Anda di halaman 1dari 29

information: SISTEM HIDROLIK

1 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Lainnya

Blog Berikut

ilham.mechanic05@gmail.com

Dasbor

Keluar

Sunday, May 1, 2011

SISTEM HIDROLIK
Pengertian Sistem Hidrolik
Bertahun-tahun yang silam manusia telah menemukan
kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak
mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak
pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus
mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan
dan kemudahan umat manusia. Hidrolik adalah ilmu pergerakan
fluida, Text Box: Pada suatu daya yang konstan (W), debit zat cair (Q) yang dihasilkan oleh
pompa
adalah berbanding terbalik dengan tekanan (p), karena agar jumlah yang kecil dari zat
k
cair
hidrolik
dapat mempertahankan ukuran-ukuran yang kecil dari suku cadang, dibutuhkan
m
suatu tekanan yang relatif tinggi (p). Hal ini hanya dapat dicapai dengan pompa-pompa desak
prinsip hidrolik.
(perpindahan positif)
Sinyal
Hidrolika merupakan suatu cabang dari ilmu
perihal arus
yang meneliti arus zat cair melalui pipa-pipa yang tertutup.
Dalam hal ini akan terjadi energi tekanan , yang lewat suatu zat
cair hidrolik (minyalnya minyak) diubah menjadi kerja. Zat ini
bertindak sebagi pengalih energi.
Berdasarkan prinsip ini (hukum hidrostatistik) bekerja
misalnya:
a. Pompa-pompa hidrolik.
b. Alat pengatur dan alat peniru pada mesin perkakas.
Sumber Tenaga
c. Kopling hidrostatik.
(Power Pack)
d. Penggerak-penggerak zat cair.
Keuntungan Sistem Hidrolik.
1. Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya besar.
Kebutuhan akan ruangan cukup terbatas dan gaya
kelembaman dan momen kelembaman pada sistem-sistem
hidrolik adalah lebih kecil dibandingkan dengan tipe-tipe
penggerak lain.
2. Suatu pengaturan kecepatan (putaran) yang tidak bertahap
dan dapat bereaksi dengan cepat, dapat dilaksanakan
dengan mudah. Hal ini dapat terjadi secara otomatis, dalam
suatu jangkauan yang sangat besar dan juga:
a. Tergantung dari jalannya proses kerja atau
b.
Berdasarkan sebuah program yang ditentukan
sebelumnya.
3. Kecepatan dapat diatur sewaktu dalam pengerjaan.( (jadi
dibawah pembebanan), tanpa menghentikan mesin.
4. Perbandingan pemindahan yang besar (1 : )
Ini bisa lebih besar dibanding pada sebuah pemindahan
secara mekanis. Pada suatu pergerakan cara hidrolik
dengan mudah dan sederhana sebuah kecepatan tertentu
dapat diturunkan hingga nol, yaitu dengan jalan sebagai
berikut:
a. Dengan mengatur debit pompa.

5.

b.

Pengaturan lewat katup.

c.

Melalui pengurangan tekanan.

Pembalikan sederhana masing-masing atas arah dan


gerakan.
Ini dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana, tanpa
sedikitpun kehilangan energi dan dengan gerak penjalan

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

2 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

yang lancar. Pembalikan ini juga akan berjalan lancar bila


masa yang bergerak bolak-balik cukup besar.
6. Pembalikan suatu gerakan dan suatu arah secara cepat.
Misalnya oleh penahan didalam silinder-silinder kerja.
7. Kecermatan besar dalam penghubungan. Inipun dapat
terjadi oleh masa kecil dari unsur-unsur hidrolik.
8. Gerakan-gerakan yang beraturan.
Kesemuanya ini secara nyata akan meningkatkan waktu
kedudukan dari alat-alat potong atau meningkatkan
sebagian gaya potong maksimal yang diperbolehkan.
9. Pengerjaan yang bebas hentakan dan meredam hentakan.
Terutama penting dalam menggerakkan eretan-eretan pada
berbagai perkakas.
10. Pembalikan berbagai gerakan secara sederhana.
Gerakan putar dari sebuah motor penggerak, bila
diperlukan dapat dengan mudah dibalikkan menjadi
suatu gerakan bolak-balik dari suatu silinder kerja.
11. Diamankan terhadap pembebanan lebih.
Pengamanan terhdap pembebanan lebih dan patahan
dapat dilakukan secara lebih sederhana dan pasti dengan
penambahan sebuah katup pembatas tekanan (katup
tekanan-lebih).
12.
Suatu pembalikan hubungan secara cepat adalah
mungkin dilakukan. Terdapat kemungkinan pengubahan
gaya maupun kecepatan (sifat-sifat dinamik yang baik).
Massa sendiri yang kecil dari pompa-pompa maupun
motor-motor dan keelastisan minyak memungkinkan
terjadinya hentakan-hentakan penghubung yang lebih
kuat dibanding pada penggerak-penggerak elektris atau
mekanis.
13. Semua gerakan dapat dengan mudah disambut, misalnya
dengan mengarahkan eretan pada sebuah peredam zat
cair. Dalam hal ini tekanan akan naik tanpa mengeper
balik.
14. Suatu pengendalian berurutan adalah mungkin untuk
dilakukan. Pelaksanaannya cukup sederhana: baru
setelah sebuah katup penghadang diperkuat, sebuah
katup lainnya dapat mulai berfungsi misalnya pengadaan
suatu pengamanan kecelakaan dapat dilaksanakan (pada
pengempaan, tarikan dalam, penembusan, dan trim dan
sebagainya).
15. Penghubung dan pengendalian atas proses penghubungan
dapat dilakukan terpusat dari sebuah ruang kendali.
Semua tuas penghubung dan tombol-tombol dipasang di
situ. Semua ini cukup disambungkan lewat pipa-pipa
dengan tempat-tempat dimana dibutuhkan pelayanan.
16. Pemindahan gaya pada jarak jauh. Ini dimungkinkan
dengan memasang suatu jaringan pipa, yang tidak
mengganggu instalasi lainnya.
17. Proses-proses yang rumit dalam suatu jangkauan waktu
tertentu dapat diprogramkan dengan mudah. Gerakangerakan yang dalam kaitannya dengan waktu sepenuhnya
tidak tergantung satu sama lain, dapat secara murni
dikendalikan
secara
hidrolik
atau
elektrohidrolik
berdasarkan setiap program yang diinginkan.
18.
Pengautomatisan (otomatosasi) Pengendalian dan
pemeriksaannya cukup sederhana melalui penggunaan
pengendalian yang berurutan. Pada sebuah perkakas
misalnya dapat diotomatisasi berbagai pengerjaan dengan
bantuan suku cadang hidrolik yang selalu dapat diperoleh
dalam perdagangan.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

3 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

19.

Suatu instalasi hidrolik memiliki masa pakai yang tinggi


dan tidak memerlukan banyak pemeliharaan. Minyak
yang digunakan dapat melakukan kegiatan pelumasan
sendiri pada semua permukaan bagian-bagian hidrolik
20.
Kebutuhan akan ruangan dan bobot sendiri dapat
dibatasi. Sebuah motor hidrolik berbobot lebih ringan
dibanding dengan motor elektris yang memiliki daya yang
sama besar. Dengan kemungkinan penggunaan tekanantekanan tinggi, peralatan hidrolik dapat dibuat lebih kecil.
21.
Pembatasan atas banyaknya bagian mekanis dalam
penggerak (lebih sedikit gesekan lebih sedikit keausan).
22. Terdapat kemungkinan standarisasi.
Kerugian Sistem Hidrolik.
1. Minyak memiliki kepekaan terhadap suhu. Beberapa minyak
hidrolik (misalnya minyak-minyak pelumas mineral) mudah
terbakar dan dapat menguap pada suhu yang lebih tinggi.
2.

Sifat termampatkan yang dimiliki minyak. Minyak hidrolik


dapat kita mampatkan, sebuah kolom minyak yang
panjangnya 1 meter akan menjadi 0,7 mm lebih pendek oleh
suatu peningkatan tekanan sebesar 10 bar. Hal ini dapat
mempersulit
kita
untuk
menyetel
atau
untuk
mengkoordinasikan berbagai gerakan oleh sebuah peralatan
hidrolik yang sederhana.

3.

Perubahan viscositas minyak. Minyak hidrolik akan lebih


panas dengan lebih memanjangkan masa kerja (dikarenakan
gesekan didalam dan gesekan mekanis). Perubahan besar
dalam tekanan atau suhu mempunyai suatu pengaruh yang
besar terhadap viscositas minyak. Untuk sebagian, hal ini
dapat dihindarkan:

4.

a.

Peralatan pengendali yang rumit.

b.

Pendinginan minyak.

Kehilangan daya disebabkan oleh gesekan minyak.


Penghilangan daya dan karenanya penurunan daya dapat
terjadi:
a.

Aliran-aliran palsu minyak.

b.

Gesekangesekan zat cair dalam pipa dan kecepatan


aliran.

Gambar 1.1. Arah gesekan fluida dalam pipa.


c.
4.

5.

Putaran dari pompa.

Masalahnya adalah terdapat kesulitan dalam melakukan


perapatan, atau kehilangan minyak. Kehilangan minyak
yang cukup besar disebabkan karena kebocoran dibawah
pembebanan yang merupakan penyebab dari:
a.

Pembatasan atas daerah putaran.

b.

Kondisi kerja yang diperberat bagi sistem bila debit


yang tersedia ternyata sangat kecil.

c.

Suatu gerakan yang tidak beraturan dari unsur-unsur


yang berbeda-beda.

d.

Menyebabkan kotornya produk-produk.

Berbagai bagian harus dibuat sangat cermat. terutama pada

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

4 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

bagian-bagian yang bergerak, sambungan, perapat, toleransi


yang sangat minim. Ini berarti biaya produksi yang tinggi
dan karenanya harga-harga pembelian yang tinmggi untuk
instalasi hidrolik. Toleransi yang cukup cermat memang
sangat diperlukan, karena jika tidak:

6.

a.

Kebocoran-kebocoran.

b.

Bagian-bagiannya menjadi macer dan timbul gejala


getaran.

Gerakan-gerakan yang menghentak-hentak tidak beraturan


(getaran-getaran). Penyebab terjadinya getaran dapat
berupa:
a.

Masuknya udara kedalam minyak.

b.

Masuknya udara kedalam instalasi hidrolik.

c.

Perubahan-perubahan dalam kerapatan.

d.

Perubahan tekanan.

7.

Sambungan-sambungan
dapat
menjadi
lepas.
Pengembangan dan penyusutan pipa-pipa dan selang-selang
oleh goyangan-goyangan tekanan dapat melepaskan
sambungan pipa dan penutup-penutup.

8.

Pengerjaan yang tidak cermat dikarenakan bertumpuknya


kalor. Untuk mengurangi pemanasan yang kuat dari bagian
hidrolik dapat dilakukan langkah-lagkah berikut:
a.

Mengurangi kerugian hidrolik dan produksi kalor.

b.

Menggunakan alat pendingin (untuk minyak maupun


untuk suku cadang).

HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM HIDROLIK

2.1. Tujuan.
Dalam merancang sebuah sistem hidrolik hendaknya lewat
suatu perhitungan yang sebaik mungkin dapat diperoleh dengan
menjelaskan mengenai berbagai gaya, pembebasan, kerugiankerugian, dan lain sebagainya yang mungkin timbul dan
ketentuan mengenai sutu bagan susunan (layout), fungsional
maupun ekonomis.
2.2. Pengertian Hukum dalam Sistem Hidrolik.
Pengertian tentang hukum-hukum dasar dari hidrolik,
khususnya dalam kaitannya dengan aliran, gesekan dan
pengecilan diameter yang berakibat pada laju aliran. Rintangan
terbesar yang muncul dalam pemecahan berbagai masalah
adalah gesekan zat cair (gesekan antara masing-masing bagian
zat cair dan gesekan dari zat cair terhadap suatu dinding tetap).
Kalau gesekan ini dapat kita abaikan, penelaahan teoritis akan
menjadi agak sederhana.
2.3.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

5 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Blaise PASCAL

Hukum Pascal.

Dari ilmu hidrostatika tentang


keseimbangan zat (zat cair dengan masa
dan peka terhadap gaya berat adalah
menentukan distribusi tekanan. Jika
suatu zat cair dalam arah manapun
menerima sebuah tekanan, maka
tekanan ini akan menyebar secara
merata kesemua arah yang dikenal
dengan Hukum Pascal.

Semua zat cair dalam keadaan diam akan melakukan suatu


tekanan terhadap didnding yang mengelilinginya yang dinamakan
tekanan hidrostatik. Tekanan dinding (P) yang ada dapat
ditentukan dengan rumus:
P = F/A

Dimana : Tekanan (P) dalam N/m2)


Gaya (F) dalam
Ne
Luasa (A) dalam
m2
Tekanan adalah gaya spesifik, yaitu gaya persatuan luas. Untuk
dapat mengikuti perhitungan tekanan dengan lebih jelas lagi, kita
dapat mengamati sebuah bejana yang berdiri kokoh yang di isi
dengan zat cair (lihat gambar 2.1).

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

6 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 2.1. Gaya pada hidrolik.


Bejana ini ditutup dengan sebuah torak yang dapat bergerak.
Apabila pada torak tersebut bekerja sebuah gaya F dalam Newton,
maka zat cair akan mengalami pengempaan. Torak akan turun
dalam bejana sampai zat cair dengan gaya yang merata didalam
bejana melakukan tekanan terhadap torak. Perpindahan torak
hanya kecil saja karena zat cair tersebut hampir tidak dapat
dikempa atau tak termampatkan (Incompresible).

Gambar 2.2. Zat cait tak termampatkan (Incompresible).


2.4. Hukum Perambatan Tekanan.
Keberlanjutan pada fenomena gambar 2.2., maka dibawah
dasar torak dicapai suatu tekanan P, yang berdasarkan hukum
perambatan tekanan, diteruskan ke zat cair dalam bejana
menyebar keseluruh bidang dinding dan besarnya per satuan
luas adalah sama, dengan
Tekanan zat cair dan kemudian tekanan dinding dapat kita hitung sebagai berikut:
P=F/A

syarat bahwa berat sendiri dari zat cair dapat diabaikan.


Tekanan balik dari zat cair pada bidang bawah torakpun terbagi

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

7 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

rata.

Gambar 2.3. Distribusi Tekanan Hidrolik.


Dalam menyatakan sebuah tekanan hendaknya diperhatikan
apakah yang dimaksudkan tekanan mutlak (P abs) atau tekanan
ukur. Tekanan mutlak dalam suatu zat cair adalah jumlah dari
tekanan beban (P bel) dan tekanan udara Po (tekanan atmosfir)

P abs = P bel + Po

Tekanan udara tidaklah konstan, namun untuk perhitungan


biasanya ia dapat diganti di sini oleh 1 bar (=105 N/m2 = 10
N/cm2). Pada prinsipnya dalam teknik dan juga dalam hidrolika
kita tidak melakukan perhitungan dengan tekanan mutlak
melainkan dengan tekanan ukur, yang dalam aplikasi secara
singkat dinamakan tekanan (P). Jadi selisih antara tekanan udara
(Po) dan tekanan mutlak (P abs) kita namakan tekanan vakum
bilamana tekanan mutlak lebih kecil dari pada tekanan udara.

P vac = Po - P mnt

2.4.1. Unit Tekanan.


Pressure Units
pascal
(Pa)

bar
(bar)

technical
atmosphere
(at)

atmosphere
(atm)

torr
(Torr)

pound-force
per
square inch
(psi)

1
Pa

1 N/m2

105

1.0197105

9.8692106

7.5006103

145.04106

1
bar

100,000

106 dyn/cm2

1.0197

0.98692

750.06

14.5037744

1 at

98,066.5

0.980665

1 kgf/cm2

0.96784

735.56

14.223

1
atm
1
torr
1
psi

101,325

1.01325

1.0332

1 atm

760

14.696

133.322

1.3332103

1.3595103

1.3158103

1 Torr;
1 mmHg

19.337103

6,894.76

68.948103

70.307103

68.046103

51.715

1 lbf/in2

Contoh: 1 Pa = 1 N/m2 = 105 bar = 10.197106 at = 9.8692106


atm, etc.
Tabel 2.1. Konversi Satuan Tekanan.
2.4.2. Tekanan.
Sebagai contoh, diketahui gaya sebesar 100 lbs mendorong piston
dengan luas permukaan 4 in2 maka dapat kita ketahui tekanan
F/A = 25 lbs/in2 (psi). Keuntungan mekanik dapat kita lihat
ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan
oleh piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat
menjadi 25 psi . dengan tekanan 25 psi pada luas permukaan 10
in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
2.5. Hukum Archimedes.
Prinsip ARCHIMEDES:
Benda yang seluruhnya atau sebagian
tenggelam dalam fluida mengalami gaya
apung
sebesar
berat
fluida
yang

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

8 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

dipindahkan. Gaya apung ini dianggap


bekerja pada arah vertikal ke atas dan
melalui titik pusat grafitasi fluida yang
dipindahkan.

ARCHIMEDES

F apung = Berat fluida yang dipindahkan

(1620)

Gaya mengapung (buoyant force) pada sebuah benda


dengan volume (V) yang keseluruhannya dicelupkan dalam zat
alir (fluida)
dengan massa jenis f adalah f Vg, dan berat benda adalah 0Vg,
dimana: 0 adalah massa jenis benda. Maka gaya netto ke atas
pada benda yang direndamkan adalah:

F netto (ke atas) = Vg(f


0)

Gambar 2.4. Gaya Apung (Buoyancy).


2.6. Hukum Keserupaan Reynold.
Seringkali dalam percobaan hidrolik digunakan metode
model (penelitian berdasarkan suatu keserupaan). Dari instalasi
hidrolik yang akan diteliti dibuatlah sebuah model dengan ukuran
skala laboratorium yaitu skala kecil, dimana dilakukan
peninjauan terhadap proses-proses yang dianggap penting. Dalam
hal ini tentu saja akan timbul sebuah pertanyaan yang mendasar,
yaitu syarat-syarat yang harus dikenakan, agar hasilnya dapat
digunakan pada skala sesungguhnya. Pada umumnya minyakminyak hidrolik mempunyai nilai-nilai viscositas dinamik dan
viscositas kinematik yang berbeda, maka dapat kita rangkum
sebagai berikut:
a. Bila suatu zat mengalir melalui sebuah pipa, maka lapisanlapisan zat cair yang kontak dengan dinding akan tertinggal,
oleh gesekan dipermukaan dinding tersebut dibandingkan
dengan lapisan zat cair yang berada dibagian tengah pipa.
b.

Dikarenakan gaya molekular, bagian-bagian elementer dari


lapisan zat cair akan saling tarik satu sama lain. Hal ini
akan menimbulkan gaya yang mirip sebuah gesekan, yang

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

9 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

menghambat gesekan antara lapisan zat cair dan harus


dikalahkan
untuk
dapat
menggerakkan
dan
mempertahankan zat cair supaya tetap bergerak.
c.

Dengan demikian yang dimaksud dengan kekentalan atau


viscositas gesekan dalam suatu zat cair adalah tahanan yang
terjadi bila suatu lapisan zat cair yang berbatasan saling
bergeser satu sama lain. Zat cair yang sangat kental atau
encer kental memerlukan suatu gaya yang besar untuk
dapat dapat bergerak, sebaliknya zat cair yang tidak begitu
kental hanya memerlukan gaya yang sedikit.

Gambar 2.5. Diagram Moody.


Untuk mendapatkan suatu besaran yang dapat dijadikan
ukuran oleh hampir semua proses aliran, kita ambil
perbandingan antara gaya kelembamam dan gaya gesek dan
dengan demikian kita akan memperoleh bilangan Reynold (Re).
Dari persamaan antara gaya masa dan gaya gesek akan
diperoleh:
V1 . d1/v1 = V2 . d2/v2 (istilah vd/v merupakan sutu
bilangan tanpa dimensi yaitu dinamakan bilangan Reynold).
a. Untuk pipa-pipa bulat berlaku:
Text Box:

b.

Untuk pipa-pipa yang tidak bulat berlaku:

Bilangan Reynold untuk suatu fluida, yang mengalir dalam


sebuah pipa bulatdengan diameter d (m) adalah:
a. Pada gas
Text Box:

b.

Pada zat cair


Text Box:

Keterangan:
vm
: Kecepatan rata-rata aliran dalam penampang pipa (m/s).
d
: Diameter pipa dalam (meter).
Q

: Debit (minyak) (m3/s).

: Viscositas kinematik dalam (m2/s).

: Viscositas dinamik dalam (Ns/m2).

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

10 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

: Massa jenis atau kerapatan dalam (kg/m3).


: Jari-jari hidrolik dari penampang yang dialiri, r = A/U
(untuk aliran cincin yang berbentuk r = (r1-r2)/2.

: Luas arus penampang yang berguna dalam (m2)

V
: Merupakan debit dalam meter-kubik normal/jam (m3n/h).
G
: Debit masa pada setiap jam (kg/h).
Untuk membandingkan pola-pola yang memilki keserupaan satu
sama lain kita menggunakan kekasaran relatif (k, d). Dua buah
permukaan akan mempunyai kekasaran geometrik jika keduanya
memiliki kekasaran yang sama.
2.7. Hukum keserupaan berbunyi:
Dua aliran akan serupa secara mekanis jika:
Text Box: 1. Dinding-dinding yang membatasi aliran tersebut dan juga keadaan permukaannya
menampakkan keserupaan geometrik. 2. Bilangan-bilangan Reynolds, yang mempunyai
keserupaan dengan nilai-nilai yang bersumber dari padanya.

2.7. Jenis dan kecepatan aliran.


2.7.1. Persamaan Kontinuitas.
Untuk menghitung instalasi hidrolik pada suatu aliran
stationer, debit aliran (Q) dalam (liter/menit) adalah sama dengan
penampang pipa A (cm2) kali kecepatan aliran (V) dalam
(m/menit).

2.7.2. Persamaan Bernoully.


Karena pada setiap aliran selalu terjadi kehilangankehilangan maka persamaan Bernoully sebagai alternatif
pemecahannya. Untuk suatu aliran dengan kehilangankehilangan berlaku:
Text Box:

Keterangan:
v
: Kecepatan arus rata-rata (m/s).

: Nilai pembantu, sama dengan 2 untuk arus laminer dan


dengan 1 untuk arus turbulen.

: Kerapatan dari zat cair (kg/m3).

: Tekanan terhadap zat cair (N/m2).


: Energi potensial minyak oleh ketinggian titik yang
diperhatikan dibanding dengan sebuah garis nol yang
dipilih sembarang.
Persamaan ini menyatakan bahwa banyaknya energi
dalam sebuah penampang 1 tertentu adalah sama dengan
banyaknya energi dalam penampang 2 ditambah jumlah dari
kehilangan-kehilangan antara kedua penampang tersebut.

p
Z

KOMPONEN SISTEM HIDROLIK

3.1. Motor Hidrolik.


Motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi tekanan
cairan hidrolik menjadi energi mekanik. digunakan agar suatu
cairan tersebut memiliki bentuk energi.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

11 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 3.1. Motor Hidrolik.


3.2. Pompa Hidrolik.
Permulaan dari pengendalian dan pengaturan hidrolik
selalu terdiri atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi pada
umumnya pompa hidrolik atau pompa minyak (oli). Dalam
hidrolik dengan keuntungan yang paling penting berupa
kemampuan besar dari komponen-komponen yang berukuran
relatif kecil, praktis hanya digunakan pompa-pompa desak
(perpindahan positif) yang bekerja berdasarkan prinsip hidrolik
statik.

Gambar 3.2. Pompa Hidrolik.


Secara teoritis mungkin saja terdapat sejumlah besar
tipe pompa perpindahan positif atau berbagai tipe pompa dapat
kita bagi berdasarkan titik pandang yang berbeda-beda:
3.2.1.Berdasarkan pembuatan dari unsur perpindahan positif.
a. roda-roda gigi dalam sebuah rumah yang tertutup.
b.

Dinding-dinding pemisah dalam sebuah rumah yang


tertutup.

c.

Ulir-ulir dalam sebuah rumah yang tertutup.

d.

Pluyer-pluyer dalam sebuah rumah yang tertutup.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

12 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 3.3. Pompa Hidrolik perpindahan positif.

3.2.2. Berdasarkan gerak dari unsur pendesak.


1. Pompa-pompa dengan pendesak yang berbolak-balik,
misalnya:
a. Pompa pluyer sebaris.
b. Pompa pluyer aksial.
c. Pompa pluyer radial.

Gambar 3.4. Pompa Hidrolik (pluyer).


2. Pompa dengan pendesak yang berputar.
a. Pompa roda gigi.
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang saling
merapat. Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah
akan mengakibatkan kevakumanpada sisi hisap, akibatnya
oli akan terisap masuk ke dalam ruang pumpa, selanjutnya
dikompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu.
Tekanan pompa hydrolik dapatmencapai 100 bar. Bentuk
pompa hydrolik roda gigi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5. Pompa Hidrolik (roda gigi).


b. Pompa yang diberi pelat-pelat pemisah.
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat
flexible bergerak didalam rumah pompanya. Bila volume
pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hidrolik akan terhisap masuk,
kemudian diteruskan ke ruang kompresi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistem hidrolik.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

13 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 3.6. Pompa yang diberi pelat-pelat pemisah.


c. Pompa ulir.
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau
bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung,
sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling
bertautan.

Gambar 3.7. Pompa Hidrolik (ulir).

d. Pompa rotor cincin.

Gambar 3.8. Pompa Hidrolik (rotor cincin).


e. Pompa rotor dupleks.

Gambar 3.9. Pompa Hidrolik (rotor dupleks).


3.2.3. Berdasarkan debit yang dapat diatur.
1. Pompa dengan debit konstan.
a. Pompa roda gigi (dengan gigi-gigi di luar ataupun didalam).
b. Pompa ulir.
c. Pompa pluyer yang dilayani dengan tangan.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

14 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 3.10. Pompa Hidrolik debit konstan.


2. Pompa dengan debit yang variabel (pompa yang dapat diatur).
a. Pompa yang diberi pelat pemisah.
b. Pompa torak pluyer aksial.
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan
yang dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros
rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap
dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli
hydrolik menjadi kontinyu.

Gambar 3.11. Pompa Hidrolik Torak pluyer Aksial.


c. Pompa pluyer radial.
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial,
bila rotor berputar secara eksentrik, maka piston2 pada
stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus
menerus, sehingga menghasilkan alira oli /fluida yang
kontinyu.

Gambar 3.12. Pompa hidrolik Torak pluyer Radial.


3.2.4. Berdasarkan dapat disetelnya debit (pompa yang dapat
diatur).
1. Pompa dapat diatur yang dilayani dengan tangan.
2. Pompa yang pengaturannya dilakukan dengan cara hidrolik.
3.2.5. Berdasarkan tipe penggerak dan pemindahan
(sambungan elektromotor-pompa).
1. Penggerak yang langsung dikopel.
2. Penggerak tipe V Belt ( sabuk rata).

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

15 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

3. Penggerak tipe roda gigi ( Roda gigi silinder, tirus atau tipe
ulir).
3.2.6. Berdasarkan jangkauan kapasitas.
1. Debit.
2. Jangkauan tekanan(pompa tekanan rendah, pompa tekanan
sedang, pompa tekanan tinggi.
3.3. Katup (valve).
Katup pada sistem dibedakan atas fungsi, disain dan cara
kerja katup.

KONSTRUKSI DAN PENGOPERASIAN DASAR SISTEM HIDROLIK

4.1. Tangki Hidrolik (Reservoir).


Tangki hidrolik (reservoir) merupakan bagian dari instalasi
unit tenaga yang konstruksinya ada bermacam-macam, ada yang
berbentuk silindris dan ada pula yang berbentuk kotak. Gambar
berikut ini menunjukan salah satu konstruksi tangki hidrolik.

(a)

(b)

Gambar 4.1. Tangki Hidrolik Reservoir (a) dan simbolnya (b)


4.1.1. Fungsi /tugas tangki hidrolik.
1. Sebagai tempat atau tandon cairan hidrolik.
2. Tempat pemisahan air, udara dan pertikel-partikel padat yang
hanyut dalamcairan hidrolik.
3. Menghilangkan panas dengan menyebarkan panas ke seluruh
badan tangki.
4. Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa,
penggerak mula, katup-katup akumulator dan lain-lain.
Ukuran tangki hidrolik berkisar antara 3 s/d 5 kali penghasilan
pompa dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan
cairan maksimum berkisar antara 10 s/d 15 %.
4.1.2. Baffle Plate.
Baffle Plate berfungsi sebagai pemisah antara cairan
hydrolik baru datang darisirkulasi dan cairan hydrolik yang akan
dihisap oleh pompa. Juga berfungsi untuk memutar cairan yang
baru datang sehingga memiliki kesempatan lebih lama untuk
menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan juga
memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

16 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

4.1.3. Filter (Saringan).


Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau
kontaminan yang berasal dari komponen sistem hidrolik seperti
bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat
oksidasi dan sebagainya. Sesuai dengan tempat pemasangannya,
ada macam-macam filter yaitu :
1. Suction filter,
dipasang
pada
saluran
hisap
dan
kemungkinannya di dalam tangki.
2. Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi
untuk mengamankan komponen-komponen yang dianggap
penting.
3. Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring
agar kotoran jangan masuk ke dalam tangki.
Kebanyakan sistem hidrolik selalu memasang suction filter.
Gambar menunjukan proses penyaringan.

16.10e
nsi Pompa H
Gambar 4.2. Filter (saringan) Hidrolik.
4.1.4. Pengetesan efisiensi pompa hidrolik.
Efiensi
ialah
perbandingan
Text Box: Q = n.V
antara output dan input dinyatakan
dalam persen (%). Perbedaan antara
output dan input dikarenakan adanya
kerugian-kerugian diantaranya terjadinya kebocoran di dalam
pompa sehingga akan mengurangi volume output. Secara
keseluruhan, kebocoran dapat terjadi pada pompa hidrolik, katup
katup, aktuator dan setiap konektor, sehingga dalam hal ini
perbandingan antara volume cairan hidrolik secara efisien
menghasilkan daya sebanding dengan penghasilan pompa disebut
efisiensi volumetrik.(v ). Penghasilan pompa (misal pompa roda
gigi) secara teoritis dapat dihitung dengan rumus :

Q = penghasilan pompa teoritis (liter/min.)


n = putaran pompa (r.p.m)
V = volume cairan yang dipindahkan tiap putaran (cm)
Penghasilan pompa tergantung pada besar tekanan kerja sistem
hidrolik. Semakin besar tekanan penghasilan pompa (Q) akan
semakin berkurang. Informasi kita temukan pada diagram
karakteristik pompa :
1. Apabila p = 0, penghasilan pompa Q penuh (Q teoristis)
2. Apabila p > 0, penghasilan pompa berkurang karena adanya
kebocoran dan secara logika semakin tinggi tekanan akan
makin besar pula kebocoran.
3. Garis lengkung pada diagram menunjukan efisien volumetrik
pompa (v).

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

17 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 4.3. Efisiensi Volumetrik.


Contoh :
Ukuran pompa yang baru , kebocoran 6 % pada p = 230 bar.
Q(p=0)= 10 l/min.
Q(p=230)= 9,4 l/min.
QL = 0,6 l/min.
Jadi efesiensi volumetrik (v) = 94 %
Untuk pompa yang lama, kebocoran 1,3 % pada p= 230 bar.
Q(p=0)= 10 l/min.
Q(p=230)= 8,7 l/min.
QL = 1,3 l/min
Jadi efisiensi volumetrik (v) = 87 % U
nit Pengatur (Control Ele
4.1.5. Unit Pengatur (Control Element).
Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem
hidrolik. Susunan urutannya dapat kita jelaskan sebagai berikut :
1. Isyarat (Sinyal) masukan atau input element yang mendapat
energi langsung dari pembangkit aliran fluida (pompa hidrolik)
yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
2. Isyarat Pemroses atau processing element yang memproses
sinyal masukan secara logic untuk diteruskan ke final control
element.
3. Sinyal pengendali akhir (final control element)
akan
mengarahkan output yaitu arah gerakan aktuator (working
element) dan ini merupakan hasil akhir dari sitem hidrolik.
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut
katup-katup (Valves). Menurut desain konstruksinya katup-katup
tersebut dikelompokan sebagai berikut :
1. Katup Poppet (Poppet Valves) yaitu apabila untuk menutup
katup tersebut dengan cara menekan anak katup (bola atau
kones atau piringan) mendapat dudukan .
Menurut jenis katupnya, katup popet digolongkan menjadi :
a. Katup Bola (Ball Seat Valves)
b. Katup Kones (Cone Popet Valves)
c. Katup Piringan (Disc Seat Valves)
2. Katup Geser (Slide Valves)
a. Longitudinal Slide
b. Plate Slide (Rotary Slide Valves)
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokan sebagai berikut
:
a. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
b. Katup Satu Arah (Non Return Valves)
c. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
d. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
e. Katup Buka-Tutup (Shut-Off Valves).
4.2. Fluida Hidrolik.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

18 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hidrolik harus


memiliki ciri-ciri atau watak (propertiy) yang sesuai dengan
kebutuhan. Property cairan hidrolik merupakan hal-hal yang
dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut sehingga cairan hidrolik
tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan
baik. Adapun fungsi/tugas cairan hidrolik pada sistem hidrolik
antara lain:
1. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
2. Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
3. Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
4. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir
langkah.
5. Pencegah korosi.
6. Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang
mengelupas dari komponen.
7. Sebagai pengirim isyarat (signal).
4.2.1. Syarat Cairan Hidrolik.
4.2.1.1. Kekentalan (Viskositas) yang cukup.
Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar
dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas
terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis
sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga
bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat
untuk melawan gaya viskositas cairan.

4.2.1.2. Indeks Viskositas yang baik.


Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan
hydrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan
suhu kerja yang cukup fluktuatif.
4.2.1.3. Tahan api (tidak mudah terbakar).
Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat
yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh
karena itu perlu cairan yang tahan api.
4.2.1.4. Tidak berbusa (Foaming).
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak
gelembunggelembung udara yang terperangkap dlam cairan
hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi
daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi
kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
4.2.1.5. Tahan dingin.
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah
membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik
cair yang dikehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara 10-15
C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (starup). Hal ini
untuk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan
hidrolik yang membeku.
4.2.1.6 Tahan korosi dan tahan aus.
Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi
karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak
mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.

4.2.1.7. Demulsibility (Water separable).


Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan
cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi
bila berhubungan dengan logam.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

19 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

4.2.1.8. Minimal compressibility.


Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa
sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh
karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar seminimal
mungkin dapat dikempa.
4.3. Macam-macam cairan hidrolik.
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai
media transfer daya. Tetapi sistem hydriolik memerlukan
persyaratan-persyaratan
tertentu
seperti
telah
dibahas
sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem.
4.3.1. Oli hidrolik (Hydraulic oils).
Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya
digunakan secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga
mesin-mesin industri. Menurut standar DIN 51524 dan 512525
dan sesuai dengan karakteristik serta komposisinya oli hidrolik
dibagi menjadi tiga (3) kelas :
1. Hydraulic oil HL
2. Hydraulic oil HLP
3. Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah
sebagai berikut :
Misalnya oil hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan
pencegahan korsi dan/atau peningkatan umur oli P = kode untuk
additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli.
4.3.2. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammability).
Yang dimaksud cairan hidrolik tahan api ialah cairan
hidrolik yang tidak mudah atau tidak dapat terbakar. Cairan
hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat
tempat mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi
seperti :
1. Die casting machines
2. Forging presses
3. Hard coal mining
4. Control units untuk power station turbines
5. Steel works dan rolling mills
Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran
oli dengan air dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan
jenis-jenis cairan hidrolik tahan api tersebut :
Kode

No. Pada lembar


Standar VDMA

Komposisi

Prosentase (%)
Kandungan air

HFA

24320

Oil-water emulsion

80-98

HFB

24317

Water-oil emulsion

40

HFC

24317

HFD

24317

Hydrolis solusion,
e.g : water glyco
Anhydrolis liquid,
e.g : phosphate
ether

35-55
0-0.1

Tabel 4.1. Jenis-jenis cairan hidrolik tahan api.


Perbandingan antara macam-macam cairan hydrolik tersebut di
atas dapat kita lihat pada tabel berikut :
Type of Fluid

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

20 of 29

Petrol Oil

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Water

Phosphor Ester

Oil-in Water

Oil Synthetic

Glycol
Free
resistance

F-G

F-G

F-G

65

50

65

50

65

1,5

Viscosity
lemp.
Properties
Seal
compalibility
Lubricating
quality
Temp.
range (oC)
above ideal
Relative
cost comp.
to oil

Tabel 4.2. Perbandingan macam-macam cairan hidrolik.


4.3.3. Viskositas (Kekentalan).
Viskositas cairan hidrolik akan menunjukkan berapa
besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk mengalir. Apabila
cairan itu mudah mengalir dapat dikatakan cairan tersebut
memiliki viskositas rendah atau kondisinya encer. Jadi semakin
kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
4.3.3.1 Satuan viskositas.
Besar atau kecilnya viskositas ditentukan oleh satuan
satuan pengukuran. Dalam sistem standar internasional satuan
viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic
viscosity) dengan satuan ukuran mm/s atau cm/s. dimana: 1
cm/s = 100 mm/s. Satuan cm/s dikenal dengan satuan Skotes
(St), nama satuan viskositas ini disesuaikan dengan nama
penemunya yaitu Sir Gabriel Stokes (1819-1903). Satuan mm/s
disebut centi-Stokes (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt. Selain satuan centiStokes (cSt), terdapat satuan yang lain yang juga digunakan
dalam sistem hidrolik yaitu :
1. Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan
simbol (R1).
2. Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon
dan dengan simbol (SU).
3. Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler (E).
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan
faktor berikut:
1. R1 = 4,10 VK
2. SU = 4,635 VKVK = Viskositas Kinematik
3. E = 0,132 VK 33
Menurut standar ISO, viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan
menjadi beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya yang
diambil kira-kira pertengahan antara viskositas min. ke viskositas
max. seperti yang ditunjukan dalam Tabel berikut ini:
Mid-Point
Viscosity
cSt at 40,0C

Minimum

Maximum

ISO VG 2

2.2

1,98

2.42

ISO VG 3

3.2

2.88

3.52

ISO VG 5

4.6

4.14

5.06

ISO VG 7

6.8

6.12

7.48

ISO VG 10

9.00

11.00

ISO VG 15

15

13.50

16.50

ISO VG 22

22

19.80

24.20

ISO VG 32

32

28.80

35.20

ISO VG 46

46

41.40

50.60

ISO
Viscosity Grade

Kinematic Viscosity ISO


Limits cSt at 40,0 0C

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

21 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

ISO VG 68

68

61.20

74.80

ISO VG 100

100

90.00

110.00

ISO VG 150

150

135.00

165.00

ISO VG 220

220

198.00

242.00

ISO VG 320

320

288.00

352.00

ISO VG 460

460

414.00

506.00

ISO VG 680

680

612.00

748.00

ISO VG 1000

1000

900.00

1100.00

ISO VG 1500

1500

1350.00

1650.00

Tabel 4.3. Klasifikasi viskositas cairan hidrolik.


Nomor VG dapat diperoleh melalui angka pembulatan dari
pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max. Misal :
ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan
24,20. Secara faktual sering dijumpai bahwa pelumas gear box
juga sering digunakan juga untuk instalasi hidrolik maka frade
menurut SAE juga dibahas disini. Berikut ini adalah grading
berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG. Juga
dijelaskan disini aplikasi penggunaan oli hydrolik ssesuai dengan
nomor gradenya.

SAE Classes

ISO-VG

30

100

20-20 W

68

Areas of application
Stationary instalations in
closed areas at high
temperatures

46

10 W
5W

32

At normal temperatures

22

For open air aplplications


mobile Hydraulic.

(15)

In colder areas

10

Tabel 4.4. Aplikasi penggunaan oli hirolik sesuai dengan


gradenya.
4.3.3.2. Viscosity margins.
Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan
bawah yang perlu diketahui. Karena untuk viskositas yang terlalu
rendah akan mengakibatkan daya pelumas kecil, daya perapat
kecil sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila viskositas telalau
tinggi juga akan meningkatkan gesekan dalam cairan sehingga
memerlukan tekanan yang lebih tinggi. Berikut ini diberikan
gambaran tentang batas viskositas yang ideal:

Kinematic Viscosity
Lower

10 mm2/s

Ideal viscosity range

15 100 mm2/s

Upper limit

750 mm2/s

Tabel 4.5. Batas viskositas ideal.

Saybolt

Saybolt

Kinematic

Redwood1

Universal

Enginer

Kinematic

Redwood1

Universal

Centisrokes

Second

Second

Degrees

Centisrokes

Second

Second

Enginer
Degrees

2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5

31
32
33
35
36
37

32.6
34.4
36.0
37.6
39.1
40.7

1.12
1.17
1.22
1.26
1.31
1.35

33
34
35
36
37
38

137
141
145
149
153
157

155.2
159.7
164.3
168.8
173.3
178.0

4.46
4.58
4.71
4.84
4.95
5.10

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

22 of 29

5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
10.5
11.0
11.5
12.0
12.5
13.0
13.5
14.0
14.5
15.0
15.5
16.0
16.5
17.0
17.5
18.0
18.5
19.0
19.5
20.0
20.5
21.0
21.5
22.0
22.5
23.0
23.5
24.0
24.5
25.0
26
27
28
29
30
31
32
Tabel 4.6.

39
40
41
43
44
45
46
48
49
51
52
54
55
57
58
60
62
64
65
67
68
70
72
74
75
77
79
81
82
84
86
88
90
92
94
96
97
99
101
103
105
109
113
117
121
125
129
133
Kesetaran

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

42.3
1.39
39
161
44.0
1.44
40
165
45.6
1.48
41
169
47.2
1.52
42
173
48.8
1.56
43
177
50.4
1.61
44
181
52.1
1.65
45
185
53.8
1.71
46
189
55.5
1.75
47
193
57.2
1.80
48
197
58.9
1.84
49
201
60.7
1.89
50
205
62.4
1.94
51
209
64.2
1.98
52
213
66.9
2.03
53
218
67.9
2.08
54
222
69.8
2.13
55
226
71.7
2.18
56
230
73.6
2.23
57
234
75.5
2.28
58
238
77.4
2.33
59
242
79.3
2.39
60
246
81.3
2.44
61
250
83.3
2.50
62
254
85.3
2.55
62
258
87.4
2.60
64
262
89.4
2.65
65
266
91.5
2.71
66
271
93.6
2.77
67
275
95.7
2.83
68
279
97.8
2.88
69
283
99.9
2.94
70
287
102.0
3.00
72
295
104.2
3.06
74
303
106.4
3.11
76
311
106.5
3.17
78
319
110.7
3.23
80
328
112.8
3.29
82
336
115.0
3.35
84
344
117.1
3.41
86
352
119.3
3.47
88
360
124.0
3.59
90
369
128.5
3.71
92
377
133.0
3.83
94
385
137.5
3.96
96
393
141.7
4.08
98
401
146.0
4.21
100
410
150.7
4.33
102
418
ke-empat sistem satuan viskositas.

182.4
187.0
191.5
195.0
200.5
205.0
209.8
214.5
219.0
223.7
228.3
233.0
237.5
242.2
246.8
251.5
256.0
260.7
265.3
270.0
274.7
279.2
284.0
288.5
293.5
297.7
302.4
307.0
311.7
316.3
321.0
325.5
335
344
353
363
372
381
391
400
410
419
428
438
447
456
465
475

5.22
5.35
5.48
5.61
5.74
5.87
6.00
6.13
6.26
6.38
6.51
6.64
6.77
6.90
7.04
7.17
7.30
7.43
7.56
7.69
7.82
7.95
8.04
8.18
8.31
8.45
8.58
8.72
8.85
8.98
9.11
9.24
9.51
9.77
10.03
10.30
10.56
10.82
11.09

4.3.3.3. Viskometer.
Viskometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas
suatu cairan. Ada beberapa macam viskometer antara lain :
- Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer.

Gambar 4.4. Viskometer.


Besar viskositas kinematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

23 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

dibagi dengan berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat


gambar)
4.3.3.4. Capillary viscometer.
Cara pengukurnya adalah sebagi berikut : (lihat gambar).
Cairan hidrolik yang akan diukur dituangkan melalui lubang A
hinga ke kointener E yang suhunya diatur. Melalui kapiler C zat
cair dihisap hingga naik pada labu D sampai garis L1, kemudian
semua lubang ditutup. Untuk mengukurnya, buka bersama-sama
lubang A, B dan C dan hitung waktu yang digunakan oleh cairan
untuk turun sampai se l2. waktu tersebut menunjukkan viskostis
cairan,. Makin kental cairan hidrolik akan makin lama untuk
turun dan berarti viskostis makin besar.

Gambar 4.5. Capillary viscometer.


4.3.3.5. Indeks Viskositas (viscosity Index).
Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity
index (VI) ialah angka yang menunjukan rentang perubahan
viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan
perubahan suhu. Sehingga viscosity index ini digunakan sebagai
dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hidrolik
berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas
indeks ditetapkan dalam DIN ISO 2909. Cairan hidrolik memiliki
viscositas index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas
kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif besar.
Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan
dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar. Cairan
hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity index
(VI) = 100. bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan
(additive) yang disebut VI improvers tinggi juga disebut
multigrade oils. Untuk mengetahui perubahan viskositas ini
perhatikan Ubbelohdes viscosity-temperature diagram berikut ini.

Gambar 4.6. Grafik Viscositas vs Temperatur.


4.3.3.6. Viscosity-pressure characteristics.
Karakteristik kekentalan dan tekanan pada cairan hidrolik
sangat penting untuk diketahui karena dengan meningkatnya

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

24 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

tekanan hidrolik maka meningkat pula viscosity index. Gambar


berikut
ini
menunjukkan
diagram
viscosity
pressure
characteristic.

Gambar 4.7. Grafik Viscositas Kinematik vs Tekanan.


4.3.3.7. Karakteristik Cairan Hydrolik yang dikehendaki.
Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar
dapat memenuhi persyaratan dalam menjalankan fungsinya.
Karakteristik atau sifat-sifat yang diperlukan antara lain adalah :

Kode
HL

HLP

Sifat Khusus

Penggunaan

Meningkatkan
kemapuan
mencegah korosi dan
kestabilan oli hidrolik
Meningkatkan
ketahanan
terhadap
aus

Digunakan pada sistem yang


bekerja pada suhu tinggi dan
untuk tempat yang mungkin
tercelup air.
Seperti pada pemakaian HL,
juga digunakan untuk sistem
yang gesekanya tinggi

Meningkatkan
viskositas (VI)
HV

indek Seperti pemakaian HLP, juga


digunakan
secara
meluas
untuk sistem yang fluktuasi
perubahan temperatur cukup
tinggi.

Tabel 4.7. Sifat-sifat cairan hidrolik.


4.4. Aktuator Hidrolik.
Seperti halnya pada sistim pneumatik, aktuator hidrolik
dapat berupa silinder hidrolik, maupun motor hidrolik. Silinder
Hidrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hidrolik
bergerak secara rotasi. Dilihat dari daya yang dihasilkan aktuator
hidrolik memiliki tenaga yang lebih besar (dapat mencapai 400
bar atau 4x107 Pa), dibanding pneumatik.
4.4.1. Silinder Hidrolik Penggerak Ganda.
Silinder Hidrolik penggerak ganda akan melakukan gerakan
maju dan mundur akibat adanya aliran fluida/oli hidrolik yang
dimasukkan pada sisi kiri (maju) dan sisi kanan (mundur) seperti
yang terlihat pada gambar 4.8. Tekanan Fluida akan diteruskan
melalui torak selanjutnya menjadi gerakan mekanik melalui
batang torak. Gerakan maju dan mundur dari gerakan batang
torak ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam
proses produksi, seperti mengangkat, menggeser, menekan, dan
lain-lain. Karena daya yang dihasilkan besar, maka silinder ini
banyak digunakan pada peralatan berat, seperti, Buldozer, bego,
dan lain-lain.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

25 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 4.8. Silinder Hidrolik Penggerak Ganda.

Gambar 4.9. Aplikasi penggunaan sistim Hidrolik pada alat


berat.
4.4.2. Aktuator Rotasi.
4.4.2.1. Motor Hidrolik roda gigi.
Motor Hidrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga
aliran fluida menjadi gerak rotasi. Motor hidrolik ini prinsip
kerjanya berlawanan dengan roda gigi hidrolik. Aliran Minyak
hidrolik yang bertekanan tinggi akan diteruskan memutar roda
gigi yang terdapat dalam ruangan pompa selanjutnya akan
dirubah menjadi gerak rotasi untuk berbagai keperluan.
Selanjutnya motor hidrolik dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:

Gambar 4.10. Motor Hidrolik Roda Gigi.


15 Pengendalian Hydrolik
4.5. Klasifikasi Pengendalian Hidrolik.
Sistem hidrolik terdiri dari beberapa bagian, antara lain,
bagian tenaga (power pack) bagian sinyal, pemroses sinyal, dan
pengendalian sinyal. Bagian tenaga terdiri dari pompa hidrolik,
katup pengatur tekanan, dan katup satu arah. Secara garis besar

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

26 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

dapat dilihat dalam skema di bawah ini:


Aktuator

Pemroses Sinyal

Gambar 4.11. Klasifikasi Hidrolik dalam Penampang dan


Skema.
4.5.1. Katup Pengatur Tekanan.
Katup pengatur tekanan terdapat beberapa model, antara
lain: a) Katup pembatas tekanan, katup ini dilengkapi dengan
pegas yang dapat diatur. Bila tekanan hidrolik berlebihan, maka
pegas akan membuka dan mengalirkan fluida ke saluran
pembuangan.

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

27 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Gambar 4.12. Macam-macam model katup pembatas tekanan.


4.6. Pemeliharaan Fluida Hidrolik.
Fluida hidrolik temasuk barang mahal. Perlakuan yang
kurang atau bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik atau
semakin menambah mahalnya harga sistem hidrolik sedangkan
apabila kita mentaati peraturan-peraturan tentang perlakuan
atau cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun kerusakan
komponen sistem akan terhindar dan fluida hidrolik maupun
sistem akan lebih awet. Panduan pemeliharaan fluida hidrolik:
1. Simpanlah cairan hydrolik (drum) pada tempat yang kering,
dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan angin).
2. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar
bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik
kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk
memasukkannya.
3. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik
melalui saringan (prefilter).
4. Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan
berkesinambungan kondisi fluida hidrolik.
5. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang
rapat-sambung sendiri yang ada pada saluran balik.
6. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa
sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar.
(periksa dengan pemasok cairan hidrolik).
7. Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara
dan filter oli yang baik.
8. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu
pasang pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah
penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump
atau excessive resistence.
9. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan
seorang maitenanceman yang terlatih.
10. Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan
hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan
seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula
seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik dan
benar-benar bersih.
4.7. Soal-Soal.
a. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat cairan hidrolik ?
b. Bagaiman cara pemeliharaan cairan hidrolik ?
4.7.1. Kunci Jawaban.
a. Cairan hidrolik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kekentalan (Viskositas) yang cukup Cairan hidrolik harus
memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi
fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah
maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak
mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila
viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat
untuk melawan gaya viskositas cairan.
2. Indeks Viskositas yang baik. Dengan viscosity index yang baik
maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan
padansistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup
fluktuatif.
3. Tahan api (tidak mudah terbakar)
Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang
cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh
karena itu perlu cairan yang tahan api.
4. Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

28 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

gelembung gelembung udara yang terperangkap dlam cairan


hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan
mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa
tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
5. Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah
membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau
titik cair yang dikehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara
10-15 C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan
(star-up). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block
(penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.
6. Tahan korosi dan tahan aus.
Fluida hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi
karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak
mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.
7. Demulsibility (Water separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan
cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya
korosi bila berhubungan dengan logam.
8. Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa
sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar
oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar
seminimal mungkin dpat dikempa.
b. Pemeliharaan Cairan Hidrolik
1. Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering,
dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan angin).
2. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar
bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik
kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk
memasukannya.
3. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik
melalui saringan (pre-filter).
4. Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan
berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.
5. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang
rapat sambung sendiri yang ada pada saluran balik.
6. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa
sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar.
(periksa dengan pemasok cairan hidrolik).
7. Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara
dan filter oli yang baik.
8. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu
pasang pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah
penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump
atau excessive resistence.
9. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan
seorang maitenanceman yang terlatih.
10. Bila akan mengganti cairan hydrolik (apa lagi bila cairan
hydrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan
seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula
seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik dan
benar-benar bersih.
Posted by karim at 4:36 AM
6IGSQ Q IRHXLMWSR+ SSKPI

Labels: Sistem Hidrolik

No comments:

11/02/2016 14:53

information: SISTEM HIDROLIK

29 of 29

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/sistem-hidrolik.html

Post a Comment

Comment as:

Notify me

Publish

Newer Post

Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Awesome Inc. template. Powered by Blogger.

11/02/2016 14:53

Anda mungkin juga menyukai