Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS DAN WAKTU

PADA PROSES ELEKTROPLATING ALUMUNIUM


6061 YANG DILAPISI TEMBAGA TERHADAP
NILAI KEKERASAN DAN KEKASARAN
PERMUKAAN

Oleh:
EGA WIDYA PUTRA
1615021043

Pembimbing 1: Pembahas:
ZULHANIF, S.T., M.T.
Pembimbing 2: Dr. Eng. Shirley Savetlana, S.T., M.Met.
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Sumber daya yang ada di Indonesia sangat banyak dan melimpah. Berbagai upaya dilakukan oleh
manusia untuk dapat meneliti, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber daya alam yang ada
sehingga dapat dijadikan berbagai produk yang memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu
sumber daya yang melimpah di Indonesia adalah aluminium. Aluminium termasuk dalam logam non
ferro karena bahan dasar utamanya bukan besi. Sifat mekanik aluminium yang ringan dan tahan karat
menjadi salah satu alasan aluminium sering digunakan untuk bahan baku suatu produk tertentu, namun
sifat mekanik aluminium jika kadarnya murni akan tidak sesuai dengan tujuan penggunaan karena
nilai kekerasannya sangat kecil sehingga harus dilakukan proses pelapisan permukaan.

Electroplating merupakan suatu proses pelapisan logam secara elektrolisasi melalui penggunaan arus
searah (direct current atau DC) dan larutan kimia (elektrolit) yang berfungsi sebagai penyedia ion-ion
logam membentuk endapan (lapisan) logam pada elektroda katoda.
TUJUAN PENELITIAN

“ 1. Mengetahui hasil kekerasan pada proses elektroplating aluminium


6061 yang dilapisi tembaga akibat variasi kuat arus dan waktu.

2. Mengetahui hasil kekasaran pada proses elektroplating aluminium


6061 yang dilapisi tembaga akibat variasi kuat arus dan waktu.

BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:

1. Metode pelapisan yang digunakan


elektroplating dengan media tembaga.

2. kuat arus yang digunakan pada proses


pelapisan adalah 6 dan 12 Ampere dengan
waktu 2, 4 dan 6 menit..

3. Pengambilan data kekerasan menggunakan


metode microVikers dan kekasaran
menggunakan metode Roughness Surface
Tester.
SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3
SISTEMATIKA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 PENULISAN

BAB V PENUTUP 5
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN 7
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. ALUMINIUM
Aluminium (Al) merupakan salah satu logam non ferro yang paling
melimpah terdapat pada kerak bumi. Selain itu, aluminium juga logam
yang sering digunakan serta dikembangkan setelah baja. Aluminium
memiliki sifat fisik yang lunak, tahan terhadap korosi, dan mudah
diregangkan, sehingga mudah dibentuk dalam keadaan dingin dan
panas.
B. ELEKTROPLATING

Menurut Christianto (2014), Elektroplating didefinisikan sebagai


perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui
larutan elektrolit sehingga ion logam mengendap pada benda
padat konduktif membentuk lapisan logam. Ion logam diperoleh
dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam ke
dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang
berlaku sebagai katoda. Lapisan logam yang mengendap disebut
juga sebagai deposit.
C. Prinsip Dasar Elektroplating
Prinsip dasar dari proses berdasarkan pada HUKUM FARADAY yang menyatakan
jumlah zat-zat (unsur-unsur) yang terbentukdan terbebas pada elektroda selama
elektrolisasi sebanding dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan
elektrolit. Jumlah zat-zat (unsur-unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama
selama elektrolisasi adalah sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat
tersebut.

Keterangan:

B = Berat zat yang terbentuk (gr) l = Jumlah arus yang mengalir (A)

t = waktu (detik)

e = berat ekuivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu unsur dibagi valensi unsur tersebut)

f = Jumlah arus yang diperlukan untuk membebaskan sejumlah gram ekuivalen suatu zat
D. KEKASARAN PERMUKAAN

Menurut Sampurno (2007), Kekasaran permukaan memiliki peran penting dan


merupakan parameter yang harus diperhatikan dalam pembuatan produk, karena
sangat berpengaruh pada sifat mekanis seperti : ketahanan terhadap korosi, ketahana
aus, ketahanan lelah, koefisien gesek, kekuatan sambungan, kualitas hasil pemotongan
dan sifat elektrik.

Kekasaran permukaan dapat diketahui dengan pengujian kekasaran permukaan


dengan alat uji roughness surface tester.
E. KEKERASAN
Kekerasan ialah salah satu bentuk sifat mekanik dari
suatu pengujian material, dan didefinisikan sebagai
ketahanan sebuah material (benda kerja) terhadap
penetrasi atau daya tembus dari bahan lain yang akan
lebih keras (penetrator). kekerasan merupakan suatu
sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh
unsur-unsur paduan dan kekerasan dari suatu bahan.

Kekerasan suatu bahan dapat diketahui dengan


pengujian kekerasan memakai mesin uji kekerasan
(handness testers) menggunakan tiga metode umum
yang dilakukan yaitu metode brinell, vickers, dan
rockwell
F. MIKRO VICKERS

Metode uji kekerasan vickers dapat digunakan untuk


uji kekerasan mikro (vickers microhardness test).
Rentang beban uji yang digunakan pada pengujian
kekerasan mikro vickers ini adalah antara 10 gf –
1000gf (1kgf).

Pengujian kekerasan mikro vickers sangat cocok untuk


penelitian yang membutuhkan akurasi uji kekerasan
pada struktur mikro fasa, butiran atau untuk uji pada
bahan yang tipis, lapisan dari benda uji yang
permukaannya dikeraskan, keramik dan polimer.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A B C

Waktu dan Tempat Alat dan Dimensi Spesimen


Penelitian Bahan

D E

Prosedur Penelitian Diagram Alur


A. WAKTU DAN TEMPAT

Waktu penelitian dilakukan pada September 2022 s.d. Desember 2022 dimulai dengan
proses pelapisan spesimen kemudian dilanjutkan dengan pengujian kekasaran
permukaan dan pengujian kekerasan dengan metode microhardness vickers.

 Pembuatan spesimen dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Lampung.


 Pelapisan spesimen dilakukan di Bintang Croom, Bandar Lampung.
 Pengujian Kekasaran Permukaan dilakukan di Laboratorium Metrologi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
 Pengujian Kekerasan dilakukan di Laboratorium Material Teknik, Universitas
Diponegoro, Semarang.
B. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

 GERINDA POTONG.  Aluminium 6061.


 JANGKA SORONG.  LANGSOL.
 MESIN AMPLAS .  ASAM SULFAT.
 RECTIFIER.  Serbuk Tembaga.
 BAK PELAPISAN.
 BAK PEMBERSIH.
 STOPWATCH.
 ALAT UJI KEKERASAN.
 ALAT UJI KEKASARAN
PERMUKAAN.
C.DIMENSI SPESIMEN

Panjang : 50 mm

Lebar : 50 mm

Tinggi : 10 mm
D. PROSEDUR PENELITIAN

1 2 3 4
Perlakuan Pengujian Pengujian
Persiapan
Pelapisan Kekasaran Kekerasan Mickro
Spesimen
Elektroplating Permukaan Hardnessvickers
Mulai

E. DIAGRAM ALIR Studi Literatur

Persiapan bahan dan pembuatan spesimen

Pelapisan Spesimen

Raw Spesimen yang telah dilapisi

Pengujian Kekasaran dan Pengujian


Kekerasan Permukaan

Data Lengkap? TIDAK

YA

Analisa Data dan Pembahasan


Simpulan dan Saran

Selesai
• IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Hasil Pengujian Kekasaran Permukaan

2 Hasil Pengujian Kekerasan MikroHardness Vickers


• HASIL PENGUJIAN KEKASARAN PERMUKAAN

Proses penelitian ini dilakukan di dua


tempat yaitu di CV. Bintang Croom
tempat untuk proses pelapisan dan di
Laboratorium Terpadu Teknik Mesin
Universitas Diponegoro untuk proses
pengujian kekasaran dan kekerasan
permukaan.
• TABEL HASIL PENGUJIAN KEKASARAN PERMUKAAN

Tabel 4.1. Perbandingan nilai kekasaran bahan tanpa perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan
variasi kuat arus 6 ampere, 12 ampere dengan variasi waktu 2 menit.
Nilai Ra (μm)
ST
KUAT ARUS Spesimen ke Rata-Rata
1 2 3 Deviasi

0,00493
1 0,710 0,701 0,709 0,707
2

0,00305
Raw 2 0,703 0,701 0,707 0,704
5

0,00305
3 0,702 0,698 0,704 0,701
5

0,00360
1 0,605 0,603 0,598 0,602
5

6 Ampere 2 0,595 0,597 0,599 0,597 0,002

0,00251
3 0,598 0,603 0,600 0,600
6

0,00208
1 0,539 0,536 0,535 0,537
1

12 Ampere 0,00305
2 0,531 0,533 0,537 0,534
5

3 0,535 0,531 0,539 0,535 0,004


Tabel 4.2. Perbandingan nilai kekasaran bahan tanpa Tabel 4.3. Perbandingan nilai kekasaran bahan tanpa
perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan variasi perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan variasi kuat
kuat arus 6 ampere, 12 ampere dengan variasi waktu 4 arus 6 ampere, 12 ampere dengan variasi waktu 6 menit.
menit.

Nilai Ra (μm) Nilai Ra (μm)


Spesimen Spesimen
KUAT ARUS Rata-Rata ST Deviasi KUAT ARUS Rata-Rata ST Deviasi
ke 1 2 3 ke 1 2 3

0,004932
1 0,710 0,701 0,709 0,707 1 0,710 0,701 0,709 0,707 0,004932

0,003055
Raw 2 0,703 0,701 0,707 0,704 Raw 2 0,703 0,701 0,707 0,704 0,003055

0,003055
3 0,702 0,698 0,704 0,701 3 0,702 0,698 0,704 0,701 0,003055

1 0,406 0,404 0,400 0,403 0,003055 1 0,290 0,289 0,284 0,288 0,003214

6 Ampere 2 0,399 0,404 0,402 0,402 0,002516 6 Ampere 2 0,283 0,291 0,285 0,286 0,004163

3 0,405 0,398 0,401 0,401 0,003511 3 0,290 0,285 0,287 0,287 0,002516

1 0,327 0,323 0,329 0,326 0,003055 1 0,101 0,104 0,102 0,102 0,001527

12 Ampere 2 0,329 0,321 0,325 0,325 0,004 12 Ampere 2 0,106 0,104 0,101 0,104 0,002516

3 0,321 0,330 0,326 0,326 0,004509


3 0,100 0,102 0,108 0,103 0,004163
Berdasarkan data dari tabel. Setelah dilakukan proses pelapisan
menggunakan kuat arus 6 ampere dengan waktu 2 menit mengalami
penurunan sebesar 14,91% dari nilai kekasaran tanpa perlakuan yang
memiliki nilai kekasaran sebesar 0,704 m menjadi 0,599 m. Dengan
menggunakan 6 ampere dengan waktu 4 menit mengalami penurunan
sebesar 42,89% dari nilai kekasaran hasil sebesar 0,402 m. Penurunan
nilai kekasaran terbesar pada 6 ampere terdapat pada waktu 6 menit
sebesar 59,23% dengan nilai hasil kekasaran sebesar 0,287 m. Pada
pelapisan menggunakan kuat arus 12 ampere dengan waktu 2 menit
mengalami penurunan kekasaran sebesar 24% dengan nilai hasil kekasaran
sebesar 0,535 m. Dengan menggunakan 12 ampere dengan waktu 4 menit
mengalami penurunan sebesar 53,69% dengan nilai sebesar 0,326 m.
Penurunan terbesar nilai kekasaran terdapat pada 12 ampere dengan waktu
6 menit sebesar 85,36% dengan nilai kekasaran hasil 0,103m.
GRAFIK PERBANDINGAN HASIL UJI KEKASARAN
PERMUKAAN

Grafik Perbandingan Hasil Uji Kekasaran

0.8
0.704 0.704 0.704
0.7
0.599
0.6
0.535
0.5
0.402
0.4
0.326
0.287
0.3

0.2
0.103
0.1

0
2 menit 4 menit 6menit

ROW 6 Amper 12 Amper


Pada proses pelapisan terjadi penurunan nilai kekasaran
permukaan pada aluminium 6061 yang dilapisi tembaga
karena pada proses ini ion logam yang berada pada anoda
berpindah dan telah mengendap pada katoda (material
utama),perpindahan ion logam tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya ialah kuat arus dan waktu. Hal
ini sesuai dengan penelitian bahirael dkk (2015) yang
menyatakan bahwa peningkatan kuat arus dan waktu plating
menghasilkan lapisan tembaga yang lebih halus.
• HASIL PENGUJIAN KEKERASAN
Pengujian kekerasan MicroVikers pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kekerasan
permukaan aluminium 6061 yang telah dilapisi tembaga menggunakan kuat arus 6 amper dan 12 amper
selama 2, 4 dan 6 menit dengan aluminium 6061 yang tidak dilapisi tembaga. Berikut data hasil uji
kekerasan disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.4. Perbandingan nilai kekerasan bahan tanpa perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan variasi kuat
arus 6 ampere, 12 ampere dengan variasi waktu 2 menit.
Nilai HV
KUAT ARUS Spesimen ke Rata-Rata ST Deviasi
1 2 3

1 107 103 109 106 3,0550

Raw 2 105 111 101 105 4,0322

3 103 107 110 107 3,5112

1 119 110 116 115 3,5112

6 Ampere 2 109 115 112 112 4,5825

3 122 112 120 118 4

1 130 121 124 125 4,5825

12 Ampere 2 118 124 115 119 5,2915

3 125 117 121 121 4.0322


Tabel 4.5. Perbandingan nilai kekerasan bahan tanpa Tabel 4.6. Perbandingan nilai kekerasan bahan tanpa
perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan variasi perlakuan dan setelah proses pelapisan dengan variasi
kuat arus 6 ampere dan 12 ampere dengan variasi kuat arus 6 ampere, 12 ampere dengan variasi waktu 6
waktu 4 menit. menit.

Nilai HV Nilai HV
KUAT Spesime Rata- ST KUAT Spesime Rata- ST
ARUS n ke Rata Deviasi ARUS n 1 2 3 Rata Deviasi
1 2 3

1 107 103 109 106 3,0550


1 107 103 109 106 3,0550
Raw 2 105 111 101 105 4,0322
Raw 2 105 111 101 105 4,0322
3 103 107 110 107 3,5112
3 103 107 110 107 3,5112
1 121 133 130 128 4,5093
1 123 116 127 122 5,5677 6 Ampere 2 128 132 135 132 4,1633
6 Ampere 2 124 118 128 124 5,0332 3 135 129 132 132 4,1633

3 115 124 118 119 4,5825 Kuat Spesimen Nilai HV ST


Rata Rata
Arus ke 1 2 3 Deviasi
1 124 136 130 130 6,4101
12 1 144 148 139 143 5,5677
2 136 130 142 133 6 12
Ampere 2 149 141 147 145 5,0332
3 135 127 139 136 5,5677 Ampere
3 137 146 141 141 6,1101
Dari hasil tabel di atas terlihat nilai kekerasan permukaan yang sudah dilapisi
tembaga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kekerasan tanpa pelapisan pada
material sebesar 106 (HV). Kekerasan meningkat setelah diberikan proses
pelapisan dengan variasi kuat arus 6 ampere pada waktu 2 menit sebesar 8,49%
dengan nilai hasil sebesar 115 (HV) pada waktu 4 menit mengalami
peningkatan sebesar 14,15% dengan nilai hasil sebesar 121 (HV), dan pada
pelapisan menggunakan kuat arus 6 amper waktu 6 menit mengalami
peningkatan terbesar dengan nilai hasil 23,58% sebesar 131 (HV). Sedangkan
pada pelapisan dengan variasi 12 ampere nilai kekerasan juga meningkat
dibandingkan dengan pelapisan tembaga variasi 6 ampere, pada waktu 2 menit
dengan kuat arus12 ampere, pelapisan memiliki peningkata 15,09% dengan nilai
rata-rata sebesar 122 (HV), untuk nilai rata-rata material yang dilapisi dengan
waktu 4 menit didapatkan peningkatan 25,47% dengan hasil sebesar 133 (HV),
dan untuk nilai rata-rata material yang dilapisi dengan waktu 6 menit mengalami
peningkatan yang sangat tinggi dengan peningkatan 34,9% sebesar 143 (HV).
GRAFIK PERBANDINGAN HASIL UJI KEKERASAN

160

143
140 133 131
122 121
120 115
106 106 106

100

80

60

40

20

0
2 Menit 4 Menit 6 Menit

ROW 6 Amper 12 Amper


terdapat peningkatan kekerasan pada permukaan material.
Hal ini terjadi karena perpindahan ion logam pada anoda
yang menyebabkan lapisan pada katoda semakin tebal,
semakin tebalnya lapisan yang mengendap pada katoda
menyebabkan kekerasan permukaan semakin keras. Hal
ini sesuai dengan penelitian ariawan (2021) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tegangan dan waktu
akan meningkatkan nilai kekerasan material.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
SARAN
KESIMPULAN

1. Nilai kekasaran permukaan Aluminium 6061 yang didapat dari pelapisan elektroplating Tembaga dengan
pengaruh variasi kuat arus dan waktu mengalami penurunan nilai setelah dibandingkan dengan rata-rata
nilai kekasaran permukaan material tanpa perlakuan yaitu 0,704 µm. Pada variasi kuat arus 6 ampere
dengan waktu pelapisan 2 menit didapatkan nilai sebesar 0,599 µm, pada waktu pelapisan 4 menit
didapatkan nilai 0,402 µm, dan 0,287 µm pada waktu pelapisan 6 menit. Untuk pelapisan dengan variasi 12
ampere juga mengalami penurunan dari pelapisan dengan variasi 6 ampere yaitu sebesar 0,535 µm pada
waktu pelapisan 2 menit, 0,326 µm pada waktu pelapisan 4 menit, dan 0,108 µm pada waktu pelapisan 6
menit. Semakin besar kuat arus dan lama waktu pelapisan yang dilakukan pada pelapisan semakin halus
permukaan lapisan yang dihasilkan.
2. Nilai kekerasan permukaan Aluminium 6061 dari hasil uji microhardness vickers pada pelapisan
elektroplating Tembaga meningkat setelah dibandingkan dengan material tanpa pelapisan yaitu 106 HV.
Pada proses pelapisan menggunakan 6 Ampere dengan waktu pelapisan 2 menit didapatkan nilai sebesar
115 HV, pada waktu pelapisan 4 menit didapatkan nilai sebesar 121 HV, dan 131 HV pada waktu pelapisan
dengan 6 menit. Untuk pelapisan menggunakan variasi 12 ampere juga mengalami peningkatan lebih
dibandingkan menggunakan variasi 6 Ampere. Yaitu nilai kekerasan 122 HV pada waktu pelapisan 2
menit, 133 HV pada waktu pelapisan 4 menit, dan 143 HV pada waktu pelapisan 6 menit. Semakin lama
waktu dan semakin besar kuat arus yang digunakan pada pelapisan maka lapisan yang dihasilkan dari
pelapisan elektroplating semakin keras.
SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengujian kekerasan permukaan dan kekasaran permukaan secara


langsung agar dapar melihat secara langsung data yang diambil dari pengujian.

2. Menambahkan parameter lain untuk menunjang perubahan yang terjadi setelah


pelapisan seperti variasi suhu pelapisan, tegangan ataupun mengontrol konsentrasi
pH dari larutan elektrolit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai