Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN OBSERVASI

“Hidrolik dan Pneumatik”

Dosen Pembimbing
Drs. Purwantono, M.Pd

Disusun Oleh
Defindo Efendi
15067039

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1439H/2018M
A. TUJUAN OBSERVASI
Adapun tujuan dari dilakukannya observasi ini yaitu:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang system hidrolik dan pneumatic
2. Mengetahui informasi dasar tentang system hidrolik dan pneumatic.
3. Mengetahui pengaplikasian hidrolik dan pneumatik pada dunia industri dan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui sistem kerja dan alat-alat yang menggunakan sistem hidrolik dan
pneumatik.

B. TEORI SINGKAT
1. Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair (fluida),
biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini
bekerja berdasarkan prinsip “Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka
tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya”. Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi).
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida
penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang
kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-
katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder
kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan
untuk gerak maju dan mundur. Adapun kelebihan dan kekurangan sistem
hidrolik yaitu:
a. Kelebihan pada sistem hidrolik:
 Memiliki daya mekanik yang besar
 Cylinder hidrolik lebih awet bila dibandingkan dengan cylinder
pneumatik (air cylinder).
 Oli sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila tidak
terjadi kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal.
b. Kekurangan pada sistem hidrolik:
 Tidak ramah lingkungan (jika terjadi kebocoran dalam sistem
perpipaan).
 Harga oli yang cukup mahal.
 Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatik.

2. Pneumatik
Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan
udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan
hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika
pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan
hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam
pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah
cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan
udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).
Adapun kelebihan dan kekurangan pneumatik yaitu:
a. Kelebihan pada sistem pneumatik:
 Ramah lingkungan/bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem
perpipaan).
 Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas
 Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik
 Harganya yang murah
b. Kekurangan pada sistem pneumatik:
 Daya mekanik yang dihasilkan kecil
 Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai
penggeraknya biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan
antara piston cylinder dan rumah cylinder besar dan mempercepat
kerusakan pada air cylinder.
C. OBSERVASI
1. Observasi Hidrolik
Dalam observasi hidrolik yang dilakukan, penulis mendapatkan hasil
survei pengaplikasian sistem hidrolik pada alat berat yaitu Excavator.

Excavator (ekskavator) adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm),
boom (bahu) serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis
yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe).
Excavator merupakan alat berat paling serbaguna karena bisa menangani
berbagai macam pekerjaan alat berat lain. Sesuai dengan namanya
(excavation), alat berat ini memiliki fungsi utama untuk pekerjaan
penggalian. Namun tidak terbatas itu saja, excavator juga bisa melakukan
pekerjaan kontruksi seperti membuat kemiringan (sloping), memuat
dumptuck (loading), pemecah batu (breaker), dan sebagainya. Karena
perannya yang multifungsi, maka excavator selalu ditampilkan dalam segala
jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air.
Di Indonesia, excavator sering disebut bego/beko, yang diambil dari
bahasa inggris backhoe yang berarti aktor belakang. Backhoe sendiri adalah
excavator mini yang ditempelkan di belakang mesin tracktor dan biasanya
digunakan untuk pekerjaan di lahan-lahan pertanian di Amerika Serikat.
Berikut dibawah ini merupakan penggunaan ekskavator diantaranya:
1) Menancapkan Batang pondasi, dan lain-lain.
2) Digunakan Untuk Menancapkan batang pondasi
3) Dapat Digunakan Untuk Menggali parit, lubang, pondasi bangunan
4) Dapat Digunakan Untuk Pekerjaan kehutanan
5) Dapat Digunakan Untuk Penanganan material
6) Dapat Digunakan Untuk Memotong semang dengan alat khusus
7) Dapat Digunakan Untuk Pengerukan sungai
8) Dapat Digunakan Untuk Pertambangan, terutama pertambangan pit
terbuka
9) Dapat Digunakan Untuk penghancuran
10) Dapat Digunakan Untuk Perataan tanah
11) Dapat Digunakan Untuk Angkut berat
12) Dapat Digunakan Untuk Pembuatan sloping atau kemiringan
13) Dapat Digunakan Untuk Pembuatan loading atau dumptuck
14) Dapat Digunakan Untuk Pemecahan batu, dan lain-lain.

Berikut bagian - bagian dasar excavator / Backhoe diantaranya;

1) Bucket
Bucket adalah ujung penggerak yang digunakan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan penggalian ataupun pemadatan, bucket adalah inti dari
mesin excavator, karna excavator tanpa bucket tentu namanya bukan
excvator.
2) Arm
Arm adalah sebutan juga dalam tangan – tangan excavator yang bedara di
depan sebelum sendok/Bucket
3) Bucket Cylinder
Bucket cylinder adalah pokok penggerak bucket untuk mengeruk ataupun
memadatakan sebuah pekerjaan.
4) Boom
Boom adalah sebutan tuntuk tangan excavator bagian atas, yang
berfungsi ebagai fungsi gerak dalam penggunaan excavator
5) Arm Cylinder
Arm Cylinder adalah pokok penggerak Arm yang dilengkapi dengan
system operasi hidrolic
6) Boom Cylinder
Boom Cylinder adalah pokok penggerak Boom yang dilengkapi dengan
system operasi hidrolic
7) Cabin
Cabin adalah ruangan yang sangat berperan penting dalam excavator /
backhoe yaitu ruangan kendali sistem kontrol gerakan alat berat . atau
sering disebut rumah operator, dan disitulah panel” joy stick
tersimpan/terletak.
8) Upper Structure
Upper Structure adalah, salah satu bagian dari pelindung otak excavator
atau yang disebut hydrolic sytem. Mesin yang terletak pada bagian
punggung excavator tersebut sangat perlu diberikan pelindung agar
meminimalisirkan angka benturan dengan benda benda alam.
9) Under Carriage
Under carriage adalah salah satu gigi penggerak bagian roda track yang
terhubung
Berikut bagian dasar alat kontrol Excavator yaitu:

a. Tuas / Panel disebelah kanan


Berfungsi untuk mengoprasikan Bucket dan Boom
 Tuas arah Depan : Menurunkan Boom
 Tuas arah Belakang : Menaikan Boom
 Tuas arah Kiri : Menutup Bucket
 Tuas arah Kanan : Membuka Bucket
b. Tuas / Panel disebelah kiri
Berfungsi untuk mengoprasikan Arah badan excavator dan Arm
 Tuas arah Depan : Menurunkan Arm
 Tuas arah Belakang : Menaikan Arm
 Tuas arah Kiri : Memutar badan arah kiri
 Tuas arah Kanan : Memutar badan arah kanan
c. Lock / Shut-off Lever
Pengungkit yang berada di sisi luar kursi kabin bagian bawah berfungsi
untuk mengunci tuas/panel excavator
 Tuas arah Atas : Mengunci seluruh gerakan Excavator
 Tuas arah Bawah : Excavator dapat di oprasikan Kembali
d. Tuas / Pedal Track (roda) Kanan dan Kiri
Tuas yang berada di depan kaki Operator ketika operator duduk dikursi
 Tuas kanan & kiri arah belakang secara bersamaan : Excavator akan
berjalan maju
 Tuas kanan & kiri arah depan secara bersamaan : Excavator akan
berjalan mundur
 Tuas kiri : Track bagian Kiri
 Tuas kanan : Track bagian Kanan
Proses gerakan Excavator yang dikontrol menggunakan Hidrolik:
Dalam proses gerakan Excavator, biasanya sudah menggunakan prinsip
Hidrolik Kombinasi antara silinder satu dengan silinder yang lain, berikut
adalah gerakan pada excavator.
1) Proses menggali
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket
bergerak open), stick out (silinder stick bergerak close) dan boom lower
(silinder boom bergerak close).

2) Proses mengangkat
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket
bergerak open), stick in (silinder stick bergerak open) dan boom raise
(silinder boom bergerak open).
3) Proses membuang
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket open (silinder bucket
bergerak close), stick out (silinder stick bergerak close) dan boom raise
(silinder boom bergerak open).

4) Proses berputar
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket
bergerak open), stick out (silinder stick bergerak close), boom raise
(silinder boom bergerak open) dan motor swing berputar ke kiri atau
kanan.
Cara kerja sistem Hidrolik pada Excavator:
a. Boom Sirkuit hidrolik
1) Boom raise
Oli dari pompa kanan (28) dialirkan melalui parallel feeder passage (17)
di main control valve (11) ke boom I control valve (19), check valve
(14), ke shift valve (4) di boom drift reduction valve (5) dan keluar
melalui line (3) ke head end boom cylinder (1). Oli dari pompa kiri (27)
melalui parallel feeder passage (8) di main control valve (11) ke boom
II control valve (16), check valve (13), port (15), line (10) dan ke boom
drift reduction valve (5). Dimana akan terjadi combonasi aliran oli dari
pompa kiri dan kanan pada through passage (12) dan line (3) ke head
end boom cylinders (1). Oil return dari rod end boom cylinders (1)
mengalir melalui laine (2) ke boom I control valve (19), retrun passage
(18), retrun passage (9) dan retrun line (6) dan ke hidrolik tank.

Gambar Sirkuit Hidrolik Boom Raise (HIGH SPEED)

2) Boom lower
Sebelum boom lower beroperasi, oli yang dialirkan hanya dari pompa
kanan (28). Oli dari pompa kanan (28) akan melalui parallel feeder
passage (17) ke boom I control valve (19), check valve (14), dan
diteruskan lane (2) ke rod end boom cylinders (1). Oil retrun dari head
end boom cylinders (1) diteruskan laine (3) ke boom drift reduction
valve (5). Valve (48) bergeser karena tekanan oli pilot dari pilot line
(53) dan membuka drain line (50). Oil retrun di line (3) masuk saluran
(51) dan boom regenetation valve (41) sehingga oil retrun menyuplai ke
rod end boom cylinders (1) melalui line (2).

Gambar Sirkuit Hidrolik Boom Lower

b. Stick Sirkuit hidrolik


1) Stick out
Oli dari pompa kanan (29) dialirkan melalui parallel feeder passage (12)
di main control valve (6), check valve (16), ke stick II control valve
(13) dan line (7). Oli dari pompa kanan (29) juga mengalir melalui
parallel feeder passage (22), check valve (19) ke stick II control valve
(13) dan ke line (7). Jadi semua oli dari pompa kanan (29) mengalir di
line (7) ke stick reduction valve (5) lalu ke rod end stick cylinder (1).
Oli dari pompa kiri (28) dialirkan melalui center bypass passage (18) di
main control valve (6), load check valve (15), passage (17) ke stick I
control valve (21) dan passage (8) lalu masuk ke valve (4) di stick drift
reduction valve (5), line (3) ke rod end stick cylinder (1). Oil retrun dari
head end stick cylinder mengalir melalui line (2) dan retrun passage (9)
ke stick I control valve (21) lalu mengalir melalui retrun passage (10)
dan retrun line (23) dan ke hidrolik tank.

Gambar Sirkuit Hidrolik Stick Out

2) Stick in
Oli dari pompa kiri (28) akan mengalir di center bypass passage (18),
check valve (15), melewati stick I control valve (21) dan passage (9) ke
line (2) lalu ke head end stick cylinder (1). Oli dari pompa kanan (29) di
center bypas passage (12) akan mengalir melewati check valve (16),
stick II control valve (13) dan ke line (42). Oli dari pompa kanan (28)
juga mengalir melalui parallel feeder passage (22), check valve (19),
stick II control valve (13) dan ke line (42). Jadi semua oli dari pompa
kanan (28) mengalir di line (42) ke line (2) lalu ke head end stick
cylinder (1). Oil retrun dari road end stick cylinder mengalir melalui
line (3) ke stick drift reduction valve (5). Valve (4) di stick drift
reduction valve mengalirkan oli ke passage (43), retrun passage (10)
dan retrun line (23) lalu ke hidrolik tank.
Gambar Sirkuit hidrolik Stick in

c. Bucket Sirkuit hidrolik


1) Bucket Close/Open
Oli yang dialirkan di bucket hidrolik sirkuit hanya dari pompa kanan
(22). Oli dari pompa kanan (22) dialirkan melalui parallel feeder
passage (16) di main control valve (5), load check valve (12), ke bucket
control valve (9) dan lane (3) lalu ke head end bucket cylinder (4). Oil
retrun dari rod end bucket cylinder mengalir melalui line (2), orifice
(11) di bucket conterol valve (9), retrun passage (17) dan retrun line (6)
lalu ke hidrolik tank. 2. Bucket open Bucket open beroperasi sama
seperti saat bucket close beroperasi. Oli dari pompa kanan (22)
mengalir ke parallel feeder passage (16), load check valve (12), ke
bucket control valve (9) dan lane (3) lalu ke head end bucket cylinder
(4). Oil retrun dari head end bukcet (4) mengalir melalui line (3), retrun
passage (17), retrun line (6) lalu ke hidrolik tank.
Gambar Sirkuit hidrolik Bucket

d. Swing Sirkuit hidrolik


1) Swing right
Oli yang dialirkan ke swing hidrolik sirkuit hanya dari pompa kiri (28).
Oli dari pompa kiri (28) mengalir melalui parallel feeder passage (13)
di main control valve (14), load check valve (12), passage (17), swing
control valve (18), passage (16), line (9) ke swing motor (5) untuk
berputar ke arah kanan (clockwise direction). Oil retrun dari swing
motor (5) mengalir ke line (10), retrun passage (11), retrun line (8),
slow retrun check valve (33) ke hidrolik tank.

2) Swing left
Swing left beroperasi sama seperti saat swing right beroperasi. Oli dari
pompa kiri (28) mengalir melalui parallel feeder passage (13), passage
(17) dan line (10) ke swing motor (5) untuk berputar ke arah kiri
(counterclockwise direction). Oil retrun dari swing motor (5) mengalir
ke line (9), retrun passage (11), retrun line (8) dan slow retrun check
valve (33) ke hidrolik tank.
Gambar Sirkuit hidrolik Swing Right/Left

Gambar Sirkuit Hidrolik yang diperbesar:


2. Observasi Pneumatik
Dalam observasi Pneumatik yang dilakukan, penulis mendapatkan hasil
survei pengaplikasian sistem pneumatik pada pencucian motor dan mobil
yang biasanya disebut hidrolik .

Alat yang biasa digunakan untuk pencucian motor atau mobil tersebut
berfungsi untuk mengangkat motor atau mobil yang hendak dicuci, untuk
memepermudah proses pencucian, terlebih pada bagian bawah mobil. Alat ini
menggunakan sistem pneumatik yang dimana sistem penggeraknya berupa
udara, udara tersebut memberi tekanan sehingga dapat mengangkat beban
yang berat. Beban yang diangkat sesuai dengan spesifikasi alat yang
digunakan, yang sering digunakan yaitu alat yang dapat mengangkat beban
maksimal 2 ton.
Komponen Pneumatik yang dibutuhkan:
a. Kompressor (Pembangkit Udara Kempa)
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan / menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut
kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada
pemakai (sistem pneumatik). Kompressor dilengkapi dengan tabung
untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai
jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada
kompressor dilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya
melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara otomatis.
Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-
syarat pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja
dan volume udara yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup
dan silinder pneumatik).

b. Konduktor dan Konektor


1) Konduktor (Penyaluran)
Penginstalan sirkuit pneumatik hingga menjadi satu system yang
dapat dioperasikan diperlukan konduktor, sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi konduktor adalah untuk menyalurkan udara kempa
yang akan membawa/mentransfer tenaga ke aktuator. Macam-
macam konduktor :
 Pipa yang terbuat dari tembaga, kuningan, baja, galvanis atau
stenlees steel. Pipa ini juga disebut konduktor kaku (rigid) dan
cocok untuk instalasi yang permanen.
 Tabung (tube) yang terbuat dari tembaga, kuningan atau
aluminium. Ini termasuk konduktor yang semi fleksible dan untuk
instalasi yang sesekali dibongkar-pasang.
 Selang fleksible yang biasanya terbuat dari piastik dan biasa
digunakan untuk instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnya
lebih tinggi.
2) Konektor
Konektor berfungsi untuk menyambungkan atau menjepit
konduktor (selang atau pipa) agar tersambung erat pada bodi
komponen pneumatik. Bentuk ataupun macamnya disesuaikan
dengan konduktor yang digunakan.

c. Katup-Katup Pneumatik (Control Valve)


Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara
kempa yang akan bekerja menggerakan aktuator, dengan kata lain katup
ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator. Katup-katup
pneumatik diberi nama berdasarkan pada: a) Jumlah lubang/saluran kerja
(port), b) Jumlah posisi kerja, d) Jenis penggerak katup, dan d) Nama
tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup. Menurut fungsinya
katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
1) Katup Pengarah (Directional Control Valves)
2) Katup Satu Arah (Non Return Valves)
3) Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
4) Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
5) Katup buka-tutup (Shut-off valves)

d. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem
pneumatik. Ada berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan
penggunaannya. Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragma
aktuator, serta pneumatik motor. Pada alat pengangkat motor atau mobil,
aktuator yang digunakan berupa slinder untuk menahan beban dan
mengangkat mobil dengan tekanan udara yang dimampatkan.
D. GAMBAR OBSERVASI
1. Observasi Hidrolik
2. Observasi Pneumatik
E. WAKTU DAN TEMPAT
1. Hidrolik
a. Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mendapatkan pengaplikasian sistem
hidrolik pada Exkavator di Bengkel Penyimpanan Excavator yang
berlokasi di Jalan Enggang II, Tabing, Padang. Bengkel ini berfungsi
untuk tempat penyimpanan dan servis Excavator.

b. Pelaksanaan Observasi
Penulis telah melaksanakan observasi pada hari Senin, 07 Mei 2018,
mulai pukul 16:00 WIB dan selesai pada jam 16:45 WIB.

2. Pneumatik
a. Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mendapatkan pengaplikasian sistem
pneumatik pada Pencucian Motor dan Mobil di Cuci Motor dan Mobil
Usaha Damai yang berlokasi di Jalan Berok Rakik Siteba, Padang.

c. Pelaksanaan Observasi
Penulis telah melaksanakan observasi pada hari Senin, 07 Mei 2018,
mulai pukul 17:00 WIB dan selesai pada jam 17:30 WIB.
F. FUNGSI
1. Fungsi Pengaplikasian Hidrolik
Dalam observasi yang penulis lakukan terdapat pengaplikasian sistem
hidrolik pada Excavator, yang dimana pengaplikasian hidrolik pada
Excavator tersebut berfungsi untuk menaik dan menurunkan lengan (arm),
boom, bucket, memutar badan, dan lainnya. Dimana pada Excavator tersebut
hampir keseluruhan penggeraknya menggunakan sistem hidrolik yang
dikontrol menggunakan tuas-tuas oleh operator.

2. Fungsi Pengaplikasian Pneumatik


Dalam observasi yang penulis lakukan pengaplikasian sistem pneumatik
berfungsi untuk memberi tekanan pada slinder menggunakan udara, sehingga
dapat mengangkat beban yang berat.

G. KESIMPULAN
Penggunaan sistem hidrolik dan pneumatik sangat luas, dalam sebuah
bengkel biasanya dalam system hidroliknya menggunakan satu system untuk satu
mesin. Akan tetapi pada system pneumatic menggunakan satu kompresor untuk
mensuplai udara bertekanan ke semua departemen yang ada.

Anda mungkin juga menyukai