Anda di halaman 1dari 23

Hydraulic System

Pertemuan Pertama dan Kedua

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran pertama ini mahasiswa diharapkan


mampu memahami dan menjelaskan :

Prinsip Dasar Sistem Hidrolik

1. Uraian umum tentang sistem hidrolik


2. Aplikasi hukum Pascal pada sistem hidrolik
3. Aplikasi-aplikasi sistem hidrolik pada bidang teknologi otomotif dan alat berat

Pengertian Hidrolik ( Hidrolika )

Kata hidrolik ( hidrolika ) berasal dari bahasa yunani, yaitu: Hydro berarti air
dan aulos berarti pipa. Hidrolik ( Hidrolika ) adalah ilmu yang menyangkut berbagai
gerak dan keadaan kesetimbangan zat cair dan pemanfaatannya untuk melakukan
suatu kerja. Hidrolika merupakan cabang dari ilmu fisika yang mempelajari arus zat
cair melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh yang tertutup dalam pengaruh
berbagai gaya luar ( hidrostatika ) dan di bawah hukum-hukum arusnya sendiri
(hidrodinamika).

Hidrostatika memiliki prinsip bahwa dalam suatu fluida yang berada dalam
keadaan tidak bergerak, tekanan pada titik manapun akan sama besar. Tekanan
hanya tergantung pada kerapatan fluida tersebut dan ketinggian permukaannya.
Kenyataannya, hal sederhana pertama yang berkaitan dengan prinsip kerja sistem
hidrolik terjadi selama abad 17. Ilmuwan Perancis Pascal menemukan prinsip-
prinsip hidrolik berikut ini.

1
Hydraulic System

Hukum Pascal :

Tekanan yang diberikan pada cairan yang berada di dalam ruangan tertutup
akan diteruskan ke semua arah dengan sama besar, pada sudut yang sama. Hal ini
menjelaskan, mengapa botol yang berisi cairan akan pecah, saat sumbat botol
ditekan ke arah dalam.

Sumbat yang memiliki luas permukaan 1 inch2 ditekan dengan gaya 10


pound (lb.) ke arah dalam botol yang berisi cairan yang tak dapat dikompresikan.
Hasilnya adalah timbulnya gaya sebesar 10 lb pada tiap 1 inch2 bidang permukaan
botol. Jika bagian bawah botoll memiliki luas permukaan sebesar 10 inch2, maka
bidang tersebut akan mendapat gaya sebesar 100 lb. Gaya sebesar ini dapat
dengan mudah memecahkan bagian bawah botol.
Joseph Bramah, seorang mekanik asal Inggris, membuat alat pres di awal
revolusi industri hanya dengan menerapkan hukum Pascal. Ia memperhitungkan
dan menguji suatu gaya yang kecil pada permukaan yang kecil akan
menghasilkan gaya yang besar secara proporsional pada permukaan yang besar
pula saat gaya tadi diberikan. Hal ini ditunjukkan pada rumus berikut :

2
Hydraulic System

100 lb. 1000 lb.


----------------- = -------------------
1 inch2 10 inch2

Tekanan yang menekan bidang pada umumnya dnyatakan dengan pound


per inch2, bar atau kilopascal. Dan disingkat psi, Bar atau kPa. Dengan
mengetahui tekanan pada suatu sistem, dan luas permukaan yang digunakan, kita
dapat menentukan besarnya gaya yang bekerja pada sistem hidrolik.

GAYA (Lbs.) = TEKANAN (psi) X LUAS PERMUKAAN (Inch2)

Jika kita letakkan 10 lb beban diatas lengan sepanjang 10 feet dan beban
100 lb pada jarak 1 feet pada tuas mekanis sederhana di bawah ini, kedua beban
akan seimbang. Contoh tersebut memiliki perbaindingan 1 : 10 dari beban input.

3
Hydraulic System

Berdasarkan kemampuan fluida untuk pengalih energi secara hidrostatik, fluida


dapat dimanfaatkan untuk :

1. Pompa hidrolik
2. Kopling hidrostatik.
3. Silinder dan piston.

Mengapa kita menggunakan sistem hidrolik ?

Kemudahan penginstalasian

Sistem hidrolik mudah diinstalasikan dan sangat sederhana dalam


menyalurkan gerakan berputar dan tenaga, dari crankshaft engine, menjadi gerakan
linear (lurus) dan tenaga (pada silinder hidrolik). Akan sangat sulit dan tidak
praktis bila menggunakan sistem mekanis untuk mengangkat suatu boom pada
loader.

Sistem hidrolik sifatnya reversible ( dapat diubah arah gerakannya )


Engine berputar pada satu arah saja dan transmisi membutuhkan arah kebalikan.
Pada motor listrik, putaran dapat diubah arahnya, namun pada umumnya harus
menurunkan kecepatannya lebih dahulu hingga berhenti sepenuhnya, sebelum
putarannya berbalik arah agar tidak merusak komponen. Aktuator hidrolik ( pompa,
motor dan silinder ) dapat diubah arah gerakannya dengan cepat menggunakan
directional valve ( katup pengarah ) dengan gerakan penuh tanpa menyebabkan
kerusakan – sepanjang terdapat relief atau overload valve terpasang pada sistem.

Perlindungan terhadap overload

Relief, safety atau overload valve akan melindungi sistem dari tekanan tinggi yang
berlebihan dan kerusakan akibat beban berlebih. Motor listrik dapat pula memiliki
perlindungan terhadap overload ( fuse ), namun fuse harus direset secara manual
setiap terjadi beban berlebih. Pada motor lsitrik yang dilengkapi dengan fuse
autoreset, membutuhkan waktu tunggu untuk pendinginan sebelum motor kembali
bekerja.

4
Hydraulic System

Aktuator hidrolik dapat dibuat stall

Aktuator hidrolik dapat dibuat stall tanpa menyebabkan kerusakan komponen


padan sistem. Aktuator dapat dibuat stall dengan mengalihkan oli yang dikirim
oleh pompa kembali ke tangki dengan bantuan overload valve atau safety valve.
Saat engine stall, engine perlu distart ulang. Melakukan uji stalling pada motor
listrik akan menyebabkan kerusakan dan menyebabkan putusnya fuse, yang harus
kembali direset.

Suatu aktuator hidrolik dapat distart dengan cepat setelah beban dikurangi. Satu-
satunya kerugian pada kondisi stall adalah hilangnya energi ( horsepower).
Horsepower yang hilang ini akan membentuk panas. Namun, jika suatu aktuator
distall untuk waktu yang lama, panas yang terbentuk akan menyebabkan overheat
pada oli hidrolik dan komponen sistem.

Kecepatan yang variabel

Keuntungan besar lain dari sistem hidrolik adalah kecepatannya yang dapat
bervariasi. Pada sistem hidrolik terdapat banyak cara untuk memvariasikan
kecepatan. Salah satunya adalah dengan mengubah putaran per menit ( RPM ) dari
engine.

Hal ini akan mengubah kecepatan dari pompa hidrolik. Pompa akan menghasilkan
flow yang berbeda, yang diukur dalam Gallon Per minute ( GPM ) atau Liters Per
Minute ( LPM ) dalam sistem metrik.

Jika engine berputar konstan, menggunakan pompa hidrolik variable displacement


dapat mengubah kecepatan hidrolik. Cara lain adalah menggunakan restriction (
hambatan alir ) , flow control valve ( katup pengatur flow ) atau flow divider (
pembagi flow ) untuk mengubah kecepatan hidrolik secara bebas pada sistem
yang berbeda.

5
Hydraulic System

Oli – fleksibel, mampu meneruskan tenaga dan mampu melumasi

Saat ini hampir seluruh cairan yang digunakan pada sistem hidrolik merupakan
petroleum-based oil ( oli berbahan dasar petroleum ). Oli memiliki sifat yang tak
dapat dikompresikan, sehingga mampu memindahkan / meneruskan tenaga secara
langsung dan cepat. Oli hanya akan mengalami kompresi sebesar 0,005 % untuk
setiap kenaikan tekanan 1000 psi ( 68,94 bar ) atau ( 6894 kPa). Oli dapat mengisi
ruangan dengan bentuk apapun. Hal ini berarti pipa dan hose dapat ditempatkan
atau dibelokkan ke segala arah dalam memindahkan tenaga.

Sifat yang paling unggul dari oli adalah kemampuannya melumasi ( lubricity ).
Pada sistem–sistem yang digunakan saat ini , oli harus dapat melumasi hampir
semua komponen yang bergerak pada sistem hidrolik.

Cairan tertentu didesain agar memiliki sifat tidak dapat menyala atau “non-
flammable” dan juga mudah terurai atau “bio-degradable”. Namun cairan tersebut
kurang mampu melumasi dibandingkan petroleum–based oil. Hal ini akan
memperpendek usia komponen, terutama pompa.

Dari keuntungan-keuntungan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistim


hidrolik:

1. Memiliki kemampuan untuk memindahkan gaya-gaya yang besar, karena dapat


melipatgandakan gaya dengan sangat besar.
2. Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik relatif sederhana, kompak
sehingga hanya menggunakan ruang yang relatif kecil.
3. Relatif tidak membutuhkan pemeliharaan ( maintenance free ).
4. Karena tidak menghasilkan energi kinetik yang besar maka sistem hidrolik dapat
bereaksi dengan cepat terhadap perubahan arah gerakan.
5. Pengaturan sistem hidrolik untuk gerak lurus atau rotasi dapat dilakukan tanpa
tahap ( stepless ) walau dalam keadaan berbeban.
6. Kemudahan kontrol oleh sirkuit listrik dan elektronika.

6
Hydraulic System

7. Tidak menghasilkan goncangan atau getaran yang besar sehingga relatif lebih
stabil untuk pekerjaan-pekerjaan presisi ( ketelitian tinggi ) karena
menggunakan fluida yang elastis.
8. Pemindahan tenaga lebih mudah karena hose/pipa dapat dibentuk atau ditekuk
dengan bentuk apapun untuk melintasi jalur-jalur sulit yang tidak mungkin
ditempuh oleh sistem mekanik.
9. Memiliki pengaman beban berlebih yang responsif yang dapat digunakan
berulang ( reusable ).
10. Bekerja pada suhu yang relatif rendah dan tidak menimbulkan panas, sehingga
aman.

Selain keuntungan-keuntungan di atas, penggunaan sistim hidrolik juga masih


memiliki kelemahan-kelemahan seperti:

1. Oli yang digunakan peka terhadap suhu dan tekanan yang dapat memperpendek
usia pakai oli yang bersangkutan.
2. Kerugian tenaga lebih besar yang diakibatkan oleh gesekan, diameter pipa yang
kecil, tikungan dan gravitasi.
3. Membutuhkan perapatan yang baik agar tidak kehilangan tenaga akibat
kebocoran internal.
4. Kebocoran yang terjadi dapat mencemarkan produk-produk olahan yang
menggunakan sistem hidrolik tersebut.
5. Komponen-komponen sistem hidrolik harus dibuat dengan presisi tinggi.

7
Hydraulic System

Sifat-Sifat Oli Hidrolik

Oli hidrolik harus tahan


Oli hidrolik harus terhadap temperatur
mampu melumasi rendah tanpa harus
komponen hidrolik membeku.
dimana ia bekerja

Oli hidrolik harus Oli hidrolik harus


tahan temperatur dapat bertahan
tinggi tanpa tanpa mengalami
mengalami perubahan kualitas
perubahan akibat gangguan
kekentalannya. kontaminant
seperti oksigen
(anti oksidasi)

Oli hidrolik harus


mampu Olli hidrolik tidak boleh
mencegah merusak material
kotoran/endapan komponen-komponen
atau deposit hidrolik tempat ia
menempel pada bekerja.
komponen
hidrolik
(piston,silinder,
valve dll)

Oli hidrolik tidak Oli hidrolik harus


boleh menimbulkan dapat membersihkan
busa atau gelembung komponen yang
udara selam bekerja dilaluinya dari kotoran
pada tekanan dan dan mengikatnya agar
getaran yang tinggi, tidak kembali
agar tidak terjadi menempel pada
kavitasi dan komponen lain.
penurunan kualitas karena oksidasi.

Oli hidrolik tidak


boleh mudah
menyala akibat suhu
yang tinggi selama
bekerja.

8
Hydraulic System

Konsep-Konsep Dasar Hidrolik

Berat adalah gaya

Besarnya gaya yang dihasilkan oleh suatu benda dengan massa 1 kg adalah 10
Newton , yang diperoleh dari :

F = m x g = 1 kg x 10 m/detik2 = 10 kg.m/detik2 = 10 N

Dimana :

F = gaya yang dihasilkan


m = massa benda
g = percepatan gravitasi bumi ( 10 m/detik2 )

9
Hydraulic System

Usaha ( work ) adalah besarnya gaya yang dikeluarkan ( F= N ) untuk


memindahkan benda untuk menempuh jarak tertentu ( s= m ). Pada gambar di
samping, seseorang menarik tali hingga benda terangkat sejauh 1 m. Bila ia
mengeluarkan gaya sebesar 1 N, maka usaha (work)

yang ia lakukan adalah :

W = F x s = 1 N x 1 m = 1 N.m. = 1 joule

Daya ( power ) adalah besarnya usaha yang dilakukan ( W=joule ) tiap satu satuan
waktu ( t = detik ). Bila orang tersebut menarik tali selama 1 detik dengan
kecepatan konstan, maka ia telah mengeluarkan daya ( power ) sebesar:

P = W : t = 1 joule : 1 detik = 1 joule/detik = 1 Wa

Bila orang tersebut menarik tali hingga benda terangkat 1 meter dalam waktu yang
lebih singkat, misalnya 0,5 detik, maka ia telah mengeluarkan daya sebesar :

P = W : t = ( F x s ) : t = 1 joule : 0,5 Detik = 2 joule/detik = 2 Watt

10
Hydraulic System

Zat cair tidak dapat dimampatkan ( incompressible ).


Zat cair yang mendapat tekanan di dalam wadah tertutup akan tetap
mempertahankan volumenya. Bila penekanan diteruskan, salah satu bagian dari
wadah harus ditembus oleh zat cair tersebut ( bagian dari wadah yang terlemah).
Bila suatu gaya diberikan pada zat cair melalui sumbat, maka gaya tersebut
menimbulkan tekanan di dalam zat cair, yang besarnya sama di semua bagian.
Pressure didistribusikan oleh oli ke segala arah dengan sama besar (hukum pascal).

Tekanan didefinisikan sebagai besarnya gaya yang harus ditanggung oleh tiap-tiap
satu satuan luas bidang kerja. Sebuah gaya ( gaya resultan ) bekerja pada suatu
bidang. Bila diuraikan, gaya resultan tersebut dapat menjadi gaya-gaya yang lebih
kecil yang dan banyak dan tersebar merata di seluruh permukaan bidang. Tiap-tiap
petak bidang tersebut akan menangggung gaya yang besarnya sama dengan
besarnya gaya resultan dibagi banyaknya petakan.

11
Hydraulic System

Satuan tekanan adalah kgf/cm2, lbf/ft2, Bar, Atm, mmHg, psi, N/m2.

a b c

Pada gambar a :

Gaya diibaratkan 4 buah karung yang sedang diangkut oleh orang-orang. Pada
gambar kiri, hanya 2 orang yang bertugas mengangkatnya. Maka seolah-olah
masing-masing orang menanggung 2 berat buah karung.

Pada gambar b :

Tiga orang bertugas sehingga berat yang harus ditanggung oleh tiap orang adalah
1,3 karung.

12
Hydraulic System

Dan pada gambar c :

Empat orang yang bertugas sehingga tiap-tiap orang hanya menanggung 1 karung.
Dapat disimpulkan bahwa makin banyak orang yang menanggung beban, makin
kecil beban yang harus ditanggung tiap-tiap orangnya. Disini jumlah orang
mengibaratkan luas penampang dan beban tiap-tiap orang adalah tekanan.

Kesetimbangan

Pada gambar di bawah, sebuah benda dengan bobot 1 kgf diletakkan di atas piston
dengan luas penampang A, yaitu 1 cm2. Dan pada sisi yang lain diletakkan dua
buah benda dengan bobot total 2 kgf diatas piston dengan luas penampang B, yaitu
2 cm2. pada sisi sebelah kiri, gaya yang dihasilkan benda pada piston A
menyebabkan timbulnya tekanan (pressure) di dalam oli sebesar 1kgf/cm2. tekanan
tersebut akan sama di bagian manapun di dalam bejana.

Tekanan sebesar 1kgf/cm2 tersebut kemudian mendorong piston B hingga


menghasilkan gaya F = p x A , atau 1 kgf/cm2 x 2 cm2 dan didapat 2 kgf. Gaya
yang dihasilkan itu kemudian akan menahan beban yang bekerja pada piston B
yang besarnya 2 kgf hingga setimbang.

13
Hydraulic System

Perubahan energi

Pada kendaraan, terdapat dua pilihan :


1. Kecepatan tinggi – tenaga kecil ( torsi lemah )
2. Kecepatan rendah – tenaga besar ( torsi lemah )
hal ini terjadi pula pada sistem hidrolik. Pelipat gandaan gaya tidak terjadi tanpa ada
yang dikorbankan. Kita harus mengurangi kecepatan untuk mendapatkan tenaga atau
torsi yang lebih besar. Suatu gaya sebesar 1 lb menekan bidang seluas 1 inchi2
sejauh 10 inchi ke arah bawah, akan mengangkat beban 10 lb dengan luas
penampang 10 10 inchi2 hanya sejauh 1 inch. Seperti tuas yang kita lihat pada
gambar sebelumnya, sistem hidrolik ini memiliki rasio 1 banding 10 dari beban
input. Namun beban hanya akan bergerak sejauh seper sepuluh jarak yang
ditempuh gaya input. Tuas akan bergerak dengan jarak yang sama.

14
Hydraulic System

Kecepatan sistem hidrolik

Sebuah pompa, memompakan 20 gallon Per Minute ( GPM ) akan mengisi ruangan
yang berukuran 5 gallon dalam waktu 15 detik.

Volume ( gal ) 5
Kecepatan (menit) = ---------------------------- = ----- = 0,25 menit = 15 detik
Output pompa ( gpm ) 20

Pengukur tekanan ( Pressure gauge )

Pressure gauge berguna untuk mengukur tekanan ( pressure ) pada suatu titik di
sistem hidrolik. Pressure gauge konvesional yang banyak digunakan adalah
pressure gauge tipe Bourdon.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila nipple dihubungkan dengan suatu saluran oli hidrolik, maka sebagian oli akan
mengalir masuk ke dalam pipa bourdon yang berbentuk kurva. Pipa bourdon ini
terbuat dari bahan logam yang lentur. Pressure oli akan berusaha meluruskan pipa
bourdon yang bengkok ini. Makin besar pressure oli, makin besar simpangan yang
dibentuk oleh pipa ini. Simpangan tersebut digunakan untuk memutar sector gear
dan gear. Karena gear terhubung dengan jarum, maka jarum akan ikut berputar.
Karakteristik kelenturan dari pipa bourdon ini menentukan skala pembacaan pada
display, yang telah dikalibrasi terlebih dahulu. Makin lentur pipa bourdon, makin
kecil/ rendah skala pembacaan pressure gauge, dan begitu sebaliknya.

15
Hydraulic System

Besar tekanan yang terbangkit


Besarnya tekanan yang terbangkit pada oli adalah tergantung dari besarnya beban
yang diterima oleh piston, dan harga tekanan tersebut ditunjukkan oleh pengukur
tekanan (pressure gauge). Bila beban nol, maka tekanan yang terbangkitpun akan
mendekati nol. Makin besar beban atau gaya yang harus dilawan oleh piston, makin
tinggi tekanan oli di di dalam sistem.

a b c

Pada gambar a :

Beban yang harus diangkat oleh piston hanya 1 kgf. Bila luas penampang piston 1
cm2, maka terbangkit tekanan dalam oli sebesar 1kgf/cm2. Tekanan ini terbaca
rendah pada pressure gauge.
Pada gambar b :
Beban ditambah menjadi 2 kgf. Maka tekanan yang etrbangkit di dalam oli adalah 2
kgf/cm2. pembacaan pressure gauge meningkat.
Pada gambar c :
Beban ditambah lagi hingga 3 kgf. Tekanan yang terbangkit dalam oli meningkat
hingga 3 kgf/cm2

16
Hydraulic System

Pada contoh di atas, gaya yang harus diangkat oleh piston sebesar 360.000 kgf.
Tekanan oli di dalam sistem terbaca 20 kgf/cm2. berapa luas penampang piston
yang dibutuhkan agar beban terangkat ?

A = F : p = 360.000 kgf : 20 kgf/cm2 = 18.000 cm2.

Berikut ini adalah suatu percobaan dimana terdapat tiga buah piston ukuran 1 cm2
yang dihubungkan secara paralel dan mendapat pasokan dari sebuah pompa yang
sama. Ketiga piston tersebut diberi beban yang berbeda dimana piston B mendapat
beban teringan( misalnya : 1 kgf ), piston A ( 2 kgf ) dan piston C ( 3 kgf )
mendapat beban terberat. Saat pompa mulai bekerja; karena adalah beban di
ketiga piston, tekanan mulai terbangkit ( pressure build-up).

Ketika pressure mencapai 1 kgf/cm2, piston B akan mulai terangkat, karena dengan
pressure sebesar itu sudah cukup untuk mengangkat beban di atas piston B. Saat
ini piston A dan C belum bergerak. Pressure akan tetap selama piston B bergerak,
dan kembali meningkat ketika piston B mencapai akhir langkahnya. Ketika pressure
mencapai 2 kgfcm2, piston A akan terangkat hingga akhir langkahnya, dan
pressure kembali meningkat hingga piston C terangkat saat pressure mencapai 3
kgf/cm2.

17
Hydraulic System

Hydrostatic Paradox

Bila empat buah bejana dengan luang penampang yang berbeda, dihubungkan
bagian bawahnya satu dengan lain dan kemudian diisi oleh oli, maka ketinggian
dari keempat adalah sama.

Hal ini disebabkan berat udara yang menimbulkan tekanan udara bekerja di setiap
penampang. Berat udara yang langsung bekerja di atas permukaan oli, luas
penampangnya sama dengan luas penampang bejana. Karena udara memiliki berat
jenis yang sama di keempat lubang bejana, maka berat udara efektif akan
proporsional tergantung luas penampang, dengan asumsi, ketinggian kolom udara
adalah sama.

18
Hydraulic System

Perbedaan pressure

Pada percobaan di atas dibuat tiga buah lubang yang sama besar pada dinding
suatu wadah. Kemudian ketiganya dibuka sehingga air mengalir dari ketiga lubang.
Ternyata lubang A menghasilkan pancaran air yang paling jauh, disusul lubang B
dan lubang C.
Dapat disimpulkan bahwa pada titik A, oli mengalami pembebanan yang
disebabkan bobot dari oli di bagian atasnya, dan tekanan udara atmosfer. Kolom oli
yang membebani oli di titik A paling banyak. Gaya berat tersebut mengakibatkan
timbulnya tekanan terbesar pada oli di A. Pada percobaan di atas, tiga buah
pressure gauge ( pengukur tekanan ) dipasangkan secara seri pada sebatang pipa
yang dihubungkan dengan wadah yang di dalamnya terdapat oli yang diberi
tekanan.
Ternyata pressure yang terbangkit di daerah terjauh dengan lubang pengeluaran (
A ) adalah paling besar, disusul oleh pressure di B dan C. Hal ini disebabkan oli di
titik A mendapat tahanan atau hambatan terbesar untuk mengalir keluar oleh
sejumlah oli yang ada di depannya, sehingga menimbulkan pressure terbesar.
Makin dekat pressure gauge dipasangkan dengan lubang pengeluaran, makin kecil
pressure yang terbaca.Pressure yang sama akan menghasilkan gaya yang berbeda
pada penampang yang berbeda.

19
Hydraulic System

Pada percobaan di atas, dua buah piston diberi beban yang sama yaitu 10 kgf. Luas
penampang piston sebelah kiri dan kanan adalah sama, yaitu 10 cm2. tekanan oli
yang terbangkit di kedua silinder adalah sama, yaitu p = F : A = 10 kgf : 10 cm2 =
1 kgf/cm2.

Oli dari masing-masing silinder akan menekan dua buah piston yang dipasang
mendatar yang dipasang dengan rod yang sama namun berbeda luas penampang,
pada sisi kiri luasnya 20 cm2 dan pada sisi kanan 5 cm2. Tekanan oli dari sisi kiri
menghasilkan gaya dorong ke kanan pada piston kiri sebesar :

F = p x A = 1 kgf/cm2 x 20 cm2 = 20 kgf.

Sedangkan tekanan oli dari sisi kanan menghasilkan gaya dorong ke kiri pada
piston kanan sebesar :

F = p x A = 1 kgf/cm2 x 5 cm2 = 5 kgf.

Karena gaya dorong ke kanan lebih besar dari gaya dorong ke kiri, maka piston
mendatar akan bergerak ke kanan.

20
Hydraulic System

Load Sensing

Percobaan di atas menjelaskan penginderaan beban ( load sensing ). Pada gambar


24, beban hanya 1 kgf di kedua sisi. Dengan luas penampang A1 dihasilkan
tekanan sebesar 1kgf/cm2 di dalam oli dan terlihat dari pembacaan pressure gauge
sebelah kiri. Pressure sebesar ini diubah kembali menjadi gaya pada piston A3
sebesar : F = 1 kgf/cm2 x 10 cm2 = 10 kgf, dan gaya ini ditambah gaya spring
sebesar 2 kgf, hingga menjadi 12 kgf, ke arah kanan.
Di sisi kanan, piston mendapat beban yang sama yaitu 1 kgf dan menghasilkan
pressure yang sama pula. Pressure tersebut diubah kembali menjadi gaya pada
piston A4 sebesar F= 1 kgf/cm2 x 11 cm2 = 11 kgf, ke arah kiri. Karena gaya ke
kanan lebih besar, maka piston tidak bergerak dan tetap diam.

21
Hydraulic System

Pada gambar 25, beban ditambah menjadi 2 kgf, menghasilkan pressure di sisi kiri
sistem 2 kgf/cm2. Pressure ini kemudian diubah kembali menjadi gaya pada piston
A3 sebesar :
F = 2 kgf/cm2 x 10 cm2 = 20 kgf, ditambah dengan gaya spring 2 kgf, menjadi 22
kgf, ke arah kanan.

Di sisi kanan, beban yang sama menghasilkan pressure yang sama pula ( 2 kgf/cm2
) dan diubah kembali menjadi gaya pada piston A4 sebesar:
F = 2 kgf/cm2 x 11 cm2 = 22 kgf, ke arah kiri. Karena gaya ke arah kanan dan gaya
ke arah kiri sama besar, piston horizontal akan tetap diam. Posisi kedua piston
vertikal-pun masih tetap.

Pada gambar 26, beban ditambah menjadi 3 kgf, dan menghasilkan pressure
sebesar 3 kgf/cm2. pressure tersebut kemudian diubah kembali menjadi gaya pada
piston A3 sebesar 30 kgf, ditambah dengan gaya spring 2 kgf, menjadi 32 kgf, ke
arah kanan.
Pada sisi kanan, dengan beban yang sama menghaslkan pressure yang sama,
namun pressure tersebut diubah menjadi gaya pada piston A4 menghasilkan :
F= 3 kgf/cm2 x 11 cm2 = 33 kgf, ke arah kiri.

Saat ini gaya ke kiri lebih besar dari gaya ke kanan pada piston horizontal,
menyebabkan piston horizontal kemudian bergerak ke kiri dan membuka jalur
kembali ke tangki bagi oli di silinder sebelah kanan, hingga piston kanan turun.

22
Hydraulic System

Oli mengalir dari pompa menuju peralatan hidrolik melalui medium-medium, seperti
pipa, hose, sambungan, valve-valve dan lain-lain. di sepanjang lintasannya itu,
terjadi gangguan-gangguan pada alirannya. Gangguan-gangguan tersebut
menyebabkan diperlukannya energi yang relatif lebih besar untuk mengaktifkan
sisem hidrolik, dan timbulnya panas. Gangguan ini disebut rugi-rugi, dan besarnya
perbandingan energi efektif untuk melakukan kerja dibanding energi yang harus
dikeluarkan disebut efisiensi.

Untuk memperkecil rugi-rugi dan meningkatkan efisiensi, diusahakan memperbesar


sudut tikungan, melandaikan penyempitan dan memperpendek panjang pada
lintasan oli, namun tetap harus diperhitungkan fleksibilitas lintasan, terutama
terhadap getaran.

23

Anda mungkin juga menyukai