Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MS3134 MEKANIKA FLUIDA 2

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fluida merupakan zat yang dapat berubah bentuk secara terus –
menerus jika terkena tegangan geser meskipun tegangan geser itu kecil.
Tegangan geser adalah gaya geser dibagi dengan luas permukaan tempat
adanya gaya geser tersebut. Gaya geser adalah komponen gaya yang
menyinggung permukaan. Fluida mempunyai dua sifat fisik yaitu viskositas
dan densitas. Dimana viskositas adalah sifat fluida yang diberikannya
tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Besar kecilnya
viskositas fluida tergantung pada suhu fluida tersebut. Untuk fluida cair,
makin tinggi suhunya, maka viskositasnya makin kecil, sedang untuk fluida
gas, makin tinggi suhunya, maka viskositasnya makin besar.

Fluida adalah zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri


dengan wadahnya. Setiap zat atau materi yang mengalami gerakan atau
berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain akan
menghasilkan energi dan energi ini sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik
dari fluida yang merupakan sumber dari energi tersebut. Aliran fluida di
dalam media berpori telah menarik banyak perhatian para peneliti serta
kalangan industri seperti menghitung gaya-gaya dan momen pada pesawat
terbang, menemukan laju aliran massa minyak bumi di dalam pipa.
Pengetahuan tentang aliran fluida ini juga telah diterapkan dalam banyak hal
seperti pemanfaatan reservoar, penanganan sampah, rekayasa material,
rekayasa biomedis, dan lain-lain. Aliran fluida tersebut tidak hanya melalui
pori mikroskopik tetapi juga melalui rekahan yang secara geometri
ukurannya lebih besar daripada pori dan memiliki batas dan permukaan
internal yang kasar. Banyak sekali fenomena fisis yang menggambarkan
aliran fluida dalam media rekahan, misalnya aliran minyak bumi dalam
reservoir.

Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan fluida (zat


cair) untuk melakukan gerakan segaris atau putaran. Dalam sistem hidrolik,
fluida digunakan sebagai penerus gaya. Prinsip dasar hidrolik adalah jika
suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala
arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Di era sekarang
ini teknologi semakin maju, terkhususnya dalam industri alat berat. Dengan
kemajuan teknologi saat ini banyak unit alat berat menggunakan system
hidrolik atau yang disebut dengan hidrostatis. Prinsip dasar kerja sistem
hydraulic adalah suatu sistem gaya dan tenaga dipindahkan melalui cairan.
Prinsip dasr kerja sistem hydraulic dibagi menjadi dua yaitu hidrostatik dan
hidrodinamik. Hidrostatik adalah mekanika fluida diam yang di dalamnya
adalah pemindahan gaya dalam fluida sedangkan hidrodinamik adalah
mekanika fluida yang bergerak yang biasa disebut juga teori aliran (Fluida
yang mengalir).

1.1. Tujuan praktikum


Pada praktikum kali ini terdapat tujan praktikum pada modul
hydraulic bench, berikut adalah tujuan dari praktikum:
1.2.1 Mengetahui komponen-komponen dan fungsi dari mesin Hydraulic
bench.
1.2.2 Dapat mengoperasikan mesin Hydraulic bench.
1.2.3 Dapat mengukur debit aliran air pada Hydraulic bench.

.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Mesin Hidrolik


Pekerjaan pekerjaan berat yang dilihat di sekitar kita seperti
jembatan, gedung-gedung pencakar langit dan sebagainya semuanya
merupakan hasil pekerjaan manusia. Sebelum ditemukannya alat-alat berat
ini pekerjaan ini dikerjakan oleh manusia dengan alat bantu sederhana.
Jangka waktu pengerjaan konstruksi ini dilakukan sampai bertahun tahun,
dengan ditemukan sistim hidraolik ini maka pekerjaan pekerjaan ini dapat
dilakukan menjadi lebih mudah. Pekerjaan pembangunannya menjadi
lebih cepat dan efisien. Sisi keselamatan kerja juga memberikan dampak
terhadap keselamatan dan keamanan pekerja, peralatan dan lingkungan
dimana konstruksi ini dibangun. Sehingga dari pekerjaan itu tidak banyak
yang menjadi korban akibat kecelakaan. Pekerjaan konstruksi bangunan
baja yang baik tidak hanya hasil yang berkualitas tetapi yang paling utama
adalah zero kecelakaan. Sistem Mechanical Analogy ini dapat diterapkan
untuk memudahkan manusia dalam pekerjaan-pekerjaan berat. Artinya
dengan sistem gaya yang kecil dapat digunakan untuk memimdahkan atau
mengangkat beban yang lebih besar dengan menggunakan mechanical
analogy hidrolik.

Secara prinsip sistim hidrolik adalah sistim yang memanfaatkan


tekanan fluida menjadi kerja mekanik. Sistim mekanik analogi hidrolik ini
menggunakan kerja tekanan aliran fluida menjadi kerja mekanik lainnya.
Tekanan aliran fluida ini dibangkitkan dari pompa hidrolik, kemudian
dialirkan menggunakan penghubung slang (hose) ke actuator silinder
menjadi energy gerak linear atau gerak rotary. Sistim hidrolik ini
memanfaatkan fulida oli yang bersifat imcompressible dan dialirkan
kesemua sistim hidrolik dengan tekanan yang sama. Sistim aliran yang
terjadi pada hidrolik ini dapat dikontrol sesuai dengan aliran yang
diinginkan. Salah satu keunggulan sistem hidrolik ini mudah dikontrol,
gerak linear dan rotary ini dapat mudah dikontrol dengan sistem
elektronik. [1]

Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan


menggunakan fluida cair. Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering
dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah memanfaatkan sifat
bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namun menyesuaikan
dengan yang ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel. Karena itu
tekanan yang diterima diteruskan ke segala arah secara merata. Sistem
hidrolik biasanya diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar
dari awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya
oleh pompa yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa
saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja
yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan
untuk gerak maju dan mundur maupun naik dan turun sesuai dengan
pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal. [2]

Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada
dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat
beberapa lubang yang sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan
tekana dan jumlah aliran yang sama.

Sistem hidrolik adalah suatu sistim yang memanfaatkan tekanan


fluida menjadi kerja mekanik. Tekanan fluida dibangkitkan dari Pompa
yang digerakkan menggunakan motor listrik atau motor penggerak
lainnya. Umumnya penggerak pompa hidrolik menggunakan motor listrik
sebagai penggerak. Alasan penggunaan motor listrik sebagai penggerak ini
adalah motor listrik mudah dikontrol sistim operasinya, putaran motor
listrik stabil artinya putaran motor yang direncanakan 1500 rpm, maka dari
mulai operasi sampai akhir putaran motor relative tetap atau tidak
mengalami perobahan. Jika dibandingkan dengan penggerak motor bakar
maka kecenderungannya motor bakar tidak mempunyai putaran yang
stabil, sebab putaran motor bakar sangat dipengaruhi oleh bahan bakar
yang masuk kedalam silinder. Bertambah banyak bahan bakar yang masuk
ke sistem pembakaran dalam silinder maka putarannya akan menjadi lebih
tinggi. Motor bakar ini juga mempunyai kelemahan dengan sistim
operasinya yang sulit untuk dikoneksikan dengan sistim operasi hidrolik.
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
a. Unit Tenaga
berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid atau minyak
hidrolik. Unit penggerak ini terdiri dari penggerak mula, pompa
hidrolik dan tangka hidrolik
b. Unit Penggerak (Actuator)
berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik. Pada unit biasasnya disusun oleh katup (valve)
c. Flow Control Valve
katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti
mengatur kecepatan gerak actuator (piston). Selain itu fungsi lain dari
katup ini adalah untuk membatasi kecepatan maksimum dan daya
kerja pada sistem, serta menyeimbangkan aliran yang mengalir.

2.2 Laju Aliran Fluida


Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan
bentuknya secara continue atau terus-menerus bila terkena tekanan/gaya
geser walaupun relatif kecil atau bisa juga dikatakan suatu zat yang
mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan udara karena zat-zat
ini dapat mengalir. Sebaliknya batu dan benda-benda keras (seluruh zat-zat
padat tidak dapat dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak
bisa mengalir secara continue). Laju alir adalah banyaknya zat yang
mengalir dengan kecepatan tertentu persatuan waktu. Laju alir suatu fluida
dapat dibedakan ke dalam 3 macam pola aliran, yaitu aliran laminer, aliran
turbulen dan aliran dari campuran keduanya (transisi). [3]
Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan
dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih
mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari
ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai hambatan
yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Zat padat
mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu
gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak mudah
berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas, zat cair
tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk
wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya
yang sangat besar. Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang
tetap,gas akan berkembang mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan
gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai
kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua – duanya sering
secara kolektif disebut sebagai fluida.

Fluida sendiri sering dibedakan menjadi dua macam yaitu fluida


statis dan fluida dinamis. Yangmana fluida dinamis inilah yang sering kita
lihat dan dapat kita hitung. Fluida dinamis sendiri adalah fluida yang
bergerak yang artinya hanya fluida yang bergerak yang dapat kita hitung
kecepatan geraknya tersebut. Kecepatan gerak fluida itu sendiri sering
disebut sebagai debit. Berikut ini adalah rumus kecepatan aliran fluida atau
debit:

v
Q= ……………………………………..(1)
t

Dimana:

Q = Debit aktual air (l/min)

v = Volume air (liter)

t = Waktu (s)
2.3 Pompa Pada Fluida
Pada umumnya pompa digunakan untuk menaikkan fluida dari
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan
pipa. Prinsip kerja pompa adalah membuat tekanan rendah pada saluran
isap, sehingga fluida akan terisap masuk dan mengeluarkannya pada sisi
tekan atau sisi keluar dengan tekanan yang lebih tinggi. Pompa memiliki
kegunaan yang sangat luas baik dikalangan rumah tangga ataupun industri.
Desain sistem perpipaan menjadi sangat penting dan mempunyai efek
yang sangat besar dalam kinerja pompa. Beberapa penelitian tentang
pompa telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja pompa yang terbaik,
diantaranya penelitian tentang analisis pengaruh variasi diameter pipa
tekan pvc pada pompa aksial untuk kecepatan gaya dorong air. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh ukuran pipa pvc yang
menyatakan bahwa semakin kecil ukuran pipa pvc yang diambil maka
semakin cepat gaya dorong air yang dihasilkan. Penelitian lain membahas
tentang pengaruh volume tabung tekan terhadap unjuk kerja pompa
hidram yang menyatakan bahwa volume tabung tekan berpengaruh
terhadap unjuk kerja pompa yang meliputi debit dan efisiensi. Penelitian
tentang analisis tekanan pompa terhadap debit air menyatakan bahwa
semakin besar tekanan pompa yang diberikan maka debit air yang
dihasilkan makin banyak. Penelitian tentang optimasi tinggi tekan dan
efisiensi pompa sentrifugal dengan perubahan jumlah sudu impeler dan
sudut keluar impeler (β2) menggunakan simulasi computational fluida
dynamics menyatakan bahwa makin besar jumlah sudu impeler maka
makin besar pula efisiensi pompa yang dihasilkan. Dalam penelitian yang
sama juga dinyatakan bahwa makin besar head maka semakin besar
efisiensi pompa yang dihasilkan. Selain untuk meningkatkan kinerja
pompa, hal yang juga harus diperhatikan adalah efisiensinya. Efisiensi
merupakan parameter yang sangat penting dalam merencanakan pompa
karena berhubungan dengan penggunaan energi. Efisiensi pompa
merupakan perbandingan daya yang diberikan motor listrik kepada pompa
dengan daya yang diberikan pompa kepada fluida. Berkenaan dengan hal
tersebut di atas, maka penulis ingin melakukan kajian terhadap efisiensi
instalasi pompa seri dan paralel. Debit pompa menunjukan kapasitas fluida
yang mampu dialirkan pompa dalam satu satua waktu. Untuk menentukan
debit yang dihasilkan oleh pompa dilakukan secara analitis. [4]

Gambar 1.2.1 pompa fluida


Sumber: https://tinyurl.com/46uh4ztd

Pompa fluida adalah suatu alat transportasi fluida cair yang mana
alat ini juga sudah umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari manfaatnya
yang cukup baik dalam membantu pemindahan air atau fluida cair
menjadikan pompa air umum digunakan dalam dunia industri maupun
rumah tangga untuk memilih jenis pompa yang dipakai itu didasari dari
nilai ekonomis dan jarak fluida yang akan dipindahkan dilihat dari
mekanisme kerja pompa terbagi menjadi tiga jenis antara lain pompa
thorak pompa rotary dan juga pompa sentrifugal pompa sentrifugal adalah
salah satu jenis pompa pemindah fluida dengan sistem kerja mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi fluida melalui impeller
yang berputar di dalam casing di mana impeller pompa berfungsi sebagai
memberi kerja kepada zat cair sehingga energi yang didapat menjadi besar.
[5]

Dalam penggunaannya tiap jenis pompa memiliki tugas dan


fungsinya masing masing yang jelas saja berbeda. Prinsip kerja dari setiap
pompapun jelas berbeda pula. Untuk pompa thorak sendiri memiliki
prinsip kerja yaitu perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum
piston. Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan
kental dan sumur minyak. Sedangkan untun pompa rotary perpindahan
dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau baling-baling dalam
sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary selanjutnya
digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling dorong dll.
Pompa-pompa tersebut digunakan untuk layanan khusus dengan kondisi
khusus yang ada dilokasi industri. Pada seluruh pompa jenis perpindahan
positif, sejumlah cairan yang sudah ditetapkan dipompa setelah setiap
putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat, tekanan akan naik
ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini dapat merusak pompa. Dan yang
terakhir adalah pompa setrifugal dengan prinsip kerja yaitu impeler yang
berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang
diperlukan untuk memompa fluida. Pompa sentrifugal merupakan salah
satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Cairan
dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet
pump oleh tekanan buatan. Baling-baling impeler meneruskan energi
kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar. Cairan
meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi. Impeler dikelilingi oleh
volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin diffuser
stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik
menjadi energi tekanan.

Anda mungkin juga menyukai