Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN TUGAS SISTEM PERPIPAAN

MUHAMMAD FAUZAN
NRP. 0319040044
D4 ME 3B

PROGRAM STUDI D4 – TEKNIK PERMESINAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2020
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah


memberikan saya berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini
banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya bisa menyelesaikan laporan
ini dengan baik.

Ucapan terima kasih tidak lupa saya haturkan kepada dosen dan
teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
Saya menyadari di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari
segi tata bahasa maupun dalam segi tulisan.

Oleh karena itu saya meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk saya agar bisa lebih baik lagi dalam
membuat laporan ini.

Harapan saya mudah-mudahan apa yang saya susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri saya sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Surabaya, 27 Novemberi 2020

Penyusun

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 1
SISTEM BALLAS
1.1. GENERAL
Sistem ballast difungsikan untuk menjaga draft (ballast condition)
kapal agar pelayarannya aman. Kapal memiliki desain draft baik pada
saat muatan kosong atau penuh. Untuk kapal dengan perubahan
muatan antara sisi kanan dan sisi kiri kapal yang berubah secara
signifikan, disediakan sistem tersendiri yaitu anti heeling system.

Dari kondisi diatas, dapat dipahami bahwa sistem ballast bersifat


dua arah, yaitu ada kondisi dimana pompa bekerja untuk mengisi tanki
ballast (disebut ballasting condition) dan kondisi dimana pompa bekerja
untuk mengosongkan tanki ballast untuk dikeluarkan melalui overboard
(disebut de-ballasting condition).

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

1.2 TUGAS

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 2

SISTEM BILGA
2.1 GENERAL

Sistem bilge berfungsi sebagai ship’s safety yaitu hanya


mengeluarkan fluida di bottom dari ruangan - ruangan yang ada di
bawah garis air. Dari pengertian di atas, maka sifat arah aliran sistem
bilge adalah satu arah. Sehingga penggunaan non-return valve atau
check valve merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.
• mengetahui rule dan regulation untuk sistem bilge di kapal.
• menghitung kebutuhan minimum diameter pipa utama dan
pipa

• cabang sistem bilge di kapal.

• mampu menghitung kapasitas

• minimum pompa bilge di kapal.

• memahami langkah – langkah

• mendesain sistem bilge di kapal

• Komponen utama sistem bilge

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

1. TUGAS

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 3

SISTEM FIRE
1. GENERAL

Sistem Fire fighting yang selanjutnya dinamakan water fire


extinguishing system atau fire main berfungsi sebagai ship’s safety
yaitu mencegah terjadinya kebakaran di kapal. Sistem fire main ini
merupakan bagian dari fire protection dan fire extinguishing equipment.
Sistem ini dapat berfungsi dengan menggunakan pompa air laut yang
bertekanan sehingga bisa mensuplai air laut dari sea chest hingga
menjangkau seluruh bagian kapal. Sistem ini juga dapat difungsikan
sebagai pencuci geladak.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 4

SISTEM AIR PIPE & SOUNDING


1. GENERAL

Pada table 1 merupakan perhitungan untuk mencari ND,OD, Thick,


serta material dari pipa uda dan pipa sounding. Perhitungan atau
rumus dari table 1 terdapat di tabel 2. Untuk mencarinya kita harus
mengetahui ID Pipa filling setelah itu kit acari luansnya. Setelah
ketemu kit acari luas dari air pipe udara, Setelah itu baru bias
menetukan ID Air Pipa udara. Setelah ini baru bias mencari ND, OD,
Thick, serta material dari Air pipa udara.

Setelah ketemu angka angka di tabel baru bisa mengisi ND pada


pdf tersebut. Air pipe atau yang dikenal dengan pipa udara adalah pipa
yang digunakan sebagai keluar masuknya udara ke dan dari tanki
sebagai akibat terjadinya proses pengisian dan atau penghisapan
fluida di tanki. Air pipe untuk sebagaian tanki juga dapat berfungsi
sebagai tempat overflow (terjadi saat pengisian tanki) di kapal seperti
tanki ballast, tanki fresh water atau tanki lainnya. Sedangkan untuk
tanki bahan bakar harian, FO. settling tank memiliki overflow sendiri
dan air pipe sendiri.

Sedangkan sounding pipe atau dikenal dengan pipa duga adalah


pipa yang digunakan untuk melihat ketinggian fluida di dalam suatu
tanki. Dari ketinggian tanki ini volume fluida bisa di tentukan. Pemilihan

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

diameter pipa sounding adalah dengan mempertimbangkan dimensi


dari pendulum (pemberat) dari sounding meter

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

TABEL 1 TABEL 2

Pipa Hisap/Filling dan atau Overflow Pipa udara Pipa sounding Pipa Hisap/Filling dan atau Overflow Pipa udara Pipa sounding
no Nama tanki ID Pipe Filling (mm) Luas Pipe Filling (mm^2) Luas Air Pipe(mm^2) ID Air Pipe(mm) ID Sounding Pipe (mm)
ND OD THICK. Material ND OD THICK. Material ND OD THICK. Material
41,2 1332,490 1665,613 46,063 32
1 Tanki bahan bakar (kanan) 40 48,6 3,7 STPG370-E SCH.40 50 55,063 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
41,2 1332,490 1665,613 46,063 32
2 Tanki bahan bakar (tengah) 40 48,6 3,7 STPG370-E SCH.40 50 55,063 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
41,2 1332,490 1665,613 46,063 32
3 Tanki bahan bakar (kiri) 40 48,6 3,7 STPG370-E SCH.40 50 55,063 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
41,2 1332,490 1665,613 46,063 32
4 Tanki bilge (kanan) 40 48,6 3,7 STPG370-E SCH.40 50 55,063 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
65,9 3409,106 4261,38 73,67844 32
5 Tanki luapan bahan bakar (kiri) 65 76,3 5,2 STPG370-S SCH.40 80 82,67844 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
35,5 989,296 1236,62 39,69021 32
6 Tanki minyak kotor (kanan) 32 42,7 3,6 STPG370-E SCH.40 50 48,69021 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60
52,9 2196,752 2745,94 59,144 32
7 Tanki minyak pelumas (kanan) 50 60,5 3,8 SGP 65 68,144 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 199,9 31368,608 39210,76 223,495 32
8 Kotak hisap (kanan) - seachest 200 216,3 8,2 STPG370-E SCH.40 250 236,095 6,3 STPG370-E SCH.30 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 199,9 31368,608 39210,76 223,495 32
9 Kotak hisap (kiri) - seachest 200 216,3 8,2 STPG370-E SCH.40 250 236,095 6,3 STPG370-E SCH.30 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 248,8 48592,630 60740,79 278,16686 32
10 Kotak air laut - seachest 250 267,4 9,3 STPG370-E SCH.40 300 290,7669 6,3 STPG370-E SCH.30 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 49,5 1923,446 2404,308 55,34268 32
11 Tanki foam di bawah deck (kanan) 50 60,5 5,5 STPG370-E SCH.80 65 64,34268 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 49,5 1923,446 2404,308 55,34268 32
12 Tanki foam di bawah deck (kiri) 50 60,5 5,5 STPG370-E SCH.80 65 64,34268 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 52,7 2180,173 2725,216 58,92039 32
13 Void 50 60,5 3,9 STPG370-E SCH.40 65 67,92039 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 49,5 1923,446 2404,308 55,34268 32
14 Tanki air tawar di bawah deck 50 60,5 5,5 STPG370-E SCH.80 65 64,34268 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 65,9 3409,106 4261,382 73,67844 32
15 Tanki ballast air laut (kanan) 65 76,3 5,2 STPG370-E SCH.40 80 82,67844 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 65,9 3409,106 4261,382 73,67844 32

16 Tanki ballast air laut (kiri) 65 76,3 5,2 STPG370-E SCH.40 80 82,67844 4,5 STPG370-E SCH.40 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60 43,1 1458,224 1822,78 48,18726 32

17 Tanki ballast / air tawar haluan 50 60,5 8,7 STPG370-E SCH.160 50 57,18726 4,5 STPG370-E SCH.60 32 41 4,5 STPG370-E SCH.60

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 5

SISTEM OILY BILGE


Sistem oily bilge berfungsi untuk mentreatment fluida yang ada di
bottom ruang mesin (bilge well) sebelum dibuang ke laut melalui
overboard. Kegiatan di ruang mesin seperti pembersihan filter bahan
bakar dan pelumas, penceratan tanki harian untuk membuang water
contain karena kondensasi tanki dan kegiatan lainnya menyebabkan bilge
well akan terisi dengan fluida campuran minyak dan air. Fluida campuran
ini tidak bisa serta merta dibuang ke laut melalui overboard, namun harus
diolah dulu supaya oil containnya dibawah 15 ppm.

Shore connection

Overboard
Bilge
Test Cock To Well

Incinerator

Bilge

Well
OWS

O, Bilge Pump
Bilge SludgeSludge
pump
tank tank

Bilge
Well

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Bilge tank atau oily bilge tank adalah tanki tempat menampung
fluida campuran minyak dan air dari bilge well.

Oily Bilge Pump adalah pompa yang mentransfer fluida dari bilge
well menuju bilge tank dan juga mentransfer fluida dari bilge tank
menuju OWS.

Sludge tank adalah tanki untuk menampung minyak kotor hasil


olahan OWS.

OWS atau Oil water separator adalah peralatan yang mendapat


appoval dari statutory untuk memisahkan air dan minyak.

Sludge pump adalah pompa untuk menransfer minyak kotor ke


darat (shore connection dan atau juga ke incinerator sludge tank.

Three-way valve adalah valve yang merupakan persyaratan dari


rule and regulation atau statutory sebagai alat untuk membelokkan
aliran pada saat pengambilan sampling.

Test cock adalah fasilitas yang harus disediakan untuk mengecek


kandungan oil contain secara manual oleh syahbandar.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 6

SISTEM COOLING

1. GENERAL
Pada gambar satu, tertera bahwa gambar tersebut adalah Cooling
Fresh Water yang berarti sistem tersebut menerapkan sistem tertutup.
Dimana sistem ini menggunakan air tawar yang disirkulasikan dalam
suatu sirkuit tertutup untuk mendinginkan komponen yang perlu
didinginkan. Kemudian air tawar tersebut didinginkan oleh air laut yang
selanjutnya disirkulasikan kembali untuk mendinginkan komponen.

Pada gambar dua, tertera bahwa gambar tersebut adalah Cooling


Sea Water yang berarti sistemnya menerapkan sistem terbuka. Dimana
sistem ini berhubungan langsung dengan air laut yang masuk untuk
mendinginkan komponen yang perlu untuk didinginkan.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 7

SISTEM FUEL OIL


1. GENERAL
Sistem fuel oil berfungsi untuk mensuplai kebutuhan bahan
bakar di kapal. Beberapa peralatan yang membutuhkan pasokan
bahan bakar adalah main engine, diesel generator, emergency
diesel generator, emergency fire pump (jika berpenggerak diesel
engine), Boiler (jika kapal terinstal boiler) dan incinerator (jika ada).
Pada tabel tersebut ada beberapa yang dicari perhitungannya yaitu

a. Tanki storage
Tanki storage harus mampu untuk menyediakan bahan
bakar selama pelayaran. Jika tidak ada data endurance kapal,
bisa diasumsikan pelayaran selama 30 hari. Tanki storage
sering dijumpai di double bottom kapal.

b. Tanki setling
Tanki setling digunakan untuk mengendapkan fluida. Tidak
ada batasan dari class untuk minimum volume settling tank.
Sebagai pertimbangan dapat menggunakan referensi dari
project guide dimana besarnya volume tanki setling minimal
mampu mensuplai bahan bakar selama 24 jam. Tanki settling
sering diletakkan di atas dari double bottom, pada umumnya
diletakkan berdekatan dengan tanki service. Menurut project
guide, bagian bawah tanki settling diusahakan terdapat
cekungan untuk mengendapkan kotoran dan air.
1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

c. Tanki service
Volume tanki service diatur oleh class, minimal mampu
menyediakan 8 jam operasi dari kondisi maksimum kebutuhan
bahan bakar dikapal. Peletakan tanki service berdekatan
dengan settling tank. Jika main engine menggunakan HFO dan
Diesel engine menggunakan MDO, maka terdapat 2 buah
service tank HFO dan 2 buah buah service tank MDO.

d. Fuel oil transfer


Fuel oil transfer bisa menggunakan pompa dengan jenis
gear atau screw. Dibutuhkan 2 pompa transfer dimana 1
sebagai stand-by pump. Jika kapal menggunakan bahan bakar
HFO dan MDO untuk kebutuhan diesel engine, maka cukup 1
pompa transfer untuk HFO dan 1 pompa transfer untuk MDO.

e. Purifier
Purifier digunakan untuk menghilangkan kandungan solid
(kotoran) dan air di bahan bakar. Purifier ini menggunakan gaya
centrifugal untuk pemisahan kotoran dan air.

Penentuan kapasitas purifier tidak diatur oleh class, sebagai


pendekatan dapat menggunakan petunjuk dari project guide
seperti dibawah ini (MAN) :

24
𝑄=𝐶𝑥( )
T

Dimana, Q = Kapasitas purifer (Liter/hour)

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

C = Consumption at MCR (liter/hour)

T = Daily operating, depending on purifier maker,


(20 – 22 hours)

Jumlah purifier ada menginkuti analogi seperti jumlah pompa


bahan bakar transfer.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS
Project:
Design date: Dep. : Marine Engineering
CALCULATION FUEL OIL CONSUMPTION Engineer Muhammad Fauzan PPNS
Check : Pak Mardianto
PROPULSION ENGINE
Engine make:
Engine type:
Break power at 100% MCR: 1948 KW 149 gr/psh at SCR
Number of: 1 pcs NCR =85% x MCR
SFOC @ 100% MCR: 175,2941 gr/PS.h 238,334 gr/KW.H 546,205 L/H MCR= NCR/85%
Marge: 2% % 175 gr/psh

Fuel oil : MDO


Massa Jenis Bahan Bakar 0,85 ton/m3

Ship speed : 12 Knot


Distance : 1.544 NM
Time : 129 hour
3
Berat bahan bakar MDO 78 m
Berat bahan bakar MDO= t x SFOC x BHP x fG x 10-6

Volume Awal Storage Tank = Berat bahan bakar MDO/Massa jenis bahan bakar
= 91 m3
Volume Storage Tank = Volume Awal Storage Tank x (1+merge)
3
= 92 m
DIESEL GENERATOR SETS
Engine make:
Engine model:
Break power at 100% MCR: 690 PS 507,494 KW
Number of: 3 pcs

Load conditions diesel generator sets


Generators in use: 3 pcs
Total power for shipsload: 690 PS
SFOC 200 gr/PS.h 271,9242 gr/KW.H 162,353 L/H
Marge: 2% %
-6
Berat Bahan Bakar MDO= t x SFOC x BHP x fG x 10

= 23,083 m3
Volume Awal Storage Tank = Berat Bahan Bakar MDO/Massa Jenis Bahan Bakar
= 27,15621561 m3
A. Kapasitas FO storage
3
Total Fuel oil Storage : 118,9 m ME + DG

B. Kapasitas FO settling
Volume Settling = ((t x SFOC x BHP)/Massa Jenis MDO) x (1 + merge)
= 21,30718455 m3
C. Kapasitas FO service
Volume Service = Total volume storage tank ME (8jam) + total Volume Storage Tank DG (8 jam)
3
= 7,23255718 m
D. FO transfer pump

FO Transfer pump digunakan untuk mengisi FO Service Sehingga debitnya sama dengan 8,06518189 m3/H
E. FO purifier
V total Purifier = C x (24/T)
C= Total consumption ME + Total Consumption DG
= 1033,264 L/H
V total Purifier = 1180,873143 L/H

F. FO suplly pump FO supply pump digunakan untuk mengisi FO settling sehingga debitnya sama dengan 21,32098454 m3/H debitnya 21,43138446
ama dengan m3

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 8

SISTEM LUB OIL


1. GENERAL

Sistem lub.oil berfungsi untuk mengurangi gesekan (god film


strength) antar permukaan yang bergerak sehingga panas dapat terjaga
dan juga berfungsi sebagai pembersih (detergency). Bagaian – bagian
mesin yang bergerak seperti piston dan cylinder liner, head, piston dan
connecting road, connecting road dan crankshaft, crank shaft dan
bantalan.

Sebagaimana diketahui, diesel dibagi dalam 3 type berdasarkan


besaran putaran. Ketiga tipe tersebut adalah (dimbil dari ABS rule):

➔ Low speed diesel engine : diesel engine 2-stroke dengan putaran


rendah <300 rpm.
➔ Medium speed diesel engine : diesel engine 4-langkah dengan
putaran sedang , antara 300 ~ 1400 rpm
➔ High speed diesel engine : diesel engine 4-langkah dengan putaran
tinggi, anatara >1400 rp.
Disamping itu, juga diketehui bahwa diesel engine dikapal dibagi
berdasarkan letak sump tank atau bak oil, seperti (Referensi flow diagram,
MAK):

➔ Wet sump, bak oil atau sump tanknya bagian dari diesel engine.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Sump tank

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

➔ Dry sump, bak oil atau sump tanknya bukan bagian dari engine,
namun sump tank ikut konstruksi kapal.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Jika main engine menggunakan mesin 2-langkah maka terdapat


dua sistem pelumas, yaitu sistem oil (lub oil system) dan pelumas untuk
cylinder (cylinder oil system). Dibawah ini ditunjukkan contoh kedua
diagram tadi (warna merah menunjukkan cylinder oil system).

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

Pipe list of Lub. oil system for ME & DG


Rule and regulation of BKI
Dimensi
No Pipe line Material Ref. JIS Standard Remark Min. of
Location Group
DN OD Thick. thickness
1 1L-1 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Discharge of main lub oil pump Machinery space N 3,2
2 1L-2 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
3 1L-3 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
4 1L-4 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
5 1L-5 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
6 1L-6 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
7 1L-7 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
8 1L-8 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
9 1L-9 40 48,6 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
10 1L-10 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
11 1L-18 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
12 7L-1 65 76,3 4,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,6
13 7L-2 65 76,3 4,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,6
14 7L-5 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
15 7L-6 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
16 7L-7 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
17 2L-18 100 114,3 4,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 3,2
18 5L-17 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
19 9W-201 65 76,3 4,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,6
20 9W-202 65 76,3 4,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,6
21 9W-203 65 76,3 4,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,6
22 9W-401 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Sounding pipe of ME LO circulating TK. Machinery space N 2,3
23 9W-402 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Sounding pipe of dirty LO Tk. Machinery space N 2,3
24 7L-23 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
25 5L-1 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
26 5L-2 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
27 5L-3 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
28 5L-4 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
29 5L-5 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
30 5L-6 20 27,2 2,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
31 5L-7 20 27,2 2,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
32 5L-10 20 27,2 2,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
33 5L-11 20 27,2 2,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
34 5L-12 15 21,7 2,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
35 5L-13 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
36 2L-9 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
37 2L-19 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
38 2L-1 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2.3
39 2L-2 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
40 2L-3 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2.3
41 2L-4 40 48,6 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
42 2L-10 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
43 2L-15 32 42,7 3,5 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2
44 2L-101 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
45 2L-102 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
46 2L-17 50 60,5 3,8 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2,3
47 2L-11 25 34 3,2 SGP JIS G 3452 Machinery space N 2

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 9

SISTEM COMPRESED AIR


1. GENERAL

Sistem compressed air berfungsi untuk menyediakan kebutuhan


udara tekan dikapal. Diantara kebutuhan udara tekan di kapal seperti
starting diesel engine, kegiatan general service / cleaning dan udara
control (pneumatic).

Kebutuhan udara tekan didapat dari kompresor lalu disimpan dalam


tabung udara (air vessel). Sebelum disimpan di tabung udara, dipastikan
udara sudah bersih dari water and oil (karena proses udara tekan di
compressor). Sebagian kapal memasang air dryer di jalur perpipaan
sebelum tabung udara (tergantung rekomendasi pabrikan comppressor).
Dari tabung udara, udara didistribusikan ke beberapa konsumen.

Mengingat kebutuhan udara start sangat penting, maka penentuan


kapasitas tabung udara diatur oleh class. Setidaknya tabung udara
mampu menyediakan 6 kali start untuk non-reversible engine (4-langkah)
dan 12 kali start untuk reversible engine (2-langkah).

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Starting and control air untuk 2-stroke engine

Contoh diatas diambil dari project guide MAN two-stroke, dimana


udara start 30 bar berasal dari tabung udara (30 bar) langsung
dihubungkan ke mesin (“A” connection). Sedangkan untuk pembersihan
turbocharge melalui connection “AP” membutuhkan 10 bar, sehingga
tekanan diturunkan melalui pressure reducing valve dari 30 ke 10 bar.
Sedangkan untuk koneksi “B” dan “C” dibutuhkan untuk manuvering dan
emergency stop dan tekanan udaranya sebesar 7 bar.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Starting and control air untuk 4-stroke engine

Contoh diatas diambil dari project guide MAN-four stroke, dimana


udara start 30 bar dari tabung udara diturunkan tekanannya menjadi 10
bar sesaat sebelum mesin. Starting engine ini menggunakan metode air
motor starter. Tekanan udara 10 bar selain untuk menggerakkan turbin
(air motor) juga digunakan untuk control system di mesin.

Di bawah disampaikan komponen utama dari sistem compressed


air, diantaranya :

a. Main air vessel


Main air vessel disediakan untuk memenuhi kebutuhan starting
main diesel engine, diesel generator dan kebutuhan lainnya.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Mengingat kebutuhan starting main engine untuk kapal niaga


cukup besar jika dibanding dengan kebutuhan lainnya, maka
perhitungan volume main air vessel menggunakan parameter
main engine, dengan pendekatan seperti dibawah, berdasarkan
maker (project guide): (BKI class menyediakan perhitungan
sendiri seperti di BKI Vol. III, sec. 2.H.2.10.1)

Project guide dari MAK :

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Untuk perhitungan ini diperlukan komunikasi dengan engine maker untuk


mengetahui jumlah udara yang dibutuhkan per start.

Project guide MAN B&W S35 project guide

Project guide dari MTU

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Perhitungan ini masih diperlukan komunikasi dengan engine


maker untuk mengetahui konsumsi udara per start dan min.
tekanan udara start. Perhitungan ini juga sama dengan petunjuk
dari MAK – CAT.

Sedangkan pendekatan perhitungan lainnya yang pernah


digunakan seperti :

Main Air Reservoir

Cylinder bore D = 0,27 m

Rated air pressure P = 30 kg/sq.cm

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Minimum air pressure for engine starting p = 15 kg/sq.cm

M/E stroke S = 0,38 m

M/E RPM N = 800 rpm

Coefficient C = 1

No of Cylinder n = 8

No.of starts for reversible single M/E No = 6

(n2 + 1)/n X D2 X S X N1/3


Cap.of main air reservoir = 0,36 x No x C x
P-p

For one engine = 0,30 cu.m

If there is installed two 2,00 engine ≈ 0,60 cu.m

Selected each main air reservoir capacity = 600 litre

Number of main air reservoir = 2 sets

Working pressure = 30 kg/sq.cm

b. Compressor
Kompresor digunakan untuk mengisi udara di semua air
vessel dari tekanan atmosfir hingga tekanan desain botol udara
dalam satu jam. Seperti contoh diatas,

Total volume air vessel = 2 x 600 liter

= 1200 liter

= 1,2 m3

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

Tekanan kerja = 30 bar

Tekanan awal (atmosfir) = approx. 1 bar

Sehingga, kapasitas kompresor = 1,2 x (30 – 1)

= 34,8 m3/h

Main air compressor

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

CALCULATION of AIR VESSEL & AIR COMPRESSOR


CALCULATION OF AIR VESSEL & AIR COMPRESSEER ENGINE TYPE FOUR STROKE
ENGINE TYPE TWO STROKE
Data Main Engine
Data Main Engine A. Engine Maker MAN B&W
A. Engine Maker MAN B&W
B. Engine Type Four-Stroke
B. Engine Type Two -Stroke Non-Reversible Engine
L27/38 - VBS
Reversible Engine
S35 MC
C. Cylinder 6 Cylinder
C. Cylinder 6 Cylinder
D. Power Engine 2190 KW

D. Power Engine 4440 KW


Calculation Air Vessel and Air Compresor
A. Air vessel
(lihat materi hal.9)
Calculation Air Vessel and Air Compresor V2 . n . Patm
V=
Pmax - P min
A. Air Vessel
Volume air vessel = 1 m3 2,9 . 6 . 1
Quantity of air vesel = 2 buah V=
30 - 10

B. Air Compressor V= 0,87 m3


Capacity of Air Compressor = 60 m3/h Jumlah air vessel 2 buah
Quantity of Air Compressor = 2 buah
b. Air comppressor
Qapacity of air compressor = 50,46 m3/h
Penentuan Pipa Utama Jumlah air compressor = 2 buah

Q = V.A
Capacity of Air Compressor = 0,016667 m3/s Penentuan Pipa Utama
Velocity = 30 m/s
Q = V.A
A = Q/V 3
Capacity of Air Compressor = 0,014017 m /s
A = 555,5556 mm2
Velocity = 30 m/s
Diameter innet pipe = 26,6029 mm
A = Q/V
A = 467,2222 mm2
DN = 25 mm
Diameter innet pipe = 24,39647 mm
OD = 34 mm

DN = 25 mm
Syarat BKI Class Compressed air termasuk grub N
OD = 34 mm
Minimal Thickness 2
Syarat BKI Class Compressed air termasuk grub N
Option Pipe Material
Minimal Thickness 2
A. Data Pipa SGP JIS G 3452 (Low Pressure Service)
DN = 25 mm Option Pipe Material
OD = 34 mm A. Data Pipa SGP JIS G 3452 (Low Pressure Service)
ID = 27,6 mm DN = 25 mm
Thick = 3,2 mm OD = 34 mm
ID = 27,6 mm
B. Data Pipa STPG370 JIS G 3454 (Pressure Service) Thick = 3,2 mm
DN = 25 mm
OD = 34 mm B. Data Pipa STPG370 JIS G 3454 (Pressure Service)
ID = 27,2 mm DN = 25 mm
Thick = 3,4 mm OD = 34 mm
ID = 27,2 mm
Thick = 3,4 mm

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 10

SISTEM GAS BUANG


1. GENERAL

Sistem gas buang berfungsi untuk mengeluarkan gas buang hasil


pembakaran dalam (diesel engine) dan hasil pembakaran luar (boiler dan
incinerator) keluar kapal.

Sistem gas buang sebetulnya sangat sederhana dan tidak banyak


komponen yang harus dipasang. Namun semenjak pembatasan
kandungan gas buang semakin tinggi, diantaranya adalah kandungan
NOx dan SOx maka beberapa peralatan dipasang untuk memenuhi
kriteria tersebut. Kriteria pembatasan gas buang dapat dilihat di MARPOL
annex VI - Regulations for the Prevention of Air Pollution from Ships.

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

EXHAUST GAS BACKPRESSURE CALCULATION

Exhaust gas data (Based on ISO condition)


Data Pertama :
L= 26974 mm 26,974 m
o
T= 385 C
3
Q= 20400 Kg/h 0,34 m /min
D= 634,2 mm
Ps= 29 mbar 2,9 kPa
S= 0,53571 Kg/h

P (kPa) = 𝑥 𝑥 𝑄2 𝑥 𝑥

P (kPa) = 2,900000059 kPa

Exhaust gas data (Based on ISO condition)


Data Kedua :
L= 30000 mm 30 m
o
T= 405 C
Q= 21420 Kg/h 0,36 m3/min
D= 634,2 mm
Ps= 29 mbar 2,9 kPa
S= 0,51991 Kg/h

P (kPa) = 𝑥 𝑥 𝑄2 𝑥 𝑥

P (kPa) = 2,900000071 kPa

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

BAB 11

SISTEM FRESH WATER & SEA WATER


1. GENERAL

Sistem fresh water berfungsi untuk mensuplai kebutuhan harian


ABK dan machinery akan air tawar di kapal. Diantara kebutuhan air
tersebut adalah air minum (drinking water), air panas (hot water) untuk
mandi, cuci dan air tawar baik untuk mandi, penambahan air pendingin,
pembilasan purifier dll. Selain air tawar, air laut juga dubutuhkan untuk
pembilasan toilet.

Tanki fresh water perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan


harian air bersih ABK dan machinery. Kebutuhan tanki air tawar dapat
dihitung dengan pendekatan kebutuhan air tawar harian ABK serta
machinery dan waktu pelayaran.

Skema diagram

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

a. Fresh water service


Fresh water service menyediakan air bersih untuk kebutuhan di
engine room (equipment) dan di akomodasi. Peralatan utamanya
adalah tanki fresh water, pompa dan hydrophore. Jika sistem tanpa
menggunakan hydrophore maka kebutuhan air bersih langsung
menghidupkan pompa untuk setiap saat dan ini tidak efektif.
Dengan menggunakan hydrophore maka pompa akan bekerja dan
berhenti dengan otomatis dengan memanfaatkan pressure switch.

Pada umumnya sanitary sistem membutuhkan air tawar dengan


pertimbangan korosi dan menyederhanakan sistem. Namun
sebagian kapal, juga menggunakan air laut untuk pembilasan toilet.
Umumnya kapal dengan sistem grafitasi untuk sistem snitasinya.

Pemilihan kapasitas pompa sangat tergantung dari kemungkinan


kebutuhan air tawar pada saat bersamaan. Sedangkan head total
pompa tergantung dari losses di dalam pipa dan ketinggian.
Sebagai referensi kapasitas pompa air tawar untuk kapal cargo
lebih dari 5.000 DWT sekitar 5 m3/h dan 10.000 DWT keatas
sekitar 10 m3/h dan tekanan pompa antara 40 ~ 50 m.

b. Drinking water service


Drinking water service terdapat dua sistem yaitu independent dan
non-independent. Independent sistem terdiri dari tanki drinking
water, pompa drinking water dan hydrophore sistem. Sistem ini
terpisah dengan sistem air tawar. Sedangkan non-independent
sistem, dia memanfaatkan fresh water / air tawar namun jalur ke
1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

drinking water di tambahkan mineralizer, PH neutralizer dan ultra-


violet.

Non-independent drinking water service

c. Hot water service


Salah satu kebutuhan air panas adalah untuk mandi. Sistem ini
berhubungan dengan sistem air tawar dari hydrophore. Komponen
utamanya adalah calorofier dan circulating pump. Calorifier
berfungsi sebagai pemanas air hingga suhu kurang lebih 60 0C
(maksimum 700C). Calorifier bisa memanfaatkan steam atau
electric heater. Sedangkan pompa berfungsi untuk mensirkulasi
fluida dengan totaal head pressure kurang lebih 2,5 bar

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

(pertimbangan losses di dalam pipa saja). Sedangkan losses


ketinggian sudah tercover oleh fresh water system.

Skema diagram dari Hot water sistem

d. Seawater service
Untuk menghemat air bersih dikapal (kapal tanpa menggunakan
FWG), maka pembilasan toilet menggunakan air laut. Pembilasan
toilet membutuhkan kurang lebih 100 liter/orang/hari jika
menggunakan sistem grafity. Sedangakan kapal dengan
menggunakan vacuum pump (toilet vacuum) kebutuhan air
pembilassan kurang lebih 15 liter/orang/hari. Komponen utama dari
sistem ini adalah pompa air laut (for sanitary) dan hydrophore. Air

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

laut diperoleh dari sea chest. Kapasitas pompa dan tekanan bisa
mengacu pada fresh water system.

Skema SW sanitary

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Laporan Tugas Sistem Perpipaan 0319040044

2. TUGAS

1|
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai