SYSTEM HYDROLIK
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah g berjudul SYSTEM HIDROLIK tepat waktu.
Makalah SYSTEM HIDROLIK disusun guna memenuhi tugas Bapak Muhammad Ilmam Nur
Sasongko ST, MT. pada Hidrolik Dan Pneumtik di Universitas Widyagama Malang. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
SYSTEM HIDROLIK.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Muhammad Ilmam Nur
Sasongko ST, MT. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
M. Dzulkifli N.f
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita
menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting bagi
masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena apabila mereka
menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu
juga sistem
Hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat pencucian mobil yaitu untuk mengangkat
beban yang berat.Maka dari itu kami selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi
itu, selain itu juga sebagai tugas kelompok kami.
B. TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem Hidrolik,
Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK
Membicarakan sistem hidrolik berarti membicarakan teknologi yang berhubungan dengan
penggunaan dan karakteristik/sifat-sifat cairan (liquid). Zat cair ini digunakan untuk melakukan
gerakan segaris maupun berputar. Dengan ditemukannya hukum Pascal yang meng-hypotesa-
kanbahwa tekanan yang diterima seluruh permukaan akibat cairan adalah sama, maka
pemanfaatan cairan akan semakin beragam. Cairan bisa berfungsi sebagai penerus
tenaga (transmitting power), melipatgandakan tenaga (multiplying force) juga bisa berfungsi
untuk merubah gerakan(modifying motion). Sehingga pada jaman industri modern ini
penggunaan sistem dan alat-alat hidrolik sudah semakin luas jangkauannya.
Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:
1. Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil.
2. Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah.
3. Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan(Reversible).
4. Melumasi dan merawat sendiri (self lubricating) sehingga usia pakai lebih panjang.
5. Rancangan yang sederhana (lingkages yang rumit digantikan oleh sedikit komponen-
komponen pre-engineered).
6. Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan hanya dengan
mengalami sedikit sekali masalah).
7. Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak bising dan menimbulkan
sedikit sekali getaran).
8. Kontrol (operator melakukan kontrol relatif sedikit atas berbagai macam kecepatan dan
gaya).
9. Sedikit gaya yang hilang (gaya hidrolik bisa digandakan besar sekali dan disalurkan
sepanjang badan kendaraan dengan sedikit gaya yang hilang).
10. Perlindungan atas beban berlebih (sistem hidrolik dilindungi terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh kelebihan beban (overload damage) dengan katup-katup yang bekerja
secara otomatis).
11. Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
v
Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure
liquid)
Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun
penyebab kecelakaan.
Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
Membutuhkan perawatan yang intensif sehubungan dengan iklim atau cuaca
supaya tidak mudah terkena karat, kotoran dan pencemaran oli.
Salah satu bentuk pemindahan energi (transfer of energy)dengan menggunakan sistem hidrolik
secara skematis adalah sebagai berikut:
P =
F dalam Newton (N)
A dalam m2
P dalam N/m2 ( Bar )
vi
Gambar 2. Bejana Hidrolik
Keadaan fluida yang tidak bisa dimampatkan tersebut banyak digunakan untuk memindahkan
energi maupun mengontrol sistem yang lebih besar.
Sistem pneumatis mempunyai prinsip yang mirip dengan sistem hirolik. Sistem ini menggunakan
udara yang dimampatkan untuk mengontrol pemindahan energi.
vii
B. NAMA, FUNGSI DAN CARA KERJA HIDROLIK
Didalam sistem hidrolik komponen-komponen akan tersusun dalam suatu rangkaian yang
memungkinkan terjadinya pemindahan energi dengan media hidrolik.
Dalam sebuah sistem hidrolis dibuutuhkan beberapa komponen pendukung, yaitu:
1. Pembangkit tekanan hidrolis
1. Pembangkit tekanan hidrolis ini akan mengubah energi mekanis manjadi tekanan.
Komponen yang digunakan biasanya adalah pompa tekanan. Pompa ini akan menaikkan
tekanan hidrolis sampai batas yang dibutuhkan oleh sebuah system. Energi mekanis bisa
didapatkan dari engine, motor listrik, maupun tenaga manusia. Kemampuan untuk
membangkitkan tekanan ini tergantung pula dari seberapa besar energi yang bisa
dihasilkan oleh penggerak pompa
2. Penyalur tekanan hidrolis
Secara umum, pipa elastis yang digunakan nuntuk menyalurkan tekanan hidrolis ini. Hal
ini dikarenakan pipa elastis mudah untuk dilbengkokkan dan mempunyai kemampuan
menahan tekanan yang baik. Apabila menggunakan pipa pejal, maka akan lebih sulit
untuk dibentuk.
3. Pengubah tekanan hidrolis menjadi energi mekanis
Komponen ini bisa disebut juga dengan aktuator. Bentuk aktuator bermacam-macam
disesuaikan dengan kebutuhan. Dari tekanan hidrolis yang dibangkitkan oleh pompa
hidrolis, bisa diubah dalam bentuk gerakan rotasi (putar) maupun gerakan translasi
(maju-mundur). Untuk mengubah menjadi gerakan rotasi dibutuhkan torque converter.
Sedangkan untuk mengubah tekanan hidrolis menjadi gerakan traslasii dibutuhkan
silinder hidrolis. Silinder hidrolis ini bisa menggunakan single action maupun double
action.
ix
Gambar 4. Hand Operated Hydroulic Pump
Handle ke kiri : Pada saat handle ke kiri maka piston rod juga ke kiri sehingga inlet check valve
tertutup karena karena tekanan saat gerakan piston ke kiri untuk menghindari cairan mengalir
balik ke reservoir, pada waktu yang sama cairan mengalir dari saluran masuk (inlet port) ke
chamber kanan.
Cairan di dalam system : Aliran selalu ada pada setiap 2 (dua) gerakan handle ke kiri dan
ke kanan akibat perbedaan tekanan antara chamber kiri dan kanan. Piston rod mempunyai
peranan penting saat bergerak ke kiri untuk menekan cairan pada camber kiri menuju ke system.
Gambar 6. Angular Type Pump
Cara kerja :
Piston meninggalkan valve plat: Selama putaran setengah pertama dari pompa, silinder
diletakkan pada inlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston meninggalkan valve
plate dan menghisap cairan ke dalam silinder dari inlet port.
xi
Piston Menuju valve plat:Selama putaran setengah kedua dari pompa, silinder diletakkan pada
outlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston menuju valve plate dan menekan cairan
di dalam silinder untuk keluar melalui outlet port.
Pada saat pompa bekerja terjadi overlap pada ruang inlet dan outlet yang menghasilkan tekanan
yang halus dan rata karena tidak terjadi hentakan tekanan ( Nonpulsating pressure ) pada output
pompa.
Stroke Reduction Principle: Panjang langkah efektif dari piston dapat diatur dengan mengubah
sudut antara poros drive coupling dan poros pompa seperti terlihat pada gambar dibawah.
Dengan menvariasikan langkah piston akan menvariasikan pula banyaknya masa cairan yang
mengalir setiap langkah. Perubahan sudut cylinder block dilalukan oleh sebuah yoke yang
berputar pada sebuah pivot pin yang disebut pintle. Perubahan sudut ini secara otomatis
dilakukan oleh compensator assembly yang tersusun dari control valve, pressure control piston
dan mechanical linkage yang duhubungkan ke yoke.
Pada saat tekanan output pompa naik, maka pivot valve terbuka untuk mengalirkan tekanan
cairan menuju pressure control piston yang bergerak menekan pegas dan melalui mechanical
linkage memutar yoke menuju arah zero flow (zero angle). Kebalikan dari itu bila tekanan terlalu
turun maka piston dikembalikan gerakannya oleh piston menuju arah semula sehingga yoke
memutar pada posisi kea rah sudut full flow (full flow angle)
xii
C. APLIKASI DALAM INDUSTRI
Untuk memberikan suatu gambaran penuh dari bidang –bidang penerapan hidrolika , maka
kita akan membagi dalam 5 sektor sebagai berikut:
1. Hidrolik Industri:
xiii
- Mesin Plastik (Plastic Machines)
- Mesin Press (Pressing Machines)
- Mesin Berat (Heavy Machinery)
- Mesin Pekakas
- Mesin Uji Tarik
Heavy Machinery
xiv
2. Perangkat Hidrolik pada Pabrik Baja, Teknik Sipil dan Pusat Pembangkit Listrik :
Crane Car
xv
Konstruksi Mobil (Shock Absorber, Power Steering) dll
4. Hidrolik pada penerapan Teknik Khusus :
- Teleskop
- Operasi Antena
- Alat Pendaratan dan Pengontrolan Kemudi Pesawat
- Mesin Khusus
- Meja-meja Operasi di Rumah Sakit dll.
xvi
5. Hidrolik pada bidang Perkapalan :
Anchor
- Pengontrol Kemudi
- Pintu Kapal
- Jembatan Penyeberangan Kapal.
- Penarik Jangkar dll.
Ringkasan ini tidak mencakup seluruh bidang penerapan hidrolik karena jenis-jenis mesin
yang di operasikan secara hidrolik sangan banyak. Namun demikian kita dapat melihat bahwa
hidrolik dapat di terapkan pada seluruh sektor-sektor industri.
Beberapa gambaran ditunjukan pada halaman-halaman selanjutnya untuk melengkapi
ringkasan tersebut :
Contoh Penerapan Hidrolik dari beberapa bidang dalam Industri :
1. Aplikasi pada Rolling Mill.
Pada saat ini hampir semua pabrik baja atau rolling mill selalu menggunakan peralatan
hidrolik dengan pengoperasian yang sangat mudah.
Melalui ruang control /pengendali seorang Operator dapat menggerakan peralatan
hydraulik dari mesin mesin tersebut melalui suatu panel control yang si integrasikan
dengan peralatan komputer sehingga menghasilkan tingkat produksi yang tinggi
xvii
Beberapa fungsi hidraulik disini untuk menyeimbangkan Roller-roller yang bekerja
untuk Merolling Baja slab sebagai fungsi balancing juga sebagai fungsi pengepresan
slab pada side guide dll.
2. Penerapan Hidrolik pada peralatan Mobil.
Sebuah Crane mobil di kontrol dalam ruang kontrol kemudi.
3. Penerapan Hidrolik pada Mesin Perkakas.
Sebuah "Hydro-mechanical Tracing" seperti pada gambar merupakan contoh perangkat
hidrolik presisi pada suatu mesin bubut otomatis.
4. Penerapan Hidrolik pada Pesawat Udara.
Penggunaan hidrolik pada Pesawat Udara terdapat pada :
Damper Roda
Pintu-Pintu
Sayap
5. Penerapan Hidrolik pada Mesin Tekanan dan Pencetakan (Injeksi).
Mesin-mesin pemprosesan bahan plastik. Mesin-mesin tersebut dilengkapi dengan sistem
perpindahan tenaga hidrolik untuk melakukan penginjeksian, pemegang perkakasnya dan
untuk penyetelan injeksinya (Stepless Injection) pada mesin pencetak injeksi ini gaya-
gaya penutup yang diperlukan adalah sekitar 20-280 ton tergantu dari ukuran mesinnya.
6. Penerapan Hidrolik pada Alat Pengangkat / Station Pump Alat Angkat.
Pada alat-alat Pengangkat ini , perangkat hidraulik melakukan gerakan dari scraper pada
lenturan dan pengangkatan roda gigi atau pada mekanisme putar dari peralatan tersebut.
Perangkat hidrolik tidak hanya digunakan pada peralatan seperti gambar di samping
namun juga pada peralatan seperti bongkar muat di bagasi Airport atau pelabuhan peti
kemas dan lain-lain
7. Penerapan Hidrolik pada bidang Perkapalan.
Pada buritan yang dapat diatur secara Hidrolik dapat menjamin manuver kapal-kapal
samudra berukuran Raksasa di pelabuhan .
Pengosongan muatan pada kapal tangker dikendalikan juga secara hidrolik melalui
jaringan pipa yang rumit (extensive) yang terdapat pada kapal-kapal tersebut
Contoh yang lain adalah pengoperasian jaring-jaring pada kapal nelayan , pekerjaan berat
tersebut dapat dipermudah dan dilakukan dengan ringan dan singkat dengan adanya
xviii
derek-derek hidrolik.
8. Penerapan Hidrolik pada Sektor Khusus.
Peralatan Hidrolik digunakan juga pada alat pengangkat pada mesin yang beroperasi
didaerah pertambangan, juga pada peralatan Bor Minyak pada anjungan-anjungan yang
beroperasi di laut, traktor, dan mesin-mesin Pertanian.
Sistem pengendalian yang rumit dari sebuah antena Bumi yang sangat besar dapat
dilakukan dengan menggunakan penggerak, pengendali dan komponen pengatur Hidrolik
yang terjamin akan keamanan fungsinya
BAB III
PENUTUP
xix
A. KESIMPULAN
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada
salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a) Ringan
b) Mudah dalam pemasangan
c) Sedikit perawatan
d) Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan fluida.
e) Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat
seperti crane, kerek hidrolik dll.
f) Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan
dengan sistem pneumatik.
g) Tidak berisik.
B. SARAN
Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu selaku pembaca sebaiknya mempelajari lebih
jauh lagi tentang sistem hidrolik ini.
DAFTAR PUSTAKA
xx
http://ryatblog.blogspot.com/2013/01/sistem-hidrolik_24.html
Sumber: http://www.scribd.com/doc/20745176/HIDROLIK
http://infobursa-otomotif.blogspot.com/2011/08/macam-macam-pompa-hidrolik.html
http://kelompok-d.blogspot.com/2013/02/macam-macam-katup-pada-sistim-hidrolik.html
http://pistonsekertorakjaya.blogspot.com/2011/11/hidrolik-kelas-x-smk.html
xxi