PENDAHULUAN
Dalam dunia maritime saat ini, persaingan dalam jasa angkutan laut
sangat keras sehingga perusahaan pelayaran sangat mengutamakan pelayaran
yang baik dan memuaskan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah
dengan menjaga keamanan, ketepatan dan penghematan dalam pelayaran.
Dalam memenuhi kebutuhan armada pelayaran maka kapal harus dalam
kondisi baik. Terutama dalam perawatan secara berkala terhadap steering
gear, adapun penjelasan tentang steering gear adalah suatu sistem yang
mengubah suatu arah pergerakan kapal. Sistem kemudi kapal / plat yang
terletak di belakang kapal dan menggunakan sistem hidrolik untuk
menggerakkan daun kemudi kekanan dan kekiri, penelitian ini menjelaskan
tentang analisa sistem kontrol steering gear hidrolik 1 rudder. Hidrolik adalah
teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan gerakan segaris
atau putaran, sistem ini berkerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya.
Dalam kondisi operasional sering terjadi sistem kontrol steering gear
kapal mengalami problem. Hal tersebut, dapat menimbulkan sesuatu yang
sangat bermasalah, apabila tidak dilakukan penanganan yang sesuai dengan
jenis problem yang terjadi. Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan
valve yang membuka dan menutup pada waktu yang berbeda berdasarkan
aliran dari fluida by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah,
Pressure control valve tipe pilot yaitu bekerja, Oleh karena itu, diangkatlah
sebuah sea project berupa studi kasus yang berjudul Analisa Kebocoran
Pompa Hidrolik Steering Gear Dengan 1 Rudder.
Adapun yang dimaksud analisa tersebut merupakan proses
troubleshooting yang berupa pengambilan data mekanisme pada peralatan
kebocoran pompa hidrolik steering gear pada kapal
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENILITIAN
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Akademik
a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan program D.IV
jurusan teknika di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, dan Menjamin
mutu pelaksanaan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten,
berakhlak, profesional, bertanggungjawab, mampu mengembangkan diri
dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
b. Mengenalkan praktek kerja di kapal bagi taruna agar dapat memahami
tentang Analisa Sistem Kebocoran Pompa Hidrolik Steering Gear
Dengan 1 Rudder.
2. Tujuan Ilmiah
Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah akan
mempermudah dalam praktek berlayar.
D. MANFAAT PENELITIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang pengertian sistem kontrol steering gear, di
karenakan akan pentingnya sistem control tersebut sehingga harus dilakukan
secara kerja steering gear, serta komponen yang berhubungan dengan
steering gear adalah sebagai berikut :
Menurut Nicholas Weinsten (2007 : 353 ) pada buku marine auxiliary
machinery and systems, hydrolic steering gear dibedakan pada setiap rincian,
operasi yang tidak berisik, ukuran yang kecil yang berhubungan dengan
tekanan yang tinggi, pergerakan yang halus, ketergantungan dan kemampuan
untuk mengoperasikan di dalam berbagai cuaca (iklim).
a. Pompa
Pompa hidrolik berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia sebagai
pompa darah. Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem
hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai
sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi hidrolik.
Dalam pompa terdapat dua klasifikasi sebagai berikut :
1) Positive displacement pump yaitu memiliki lubang masuk dan keluar
yang disekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat
bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus dipoteksi
terhadap teknanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure
relief valve. Jika tekanan yang diberikan terhadap positive
displacement pump itu rendah maka akan sulit untuk berkerja dengan
maksimal.
2) Non positive relief pump yaitu mempunyai penyekat antara lubang
masuk dan lubang keluar, sehingga cairan dapat mengalir di dalam
pompa apabila ada tekanan.
3) Variable displacement pump yaitu mempunyai ruang pompa dengan
volume bervariasi, out putnya dapat diubah dengan cara merubah
displacement.
4) Fixed displacement pump yaitu mempunyai sebuah ruang pompa
dengan volume tetap out put-nya hanya bias di ubah dengan cara
mengubah kecepatan kerja.
b. Tangki hidrolik
Tangki hidrolik sebagai tempat oli untuk digunakan pada sistem
hidrolik. Oli panas yang di kembalikan dari sistem didinginkan
dengan cara menyebarakan panasnya. Dan menggunakan oil cooler
sebagai pendingin oli, kemudian kembali kedalam tamgki. Gelembung
udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli. Untuk
mempertahankan kondisi oli selama mesin operasi, dilengkapi dengan
saringan yang bertujuan agar kotoran tidak kembali ke tangki. Tangki
hidrolik di klasifikasikan sebagai vented type reservoir atau pressure
reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari
udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa
g. Silinder hidrolik
Silinder hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik.
Fluida yang tertekan, menekan isi piston silinder untuk menggerakkan
beberapa pergerakan mekanis. Single acting adalah silinder yang hanya
mempunyai satu porf, sehingga fluida bertekanan hanya masuk
melalaui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk
gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya
gravitasi atau juga kurang spring. Double acting silinder mempunyai
port pada tiap bagian segingga fluida bertekanan bisa masuk melalaui
kedua bagian sehingga bisa melakukan dua gerakan piston. Kecepatan
gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk
yang sama sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
h. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam sistem. Biasanya
akumulator terpasang terpasang pararel dengan pompa dan komponen
lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat
pada sistem sreering. Menjaga tekanan konstan dengan kata lain
sebagai pressure damper, umumnya pada sistem hidrolik modern
digunakan akumulator dengan tipe gas. Penjagaan tekanan constant
bertujuan untuk mencegah kerusakan pada akumulator dalam sistem
peredam kejut serta komponen didalamnya.
B. Kerangka pemikiran
Meninjau dari teori yang telah diuraikan di atas, dapat di ketahui
bahwa peranan penting sistem control hidrolik terhadap kinerja steering gear.
Sistem control hidrolik sebagai suatu sistem pemindah tenaga dengan
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantara. Steering gear berfungsi
untuk mengubah arah pergerakan suatu kapal yang di hubungkan dengan
sistem kontrol hidrolik sehingga dapat menggerakkan daun kemudi pada
kapal.
Pada penelitian ini peneliti akan membahas tentang sistem kontrol steering gear
hidrolik dengan menggunakan 1 rudder di karenakn pentingnya pengontrolan steering
gear pada kapal. Dan tempat penelitian dimana bagiannya dapat dilihat pada gambar
bagan berikut ini :
ANALISA KEBOCORAN POMPA HIDROLIK
STEERING GEAR
FAKTOR UPAYA
DAMPAK
1. kerusakan pada
oli hidrolik
1. pomp 1. Mela
2. tekanan dan a kukan
gaya perawa
menjadi
tan
berisik terhad
ap
2. pompa hidrolik
tidak bekerja dengan baik
2. Mela
kukan
3. mesin
overha
bekerja tidak ul/perb
teratur aikan
pada
4. tekanan pompa
pada sistem hidrolik
menjadi
rendah
Pada dasarnya istilah metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Menurut ilmu etimilogi kata metodologi berasal dari penggabungan dua
kata yang berasal dari Yunani, yaitu Metodos dan Logos. Metodos berarti melalui dan
logos berarti ilmu pengetahuan. Metode merupakan suatu kerangka kerja untuk
melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun suatu
gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks dengan maksud dan tujuan. Metode
penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian fishbone atau disebut
tulang ikan merupakan metode yang efektif dalam menemukan inti permasalahan
karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak diinginkan atau kerugian yang
ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan. Fishbone mengidentifikasi
hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk diagram tuang ikan
yang akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan,
dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala.
Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya. Umumnya penggunaan fishbone adalah untuk design produk dan
mencegah kualitas produk yang jelek (defect). Mekanisme 25 penggunaan etoda
Diagram Tulang Ikan ini adalah melalui pengklasifikasian sesuai dengan sebab-sebab,
Dengan menggunakan metode ini akan mempermudah penulis untuk menyelesaikan
sistem control steering gear hidrolik dengan menggunakan 1 rudder
B. Sumber data
Untuk menunjang kelengkapan pembahasan penulisan ini diperoleh data dan
sumber sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama
dari kejadian yang lalu, dimana sumber primer adalah tempat atau gudang
penyimpanan yang orisinal dari data sejarah”. Dimana data tersebut diperoleh dari
hasil pengamatan langsung, yang diperoleh dengan cara metode survey yaitu dengan
mengamati, mengukur dan mencatat serta 27 hasil berdiskusi dengan masinis yang
terkait secara langsung di lokasi penelitian.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang didapat dari sumber
dokumentasi, arsip resmi yang dikumpulkan Penulis selain dari sumber terkait data ini
dapat dijadikan acuan dan diperoleh dari perpustakaan seperti literatur, bahan kuliah
dan data dari perusahaan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan penelitian
ini. Data tersebut dijadikan pembanding dan sumber untuk memperkuat jawaban
dalam pemecahan masalah. “Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data,misalnya melalui orang lain atau melalui
dokumen Sugiyono. Langkah–langkah yang dilakukan setelah memulai langkah untuk
menganalisa yaitu mengadakan penelitian di MT. Pelita Energi untuk mengetahui
situasi dengan bekal pengetahuan dari apa yang didapatkan dari studi kepustakaan.
Selanjutnya memulai identifikasi masalah yang ditemui, maka penulis dapat
menemukan metode penelitian yang sesuai. Dari apa yang Penulis peroleh sesuai
langkah di atas, maka Penulis dapat menyimpulkan data yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh diolah sesuai dengan teori dan metode
yang telah ditetapkan dari awal sebelum penulis melakukan pengumpulan data. Data
yang telah diolah kemudian dianalisa sebagai hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan hasil-hasil dan disimpulkan teori yang penulis gunakan. Dari hasil apa yang
kita analisa kemudian Penulis membuat pembahasan mengenai hal tersebut. Setelah
semua dianggap selesai maka kita boleh menarik sebuah kesimpulan apa yang telah
dianalisa dan dibahas. Kemudian memberikan saran yang sesuai dengan apa yang
sudah disimpulkan dengan saran yang diberikan dapat sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan kinerja kerja steering gear, barulah langkah-langkah dianggap selesai.