.
2) Pengaturan swing valve yang berbeda untuk masing-masing motor swing.

Control valve swing (21) dipasang pada bagian atas motor swing belakang.
Swing control valve a beroperasi baik untuk kedua motor. Selama operasi
swing, swing rem parkir (1) dan (5) dilepas agar motor swing dapat
beroperasi. Masing-masing motor swing dipasang ke swing drive. Swing drive
adalah identik dalam konstruksi dan operasi. Swing drive digunakan untuk
mengurangi kecepatan motor ke tahap kedua untuk memutar struktur atas.

b. Operasi Swing Kanan


Ketika joystick swing dipindahkan untuk melakukan operasi swing
kanan, joystick ayunan mengirimkan input sinyal listrik ke modul kontrol
mesin elektronik. Modul mesin kontrol elektronik mengirimkan sinyal listrik
untuk ayunan parkir rem solenoid valve (3) pada motor swing belakang (7).
Ketika swing parkir rem solenoid valve diberi energ, oli pada line (25)
mengalir melalui rem parkir solenoid valve (3) dan lintasan (4) untuk rem
parkir (5). Oli juga mengalir melalui line (2) untuk rem parkir (1) pada motor
depan (6). Tekanan oli ini melepaskan rem parkir. Rem parkir dilepas sebelum
oli pasokan pompa swing mengalir ke motor swing.
Mesin modul kontrol elektronik juga mengirim sinyal listrik
keproporsional valve untuk swing kanan (24). Ketika proporsional valve
menerima energy, lintasan valve kembali akan mulai terbuka ke tangki
hidrolik. Tekanan oli yang bekerja pada ujung kanan spul dalam control valve
(21) mulai menurun.
Tekanan oli yang bekerja pada ujung kiri spul dalam control valve (21)
bergerak menuju spool katup proporsional (24). Ketika spool dalam berpindah
ke control valve, dapat pasokan oli dari pompa (36) lalu mengalir melalui
saluran (27) dan lintasan (19) untuk control valve (21).
Pompa ayunan minyak pasokan kemudian mengalir melalui bagian (16),
garis (14), dan ayat (10) ke motor kelompok rotary (8) pada motor ayunan
depan (6). Pompa ayunan minyak pasokan dalam bagian (16) juga mengalir
melalui bagian (12) ke motor kelompok rotary (9) motor ayun belakang (7).
Kelompok-kelompok rotary bermotor memutar dan struktur atas berputar
searah jarum jam. Kembali oli dari kelompok rotary motor motor ayun
belakang melewati lintasan (13). Kembali minyak dari kelompok rotary motor
motor ayunan depan melewati lintasan (11) dan garis (15). Oli kembali dari
motor ayunan depan menggabungkan dengan minyak kembali dari motor ayun
belakang. Oli kembali kemudian mengalir melalui bagian (17) dan katup
kontrol ayun (21). Oli kemudian mengalir melalui katup tekanan balik (22) dan
lintasan (28) ke tangki hidrolik (34).
Ketika joystick ayunan dipindahkan ke posisi netral, mesin modul
kontrol elektronik energy akan hilang pada proporsional valve untuk swing
kanan (24). Ketika proporsional valve dihilangkan energy yang bekerja, gaya
pegas menggeser proporsional valve. Tekanan oli yang bekerja pada ujung
kanan spool dalam control valve (21) meningkat. Spul dalam control valve
bergerak ke kiri. Karena tekanan pilot penuh sekarang bekerja pada kedua
ujung spul dalam control valve, spool kembali ke posisi tengah . Lintasan (16)
dan (17) pada control valve (21) tertutup. Karena tidak ada pasokan oli dari
pompa mengalir ke motor swing, operasi swing kanan mulai berhenti.
Mesin kontrol elektronik modul berhenti memberi energy pada rem
parkir solenoid valve (3) sekitar 6,5 detik setelah mesin kontrol elektronik
modul berhenti memberikan energi proporsional valve (24). Ketika parkir rem
solenoid valve tak menerima energy, oli pada lintasan (25) tidak akan mengalir
pada rem parkir solenoid valve untuk rem parkir (1) dan (5). Oli pada lintasan
(2) dan (4) mengalir melalui lintasan (18). Kedua parkir ayunan rem mulai
terlibat dengan gaya pegas. Waktu tunda ini memastikan bahwa rem parkir
ayunan tidak terlibat sepenuhnya sampai putaran ayunan bermotor berhenti.
Ketika kontrol travel dioperasikan, mesin modul kontrol elektronik tidak
memberi energi ayunan parkir rem solenoid valve. Rem parker (1) dan (5)
tidak dilepaskan..

c. Operasi Swing Kiri


Mesin beroperasi dengan cara yang sama untuk operasi swing kiri
sebagai operasi swing kanan. Pompa memasokan oli kepada kelompok motor
putar yang menyebabkan struktur atas berputar dalam arah berlawanan.

d. Operasi Motor Swing


Berikut adalah gambar untuk operasi motor swing, sebagaimana dapat
dilihat pada dibawah ini.

gambar operasi hidrolik swing motor

Adapun keterangan dari penomeran nama-nama komponen yang ada pada


gambar dibawah ini.

Tabel Komponen swing motor

No Nama Komponen

1 Relief valve

2 Relief valve

3 motor head

4 Solenoid valve untuk rem

5 Port untuk oli

7 Plat
8 Pelat Gesek

9 Body

10 Shoe

11 Retainer plate / pelat penahan

12 Drain port

13 Check valve

14 Makeup port

15 Lintaasan untuk memasok atau kembali

16 Check valve

17 Lintasan untuk memasok oli atau kembali

18 Port untuk memasok oli atau balik

19 Lintasan untuk memasok oli atau kembali

20 Lintasan untuk memasok oli atau kembali

22 Valve plate

23 Lintasan untuk pasokan oli atau kembali

24 Brake spring

25 Brake piston

26 Piston

27 Cylinder barel

28 Plat

29 Poros drive
e. Operasi
Motor swing dapat dibagi menjadi tiga kelompok berikut:
1. Kelompok rotary, terdiri dari komponen silinder barel (27), piston (26), shoe
(10), retainer plate (11) dan poros penggerak (29).
2. Rem parker, terdiri dari komponen-komponen berikut: rem pegas (24), rem
piston (25), solenoid valve rem parkir (4), plat (7) dan plat gesek (8).
3. Relief valve dan makeup valve terdiri dari komponen-komponen berikut :
relief valve (1), relief valve ( 2 ), check valve( 13 ) dan check valve( 16 ) .

Pompa menyuplai oli untuk dikirim ke port (18) atau port (20). Selama
operasi swing kanan, pengiriman minyak memasuki port (20) dan mengalir
melalui lintasan (19). Oli kemudian mengalir melalui lintasan (15) di valve plat
(22) dan melewati lintasan (23) di dalam silinder barel (27). Ini oli pressure
ditekan oleh piston (6) di motor head (3).
f. Operasi Sistem Putar Swing Motor
Berikut adalah gambar operasi sistem putar pada swing motor ,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar sistem putar swing motor

Adapun keterangan dari penomeran nama-nama komponen yang ada


pada gambar dapat dilihat pada tabel pada halaman selanjutnya.
Tabel Komponen putar swing motor

No Nama Komponen

A Posisi Bawah pusat

B Inlet side (tekanan tinggi )

C Posisi atas pusat

D sisi Outlet ( tekanan rendah )

15 Lintasan (plat katup)

17 Lintasan Kembali

18 Port

19 Lintasan pemasok

20 Port

23 Lintasan untuk silinder barel

30 Lintasan katup plat

31 Arah putaran motor (berlawanan jarum jam)

Shoe (10) ditekan terhadap permukaan atas pelat (28) dengan kekuatan
piston (26). Shoe dan piston meluncur sepanjang slop pelat (28) dalam arah
berlawanan. Gaya geser ini menyebabkan silinder barel (27) untuk memutar
dalam arah berlawanan (31). Karena setiap piston mencapai pusat posisi bawah
(A), oli mengalir melalui lintasan (23) dari piston (26) dan melalui bagian (30)
di valve plat (22). Oli ini kemudian mengalir melalui lintasan (17) dan port
(18) motor head (3) ke tangki hidrolik. Silinder barel (27) terus memutar
berlawanan, piston dan shoe terus bergerak ke atas permukaan miring pelat
(28).
Untuk operasi swing kiri, pompa memasok oli untuk dikirim ke port (18).
Port pasokan dan port dibalik. Dan Cylinder barrel (27) akan bergerak searah
jarum jam.

2. Observasi Pneumatik
Dalam observasi Pneumatik kami menlakukan survei pengaplikasian sistem
pneumatik pada pencucian motor dan mobil. Alat yang biasa digunakan untuk
pencucian motor atau mobil tersebut berfungsi untuk mengangkat motor atau
mobil yang hendak dicuci, untukmemepermudah proses pencucian, terlebih pada
bagian bawah mobil.

Ini adalah alat yang bersistem peneumatik dimana udara yang berperan
sebagai penggeraknya, udara yang bertekanan mampu memberikan tekanan
sehingga dapat mengangkat seperti mobil ataupun motor. Alat ini mampu
mengangkat beban maximal seberat 2 ton.

Komponen Pneumatik:
a. Kompressor
ompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dengan cara
menghisap dan memampatkan udara tersebutkemudian disimpan di dalam
tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
Kompressor dilengkapi dengan tabunguntuk menyimpan udara bertekanan,
sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung
udara bertekanan padakompressor dilengkapi dengan katup pengaman, bila
tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka
secara otomatis.

b. Konduktor dan Konektor


1) Konduktor (Penyaluran) fungsi konduktor adalah untuk menyalurkan udara
kempayang akan membawa/mentransfer tenaga ke aktuator. Macam-macam
konduktor :
a) Pipa yang terbuat dari tembaga, kuningan, baja, galvanis atau stenlees
steel ,Pipa ini juga disebut konduktor kaku (rigid) dancocok untuk
instalasi yang permanen.
b) Tabung (tube) yang terbuat dari tembaga, kuningan ataualuminium. Ini
termasuk konduktor yang semi fleksible dan untukinstalasi yang sesekali
dibongkar-pasang.
c) Selang fleksible yang biasanya terbuat dari piastik dan biasadigunakan
untuk instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnyalebih tinggi.

2) Konektor
Konektor berfungsi untuk menyambungkan atau menjepitkonduktor
(selang atau pipa) agar tersambung erat pada bodikomponen pneumatik.
Bentuk ataupun macamnya disesuaikandengan konduktor yang digunakan.

3) Katup-Katup Pneumatik (Control Valve) Katup berfungsi untuk mengatur


atau mengendalikan arah udarakempa yang akan bekerja menggerakan
aktuator, dengan kata lain katupini berfungsi untuk mengendalikan arah
gerakan aktuator. Katup-katup pneumatik diberi nama berdasarkan pada:
a) Jumlah lubang/saluran kerja(port),
b) Jumlah posisi kerja,
c) Jenis penggerak katup, dan
d) Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup. Menurut
fungsinyakatup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
1. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
2. Katup Satu Arah ( Non Return Valves)
3. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
4. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
5. Katup buka-tutup (Shut-off valves)

4) AktuatorPneumatik
Aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik. Ada
berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragmaaktuator, serta pneumatik
motor. Pada alat pengangkat motor atau mobil,aktuator yang digunakan
berupa slinder untuk menahan beban danmengangkat mobil dengan tekanan
udara yang dimampatkan.

Gambar observasi
1. Observasi hidrolik
2. Observasi peneumatik
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan (liquid) sebagai
media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli (oli hidrolik) atau campuran
antara oli dan air.
2. Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda
khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat seperti penggalian tanah yang
tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.
3. Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekananudara
sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja denganhidrolik
yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya.
4. Alat pengangkat mobil pada pencucian adalah alat yang bersistem peneumatik
dimana udara yang berperan sebagai penggeraknya, udara yang bertekanan
mampu memberikan tekanan sehingga dapat mengangkat seperti mobil ataupun
motor.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai